Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERJUANGAN DAN PERANAN GURU SEKOLAH DASAR ( SD )


PADA MASA PANDEMI COVID 19
Dosen pengampu : Dr. Hj. Tjut Afrida,M.Pd.

Disusun Oleh :
Sigit Hermawan
( 4322319060048 )

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


GURU SEKOLAH DASAR
( PGSD )
STKIP SETIA BUDHI RANGKAS BITUNG
Abstrak …………………………………………………………………………….
Kata Pengantar ……………………………………………………………………
Daftar Isi …………………………………………………………………………..
BAB I Pendahuluan ………………………………………………………………
A. Latar Belakang ………………………………………………………………..
B. Tujuan Peneliti …………………………………………………………………
C. Manfaat Peneliti ………………………………………………………………..
BAB II Landasan Teori ……………………………………………………………
A. Pengertian Peranan Guru ……………………………………………………….
B. Pengertian Belajar ………………………………………………………………
C. Pengertian Metode Pembelajaran ………………………………………………
D. Macam-Macam Pembelajaran …………………………………………………
E. Fungsi Metode Pembelajaran …………………………………………………...
F. Tujuan Metode Pembelajaran ……………………………………………………
BAB III Pembahasan ………………………………………………………………
A. Peran Guru Sebagai Pembimbing ……………………………………………….
B. Peran Guru Sebagai Pengajar …………………………………………………….
C. Peran Guru Sebagai Pendidik …………………………………………………….
BAB IV Penutup ……………………………………………………………………..
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………….
B. Saran ………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan wadah yang sangat berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembang potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Guru merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan oleh dunia
pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebuah profesi menuntut orang untuk
memiliki profesi tersebut. Begitu juga guru, profesi tersebut dituntut memiliki kriteria
dan syarat-syarat menjadi seorang guru.
B. Tujuan Penelitian
a. Agar pembaca mengetahui bagaimana peran guru sebagai pembimbing
b. Agar pembaca bisa memahami peran guru sebagai pengajar
c. Agar pembaca mengetahui seberapa penting peran guru sebagai pendidik
C. Manfaat Penelitian
Makalah ini dibuat bertujuan agar dapat dijadikan panduan bagi para pembaca
terkhusus bagi diri saya sendiri umumnya bagi orang lain. Dengan adanya makalah ini
yang berjudul “Peranan Guru Dalam Proses Pembelajaran” mempu menjadi pedoman
bagi seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Yang dimana peranan guru mencakup
seluruh proses pembelajaran yang digunakan untuk para guru.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Peranan Guru


Guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu
ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta
didik. Definisi guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan
suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu
pengetahuan yang diajarkannya tersebut. Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan
pendidikan formal, tapi juga pendidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh
para muridnya. Dari penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami bahwa peran guru
sangat penting dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara
intelektual maupun akhlaknya.
B. Pengertian belajar
Belajar merupakan proses yang dilakukan oleh setiap individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku baik dalam pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai
yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan kesan dari bahan yang telah dipelajari.
Kegiatan tersebut dapat dilakukan di rumah, di sekolah, di lingkungan sekitar atau di tempat
lain dan dimana saja.
C. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu proses penyampaian materi pendidikan kepada
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan teratur oleh tenaga pengajar atau guru.
Pendapat lain mengatakan, metode pembelajaran adalah suatu strategi atau taktik dalam
melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di kelas yang diaplikasikan oleh tenaga
pengajar sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Seorang guru harus bisa menerapkan metode yang tepat dalam kegiatan belajar-mengajar,
sesuai dengan karakter para siswanya. Dengan begitu, proses belajar-mengajar menjadi lebih
menyenangkan dan siswa dapat menyerap pelajaran dengan lebih mudah.
D. Macam-Macam Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah
2. Metode Pembelajaran Diskusi
3. Metode Demonstrasi
4. Metode Ceramah Plus
5. Metode Pembelajaran Resitasi
6. Metode Eksperimen
7. Metode Karya Wisata
8. Metode Latihan
9. Metode Perancangan
10. Metode Debat
11. Metode Skrip Kooperatif
12. Metode Pembelajaran Mind Maping
13. Metode Pembelajaran Inquiry
14. Metode Pembelajaran Discovery
15. Metode Berbagi Peran

E. Fungsi Metode Belajar


Metode dalam kegiatan belajar memiliki fungsi tertentu. Berikut ini adalah
beberapa fungsi metode belajar :

1. Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik


Motivasi adalah suatu dorongan di dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu,
baik secara sadar maupun tidak sadar. Motivasi sangat dibutuhkan dalam kegiatan
belajar mengajar.
Suatu metode belajar dapat berperan sebagai alat motivasi dari luar (ekstrinsik)
kepada siswa. Dengan begitu, maka siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar
dengan baik.
2. Sebagai Strategi Pembelajaran
Setiap siswa dalam kelas memiliki tingkat intelegensi yang berbeda-beda,
meskipun kelas tersebut diisi oleh siswa terbaik. Kemampuan intelegensi para siswa
tersebut akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam menyerap pelajaran yang
disampaikan oleh guru.
Dengan menerapkan metode belajar tertentu, setiap siswa dalam satu kelas dapat
menangkap ilmu yang disampaikan oleh pengajar dengan baik. Dengan begitu, setiap
guru harus mengetahui metode pembelajaran terbaik yang dapat diterapkan pada
setiap kelas.
3. Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan
Metode belajar berperan sebagai fasilitas pendidikan yang berfungsi untuk
menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Dengan kata lain, metode
pembelajaran adalah suatu alat agar siswa dapat mencapai tujuan belajar.
Penyampaian materi pelajaran tanpa memperhatikan metode belajar dapat
mengurangi nilai dari kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Selain siswa menjadi
kurang termotivasi, tanpa adanya metode pembelajaran akan membuat pengajar
kesulitan dalam menyampaikan materi pendidikan sehingga tujuan pengajaran tidak
tercapai.

F. Tujuan Metode Pembelajaran


Pada dasarnya tujuan utama metode pembelajaran adalah untuk membantu
mengembangkan kemampuan siswa secara individu sehingga mampu menyelesaikan
masalahnya.
Adapun beberapa tujuan metode belajar adalah sebagai berikut:
1. Untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan individualnya sehingga
dapat mengatasi permasalahannya dengan terobosan solusi alternatif.
2. Untuk membantu proses belajar mengajar sehingga pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara terbaik.
3. Untuk membantu menemukan, menguji, dan menyusun data yang dibutuhkan
dalam upaya pengembangan disiplin suatu ilmu.
4. Untuk memudahkan proses pembelajaran dengan hasil yang baik sehingga tujuan
pengajaran dapat tercapai.
5. Untuk menghantarkan sebuah pembelajaran ke arah yang ideal dengan tepat,
cepat, dan sesuai dengan yang diharapkan.
6. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dalam suasana menyenangkan dan
penuh motivasi sehingga materi pembelajaran lebih mudah dimengerti oleh siswa.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Peran guru sebagai pembimbing


Guru berusaha membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang
dimilikinya, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas
perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan
berkembang sebagai individu yang mandiri dan produktif. Siswa adalah individu yang
unik. Artinya, tidak ada dua individu yang sama. Walaupun secara fisik mungkin
individu memiliki kemiripan, akan tetapi pada hakikatnya mereka tidaklah sama, baik
dalam bakat, minat, kemampuan dan sebagainya. Di samping itu setiap individu juga
adalah makhluk yang sedang berkembang. Irama perkembangan mereka tentu tidaklah
sama juga. Perbedaan itulah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing.
Guru sebagai pembimbing dituntut untuk mampu mengidentifikasi siswa yang
diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau
masih dalam batas kewenangannya, harus membantu pemecahannya (remedial teaching).
Berkenaan dengan upaya membantu mengatasi kesulitan atau masalah siswa, peran guru
tentu berbeda dengan peran yang dijalankan oleh konselor profesional. Tingkatan
masalah siswa yang mungkin bisa dibimbing oleh guru yaitu masalah yang termasuk
kategori ringan, seperti: membolos, malas, kesulitan belajar pada bidang tertentu,
berkelahi dengan teman sekolah, bertengkar, minum minuman keras tahap awal,
berpacaran, mencuri kelas ringan.
Dalam konteks organisasi layanan Bimbingan dan Konseling, di sekolah, peran
dan konstribusi guru sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien
pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Peran, tugas dan tanggung jawab guru-
guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :
a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.
b. Membantu konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan
bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut
c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada konselor.
d. Menerima siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor
memerlukan pelayanan khusus. seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan program
pengayaan.
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan
siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi
kasus.
h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
Jika melihat realita bahwa di Indonesia jumlah tenaga konselor profesional
memang masih relatif terbatas, maka peran guru sebagai pembimbing tampaknya
menjadi penting. Ada atau tidak ada konselor profesional di sekolah, tentu upaya
pembimbingan terhadap siswa mutlak diperlukan. Jika kebetulan di sekolah sudah
tersedia tenaga konselor profesional, guru bisa bekerja sama dengan konselor
bagaimana seharusnya membimbing siswa di sekolah. Namun jika belum, maka
kegiatan pembimbingan siswa tampaknya akan bertumpu pada guru.
Agar guru dapat mengoptimalkan perannya sebagai pembimbing, berikut ini
beberapa hal yang perlu diperhatikan :

a. Guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Misalnya
pemahaman tentang gaya dan kebiasaan belajar serta pemahaman tentang potensi dan
bakat yang dimiliki anak, dan latar belakang kehidupannya. Pemahaman ini sangat
penting, sebab akan menentukan teknik dan jenis bimbingan yang harus diberikan
kepada mereka.
b. Guru dapat memperlakukan siswa sebagai individu yang unik dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan keunikan yang dimilikinya.
c. Guru seyogyanya dapat menjalin hubungan yang akrab, penuh kehangatan dan saling
percaya, termasuk di dalamnya berusaha menjaga kerahasiaan data siswa yang
dibimbingnya, apabila data itu bersifat pribadi.
d. Guru senantiasa memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mengkonsultasikan
berbagi kesulitan yang dihadapi siswanya, baik ketika sedang berada di kelas maupun
di luar kelas.
e. Guru sebaiknya dapat memahami prinsip-prinsup umum konseling dan menguasai
teknik-tenik dasar konseling untuk kepentingan pembimbingan siswanya, khususnya
ketika siswa mengalami kesulitan-kesulitan tertentu dalam belajarnya.

B. Peran Guru Sebagai Pengajar


Peran guru sebagai pengajar, kadang diartikan sebagai menyampaikan materi
pelajaran kepada siswa. Dalam posisi ini, guru aktif menempatkan dirinya sebagai pelaku
imposisi yaitu menuangkan materi ajar kepada siswa. Sedangkan di lain pihak, siswa
secara pasif menerima materi pelajaran yang diberikan tersebut sehingga proses
pengajaran bersifat monoton. Padahal, peran guru sebagai pengajar bukan hanya
menyampaikan informasi, tetapi masih banyak kegiatan lain yang harus dilakukan guru
agar proses pengajaran mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan.

C. Peran Guru Sebagai Pendidik


Guru sebagai seorang pendidik tidak hanya tahu tentang materi yang akan
diajarkan. Akan tetapi, ia pun harus memiliki kepribadian yang kuat yang menjadikannya
sebagai panutan bagi para siswanya. Hal ini penting karena sebagai seorang pendidik,
guru tidak hanya mengajarkan siswanya untuk mengetahui beberapa hal. Guru juga harus
melatih keterampilan, sikap dan mental anak didik. Penanaman keterampilan, sikap dan
mental ini tidak bisa sekedar asal tahu saja, tetapi harus dikuasai dan dipraktikkan siswa
dalam kehidupan sehari-harinya.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan proses
pembelajaran dan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
diri untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan,
kepribadian, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan peserta didik,
ketiak bermasyarakat, bangsa dan negara.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru sebagai pendidik, yaitu :
a. Guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai teladan bagi siswanya. Teladan di
sini bukan berarti bahwa guru harus menjadi manusia sempurna yang tidak pernah
salah. Guru adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Tetapi guru harus
berusaha menghindari perbuatan tercela yang akan menjatuhkan harga dirinya.
b. Guru harus mengenal siswanya. Bukan saja mengenai kebutuhan, cara belajar dan
gaya belajarnya saja. Akan tetapi, guru harus mengetahui sifat, bakat, dan minat
masing-masing siswanya sebagai seorang pribadi yang berbeda satu sama lainnya.
c. Guru harus mengatahui metode-metode penanaman nilai dan bagaimana
menggunakan metode-metode tersebut sehingga berlangsung dengan efektif dan
efisien.
d. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan Indonesia
pada umumnya, sehingga memberikan arah dalam memberikan bimbingan kepada
siswa.
e. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang materi yang akan diajarkan.
Selain itu guru harus selalu belajar untuk menambah pengetahuannya, baik
pengetahuan tentang materi-materi ajar ataupun peningkatan keterampilan
mengajarnya agar lebih profesional.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru berperan menyampaikan ilmu-ilmu yang dimiliki kepada muridnya. Guru
merupakan sumber belajar muridnya. Dari gurulah, murid diajarkan membaca, menulis
dan berhitung. Serta dari gurulah, murid mendapat pengetahuan baru dan pendidikan
karakter. Guru sebagai orangtua kedua yang ada disekolah setelah orangtua kandung
dirumah. Peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihata-
nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam
pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilainilai, orang yang menguasai bahan yang
diajarkan.
Pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu agar siswa melakukan
kegiatan belajar. Dengan perkataan lain bahwa istilah pembelajaran dapat diberi arti
sebagai kegiatan sistematik dan sengaja dilakukan oleh pendidik untuk membantu peserta
didik agar tercapai tujuan pembelajaran. di dalam pembelajaran pendidik berperan
penting dalam menfasilitasi perkembangan peserta didik, dikarenakan pendidiklah yang
bersinggungan langsung dengan objek pembelajaran (peserta didik). Dalam hal ini, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pendidik.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi penambah ilmu pengetahuan bagi seorang
guru dalam memaksimalkan perannya dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai