Anda di halaman 1dari 18

PROJEK 1

KEMAJUAN IT BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

A. Efek Pandemi Terhadap Penggunaan Gadget


Kemajuan teknologi membawa harapan baru bagi kemajuan hidup umat manusia,
sekaligus menimbulkan tantangan yang sangat besar. Di era digital, luasnya bumi menjadi
tidak berarti dibandingkan dengan kecepatan informasi, seakan-akan dunia ada dalam
genggaman. Berbagai informasi dari belahan bumi dapat tersebar ke seluruh dunia dalam
hitungan detik. Terjadi tumpang tindih antara informasi yang benar dan informasi palsu
(hoax), sehingga dibutuhkan kebijaksanaan para pengguna media informasi untuk
menyaring dan mengklarifikasi berita yang diterima. Hal ini sangat berpengaruh dalam
kehidupan beragama, sosial, ekonomi, dan budaya.
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia awal tahun 2020 menjadi pemicu percepatan
teknologi informasi ke dalam dunia pendidikan. Menjelang pelaksanaan ujian sekolah di
akhir bulan Maret 2020, pemerintah memberlakukan lockdown di semua aspek kehidupan
meliputi sosial, ekonomi, pendidikan, dan keagamaan. Pada awal bulan April 2020,
pemerintah mengeluarkan Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan
Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019.
Tidak ada lagi aktivitas pembelajaran di sekolah, semuanya didaringkan. Hal inilah yang
menjadi pemicu percepatan perubahan pembelajaran di Indonesia menuju pendidikan 4.0
dimana peserta didik dapat menggali sendiri ilmu pengetahuan dari sumber-sumber
informasi menggunakan internet.
Peserta didik kita saat ini termasuk dalam generasi Z. Menurut Wikipedia, generasi Z
adalah generasi setelah Generasi Milenial (lahir tahun 1997-2012 M) yaitu generasi
peralihan Generasi Milenial dengan teknologi yang semakin berkembang. Disebut juga
iGeneration, generasi net atau generasi internet. Generasi Z memiliki kesamaan dengan
Generasi Milenial, tetapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu
seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik
menggunakan headset. Adapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia
maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang
secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka. Generasi Z di Indonesia
juga sering disebut sebagai Generasi Micin karena menyukai budaya instan. Meskipun
terkenal open minded dan toleran pada perbedaan budaya, tetapi generasi Z kurang peka
terhadap esensi privat.
Perubahan sistem pembelajaran dari moda luring menjadi daring, sebagai dampak
pandemi Covid-19, akan memberikan banyak pengaruh positif untuk peserta didik yang
berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Mereka sudah terbiasa dengan
kecanggihan gadget, tidak pernah bermasalah dengan jaringan/sinyal internet atau nominal
kuota internet. Oleh karena itu, penggunaan perangkat pembelajaran virtual akan
memberikan fleksibilitas bagi peserta didik untuk memanfaatkan sumber-sumber belajar
yang berkualitas, merekam dan menganalisis data, menyusun laporan, dan melakukan
presentasi. Hal ini meningkatkan empat kompetensi yang dibutuhkan peserta didik dalam
menyongsong era industri 4.0 yaitu
1. keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah,
2. kemampuan berbasis teknologi informasi,
3. kemampuan berpikir kreatif dan inovatif,
4. literasi teknologi dan informasi.
Akan tetapi, hal diatas tidak akan berlaku untuk peserta didik yang berasal dari ekonomi
kelas menengah ke bawah. Sebelum pandemi Covid-19, tidak semua peserta didik telah
memiliki handphone. Banyak orang tua yang harus memaksakan diri untuk membelikan
anaknya handphone untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran moda daring. Terkadang ada
orang tua yang mengalah dengan memberikan handphone yang dimiliki untuk putra
putrinya. Peserta didik dengan background keluarga yang seperti ini akan memberikan reaksi
yang berbeda saat pembelajaran berubah menjadi daring. Keberadaan handphone di tangan
mereka menjadi oase yang menghilangkan dahaga mereka akan aneka informasi dan hiburan
saat lockdown. Berkedok mengikuti pembelajaran atau mengerjakan tugas daring, mereka
melanglang buana secara virtual. Berbagai media sosial dan game mereka jelajahi. Tidak ada
lagi kawula muda yang berkumpul bersama untuk saling cerita menuai canda tawa. Jika ada
sekumpulan kawula muda, maka mereka bertemu untuk mabar (main game bareng). Tidak
ada lagi canda tawa bersama karena masing-masing asyik dalam komunikasi jarak jauh,
meski raga mereka berdekatan.
B. Revolusi Industri
Pernahkah kalian mendengar istilah revolusi industri? Revolusi Industri adalah suatu
perubahan besar-besaran yang terjadi dalam dunia industri karena munculnya perkembangan
teknologi dalam mengelolah sumber daya, sehingga menjadikan setiap prosesnya jauh lebih
efektif dan efisien dari sebelumnya. Saat ini dunia sudah mengalami revolusi industri
sebanyak 4 kali, sehingga menghasilkan 4 era yang berbeda.
Sebelum masuk ke revolusi industri, maka perlu diingat kembali di era pra industri.
Beberapa ciri masyarakat pra-industri di antaranya adalah:
 Produksi yang terbatas
 Ekonomi bertumpu pada pertanian.
 Pembagian kerja yang terbatas. Dalam masyarakat pra-industri, proses produksi
relatif sederhana dan jumlah spesialisasi kerja terbatas.
 Variasi kelas sosial yang terbatas.
 Komunikasi antar komunitas terbatas, hanya sedikit yang melihat atau mengetahui
keadaan di luar desanya sendiri.
 Masyarakat banyak berkembang di daerah pedesaan.
Revolusi Industri 1.0
Revolusi Industri 1.0 adalah era yang terjadi pada abad ke-18 (1760–1840) dan
ditandai dengan adanya penemuan mesin uap pada tahun 1776 oleh James Watt di negara
Inggris sehingga membawa perubahan besar di berbagai sektor. Mesin uap yang berbahan
bakar batu bara ini ditenagai oleh mesin dan kebanyakan diperuntukkan untuk produksi
tekstil di Inggris. Seiring berjalannya waktu, mesin uap berkembang pula di berbagai
industri lain. Mulai dari pertanian, pertambangan, transportasi, sampai ke manufaktur pun
mulai menggantikan tenaga manual.Pada era ini jugalah pertama kali kegiatan produksi
massal terjadi demi memenuhi kebutuhan yang semakin bertambah jumlahnya. Apabila
dilihat dari latar belakangnya, revolusi industri 1.0 ini terjadi di negara Inggris karena
disebabkan oleh beberapa hal:
1. Situasi politik dan ekonomi yang stabil di negara Inggris
2. Inggris kaya akan sumber daya alam
3. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi
4. Dukungan pemerintah terhadap penemuan di bidang teknologi (Hak Paten)
5. Arus urbanisasi dan perdagangan yang baik
6. Munculnya paham ekonomi liberal
7. Terjadinya revolusi agraria
Perubahan besar tersebut ditandai dengan cara manusia dalam mengelola sumber daya
serta memproduksi produk khususnya di beberapa bidang seperti, pertanian, manufaktur,
transformasi, pertambangan dan teknologi di seluruh dunia. Dengan adanya revolusi industri
1.0 tersebut akan menjadikan proses produksi yang ada menjadi lebih cepat, efisien, dan
mudah. Hal ini menimbulkan suatu perubahan besar dalam masyarakat, dimana orang yang
dapat menuai kesuksesan adalah orang yang berijasah dan berpendidikan.

Revolusi Industri 2.0


Revolusi industri 2.0 adalah era revolusi yang terjadi sekitar awal abad ke-19 (1870-
an) dan berfokus kepada efisiensi mesin di setiap lini (Assembly Line) dalam proses produksi
karena ditemukannya tenaga listrik.
Pada akhir 1800-an, mobil mulai diproduksi secara massal. Namun dalam pabrik
mobil, setiap mobil dirakit dari awal hingga akhir di titik yang sama sehingga menyebabkan
proses tersebut berlangsung tidak cepat dan tidak mudah. Adanya lini produksi pada tahun
1913, menyebabkan proses produksi yang ada berubah total secara keseluruhan. Proses
produksi mobil tidak lagi memerlukan banyak tenaga untuk merakit dari awal hingga akhir.
Semua itu diselesaikan dengan konsep Lini Produksi (Assembly Line) dengan memanfaatkan
Conveyor Belt (ban berjalan).
Akibatnya, proses perakitan mobil bisa dilakukan lebih efisien oleh orang lain di
tempat yang berbeda. Prinsip ini lalu berkembang menjadi spesialisasi, dimana 1 orang
hanya menangani 1 proses perakitan. Pada masa itu banyak orang mempunyai mobil,
transportasi dari rumah ke tempat kerja jadi jauh lebih mudah, tidak tergantung jarak, tidak
tergantung jadwal transportasi umum. Dampak revolusi industri 2.0 yang paling terlihat
adalah di saat Perang Dunia II, dimana kala itu produksi kendaraan perang seperti tank,
pesawat, dan senjata tempur lainnya diproduksi secara besar-besaran.

Revolusi Industri 3.0


Revolusi industri 3.0 adalah era yang terjadi sekitar awal abad ke-20 (1970-an) dan
dipicu oleh perkembangan mesin-mesin pintar (komputer, software, dan robot) berbasis
teknologi otomasi yang perlahan menggantikan peran-peran manusia di lapangan. Pada era
inilah dimulainya digitalisasi khususnya di dunia industri.
Penggunaan komputer mulai menggantikan hal-hal yang dulunya dilakukan oleh
manusia. Seperti mengirim dokumen, menghitung formula yang rumit, sampai membuat
pencatatan keuangan. Dalam dunia manufaktur, Revolusi industri 3.0 bisa dibilang
merupakan revolusi yang sangat penting. Mengingat manufaktur menuntut ketepatan dan
ketelitian yang sangat tinggi, dimana dua hal tersebut sangatlah sulit dilakukan oleh manusia.
Penggunaan teknologi pun menjadi sebuah solusi yang tepat, sehingga produksi dalam
jumlah yang besar dapat dilakukan secara otomatis, cepat, dan juga berkualitas.
Revolusi industri 3.0 menyebabkan terjadinya perubahan pada pola relasi serta
komunikasi pada masyarakat kontemporer. Berbagai bisnis yang ada pun harus beradaptasi
dan merubah cara kerjanya agar dapat menyesuaikan dengan keadaan yang ada dan tidak
hilang tertelan karena adanya kemajuan pada zaman ini. Selain itu, kemajuan teknologi
komputer yang terjadi saat itu yang berkembang dengan sangat pesat setelah Perang Dunia
II selesai. Berbagai penemuan seperti semi konduktor, transistor, hingga kemunculan IC
(Integrated Chip) yang membuat sebuah komputer dapat berukuran lebih kecil,
menggunakan daya listrik yang sedikit pula, dan kemampuan menghitung dan menerima
perintah yang semakin canggih.

Revolusi Industri 4.0


Revolusi industri 4.0 adalah adalah era yang saat ini kita jalani di mana pengembangan
teknologi lebih lanjut seperti internet, komputerisasi, microchip, IoT, kecerdasan buatan
(AI), machine learning, deep learning, cloud analytics, bahkan kendaraan otonom
merevolusi setiap proses mulai dari produksi hingga distribusi dan berfokus kepada
keberlanjutan (sustainability).
Teknologi baru yang belum pernah ada sebelumnya seperti ojek online, tarik tunai
lewat ponsel, sampai warung digital pun bermunculan di era revolusi industri terbaru ini.
Dalam skala industri, revolusi industri 4.0 meningkatkan kemampuan software dan internet
untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Salah satu contohnya adalah pengumpulan data
historis mesin oleh software yang digunakan untuk menjadwalkan maintenance bulanan
secara otomatis. Data-data tersebut nantinya akan diproses oleh algoritma, sehingga
menghasilkan keputusan logis layaknya manusia.
Sejak diperkenalkannya teknologi ini, perusahaan dapat mengotomatiskan seluruh proses
produksi tanpa bantuan manusia. Contoh yang diketahui dari hal ini adalah robot, yang
melakukan urutan terprogram tanpa campur tangan manusia. (Link youtobe :
https://www.youtube.com/watch?v=OahKEoHHeCk&t=21s )

Penyebab Utama Revolusi Industri


1. Faktor Teknologi
Di bidang teknologi, penggunaan sumber energi baru termasuk bahan bakar dan tenaga
penggerak, seperti mesin uap dan listrik, ataupun dalam tranportasi dan komunikasi seperti
penemuan lokomotif uap, kapal uap, pesawat, telegram dan radio. Adanya perubahan
teknologi tersebut memungkinkan penggunaan sumber daya alam yang meningkat, diiringi
produksi massal barang-barang manufaktur.
2. Faktor Ekonomi
Pada bidang ekonomi, terjadi peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke
perekonomian yang berbasis manufaktur. Sehingga revolusi industri menghasilkan distribusi
kekayaan yang lebih luas. Revolusi industri menumbuhkan peningkatan usaha industri dan
pabrik secara besar-besaran yang menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk secara
besar besaran dari desa ke kota.
3. Faktor Sosial Budaya
Revolusi industri juga berdampak pada kegiatan sosial budaya yang diterapkan disuatu
daerah dan digunakan oleh masyarakat setempat. Perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan membawa transformasi budaya yang berlangsung cepat, menyebar ke seluruh
dunia.

Dampak Revolusi Industri


1. Bidang Ekonomi
Dampak positif dari adanya revolusi industri secara global khususnya bagi negara-negara
yang telah siap menerimanya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi lebih dari
sebelumnya. Hal ini dikarenakan meningkatnya produktivitas mulai dari tahap produksi
hingga distribusi yang jauh lebih efektif dan efisien. Akan tetapi, tentu hal ini juga akan
berpengaruh kepada perekonomian negara lain, yang mana bisa saja belum siap menerima
perubahan besar tersebut sehingga mengalami ketertinggalan,
2. Bidang Lingkungan
Hal nyata yang timbul karena adanya revolusi industri juga berkaitan dengan lingkungan.
Semakin berkembangnya teknologi, maka akan semakin banyak sumber daya yang
tereksploitasi. Akibatnya akan berdampak kepada kondisi lingkungan yang bisa tercemar,
terkontaminasi, dan rusak misalnya sampah-sampah yang sulit sekali didaur ulang.
3. Bidang Politik
Dampak terhadap politik juga ikut terpengaruh karena adanya revolusi industri. Setiap
negara harus segera beradaptasi dan merespon revolusi industri tersebut dengan penuh
perhitungan melalui kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.
4. Bidang Sosial
Dampak dari adanya revolusi industri ini juga berpengaruh pada perubahan kehidupan sosial
dalam masyarakat. Perubahan tersebut misalnya seperti gaya hidup (lifestyle) yang semakin
maju dan juga cara berinteraksi satu sama lain.
Aspek Mahluk Hidup dan Lingkungannya
Revolusi industri telah mengubah banyak hal dalam hidup manusia.
Perubahan yang muncul bisa menjadi peluang baru atau bahkan
ancaman, tergantung dari sisi mana manusia memandangnya.
Pandemi covid-19 yang berlangsung selama 2 tahun menjadi pemicu
percepatan masuknya IT ke dalam dunia pendidikan. Perubahan
besar langsung melanda guru dan peserta didik.
Bagaimana gadget berubah menjadi benda yang sangat penting
dalam kehidupan manusia sehingga mengubah pola hidup tanpa
mereka sadari?
Apa dampak positif dan negatif dari gadget bagi kehidupan manusia
terutama di kalangan pelajar SMK?
Aspek Energi dan Perubahannya
Revolusi Industri pertama kali didorong oleh perlunya peningkatan
suatu reproduksi yang hanya dijalankan dengan penggunaan alat–alat
mekanisme. Mulai dari penemuan mesin uap, tenaga listrik, komputer,
hingga teknologi canggih yang mampu mengintegrasikan ruang maya
dan fisik menjadi satu.
Bagaimana perubahan energi dan dampaknya bagi kehidupan manusia
dari era revolusi industri 1.0 hingga 4.0?
C. Peluang dan Ancaman Era Industri 4.0
Tibalah saatnya kita memasuki revolusi industri 4.0 yaitu era yang ditandai dengan
adanya konektivitas manusia, data, dan mesin dalam bentuk virtual atau dikenal dengan
istilah cyber physical. Perkembangan revolusi industri membawa perubahan yang sangat
cepat dengan tujuan mulia menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik. Pada era
industri 4.0 ini ada pergeseran trend inovasi ke arah teknologi digital.
Di era revolusi industri 4.0 memungkinkan otomatisasi di semua bidang untuk
mencapai produktivitas yang efektif dan efisien. Penerapan sistem informasi rantai
pasokan digital ke seluruh unit kerja akan meminimalkan peran manusia sebagai operator.
Secara umum di era industri 4.0 ini peran tenaga manusia berubah dari peran operator
menjadi seorang ahli dengan kompetensi yang tinggi.
Istilah lain dari revolusi industri 4.0 adalah revolusi digital dan era disrupsi teknologi.
Semua bidang akan menggunakan otomatisasi sistem pencatatan dengan komputer. Salah
satu karakteristik unik dari revolusi industri 4.0 adalah penerapan kecerdasan buatan dalam
semua bidang industri. Revolusi industri 4.0 berasal dari sebuah proyek yang diprakarsai
oleh pemerintah Jerman untuk mempromosikan komputer manufaktur. Revolusi generasi
empat ini ditandai dengan munculnya komputer canggih, robot pintar, kendaraan tanpa
kemudi, yang memungkinkan manusia lebih mengoptimalkan fungsi otak.
Di era industri saat ini akan banyak peluang- peluang yang bisa dikembangkan. Ini
semua bergantung pada kreativitas untuk mencari dan menemukan peluang yang
bertebaran di bidang industri masing-masing. Revolusi industri 4.0 akan banyak mengubah
industri dan karakter pekerjaan. Menghadirkan lini-lini usaha baru, lapangan kerja baru,
profesi baru yang tidak terpikirkan sebelumnya. Tuntutan kemampuan yang dibutuhkan di
era industri 4.0 berubah mengikuti perkembangan teknologi. Untuk bisa bersaing di era
industri 4.0, kita harus mampu membaca dan responsif terhadap perubahan dan membekali
diri dengan keterampilan terkini.
Di sisi lain pada saat yang sama kehadiran revolusi industri 4.0 akan mengancam lini
usaha yang ada, karena profesi dan lapangan kerja digantikan oleh sistem otomasi dan
robot. Penggunaan tenaga robot berdampak pada biaya yang lebih murah, efektif dan
efisien. Pada era industri 4.0, manusia akan hidup di dalam ketidakpastian, oleh karena itu
kita harus memiliki kemampuan untuk memprediksi masa depan. Kita harus memiliki
kemampuan untuk merespon perubahan dengan arif dan bijaksana. Kehadiran industri 4.0
akan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan yang telah mapan. Disruptif
teknologi hadir begitu cepat dan sudah banyak kisah perusahaan besar yang tumbang
dengan meninggalkan kesedihan yang mendalam. Kecepatan pelaku bisnis dalam
merespon suatu perubahan sangat menentukan kemajuan untuk masa mendatang.
Persaingan bisnis tidak lagi kasat mata, karena teknologi digital mampu menembus tatanan
yang ada. Secara fisik tidak terlihat adanya pesaing, namun kenyataannya secara virtual
banyak sekali pesaing.
D. Jenis Teknologi yang Ada di Era Industri 4.0
1. Internet of Things (IoT)
Yaitu konsep dimana sebuah obyek yang memiliki kemampuan untuk dapat
mentransfer data yang ada melalui jaringan tanpa diperlukannya interaksi antar
manusia maupun komputer.
Contoh: smart home, sistem tilang elektronik, dll.
2. Big Data
Adalah kumpulan data yang besar dan kompleks, terutama dari sumber data baru.
Contoh:
a. Penyimpan data yang ada di google, google maps, GPS
b. Data panggilan, sms, chat
c. Digitalisasi media (youtobe, sportify, netflix)
d. Data e-commerce dan marketplace
3. Augmented Reality
Augmented Reality atau AR adalah teknologi yang memperoleh penggabungan secara
real time terhadap digital konten yang dibuat oleh komputer dengan dunia nyata.
Augmented Reality memperbolehkan pengguna melihat obyek maya 2D atau 3D yang
diproyeksikan terhadap dunia nyata.
Contoh:
1. Game Pokemon
2. Menu filter di video medsos (bisa ganti rambut, kacamata, dll)
3. Penjualan produk
4. Penunjuk jalan
4. Cyber Security
Kemudahan dalam menyimpan dan mengirim data di era digital bukan tanpa ancaman.
Penyimpanan dan lalu lintas data digital misalnya, ternyata rentan kejahatan dunia
maya atau cyber crime. Jika peretas masuk ke sistem pemilik data, dia bisa mencuri
atau menyalahgunakan data kita. Cyber Security adalah tindakan yang dilakukan untuk
melindungi sistem komputer dari serangan atau akses ilegal. Cyber security mencakup
alat, kebijakan, dan konsep keamanan yang dapat digunakan untuk melindungi aset
organisasi dan pengguna.
Contoh kasus cyber security di Indonesia:
a. Peretasan situs BPJS Kesehatan.
b. Kebocoran data asuransi BRI Life.
c. Serangan deface website Sekretariat Kabinet RI.
d. Serangan DDoS terhadap situs DPR RI.
e. Kebocoran data e-HAC Kemenkes.
f. Tiket.com dan Citilink yang diserang hacker.
g. Data pengguna Tokopedia bocor ke dark web
5. Artifical Intellegence
Disebut juga sebagai kecerdasan buatan, yaitu sebuah bentuk teknologi komputer
maupun sebuah mesin yang memiliki kecerdasan layaknya seorang manusia. Fungsi
utama dari adanya Artifical Intellegence adalah kemampuannya yang dapat digunakan
untuk mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan. Semakin banyak data
yang diterima dan dianalisis, maka akan semakin baik pula dalam melakukan sebuah
prediksi. Contoh :
a. Membuka smartphone dengan biometrik seperti face ID
b. Rekomendasi judul musik, video, belanja di media sosial dan e-commerce
c. Melakukan pencarian di web
6. Additive Manufacturing
Manufaktur aditif adalah metode atau teknologi dengan menambahkan seperti bahan
dan nilai pada proses produksi barang manufaktur. Salah satu metode manufaktur aditif
adalah 3D printing. Melalui kemajuan era teknologi saat ini dan berkembangnya era
digital, gambar atau desain digital yang telah dibuat dapat dijadikan sebagai baraang
nyata dengan ukuran maupun bentuk yang dapat disesuaikan.
Sebagai sebuah inovasi dalam industri manufaktur, manufaktur aditif memberikan
sejumlah keuntungan pada industri yang menggunakannya antara lain:
a. Biaya yang lebih murah baik dari segi alat maupun materialnya
b. Menghemat material, menghindari limbah berlebih dan menghemat energi
c. Pembuatan prototipe jadi lebih murah
d. Produksi dalam jumlah kecil akan lebih mudah dilakukan, cepat dan tentu saja
lebih murah
e. Tidak membutuhkan banyak peralatan seperti dalam industri manufaktur
konvensional, karena hanya butuh satu alat saja
f. Lebih mudah dalam membuat kembali spare parts dari produk-produk, bahkan
yang sulit ditemukan di pasaran sekalipun
g. Bisa meningkatkan reliabilitas komponen yang dibuat dengan teknik
manufaktur aditif
h. Memudahkan untuk membuat komponen kecil dalam jumlah banyak untuk
disatukan menjadi sebuah objek besar.
Teknologi manufaktur aditif digunakan dalam berbagai industri yang sangat luas
antara lain:
a. Dalam industri pesawat terbang, AM digunakan untuk membuat spare part
yang lebih ringan sehingga performa pesawat menjadi lebih baik
b. Dalam industri otomotif, AM dikenal memudahkan proses rapid prototyping.
Menurut laporan CNN, tim balap McLaren menggunakan bagian kendaraan
yang dicetak dengan printer 3 dimensi untuk ikut balap Formula 1
c. Dalam dunia medis, AM memudahkan tenaga medis membuat peralatan
kustom yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Misalnya saja dalam
pembuatan kaki palsu hingga implan tulang untuk pasien yang terkena kanker
d. Dalam industri manufaktur, fleksibilitas AM sangat memudahkan dalam
pengembangan produk baru.
7. Simulation
Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan
sekelilingnya (state of affairs). Teknologi simulasi akan digunakan lebih luas dalam
operasional pabrik dengan memanfaatkan data real time dan memodelkan dunia fisik
secara virtual, yang mencakup mesin, produk, dan manusia. Hal ini memungkinkan
operator untuk menguji dan mengoptimalkan pengaturan alat berat di dunia maya
sebelum diterapkan secara aktual. Dengan demikian waktu untuk melakukan setting
mesin dapat dipercepat dan kualitas produksi dapat lebih ditingkatkan.
Contoh : simulasi Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), percobaan laboratorium
sains, simulasi yang digunakan dalam film, olahraga, dan video game.
8. System Integration
Sistem Integrasi merupakan sebuah rangkaian penghubung antara beberapa sistem baik
secara fisik maupun fungsional. Integrasi sistem menghubungkan 2 atau lebih sitem
yang sama maupun berbeda bahasa pemrograman. Sistem-sistem tersebut dapat saling
bertukar data untuk mencegah manipulasi dan dapat menghasilkan informasi baru guna
mendukung pengambilan keputusan. Contoh : integrasi KIP kuliah dengan Dapodik,
sistem pelayanan di Shoppee, dll.
9. Cloud Computing
Komputasi awan adalah metode penyampaian berbagai layanan melalui internet.
Sumber daya yang dimaksud contohnya adalah aplikasi seperti penyimpanan data,
server, database, jaaringan, dan perangkat lunak. Daropada menyimpan banyak file di
hard drive atau penyimpanan lokal di komputer atau handphone, penyimpanan
berbasis cloud memungkinkan untuk menyimpan file selama ada akses ke internet.
Komputasi awan merupakan opsi yang populer karena memiliki banyak keuntungan,
seperti irit biaya, meningkatkan produktivitas, kecepatan, efisiensi, performa, dan
keamanan. Oleh karena itu tidak heran banyak perusahaan atau orang-orang yang
menggunakan cloud untuk menyimpan data.

E. Waralaba di Bidang IT
Waralaba adalah bentuk kerja sama bisnis antara pemilik merk, produk, atau sistem
operasional dengan pihak kedua yang berupa pemberian izin untuk pemakaian merk,
produk, dan sistem operasional. Menurut Pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan
yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari
kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain
dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut
dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Istilah waralaba merupakan
gabungan kata wara yang berarti lebih dan laba yang berarti keuntungan. Waralaba di
Indonesia sendiri diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 42 tahun 2007 tentang
Waralaba. Bisnis waralaba juga banyak yang berkembang pesat di Indonesia, misalnya
bisnis restoran, minimarket, kedai kopi, dan sebagainya.
Dalam waralaba, pemilik bisnis atau yang dikenal dengan sebutan franchisor
menggunakan uang sang pembeli franchise (franchisee) untuk mengembangkan bisnisnya.
Sebagai barternya, ia menyediakan sistem bisnis yang sudah siap jalan kepada pihak
franchisee. Dengan demikian, franchisee dapat berbisnis dengan merk, sistem, dan
prosedur yang sudah ada sehingga tidak perlu membangun dari nol lagi. Waralaba dapat
dikelompokkan ke dalam 2 bagian:
a. Waralaba luar negeri. Biasanya memiliki sistem yang sudah jelas sehingga banyak
diminati. Merk produk waralaba luar negeri juga sudah dikenal luas dan dirasa jauh
lebih bergengsi.
b. Waralaba dalam negeri. Jenis ini juga menjadi salah satu pilihan investasi bagi
mereka yang ingin menjadi pengusaha dengan cepat, tetapi belum memiliki
pengetahuan yang cukup atau kurang kemampuan dalam mengatur strategi bisnis.
Contoh bisnis waralaba :
Ismail memiliki usaha di bidang kuliner yaitu Rumah Makan Pak Mail. Bisnisnya terkenal
dan memiliki banyak pelanggan sehingga Ismail ingin mengembangkan rumah makannya
dengan sistem waralaba. Paket yang ia sediakan meliputi merek dagang, bahan makanan,
hingga SOP yang berlaku di rumah makannya. Ia menjual paket waralaba ini sebesar
Rp55.000.000.mPaket waralabanya pun dibeli oleh Dimas, sehingga Dimas memiliki
usaha rumah makan dari waralaba Rumah Makan Pak Mail. Usaha yang dikelola oleh
Dimas ini menggunakan nama, menu, rasa makanan, dan SOP yang sama seperti Rumah
Makan yang dimiliki Ismail. Dimas hanya mengatur seputar keuangan saja dan keuntungan
per bulannya akan dibagi dengan Ismail sesuai dengan kesepakatan yang mereka berdua
buat.
Dunia Informasi dan Teknologi (IT) telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Bagi para entrepreneur, bisnis dalam bidang teknologi begitu terbuka namun sangat
ketat. Gampang memasukinya, namun gampang juga terdepak dalam persaingan tersebut.
Semua itu tidak lepas dari persaingan dalam berkreatifitas mewujudkan suatu teknologi
yang unik dan bermanfaat. Dalam IT, terdapat ratusan jenis/bidang bisnis yang sedang
berkembang di setiap negara di dunia ini. Para pebisnis biasanya berusaha mencari atau
mengembangkan bisnis IT-nya untuk spesifikasi atau spesialisasi tertentu. Sementara bagi
para pebisnis muda, biasanya mereka cenderung tertarik dalam bisnis teknologi pada
bidang:
a. Pengembangan perangkat lunak / aplikasi / software
b. Distributor dari produk-produk IT (baik software maupun hardware)
c. Konsultan dan Implementator Teknologi Informasi
d. Trainner IT
Contoh bisnis waralaba di bidang IT adalah :
a. Waralaba Veneta System adalah sebuah konsep jaringan usaha dalam bidang isi
ulang tinta printer baik inkjet, toner maupun ribbon.
b. Java Net Café menyediakan peluang Franchise / waralaba di Internet Cafe Industri.
Anda dapat membuka Cafe dengan layanan Internet di atasnya.
c. Game Pokemon adalah salah satu waralaba media yang dimiliki oleh perusahaan
permainan video Nintendo.

Anda mungkin juga menyukai