Anda di halaman 1dari 4

MANFAAT TEKNOLOGI PANGAN

Penanganan pasca panen dapat melibatkan suatu teknologi yang sederhana, yang mungkin di adaptasi
di daerah pedesaan maupun teknologi-teknologi canggih. Suatu teknologi pasca panen yang sederhana
seperti pengeringan dengan sinar matahari dapat menurunkan tingkat kerusakan yang sekaligus
menaikkan nilai tambah (value added) dari komoditi tersebut. Bahan pertanian segar seperti jamur,
asparagus, dan beberapa sayuran lainnya hanya tahan beberapa hari saja, sedangkan apabila
dikeringkan daya simpannya naik menjadi beberapa bulan.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka teknologi pangan sangat bermanfaat dalam industri pangan yang
terus berkembang beberapa manfaat teknologi pangan adalah:

1. Memperpanjang waktu serta jumlah tersedianya bahan pangan.

2. Mempermudah penyimpanan serta distribusinya.

3. Menaikkan nilai tambah ekonomis yang berupa profit (keuntungan) maupun nilai tambah sosial
berupa ketersediaan lowongan kerja yang lebih banyak.

4. Memperoleh produk hasil pertanian yang lebih menarik, misalnya: kenampakan, cita rasa, dan sifat-
sifat fisik lainnya.

5. Tersedianya bahan limbah hasil pertanian yang mungkin masih dapat digunakan untuk memproduksi
bahan lain seperti ampas tebu sebagai bahan pembuatan kertas, hardboard; kulit pisang dan jeruk yang
dapat dipakai sebagai sumber pektin, dan lainlain.

6. Mendorong bertambahnya industri-industri nonpertanian yang menunjang industri pertanian seperti


industri kimia, gelas, bahan pengepak, dan lain-lain.

Buah-buahan dan sayur-sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral bagi tubuh manusia. Menurut
penelitian, hampir 35% dari bahan ini mengalami kerusakan selama pemanenan, penanganan serta
distribusinya. Industrialisasi hasil pertanian ini masih mengalami beberapa hambatan, antara lain:

1. Produksi bahan mentah tersebar, sehingga usaha pengumpulan bahan ini akan menaikkan biaya
produksi. Sebagai contoh: mangga yang banyak diperoleh di daerah Jawa Timur ternyata tidak terletak
di satu daerah saja. Petani hanya mempunyai beberapa pohon mangga yang tidak terawat pada
halaman rumah masing-masing.

2. Adanya varietas yang bermacam-macam di mana pencampuran varietas buah ini akan mempengaruhi
kualitas produk. Di Indonesia terdapat lebih 250 varietas pisang yang beredar di pasaran.

3. Masih kurangnya industri penunjang seperti industri kaleng, bahan pengawet, pengepak, dan lain-lain.

4. Masih belum terbentuknya sistem pemasaran yang baik, dan lain-lain.


Oleh karena itu sangatlah disayangkan bahwa usaha-usaha peningkatan produksi pangan guna
menunjang ekspor nonmigas masih kurang berhasil karena masih kurangnya perhatian pada masalah
penanganan pasca panen.

Ilmu teknologi bahan makanan/pangan yang sangat berkaitan dengan ilmu keteknikan dapat diterapkan
dalam usaha-usaha pengawetan maupun pengolahan bahan pangan, sebab bahan pangan tidak selalu
dikonsumsi dalam bentuk segarnya namun juga bentuk olahannya. Pengawetan bertujuan untuk
memperpanjang masa simpan, sedangkan tujuan pengolahan adalah merubah bentuk bahan pangan
sehingga menghasilkan beraneka ragam bentuk dan juga memperpanjang masa simpannya. Dengan
pengolahan diharapkan bahan hasil pertanian akan memperoleh nilai tambah yang jauh lebih besar.

Adanya teknologi pangan sangat mempengaruhi ketersediaan pangan. Alam menghasilkan bahan
pangan secara berkala, sementara kebutuhan manusia akan pangan adalah rutin. Kita tidak mungkin
menunda kebutuhan jasmani hingga masa panen tiba. Oleh karena itu, terciptalah teknologi
pengawetan sehingga makanan dapat disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Teknik
pengawetan juga memungkinkan untuk mendistribusikan bahan pangan secara merata ke seluruh
penjuru dunia. Dulu, orang-orang di Asia tidak bisa menikmati makanan-makanan Eropa. Tetapi
sekarang karena teknologi pangan setiap bangsa dapat menikmati makanan khas bangsa lainnya. Ada
beberapa cara teknik pengolahan dan pengawetan makanan, yaitu: pendinginan, pengeringan,
pengalengan, pengemasan, penggunaan bahan kimia, penggunaan zat aditif (tambahan) dan
pemanasan. Proses pengeringan merupakan proses pangan yang pertama dilakukan untuk
mengawetkan makanan.

Selain untuk mengawetkan bahan pangan yang mudah rusak atau busuk pada kondisi penyimpanan
sebelum digunakan, pengeringan pangan juga menurunkan biaya dan mengurangi kesulitan dalam
pengemasan, penanganan, pengangkutan dan penyimpanan, karena dengan pengeringan bahan
menjadi padat dan kering, sehingga volume bahan lebih ringkas, mudah dan hemat ruang dalam
pengangkutan, pengemasan maupun penyimpanan. Disamping itu banyak bahan pangan yang hanya
dikonsumsi setelah dikeringkan, seperti teh, kopi, cokelat dan beberapa jenis biji-bijian. Selain
mempunyai banyak manfaat untuk kehidupan manusia, juga mempunyai kekurangan terhadap
keseimbangan alam, yaitu penggunaan teknologi pada lahan pertanian dengan penggunaan racun
pemberantas hama ternyata dapat membunuh hewan ternak dan meracuni hasil panen, yang pada
akhirnya meracuni manusia itu sendiri.
PEMANFAATAN ILMU TEKNOLOGI DALAM BIDANG PANGAN

Pada zaman yang serba canggih ini, perkembangan teknologi tumbuh dengan sangat pesat. Penguasaan
terhadap teknologi komunikasi maupun informasi harus kita miliki dan pahami, jika tidak mau terlindas
dan tergerus era yang kaya akan kompetisi. Semakin canggih teknologi, kebutuhan akan memahami
teknologi semakin besar, apalagi teknologi informasi maupun komunikasi ini dapat memberikan
kemudahan yang begitu besarnya dalam segala bidang, seperti dalam bidang pendidikan, perbankan,
kedokteran, industri, pertanian dan sebagainya.

Teknologi informasi sangat banyak membawa kemudahan dan keuntungan tersendiri bagi masing-
masing bidang. Salah satu contoh teknologi informasi komunikasi adalah internet. Dengan adanya
internet, kita bisa menjelajah dunia tanpa batas. Melalui internet juga kita bisa atau segala informasi
yang tersebar di seluruh dunia pun dapat kita lihat dengan mudahnya. Hal ini mengakibatkan, kerja kita
lebih efektif dan efisien.

Salah satu contoh lainnya yaitu di bidang pertanian, pertanian merupakan salah satu bidang yang
perkembangan teknologinya cukup pesat. Walaupun sekarang banyak muncul perkembangan dalam
bidang pertanian, akan tetapi masih banyak masyarakat yang belum paham akan pengaplikasian
teknologi, terutama pada masyarakat pedesaan. Namun, jika kita mampu untuk mengaplikasikannya,
Ilmu Teknologi akan menjadi sumber manfaat bagi kita.

Berbagai macam kontribusi diberikan oleh ilmu teknologi demi kemajuan dalam bidang pertanian,
khususnya dalam teknologi pangan saat ini. Salah satu manfaatnya yaitu sebagai sarana mempermudah
proses produksi maupun proses pengolahan pangan. Dengan adanya komputer, proses produksi akan
menjadi lebih efektif dan efisien. Sangat berbeda dengan jaman saat teknologi masih minim, semua
dikerjakan oleh manusia secara manual. Hal itu akan membuat kerja menjadi kurang efektif dan hanya
membuang tenaga serta waktu.

Teknologi pangan merupakan suatu bagian dari proses pertanian industri. Proses dari pertanian industri
antara lain, budi daya tanaman, panen, pasca panen, pengangkutan, pengolahan pangan, pengemasan,
penyimpanan dan sebagainya. Tahap demi tahap menghasilkan suatu produk makanan yang berkualitas
memerlukan informasi, baik dari segi bahan baku, cara pengolahan, maupun cara pengemasannya.
Setiap sistem yang diterapkan untuk mendapatkan informasi, harus menghasilkan suatu bentuk output
yang akurat dan lengkap dengan memperhatikan efisiensi waktu serta mudah diakses. Ilmu teknologi
yang diterapkan dapat berupa pengolahan, pertukaran serta pengelolaan data menjadi suatu informasi.

Manfaat dari ilmu teknologi dalam bidang pangan antara lain:

1. Dapat dijadikan sarana penunjang kreativitas bagi produsen yang ingin membuat desain-desain
produk pangan terbaru.

2. Dengan perkembangan ilmu teknologi, komputer dapat mendukung dengan berbagai macam
software yang dibutuhkan dalam pengolahan pangan.
3. Komputer dapat digunakan sebagai pengawas keadaan dari zat-zat kimia dari produk yang akan
diolah, sehingga produsen dapat memantau dengan mudah apa yang akan ia produksi.

4. Dari segi pengemasan, mesin-mesin khusus digunakan untuk membuat kemasan dan
mengotomatisasi proses ini untuk memaksimalkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi.

5. Iklan serta publikasi produk-produk yang diolah. Jika kita menggunakan luasnya jaringan IT, akan lebih
mudah memasarkannya.

Anda mungkin juga menyukai