Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PELAYANAN KEBIDANAN PERSPEKTIF BUDAYA LOKAL

( SUKU KULAWI UMA)

“Pra nikah, Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu nifas KB & Masa konsepsi, Bayi,
Remaja ataupun dewasa”

DOSEN : LILI SURYANI,S.Kep,Ns,MPH

Disusun Oleh :

NAMA : KARTIKA DEWI RANTI

NIM : PO7124117004

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

PRODI DIII KEBIDANAN TINGKAT 2A

TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kebesaran
dan nikmat hidayah yang telah diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusunan Makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah PELAYANAN
KEBIDANAN PERSPEKTIF BUDAYA LOKAL dan sebagai sarana untuk menambah
pengetahuan serta wawasan. Penyusun sadar bahwa Makalah ini masih memiliki kelemahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, Penyusun memohon maaf atas kekurangan tersebut. Penyusun juga
bersedia untuk menerima kritik dan saran yang membangun agar kelak kami bisa berkarya lebih
baik lagi. Harapan Penyusun, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..

A. Latar Belakang …………………..……………………………………………………..

B. Rumusan Masalah……..………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN……...……………………………………………………………………

1. Konsep budaya secara umum…….……………………………………………………..

2. memahami budaya setempat.…………………………………………………………...

3. Konteks perspektif kesehatan ibu dan anak menurut budaya setempat (terlampir di
vidio…………………………………………………………………...

4. Sudut pandang kesehatan ibu dan anak dalam budaya setempat ditinjau dari
pandangan positif dan negative…………………………………………………………

5. Pengembangan budaya setempat dalam perspektif kesehatan ibu dan anak…………...

6. Akulturasi budaya di Indonesia………………………………………………………...

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………..

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..

B. Saran……………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebudayaan merupakan hasil karya masyarakat suatu daerah yang secara turun temurun
yang mempuyai nilai-nilai harus dijaga kelestariannya oleh generasi penerus bangsa.
Kebudayaan tradisional daerah merupakan bagian dari kebudayaan nasional, yang wajib
dijaga dan dilestarikan sebagaimana dalam UUD 1945 Pasal 28 I ayat 3 identitas budaya
dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan
peradaban.  Telah menjadi kewajiban masyarakat sebagai pewaris budaya, sebagai
generasi bangsa untuk berkewajiban dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya. Nilai-nilai budaya masyarakat yang menjadikan ciri khas Indonesia yang
terdapat keanekaragam budaya yang menjadi identitas, jati diri bangsa dan aset bangsa
untuk negara.
Ribuan kebudayaan yang ada di Indonesia yang di sebut sebagai keanekaragam
budaya Indonesia. Yang menjadi anekaragam budaya tersebut adalah budaya-budaya
yang sering disebutkan sejak dahulu tanpa pengembangan kajian budaya lokal yang akan
menjadi pengembangan budaya nasional. Budaya yang sering disebut sejak dahulu
seperti budaya daerah Bali, Jawa, Aceh dan lainnya. Budaya daerah suku Lauje masih
jauh dari pengenalan dan pengetahuan masyarakat.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang dilihat dari skripsi, buku-buku, dan
lainnya yang menceritakan atau menggambarkan budaya lokal daerah tradisi suku kulawi
adalah suatu masyarakat adat yang hidup di kabupaten sigi sulawesi tengah suku kulawi
(uma) sebagian besar atau hampir semua menganut agama kristen . wilayah yang di huni
oleh etnis tersebutr telah di huni oleh nenek moyang mereka sejak masa prasejarah. Hal
ini terbukti dari beberapa temuan arkeologis yang masi di dapat di amati hingga saat ini
temuan temuan megalitik ini, ada yang sudah berumur 3000 tahun.
pada masa lalu, beberapa kelompok kecilsuku tersebut membentuk sebuah kerjaan
yang di namakan kerajaan kulawi setelah sekian lama berdiri, maka kerajaan ini ini
menjadi kerajaan besar di wilayah Sulawesi Tengah.
Rumusan Masalah
1. Menjelaskan konsep budaya secara umum
2. Memhami budaya setempat
3. Konteks perspektif kesehatan ibu dan anak menurut budaya setempat (terlampir di
video)
4. Menjelaskan sudut pandang kesehatan ibu dan anak dalam budaya setempat ditinjau
dari pandangan positif dan negative.
5. Pengembangan budaya setempat dalam perspektif kesehatan ibu dan anak
6. Menjelaskan akulturasi budaya di Indonesia
7. Manfaat praktik pengembangan budaya setempat dalam konteks kesehatan ibu dan
anak pada penerapan asuhan kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Konsep Budaya Secara Umum


a. pengertian budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok manusia, yang
berkembang dan diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi
berikutnya. Ada juga yang mengatakan bahwa arti budaya adalah suatu pola hidup
yang tumbuh dan berkembang pada sekelompok manusia yang mengatur agar setiap
individu mengerti apa yang harus dilakukan, dan untuk mengatur tingkah laku
manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
Secara bahasa, kata “budaya” berasal dari bahasa Sansekerta,
yaitu Buddhaya yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhidimana artinya
adalah segala hal yang berhubungan dengan budi dan akal manusia. Dalam hal ini,
budaya sangat berkaitan dengan bahasa atau cara berkomunikasi, kebiasaan di suatu
daerah atau adat istiadat.
Agar lebih memahami apa arti budaya, maka kita dapat merujuk pada pendapat
beberapa ahli berikut ini:

1. Koentjaraningra

Menurut Koentjaraningrat, pengertian budaya adalah semua sistem ide, gagasan,


rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan oleh manusia dalam kehidupan
bermasyarakat yang nantinya akan dijadikan klaim manusia dengan cara belajar.

2. Selo Soemardjan dan SoelaimanSoemardi

Menurut Selo Soemardjan dan SoelaimanSoemardi, pengertian budaya adalah segala


hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya meliputi produk teknologi dan
kebendaan lainnya, rasa meliputi jiwa manusia yang selaras dengan norma dan nilai
sosial, sedangkan cipta meliputi kemampuan kognitif dan mental untuk mengamalkan
apa yang diketahuinya.
3. Ralph Linton

Menurut Ralph Linton, pengertian budaya adalah segala pengetahuan, pola pikir,
perilaku, ataupun sikap yang menjadi kebiasaan masyarakat dimana hal tersebut
dimiliki serta diwariskan oleh para nenek moyang secara turun-temurun.

4. Edward BurnettTylor

Menurut Edward BurnettTylor, arti budaya adalah kompleksitas yang menyeluruh


dari ilmu pengetahuan, kesenian, kepercayaan, moral, hukum, adat istiadat, dan lain
sebagainya, yang didapatkan oleh individu sebagai anggota masyarakat.

5. Levi Strauss

Menurut Levi Strauss, pengertian budaya adalah suatu perwujudan komponen


struktur sosial yang berasal dari alam pikiran manusia dan dilakukan secara berulang
hingga membentuk kebiasaan.

6. Melville J. Herskovits

Menurut Melville J. Herskovits, pengertian budaya adalah produk manusia sebagai


bagian dari lingkungannya. Artinya, manusia senantiasa berada di dalam suatu
lingkungan dan menghasilkan produk berupa budaya.

b. Macam – macam Budaya

Menurut TAP MPR No.11 tahun 1998 kebudayaan Nasional adalah perwujudan cipta,
karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia
Indonesia untuk mengembangkan harkar dan martabat bangsa, serta diarahkan untuk
memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap
kehidupan bangsa. Dengan demikian pembangunan nasional merupakan
pembangunan yang berbudaya. Kebudayaan Indonesia tersebar di banyak daerah.
Tersebar di 33 Provinsi yang ada di Indonesia dengan berbagai ciri khas dan
karakteristik. Bentuknya pun dapat bermacam-macam. Karena sejatinya kebudayaan
adalah nilai-nilai kedaerahan yang dikemas dalam berbagai bentuk. Macam macam
kebudayaan tersbeutdiantaranya :

1. Rumah Adat

Rasanya kita pasti sering mendengar tentang rumah adat. Tapi tahukah kamu apa
pengertian dari rumah adat itu sendiri? Rumah adat adalah salah satu bentuk
kebudayaan Indonesia yang lahir dari seni bangunan atau arsitektur dan biasanya
memiliki cirikhas khusus tergantung pada daerah asalnya. Bentuk kebudayaan
satu ini digunakan untuk tempat hunian oleh suatu suku bangsa tertantu. Dan
tahukah kamu bahwa rumah adat yang ada di setiap daerah merupakan
representasi daripada kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas
suku ataupun masyarakat. Pada artikel sebelumnya kita juga telah membahasa
mengenai rumah adat yang termasuk ke dalam contoh seni bangunan Indonesia.

2. Pakaian Adat

Jangan salah, Pakaian adat atau pakaian tradisional juga merupakan salah satu
dari banyaknya kebudayaan yang ada di Indonesia. Selain karena ciri khas dari
setiap daerah, pakaian adat juga dapat merepresentasikan karakter ataupun prinsip
dari suku atau masyarakat daerah tertentu. Indonesia memiliki banyak sekali
pakaian adat yang ada di setiap daerahnya, bahkan ada beberapa daerah yang
memiliki lebih dari satu jenis pakaian adat. Selain itu pakaian adat Indonesia juga
kerap menuai pujian dari negara-negara lain. Jika negara lain saja terpukau
dengan kebudayaan Indonesia, kenapa kita harus malu mengenakan pakaian adat
kita sendiri? Dan jika kalian telaah dan perhatikan, pakaian adat adalah salah satu
hasil karya cabang seni rupa terapan.

3. Upacara Adat
Salah satu cara untuk mengenang dan mengenal sejarah suatu suku atau
masyarakat adalah melalui upacara. Arti dari kata upcara adalah serangkaian
tindakan atau perbuatan yang terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat
istiadat, agama dan kepercayaan. Istilah upacara adat sendiri memiliki arti yakni
salah satu cara menelusuri jejak sejarah masyarakat Indonesia pada masa
praaksara. Upacara adat yang dimaksud disinidiantaranya upacara penguburan,
upacara perkawinan, upacara labuhan, upacara camas pusaka dan masih banyak
lagi.

4. Seni Musik

Musik nusantara merupakan cabang seni khususnya seni musik yang lahir dan
berkembang di seluruh wilayah kepualaun Indonesia dan juga merupakan
kebiasaan turun menurun yang masih dijalankan dalam masyarakat. Seperti
halnya kebudayaan lainnya, seni musik juga tersebar di seluruh daerah dan
memiliki cirikhas masing-masing. Cabang seni musik nusantara ini juga dapat
digolongkan ke dalam beberapa jenis seperti : Musik daerah (karawitan,
keroncong, dll), musik perjuangan (Lagu-lagu nasional seperti halo-halo bandung,
dll), musik anak-anak (Pok Ame-ame, Kasih Ibu, Balonku ada lima,dll), musik
populer ( Dangdut, dll).

5. Seni Tari Tradisional

Tidak kalah dengan kebudayaan lainnya, seni tari juga memiliki berbagai macam
jenis yang tersebar di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Secara
umum pengertian seni tari adalah suatu gerak ritmis yang dapat menghadirkan
karakter manusia saat mereka bertindak. Jenis-jenis seni tari sangatlah banyak,
salah satunya adalah seni tari tradisional.  Seni tari tradisional adalah seni tari
yang lahir dan berkembang di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Ia lahir
sebagai buah pemikiran dan pengaplikasian nilai-nilai kepercayaan masyarakat
setempat.
6. Seni Rupa Tradisional

Mungkin diantara kalian sudah banyak yang faham dan hatam tentang seni rupa.
Ya, banyak sekali hasil karya sein rupa yang lahir dan berkembang di Indonesia,
baik terapan ataupun karya seni rupa murni. Diantaranya ada seni bangunan,
batik, cobek, dll.

7. Senjata Tradisional

Produk budaya yang satu ini erat hubungannya dengan suatu masyarakat tertentu.
Selain lahir sebagai bentuk melindungi dari serangan musuh, senjata tradisional
juga lahir untuk menopang kegiatan berladang dan berburu yang menjadi mata
pencaharian masyarakat jaman dulu. Dewasa ini, senjata tradisional menjadi
identitas suatu bangsa yang mengambil peran dan turut serta

memperkaya kebudayaan indonesia.

8. Suku Bangsa

Kita semua pasti tidak asing dengan kata satu ini. Ya, Suku. Kata yang selalu
dikaitkan dan menjadi dasar atau komponen yang tidak dapat dilepaskan dari
kebudayaan, khususnya kebudayaan Indonesia. Secara istilah, suku adalah sebuah
realitas /kenyataan dari kelompok masyarakat tertentu di daerah yang ditandai
oleh adanya kebiasaan-kebiasaan dan praktek hidup yang ada pada kelompok
masyarakat itu sendiri. Kebudayaan Indonesia benar-benar tidak dapat dipisahkan
dari suku itu sendiri. contohnya seperti kebudayaan suku jawa, kebudayaan suku
dayak, kebudayaan suku batak, kebudayaan suku minangkabau, kebudayaan suku
bugis, kebudayaan suku banjar, Kebudayaan suku Amungme, Kebudayaan Suku
Alor, Kebudayaan Suku Akit, dll.
9. Bahasa Daerah

Ya, jangan kalian sangka bahwa Bahasa Daerah bukan merupakan sebuah
kebudayaan. Menurut wikipedia bahasa daerah adalah suatu bahasa yang
dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan pada suatu daerah
kecil, negara bagian ataupun provinsi. Fungsi dari bahasa daerah adalah sebagai
identitas suatu kelompok masyarakat. Jumlah bahasa daerah di Indonesia sendiri
adalah sebanyak 652 bahasa.

2. Memahami budaya setempat

a. Budaya Dan Kesehatan


Suku Kulawi (uma) Merupakan suku yang berasal dari provinsi Sulawesi Tengah
tepatnya di kabupaten sigi yang masi yang masih masuk daerah donggala.
Wilayahnya meliputi danau kulawi , danau lindu dataran gimpu dan sekitar aliran
sungai koro yang telah dihuni oleh leluhur mereka sejak masa jaman prasejarah Suku
ini merupakan suku yang terus suku minoritas di provinsi Sulawesi Tengah yang
berkomunikasi menggunakan bahasa uma dan hampir semua menganut agama kristen
sejak tahun 1913 adapun bukti daerah yang mereka tempati sudah ditempati sejak
masa prasejarah adalah adanya penemuan benda aregologis dari tradisi megalitik
yang sudah berumurlebih dari 3000 tahun benda –benda purbakala yang masih dapat
di temukan di kulawi adalah batu dakon, bekas kaki, batu dakon, batu lumpang, dan
sebagainya.
Masyarakat ini memiliki sistem garis keturunan yang birateral sifatnya pasangan –
pasangan yang baru kawin umumnya tinggal di lingkungan rumah pihak wanita. dan
setelah anak pertama lahir biasanya mereka pindah ke lingkungan pihak laki – laki
atau membuat rumah baru sendiri pada zaman dulu masyarakat kulawi berbentuk
sebagai kerajaan kecilraja di sebut magau atau sangkala. Ia di bantu oleh sebuah
dewan pemerintahan yang anggota – anggotanya berasal dari lapisan tinggi menurut
adat, yaitu kaum to tua ngata pada masa sekarang pengaruh pelapisan lama ini sudah
semakin tipis golongan terrtinggi zaman dulu adalah maradika yang terdiri dari raja –
raja dan keluarganya , lalu golongan to tua ngata sebagai bangsawan pembantu raja,
orang kebanyakan disebut to dea, di bawah sekali adalah golongan budak dan hamba
sahnya yang di sebut batua. kepercayaan reeligi suku kulawi meyakini adanya dewa
tertinggi yang di sebut karampoa I langi dan karampoa I tana (pencinta langit dan
tuhan) selain itu ada pula sejumlah dewa yang di anggap menguasai bagian –bagian
tertentu dari alam dan kehidupan, seperti dewa perang yang di sebut taliwarani dewa
ini di puja oleh parajurit tadulako (panglima) alam sekitar di yakini memiliki
kekuatan yang terdapat benda dan mahkluk hidup tertentu. padamasa sekarang orang
kulawi umumnya telah memeluk agama kristen sejak masuk tahun 1913.

3. Konteks Prespektif Kesehatan Ibu dan Anak Menurut Budaya Setempat


a. Pranikah.
kawin hadat dalam suku tersebut di laksanakan sehari sebelum pelaksanaan akad
nikah pada prosesi ini sang mempelai laki – laki datang kerumah mempelai
perempuan dengan mengenakan pakaian hadat sesuai tradisi dari luhur yang masi di
yakini.
b. Hamil
Ibu hamil dalam suku budaya uma , tidak boleh duduk di pintu rumah karena
dipercayai bahwa pada saat sproses melahirkan lama di pintu jalan lahir , atau lama
proses pengeluaran janin
c. Melahirkan
di yakini dalam suku uma tersebut apabila sang suami dari wanita hamil tersebut
tidak boleh mengenakan handuk di leher atau kain yang di linkarkan. karena di yakini
tali pusat akan melilit ke leher bayi tersebut.
d. Nifas
pada masa nifas yang sudah melahirkan, akan di homu atau biasa di sebut di UAP
dengan rebusan daun daunan yang di yakini agar cepat menyembuhkan luka pada
perineum
e. bayi
dalam suku ini bayi tersebut akan dibuatkan acara sukuran keselamatan yang di
percayai masyarakat tersebut agar bayi tumbuh sehat.
4. Sudut Pandang Kesehatan Ibu dan Anak Dalam Budaya Setempat di Tinjau Dari
Pandangan Positif dan Negatif Lokal.
1. pandangan positif dan negative
a) Kehamilan

Menurut sudut pandang kesehatan positif suku Uma, jika orang hamil itu
mempunyai nilai positif yaitu karena bisa melestarikan tradisi turun temurun dari
kebudayaan suku tersebut. Negatifnya orang hamil itu tidak boleh berjalan - jalan
di waktu menjelang soreh, karena di percayai akan ditegur roh halus atau jin

b) Persalinan
Pada persalinan perspektif positifnya yaitu kita bisa mengikuti tradisi turun
temurun. Negativnya adalah kita terlalu percaya [ada roh halus.
c) Bayi
Pada perspektif bayi dapat di ambil dari sisi positfnya karena kita telah
malakukannya sesuai dengan syariat agama.

5. Pengembangan Budaya Setempat Dalam Prespektif Kesehatan Ibu dan Anak

Pengembangan pada budaya masyarakat suku UMA masih belum terlalu jauh berubah
karena masih ada sebagian masyarakat suku UMA yang mempercayai dukun seperti
untuk pemeriksaan janin, melahirkan, dan tradisi yang lain. tetapi sebagin besar juga
tidak lagi mempercayai dukun di karenakan adanya tenaga kesehatan seperti bidan dan
perawat.
6. Akulturasi budaya di Indonesia
Definisi Alkuturasi adalah ketika dua kebudayaan saling bertemu dan saling
mempengaruhi tanpa menghilangkan budaya asli. Terdapat banyak contoh alkuturasi
budaya di Indonesia karena pengaruh budaya Arab, China, Melayu, India, Persia dan
lain-lain.
Pengertian akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul di mana suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur dari kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan
diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan
kelompok itu sendiri.
Arti alkututrasi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) percampuran
dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi. Dapat juga
diartikan proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat.
Sebagian menyerap secrara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan
sebagian berusaha menolak pengaruh itu.
Contoh Akulturasi :
a. Seni bangunan
Contoh akulturasi yang paling umum dapat dilihat pada seni bangunan Indonesia
yang dikombinasikan dengan budaya lain. Pada bangunan seperti masjid, menara,
makam, dan bangunan lainnya, perpaduan terjadi antara seni budaya arsitektur
Indonesia dengan colal budaya Islam.
Sementara pada bangunan seperti candi dan prasasti budaya nusantara dengan
baiknya dipadukan dengan kebudayaan India dengan corak budaya Hindu-Buddha
yang begitu khas. Hal ini dapat dilihat pada Candi Borobudur atau candi-candi corak
Hindu-Buddha lainnya.
b. Makam
Makam atau kuburan adalah tempat untuk mengubur orang-orang yang sudah
meninggal. Di Indonesia, makam juga menjadi salah satu contoh akulturasi. Desain
dan konsep makam kebanyakan mengikuti tradisi kebudayaan Islam, termasuk
penggunaan aksara bahasa Arab di batu nisannya.
Biasanya makam diperkuat dengan bangunan dari sebuah batu yang disebut kijing
dan di atasnya biasanya didirikan sebuah rumah uang disebut dengan cangkup.
Makam raja-raja malah memiliki bentuk seperti istana sesuai kedudukannya.
c. Aksara dan Seni Rupa
Contoh akulturasi juga bisa dilihat dari kategori aksara dan seni rupa. Penulisan
aksara Arab di Indonesia kerap dipadukan dengan seni aksara Jawa yang begitu
kental digunakan di Indonesia dan memunculkan kebudayaan baru.
Seni rupa islam juga menjadi umum diterapkan utamanya lewat bentuk kaligrafi
merupakan seni rupa dengan aksara Arab. Seni kaligrafi juga kerap dipadukan dengan
aksara Jawa dan banyak ditemui di masjid atau sebagai hiasan dinding.
d. Sistem Kalender
Sistem kalender dan penanggala juga terdapat contoh akulturasinya. Sistem kalender
Islam menggunakan kalender Hijriyah, pertama diprakarsai pada zaman kekhalifahan
Umar bin Khatab yang berdasarkan perhitungan peredaran bulan atau sistem
komariyah.
Pada saat yang sama, Indonesia menggunakan perhitungan tahun Saka yang sudah
ada sebelumnya. Perhitungan kalender Saka didasarkan pada peredaran matahari.
Sistem ini kemudian mengadaptasi kalender Hijriyah terutama pada masa kesultanan
Sultan Ageng.
e. Seni Musik
Tak lengkap membuat contoh akulturasi budaya tanpa menyebut sebi music. Yang
paling gampang dilihat adalah perpaduan budaya Nusantara dan Arab pada music
qasidah dengan menggunakan alat music seperti gendang atau gambus dengan syair-
syair islami berbahasa Arab.
Hal ini sering dilantunkan pada berbagai acara kebidayaan di Indonesia, termasuk
pada Gerebeg Maulud. Ada juga bentuk kesenian Debus yang biasanya diawali
dengan pembacaan Al Qur’an serta berkembang pesat di Banten, Aceh, dan
Minangkabau.
f. Seni Sastra
Seni sastra Indonesia tak bisa dipisahkan dengan kebudayaan asing sehingga
termasuk contoh akulturasi budaya juga. Jika ditelisik ke belakang, seni sastra
Indonesia sangat dipengaruhi oleh seni sastra dari Persia, Arab, Melayu hingga India.
Pada zaman kerajaan Hindu-Buddha, sastra Indonesia sangar dipengaruhi oleh
budaya India termasuk pada pada sastra cerita dan perwayangan. Pada zaman
kerajaan Islam sastra Indonesia sangat dipengaruhi budaya Arab dan Persia dari mulai
karangan, kitab hingga syair.
g. Seni Rupa
Seni rupa juga memiliki contoh akulturasi kebudayaan yang dapat ditemui. Seperti
yang sudah dapat ditemui. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, seni kaligrafi
adalah contoh paling umum ditemui, sebagai bagian dari pengaruh budaya Islam dari
Arab dengan penggunann aksara Arab.
Kaligrafi bisa bersumber dari ayat-ayat Al Qur’an yang merupakan kitab suci umat
islam. Fungsinya bisa digunakan sebagai hiasan pada masjid. Corak motif batik dan
sebagainya. Contoh lain adalah seni khot yang merupakan perpaduan seni lukis dan
seni ukir.
h. Busana
Proses akulturasi budaya juga terjadi pada cara berpakaian dan berbusana, terutama pada
baju-baju adat adat khas daerah. Hal ini dapat dilihat pada pakaian-pakaian daerah yang
mendapat pengaruh dari kebudayaan asong seperti Arab. Pengaruh budaya Arab dapat
dilihat pada penggunaan baju bercorak Islam, peci dan sarung hingga kain penutup bagi
wanita sesuai tradisi Islam. Sementara pengaruh kebudayaan China dilihat dari baju
model encim dan rok panjang serta pakaian bercorak Tionghoa.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kebudayaan mulai di tinggalkan bahkan sebagian masyarakat Indonesia


bahkan malu dalam kebudayaan. padahal dalam kebudayaan ini sangat
bermanfaatterutama bagi kesehatan ibu dan anak. kebudayaan merupakan
kekayaan suatu bangsa. semakin banyak macam kebudayaan itu semakin kaya
bangsa itu. untuk itu pemahaman akan kebudayaan harus di tanamkan sejak dini,
agar kebudayaan harus tersebut tidak hilang.
B. SARAN
Sebagai Warga Negara Indonesia kita harus lebih cintatanah air dan
menghargai suku bangsa serta merawat kekayaan budaya khususnya kebudayaan
suku UMA karena keberadaan mereka adalah awal sebuah perkembangan bagi
bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org

https://www.gurupendidikan.co.id

www.wordpress.com

www.zonareferensi.com

Tokoh Adat atau Tokoh perempuan : Ibu Vera Banumbu

Anda mungkin juga menyukai