Indonesia itu sendiri. Indonesia yang pada era perang dunia I diduduki oleh kolonial
Belanda menjadi ‘tempat’ pertanian pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam hal
peperangan, mereka mendapatan kesulitan untuk terus mengirim tenaga ahli dari
sekolah pertanian dan teknik untuk mencetak tenaga ahli di bidang pertanian. Mulai dari
teknologi tak terkecuali teknologi pertanian. Kebijakan iptek telah ada sejak Pelita I tahun
1970. Penyuluhan pun tetap menjadi suatu usaha perbaikan pertanian. Pada saat itu juga
telah ada lembaga yang bertugas dalam melakukan pengembangan ilmu pengetahuan
kemenristek. Namun pada saat itu, yang menjadi kendala dalam pengembangan
keterbatasan tenaga ahli yang secara penuh konsentrasi pada penelitian tersebut.
Beras, Intensifikasi Khusus, Supra Insus dan sebagainya. Melalui program tersebut
dikenalkan beberapa teknologi modern seperti benih unggul, pupuk buatan atau pupuk
kimia, irigasi dan lain-lain. Selain itu ditumbuhkan kesatuan petani untuk bercocok tanam
secara baik dan bergabung dalam kelompok tani untuk mempermudah komunikasi antar
Pertanian tersebut terbagi ke dalam tiga generasi. Generasi I yaitu generasi pertanian
Generasi III yaitu generasi yang meningkatkan nilai tambah hasil pertanian atau dengan
kata lain agroindustri. Ketiga generasi tersebut tidak dapat berjalan sendiri-sendiri karena
Di era globalisasi pada masa sekarang ini, memaksa kita khususnya masayarakat
namun demikian tidak sedikit dari kita yang serba ketinggalan dengan perkembangan
teknologi. Secara jangka panjang, perkembangan teknologi memberikan arti yang sangat
positif, namun di sisi lain tidak sedikit pula yang membawa dampak negatif.
berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah
sehingga aktivitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu
yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh
kecil efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu pekerjaan manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, terlebih lagi ketika
berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau
tidak mau harus bias dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu,
kegiatan pengiriman berita sangat lambat, hal ini dikarenakan kegiatan tersebut masih
dilakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk
surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana
perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kitapun tidak perlu menunggu lama
Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya
seiring dengan perkembangan iptek, peralatan elektronik seperti komputer, internet, dan
hanphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur. Dimana tidak hanya orang-orang
Masyarakat kita adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka
dengan hal baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai
peralatan elektronik. Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak
terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan
orang tua. Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita disuguhi dengan berbagai siaran
dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern.
Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah
Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan umber daya alamnya namu
hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedang berkembang dan
terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah
Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil
yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota
pekanbaru yang terletak di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota “Seribu
Hutan”, namun dalam waktu yang relatif singkat istilah seribu hutan kini telah berubah
menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko” , perkembangan
di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.
Kemajuan dan pembangunan dalam bidang apapun tidak dapat dilepaskan dari
kemajuan teknologi. Revolusi pertanian didorong oleh penemuan mesin-mesin dan cara-
cara baru dalam bidang pertanian. A.T Mosher (Mubyarto, 1989;235) menganggap
teknologi yang senantiasa berubah itu sebagai syarat mutlak adanya pembangunan
pertanian.
Apabila tidak ada perubahan dalam teknologi maka pembangunan pertanian pun
kesuburan tanah atau karena kerusakan yang makin meningkat oleh hama penyakit yang
semakin merajalela.
di bidang industri. Tetapi A.T Mosher (1965;93) mengartikan teknologi pertanian sebagai
bagaimana petani menyebarkan benih, memelihara tanaman dan memungut hasil serta
serta makanan ternak yang dipergunakan, perkakas, alat dan sumber tenaga. Termasuk
juga didalamnya berbagai kombinasi cabang usaha, agar tenaga petani dan tanahnya
Yang perlu disadari adalah pengaruh dari suatu teknologi baru pada produktivitas
pertanian. Teknologi baru yang diterapkan dalam bidang pertanian selalu dimaksudkan
untuk menaikkan produktivitas, apakah ia produktivitas tanah, modal atau tenaga kerja.
Seperti halnya traktor lebih produktif daripada cangkul, pupuk buatan lebih produktif
daripada pupuk hijau dan pupuk kandang, menanam padi dengan baris lebih produktif
daripada menanamnya tidak teratur. Demikianlah masih banyak lagi cara-cara bertani
digunakan dua istilah lain yang sebenarnya berbeda namun dapat dianggap sama yaitu
(1989;235). Istilah perubahan teknik jelas menunjukkan unsur perubahan suatu cara baik
dalam produksi maupun dalam distribusi barang-barang dan jasa-jasa yang menjurus ke
arah perbaikan dan peningkatan produktivitas. Misalnya ada petani yang berhasil
sistem pengairan yang lebih teratur. Caranya hanya dengan menggenangi sawah pada
saat-saat tertentu pada waktu menyebarkan pupuk dan sesudah itu mengeringkannya
inovasi berarti pula suatu penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya, artinya selalu bersifat baru. Sebagai contoh, penerapan bibit
Bila petani telah terangsang untuk membangun dan menaikkan produksi maka ia
tidak boleh dikecewakan. Kalau pada suatu daerah petani telah diyakinkan akan
kebaikan mutu suatu jenis bibit unggul atau oleh efektivitas penggunaan pupuk tertentu
atau oleh mujarabnya obat pemberantas hama dan penyakit, maka bibit unggul, pupuk
dan obat-obatan yang telah didemonstrasikan itu harus benar-benar tersedia secara lokal
Diantaranya termasuk bibit, pupuk, pestisida, makanan dan obat ternak serta perkakas.
tani dalam jumlah yang cukup banyak untuk memenuhi keperluan tiap petani yang
Cara-cara kerja usaha tani yang lebih baik, pasar yang mudah dijangkau dan
tersedianya sarana dan alat produksi memberi kesempatan kepada petani untuk
menaikkan produksi. Begitu pula dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah
intensif dll. Pendidikan pembangunan pada petani-petani di desa, baik mengenai teknik-
harga hasil pertanian merupakan contoh yang dapat meningkatkan rangsangan pada
petani untuk bekerja lebih giat dan mereka akan lebih pasti dalam usaha untuk
Tanpa perangkutan yang efisien dan murah maka pembangunan pertanian tidak dapat
diadakan secara efektif. Pentingnya perangkutan adalah bahwa produksi pertanian harus
tersebar meluas, sehingga diperlukan jaringan perangkutan yang menyebar luas, untuk
membawa sarana dan alat produksi ke tiap usaha tani dan membawa hasil usaha tani ke
pasaran konsumen baik di kota besar dan/atau kota kecil. Selanjutnya, perangkutan
haruslah diusahakan semurah mungkin. Bagi petani, harga suatu input seperti pupuk
adalah harga pabrik ditambah biaya angkut ke usaha taninya. Uang yang diterimanya
dari penjualan hasil pertanian adalah harga di pasar pusat dikurangi dengan biaya angkut
hasil pertanian tersebut dari usaha tani ke pasar. Jika biaya angkut terlalu tinggi, maka
pupuk akan menjadi terlalu mahal bagi petani dan uang yang diterimanya dari penjualan
hasil pertanian tersebut akan menjadi terlalu sedikit. Sebaliknya, jika biaya angkut
rendah, maka uang yang diterima oleh petani akan menjadi tinggi.
Berbagai sarana angkutan dekat maupun jarak jauh, harus membentuk sistem
pengangkutan yang merupakan satu kesatuan yang harmonis. Tidak hanya jalan raya
yang diaspal, jalan setapak, jalan tanah, saluran air, jalan raya, sungai dan jalan kereta
api semuanya ikut memperlancar perangkutan. Beberapa diantaranya dapat dibuat dan
dipelihara oleh usaha setempat, termasuk pemerintah setempat. Beberapa lagi perlu
sehingga hasil pertanian dapat diangkut dengan lancar dari usaha tani ke pasar-pasar
pusat. Demikian pula sarana dan alat produksi serta berbagai jasa tidak hanya perlu
sampai ke kota kecil dan desa, melainkan juga sampai ke usaha tani itu sendiri.
menunjukkan peningkatan yang sangat pesat. Alat – alat yang di gunakan dari yang
Indonesia sebenarnya sudah sangat lama, berbagai alat pertanian seperti cangkul, garu,
waluku (alat bajak), sabit, hingga ani-ani mungkin bisa dijadikan contoh teknologi
pertanian yang pada zamannya sangat membantu kehidupan petani. Sejak manusia
tressure, hingga penggilingan padi dapat kita temui di berbagai pedesaan di Indonesia.
Berikut adalah daftar beberapa contoh penggunaan alat/bahan dari hasil perkembangan
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
penggunaan alat yang cukup modern saat itu. Hingga sekarang ini, pengembangan
III. 2. Saran
pertanian. Akhirnya penyusun sadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami susun
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dan-teknologi-iptek-perkembangan-dampak-positid-dan-negatif.html. Diakses
- Zen.http://jhens-fernando.blogspot.com/2011/10/dampakperkembanganiptek.html.
- Mukti,Imam.http://paradigmakaumpedalaman.blogspot.com/2011/11/teknologi
06.00 wib
normal-0-false.html