Anda di halaman 1dari 4

A.

Mengenal Teori Tentang Pengetahuan dan Perkembangan Pengetahuan Di Era


Industri
Industri sendiri telah mengalami revolusi yang panjang, dimana dimulai pada era
revolusi industri 1.0 yang terjadi pada abad ke-18 dan ditandai dengan adanya mesin uap.
Selanjutnya terjadi revolusi industri 2.0 yang mana ditemukan tenaga listrik pada era
tersebut. Lalu terdapat era 3.0 yang terjadi pada tahun 1970 atau 1990-an ketika
otomatisasi diimplementasikan. Era industri pada dewasa ini merupakan era industri 4.0
dimana efisiensi mesin dan manusia sudah mulai terhubung dengan adanya internet.
Industri 4.0 dapat dikatakan sebagai terminologi yang menjelaskan tren otomatisasi dan
pertukaran data yang terjadi pada zaman sekarang. Hal-hal seperti cyber-fisik, internet,
cloud, Artificial Intelligence (AI), dan lain-lain merupakan bagian dari perkembangan
industri 4.0 saat ini (Yantina Debora, 2019).
Industri 4.0 memunculkan berbagai jenis ilmu pengetahuan yang baru, seperti
misalnya internet, AI, dan lain sebagainya. Dapat dikatakan bahwa era revolusi industri
4.0 yang mana kehidupan manusia banyak bersandar pada teknologi informasi serta
segala hal menjadi bersifat tanpa batas dan tidak terbatas dengan adanya internet dan
teknologi digital yang marak berkembang memiliki pengaruh yang cukup signifikan
terhadap bidang ilmu pengetahuan. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Menristekdikti) sendiri menyatakan bahwa tantangan dari revolusi industri 4.0, yang
mana beberapa diantaranya telah disebutkan di pembahasan sebelumnya, harus
ditanggapi dengan cepat dan tepat. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar mampu
meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di persaingan global (Menristekdikti, 2018).
Perkembangan yang dialami oleh ilmu pengetahuan di era industri 4.0 ini dapat
dikatakan bersifat cukup pesat, hal ini dapat dilihat salah satunya dari agenda
Menristekdikti yang membahas mengenai langkah-langkah strategis pengembangan ilmu
pengetahuan yang perlu dipersiapkan badan kementrian tersebut untuk menanggapi
perubahan dunia yang cepat dengan berbagai perangkat digital terbaru. Dikatakan bahwa
perlu adanya perumusan atas kebijakan strategi dari berbagai aspek, seperti kelembagaan,
kurikulum, sumber data, bidang studi, pengembangan cyber university, dan lain
sebagainya (Menristekdikti, 2018).
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dapat dikatakan bahwa
revolusi industri memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan di suatu negara. Hal ini karena pada dasarnya, setiap ilmu pengetahuan yang
ada, khususnya teori serta penjelasan yang diberikan di sekolah maupun universitas, akan
menjadi hal yang harus diimplementasikan nantinya di dunia kerja. Maka dari itu, tentu
dengan semakin berkembangnya sektor industri di suatu negara, semakin bervariasi pula
ilmu pengetahuan yang terdapat di dalamnya. Hal tersebut sesuai dengan yang telah
disebutkan sebelumnya, dimana terdapat kemunculan ilmu-ilmu pengetahuan baru seperti
Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Big Data, dan lain sebagainya. Maka
dari itu, dapat dikatakan bahwa negara harus berupaya untuk menciptakan hubungan
yang linear di antara keduanya, hal tersebut dikarenakan dunia yang semakin cepat
berubah dengan berbagai revolusi dan penemuan yang ada akan menjadikan persaingan
di tatanan dunia meningkat. Negara dalam hal ini memiliki peran yang penting dalam
membuat berbagai agenda untuk meningkatkan ilmu pengetahuan di era revolusi industri
4.0 saat ini (Manurung, 2021).
Ilmu pengetahuan memiliki signifikansi yang tinggi dalam menjaga stabilitas,
perkembangan, serta pertumbuhan dari suatu negara. Hal ini dikarenakan segala sesuatu
yang terjadi di dunia pada dasarnya bersifat sangat cepat, dimana dalam kasus ini terkait
dengan era revolusi industri 4.0. Negara harus siap untuk beradaptasi dan
mengembangkan potensipotensi yang dimilikinya, salah satunya melalui perkembangan
ilmu pengetahuan yang sesuai dengan era industri 4.0. Hal ini dinilai penting karena jika
masyarakat tidak mendapatkan ilmu pengetahuan mengenai era industri 4.0 yang mana
merupakan era pada dewasa ini, maka hal tersebut akan memengaruhi kapabilitasnya
sebagai pekerja di masa depan nantinya (Manurung, 2021).
Salah satu tantangan yang harus dihadapi pada era revolusi industri 4.0 adalah
peningkatan dari pengangguran. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya pekerjaan yang
diambil alih oleh para robot, dimana merupakan salah satu hasil penemuan di era industri
saat ini. Para perusahaan akan cenderung memilih untuk mempekerjakan robot
mengingat ketepatan yang berasal dari mesin bersifat lebih pasti dibandingkan manusia
yang memiliki potensi untuk melakukan kesalahan dalam pekerjaannya, atau sering pula
disebut dengan human error. Selain itu, robot akan cenderung lebih terjangkau dari segi
biaya mengingat bahwa robot tidak memerlukan gaji setiap bulannya dan perusahaan
hanya akan perlu mengeluarkan biaya pada saat pembeliannya saja. Berbagai
pertimbangan yang dipikirkan oleh perusahaan-perusahaan industri pun pada akhirnya
memunculkan tantangan tersebut (Manurung, 2021).
Meski begitu, jika perkembangan ilmu pengetahuan dapat berjalan dengan baik
dan tepat di tengahtengah era industri 4.0 ini, bukan tidak mungkin bahwa tantangan
tersebut dapat diatasi. Jika terdapat pendidikan yang memadai serta tepat bagi seluruh
masyarakat, maka pilihan pekerjaan di bagian industri bukan saja hanya sebagai buruh
pabrik dan semacamnya. Namun, dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh
masyarakat, mereka dapat berkontribusi dalam pekerjaan seperti pembangunan robot,
pekerjaan di bidang keamanan cyber, teknologi, internet, big data, dan lain sebagainya.
Maka dari itu, penting untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di era
industri 4.0 yang berkembang dengan sangat cepat dan signifikan (Manurung, 2021).
Pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan di era industri 4.0 juga terkait
dengan pemikiran pemerintahan Indonesia yang melihat bahwa era industri saat ini
merupakan solusi atas peningkatan daya saing Indonesia. Disebutkan bahwa pemerintah
memiliki komitmen untuk meningkatkan posisi daya saing Indonesia dari 41 ke 39 dunia
dari 138 negara. Hal tersebut diakui dapat diwujudkan dengan meningkatkan industri
dalam negeri agar terus menciptakan inovasi di era industri 4.0 saat ini (Manurung,
2021).
B. Dampak Negatif dan Dampak Positif Dari Perkembangannya Industri Saat Ini
1. Dampak negatif
a. Terjadinya pengurangan tenaga kerja atau pemecatan dan perampingan tenaga
kerja pada sebuah perusahaan. Hal ini merupakan dampak dari globalisasi
dikarenakan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan
mesinisasi atau penggunaan mesin dan komputer yang akan menggantikan fungsi
manusia sebagai tenaga kerja. Hal ini terjadi dikarenakan pertimbangan manusia
yang kurang efisien dan terlalu banyak biaya.
b. Individu bersifat lebih individualis dibandingkan sebelumnya. Hal ini dikarenakan
privasi individu dalam globalisasi dapat dengan mudah terekspos bila bersifat
lebih sosial dibandingkan sebelumnya.
c. Masuknya pola hidup ataupun budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita.
Dampak negatif globalisasi ini akan semakin besar apabila budaya yang masuk
dapat menyerap dan dijadikan sebagai salah satu nilai dalam kebudayaan kita.
Contoh, budaya barat yang mengizinkan terjadinya perzinahan akan sangat
merusak moral tiap individu yang ada dalam masyarakat Indonesia.
2. Dampak positif
a. Adanya pola hidup yang serba cepat atau semakin instan. Dampak positif
globalisasi ini mendukung dalam kecepatan produksi produksi barang khususnya
makanan. Contoh langsungnya dibidang pertanian.
b. Perkembangan informasi dan teknologi yang lebih pesat dan maju: Dampak
positif globalisasi ini tentu saja akan hadir dengan sendirinya karena adanya
perpaduan atau minimal pertemuan kebudayaan yang didalamnya tentu saja hasil
pemikiran tentang informasi informasi dan teknologi yang mereka kembangkan.
c. Perbedaan yang ada dalam satu negara khususnya negara yang memiliki warga
negara berbagai ras, etnis dan agama lebih mudah disatukan. Dampak positif
globalisasi ini terjadi dikarenakan adanya interaksi antara warga negara lain yang
berbeda ras, etnis dan agama sehingga perbedaan yang ada diantara mereka
khususnya disekitar wilayah tempat tinggal mereka akan semakin lenyap.
d. Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan. Dampak positif ini akan hadir bila
masyarakat dan negara dapat memanfaatkan kemudahan berinteraksi dengan
negara lain diwilayah perekonomian, bisnis barang dan jasa. Apalagi dengan
menggunakan ecommerce. Ekspor dan impor barang.
e. Peningkatan kesehatan. Dampak positif ini ada karena adanya pertukaran dan
penambahan ilmu pengetahuan medis dari luar negara kita (Kusnandar, 2019).

DAPUS

Kusnandar, A. (2019). Revolusi industri 1.0 hingga 4.0. 1–8.

Manurung, L. (2021). Pentingnya Pengembangan Ilmu Pengetahuan Di Era Industri 4.0.


Regional Defelopment Industry & Health Science, Technology and Art of Life.

Anda mungkin juga menyukai