Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN MODUL 4 DAN 5

(PROSEDUR PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN METODE


MENGAJAR)

Dosen Pengampu :
Pery Andianto.S.Pd.M.Pd

Disusun Oleh:
1. Yulita Sasmita (856772433)
2. Nurlela (856770762)
3. Sutriati (856772386)
4. Septian Alfarizi (856768379)
5. Sugeng

PROGRAM STUDI S-1 PGSD BI


UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS  KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) PALEMBANG
POKJAR MUARADUA
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul prosedur
pemeblajaran dan peilihan metode mengajar. Makalah ini menjelaskan tentang kegiatan pra dan
awal pembelajaran, kegiatan inti dalam pembelajaran , kegiatan akhir dan tindak lanjut
pembelajaran dan pada pemilihan metode mengajar akan membahas tentang jenis-jenis metode
mengajar dan metode mengajar. Setelah membaca makalah ini diharapakan pembaca dapat
memahami tentang prosedur pembelajaran di kelas.
Ucapan rasa terima kasih kami haturkan kepada bapak Pery Andianto.S.Pd.M.Pd selaku
tutor dari mata kuliah Strategi Pembelajaran serta pada semua pihak yang telah berperan serta
dalam pembuatan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat
kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Campang Jaya, 17 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
Halam judul …………………..…………………………………………………… 1
Kata pengantar ………….………………………………………………………… 2
Daftar isi …………..…………………..………………………………………....... 3
Bab 1 Pendahuluan ……………………………………………………………….. 4
Latar belakang masalah……………………………………………………………. 4
Rumusan masalah…………………………………………………………………. 4
Tujuan …………………………………………………………………………….. 4
Bab II Pembahasan………………………………………………………………... 6
Prosedur Pembelajaran…………………………………………………………….. 6
Kegiatan pra dan awal pembelajaran……………………………………………… 6
Kegiatan inti dalam pembelajaran………………………………………………… 8
Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran…………………………………… 12
Pemilihan Metode Mengajar………………………………………………………. 15
Hakikat dalam pemilihan metode mengajar………………………………………. 16
Jenis-jenis metode mengajar………………………………………………………. 17
Hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar………………………… 25
Bab III penutup…………………………………………………………………… 27
Kesimpulan ………………………………………………………………………. 27
Saran………………………………………………………………………………. 27

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Prosedur pembelajaran sangat penting bagi guru untuk menghasilkan kegiatan
belajar mengajar yang berkualitas. Guru yang baik tentunya harus memahami kondisi di
dalam kelas, dari materi yang akan disampaikan dan cara penyampaiannya kepada siswa
agar apa yang telah disiapkan dan dirancang dapat di pahami. Guru dituntut untuk
mengetahui metode pembelajaran dan keterampilan dalam merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran yang efektif di dalam kelas.
Dengan meguasai prosedeur pembelajaran, siswa akan lebih memahami apa yang
disampaikan oleh guru. Dan dengan beragam penyampaian, siswa tidak akan merasa bosan,
tentunya materi yang disampaikan juga akan lebih menarik, dan siswa mudah untuk
mengerti materi yang disampaikan. Cara pembelajaran yang disampaikan secara monoton
akan membuat siswa jenuh dan bosan dan ini menjadi kendala bagi guru untuk mentransfer
ilmu.
Pemilihan metode pembelajaran juga merupakan hal yang penting dalam proses
pembelajaran. Guru harus memiliki kemampuan memilih, mengembangkan dan menerapkan
berbagai metode mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Bagaimana kegiatan pembelajaran?
2. Bagaimana kegiatan pra dan awa lpembelajaran?
3. Bagaimana kegiatan ini dalam pembelajaran?
4. Bagaimana pembahasan material awal dalam pembelajaran klasikal?
5. Bagaiman pembahasan materi awal dalam pembelajaran kelompok?
6. Bagaimana pembahasan materi awal dalam pembelajaran perseorangan?
7. Bagaimana kegiatana akhir pembelajaran?
8. Bagaimana kegiatan tindak lanjut pembelajaran?
9. Bagaimana memilih metode mengajar ?
10. Apasaja jenis-jenis metode mengajar ?
11. Bagaimana hubungan pengalaman beajar dengan metode mengajar ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menjawab rumusan malah yaitu :
1. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran?

4
2. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan pra dan awa lpembelajaran?
3. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan ini dalam pembelajaran?
4. Untuk mengetahui bagaimana pembahasan material awal dalam pembelajaran
klasikal?
5. Untuk mengetahui bagaiman pembahasan materi awal dalam pembelajaran
kelompok?
6. Untuk mengetahui bagaimana pembahasan materi awal dalam pembelajaran
perseorangan?
7. Untuk mengetahui bagaimana kegiatana akhir pembelajaran?
8. Untuk mengetahui bagaimana kegiatan tindak lanjut pembelajaran?
9. Untuk mengetahui bagaimana memilih metode mengajar
10. Untuk mengetahui pasaja jenis-jenis metode mengajar
11. Buntuk mengetahui bagaimana hubungan pengalaman beajar dengan metode
mengajar .

5
BAB II
PEMBAHASAN
PROSEDUR PEMBELAJARAN
A.Kegiatan PraPembelajaran
Kegiatan prapembelajaran atau disebut juga kegiatan prainstruksional adalah kegiatan
pendahuluan pembelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan siswa mengikuti pelajaran dan
biasanya bersifat umum dan tidak berkaitan langsung dengan kompetensi atau materi yang akan
dibahas dalam kegiatan inti pembelajaran.
Upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap prapembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik
Guru harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang,
kaku, bahkan takut mengikuti pembelajaran. Guru juga perlu mempersiapkan dan menata alat
fasilitas kelas yang memudahkan siswa beraktivitas belajar dalam kelas serta memberikan salam di
awal pertemuan dan berdoa sebelum pelajaran dimulai.
2. Memeriksa Kehadiran Siswa
Dengan cara mengajukan pertanyaan kepada siswa yang hadir tentang siswa yang tidak
hadir dan alasan ketidakhadirannya.
3. Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa
Kesiapan (readiness) belajar siswa merupakan salah satu prinsip belajar yang sangat
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa.
Beberapa alternatif yang dapat dilakukan dalam menciptakan kesiapan dan semangat siswa dalam
mengajar, diantaranya adalah:
a. Membantu atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar yang
diperlukan dalam kegiatan belajar.
b. Menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar.
c. Menunjukan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar.
d. Mengontrol (mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran.
e. Menggunakan berbagai media pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan minat
siswa.
f. Mengembangkan kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.
g. Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis
Guru harus membimbing siswa agar berani menjawab, berani bertanya, berani berpendapat
atau berani mengeluarkan ide-ide dan berani memperlihatkan unjuk kerja (performance) serta harus
selalu memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kreativitas.

6
B.Kegiatan Awal Pembelajaran
Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam memasuki
kegiatan inti pembelajaran serta untuk membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam
mengikuti pembelajaran, memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas atau kegiatan
yang akan dilaksanakan, dan menunjukkan hubungan antara pengalaman anak dan materi yang akan
dipelajari.
1. Menimbulkan Motivasi dan Perhatian Siswa
Misalnya, dengan menyampaikan cerita yang menimbulkan pertanyaan, menunjukkan gambar atau
alat peraga.
2. Memberi Acuan
Memberi acuan diartikan sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan
singkat gambaran umum tentang hal-hal yang dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh selama
pembelajaran berlangsung diantaranya dengan cara :
a. Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar materi yang
dipelajari.
b. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa.
3. Membuat kaitan
Membuat kaitan adalah salah satu cara untuk menarik dan memusatkan perhatian siswa
terhadap materi yang akan dipelajari. Kegiatan membuat kaitan pada awal pembelajaran biasanya
dikenal dengan melakukan apersepsi.
Beberapa cara yang dapat dilakukan guru dalam membuat kaitan diantaranya :
a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya.
b. Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari
c. Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan
dibahas.
4. Melaksanakan Tes Awal
Tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi
atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa dan  digunakan oleh guru untuk
menentukan darimana pembahasan materi baru akan dimulai. Tes awal dapat dilakukan dengan cara
lisan yang ditujukan pada beberapa siswa yang dianggap representatif (mewakili) seluruh siswa.
Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru sejalan dengan tugasnya di sekolah, khususnya dalam
melaksanakan kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah guru hendaknya :
a. Memahami latar belakang (termasuk kemampuan) siswa.
b. Dapat membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga perhatian siswa terpusat pada
pelajaran yang diikutinya.
7
c. Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu.
d. Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga siswa merasakan adanya
suasana belajar yang aman dan menyenangkan.
e. Memberikan penguatan pada siswa.
f. Menanamkan disiplin pada siswa.

C. Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran


Kegiatan inti pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum karena merupakan kegiatan yang utama dalam
proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar (learning experince) siswa.
Pada prinsipnya kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan
pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu
tertentu.
Guru perlu mengupayakan bagaimana caranya supaya siswa dapat mengoptimalkan kegiatan
dalam belajar sehingga siswa tidak hanya diharapkan memiliki kemampuan yang merupakan
dampak instruksional (langsung berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang dirancang sesuai
kurikulum) tetapi juga memiliki sikap positif terhadap bahan pelajaran (sebagai dampak pengiring
dari kegiatan pembelajaran).
Proses kegiatan inti pembelajaran akan menggambarkan penggunaan strategi dan pendekatan
belajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, karena pada hakikatnya kegiatan inti
pembelajaran merupakan implementasi strategi pendekatan belajar.
C.1 Pembahasan Materi Pelajaran dalam Pembelajaran Klasikal
Kegiatan Pembelajaran Klasikal cenderung digunakan apabila dalam proses
pembelajarannya guru lebih banyak menyajikan materi (eksploratif) dan lebih menekankan pada
kegiatan pemberian informasi atau penjelasan materi yang belum dipahami siswa.
Keunggulannya adalah memberikan kemudahan bagi guru dalam mengorganisasi materi
pelajaran, karena bahan pelajaran tersebut seragam diberikan pada siswa dan dapat digunakan
apabila materi pelajaran lebih bersifat informatif atau fakta serta ditujukan untuk memberikan
informasi atau sebagai pengantar dalam proses pembelajaran.
Alternatif yang sering digunakan dalam pembelajaran klasikal adalah metode ceramah dan
tanya jawab bervariasi atau metode lain yang dianggap sesuai dengan karakteristik materi pelajaran.
Pembelajaran klasikal dapat dimanfaatkan untuk membentuk kemampuan siswa dalam
menyimak (mendengarkan) dan bertanya.
1. Prinsip-prinsip Pembelajaran Klasikal
a. Sistematis
8
Bahan pelajaran harus disajikan berurutan dan selalu berorientasi pada tujuan yang telah
ditetapkan, mulai dari yang mudah sampai pada yang sulit atau dari yang sifatnya konkret sampai
pada yang abstrak.
b. Perhatian dan aktivitas
Guru harus selalu memberikan perhatian terhadap aktivitas siswa secara menyeluruh dalam
kelas dan harus mampu membangkitkan perhatian siswa selama proses pembelajaran berlangsung,
juga perlu lebih banyak membimbing dan mengarahkan aktivitas siswa serta memberikan stimulus-
stimulus dalam pembelajaran sehingga siswa dapat melakukan aktivitas dan merespons semua
kegiatan yang dilakukan guru.
c. Guru Media pembelajaran
Keunggulan penggunaan media pembelajaran adalah dapat mengurangi verbalisme siswa
terhadap informasi yang diberikan oleh guru.
Pembelajaran yang dianggap efektif adalah pembelajaran yang berbasis kontekstual artinya semua
objek yang ada di lingkungan siswa yang dianggap sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan
pembelajaran dapat digunakan guru menjadi media maupun sumber belajar siswa.
d. Latihan atau penugasan
Guru perlu memberikan latihan atau tugas-tugas pada siswa tetapi tidak boleh berlebihan
karena latihan dan tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa, akan menjadikan beban bagi
siswa dan dapat menyebabkan siswa frustasi sehingga tujuan pemberian latihan dan tugas tidak
tercapai.
2. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Klasikal
Setelah melakasanakan pendahuluan, tahapan selanjutnya dalam kegiatan inti pembelajaran
klasikal adalah :
a. Menyajikan (presentasi) bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi.
b. Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap bahan pelajaran dengan cara menghubungkan atau mengaitkan materi yang sedang
dipelajari dengan situasi nyata atau dengan bahan pelajaran yang lain atau dengan  bahan
pelajaran yang menggambarkan sebab akibat.

Pada akhir pembelajaran klasikal, guru dapat meminta siswa untuk melakukan kegiatan berikut.
a. Aplikasi bahan pelajaran yang telah dipelajari dengan cara tertulis atau lisan misalnya  siswa
diminta untuk mengerjakan soal-soal atau menjawab pertanyaan.
b. Menyimpulkan bahan pelajaran yang telah dipelajari. Kesimpulan ini sebaiknya dibuat
siswa di bawah bimbingan guru.

9
C.II Pembahasan Materi Pelajaran dalam Pembelajaran Kelompok
Pembelajaran kelompok merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain dalam bentuk
kelompok dengan jumlah siswa 4 sampai 6 orang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar.
Dalam pembelajaran kelompok sangat memungkinkan siswa untuk mengumpulkan informasi dan
membangun pengetahuan secara bekerja sama. Pembelajaran kelompok sering disebut dengan
pembelajaran kooperatif (coopertif learning). Kegiatan belajar secara kelompok perlu
dikembangkan dalam pembelajaran agar siswa memiliki kemampuan sosial, seperti kemampuan
bekerja sama, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bermusyawarah, dan kemampuan
berinteraksi yang dibentuk melalui kelompoknya.
Beberapa metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok, diantaranya adalah diskusi,
kerja kelompok, pemecahan masalah, inkuiri, diskaveri, simulasi, dan penelitian sederhana
(observasi).
1. Prinsip-prinsip Pembelajaran kelompok
a. Adanya topik dan permasalahan
Tujuan utama dalam pembelajaran kelompok sesuai dengan esensi pembelajaran kooperatif yaitu
membentuk siswa untuk memiliki kemampuan bekerja sama serta memiliki sikap toleransi
bertanggung jawab sehingga materi pelajarannya mengandung permasalahan maupun proyek yang
harus dipecahkan atau diselesaikan oleh siswa melalui kerja sama.
Tugas guru pada prinsipnya adalah mengarahkan/mengkondisikan kegiatan belajar sehingga
siswa mampu bekerja sama dalam memecahkan permasalahan atau mengkaji bahan pelajaran atau
dalam mengerjakan suatu tugas maupun proyek yang ditugaskan guru.
b. Pembentukan kelompok
Pembelajaran kelompok harus didasarkan pada pengelompokan siswa sesuai dengan
karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran.
c. Kerja sama
Kerja sama merupakan hal utama yang harus terjadi dalam pembelajaran kelompok karena
pembelajaran kelompok dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan siswa bekerja sama, rasa
solidaritas, rasa toleransi, dan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang harus dikerjakan dalam
kelompok tersebut.
d. Perhatian
Guru harus memperhatikan siswa secara kelompok sekaligus memperhatikan siswa sebagai
individu dalam kelompok. Setiap perhatian yang diberikan oleh guru akan dapat membangkitkan
perhatian dan keterlibatan siswa dalam kegiatan kelompoknya.

10
e. Motivasi
Guru harus memberikan motivasi dan bimbingan terhadap siswa secara individu dalam
kelompok. Motivasi belajar belajar siswa akan muncul apabila guru dapat memberikan suasana
belajar yang kondusif.
f. Sumber belajar dan fasilitas
Ketersediaan sumber belajar dan fasilitas yang diperlukan akan menunjang keberhasilan
pencapian tujuan pembelajaran secara optimal. Oleh karena itu, sumber belajar dan fasilitas belajar
harus diupayakan oleh pihak sekolah guna menunjang optimalisasi belajar secara kelompok.
g. Latihan dan tugas
Untuk memperkuat hasil kerja atau hasil belajar kelompok, guru harus memberikan tugas
dan latihan-latihan pada semua siswa secara individu yang di organisasi secara efektif dalam belajar
kelompok.
2. Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran Kelompok
Metode yang sering digunakan dalam pembelajaran kelompok diantaranya adalah metode
diskusi karena membina siswa untuk belajar secara sistematis berdasarkan pada prosedur yang
harus ditempuh.
Berikut ini contoh prosedur pembelajaran kelompok dengan metode diskusi :
a. Guru menyampaikan tujuan yang diharapkan dicapai dan topik pembelajaran yang akan
dibahas dalam kegiatan kelompok.
b. Guru mengelompokan siswa sesuai kriteria yang telah ditentukan dan memberikan
penjelasan pada siswa tentang tahapan belajar.
Setelah semua siswa memahami tugas dan kegiatan yang harus dilakukan dalam kelompok,
selanjutnya siswa melakukan diskusi sebagai kegiatan inti pembelajaran dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran.
2) Mengidentifikasi masalah atau sub-submasalah berdasarkan permasalahan yang telah
dirumuskan.
3) Analisis masalah berdasarkan sub-submasalah.
4) Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok.
5) Presentasi kelompok atau melaporkan diskusi kelompok kecil pada seluruh kelompok
dilanjutkan diskusi kelas yang langsung dibimbing oleh guru.
6) Siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan rumusan masalah
dan sub-submasalah.

C.III. Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran Perseorangan


11
Kegiatan pembelajaran perseorangan dapat membantu proses pembelajaran yang mengarah
pada optimalisasi kemampun siswa secara individu. Kegiatan pembelajaran perseorangan ditujukan
untuk menampung kegiatan pengayaan dan perbaikan.
Program pengayaan (enrichment) perlu diberikan pada siswa yang memiliki prestasi atau
kemampuan yang melebihi dari teman sekelasnya.
Kegiatan perbaikan (remedial) dilaksanakan untuk membantu siswa yang kurang berhasil atau yang
prestasi belajarnya di bawah rata-rata teman sekelasnya. Program perbaikan juga disediakan untuk
siswa yang ketinggalan pelajarannya karena tidak masuk dengan alasan izin atau sakit.
Pembelajaran perseorangan pada umumnya lebih banyak diterapkan dalam pemberian tugas
dan atau latihan. Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan pengarahan tentang
tahapan atau teknik yang harus ditempuh oleh siswa (kegiatan awal pembelajaran), langkah
selanjutnya (kegiatan inti pembelajaran) yang dilakukan guru adalah sebagai berikut :
1) Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan atau yang akan
dilatihkan pada siswa.
2) Memberikan lembaran kerja atau tugas.
3) Memantau dan menilai kegiatan siswa
4) Memeriksa dan menilai tugas atau latihan yang telah dikerjakan oleh siswa serta
memberikan balikan terhadap pekerjaan siswa.
5) Membuat kesimpulan bersama-sama siswa tentang materi pelajaran yang telah ditugaskan.

D. Kegiatan Akhir Pembelajaran


Kegiatan akhir pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan untuk menutup
pelajaran tetapi guru akan mengetahui kompetensi yang sudah dan yang belum dikuasai oleh siswa.
Kegiatan yang biasa dilakukan guru dalam kegiatan akhir pembelajaran adalah memberikan tes,
baik lisan maupun tulisan. Guru hendaknya melakukan kegiatan akhir pembelajaran agar siswa
memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi yang sudah dipelajarinya. Kegiatan
tersebut berupa kegiatan meninjau kembali penguasaan siswa.
1. Meninjau Kembali Penguasaan Siswa
Meninjau kembali penguasaan siswa dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu merangkum
(menyimpulkan) pokok materi atau membuat ringkasan materi pelajaran.
Dalam membuat rangkuman/kesimpulan/ringkasan, hendaknya memperhatikan kriteria :
a. Berorientasi pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar.
b. Singkat, jelas dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami.
c. Kesimpulan/rangkuman/ringkasan tidak keluar dari topik yang telah dibahas.
d. Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin.
12
Rangkuman/kesimpulan/ringkasan akan sangat berguna bagi siswa yang tidak memiliki buku atau
siswa yang lambat belajar karena mereka dapat mempelajarinya kembali.
2. Melaksanakan Penilaian
Kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan mutlak yang harus
dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran untuk mengetahui tercapai tidaknya kemampuan yang
diharapkan dikuasai siswa.
Guru dapat memberikan tes, atau meminta siswa untuk membuat ringkasan atau kesimpulan dari
materi yang telah dibahas.
Tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran disebut tes akhir (post-test) yaitu tes yang
ditujukan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

D. Kegiatan Tindak Lanjut Pembelajaran


Berdasarkan hasil kegiatan akhir, guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran
yang telah dilaksanakan. Dari hasil tes, guru akan mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran
oleh siswa baik secara individual maupun kelas. Kegiatan tindak lanjut pembelajaran dapat
dilaksanakan di luar jam pelajaran, sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Pada prinsipnya,
kegiatan tindak lanjut pembelajaran dilaksanakan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.
Berikut ini kegiatan tindak lanjut pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan
penguasaan siswa terhadap kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa.
1. Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah
Dalam memberikan tugas dan latihan guru perlu memperhatikan waktu yang tersedia dan
kemampuan yang dimiliki siswa.
Pemberian tugas tidak boleh melampaui batas kemampuan siswa, sebab memberikan tugas yang
berlebihan dapat membuat siswa frustasi, jenuh bahkan akan menurunkan motivasi serta minat
belajarnya.
Pemberian tugas pada siswa harus berdasarkan pada perencanaan yang efektif dan terpadu,
artinya setiap pemberian tugas harus berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai dan
bermanfaat bagi siswa.
Tugas yang diberikan pada siswa harus bersifat fleksibel dan perlu diintegrasikan (terpadu)
dengan mata pelajaran yang lain.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam memberikan tugas kepada siswa yaitu :
a. Guru hendaknya menentukan dan menjelaskan secara singkat tentang topik tugas yang
dikerjakan oleh siswa.
b. Guru perlu menjelaskan tentang tahapan tugas-tugas yang harus dikerjakan berdasarkan
lembaran tugas dan memberikan gambaran alternatif penyelesaian tugas tersebut.
13
c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tugas yang belum
dipahaminya dan guru hendaknya menegaskan tentang kriteria dan batas waktu penyelesaian
tugas tersebut.
d. Guru menjelaskan tentang proses penyelesaian tugas, apakah tugas dapat dilaksanakan di
rumah atau di sekolah, sesuai dengan karakteristik tugas yang bersangkutan.
e. Siswa diminta untuk menyerahkan dan mengerjakan tugas sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.
f. Guru harus memeriksa dan membahas setiap tugas yang diberikan.

2. Membahas kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa


Ada 2 kemungkinan kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa menguasai
kompetensi yang belum dikuasainya yaitu :
a. Membahas kembali materi yang belum dikuasai siswa pada saat itu juga, apabila waktunya
tersedia.
b. Membahas kembali materi tersebut pada pertemuan berikutnya apabila membutuhkan waktu
yang relatif lama.

3. Membaca materi pelajaran tertentu


Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca buku sumber pelajaran yang lain yang
membahas topik yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan kepada siswa yang belum
menguasai materi pelajaran dapat ditugaskan untuk membaca buku lain agar dapat memahami
materi yang dibahas, sementara siswa yang sudah menguasai kompetensi ditugaskan membaca buku
sumber lain untuk memperluas wawasan siswa terhadap topik yang telah dipelajari.

4. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar


Guru hendaknya memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka mampu memperbaiki
kekurangannya dan dapat menjadi dorongan atau motivasi kepada siswa untuk terus belajar.
Bimbingan tersebut dapat berupa arahan atau petunjuk yang jelas kepada siswa sehingga tugas yang
diberikan dapat dikerjakan secara optimal oleh siswa.

5. Mengemukakan tentang topik yang harus dibahas pada waktu yang akan datang
Cara ini perlu dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa dalam kegiatan belajar
yang dilakukan di luar jam pelajaran. Diharapkan siswa akan mempelajari terlebih dahulu di rumah
materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya sebelum mengikuti pelajaran di sekolah. Guru
perlu memberikan alternatif kegiatan belajar secara sistematis yang perlu dilakukan siswa di luar
14
jam pelajaran. Diharapkan siswa akan mencari informasi melalui media maupun sumber belajar
lainnya untuk dibahas dalam pertemuan tersebut.

Setelah guru menganggap kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran selesai dilaksanakan secara
optimal dan sesuai dengan waktu yang direncakan maka langkah selanjutnya guru harus menutup
pelajaran. Apabila pelajaran berlangsung pada jam yang paling akhir maka harus dibiasakan siswa
menutup pelajaran dengan berdoa.
Kegiatan akhir pembelajaran dan tindak lanjut pembelajaran dilakukan untuk meyakinkan guru
terhadap penguasaan kompetensi oleh siswa dan upaya pemantapan penguasaan kompetensi yang
diharapkan. Kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus dilaksanakan secara sistematis,
efektif, efisien, dan fleksibel. Selain itu, kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran harus
merupakan rangkaian yang utuh dengan kegiatan awal/pendahuluan dan kegiatan inti pembelajaran.

PEMILIHAN METODE MENGAJAR


Kegiatan belajar 1: Hakikat dan faktor-faktor dalam pemilihan metode mengajar
Pembelajaran merupakan kegiatan yang bertujuan melibatkan aktivitas siswa dan guru.
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan metode sebagai alternatif, sehingga dalam
mencapai tujuan dapat maksimal. Metode mengajar yang digunakan haruslah bervariatif
sehingga tidak menimbulkan kejenuhan aktivitas dalam proses pembelajaran.

A. Hakikat Metode Mengajar dalam Pembelajaran


Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus dihunakan dalam
pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk
kemampuan siswa. Prinsip metode mengajar yang berkaitan dengan faktor perkembangan
siswa yaitu:
1. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
2. Dapat memberikan peluang untuk berekspresi dalam aspek seni.
3. Dapat memungkinkan siswa belajar memecahkan masalah.
4. Dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa untuk mengiji kebenaran.
5. Memungkunkan siswa untuk melakukan penemuan.
6. Memungkinkan siswa mampu menyimak.
7. Memungkinkan siswa belajar mandiri.
8. Memungkinkan siswa belajar bersama.
9. Memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.
Fungsi-fungsi penggunaan metode ditinjau dari segi prosesnya, yaitu:
15
a. Sebagai alat atau cara.
b. Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh siswa dan guru.
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan penilaian.
d. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan bimbingan.

B. Faktor-Faktor yang perlu diperhatikan dalam Pemilihan metode Mengajar


1. Tujuan Pembelajaran atau Kompetensi Siswa
Tujuan pembelajaran merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui , disikapi,
dan atau dilakukan siswa seetelah mengikuti pembelajaran. Tujuan institusional adalah
tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan. Tujuan bidang studi adalah tujuan
yang harus dicapai oleh suatu mata pelajaran. Tujuan pembelajaran (instruksional) adalah
tujuan yang harus dicapai dalah suatu pokok bahasan tertentu. Taxonomy Bloom
menguraikan tentang tujuan yang bersifat khusus, yang sering mencakup 3 ranah, yaitu:
a. Kognitif
1. Pengetahuan, kemampuan mengetahui, mengingat.
2. Pemahaman, kemampuan menerjemahkan, memahami.
3. Penerapan, kemampuan mengerjakan, membuat.
4. Analisis, kemampuan mengkaji, menguraikan, membedakan dan mengidentifikasi.
5. Sintesis, kemampuan menggabungkan, mengelompokkan, menyusun.
b. Afektif
1. Penerimaan.
2. Partisipasi.
3. Penilaian.
c. Psikomotor
1. Persepsi, kemampuan berpendapat.
2. Kesiapan.
3. Gerakan terbimbing, kemampuan meniru.
4. Gerakan terbiasa, keterampilan berpegang pada pola.
5. Gerakan yang kompleks, keterampilan lincah, cepat, lancar.
Tujuan pembelajaran khusus atau Enabling Objectives artinya tujuan pembelajaran
harus dicapai selama proses belangsung. Tujuan pemvelajaran umum atau yargey objectives
artinya tujuan pembelajaran dapat dicapai setelah selesai pembelajaran.
2. Karakteristik Bahan Pelajaran/materi Pembelajaran
Aspek yang terdapat dalam materi pelajaran, yaitu:

16
a. Aspek konsep, merupakan substansi isi pelajaran yang behubungan dengan
pengertian, atribut, karakteristik, label atau ide dan gagasan tertentu.
b. Aspek fakta, isi peajaran yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu, data yang
memiliki esensi objek dan waktu.
c. Aspek prinsip, isi pelajaran yang berhubungan dengan aturan, dalil, hokum,
ketentuan, dan prosedur.
d. Aspek nilai, meteri pelajaran yang berhubungan dengan baik buruk, salah benarnya
suatu perilaku.
e. Aspek keterampilan intelektual, materi pelejaran yang berhubungan dengan
pembentukan kemampuan penyelesaian masalah.
f. Aspek keterampilan psikomotor, materi pelajaran yang berhubungan dengan
pembentukan kemampuan fisik.
3. Waktu yang Digunakan
Selalu memperhatikan alokasi waktu agar proses mengajar dapat optimal.
4. Faktor Siswa
Mempertimbangkan banyaknya siswa dan dan mempertimbangkan aspek kesegaran
mental (faktor antusias dan kelelahan).
5. Fasilitas, Media, dan Sumber Belajar
Prinsip-prinsip belajar yang dijadikan landasan dalam pembelajaran diantaranya
adalah ketersedian fasilitas, media dan sumber belajar.
C. Pentingnya Metode Mengajar dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran Maupun
Membentuk Kemampuan Siswa
Setiap metode mengajar memiliki tujuan yang berbede-beda dalam membentuk
kemampuan siswa, sehingga setiap pemilihan metode haruslah guru mendasari dengan
memahami karakteristik dan dampak dari metode tersebut.

Kegiatan belajar 2 : Jenis-jenis metode mengajar


Untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun untuk membentuk kmampuan siswa
diperlukan adanya suatu metode mengajar yang efektif. Metode tersebut haruslah dikuasai oleh
guru agar tujuan tercapai secara maksimal. Berikut beberapa metode mengajar yang dapat
dilaksanakan dikelas:
A. Metode Ceramah (Lecture)
Metode ceramah merupakan suatu cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan.
Ceramah yang baik adalah ceramah bervsriasi, artinya ceramah yang dilengkapi dengan
penggunaan alat dan media serta adanya tambahan dialog interaktif atau diskusi.
17
1. Karakteristik
Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan lebih
bersifat pemberian informasiberupa fakta atau konsep-konsep sederhana. Proses
pembelajarannya dilakukan secara klasikal dengan jumlah siswa yang relative banyak.
Biasanya penggunaan metode ceramah lebih bersifat monoton.
2. Prosedur
a. Kegiatan awal
1) Memberitahukan tujuan yang akan dicapai
2) Menyampaikan tahapan kegitan
b. Kegiatan inti
1) Penyajian dan Tanya jawab
2) Asosiasi-ilistrasi
c. Kegiatan akhir
1) Aplikasi
2) Kesimpulan

3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Ceramah


a. Kemampuan yang harus dikuasai guru:
1) Menguasai teknik ceramah.
2) Mampu memberikan ilustrasi.
3) Menguasai materi pelajaran.
4) Menjelaskan secara sistematik.
5) Menguasai siswa dikelas.
b. Yang perlu diperhatikan berkaitan dengan siswa:
1) Siswa mampu mendengar dan mencatat bahan pepalajaran.
2) Kemampuan awal siswa.
3) Memiliki suasana emosional yang mendukung.
4. Keunggulan
a. Ekonomis waktu dan biaya.
b. Target jumlah siswa lebih banyak.
c. Mudah mengklasifikasi dan mengkaji bahan pelajaran.
d. Mudah memberikan tugas pada siswa.

5. Kelemahan
a. Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak.
18
b. Menimbulkan verbalisme.
c. Kurang memberikan kesempatan siswa berpartisipasi.
d. Cenderung menggunakan ingatan.
e. Proses pembelajaran ada dalam otoritas guru.

B. Metode Diskusi
Pembelajaran yang meibatkan beberapa siswa dalam menyelesaikan suatu masalah, dapat
dengan kelompok kecil (3-7 peserta), sedang (8-12 peserta), besar (13-40 peserta).
1. Karakteristik
Dalam penggunaan metode diskusi, bahan pelajaran harus dikemukakan dengan
topik yang akan menstimulus siswa menyelesaikan masalah.
2. Prosedur
a. Kegiatan awal
1) Memberitahukan tujuan pembelajaran.
2) Mengelompokkan siswa.
3) Meberitahukan tahapan kegiatan.
b. Kegiatan inti
1) Perumusan topic.
2) Identifikasi masalah.
3) Analisis maslah.
4) Penyusunan laporan.
5) Presentasi kelompok.
c. Kegiatan akhir
Kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Diskusi
Yang perlu diperhatikan oleh guru:
a. Mampu merumuskan masalah.
b. Mampu membimbing siswa merumuskan dan mengidentifikasi masalah.
c. Mampu mengelompokkan siswa.
d. Mampu mengelola pembelajaran.
e. Menguasai permasalahan diskusi.
Yang perlu diperhatikan berkaitan dengan siswa:
a. Memiliki motivasi,perhatian dan minat untuk berdiskusi.
b. Mampu melaksanakan diskusi.
c. Mampu belajar bersama.
19
d. Mampu berpendapat.
e. Mampu menghargai orang lain.

4. Keunggulan
a. Bertukar pikiran.
b. Merangsang siswa untuk berpendapat.
c. Mengembangkat rasa tanggung jawab.
d. Membina kemampuan berbicara.
e. Memberikan kesempatan belajar.
f. Belajar memahami pendapat orang lain.

5. Kelemahan
a. Memerlukan waktu yang banyak.
b. Diskusi tidak efektif apabila siswa tidak menguasai materi.
c. Siswa yang aktif hanya tertentu.

C. Metode Simulasi
Simulasi adalah bermain peran. Ada 3 jenis model sismulasi, yaitu role playing (bermain
peran), sosiodrama (simulasi dalam kekeluargaan), simulation games (permainan simulasi).
1. Karakteristik
Metode ini biasanya digunakan untuk permasalahan-permasalahan yang berkaitan
dengan masalah kehidupan sosial.
2. Prosedur
a. Menetapkan topik.
b. Menetapkan kelompok.
c. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru.
d. Proses pengamatan dilakukan dengan diskusi.
e. Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.

3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi


a. Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
 Mampu membimbing siswa.
 Mampu memberikan simulasi.
 Mampu menguasai peran.
 Mampu mengamatu proses simulasi.
20
b. Kemampuan siswa yang harus diperhatikan:
 Minat, motivasi, dan perhatian.
 Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan.
 Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.

4. Keunggulan
a. Siswa dapat berkomunikasi dan berinteraksi sosial.
b. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran.
c. Membina hubungan personal.
d. Membina hubungan komunikatif.
e. Membiasakan siswa memahami permasalahan sosial.
5. Kelemahan
a. Memerlukan waktu banyak.
b. Sangat bergantung pada aktivitas siswa.
c. Cenderung memanfaatkan sumber belajar
d. Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi.

D. Metode Demonstrasi
Metode yang menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung
objek atau cara melakukan sesuatu sehingga dapat mempelajarinya secara proses.
1. Karakteristik
Metode pembelajaran ini menyampaikan proses objek tertentu dengan objek yang
nyata.
2. Prosedur
a. Mempersiapkan alat yang akan didemonstrasikan.
b. Memberikan penjelasan tentang topik.
c. Pelaksanaan demonstrasi.
d. Pengatan terhadap hasil demonstrasi.
e. Kesimpulan

3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Demonstrasi


a. Kemampuan guru yang harus dimiliki:
 Mampu melaksanakan demonstrasi.
 Mampu mengelola kelas dan menguasai kelas.
 Mampu menggunakan alat bantu.
21
 Mampu melaksanakan penilaian proses.
b. Kemampuan siswa yang harus diperhatikan:
 Motivasi, minat dan perhatian.
 Memahami tujuan.
 Mampu mengamati proses.
 Mampu mengidentifikasi alat dan kondisi.
4. Keunggulan
a. Memahami bahan pelajaran sesuai dengan kenyataan.
b. Dapat mengembangkan rasa ingin tahu.
c. Dapat melakukan perkerjaan yang sistematis.
d. Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.
5. Kelemahan
a. Hanya dapat berpikir konkret saja.
b. Jika jumlah siswa banyak, tidak mudah mengatur siswa.
c. Bergantung pada alat bantu yang sebernarnya.
d. Siswa kurang berani mencoba.

E. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode mengajar yang dalam penyajian atau pembahasan
materinya melalui percoaan serta mengamati secara proses.

1. Karakteristik
Implementasi pembelajaran eksperimen selalu menuntut penggunaan alat bantu,
sehingga guru hanya menjadi fasilitator.
2. Prosedur
a. Mempersiapkan alat bantu.
b. Member petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas.
c. Pelaksanaan eksperimen dengan sistematis.
d. Penguatan perolehan teman-teman eksperimen.
e. Kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Eksperimen
a. Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
 Mampu membimbing siswa.
 Mengusai konsep eksperimen.
 Mampu mengelola kelas.
22
 Mampu menciptakan kondisi kelas yang efektif.
 Mampu memberikan penilaian secara proses.
b. Kemampuan siswa yang haris diperhatikan:
 Memiliki motivasi, minat dan perhatian.
 Memiliki kemampuan bereksperimen.
 Memiliki sikap yang teliti, tekun dan pekerja keras.
4. Keunggulan
a. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
b. Membangkitkan sikap ilmiah siswa.
c. Membuat pelajaran bersifat aktual.
d. Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu.
5. Kelemahan
a. Memerlukan alat dan biaya.
b. Memerlukan waktu yang relative lama.
c. Minimnya fasilitas.
d. Belum terbiasanya melakukan eksperimen.

F. Metode Karyawisata
Metode karya wisata (field trip) adalah aktivitas belajar diluar kelas, dengan mengunjungi
tempat-tempat yang berkaitan dengan topic.
1. Karakteristik
Pembelajaran berbasis kontekstual.
2. Prosedur
a. Menetapkan tujuan kompetensi.
b. Mempelajari topic karya wisata.
c. Merumuskan kegiatan.
d. Melaksanakan kegiatan.
e. Menilai kegiatan.
f. Melaporka hasil kegiatan.

3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Karyawisata


a. Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
 Mampu mengidentifikasi objek karya wisata.
 Mampu membuat perencanaan dan panduan siswa.
 Mampu mempersiapkan alat dan bahan.
23
 Mampu mengontrol, memfasilitasi dan membimbing siswa.
b. Kemampuan siswa yang harus deperhatikan:
 Mampu memahami petunjuk pelaksanaan.
 Mampu menyusun laporan hasil karya wisata.
 Mampu menggunakan alat dan bahan yang diperlukan.
4. Keunggulan
a. Mendapatkan pengalaman nyata, praktis dan konkret.
b. Menumbuhkan rasa antusias belajar.
c. Medekatkan siswa dengan lingkungan.
5. Kelemahan
a. Alokasi waktu dan biaya yang cukup banyak.
b. Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra.
c. Siswa terlalu terlena dengan bermain.

G. Metode Pemecahan Masalah


Metode pemecahan masalah merupakan metode yang banyak mengembangkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi.
1. Karakteristik
Cenderung menggunakan pendekaran induktif, dan dilaksanakan pada kelas tinggi.
2. Prosedur
a. Merumuskan dan membatasi masalah.
b. Merumuskan dugaan dan pertanyaan.
c. Mengumpulkan dan mengolah data.
d. Membuktikan atau manjawab pertanyaan.
e. Merumuskan kesimpulan.
3. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Pemecahan Masalah
a. Kemampuan guru yang harus diperhatikan:
 Mampu membimbing siswa untuk berhopotesis.
 Menguasai konsep.
 Mampu mengelola kelas.
 Mampu menciptakan suasana kelas yang efektif.
 Mampu memberi penilaian secara proses.
b. Kemampuan siswa yang harus diperhatikan:
 Memiliki motivasi, minat dan perhatian.
 Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah.
24
 Memiliki sikap yang tekum teliti dan pekerja keras.
4. Keunggulan
a. Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah dan kritis.
b. Mempelajari bahan pelajaran yang aktual.
c. Mengoptimalkan kemampuan siswa.
5. Kelemahan
a. Membutuhkan waktu yang cukup lama.
b. Bahan pelajaran tidak bersifat logis dan sistematis.
c. Memerlukan bimbingan dari guru.

Kegiatan belajar 3 : Hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar


Hakikat belajar, yaitu:
1. Belajar merupakan suatu proses.
2. Hasil belajar berupa perubahan sikap.
3. Pengalaman interaksi antara siswa dengan lingkungan.
Prinsip-prinsip dalam belajar, yaitu:
1. Belajar memerlukan perhatian khusus dan perasaan terhadap apa yang dipelajari.
2. Belajar memerlukan motivasi.
3. Belajar memerlukam aktivitas yang ,aksimal.
4. Belajar memerlukan balikan.
5. Belajar terjadi secara bertahap.
6. Belajar terjadi secara individual.
Kemampuan siswa yang diharapkan dari lulusan Sekolah Dasar yaitu:
1. Mengenali dan berperilaku sesuai ajaran agama.
2. Menjalankan hak dan kewajiban diri, serta beretos kerja.
3. Berpikir logis, kritis dan kreatif.
4. Menyenangi keindahan.
5. Membiasakan hidup bersih, bugar dan sehat.
6. Memiliki rasa cinta terhdap bangsa dan Negara.

Pengalaman belajar (learning experience) yang diharapkan adalah terjadinya aktivitas


belajar yang tinggi dibawah bimbingan guru sehingga pembentukan pengalaman bealajaarnya
dibangun atas kemampuan dan potensi diri sendiri. Pembelajaran adalah suatu proses
berkelanjutan berdasarkan atas pengalaman.

25
Metode ceramah berdampak terhadap pengalaman belajar siswa, yaitu pengalaman
menyimak, sehingga siswa akan memperoleh pengalaman tentang proses pemahaman suatu
konsep, fakta bahkan prinsip-prinsip.
Dalam metode diskusi, pengalaman yang diperoleh yaitu bekerja sama, pengalaman
mengeluarkan ide, menjadi pemimpin, berkomunikasi, dan pengalaman menyimpulkan hasil
diskusi.
Metode simulasi, pengalaman belajar yang didapat adalah berinteraksi, berkomunikasi
dengan kelompok, bermain peran, bekerja sama, dan menilai proses kegiatan simulasi.
Pengalaman yang didapat dari metode demonstrasi yaitu memperhatikan proses yang
sistematis, mempraktikkan secara proses, menggunakan alat dan bahan yang sebenarnya.
Metode eksperimen memberikan pengalaman membanding-bandingkan hasil
eksperimen, mendiskusikan perbedaan, menemukan suatu konsep, membuktikan sesuatu secara
proses.
Metode karya wisata, dampak pengalaman yang diperoleh yaitu berinteraksi, bekerja
sama, mengamati, dan menilai objek, memberikan pengalaman nyata, praktis dan konkret.

Komentar saya terkait dengan materi pada modul 5, yaitu Pemilihan Metode Mengajar
Pemilihan metode mengajar oleh guru terhadap siswa hendaknya dilakukan dengan
cermat. Metode mengajar yang baik adalah metode mengajar yang memperhatikan beberapa
aspek, diantaranya kesiapan guru, kesiapan siswa, materi serta sarana dan prasarana yang
menunjang berjalannya kegiatan belajar mengajar. Dan yang lebih penting lagi adalah
kemampuan guru dalam mengolah waktu dan kemampuan guru dalam menyesuaikan materi
dengan jenis metode mengajar.

26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan mempelajari tentang hakikat strategi pembelajaran. Padahal tersebut tentu
kita mempelajari tentang konsep dan jenis-jenis strategi pembelajaran. Dengan dikuasainya
kemampuan membedakan jenis-jenis strategi pembelajaran, kemampuan yang dapat
dikuasai adalah penerapan strategi tersebut dalam proses pembelajaran. Bahwa proses
pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk membantu terjadinya proses
belajar pada siswa. Oleh karena itu, pembelajaran harus dirancang dan dilaksanakan secara
sistematis dan sistemik. Sebagai guru tentu dituntut untuk melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan prosedur yang tepat.
Secara umum, prosedur pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan
kegiatan akhir. Ketiga kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan berurutan
dalam membentuk kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa. Oleh karena itu, guru
dituntut untuk mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan baik. Mengingat
pentingnya penguasaan guru terhadap kemampuan merancang dan melaksanakan
pembelajaran.
B. SARAN
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan
karena keterbatasan kami, untuk itu kritik dan saran amat kami harapkan.

27

Anda mungkin juga menyukai