Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

PENDIDIKAN IPS SD

“Metode/Pendekatan Pembelajaran”

Dosen Pengampu : Arwin, S.Pd., M.Pd


Nur Fadillah., S.Pd, M.Pd

OLEH :
KELOMPOK B
1. BUNGA (18129235)
2. DINDA AMRANISA (18129241)
3. DISHA HIKARAHMI RAMFINELI (18129007)
4. HARMELINDA SUKMA (18129263)
5. VINI OLIVIA (18129326)
6. WESLY AHWIAN HARIS (18129330)

18 AT 01

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan hidayah-Nyalah
penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “Pendidikan IPS SD” yang dibina Bapak Arwin,
S.Pd., M.Pd dan Ibu Nur Fadillah., S.Pd, M.Pd. Jenis tugas yang diberikan adalah
Metode/Pendekatan Pembelajaran.
Melalui penugasan ini diharapkan para pembaca dapat memahami tentang
Metode/Pendekatan Pembelajaran. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya
kompetensi pembelajaran bagi semua pembaca.
Semoga makalah ini dapat menjadikan Frame Of Think (Kerangka Pikir) dalam
mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecah masalah, dan bahkan
sebagai bagian hidup yang integrative. Oleh karena itu, kritik dan saran perbaikan sangat kami
harapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Padang, Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Pengertian Metode Pembelajaran.........................................................................................2
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran....................................................2
C. Syarat-syarat metode pembelajaran......................................................................................3
D. Macam-macam metode pembelajaran...................................................................................4
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................29
A. Kesimpulan.........................................................................................................................29
B. Saran...................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................30

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat diambil rumusan masalah,yaitu :
1. Apakah pengertian metode pembelajaran?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran?
3. Apakah syarat-syarat metode pembelajaran?
4. Apasaja macam-macam dari metode pembelajaran?

C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian metode pembelajaran.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran.
3. Mengetahui syarat-syarat metode pembelajaran.
4. Mengetahui macam-macam dari metode pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pembelajaran


Menurut Majid (2009:92) Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang
berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu
yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan
tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau
tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang
digunakan oleh guru.
Jadi, Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan
aktivitas yang ter-sistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik
untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan
dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Tidak ada satu metode pun yang
dianggap paling baik diantara metode-metode yang lain karena setiap metode mempunyai
karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing -masing. Suatu
metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan maupun situasi dan
kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang lain. Demikian pula suatu
metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru
tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru lain. Adakalanya seorang
guru perlu menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan suatu pokok babasan
tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran menjadi lebih hidup.
Misalnya pada awal pengajaran, guru memberikan suatu uraian dengan metode ceramah,
kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri dengan diskusi atau
tanya-jawab. Di sini bukan hanya guru yang aktif berbicara, melainkan siswa pun ikut
berpartisipasi.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran
Metode tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Guru akan
lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai untuk situasi dan kondisi yang khusus

2
dihadapinya, jika memahami sifat-sifat masing-masing metode tersebut. Menurut Winarno
Surakhmad dalam Djamarah (2002) pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh
beberapa faktor, sebagai berikut:
1. Anak didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Di sekolah,
gurulah yang berkewajiban mendidiknya. Perbedaan individual anak didik pada aspek
biologis, intelektual, dan psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode
pembelajaran mana yang sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar
yang kreatif demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
2. Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar. Tujuan dalam
pendidikan dan pengajaran ada berbagai jenis, ada tujuan instruksional, tujuan
kurikuler, tujuan institusional dan tujuan pendidikan nasional. Metode yang dipilih
guru harus sejalan dengan taraf kemampuan anak didik dan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
3. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari
ke hari.Guru harus memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan situasi yang
diciptakan itu.
4. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode .
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah.Misalnya
ketiadaan laboratorium untuk praktek IPA kurang mendukung penggunaan metode
eksperimen.
5. Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Latar pendidikan guru diakui
mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode
menjadi kendala dalam memilih dan menentukan metode.
C. Syarat-syarat metode pembelajaran
Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:
1. Metode mengajar harus dapat mermbangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa

3
2. Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
3. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan
hasil karya.
4. Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut,
melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
5. Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara
memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan
menggantinya dengan pengalaman atau situasi yng nyata dn bertujuan.
7. Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilainilai dan sikap-
sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Macam-macam metode pembelajaran
Proses belajar-mengajar yang baik, hendaknya mempergunakan berbagai jenis
metode pembelajaran secara bergantian atau saling bahu membahu satu sama lain. Masing-
masing metode ada kelemahan dan kelebihannya. Tugas guru ialah memilih berbagai metode
yang tepat untuk menciptakan proses belajar-mengajar. Macam-macam metode pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1. Metode ceramah (Muhibbin Syah, 2000:53)
a. Pengertian
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Dalam metode
ceramah dibutuhkan keaktifan guru dalam kegiatan pengajaran. Metode ini
banyak digunakan pada pengajar yang kekurangan fasilitas. Penggunaan metode
ini sifatnya sangat praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya
banyak dan mempunyai banyak peserta didik. Dalam pelaksanaan ceramah untuk
menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu media
pembelajaran seperti gambar dan audio visual lainnya. Metode ceramah dapat
digunakan bila :
1) Guru akan memberikan informasi.

4
2) Kapasitas terlalu besar sehingga sulit untuk menggunakan metode lain.

b. Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah


Ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yakni persiapan,
pelaksanaan dan kesimpulan. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
1. Tahap Persiapan. Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah:
a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
b) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
c) Mempersiapkan alat bantu.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
a) Langkah Pembukaan.
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah
yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat
ditentukan oleh langkah ini.
b) Langkah Penyajian.
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran de-
ngan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode pembe-
lajaran, maka guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah
pada materi pembelajaran yang sedang disampaikan.
c) Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok matar agar
materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa tidak
terbang kembali. Ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang
memungkinkan siswa tetap mengingat materi pembelajaran.
c. Kelemahan metode ceramah :
1) Menghalangi respon siswa sehingga membuat siswa pasif.
2) Mengandung unsur paksaan kepada siswa .
3) Membatasi daya ingat siswa.
4) Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak
didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.

5
5) Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
6) Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme ( pengertian kata-kata ).
7) Bila terlalu lama membosankan dan menjadi kurang menarik.
8) Sulit dipakai untuk anak-anak.
d. Kelebihan metode ceramah :
1) Guru mudah menguasai kelas.
2) Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
3) Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
4) Mudah dilaksanakan.
5) Dapat digunakan untuk mengajar orang dewasa.
6) Dapat menghabiskan waktu dengan baik
2. Metode eksperimen (Ramyulis, 2005:250)
a. Pengertian
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak
didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses di mana
siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke
kelas dan dievaluasi oleh guru. Metode Eksperimen ( Praktikum ) dapat
digunakan apabila :
1) Materi yang dipelajari berkaitan dengan percobaan.
2) Teresdia alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan.
b. Langkah-langkah Metode Eksperimen
Dikemukakan Ramyulis (2005 : 250) sebagai berikut:
1) Memberi penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam
eksperimen
2) Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa dengan
eksperimen
3) Sebelum eksperimen di laksanakan terlebih dahulu guru harus
menetapkan:
a) Alat-alat apa yang diperlukan
b) Langkah-langkah apa yang harus ditempuh

6
c) Hal-hal apa yang harus dicatat
d) Variabel-variabel mana yang harus dikontrol
4) Setelah eksperimen guru harus menentukan apakah follow-up (tindak
lanjut) eksperimen contohnya :
a) Mengumpulkan laporan mengenai eksperimen tersebut
b) Mengadakan tanya jawab tentang proses
c) Melaksanakan teks untuk menguji pengertian siswa
Menurut Fathurrahman (Abdillah, 2011) Langkah-langkah dalam
pembelajaran dengan metode eksperimen adalah
1) Perencanaan: yaitu meliputi kegiatan menerangkan metode eksperimen,
membicarakan terlebih dahulu permasalahan yang dapat diangkat,
menetapkan alat-alat yang diperlukan, menentukan langkah-langkah apa
saja yang perlu dicatat dan variabel-variabel yang harus dikontrol;
2) Pelaksanaan: melaksanakan pembelajaran dengan metode eksperimen,
mengumpulkan laporan, memproses kegiatan dan mengadakan tes untuk
menguji pemahaman siswa.

c. Kelebihan Metode Eksperimen :


1) Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya dan dapat
membuktikan konsep-konsep yang telah diterima atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima
kata guru ataubuku.
2) Anak didik dapat mengembangkan sikap ilmiah untuk mengadakan studi
eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
3) Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan
baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
4) Siswa terampil melakukan percobaan sendiri.
d. Kekurangan Metode Eksperimen :
1) Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik
berkesempatan mengadakan ekperimen.

7
2) Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran.
3) Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
4) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.
5) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
6) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena
mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan
kemampuan atau pengendalian.
7) Diperlukan alat evaluasi khusus.
8) Waktu yang diperlukan terbatas.
e. Tujuan
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya
dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat terlatih dalam cara
berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari
teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.
f. Prosedur Percobaan ( Eksperimen )
Prosedur eksperimen adalah :
1) Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus
memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.
2) Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang
akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan
ketat, langkah-langkah eksperimen, dan hal-hal yang perlu dicatat.
3) Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa.
Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan
jalannya eksperimen.
4) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian
siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya
jawab.
3. Metode tugas atau resitasi (Syaiful Bahri Djamarah,2000:105)

8
a. Pengertian
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan pelajaran
dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Metode ini diberikan karena materi pelajaran banyak sementara waktu sedikit.
Agar materei pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka
metode inilah yang biasanya digunakan oleh guru. Tugas ini biasanya bisa
dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan,dan di tempat lainnya. Tugas
dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik individu maupun
kelompok, tugas yang diberikan sangat banyak macamnya tergantung dari tujuan
yang hendak dicapai.
Dalam hal ini tugas dapat diberikan dalam bentuk daftar pertanyaan (soal)
atau perintah melakukan pendataan, mencari penyelesaian dalam buku pelajaran.
Dapat juga mengumpulkan sesuatu, membuat sesuatu dan lain sebagainya. Guru
memberikan tugas kepada siswa madiri atau kelompok dengan waktu yang
ditentukan dan disepakati siswa dan guru harus membahas, menilai hasil tugas
madiri atau kelompok. Guru juga memberi motivasi agar siswa dapat mengerjakan
tugas dengan baik kemudian guru menghimbau siswa untuk menyusun hasil tugas
baik mandiri atau kelompok. Dengan demikian siswa dapat bertanggung jawab
dengan tugasnya, selain itu siswa menjadi lebih paham materi ajar.
b. Langkah-langkah menggunakan Metode Pemberian Tugas dan Resitasi:
1) Fase Pemberian Tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan
tujuan yang akan dicapai, jenis tugas dan tempat, sesuai dengan
kemampuan siswa. Tugas yang diberikan harus jelas dan petunjuk yang
diberikan harus terarah.
2) Langkah Pelaksanaan Tugas
a) Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru.
b) Diberikan dorongan sehingga anak mau melaksanakannya.
c) Diusahakan atau dikerjakan oleh anak sendiri.
d) Mencatat semua hasil yang diperoleh dengan baik dan sistematik.
3) Fase Pertanggungjawaban Tugas/Reitasi

9
Hal yang perlu diperhatikan adalah:
a) Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakan.
b) Ada tanya jawab dan diskusi.
c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes atau non tes
c. Kelebihan Metode :
1) Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat
diingat lebih lama.
2) Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian
mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri ( Syaiful Bahri
Djamarah,2000).
d. Kelemahan Metode Resitasi :
1) Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya
meniru hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan
sendiri.
2) Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
3) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual ( Syaiful
Bahri Djamarah, 2000 ).
4. Metode diskusi (Syaiful Bahri Djamarah,2000:123)
a. Pengertian
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa
dihadapkan pada suatu masalah yang bersifat problematis untuk dibahas dan
dipecahkan secara bersama. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan
suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami
pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. Teknik diskusi adalah
salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah.
Dalam diskusi terjadi interaks, tukar menukar pengalaman, informasi,
memecahkan masalah dan siswa menjadi aktif.
Secara umum, ada dua jenis diskusi yang biasa dilakukan dalam proses
pembelajaran. Pertama, diskusi kelompok. Diskusi ini dinamakan juga diskusi
kelas. Pada diskusi ini permasalahan yang disajikan oleh guru dipecahkan oleh
kelas secara keseluruhan. Yang mengatur jalannya diskusi adalah guru itu sendiri.

10
Kedua, diskusi kelompok kecil. Pada diskusi ini siswa dibagi dalam
beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-7 orang. Proses pelaksanaan
diskusi ini dimulai dari guru menyajikan masalah dengan beberapa submasalah.
Setiap kelompok memecahkan submasalah yang disampaikan guru. Proses diskusi
diakhiri dengan laporan setiap kelompok. Metode diskusi diaplikasikan dalam
proses belajar mengajar untuk :
1) Mendorong siswa berpikir kritis.
2) Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
3) Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan
masalah bersama.
4) Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk
memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.
b. langkah-langkah sebagai berikut:
1) Langkah persiapan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi diantaranya:
a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai, baik tujuan yang bersifat
umum maupun tujuan khusus.
b) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
c) Menetapkan masalah yang akan dibahas.
d) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis
pelaksanaan diskusi.
2) Pelaksanaan diskusi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan diskusi adalah:
a) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat memengaruhi
kelancaran diskusi
b) Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi.
c) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah
ditetapkan.
d) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi
untuk mengeluarkan gagasan dan ide-idenya.

11
e) Mengendalikan pembicaraan kepada pokok persoalan yang sedang
dibahas.

3) Menutup diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaknya
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai
dengan hasil diskusi.
b) Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh
peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
c. Kelebihan metode diskusi :
1) Siswa balajar untuk bermusyawarah.
2) Siswa belajar menghargai pendapat orang lain ( Toleransi ).
3) Mengembangkan cara berpikir siswa dan sikap ilmiah.
d. Kelemahan metode diskusi :
1) Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
2) Pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok permasalahan.
3) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
4) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
5) Membutuhkan waktu yang cukup lama.
6) Sulit membuat kesimpulan.
7) Terjadi perbedaan pendapat yang mengarah pada suatu perpecahan.
5. Metode demonstrasi (Muhibbin Syah, 2000:71)
a. Pengertian
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000 ).
Contoh metode demonstrasi adalah seorang guru yang sedang mempraktekan
nyala logam natrium dan beberapa logam alkali lainnya di depan kelas dan siswa

12
memperhatikannya dengan sesksama. Manfaat psikologis pedagogis dari metode
demonstrasi adalah :
1) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
2) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa (Daradjat, 1985 ).
Peta konsep dalam metode demonstrasi sama halnya seperti persiapan
dalam metode eksperimen, yaitu sebagai berikut :
1) Menentukan tujuan demonstrasi
2) Menyiapkan prosedur demonstrasi
3) Menyiapkan lembar pengamatan
4) Menyiapkan alat dan bahan
5) Menyiapkan pertanyaan untuk bahan diskusi yang mengarah pada
pengembangan proses berpikir siswa.
b. Langkah Langkah Melaksanakan Metode Demonstrasi :
1) Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
a) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses
demonstrasi berakhir.
b) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilakukan.
c) Lakukan uji coba demonstrasi.
2) Tahap pelaksanaan
a. Langkah pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan diantaranya:
a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
b) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
b. Langkah pelaksanaan demonstrasi

13
a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan yang merangsang siswa
untuk berpikir.
b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana
yang menegangkan.
c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi
dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan
lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi.
c. Langkah mengakhiri demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu
diakhiri dengan memberikan tugas- tugas tertentu yang ada
kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian
tujuan prmbelajaran.
c. Kelebihan Metode Demonstrasi :
1) Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau
kerja suatu benda.
2) Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
3) Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki
melaui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek
sebenarnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).
d. Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :
1) Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan.
2) Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
3) Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai
4) materi yang didemonstrasikan ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).
6. Metode problem solving (Muhibbin Syah,2000:77)
a. Pengertian
Metode Pemecahan masalah dalah suatu metode atau cara penyjian
pelajaran dengan cara siswa dihadapakan pada suatu masalah yang harus
dipecahkan atau diselesaikan, baik secara individual atau secara kelompok. Pada

14
metode ini titik berat diletakkan pada pemecahan masalah secara rasional, logis,
benar dan tepat. Tekananya pada proses pemecahan masalah dengan penentuan
alternatif yang berguna saja.

b. Langkah-langkah dalam metode problem solving :


1) Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari
siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
2) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti,
bertanya dan lainlain.
3) Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini
tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah
kedua di atas.
4) Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa
harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa
jawaban tersebut itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban
sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran j awab
an ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti
demonstrasi,tugas,diskusi,dan lain-lain.
5) Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan
terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.
c. Alasan penggunaan
1) Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan
dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
2) Proses pembelajaran melalui pemecahan masalah dapat membiasakan
siswa menghadapi dan memcahkan masalah secara terampil. Hal ini
merupkan kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.
3) Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara
kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak
melakukan proses runtut dengan menyoroti permasalahan dan berbagai
segi dalam rangka mencapai pemecahannya

15
d. Tujuan
Tujuan penggunaan metode pemecahan masalah sebagai berikut :
1) Mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah secara rasional.
2) Dalam memecahkan masalah dapat dilakukan secra individual maupun
secara bersama-sama.
3) Mencari cara pemecahan masalah untuk meningkatkan kepercayaan pada
diri sendiri.
e. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penggunaan metode pemecahan masalah antara lain :
1) Mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah-masalah
serta mengmbil keputusan secara objektif dan rasional.
2) Mengembangkan kemampuan berpikir, logis dan analitis.
3) Mengembangkan sikap toleransi terhadap orang lain serta sikap hati-hati
dalam mengemukakan pendapat.
4) Memberikan pengalaman proses dalam menarik kesimpulan bagi siswa.
f. Kelebihan metode problem solving :
1) Dapat membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-
hari .
2) Dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan
memecahkan masalah secara terampil.
3) Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif.
4) Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.
5) Dapat digunakan untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-
masalah secara rasional.
g. Kekurangan metode problem solving :
1) Memerlukan cukup banyak waktu.
2) Melibatkan lebih banyak orang .
3) Dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan
dan menerima informasi dari guru.
4) Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan
7. Metode karya wisata (Syaiful Bahri Djamarah,2000:129)

16
a. Pengertian
Metode karya wisata adalah metode mengajar mempunyai arti tersendiri
yang berbeda dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar
kelas dalam rangka belajar. Teknik karya wiasta adalah teknik mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajar siswa kesuatu tempat atau objek tertentu diluar
sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu. suatu metode mengajar yang
dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan
dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh
pendidik atau cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu
tempat ( obyek ) tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki
sesuatu yang relevan dengan pelajaran. Seperti meninjau pabrik sepatu, suatu
bengkel mobil, toko serba ada, perkebunan, museum, pabrik, bengkel, tempat-
tempat ibadah, dan lain sebagainya dan sebagainya.
b. Langkah-langkah persiapan Metode Karya Wisata :
1) Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan
jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin
obyek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya,
penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan
sarana, pembagian siswa dalam kelompok, serta mengirim utusan.
2) Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur
segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang
telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi,
demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya,
serta memberi petunjuk bila perlu.
3) Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai
segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan yang memuat kesimpulan
yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti
membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan
sebagainya.
c. Kelebihan Metode Karyawisata :

17
1) Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam pengajaran.
2) Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
3) Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
d. Kekurangan Metode Karyawisata :
1) Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
2) Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
3) Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan
utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
4) Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik
anak didik di lapangan.
5) Biayanya cukup mahal.
6) Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran
karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka
panjang dan jauh.
8. Metode tanya jawab (Wina Sanjaya,2006:143)
a. Pengertian
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,tetapi dapat pula
dari siswa kepada guru. Metode tanya jawab memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung yang bersifat dua arah sebab pada saat yang sama terjadi
dialog antara guru dan siswa. Dalam metode tanya jawab, pertanyaan dapat
digunakan untuk merangsang keaktifan dan kreativitas berpikir siswa/peserta
didik. Kriteria pemilihan metode ini yaitu hanya dapat dipakai oleh guru secara
umum untuk menetapkan perkiraan apakah anak didik yang mendapat giliran
pertanyaan sudah memahami pelajaran yang diberikan dan metode ini tidak dapat
digunakan sebagai ukuran untuk menetapkan kadar pengetahuan anak didik dalam
suatu kelas karena metode ini tidak memberi kesempatan yang sama pada setiap
murid untuk menjawab pertanyaan.
b. Langkah-langkah penggunaan metode Tanya jawab

18
1) Merumuskan tujuan Tanya jawab sejelasnya dalam bentuk khusus dan
berpusat pada tingkah laku anak didik
2) Mencari alasan pemilihan metode Tanya jawab
3) Menetapkan kemungkinan pertanyaan yang akan dikemukakan
4) Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang
dari pokok persoalan
5) Menyediakan kesempatan bertanya oleh anak didik.
c. Alasan penggunaan
1) Untuk meninjau pelajaran yang lain.
2) Agar siswa memusatkan perhatian terhadap kemajuan yang telah dicapai
sehingga dapat melanjutkan pelajaran tersebut.
3) Untuk menangkap perhatian siswa serta memimpin pengamatan dan
pemikiran siswa.
d. Tujuan
1) Mengetauhui pengusaan bahan pelajaran melalui ingatan dan
pengungkapan perasaan serta sikap siswa tentang fakta yang dipelajari,
didengar atau dibaca.
2) Mengetahui jalan berpikir siswa secara sistematis dan logis dalam
memecahkanmasalah.
3) Memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian pelajaran yang
dipandang serta mampu menyimpulkan dan mengikutsertakan pelajaran
sehingga mencapai perumusan yang baik dan tepat.
4) Memperkuat lagi ikatan antara suatu pertanyaan dengan jawabannya
sehingga dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran
tersebut.
5) Membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis pertanyaan serta
jawabannya yang benar dan tepat.
e. Manfaat
1) Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa serta mampu
menghubungkan pelajaran lama dengan yang baru.
2) Memperkuat ingatan antara jawabandan pertanyaan.

19
3) Dapat mengembangkan cara-cara berpikir logis dan sistematis.
4) Dapat mengurangi proses lupa atau menambah daya ingat siswa.
5) Jawaban yang salah segera dapat dikoreksi .
6) Merangsang siswa berpikir dan memusatkan perhatian pada pokok
permasalahan.
7) Membangkitakan hasrat melakukan penyelidikan.
8) Membantu siswa mengetahui bagian-bagian yang perlu dipelajari.
9) Mengekspresikan perasaan dan ide-ide.
10) Menghargai pertanyaan orang lain.
11) Menghidupakan suasana kelas dan gembira.
12) Siswa iktu berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
13) Umpan balik bagi guru mengenai pengetahuan siswa.
f. Kelebihan Metode Tanya Jawab :
1) Kelas lebih aktif karena siswa tidak sekedar mendengarkan saja.
2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru
mengetahui hal-hal yang belum dimengerti oleh para siswa.
3) Guru dapat mengetahui sampai di mana penangkapan siswa terhadap
segala sesuatu yang diterangkan..
g. Kelemahan Metode Tanya Jawab :
1) Dengan tanya jawab kadang-kadang pernbicaraan menyimpang dari pokok
persoalan bila dalarn mengajukan pertanyaan, siswa rnenyinggung hal-hal
lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan.
Dalarn hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan
baru.
2) Mernbutuhkan waktu lebih banyak.
3) Menimbulkan rasa tegang terhadap peserta didik.
9. Metode Simulasi (Abdul Majid,2009:225)
a. Pengertian
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang

20
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Metode simulasi merupakan kegiatan
pembelajaran dengan melakukan peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap
keadaan sekelilingnya atau proses. Pembelajaran simulasi cenderung objeknya
bukan benda atau kegiatan sebenarnya, melainkan kegiatan bersifat pura-pura.
b. Langkah Langkah Metode Simulasi:
1) Persiapan simulasi
a) Menetapkan topik atau masalah serta tujuan yang hendak dicapai
oleh simulasi.
b) Guru memberikan masalah dalam simulasi yang akan
disimulasikan.
c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi,
peranan yang harus dimainkan oleh para pemeran, serta waktu yang
disediakan.
d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
khususnya pada siswa yang terlibat dalam pemeranan simulasi.
2) Pelaksanaan simulasi
a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.
b) Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
c) Guru hendaknya memberikan bantuan kepada pemeran yang
mendapat kesulitan.
d) Simulasi hendaknya dihentikan pada saat puncak.
3) Penutup
a) Melakukan diskusi baik tentang jalannnya simulasi maupun materi
cerita yang disimulasikan.
b) Merumuskan kesimpulan.
c. Kelebihan metode simulasi
Terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai
metode mengajar, diantaranya:
1) Dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapai situasi yang
sebenarnya kelak.
2) Dapat mengembangkan kreativitas siswa.

21
3) Dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
4) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam
menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.
5) Dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran

d. Kelemahan metode simulasi


Di samping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan,
diantaranya:
1) Pengalaman yang diperoleh tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan
di lapangan.
2) Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat
hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
3) Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa
dalam melakukan simulasi.
e. Macam-macam Metode Simulasi yang dikemukakan oleh Ali (1996:83) berikut
ini :
1) Sosiodrama : semacam drama sosial berguna untuk menanamkan
kemampuan menganalisa situasi sosial tertentu.
2) Psikodrama : hampir mirip dengan sosiodrama . Perbedaan terletak pada
penekannya. Sosia drama menekankan kepada permasalahan sosial,
sedangkan psikodrama menekankan pada pengaruh psikologisnya.
3) Role-Playing : role playing atau bermain peran bertujuan menggambarkan
suatu peristiwa masa lampau.
10. Metode Tutorial/ Bimbingan (Wina Sanjaya, 2006:137)
a. Pengertian
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang
dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada
siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang
lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali
digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok. Peran
guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat dibutuhkan

22
oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan menyelesaikan tugas-
tugasnya Penyelenggaraan metoda tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut
ini:
1) Misalkan sebuah kelas dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam pelajaran
pertama digunakan dalam bentuk kegiatan klasikal untuk menjelaskan
secara umum tentang teori dan prinsip.
2) Kemudian para siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk membahas
pokok bahasan yang berbeda, selanjutnya dilakukan rotasi antar kelompok.
3) Sementara para siswa mempelajari maupun mengerjakan tugas-tugas, guru
berkeliling diantara para siswa, mendengar, menjelaskan teori, dan
membimbing mereka untuk memecahkan problemanya.
4) Dengan bantuan guru, para siswa memperoleh kebiasaan tentang
bagaimana mencari informasi yang diperlukan, belajar sendiri dan berfikir
sendiri.
5) Perhatian guru dapat diberikan lebih intensif kepada siswa yang sedang
mengoperasikan alat-alat yang belum biasa digunakan.

11. Metode Latihan Keterampilan (Surakkhman, 1980:182)


a. Pengertian
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana
siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara
membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa
manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute
atau pernak-pernik.
b. Kelebihan metode latihan keterampilan :
1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan
huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian,
penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda atau simbol, dan
sebagainya.
3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan
pelaksanaan.

23
c. Kelemahan metode latihan keterampilan :
1) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
2) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
d. Langkah-langkah :
Langkah-langkah dalam penggunaan metode Drill ini terdiri dari beberapa tahap
yaitu sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan
Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain:
a) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa
b) Tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan
c) Tentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan
untuk menghindari kesalahan
d) Lakukan kegiatan pradrill sebelum menerapkan metode ini secara
penuh
2) Tahap Pelaksanaan
a) Langkah Pembukaan
Dalam langkah pembukaan, beberapa hal yang perlu dilaksanakan
oleh guru diantaranya mengemukakan tujuan yang harus dicapai,
bentuk-bentuk latihan yang akan dilakukan.
b) Langkah Pelaksanaan
(a) Memulai latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu
(b) Ciptakan suasana yang menyenangkan
(c) Yakinkan bahwa semua siswa tertarik untuk ikut
(d) Berikan kesempatan \kepada siswa untuk terus berlatih
c) Langkah Mengakhiri
Apabila latihan sudah selesai, maka guru harus terus memberikan
motivasi untuk siswa terus melakukan latihan secara
berkesinambungan sehingga latihan yang diberikan dapat semakin
melekat, terampil dan terbiasa.
3) Penutup

24
a) Melaksanakan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang
dilaksanakan oleh siswa.
b) Memberikan latihan penenangan.
12. Metode Discovery ( Suryosubroto,2002:193)
a. Pengertian
Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa
discovery adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau
sesuatu prinsip tanpa harus didampingi oleh pendidik dan dapat menjadi
penemuan yang baru bagi siswa maupun gurunya. Proses mental tersebut
misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan,
mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Dan merupakan metode yang
lebih menekankan pada pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode
penemuan lebih mengutamakan proses daripada hasil belajar.
b. Langkah-langkah dalam Metode Discovery
1) Perumusan masalah untuk dipecahkan peserta didik.
2) Penetapan jawaban sementara atau pengajuan hipotesis.
3) Peserta didik mencari informasi , data, fakta, yang diperlukan untuk
menjawab atau memecahkan masalah dan menguji hipotesis.
4) Menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi.
5) Aplikasi kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru.
c. Kelebihan Metode Discovery :
1) Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak
persediaan dan penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa,
seandainya siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin.
2) Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan
mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti
pendalaman dari pengertian retensi dan transfer.
3) Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa
merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan maupun
terkadang kegagalan.

25
4) Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai
dengan kemampuannya sendiri.
5) Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya
sehingga ia lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar,
paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus.
6) Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan
bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses
penemuan.
7) Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa
dan guru berpartisispasi dengan sesama dalam situasi penemuan yang
jawabannya belum diketahui sebelumnya.
8) Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk
menemukan kebenaran akhir dan mutlak.
d. Kelemahan Metode Discovery :
1) Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini.
Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usahanya
mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang abstrak,
atau menemukan saling ketergantungan antara pengertian dalam suatu
subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil penemuan dalam
bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin akan memonopoli
penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada siswa yang lain.
2) Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian
besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan
teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata
tertentu.
3) Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru
karena siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara
tradisional.
4) Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu
mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan
diperolehnya sikap dan ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan

26
diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan
emosional sosial secara keseluruhan.
5) Dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide,
mungkin tidak ada.
6) Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir
kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi
terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di bawah
pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah menjamin penemuan
yang penuh arti.

13. Metode Inkuiri (Ramyulis,2005:237)


a. Pengertian
Inkuiri adalah suatu kegiatan yang menelaah sesuatu dengan cara mencari
kesimpulan. Keyakinan tertentu melalui proses berpikir atau penalaran secara
teratur, runtut serta bisa diterima oleh akal dan didampingi oleh pendidik. Metode
inkuiri ini merupakan kegiatan pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada suatu
keadaan atau masalah untuk kemudian dicari jawaban atau kesimpulannya.
Jawaban atau kesimpulan tersebut belum tentu merupakan pemecahan atas
masalah atau keadaan yang dihadapi. Dapat juga jawaban tersebut hanya sampai
pada tingkat menemukan hal-hal yang menyebabkan timbulnya keadaan atau
masalah tersebut. Dan hal inilah yang membedakan antara metode inkuiri dengan
metode pemecahan masalah yang lebih menitik beratkan pada pemecahan masalah
yang dihadapi siswa.
b. Alasan pemilihan
Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya didorong untuk mengamati,
mengalami dan memahami suatu konsep, pengertian yang terdapat dalam
lingkungan kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu
keingintahuan siswa untuk mendapatkannya. Guru dapat menggunakan metode
inkuiri dalam proses pembelajaran.
c. Tujuan
Penggunaan metode inkuri bertujuan :

27
1) Mengembangkan sikap, keterampilan, kemapuan siswa dalam
memecahkan masalah atau memutuskan sesuatu secara tepat .
2) Mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap, cermat
dan nalar ( kritis, analitis dan logis ).
d. Manfaat
1) Membina dan mengmbangkan sikap ingin tahu lebih jauh.
2) Mengungkapkan aspek pengetahuan.
e. Langkah-langkah dalam metode inkuiri :
1) Pemberian masalah kepada siswa.
2) Hipotesis (spesifikasi permasalahan).
3) Pengumpulan data.
4) Pengolahan data untuk menjawab hipotesis yang dibuat.
5) Pembuatan kesimpulan.
f. Kekurangan Metode Inkuiri
1) Memerlukan waktu yang cukup lama
2) Kalau kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada
kekacauan dan kekaburan atas materi yang dipelajari.
g. Kelebihan Metode Inkuiri
1) Siswa aktif dalam kegiatan belajar.
2) Pengetahuan yang diperoleh lebih dipahami dan lebih lama diingat.
3) Siswa mendapatkan kepuasan dalam proses pembelajaran.
4) Pengetahuan yang diperoleh lebih mudah ditransfer ke berbagai konteks.
5) Melatih siswa untuk belajar mandiri.

28
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun saya harapkan demi perbaikan makalah ini dan semoga makalah ini dapat menjadi
khazanah pengetahuan khususnya bagi penulis dan juga kita semua.

29
DAFTAR PUSTAKA

Aries, EF. 2008. Metode Pembelajaran. [Online]. Tersedia :


http://id.ardhana12.wordpress.com.2008,metode-penelitian-studi-kasus
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rieneka Cipta
Faturrahman Pupuh dan Sutikno M. Sobry.2007.Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep
Umum dan Konsep Islam.Bandung:Refika Aditama
Hafiz.2009. Metode Bermain Peran. [Online]. Tersedia :
http://id.alhafizh84.wordpress.com.Muthoharoh,Hafiz.2009,metode-bermain-
peran/roleplaying
Majid, Abdul.2009.Perencanaan Pembelajaran.Bandung: Rosda
Muhibbin, Syah. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Nadhirin, AL. 2008. Metode Pembelajaran Efektif . [Online]. Tersedia :
http://nadhirin.blogspot.com.2008,metode-pembelajaran-efektif .
Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Kalam Mulia
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Bandung: San Grafika
Surakhman, Prof. Dr. Winarno. 1980.Metode Pengajaran Nasional.Bandung:Jemmars
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

30

Anda mungkin juga menyukai