Nilai-nilai budaya akan terlihat pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu
yang tampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan sosial atau organisasi sosial.
Koentjaraningrat (dalam Warsito 2012), Nilai budaya merupakan nilai yang terdiri atas
konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga masyarakat dalam
hal-hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat
menjadi orientasi dan rujukan dalam bertindak bagi mereka. Oleh sebab itu, nilai budaya
yang dimiliki seseorang mempengaruhinya dalam mengambil alternatif, cara-cara, alat-alat
dan tujuan-tujuan pembuatan yang tersedia.
Clyde Kluckholn (dalam Warsito 2012), Definisi nilai budaya ialah sebagai konsepsi umum
yang terorganisasi, berpengaruh terhadap perilaku yang berkaitan dengan alam, kedudukan
manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal-hal yang diingini dan
tidak diingini yang mungkin berkaitan dengan hubungan orang dengan lingkungan dan
sesama manusia.
Sumaatmadja (dalam Koentjaraningrat, 2000), Arti nilai budaya merupakan nilai-nilai yang
melekat dalam masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan, serta keseimbangan
berdasarkan pada perkembangan penerapan budaya dalam kehidupan.
Nilai budaya bukan merupakan bawaan dari lahir, melainkan sesuatu yang perlu
dipelajari
Nilai budaya bisa diwariskan dari satu orang ke orang lainnya, atau dari suatu
kelompok ke kelompok lainnya, bahkan bisa diwariskan pula antar generasi manusia
Nilai budaya memiliki simbol yang menjadi ciri khas suatu budaya
Nilai yang bermakna dalam sifat budaya akan senantiasa dinamis, sehingga akan terus
berubah seiring berjalannya waktu
Nilai budaya bersifat selektif dan merepresentasikan perilaku manusia secara terbatas
Berbagai unsur kebudayaan saling berkaitan dengan nilai budaya
Adanya anggapan bahwa nilai budaya sendiri memiliki kelebihan jika dibandingkan
dengan nilai budaya yang lain
D. Konsep Nilai Budaya
Ada tiga konsep yang senantiasa berkaiatan dengan nilai-nilai budaya yaitu:
Berikut ini beberapa contoh nilai budaya yang masih berkembang di Indonesia dan
diberlakukan dalam kehidupan sehari-hari hingga saat ini, antara lain:
Di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Jawa, orang berusaha untukmemiliki sikap yang
baik. Mereka selalu mengatakan “permisi” dengan membungkukkan badan ketika berjalan di
depan orang lain. Sikap itu adalah ciri nilai budaya di Jawa.
3. Grebekkan Maulud
Jawa Tengah termasuk salah satu wilayah di Indonesia dengan nilai budaya yang begitu
banyak, karena daerahnya terdiri dari banyak kerajaan. Ada ritual “Grebekkan” dalam
kalender Maulud Nabi Muhammad SAW. Upacara budaya itu untuk merayakan ulang tahun
Nabi Muhammad SAW. Upacara ini bisa kita temukan di daerah Yogyakarta dan Solo.
4. Sedekah Bumi
Ada nilai budaya yang dinamakan “Sedekah Bumi”, konsepnya sama dengan “Grebekan”
tetapi “Sedekah Bumi” adalah upacara untuk merayakan hasil panen yang didapat masyarakat
dari sawah. Itu sebagai bentuk rasa syukur terhadap Bumi yang memberi kita kehidupan.
Dalam upacara ini, penduduk akan duduk bersama di suatu tempat dan kemudian
membagikan yang mereka miliki seperti nasi, buah, sayuran dan banyak lauk. Acara
“Sedekah Bumi” masih banyak dilaksanakan di desa-desa yang ada di Indonesia.
Orang Indonesia yang memiliki bayi yang baru lahir, sang ayah akan mengumandangkan
“adzan” di telinga bayi. Sebenarnya ini adalah budaya muslim yang sudah menjadi nilai
budaya Indonesia. “Adzan” sebagai doa untuk memanggil orang-orang muslim agar datang
ke masjid.
6. Menjadi Ramah
Orang Indonesia dikenal ramah. Mereka selalu mengatakan halo jika bertemu orang lain.
Anda bisa bertanya pada turis di beberapa tempat wisata, dan mereka akan mengatakan
bahwa orang Indonesia ramah. Mereka selalu menyapa dan tersenyum ketika bertemu orang
baru.
Nilai budaya itu menggambarkan bahwa orang Indonesia suka memiliki teman baru dan
melakukan sesuatu bersama.
7. Mengucap Salam
Orang Indonesia selalu mengatakan salam ketika mereka masuk atau keluar dari ruangan.
Salam, seperti Assalamualaikum (untuk orang muslim), atau permisi. Anda akan mendengar
kalimat itu ketika orang Indonesia masuk dan keluar dari sebuah ruangan, karena itulah nilai
budaya Indonesia.
Salah satu nilai budaya Indonesia terjadi di Idul Fitri. Itu adalah momen terbesar bagi umat
Muslim. Orang Indonesia merayakan Idul Fitri dengan pergi atau saling berkunjung ke rumah
tetangga. Dari pintu ke pintu, mereka akan berjabat tangan satu sama lain dengan makan
bersama beberapa makanan khusus yang dimasak di Idul Fitri.
9. Saling Toleransi
Beras adalah bagian dari nilai budaya Indonesia. Orang Indonesia selalu sarapan, makan
siang, dan makan malam dengan nasi dan lauk varian.
Sama halnya dengan budaya barat khususnya Eropa yang mengonsumsi roti. Banyak orang
Indonesia merasa bahwa mereka tidak dapat makan tanpa nasi, meskipun mereka sudah
banyak makan-makanan lainnya. Bahkan ada ungkapan “belum makan” jika yang dimaksud
adalah belum makan nasi.