Anda di halaman 1dari 8

PLASENTA PREVIA

NAMA KELOMPOK :
Nur Fatima (PO7124322011)
Suriani (PO7124322019)
Wilhida a.A artoy (PO7124322003)
A. Latar Belakang
Plasenta previa adalah komplikasi dalam kehamilan biasanya ditandai dengan
pendarahan pada vagina tanpa rasa nyeri pada trimester III, dimana letak plasenta menutupi
ostium uteri interna. Umumnya kategori plasenta previa total, partial, dan marginal.
Plasenta previa totalis merupakan plasenta menutupi seluruh ostium internal.
B. Definisi plasenta
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu dan janin mampu hidup diluar rahim(Wiknjosastro,
2014).
C. Klasifikasi Plasenta Previa
Plasenta previa dapat diklasifikasi menjadi 4, yaitu :
1. Plasenta previa totalitas atau komplit : plasenta yang menutupi seluruh ostium arteri internum.
2. Plasenta previa parsialis : plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri internum.
3. Plasenta previa marginalis : plasenta yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri internum.
4. Plasenta previa letak rendah : plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim, demikian rupa sehingga tepi bawahnya
brada pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum. Jarak yang lebih dari 2 cm dianggap plasenta letak normal.
D. Patofisiologi
Segmen bawah uterus tumbuh dan meregang setelah minggu ke 12 kehamilan, dalam
minggu-minggu berikutnya ini dapat menyebabkan plasenta terpisah dan menyebabkan
terjadinya perdarahan. Darah yang keluar berwarna merah segar, berlainan dengan darah yang
disebabkan oleh solusio plasenta yang berwarna merah kehitaman. Sumber perdarahannya
adalah robeknya sinus uterus akibat terlepasnya plasenta dari dinding uterus atau karena
robekan sinus marginalis dari plasenta.
E. Pemeriksaan Diagnosis
1. Anamnesis, perdarahan jalan lahir pada kehamilan trimester 3 berlangsung tanpa nyeri terutama
pada Multigravida,
2. Pemeriksaan luar, bagain bawah nanin biasanya belum masuk pintu atas panggul presentasi
kepala, biasanya kepala masih terapung diatas pintu atas panggul mengelak kesamping dan sukar
didorong ke dalam pintu atas panggul
3. Pemeriksaan Inspekulo, pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasalah
dari ostiuom uteri eksternum adanya plasenta previa harus dicurigai.
4. Penentuan letak plasenta tidak langusng, penentuan letak plasenta secara tidak langsung dapat
dilakukan radiografi, radiofisitope, dan ultrasonografi.
5. Jika plasenta pevi terdeteksi pada akhir tahun pertama atau trimester dua, sering kali lokasi
plasenta akan bergeser ketika Rahim membesar dapat dilakukan pemeriksaan USG dan beberapa
wanita mungkin bahkan tetap tidak terdiagnosis sampai persalinan, terutama dalam kasus-kasus
plasenta previa sebagian.
F. Faktor Risiko
faktor risiko terjadinya plasenta previa yaitu ibu dengan riwayat seksio sesarea, riwayat tindakan
kuretase, multiparitas dan riwayat merokok. Qatrunnada, dkk (2018) mendapatkan hubungan yang
bermakna pada usia, paritas, riwayat seksio sesarea, dan plasenta previa
G. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi utama yang bisa terjadi pada ibu hamil yang menderita plasenta previa,
di antaranya :
1. Menimbulkan perdarahan yang cukup banyak dan fatal.
2. Serviks dan segmen bawah rahim yang rapuh dan kaya pembuluh darah sangat potensial untuk robek
serta disertai oleh perdarahan yang banyak.
3. Kelainan letak anak pada plasenta previa lebih sering terjadi. Hal ini memaksa lebih sering diambil
tindakan operasi dengan segala konsekuensinya.
4. Kelahiran premature dan gawat janin sering tidak terhindarkan sebagian oleh karena tindakan
terminasi kehamilan yang terpaksa dilakukan dalam kehamilan belum aterm.
5. Komplikasi lain dari plasenta previa yang dilaporkan dalam kepustakaan selain masa rawatan yang
lebih lama
H. Penanganan
Dimana cara penangnan yang harus kita lakukan yaitu seperti Terapi
Ekopektif, Terapi Aktif dan Seksio sesarea.
Sekian dan terimakasi

Anda mungkin juga menyukai