Anda di halaman 1dari 12

Ada tiga karakter utama era revolusi industri 4.

0 bila dibandingkan dengan era


sebelumnya yaitu: inovasi, otomasi dan transfer informasi

Pertama, inovasi. Semua bidang kehidupan berlomba-lomba menghasilkan


ragam inovasi untuk mempermudah kehidupan. Eksistensi Negara, lembaga, dan
perusahaan sangat ditentukan seberapa intensif mereka menghasilkan inovasi.
Inovasi dikembangkan dan menyebar jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya,
dengan kecepatan ini terjadi terobosan baru pada era sekarang, pada skala
eksponensial, bukan pada skala linear. Produsen elektronik, otomotif,dan lain-lain
secara gencar menawarkan aneka produk hasil eksplorasi inovasi mereka.
Contoh:
1. Seorang mahasiswa kampus swasta yg menciptakan tong sampah
berteknologi khusus yang ia namakan smart trash can dimana ia bisa
mengelompokkan jenis sampah berdasarkan klasifikasinya.
2. Dalam bidang otomotif ada Motor listrik, ada mobil listrik

Kedua, otomasi. Banyak pekerjaan yang mengubah dan mengurangi peran


manusia dan digantikan penggunaan peran mesin. Hal ini berdampak terhadap
penurunan biaya produksi dan meningkatkan output pekerjaan. Transformasi
dapat menyebabkan perubahan pada seluruh system produksi, manajemen, dan
tata kelola sebuah lembaga.
Contoh:
1. Kita merasakan contoh riil keberadaan pintu tol telah didesain secara
otomatis tanpa penjaga.
2. Demikian pula kita tidak perlu antri di bank untuk mengambil uang atau
melakukan transaksi lain, tetapi cukup dilakukan melalui melalui mesin ATM.
Dan ketiga, transformasi informasi terjadi secara cepat karena dukungan
internet. Kapasitas penampungan data semakin besar tetapi ukurannya semakin
kecil, kecepatan pengiriman data semakin tak terbendung. Revolusi secara global
ini akan berpengaruh besar dan terbentuk di hampir semua negara di dunia, di
mana cakupan transformasi terjadi di setiap bidang industri dan dapat berdampak
secara menyeluruh di banyak tempat. Dampak konkritnya berwujud makin
banyaknya pekerjaan yang dilakukan berbasis pemanfaatan internet. Pada masa
ini teknologi begitu menyentuh ranah pribadi, pengatur kesehatan, pola diet,
olahraga, mengelola investasi, mengatur keuangan melalui mobile banking,
memesan taksi, memanggil Go-Jek, pesan makanan di restoran (go-food), beli
tiket pesawat, mengatur perjalanan, main game, menonton film terbaru, dan
sebagainya. Semua itu kini bisa dilakukan hanya melalui satu
perangkat teknologi saja, karena datanya sudah disimpan di “langit”.

Revolusi industri jilid ke-4 atau 4.0 membuat era digital tidak bisa dibendung. Terlebih,
adanya pandemi covid-19 yang tengah melanda dunia semakin mempercepat dan
memaksa penggunaan digital dalam setiap aspek.

Penggunaan teknologi digital merambah ke segala lini kehidupan kita. Oleh karena itu,
setiap generasi muda minimal harus menjadi smart digital user

menjadi pengguna yang cerdas sangat penting agar mampu memanfaatkan perangkat
digital secara efektif untuk berbagai kebutuhan. Baik untuk kebutuhan sehari-hari, untuk
kebutuhan belajar, maupun untuk kebutuhan berorganisasi.

Perangkat dan aplikasi itu terus berkembang, tanpa adanya kecerdasan digital akan sulit
memanfaatkan perangkat-perangkat yang ada secara efektif

Yang lebih canggih lagi adalah memanfaatkan kemampuan digital untuk berwirausaha,
menjadi smart digitalpreneur. Generasi muda khususnya para pelajar perlu untuk
mengembangkan dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kewirausahaan.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 ini mencapai 202,6 juta
jiwa. Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan
pada Januari 2020 lalu.

Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9


juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal
2021 mencapai 73,7 persen.

Masih di laporan yang sama, pengguna internet Indonesia rata-


rata menghabiskan waktu selama 8 jam 52 menit untuk
berselancar di internet.
Aktivitas berinternet yang paling digemari oleh pengguna internet
Indonesia ialah bermedia sosial. Saat ini, ada 170 juta jiwa orang
Indonesia yang merupakan pengguna aktif media sosial. Rata-
rata dari mereka menghabiskan waktu 3 jam 14 menit di platform
jejaring sosial. Selain media sosial, aktivitas lain yang sering
dilakukan oleh pengguna internet Indonesia ialah: menonton
televisi (baik streaming atau broadcast) selama 2 jam 50 menit;
membaca berita dari perusahaan media (online atau cetak)
selama 1 jam 38 menit; mendengarkan musik di layanan
streaming selama satu jam 30 menit.

Di era digital seperti saat ini, membaca seharusnya tidak lagi


dijadikan sekadar hobi, melainkan kebiasaan yang perlu
diterapkan dalam keseharian. Dengan revolusi industri yang
digadang-gadang akan membawa perubahan besar terkait
teknologi dan mempererat masyarakat dunia, tentu saja kita tidak
ingin tergerus zaman dan teknologi yang semakin canggih dan
menjadi masyarakat terbelakang. Bahkan, media telah beralih
memanfaatkan teknologi guna beradaptasi dengan perubahan
dan memperluas jangkauan.

Untuk menjadi pelajar yang cerdas, harusnya memiliki kebiasaan-


kebiasaan yang positif. Karena kebiasaan positif bisa
mempengaruhi kinerja tubuh dan otak. Jika kinerja otak baik,
maka kecerdasan dan memori otak bisa bertambah.

1. Banyak membaca
2. Mencoba hal baru
Dengan mencoba hal baru, otak akan terisi dengan informasi
yang baru juga. Steve jobs mengatakan kita tidak akan
pernah tahu apa yang akan bermanfaat dan berguna di masa
yang akan dating.
3. Selalu bertanya dan mencari jawabannya
4. Berteman dengan orang cerdas
PEMBAGIAN GENERASI

 Silent generation

Masyarakat yang masuk dalam generasi ini lahir antara tahun 1925-1945.
Mereka terlahir saat the great depression  dimana terjadi banyak krisis
global. 

Silent generation merasakan banyak kejadian yang mengubah dunia. Salah


satunya adalah terlibat dengan Perang Dunia II.

 Generasi baby boomers

Di beri nama baby boomers karena terjadi ledakan kelahiran besar-besaran


di Amerika Serikat. Generasi ini lahir antara tahun 1943-1964. Mereka
memiliki sifat yang kompetitif dan pekerja keras. 

 Generasi X

Generasi X adalah orang-orang yang lahir diantara tahun 1965-1980. Mereka


lahir dimana teknologi mulai berkembang. 

Rata-rata generasi x memiliki orang tua dari generasi baby boomers.


Karenanya sifat mereka kebanyakan pekerja keras sama seperti orang
tuanya. 

generasi y

 Generasi Y atau milenial

Masyarakat kebanyakan sekarang dipenuhi oleh generasi Y atau milenial.


Mereka yang lahir pada tahun 1981-1994 masuk dalam kelompok generasi
ini. 

Geneasi Y lahir dan tumbuh dimana segala perubahan terjadi. Mereka lebih
sadar akan perubahan dan perbedaan dibanding generasi sebelumnya. 
Banyak milenial yang di cap senang bersenang-senang dan tidak konsisten
oleh baby boomers. Generasi Y merupakan penerus bangsa yang memiliki
banyak potensi. 

Tidak sedikit pendiri startup terkenal datang dari generasi Y, salah satunya
Bukalapak dan Ruangguru. 

 Generasi Z

Generasi setelah Y adalah generasi Z yang lahir tahun 1995-2010. Mereka


yang lahir di tahun tersebut sudah familiar dengan teknologi. 

Mereka tumbuh saat teknologi sudah berkembang pesat. Tidak heran


kebanyakan generasi Z sangat bergantung pada gadget.

 Generasi Alpha

Generasi paling baru dan muda adalah generasi alpha. Generasi ini lahir
setelah tahun 2010an. 

Karena rata-rata generasi ini masih muda, etos dan karakter mereka belum
terlalu terlihat. Namun demikian, generasi alpha sangat bergantung pada
teknologi sama dengan generasi Z. 

PERTANYAAN:

GADGET itu buruk atau baik? Jawabannya gak bisa hitam putih, pasti abu2.
Lho kok bisa. Gadget itu buruk jika, …. Baik jika ……, ada kondisionalnya.
Gimana kita bisa mengatakan buruk lha wong sekarang kita belajarnya
banyak menggunakan gadget.
INTERNET tidak akan menyesatkan kalo kalian tahu tujuan pake internet
untuk apa.

Oleh karena itu, untuk generasi kalian yg hidup di zaman digital seperti ini

harus tahu tentang tujuan kalian mau apa. Jika belum, maka kalian harus
sering bertanya dan berkomunikasi dengan guru atau orang tua kalian di
rumah. Karena dengan goal itu, kalian akan bisa menggunakan dunia
maya/internet sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Yang kedua, menjadi Kreator/pencipta/innovator

Yang ketiga, bertukar pikiran dengan Robot/chatbot

Apa sih cerdas digital itu?

Kita mungkin sering mendengar oh yang Namanya cerdas


digital itu bisa menggunakan aplikasi, bisa menggunakan
word, excel, browsing, download. Itu hanya Sebagian
kecil.

Definisi: seperangkat Pengetahuan, Keterampilan, Sikap


dan Nilai yang memampukan anak untuk percaya diri dan
mandiri dalam Bermain, belajar, bersosialisasi dan
berpartisipasi dalam perilaku masyarakat di lingkungan
digital.

kalian harus mampu untuk menggunakan dan


memahami teknologi untuk mencari dan mengelola
informasi , berkomunikasi dan berkolaborasi,
menciptakan dan membagi konten, membangun
pengetahuan dan menyelesaikan masalah secara aman,
kritis, dan beretika.

Sekali lagi, Cerdas digital bukan hanya s oal kalian


mampu menggunakan teknologi tapi kalian sdh harus
tau ini baik, ini tidak baik. Ini informasi benar, ini hoax.
Informasi ini kalo saya tau untuk apa.

Remember, bahwa jejak digital tidak pernah hilang. Kita


searching apa, kita posting apa, kita nonton apa…
semua terrecord.
Modern education process has changed due to the use of the internet. Teachers today use it to
supplement lessons, communicate with the students and even hold online lectures and courses overseas.
The widespread use of the internet has opened up education in poorer countries and distant learning
opportunities for a broader range of people. In fact, it can be claimed that the internet has erased any
boundaries in education.
It is hard to overestimate the role of the internet in the modern education process. The contribution to the
improvement of education can be described with the help of the following comments:
1. Lesson enhancement. Teachers have made good use of the internet to enhance lessons.
They use the internet to give students extra resources, study materials, and educational
games. Therefore, the quality of the educational process gets much better. Many colleges
today use the ‘hybrid’ model, where courses are done online. It saves the students from
commuting to a brick-and-mortar campus. Research materials are available online, and
students can comfortably complete their homework, tests with much ease, no need to visit
traditional libraries to carry out research. With vast knowledge on the internet, a student
can easily gather relevant information upon any search.  Availability of specific websites
and online encyclopedia has allowed students pursue different subjects in much greater
detail.
2. Communication. The internet has allowed instantaneous connection of teachers and
students. With improved communication, teachers can now assist students after the
classes through the use of live chats and video conferences.
3. Convenience. Some universities like Harvard, Stanford, and Yale have opened up free
online courses which everyone can access and undertake for free. Another example is
“Granny cloud”. It is an application used on Skype that has enabled retired teachers and
other volunteers to teach children in developing countries such as India how to read. In
general, thanks to the internet, it is now much more convenient to find any information
since you do not even have to leave home. What you need is just to have a device and the
access to the world wide web.
The Internet is a solution to the numerous modern students’ problems. Today, they are forced to combine
work with studies to get money for their living. To such students professional help is inevitable. Very often,
students get assignments that they cannot complete due to the lack of time, energy and knowledge, and
this is where the internet can come in handy. Nowadays, there are a lot of online writing services that help
students to deal with their school, college or university tasks. One of such services is Ozessay which can
be easily found and accessible on the internet. Now it is no problem because you can easily order college
admissions help and have your work done. In fact, it is hardly imaginable how people could do it in the
past when such services didn’t exist, and students had to complete their tasks on their own.
It is undeniable that the internet is very useful and helpful during the educational process since it helps
with the following:
 Learning language: numerous tools and websites offer language learning materials. One of
the well-known services is Duolingo. There you can start learning any language you want
simply sitting at a computer.
 Interactive materials: innovative devices are also available on the internet. Teachers can
easily download them and use in the classrooms to make the studying process more
interactive and exciting. Most learning materials are now visualized, so there is no need for
3D printing.
 Research: the internet carries volumes of information, and with just a ‘click’ you will get
information you are interested in from varying sources.
 Communication: students and teachers can communicate through various media ranging
from Skype to e-mails. Teachers and professors can easily send instructions to the students
via video conferencing and live chats.
 Personalized experience: e-books, websites, apps and learning games enable students to
learn at their own pace. Students with the unique learning needs can seek the use of special
apps.
 Accessibility: the internet gives instant access to knowledge. Students can easily find
solutions to problems, so that they can get a holistic view of the subject.
 
The Pros and Cons of the use of internet in the modern educational process can be outlined in the
following manner:
The Pros:
 Research has been made easier
 Students can interact with other students worldwide.
 Enhance distance learning
 Broaden students mind by exposing them to things outside their periphery.
 Contributed to personalized learning, the teacher can easily control students time in tests
 Automate student grading system
 A student can learn life skills through the internet
 Prepare the student for future deep-rooted technology
The Cons:
 Access to inappropriate content; pornography, crime etc.
 The disconnect of students from the social interaction-the internet has created social anxiety
on youths since they can only interact online and not face-to-face
 Getting involved in cyberbullying
 The Internet has enhanced cheating. Students Google almost every task.
 The internet has distracted students in class activities. They are only glued to online games
and social sites like Facebook and Instagram.
 Not all students have access to technological resources
 Lack of interest in studying: Technology has made every resource available anywhere
anytime. This has resulted in students skipping classes because they already have the notes
with them. Such students have made Google their teacher thus developing poor studying
habits.
 The internet has led to students developing a lazy attitude towards education, and most have
even forgotten the nitty-gritty of studying. Most students who use computers often misspell
words because they use spell checkers most of the times.
 Some students have deduced shortcuts of solving the mathematical equations, they just look
over the internet, and for sure they get ready answers. These students are likely to fail exams
because of the poor studying skills.
To sum it up, the internet has influenced the modern educational process just immensely. The changes
caused by its wide usage in that sphere can be referred to as positive as well as negative.
Sederhananya, kalau revolusi industri 4.0 ini membuat manusia jadi lebih modern karena
memiliki akses terhadap teknologi, society 5.0 adalah masa di mana teknologi-teknologi
ini menjadi bagian dari manusia. Well,  memang terkesan too good to be true,  tapi
namanya juga niat yha.

Tetapi, paling tidak, dari sini  kita jadi terbayang, seperti apa, sih, gambaran
besar kehidupan di masa depan?

Apa yang bisa kita lakukan untuk bisa survive di masa itu.

Dari weforum.org, ada tiga kemampuan yang dibutuhkan di masa depan: 1)


kemampuan kognitif, 2) softskill,  3) teknologi.

Yang dimaksud dengan kognitif di sini bukan berarti “nilai sekolah kamu harus bagus”
atau “IPK kamu tinggi” ya. Tetapi, kamu harus bisa memecahkan masalah yang
kompleks. Punya kemampuan memahami sesuatu (literasi), dan berpikir
kritis. Sementara softskill  adalah bagaimana kamu bisa berkomunikasi, berempati,
punya growth mindset,  dan adaptif.

Dengan pendidikan yang sekarang, mungkin sedikit susah untuk mengukurnya.


Karena memecahkan masalah kompleks itu masuk ke High Order Thinking Skill
(HOTS) yang baru-baru ini dicoba. So, mulai, deh, geser cara pandang kamu bahwa
orang pintar sama dengan nilainya bagus. Alih-alih, mereka yang pintar adalah mereka
yang punya kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah
kompleks.

Ini bukan berarti nilai di sekolah itu nggak penting ya. Apalagi kamu menggunakannya
buat protes ke orangtua atau menjelekkan mereka yang nilai sekolahnya bagus. No.
Kalau itu yang kamu tangkap, artinya, ya, kamu belum bisa memahami tulisan ini
dengan baik. :p

Pertanyaan selanjutnya adalah: apakah hal-hal ini bisa dilatih?

Jawaban: bisa.

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan skill  tersebut. Cara paling
sederhana adalah dengan menumbuhkan rasa penasaran dan membuka
kemungkinan bahwa kita bisa salah.

Anda mungkin juga menyukai