Anda di halaman 1dari 19

Dosen Pengampu :

1. Dr. Muh. Daud, M. Si.


2. Dian Novita Siswanti, M. Si., M. Psi., Psikolog.
3. Tri Sugiarti, M. B., S. Psi., M. Pd.

MATA KULIAH PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MAKALAH
JENIS-JENIS LAYANAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK II

FITRI RAMDANI(1771342003)
FIRA ZALSABILA (1771342011)
NUR RAHMA ABDULLAH (1771342019)

PSIKOLOGI KELAS PAREPARE

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang

senantiasa memberikan ridha, rahmat dan kasih sayang serta memberikan

kemudahan dan kesabaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat dan salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang

senantiasa memberikan petunjuk dan penerang jalan kebaikan bagi umat manusia.

Penulis telah berusaha dengan segenap daya dan upaya serta memanfaatkan ilmu

yang diperoleh untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa

penyusunan makalah ini tidak lepas dari pikiran dan budi baik berbagai pihak.

Penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan karena keterbatasan

dan hambatan yang dimiliki dalam penyusunan makalah ini.

Penulis merasa bahwa tugas makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan

baik dari segi isi maupun penulisan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan

hati, penulis terbuka menerima saran dan kritik membangun dari pihak manapun.

Akhir kata, semoga Allah SWT. senantiasa melimpahkan karunia dan membalas

segala amal budi serta kebaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis

dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

bagi kita semua, Amiin.

Parepare, 6 April 2020

Kelompok II
DAFTAR ISI
Sampul
Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................2
BAB II Pembahasan
A. Jenis-Jenis Layanan PAUD.......................................................................4
BAB IIIPenutup
A. Kesimpulan...............................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................13
Daftar Pustaka.......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun. Menurut
Beichler dan Snowman (Dwi Yulianti, 2010:7), anak usia dini adalah anak
yang berusia antara 3-6 tahun. Sedangkan hakikat anak usia dini adalah
individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
dalam aspek fisik, kognitif, sosio-emosional, kreativitas, bahasa dan
komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh
anak tersebut. Dari berbagai definisi, penulis penyimpulkan bahwa anak usia
dini adalah anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental.
Masa anak usia dini sering disebut dengan istilah “Golden Age” atau masa
emas. Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk
tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Perkembangan setiap anak
tidak sama karena setiap individu memiliki perkembangan yang berbeda.
Makanan yang bergizi dan seimbang serta stimulasi yang intensif sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut. Apabila anak
diberikan stimulasi secara intensif dari lingkungannya, maka anak akan
mampu menjalani tugas perkembangannya dengan baik.
Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia.
Pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan
manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia. Pentinganya
pendidikan sejak dini harus ditanamkan kepada mereka. Salah satu kebijakan
pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung pendidikan sepanjang
hayat adalah diakuinya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Perkembangan dunia pendidikan kita yang melalui program sentralistik
dan desentralisasi mengalami perkembangan sangat pesat artinya kepedulian
pemerintah begitu besar terhadap pendidikan, tidak terlepas dari sektor
Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh karenanya Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 14 yang
menyatakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai payung hukum
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dalam perkembangannya, masyarakat telah menunjukkan kepedulian
terhadap masalah pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan anak usia dini
untuk 0 sampai dengan 6 tahun dengan berbagai jenis layanan sesuai dengan
kondisi dan kemampuan yang ada, baik dalam jalur pendidikan formal
maupun non formal.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, diperlukan adanya peran serta semua
pihak dalam peningkatan dan pengembangan layanan Pendidikan Anak Usia
Dini. Maka dari itu, penulis menyusun makalah ini dengan maksud untuk
mendeskripsikan jenis-jenis layanan pendidikan anak usia dini dan bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Anak Usia Dini yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah ini.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu Jenis-Jenis Layanan dalam
Pendidikan Anak Usia Dini ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui Jenis-Jenis Layanan
dalam Pendidikan Anak Usia Dini

D. Manfaat Penulisan
 Manfaat Teotitis
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pemahaman tentang jenis-jenis layanan pendidikan anak usia dini.
Hasilnya juga dapat dijadikan referensi bagi yang ingin menulis terkait
dengan makalah ini.
 Manfaat Praktis
 Bagi Pemerintahan : Makalah ini dapat memberikan informasi
kepada pemerintahan bahwa anak usia dini perlu diberikan
pendidikan sejak dini.
 Bagi Peneliti Lainnya : Hasil dari makalah ini dapat dijadikan dasar
untuk melakukan pengembangan pada penulis selanjutnya terkait
dengan jenis-jenis pelayanan pendidikan anak usia dini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini


Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan jenjang pendidikan
sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan
yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada
jalur formal, nonformal, dan informal.
Pedagogos (pendidik atau ahli didik) adalah seseorang yang tugasnya
membimbing anak dalam pertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri,
sedangkan istilah Pendidikan berasal dari kata paedagogiek yang artinya ilmu
pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan secara
berkelanjutan (Purwanto, 1995:3). Anak-anak tidak hanya mengenal
pendidikan saat masuk Sekolah Dasar, tetapi lebih dulu dibina di PAUD.
PAUD berfungsi membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh
potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan
kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya. Disamping itu
dalam perkembangan pendidikan anak usia dini tidak hanya mengutamakan
pembangunan secara fisik namun juga mampu memberikan pelayanan optimal
yang sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
Lembaga-lembaga pendidikan pra sekolah yang disebutkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 1990 adalah :
a. Bentuk satuan pendidikan pra sekolah meliputi Taman Kanak-Kanak,
Kelompok bermaian, penitipan anak, dan bentuk lain yang ditetapkan oleh
Pemerintah.
b. Taman Kanak-Kanak terdapat di jalur pendidikan sekolah.
c. Kelompok bermain dan penitipan anak terdapat di jalur pendidikan luar
sekolah.
d. Anak didik taman Kanak-kanak adalah usia 4-6 tahun.
e. Lama pendidikan di Taman Kanak-kanak 1 tahun atau 2 tahun.
Undang-Undang Pendidikan No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Pada pasal 28 dinyatakan sebagai berikut:
a. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan
sekolah dasar.
b. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal,
informal, dan non formal.
c. Pendidikan anak usia dini pada jlaur pendidikan formal berbentuk Taman
kanak-kanak (TK) atau Raudhatul Athfal (RA, atau bentuk lain yang
sederajat.
d. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk
kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA) atau bentuk lain
yang sederajat.
e. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk
pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh
lingkungan.
Perkembangan layanan program pendidikan anak usia dini (PAUD)
disambut secara positif oleh berbagai kalangan. Menjamurnya berbagai jenis
layanan PAUD seiring dengan sosialisasi dan perluasan kebijakan pemerintah
terhadapat penyebar luasan PAUD merupakan salah satu isu internasional
khususnya berkenaan dengan pendidikan dan perawatan. Pentingnya PAUD
telah menjadi perhatian internasional yang dibahas dalam pertemuan Forum
Pendidikan Dunia Tahun 2000 di Dakar Senegal yang menghasilkan enam
kesepakatan sebagai kerangka aksi pendidikan untuk semua (The Dakar
Framework for Action Education fo ALL), yang salah satu butirnya
bersepakat untuk memperluas dan memperbaiki keseluruhan pendidikan dan
perawatan anak usia dini, terutama bagi anak yang sangat rawan dan kurang
beruntung.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dalam pendidikan ada yang disebut
dengan pendidikan formal dan pendidikan non formal.
1) Pendidikan Formal
a. Taman Kanak-Kanak (TK)
Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk
pendidikan anak usia dini yaitu anak yang berusia empat sampai
dengan enam tahun. Pendidikan TK memiliki peran yang sangat
penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan
mereka untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pendidikan
TK merupakan jembatan antara lingkungan keluarga dnegan
lingkungan masyarakat yang lebih luas yaitu sekolah dasar dan
lingkungan yang lain.
Dalam pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (2003) ditegaskan bahwa pendidikan anak suia dini pasa jalur
pendidikan formal verventuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudathul
Athfal, atau bentuk lain yang sederajat. Undang-undang nomor 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional mengemukakan bahwa
Pendidikan di taman Kanak-kanak merupakan suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
b. Raudhatul Athfal (RA)
Raudhatul Athfal yang disingkat RA merupakan salah satu bentuk
satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang
menyelenggarakan program pendidikan dengan kekhasan agama Islam
bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun. Raudhatul Athfal
merupakan lembaga pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur
formal sederajat dengan Taman Kanak-Kanak. Raudhatul Athfal
merupakan salah satu lembaga pendidikan pra sekolah.
Raudhatul Athfal berasal dari kata Raudhah yang berarti taman dan
Athfal yang berarti anak-anak. Secara bahasa Raudhatul Athfal berarti
taman kanak-kanak. Raudhatul Athfal merupakan salah satu lembaga
pendidikan pra sekolah. Proses pembelejaran di Rudhatul Athfal
dilaksanakan dengan memperhatikan 10 prinsip pembelajaran yaitu
berorientasi pada kebutuhan anak, belajar sambil bermain, kreatif dan
inovatif, lingkungan yang kondusif, menggunakan tema-tema yang
dikenal anak, mengembangkan kecakapan hidup, menggunakan
pembelajaran terpadu, pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip
perkembangan anak, pencapaian kemampuan dan penilaian.
c. Bustanul Athfal (BA)
Bustan berarti taman dan athfal berarti anak-anak. Taman kana-
kanak aisyiyah bustanul athfal (TK ABA) hingga saat ini digunakan
sebagai identitas pendidikan anak usia dini milik Aisyiyah. Pendidikan
Al-Islam dan Kemuhammadiyahan hanya ada di Bustanul Athfal, yaitu
suatu lembaga pendidikan anak usia dini di bawah naungan organisasi
Islam Aisyiyah dan Muhammadiyah. Dengan pendidikan al-Islam dan
Kemuhammadiyahan anak-anak mendapatkan ajaran mengenai ibadah
sesuai dengan tuntutan Al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad SAW
serta berbagai perilaku terpuji yang lain. Muhammadiyah cenderung
menggunakan kata “Bustanul Athfal” untuk lembaga yang bermakna
sama dengan Raudhatul Athfal.
2) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD Non Formal)
a. Kelompok Bermain
Kelompok bermain merupakan salah satu bentuk satuan PAUD
jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program
pendidikan dan pengasuhan bagi anak usia 2 tahun sampai dengan 6
tahun dengan prioritas usia 3 dan 4 tahun. Persyaratan khusus
pendirian kelompok bermain harus memiliki kepala KB yang
memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan dan prospek peseerta didik usia 2 tahun
sampai dengan 4 tahun paling sedikitnya 15 peserta didik. Prinsip-
prinsip penyelenggaraan kelompok bermain mengacu pada
ketersediaan layanan, transisional yaitu mendukung keberhasilan
stimulasi pada PAUD, kerjasama, kekeluargaan, keberlanjutan, dan
pembinaan berjenjang.
b. Taman Penitipan Anak
Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan bentuk layanan
pendidikan anak usia dini (PAUD) non-formal yang terus berkembang
jumlahnya. Taman penitipan anak telah dikembangkan oleh
Departemen Sosial sebagai upaya untuk memnuhi kebutuhan
pengasuhan, pembinaan, bimbingan, sosial anak balita selama anak
tidak bersama orangtua. Taman penitipan anak merupakan salah satu
bentuk satuan PAUD jalur pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan program pendidikan bagi anak sejak lahir sampai
dengan usia 6 tahun dengan prioritas sejak lahir hingga usia 4 tahun.
Taman penitipan anak sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi
sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak
yang orang tuanya bekerja. Taman penitipan anak merupakan sebuah
tempat yang menyenangkan untuk menitipkan anak oleh orang tuanya
untuk dijaga dan dirawat.
TPA memberikan layanan holistik dan integratif. Holistik berarti
seluruh kebutuhan peserta didik untuk tumbuh dan berkembang
(kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan) dilayani
dalam lembaga TPA. Integratif berarti semua lembaga TPA melakukan
kerjasama dengan lembaga mitra serta berkoordinasi dengan instansi-
instansi terkait. Jenis TPA berdasarkan wkatu pelayanannya terbagi
menjadi tiga, yaitu:
- Full day, diselenggarakan selama satu hari penuh dari pagi hingga
sore hari, untuk melayani anak-anak yang dititipkan sewaktu-
waktu maupun dititipkan secara rutin atau setiap hari.
- Half day, diselenggarakan selama setengah hari dari pagi hingga
siang atau dari siang hingga sore hari, TPA biasanya melayani
anak yang telah seselai mengikuti pembelajaran di kelompok
bermain atau taman kanak-kanak.
- Temporer, diselenggarakan hanya pada waktu-waktu tertentu saat
dibutuhkan oleh masyarakat. Biasanya penyelenggara TPA
temporer bisa menginduk pada lembaga yang telah mempunyai
izin operasional. Misalnya di daerah nelayan dapat dibuka TPA
saat musim melaut, musim panen di daerah pertanian dan
perkebunan atau terjadi pada situasi khusus seperti bencana alam.
c. Satuan PAUD-BIA (Bina Iman Anak)
Paud Bina Iman Anak merupakan salah satu bentuk satuan PAUD
sejenis yang penyelenggaraannya diintegrasikan dengan Bina Iman
Anak pada agama Katolik bagi anak usia dua sampai dengan enam
tahun. PAUD BIA merupakan PAUD yang berbasis keagamaan
sehingga diperuntukkan bagi anak yang seiman. Bina Iman Anak adalah
layanan pembinaan iman Kristiani bagi anak-anak usia 0 sampai dengan
12 tahun di kalangan Gereja Katolik. PAUD Bina Iman Anak Katolik
atau sebutan lain yang sederajat merupakan salah satu bentuk satuan
PAUD sejenis yang penyelenggaraannya diintegrasikan dengan Bina
Iman Anak pada agama Katolik bagi anak usia 3 tahun sampai dengan
usia 6 tahun.
d. Satuan PAUD PAK (Pelayanan Anak Agama Kristen)
PAUD Pelayanan Anak Agama Kristen (PAUD-PAK) merupakan
salah satu bentuk satuan PAUD sejenis yang penyelenggaraannya
diintegrasikan dengan pelayanan anak agama kristen bagi anak usia dua
sampai dengan enam tahun. PAUD PAK merupakan PAUD yang
berbasis keagamaan sehingga peruntukannya bagi anak yang seiman.
PAK adalah suatu upaya Gereja dalam meletakkan dasar-dasar iman
bagi anak-anak usia 0 sampai 18 tahun ke arah perkembangan sikap,
moral, mental, dan pengetahuan yang diperlukan dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Dalam programintegrasi ini diutamakan
untuk anak 2 hingga 6 tahun. PAUD-PAK merupakan salah satu bentuk
layanan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang dikhususkan bagi
anak usia dini yang beragama Kristen, terutama usia 2 tahun hingga 6
tahun yang di dalam pengelolaannya dibina oleh pelayan anak, rayon
dan dewan gereja setempat.
e. Satuan PAUD-TPQ (Taman Pendidikan Qur’an)
Pendidikan Al-Quran merupakan pendidikan anak berbasis Al-
Quran yang terdiri dari Taman Kanak-kanak Al-Quran (TKA/TKQ),
Taman Pendidikan Al-Quran (TPA/TPQ). Ta’limul Quran lil Aulad
(TQA), dan bentuk lain yang sejenis. PAUD berbasis Pendidikan Al-
Quran merupakan salah satu bentuk satuan PAUD sejenis yang
penyelenggaraannya diintegrasikan dengan pendidikan Al-Quran.
PAUD berbasis pendidikan Al-Quran diselenggarakan dengan
menggunakan fasilitas keagamaan Islam seperti masjid, musholla,
surau, langgar atau fasilitas keagamaan lainnya seperti madrasah,
pondok pesantren, dan sejenisnya.
PAUD berbasis pendidikan Al-Quran tidak dimaksudkan untuk
menggantikan program pendidikan Al-Quran yang sudah melembaga di
masyarakat saat ini, melainkan untuk memperkuat dan melengkapinya
dengan substansi PAUD. PAUD berbasis pendidikan Al-Quran
merupakan PAUD yang berbasis keagamaan, sehingga peruntukannya
bagi anak yang seagama. Di masyarakat PAUD berbasis pendidikan
AL-Quran muncul dalam berbagai nama, seperti Taman Asuh Anak
Muslim (TAAM), TK Al-Quran, PAUD-TPD, Taman Bina Anak
(TBA), Bina Anak Muslim Berbasis Masjid (BAMBIM).
f. Bina Keluarga Balita
Satuan PAUD sejenis merupakan suatu program layanan
pendidikan yang dipadukan dengan BKB (Bina Keluarga Balita) dan
posyandu. Taman balita merupakan suatu kelompok bermain yang
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan menyenangkan dengan batas usia
bayi di bawah lima tahun. Program bina keluarga balita merupakan
program yang diperuntukkan bagi keluarga yang memiliki balita.
Program bina keluarga balita bertujuan untuk meningkatkan
pengelolaan dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya
dalam membina tumbuh kembang balita melalui rangsangan fisik,
motorik, kecerdasan emosional, dan perilaku sosial juga merupakan
salah satu upaya untuk dapat mengembangkan fungsi pendidikan,
sosialisasi, dan kasih sayang dalam keluarga.
Amar Rahayu (2007) mengemukakan bahwa bina keluarga balita
merupakan upaya pemberdayaan keluarga dalam pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak melalui interaksi orangtua dan balita
agar mencapai tumbuh kembang secara optimal (asah, asih, dan asuh).
Gerakan bina keluarga balita mempunyai ciri utama yaitu:
a. Pembinaan keluarga yang memiliki balita.
b. Pembinaan dan pemantauan tumbuh kembang anak.
c. Menggunakan alat permainan sebagai sarana hubungan timbal
balik antara keluarga dan anak.
d. Menekankan pada aspek perkembangan anak.
e. Pengasuhan keluarga.
Manfaat dari program bina keluarga balita yaitu:
a. Bagi orang tua, akan menjadi pandai mengurus dan merawat anak,
serta pandai membagi waktu dan mengasuh anak, lebih luas
wawasan dan pengetahuannya tentang pola asuh anak,
meningkatkan keterampilannya dalam hal mengasuh dan mendidik
balita, lebih baik dalam cara pembinaan anaknya, lebih dapat
mencurahkan perhatian pada anaknya sehingga tercipta ikatan batin
yang kuat antara anak dan orang tua, serta akan tercipta keluarga
yang berkualitas.
b. Bagi anak, akan tumbuh dan berkembang sebagai anak yang
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian luhur
tumbuh dan berkembang secara optimal, cerdasas, terampil, dan
sehat, serta memiliki dasar kepribadian yang kuat guna
perkembangan selanjutnya.
g. Pos-PAUD seperti Pos Pelayanan Terpadu
Pos PAUD merupakan salah satu contoh PAUD yang dikelola oleh
masyarakat. Pos PAUD merupakan bentuk layanan PAUD yang
menyelenggarakannya dapat terintegrasi dengan layanan Bina Keluarga
Balita (BKB) dan/atau posyandu bagi anak sejak lahir sampai dengan
usia 4 tahun dan bisa melayani anak hingga usia 6 tahun jika di lokasi
yang sama belum tersedia layanan TK/RA/BA yang pengelolaannya
dibawah pembinaan pemerintah desa atau kelurahan. Pos PAUD
merupakan salah satu model PAUD yang dikembangkan melalui
pendekatan holistik-integratif yang setidaknya menekankan aspek
pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, kesejahteraan, dan
perlindungan. Indikator keberhasilan Pos PAUD dapat diukur
berdasarkan kondisi tempat, kader, peserta didik, frekuensi kegiatan,
dan kehadiran orang tua.
BAB III
PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Pendidikan anak usia dini berperan penting dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan anak, karena pada saat anak memasuki tahap pendidikan
usia dini ia juga secara langsung berada di tahap Golden Age dimana tahap ini
merupakan waktu yang paling baik untuk menerima informasi dan melakukan
eksplorsi. Pada masa ini hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka
untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat.
Layanan pendidikan anak usia dini dibagi atas layanan formal yang terdiri
dari taman kanak kanak,raudhatul athfal, danbustanul athfal, dimana dua
diantaranya merupakan layanan PAUD berbasis agama islam, terdapat pula
layanan PAUD nonformal, yang terdiri dari kelompk bermain, taman
penitipan anak, satuan PAUD bina iman anak, satuan PAUD pelayanan anak
agama kristen, serta satuan PAUD taman pendidikan Qur’an, dimana tiga
diantaranya merupakan layanan PAUD berbasis agama.

B. Saran
Bagi Pemerintah:
Disarankan bagi pemerintah agar membuat sistem dalam PAUD menjadi
lebih baik, dimana anak difokuskan untuk mempelaari mengenai etika dan
moral serta dibiarkan untuk bereksplorasi terlebih dahulu dibanding
memberikan pelajaran formal yang ketat seperti membaa dan berhitung.
Bagi Sekolah:
Diharapkan bagi sekolah untuk membuat proses didalam PAUD menjadi
menyennagkan bagi anak, agar anak dapat berekspolari dan berkreasi dengan
bebas dan tanpa memikirkan nilai dari hasil ulangan membaca, menuis dan
berhitung.
Bagi Orang Tua:
Diharapkan bagi orang tua tidak menganggap tempat Pelayanan anak usia
dini sebagai tempat menitipkan anak sehingga orang tua tidak mengambil
peran dalam perkembangan dan pertumbuhan anak pada masa masa ini, dan
juga diharapkan bagi orang tua untuk memilih tempat layanan PAUD yang
benar benar tepat dan sesuai untuk anak, bukan hanya karena tempat layanan
PAUD tersebut memiliki kemungkinan untuk membuat anak diterima
disekolah unggulan tetapi orang tua mengabaikan perasaan anak.
DAFTAR PUSTAKA

Ariesta, Nana. P. (2011). Peran Kader Bina Keluarga Balita dalam Upaya
Pembinaan Kesejahteraan Keluarga melalui Layanan Bina Keluarga Balita.
Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal. (2013).

Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal. (2013).

Petunjuk Teknis Penyelenggaraan PAUD Berbasis Pendidikan Al-Quran.


Jakarta.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. (2015). Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan PAUD Bina Iman Anak (PAUD-BIA). Jakarta.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. (2015). Petunjuk Teknis


Penyelenggaraan PAUD Pelayanan Anak Agama Kristen. Jakarta.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. (2015). Petunjuk Teknis


Penyelenggaraan POS PAUD. Jakarta.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. (2015). Petunjuk Teknik


Penyelenggaraan Taman Kanak-Kanak. Jakarta.

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. (2015). Petunjuk Teknis


Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak. Jakarta.

Fadillah. M., Kristiana. D., & Fadhli. M. (2020). Pendidikan Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan pada Anak Usia Dini di Bustanul Athfal Aisyiyah
Ponorogo. Jurnal Obsesi: jurnal pendidikan anak usia dini. Vol. 4 (1). Hal.
383-417. doi: 10.31004/obsesi.v4i1.362 .
Fitriah. (2015). Kurikulum Pendidikan Raudhatul Athfal. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.

Masitoh, dkk. (2014). Strategi Pembelajaran TK. Tangerang Selatan: Pusat


Penerbitan Universitas Terbuka.

Manajemen Pendidikan Raudhatul (RA) Pengantar teori dan Praktik. ISBN: 978-
602-6462-67-1. Perdana Publishing.

Purnamasari, Widi. W. (2013). Studi Perbandingan Pengembangan Layanan


Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kecamatan Brebes dan di Kecamatan
Bulakamba Kabupaten Brebes. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Purwanto, N. (1995). Ilmu pendidikan Teoritis Dan Praktis. Bandung: Remaja


Rosda Karya.

Purwanto, N. (2004).Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, Butir
14). Jakarta

Anda mungkin juga menyukai