Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR PENDIDIKAN DAN

KONSEP DASAR PENDIDIKAN KESEHATAN

Disusun oleh

Nama : khasyifa unnajjah

Nim : P07131219054

Prodi : DIV GIZI tk 1 reg B

Mata kuliah : pendidikan gizi

Dosen pembimbing : Junaidi SST,M.Kes dan


Erwandi,STP,M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH

PROGRAM STUDI SAINS TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 2020


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah PENDIDIKAN GIZI dengan judul “konsep
dasar pendidikan dan konsep dasar pe didikan kesehatan”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepadadosen
pembimbing mata kuliah pendidikan gizi kami yang telah membimbing dalam menulis makalah
ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Aceh Besar,7 agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1: PENDAHULUAN............................................................................................................................... 4
1) Latar belakang..................................................................................................................................... 4
2) Rumusan masalah................................................................................................................................ 4
3) Tujuan.................................................................................................................................................. 4
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................................................................ 5
A. KONSEP DASAR PENDIDIKAN...................................................................................................... 5
1. Pengertian.............................................................................................................................................. 5
2. Tujuan dan fungsi pendidikan............................................................................................................ 5
3. Manfaat Pendidikan............................................................................................................................ 6
4. Unsur-unsur pendidikan..................................................................................................................... 7
5. jenis-jenis pendidikan........................................................................................................................ 11
B. KONSEP DASAR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN.................................................................11
1. 1, Pengertian...................................................................................................................................... 11
2. Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Kesehatan...................................................................................... 12
3. Manfaat Pendidikan Kesehatan........................................................................................................ 13
4. Unsur Unsur Pendidikan Kesehatan................................................................................................ 13
5. Jenis Jenis Pendidikan Kesehatan.................................................................................................... 14
BAB III : PENUTUP...................................................................................................................................... 15
KESIMPULAN................................................................................................................................................ 15
SARAN............................................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................... 16
BAB 1: PENDAHULUAN
1) Latar belakang
Konsep dasar pendidikan adalah proses belajar yang berarti didalam pendidikan itu terjadi proses
pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang
pada diri individu, kelompok atau masyarakat.

Pendidikan adalah suatu pondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan sebaik mungkin.
Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan
yang dilakukan suatu individu dari satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran ini
melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta keterampilan yang bermanfaat baik itu untuk diri
sendiri maupun masyarakat umum.

Pendidikan kesehatan sangatlah penting, Banyak dari kita yang sudah diajarkan pentingnya
kesehatan sejak menginjak pendidikan sekolah dasar hingga bangku sekolah menengah
atas. Sehingga ketika kita dewasa, kita bisa mengetahui mana yang berguna bagi kesehatan
dan mana yang bisa menurunkan kesehatan.Jikakita maknai lebih lanjut, sebenarnya ada
beberapa alasan mengapa pendidikan kesehatan itu Penting dan perlu diberikan.

2) Rumusan masalah
1. Konsep Dasar Pendidikan

(Pengertian, Tujuan dan Fungsi,Manfaat, Unsur unsur serta Jenis Jenis Pendidikan

2. Konsep Dasar Pendidikan dan Kesehatan

(Pengertian, Tujuan dan Fungsi,Manfaat, Unsur unsur serta Jenis Jenis Pendidikan Kesehatan

3) Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas dari mata kuliah
“PENDIDIKAN GIZI" dan juga sebagai referensi bagi pembaca dalam mendapatkan
informasi tentang konsep dasar pendidikan dan pendidikan kesehatan sehingga pembaca dapat
memahami tentang kesehatan masyarakat yang sangat penting dalam kehidupan sehari- hari.
BAB II : PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR PENDIDIKAN
1. Pengertian
Konsep dasar pendidikan adalah proses belajar yang berarti didalam pendidikan itu terjadi
proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih
matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat.

Pendidikan adalah suatu pondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan sebaik mungkin.
Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan
yang dilakukan suatu individu dari satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran ini
melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta keterampilan yang bermanfaat baik itu untuk diri
sendiri maupun masyarakat umum.

Jadi singkatnya pendidikan adalah proses pembelajaran kepada individu atau peserta didik
agar dapat memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia
yang kritis dalam berpikir.

2. Tujuan dan fungsi pendidikan


 Tujuan dari Pendidikan

Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi dan mencerdaskan
individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini, diharapkan mereka yang memiliki pendidikan
dengan baik dapat memiliki kreativitas, pengetahuan, kepribadian, mandiri dan menjadi pribadi
yang lebih bertanggung jawab.

Sesuai yang sudah diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia, seperti:

UU No. 2 Tahun 1985

Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur,
mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggung jawab terhadap bangsa.

UU No. 20 Tahun 2003

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan
nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

MPRS No. 2 Tahun 1960

Sesuai dengan MPRS No. 2 Tahun 1960, tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia
yang memiliki jiwa Pancasilais sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh
pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945.

 Fungsi dari pendidikan

Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber penderitaan rakyat dari kebodohan dan
ketertinggalan. Sedangkan menurut UUSPN No.20 tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
(http://mjieschool.multiply.com).

Dalam undang-undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 dikatakan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang  beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (http://www.idonbiu.com)

3. Manfaat Pendidikan
a) Memberikan Informasi dan Pemahaman

b) Untuk memberikan informasi dan pemahaman betapa pentingnya pendidikan kepada


setiap peserta didik.
c) Menciptakan Generasi Penerus Bangsa

d) Mampu untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang ahli dalam berbagai bidang.

e) Gelar Pendidikan untuk Karier

f) Untuk mendapatkan gelar yang pastinya berguna untuk keperluan karier di masa yang
akan datang. Meskipun gelar bukanlah segala-segalanya, tapi merujuk kepada keahlian
pada karier

g) Menambah Pengalaman Peserta Didik

h) Mampu untuk mengambil hikmahnya dari pengalaman bagi dari peserta didik

i) Membentuk Karakter Bangsa

j) Untuk membentuk karakter bangsa yang bermartabat dan juga berbudi pekerti luhur.

4. Unsur-unsur pendidikan
1. Peserta Didik

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan
demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui
keberadaannya.

Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:

a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang
unik.

b. Individu yang sedang berkembang.

c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.

d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

2. Orang yang membimbing (pendidik)

Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga
lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu
yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program
pembelajaran, latihan, dan masyarakat.

3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)

Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan
pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal
ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat
pendidikan.

4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)

Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum seperti menjadi manusia yang baik,
bertanggung jawab, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mengabdi kepada masyarakat
dan sebagainya.

Herbert Spencer (1860) menganalisis tujuan pendidikan dalam 5 bagian yaitu :

Kegiatan demi kelangsungan hidup.

Usaha mencari nafkah.

Pendidikan anak.

Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan Negara.

Penggunaan waktu senggang.

Tujuan yang jelas dan spesifik memberi pegangan dan petunjuk tentang metode belajar dan
mengajar yang lebih serasi serta memungkinkan penilai proses dan hasil belajar yang lebih teliti.
Penyusunan kurikulum telah memperhatikan tujuan pendidikan serta menganalisisnya dalam
tujuan yang lebih khusus.

Tujuan pendidikan dapat berbeda tingkatannya, ada tujuan yang sangat umum, ada juga
tujuan yang khusus. Tujuan yang tampaknya sudah sangat khusus seperti, “sanggup membaca
huruf” masih dapat dikhususkan misalnya : “sanggup membaca huruf cetak dan huruf tulis,
membaca huruf kecil dan huruf besar”. Suatu tujuan harus dikhususkan di tentukan oleh taraf
kemampuan dan pengetahuan anak yang akan menerima pelajaran.

Tujuan umum biasanya sangat indah dan muluk kedengarannya, tetapi akan menemui
kesukaran bila hendak diwujudkan karena menimbulka tafsiran yang aneka ragam. Misalnya
tujuan “agar anak dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan dalam masyarakat”. Tujuan itu
harus jelas, dan tujuan yang jelas ialah tujuan yang spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat
diamati dan diukur.

Tujuan akhir pendidikan adalah pembinaan pembelajaran. Dengan demikian menurut


Kohnstamm tujuan pendidikan ialah manusia dewasa yang telah memiliki pengetahuan yang
akan menjadi sumber tingkah laku perbuatannya yang bernilai kesusialaan dan yang akan
dipertanggung jawabkan sendiri. Tujuan umum pendidikan dan pengajaran di Indonesia yaitu
membentuk manusia yang cakap serta warga Negara yang demokratis, yang bertanggung jawab
atas kesejahteran di masyarakat dan tanah air

5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)

Salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan
keseluruhan adalah kemampuan dan keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi
pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari silabus, yakni
perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan
pembelajaran.

Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran (instructional materials)
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang
sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan
pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan
untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar
kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. Materi pembelajaran dipilih
seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan
kompetensi dasar.

6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)

a) Alat-alat

Alat-alat pendidikan adalah segala sesuatu yang membantu terlaksananya pendidikan didalam
mencapai tujuannya baik berupa benda atau bukan benda.[14]Alat pendidikan dapat
dikategorikan kedalam 2 kelompok, yaitu :

o Alat Sebagai Perlengkapan

Alat sebagai perlengkapan ialah alat yang berwujud benda-benda yang nyata atau kongkret yang
dipentingkan dalam pelaksanaan pendidikan.

o Alat Peraga dalam Pendidikan (Audiovisual Aids)

Alat-alat peraga yaitu alat-alat pelajaran secara pengindraan yang tampak dan dapat diamati.

b) Metode

Metode pembelajaran merupakan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik


selama proses pembelajaran berlangsung. Metode pembelajaran adalah kerangka konseptual
yang dilandasi oleh teori : belajar, psikologi, filsafat, sosial dan komunikasi yang membutuhkan
prosedur yang sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Metode yang dilakukan pendidik antara lain memanfaatkan perilaku peserta didik dalam
pengorganisasian belajar. Strategi lainnya dapat juga dilakukan dengan cara peserta didik secara
alami bermain secara berpasangan atau berkelompok, sehingga perilaku peserta didik tersebut
dapat dimanfaatkan pendidik dalam pengorganisasian pembelajaran di kelas dengan suasana
aktif, kreatif, efektif, menarik dan menyenangkan.

7. Tempat dimana peristiwa berlangsung (lingkungan pendidikan)

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar anak baik berupa benda-benda,
peristiwa-peristiwa yang terjadi maupun kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan
pengaruh kuat kepada anak yaitu lingkungan dimana proses pendidikan berlangsung dan
lingkungan di mana anak-anak bergaul sehari-harinya.[19] Bila kita teliti mulai dari masyarakat
dan kebudayaan yang sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikan meliputi :

Keluarga/Informal

Sekolah/Formal

Masyarakat/Non Formal

5. jenis-jenis pendidikan
 Pendidikan Formal

Jenis pendidikan ini adalah jenis pendidikan yang sudah terstruktur dan memiliki jenjang
mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar (SD), Pendidikan Menengah
(SMP), Pendidikan Menengah (SMA) dan Pendidikan Tinggi (Universitas)

 Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dilaksanakan
secara berjenjang dan terstruktur. Jenis pendidikan ini disetarakan sesuai dengan hasil program
pendidikan formal melalui proses penilaian dari pihak yang berwenang. Contohnya seperti,
Lembaga Kursus, Majelis Taklim, Kelompok Bermain, Sanggar dan lainnya.

 Pendidikan Informal

Yang terakhir ada pendidikan informal. Pendidikan ini berasal dari keluarga dan lingkungan
dimana peserta didiknya diharapkan dapat belajar secara lebih mandiri. Contoh pendidikan
informal ini seperti agama, budi pekerti, etika, sopan santun, moral dan sosialisasi.

B. KONSEP DASAR PENDIDIKAN DAN KESEHATAN


Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan didalam bidang kesehatan.
Pendidikan kesehatan adalah suatu pedagogik praktis atau praktek pendidikan.

1. 1, Pengertian
Pendidikan kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol dam
memperbaiki kesehatan individu. Kesempatan yang direncanakan untuk individu, kelompok atau
masyarakat agar belajar tentang kesehatan dan melakukan perubahan-perubahan secara suka rela
dalam tingkah laku individu (Entjang, 1991)

Pengertian pendidikan kesehatan merupakan sejumlah pengalaman yang berpengaruh


menguntungkan secara kebiasaan, sikap dan pengetahuan ada hubungannya dengan
kesehatan perseorangan, masyarakat, dan bangsa. Kesemuanya ini, dipersiapkan
dalam rangka mempermudah diterimanya secara suka rela perilaku yang akan
meninhkatkan dna memelihara kesehatan.Menurut Wood dikutip dari Effendi (1997)

Unsur program ksehatan dan kedoktern yang didalamnya terkandung rencana untuk
merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dengan tujuan untuk membantu
tercapainya program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Menurut Stewart dikutip dari Effendi (1997)

Pendidikan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam


memelihara dan meningkatkan kesehatan. Sedang dalam keperawatan, pendidikan
kesehatan merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang mandiri untuk membantu
klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai
perawat pendidik. Menurut (Notoatmodjo. S, 2003: 20)

2. Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Kesehatan


Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar orang mampu menerapkan masalah dan
kebutuhan mereka sendiri, mampu memahami apa yg dapat mereka lakukan terhadap
masalahnya, dengan sumber daya yg ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari luar, dan
mampu memutuskan kegiatan yg tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan
kesejahteraan masyarakat (Mubarak, 2009).

Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 dan WHO, tujuan pendidikan
kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan; baik secara fisik, mental dan sosialnya, sehingga produktif secara ekonomi
maupun social, pendidikan kesehatan disemua program kesehatan; baik pemberantasan penyakit
menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan
lainnya (Mubarak, 2009).

Menurut Benyamin Bloom (1908) tujuan pendidikan adalah mengembangkan atau


meningkatkan 3 domain perilaku yaitu kognitif (cognitive domain),afektif (affective
domain), dan psikomotor (psychomotor domain). (Notoatmodjo, 2003: 127)

3. Manfaat Pendidikan Kesehatan


Manfaat pendidikan kesehatan secara umum yaitu untuk mengubah perilaku individu atau
masyarakat dalam bidang kesehatan. Selain hal tersebut, tujuan dan manfaat pendidikan
kesehatan ialah:

a. Menjadikan kesehatan sebagai suatu yang bernilai di masyarakat.

b. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok mengadakan


kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.

c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan


yang ada.

d. Agar penderita (masyarakat) memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada
kesehatan (dirinya).

e. Agar orang melakukan langkah-langkah positif dalam mencegah terjadinya sakit,


mencegah berkembangnya sakit menjadi parah dan mencegah penyakit menular.

f. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat bagi pribadi, keluarga dan
masyarakat umum sehingga dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap
derajat kesehatan masyarakat.

g. Meningkatkan pengertian terhadap pencegahan dan pengobatan terhadap berbagai


penyakit yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan perilaku sehat sehingga
angka kesakitan terhadap pnyakit tersebut berkurang (Notoatmodjo, 2007, Suliha,
2005)
4. Unsur Unsur Pendidikan Kesehatan
Unsur-unsur pendidikan kesehatan juga mengikuti seperti unsur-unsur pendidikan yang
bertindak selaku pendidik kesehatan di sini adalah semua petugas kesehatan dan siapa saja yang
berusaha untuk mempengaruhi individu atau masyarakat guna meningkatkan kesehatan mereka.
Karena itu individu, kelompok ataupun masyarakat, di samping dianggap sebagai sasaran
(obyek) pendidikan, juga dapat berlaku sebagai subyek (pelaku) pendidikan kesehatan
masyarakat apabila mereka diikut-sertakan di dalam usaha kesehatan masyarakat.

Yang diartikan anak didik atau sasaran pendidikan adalah masyarakat atau individu, baik yang
sakit maupun yang tidak/belum sakit, baik anak-anak maupun orang dewasa, baik masyarakat
yang non-educated maupun yang educated, baik masyarakat awam maupun petugas kesehatan.
Hal ini akan tergantung pada tingkat dan tujuan pendidikan yang diberikan. Adapun yang
dimaksud materi pendidikan kesehatan di sini adalah ilmu kesehatan dan ilmu-ilmu lain yang
berhubungan dengan tingkah laku manusia.

5. Jenis Jenis Pendidikan Kesehatan


 Kedokteran
 Kesehatan masyarakat
 Kefarmasian
 Keperawanan
 Tenaga gizi
 Tenaga laboratorium
 Tenaga keterampilan fisik
 Tenaga medis
BAB III : PENUTUP
KESIMPULAN
Pendidikan adalah suatu pondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan sebaik mungkin.
Secara umum pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan
yang dilakukan suatu individu dari satu generasi ke generasi lainnya. Proses pembelajaran ini
melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat meningkatkan
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta keterampilan yang bermanfaat baik itu untuk diri
sendiri maupun masyarakat umum.

Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan potensi dan mencerdaskan
individu dengan lebih baik. Dengan tujuan ini, diharapkan mereka yang memiliki pendidikan
dengan baik dapat memiliki kreativitas, pengetahuan, kepribadian, mandiri dan menjadi pribadi
yang lebih bertanggung jawab.
Pendidikan kesehatan sangatlah penting, Banyak dari kita yang sudah diajarkan
pentingnya kesehatan sejak menginjak pendidikan sekolah dasar hingga bangku sekolah
menengah atas. Sehingga ketika kita dewasa, kita bisa mengetahui mana yang berguna bagi
kesehatan dan mana yang bisa menurunkan kesehatan.Jikakita maknai lebih lanjut, sebenarnya
ada beberapa alasan mengapa pendidikan kesehatan itu Penting dan perlu diberikan

SARAN
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani F. 2018. Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan, Http//Docplayer.Info/47215112-
Konsep-Dasar-Pendidikan-Kesehatan.Html (Akses 7 Agustus 2020)

Notoatmojo, Soekdjo.2003.Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta ; TRANS INFO


MEDIA
Setiawati, Dermawan.2008. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta ; Tran
Info Media
Permana, Elis Sudi. 2009. Hakikat dan Teori Pendidikan Http://File.Upi.Edu. (Diakses 7 Agustus
2020)
Mukhlis Fahruddin. 2009. Pengertian Pendidikan Dan Pengajaran.
Http://Pandidikan.Blogspot.Com (Diaksses 7 Agustus 2020)

Niko Ramadhan.2020. Pentingnya Memahami Fungsi Dan Tujuan Dari Pendidikan.Akseleeran


Anita Julia.2020. pengerian dan unsur unsue pendidikan
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo.2005. pengantar pendidikan. Jakarta : rineka cipta

Anda mungkin juga menyukai