Anda di halaman 1dari 21

PERANAN GURU UNTUK MENGEMBANGKAN KOGNITIF ANAK DI PAUD DAN TK/RA

I.

Pendahuluan Pendidikan merupakan masalah yang cukup kompleks dalam kehidupan kita. Aspek ini selalu ada dan semakin hari kebutuhan akan hal ini semakin berkembang sejalan perkembangan zaman. Pendidikan merupakan salah satu fasilitas kita sebagai manusia dan pendidik untuk merangsang serta menstimulasi kemampuan kognitif pada anak didik. Begitu besarnya peran kognitif dalam perkembangan hidup yang akan datang, maka banyak metode yang dikembangkan sebagai cara mentransfer ilmu yang tepat sesuai dengan usianya sehingga menghasilkan pemahaman yang maksimal bagi anak didik. Pendidikan pada usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak. Salah satu cara anak agar proses belajar mereka memperoleh pengetahuan adalah melalui kegiatan bermain sambil belajar. engan bermain dan belajar, seorang anak dapat memperoleh kesempatan untuk mempelajari berbagai hal baru. Bemain dan belajar bagi mereka juga merupakan sarana dalam mengembangkan berbagai keterampilan sosialnya. !egiatan bermain dan belajar akan mengembangkan otot dan melatih gerakan motorik mereka di dalam menyalurkan energi mereka yang berlebih. engan demikian seorang anak akan menemukan bahwa merancang suatu hal baru dan berbeda dapat menimbulkan kepuasan dan pada akhirnya anak akan menjadi lebih kreatif dan ino"atif.

#ygotsky dalam $aughton % &''()*+ , percaya bahwa bermain membantu perkembangan kognitif anak secara langsung, tidak sekedar sebagai hasil pengembangan kognitif seperti yang dikemukakan oleh Piaget. A. Latar Belakang Masalah Peranan guru sebagai orang terdekat anak di sekolah harus bisa menciptakan suasana yang menyenangkan dan menjadi pribadi yang disukai anak. Peran guru sebagai teman, model, moti"ator dan fasilitator akan menjadikan anak senang datang ke sekolah dan menjadikan proses belajar jadi bermakna. -leh karena itu dituntut kematangan yang mempersyaratkan willingnes and ability, baik secara intelektual maupun pada kondisi yang prima. Profesionalisasi seperti ini harus dipandang sebagai proses yang terus menerus. Sedangkan metode merupakan bagian strategi kegiatan. Setiap guru PA. ,/!01A menggunakan metode sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Sebagai alat untuk mencapai tujuan tidak selamanya metode berfungsi secara optimal. yang dibinanya. Sesuai dengan karakteristik, tidak semua metode mengajar sesuai dan cocok digunakan pada program kegiatan anak di PA. , /!01A, seperti metode ceramah, kurang cocok karena menuntut anak memusatkan perhatian dalam waktu cukup lama, padahal rentang waktu perhatian anak relatif singkat. 2etode yang dapat digunakan dalam pengembangan kognitif di PA. , /!01A, adalah3 Bermain, pemberian tugas, demonstrasi, tanya jawab, mengucapkan syair, percobaan0eksperimen, bercerita, karyawisata dan dramatisasi. !arena merupakan rangkaian proses pengembangan kognitif anak, maka e"aluasi harus dilakukan. 4"aluasi diadakan dengan tujuan yang didasarkan pada penghargaan %ukuran keberhasilan, setiap indi"idu yang berbeda sehingga e"aluasi harus dilakukan berdasarkan ukuran keberhasilan yang berbeda pula. 2elalui e"aluasi dapat ditentukan tingkat ketercapaian tujuan. i dalam memilih metode, guru PA. , /!01A perlu memiliki alasan yang kuat dan perlu memperhatikan karaterstik tujuan dan karateristik anak

B. Ru usan Masalah Salah satu tugas yang cukup sulit bagi guru PA. ,/!01A adalah ketika harus merencanakan, mendisain dan mengadakan pusat sumber belajar yang sesuai dengan metode pengembangan kognitif yang tepat untuk tingkat kemampuan anakanak yang berbeda dalam satu kelas. 5al ini tentunya sangat berhubungan pada pembelajaran yang berpusat pada anak. !enyataan di lapangan tidak semua guru mempunyai pemahaman yang sama dalam menginterpretasikan metode pengembangan kognitif pada PA. . imana strategi yang diberikan bersifat monoton. Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut3 6. Bagaimana mengembangkan kognitif anak di PA. , /!01A menurut pendapat #igotsky7 &. 2etode apakah yang dapat digunakan untuk pengembangan kognitif anak /!01A7 (. 2engapa strategi kegiatan di /!01A diarahkan untuk lebih menekankan akti"itas anak didik dibandingkan akti"itas guru.7 *. !omponen apa yang harus ada dalam melaksanakan e"aluasi keberhasilan anak didik, terutama dalam pengembangan kognitif7

II. Pe !ahasan TU"UAN DAN MA#AM$MA#AM PENGEMBANGAN KOGNITIF PENDAPAT %&GOT'K& 8e" #ygotsky dikenal sebagai a socialcultural constructi"ist asal 1usia. #ygotsky dalam Brodo"a dan eborah %699+)&(, berpendapat bahwa pengetahuan tidak diperoleh dengan cara dialihkan dari orang lain, melainkan merupakan sesuatu yang dibangun dan diciptakan oleh anak. #ygotsky yakin bahwa belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dipaksa dari luar karena anak adalah pembelajar aktif dan memiliki struktur psikolgis yang mengendalikan perilaku belajarnya. Selanjutnya melalui teori re"olusi sosio kulturnya, #ygotsky mengemukakan bahwa manusia memiliki alat berpikir %tool of mind, yang dapat dipergunakan untuk membantu memecahkan masalah, memudahkan dalam melakukan tindakan, memperluas kemampuan, melakukan sesuatu sesuai kapasitas alami %Brodo"a dan eborah,699+)&+,. #ygotsky mengemukakan beberapa kegunaan dari alat berpikir manusia yaitu3 2embantu memecahkan masalah, seseorang akan mampu mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapinya. Anak-anak akan mencoba memecahkan masalah dalam permainan yang sedang dikerjakan %mencari jejak,. 2emudahkan dalam melakukan tindakan, dengan alat berpikirnya setiap indi"idu akan dapat memilih tindakan atau perbuatan seefektif dan seefisien mungkin dalam mencapai tujuan itu adalah cerminan dari berfungsinya alat berfikir. 2emperluas kemampuan, melalui berbagai eksplorasi yang dilakukan seorang anak melalui panca inderanya, maka akan semakin banyak hal yang akan ia ketahui. 2elakukan sesuatu sesuai dengan kapasitas alaminya, alat berpikir berkembang secara alami, mengikuti apa yang terjadi di sekitarnya. Semakin banyak stimulasi yang diperoleh anak saat berinteraksi dengan lingkungan, maka akan semakin cepat berkembang fungsi pikirnya.

Prinsip dasar dari #ygotsky adalah bahwa anak melakukan proses kokonstruksi membangun berbagai pengetahuannya tidak dapat dipisahkan dari konteks sosial dimana anak tersebut berada. Pengetahuan juga berasal dari lingkungan budaya. Pengetahuan yang berasal dari budaya biasanya didapatkan secara turun temurun melalui orang-orang yang berada di sekitar. Pengetahuan dibangun oleh anak berdasarkan kemampuannya memahami perbedaan berdasarkan kesamaan yang tampak. #ygotskly mengatakan bahwa jalan pikiran seseorang terus dimengerti dari latar sosial budaya dan sejarahnya yaitu pada asal- usul tindakan sadarnya dan dari iteraksi sosial yang dilatari oleh sejarah hidupnya. 2anusia sebagai makhluk indi"idu mempunyai alat berpikir yang tidak dimiliki oleh mahluk hidup lain. Peningkatan kualitas kognitif berasal dari kehidupan sosialnya, bukan sekedar dari indi"idu itu sendiri. /eori #ygotsky lebih tepat dsebut sebagai pendekatan ko-konstrukti"isme yaitu suatu proses membangun pengetahuan baru secara bersama-sama antara semua pihak yang terlibat di dalamnya. #ygotsky percaya bahwa kognitif tertinggi yang berkembang pesat anak berada di sekolah yaitu saat terjadinya interaksi antara anak dan guru. Pengetahuan yang diberikan secara terpaksa akan memberikan dampak yang berharga bagi anak. 2enurut #ygotsky, bantuan eksternal yang diberikan guru dapat dihilangkan apabila anak tampak telah berkembang secara konsisten. Bantuan dapat diberikan saat anak berakti"itas atau mengerjakan tugas, seperti3 6. 2emoti"asi atau mendapatkan minat anak yang berhubungan dengan tugas. &. 2empermudah tugas agar anak-anak mudah mengatur dan menyelesaikannya. (. 2emberikan beberapa arahan dengan tujuan membantu agar anak fokus dalam mencapai tujuannya. *. Secara jelas menunjukkan perbedaan antara pekerjaan anak :anak dengan standar atau penyelesaian yang diinginkan guru. ;. 2emberi contoh dengan jelas serta menetapkan harapan dari akti"itas yang ditampilkan %stuyf, &''<)(-;,.

/erdapat perbedaan #ygotsky dengan Piaget, wlaupun mereka berdua samasama menekankan atau menfokuskan pada peran bahasa dan pengalaman bersosialisasi dalam perkembangan kognitif anak. Berkaitan dengan perkembangan kognitif melalui pengalaman bersosialisasi, #ygotsky menekankan pada kemampuan bahasa terutama pada kecepatan berbicara. Sedangkan Piaget lebih menekankan pada eksplorasi sensomotor bayi. #ygotsky memandang bermain sebagai kegiatan sosal. Pada awalnya anakanak bermain secara solitary %secara sendiri-sendiri,, seiring dengan kematangan kognitif anak dan berkurangnya egosentris,permainan anak lebih sosial. IMPLEMENTA'I MODEL PEMBELA"ARAN %&GOT'K& !egiatan pembelajaran berdasarkan teori belejar #ygotsky antara lain3 6. 2enyusun balok iharapkan anak dapat membangun imajinasinya tentang bentuk dan ruang memanipulasi bangunan dari balok-balok yang telah tersedia. &. 2enyampaikan cerita 2enyampaikan cerita biasanya memberikan keuntungan dalam mengembangkan bahasa dan kreati"itas. #ygotsky juga menggunakan hal itu untuk mendorong ketajaman ingatan, berpikir logis dan pengendalian diri. (. Permainan dramatik 2erupakan kegiatan mengungkapkan seluruh fungsi mental tinggi, pengendalian diri dan berbagai permainan simbolik. *. Penulisan jurnal Anak melakukan komunikasi dengan orang lain melalui berbagai ungkapan secara tertulis. Berikut ini adalah contoh pemilihan metode dihubungkan dengan karakteristik tujuan. 2etode yang dapat mengembangkan kognitif anak agar dapat berpikir, menalar, mampu menarik kesimpulan dan membuat generalisasi. =aranya adalah dengan mengenali alam sekitarnya, mengenal orang dan benda-benda yang ada, mengenal tubuh tubuh dan memahami perasaan mereka sendiri dan berlatih

mengurus diri mereka sendiri. Selain itu melatih anak menggunakan bahasa untuk berhubungan dengan orang lain, dan melakukan apa yang dianggap benar berdasarkan nilai yang ada dalam masyarakat %5ilderbrand, 69>+,. .ntuk pengembangan bahasa anak dapat menggunakan metode yang dapat meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara, mendengar, membaca dan menulis. !ita dapat memberikan kesempatan pada anak didik untuk memperoleh pengalaman yang luas dalam mendengarkan dan berbicara. .ntuk mengembangkan kemampuan sosial, emosional anak dapat menggunakan metode yang menggerakkan anak untuk mengekspresikan perasaan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan secara "erbal dan tepat. Pengembangan fisik anak dapat dikembangkan melalui metode-metode yang dapat menjamin anak tidak cedera. -leh karena itu guru perlu menciptakan lingkungan yang aman dan menantang %?ordon dan Browne,69>;,. Bahan dan alat yang digunakan dalam keadaan baik, tidak menimbulkan perasaan takut dan cemas dalam menggunakannya. Sedangkan untuk pengembangan moral dan nilai-nilai agama dapat menggunakan metode-metode yang memungkinkan terbentuknya kebiasaankebiasaan yang didasari oleh nilai-nilai agama, sehingga anak dapat hidup sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Pengalaman belajar yang dapat diberikan adalah dengan memungkinkan terbentuknya kebiasaan kerja, menghargai waktu, kejujuran, kasih sayang dan kebiasaan memelihara lingkungan. Selain dari karakteristik tujuan yang telah disebutkan, karakteristik anak juga menentukan pemilihan metode. Perlu kta cermati bahwa anak A. pada umumnya adalah anak yang selalu bergerak, mempunyai rasa ingin tahu yang kuat, senang bereksperimen dan keinginan mengekspresikan diri secara kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicar. #igotsky mengatakan manusia dilahirkan dengan seperangkat fungsi kognitif dasar yakni kemampuan memperhatikan, mengamati dan mengingat % woretsky, 699',. !ebudayaan akan mentranformasikan kemampuan tersebut dalam bentuk fungsi kognitif yang lebih tinggi terutama dengan mengadakan

hubungan masyarakat dan melalui proses pembelajaran serta penggunaan bahasa. 5al ini sejalan dengan pendapat ?uilford %5ildebrand, dalam 2oeslihatoen,699+, untuk membantu pengembangan kognitif, anak perlu dibekali pengalaman belajar yang dirancang melalui kegiatan obser"asi dan mendengarkan dengan tepat. 2acam-macam metode pengembangan kognitif yang dapat digunakan untuk pengembangan kognitif di PA. , /!01A. 6. Bermain Bermain adalah kegiatan yang ank-anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan %2ayesty, 699')69+-69<,. Anak usia dini tidak membedakan bermain, belajar dan bekerja. Anak-anak umumnya sangat menikmati permainan dan akan terus melakukannya dimanapun mereka memiliki kesempatan. Piaget dalam 2ayesty %699')*&, mengatakan bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan0kepusan bagi diri seseorang. Sedangkan Parten dalam okket an @leer %&''')6*, memandang bahwa iharapkan dalam bermain memberi kegiatan bermain adalah sarana sosialisasi.

kesempatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan, perasaan, berekreasi dan belajar secara menyenangkan. Selain itu kegiatan bermain dapat membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa ia hidup serta lingkungan dimana ia hidup. Bermain pada anak merupakan kegiatan yang dapat disamakan dengan bekerja pada orang dewasa. Bermain memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pengaruh perkembangan anak. 2enurut pada anak. Bermain mempunyai makna penting bagi pertumbuhan anak. @rank dan @arida caplan %5ildebrand,69>+);;-;+, mengemukakan ada enam belas nilai bermain bagi anak3 earden %hetherimgton and Parke,699<)*>6, bermain merupakan pekerjaan nonserius dan segalanya ada dalam itu sendiri yang memberikan kepuasan

6, Bermain membantu pertumbuhan anak &, Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela. (, Bermain memberi kebebasan anak untuk bertindak *, Bermain memberikan dunia khayal yang dapat dikuasi ;, Bermain mempuhyai unsur petualang di dalamnya +, Bermain meletakkan perkembangan bahasa <, Bermain mempunyai pengaruh yang unik dalam pembentukan pribadi >, Bermain memberi kesempatan untuk menguasi diri secara fisik. 9, Bermain memperluas minat pemusatan perhatian 6', Bermain merupakan cara anak menyelidiki sesuatu 66, Bermain merupakan cara anak mempelajari peran orang dewasa 6&, Bermain merupakan cara sinamis untuk belajar 6(, Bermain menjernihkan pertimbangan anak 6*, Bermain dapat distruktur secara akademis 6;, Bermain merupakan kekuatan hidup 6+, Bermain merupakan sesuatu yang essensial bagi kelestarian hidup manusi &. 2etode pemberian tugas 2etode pemberian tugas ialah suatu cara penyajian kegiatan yang telah ditentukan dan anak dapat mempertanggungjawabkan sesuai petunjuk langsung dari guru. itinjau dari teori belajar #ygotsky pemberian tugas yang cocok adalah pemberian tugas kelompok, dimana anak bisa bersosialisasi dengan teman sekelompok, mau berbagi, mau bertanya, serta belajar untuk bekerjasama tanpa harus berharap pada kemampuan orang lain atau sebaliknya. (. 2etode demonstrasi Adalah suatu penyajian kegiatan pembelajaran dengan penjelasan lisan disertai perbuatan atau memperlihatkan suatu proses tertentu yang kemudian diikuti atau dicoba oleh anak didik. 2etode demonstrasi juga bisa diartikan suatu cara memperagakan atau mempertunjukkan sesuatu atau proses kejadian atau peristiwa.

?uru dituntut mendemonstrasikan sesuatu harus jelas, alat peraga harus dipersiapkan lebih dulu, agar pada saat mendemonstraskan tidak terhambat atau terganggu. Ada dua fungsi dalam metode ini3 6. &. apat digunakan untuk memberikan illustrasi dalam menjelaskan Anformasi pada anak. apat membantu meningkatkan daya pikir anak /!01A terutama daya pikir dalam meningkatkan kemampuan mengenal, mengingat, berpikir kon"ergen dan e"aluatif. Berpikir kon"ergen ialah kemampuan menggunakan informasi yang diperoleh dan yang disimpan untuk menerima satu jawaban benar. =ontoh anak PA. ,/!01A sudah mengenal konsep bilangan &. Anformasi ini digunakan untuk menjawab pertanyaan berapa jumlah kaki ayam7 Berpikir di"ergen ialah dari informasi yang diperoleh mencari sesuatu yang baru menemukan jawaban benar. =ontoh anak PA. , /!01A telah mengetahui konsep bilangan &. !onsep ini digunakan untuk menjawab pertanyaan3 Sebutkan binatang yang memiliki kaki &, kemudian dapat menjawab pertanyaan lebih banyak kaki ayam apa sapi7 Sedang berpikir e"aluatif artinya adalah anak dapat memberikan kesimpulan, penilaian, penemuan, pemecahan masalah dan berusaha memperbaiki kesalahannya. =ontoh ucapan anak yang bertanya3 BBu guru, saya punya kucing yang lucu, bersih dan sehat karna saya selalu rajin memberi makan dan memandikannya.C .ngkapan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan makan yang cukup serta menjaga kebersihan dapat hidup bersih dan sehat. *. 2etode tanya jawab 2etode tanya jawab ialah suatu cara penyajian pembelajaran dengan dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya. ?uru harus berusaha agar anak aktif memberi jawaban atu keterangan bukan guru yang memberi keterangan.

2etode bercakap-cakap ini sangat bermanfaat bagi anak PA. , /!01A sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan guru agar anak berani mengungkapkan pendapat serta berani berbicara di depan umum. Selain itu metode ini mengandung manfaat belajar yaitu mewujudkan kemampuan berbahasa secara reseptif dan ekspresif. ;. 2etode mengucapkan syair 2etode mengucapkan syair yaitu suatu cara menyampaikan sesuatu melalui syair yang menarik yang dibuat guru untuk sesuatu, agar dapat dipahami anak. +. 2etode eksperimen0 percobaan Adalah suatu cara anak melakukan berbagai percobaan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan usianya, guru sebagai fasilitator, alat berbagai percobaan sudah dipersiapkan oleh guru. berdasarkan pengalamannya. <. 2etode bercerita 2etode bercerita adalah cara menyampaikan sesuatu dengan bertutur atau memberikan penerangan atau penjelasan secara lisan melalui cerita. =erita harus menarik, dengan tujuan yang ingin dicapai, dengan gerak gerik yang wajar dan intonasi yang ber"ariasi. >. 2etode karya wisata .sman dan Setiawati %&''6)6(6, mengemukakan bahwa metode karya wisata adalah suatu cara penyajian pembelajaran dengan membawa anak didik langsung kepada objek tertentu untuk dipelajari, yang terdapat di luar kelas, dengan bimbingan guru. 2etode karya wisata juga bisa diartikan kunjungan langsung ke objek- objek di sekitar anak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. alam metode ini anak dapat menemukan sesuatu

Sehubungan dengan teori belajar menurut #ygotsky, metode karya wisata jelas sesuai, karena dengan karya wisata anak belajar bernteraksi dengan orang lain dan lingkungan. 9. ramatisasi Salah satu metode yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran di PA. , /!01A adalah bermain peran, 2etode dramatisasi0 bermain peran adalah cara memahami sesuatu melalui peran-peran yang dilakukan oleh tokoh atau benda-benda di sekitar anak, sehingga anak dapat memahami sesuatu sambil berimajinasi. E%ALUA'I PENGEMBANGAN KOGNITIF 4"aluasi adalah suatu cara untuk mengukur kemajuan, pelaksanaan, keberhasilan dan perkembangan kognitif dan masalahnya yang berkaitan dengan hasil yang diharapkan pada anak. 4"aluasi sebagai bagian dari proses pendidikan, merupakan proses pemantauan dan asesmen terhadap kemajuan dan perkembangan anak. 4"aluasi adalah analisis sistematis data anak untuk memahami keefektifan suatu program yang diberikan dan untuk mengetahui pengaruh program tersebut terhadap anak. 4"aluasi merupakan proses meringkas dan menginterpretasi data serta membuat penilaian profesional berdsarkan informasi yang diperoleh. 4"aluasi sifatnya menyeluruh, mencakup pengukuran yang obyektif dan profesonal tentang performansi dan perkembangan anak. Sedangkan asesmen adalah proses pengumpulan data dan dokumentasi belajar anak dan perkembangan anak. Asesmen harus bersifat otentik, berpusat pada anak dan mengembangkan seluruh aspek fsik, psikis, sosial dan sebagainya. Asesmen dilakukan secara reguler yang merupakan bagian dari pembelajaran kelas. Asesmen dapat digunakan sebagai dasar untuk merencanakan program yang sesuai dengan perkembangan anak.

Proses asesmen dilakukan secara indi"idual dengan cara membandingkan perkembangan anak. ALAT E%ALUA'I alam e"aluasi pengembangan kognitif anak /!01A terdapat berbagai macam alat e"aluasi yang dapat digunakan, antara lain3 a. obser"asi b. catatan anekdot %anecdotal record, c. kumpulan kerja anak %portofolio, d. asesmen kinerja e. asesmen kemampuan %performance assesment, f. asesmen diri %self assesment, Berikut adalah contoh kegiatan dan alat e"aluasi yang digunakan3 6. -bser"asi pada saat kegiatan berlangsung 2engelompokkan benda sejenis 2engelompokkan benda yang sama warnanya /anpa /anpa ibantu ibantu dibantu dibantu 2enghitung kepingan bunga ibantu /anpa dibantu =ukup !urang kurang =ukup anak saat ini dan sebelumnya. alam asesmen perlu dipertimbangkan adanya perbedaan dalam perkembangan, pengalaman dan budaya

$o

$ama Anak

!et

6 & ( *

1osy $o"al 4la @emas

&. =atatan Anekdot $o 6 /anggal ; Peb &'6* $ama Anak Agil !omentar Banyak bertanya tentang satu topik

/idak mau bergabung dengan teman & 66 Peb &'6* 1ahma untuk sekian kalinya dengan alasan pusing Beberapa kali keluar kelas dan bermain sendiri di playground sendiri 2enangis sepanjang kegiatan karena krayonnya tertukar sama 1ifki

( *

+ 2aret &'6* 6' April &'6*

$abil Aisy

(. !umpulan !erja Anak %portofolio, Berikut ini adalah contoh hasil kerja anak usia * tahun yang dapat didokumentasikan dalam portofolio. ?ambar0 tulisan anak berikut ini dapat dijadikan bukti keterampilan anak dalam berbagai aspek perkembangan.

Siswa PA. sedang bernyanyi

Siswa PA. sedanga lelakon wayangan *. Assesmen !inerja 2ulai gradasi nomor 6 sampai ; dari kurang sekali sampai baik sekali. $ama 3 $abil $o 6 & ( * Pengembangan @isik 2unggunting 2enjiplak 2erobek 2emantulkan bola ket3 6 & ( D kurang sekali D kurang baik D cukup baik !egiatan Assesmen !et 6 & ( * ; 6 & ( * ; =ukup baik Baik !urang baik Baik

* ;

D baik D baik sekali

A. (as)l Penel)t)an Penelitian dilakukan dalam sebuah kelas di PA. orang putri dan < orang putra. siswa PA. dengan jumlah 6* ari beberapa kali pertemuan dalam satu kali

tema pembelajaran di PA. , didapatkan sebuah perbandingan hasil belajar dengan di dasarkan pada penilaian secara menyeluruh pada pada awal pembelajaran dan akhir kognitif, afektif dan psikomotor siswa PA. kegiatan pembelajaran sebagai berikut3 !ognitif siswa 1entang '-;' ;'-+' +'-<; <;->; >;-6'' Fumlah Pre test < ; < & &6 siswa Post test & ( > + & &6 siswa E Awal (( &* (( 6' ' 6''E E Akhir 6' 6* (> &9 6' 6''E

Afektif siswa 1entang '-;' ;'-+' +'-<; <;->; >;-6'' Fumlah Psikomotor siswa 1entang '-;' ;'-+' +'-<; <;->; >;-6'' Fumlah Pre test 6 * 9 < &6 siswa Post test & 66 + & &6 siswa E Awal ; 69 *( (( ' 6''E E Akhir ' 6' ;& &9 6' 6''E Pre test ( ; 6' 6 & &6 siswa Post test 6 6 9 < ( &6 siswa E Awal 6* &* *> ; 6' 6''E E Akhir ; ; *( (( 6* 6''E

$ilai siswa yang didapatkan sebagai hasil e"aluasi kegiatan belajar mengajar dalam satu tema adalah dengan menjumlahkan nilai-nilai kognitif, afektif, dan psikomotor. ari hasil yang dicapai, maka dapat dilihatlah perkembangan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan penelitian dengan menggunakan metode dan alat e"aluasi yang telah disiapkan. /entu saja hasil ini akan dijadikan sebagai sebuah tolak ukur bagi seorang guru PA. menilai peningkatan belajar siswa dalam tiap aspeknya. untuk engan begitu,

diharapkan seorang guru dapat memperbaiki dan meningkatkan terus kualitas pembelajaran anak didiknya menuju titik optimal perkembangan belajar mereka. Berikut hasil belajar siswa PA. yang telah di rekapilutasi dalam sebuah tabel3 1entang $ilai Awal Akhir E Awal E Akhir

Pembelajaran '-;' ;'-+' +'-<; <;->; >;-6'' Fumlah * * 9 ( & &6 siswa

Pembelajaran 6 & + 9 ( &6 siswa 69 69 *( 6* 6' 6''E ; 6' &9 *( 6* 6''E

ari tabel di atas didapatkan hanya ;E siswa yang mendapatkan nilai tidak baik, 6'E siswa mendapatkan nilai kurang baik, &9 siswa mendapatkan nilai cukup baik, *(E siswa mendapatkan predikat baik, dan 6*E siswa mendapatkan predikat sangat baik. Fika dilihat dengan seksama, jumlah siswa yang berada di bawah hasil belajar rata rata +', didapatkan > orang pada awal pembelajaran. Setelah mendapati pembelajaran dengan metode yang baru, tersisa hanya ( orang siswa yang berada di bawah +'. Sedang peningkatan hasil belajar sangat jelas terlihat pada rentang nilai +'-<; dengan jumlah awal 9 siswa, menurun menjadi + siswa, sedangkan ( orang laninnya mendapakan nilai jauh lebih baik, dan berada pada rentang nilai di atasnya. Seperti pada rentang nilai <;->; yang semula hanya ( orang siswa meningkat menjadi 9 orang siswa, begitupun pada rentang nilai >;-6'' mengalami peningkatan menjadi ( orang di akhir kegiatan dalam satu tema pembelajaran. B. Anal)s)s #igotsky mengatakan bahwa jalan pikiran anak harus dimengerti dari latar belakang sosial budaya dan sejarahnya. Artinya untuk memahami pikiran anak bukan dengan cara menelusuri apa yang ada di balik otak dan di kedalam

jiwanya, akan tetapi dari asal-usul tindakan sadarnya dan dari interaksi sosial yang dilatari sejarahnya hidupnya %2oll G ?reenberg,699',. 2embangun pengetahuan pada anak sangat berbeda dengan orang dewasa. 2embangun pengetahuan anak haruslah berdasarkan pada bermain dan permainan. engan melalui kegiatan bermain anak-anak dapat mengembangkan berbagai aspek yang diperlukan untuk persiapan masa depan. Bermain antara lain membantu perkembangan tubuh, perkembangan sosial, perkembangan kognitif dan moral serta kepribadian maupun bahasa. Bermain juga bisa menjadikan media untuk membina hubungan yang dekat antar anak atau anak dengan orang tua0guru, orang dewasa lainnya sehingga tercipta komunikasi yang efektif. 2etode mengajar yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini ditinjau dari pendekatan teori belajar menurut #ygotsky adalah 3 Bermain, pemberian tugas, demonstrasi, tanya jawab, mengucap syair, eksperimen, berceritera, karyawisata dan dramatisasi.

III.PENUTUP A. Kes) *ulan !arena merupakan salah satu rangkaian proses pengembangan kognitif, maka e"aluasi harus dilakukan. 4"aluasi diadakan dengan tujuan yang didasarkan pada pengharapan %ukuran keberhasilan, setiap anak yang berbeda sehingga e"aluasi harus dilakukan berdasarkan ukuran keberhasilan yang berbeda pula. 2elalui e"aluasi dapat ditentukan tingkat ketercapaian tujuan. Alat e"aluasi dapat digunakan untuk mengetahui pengembangan kognitif pada anak adalah3 -bser"asi, catatan anekdot, portofolio, assesmen kinerja, assesmen diri. B. 'aran/ Penutu* alam proses pembelajaran, guru hendaknya melihat hasil belajar anak dari berbagai sudut kinerja psikologis yang utuh dan menyeluruh, baik dari segi kognitif, beha"ioristik %tingkah laku, ataupun humanistik. ari segi kognitif guru hendaknya dapat memilih metode dan media yang sesuai dengan perkembangan kognitif anak, sehingga hasil belajar dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

DAFTAR PU'TAKA

Arief S. Sadiman, dkk. Seri Pustaka /eknologi Pendidikan $o. + Arsyad, Azhar. &''(. 2edia Pembelajaran. Fakarta3 1aja ?rafindo Bredekamp, Sue G /eresa 1osegrant, %699&,, 1eseaching Potentials Approach =urriculum and Assesment @or Houng =hildren, #olume 6, Iashington3 $A4H= epdiknas, !urikulum Berbasis !ompetensi /!01A, Fakarta3 Balitbang &''& r. Huliani $urani Sujiono, 2. Pd. !onsep Fakarta3 Andeks epdiknas,

asar Pendidikan Anak .sia

ini

rs. 5apidin, dkk. Prosedur 4"aluasi Perkembangan Anak. 2akalah Iorkshop !urikulum Berbasis !ompetensi ?-P/!A. ?/J SeKip-/!. 2odul Pengajaran untuk ?uru /aman !anak-!anak. 5ildebrand, #erna. %69>+,. Antroduction to 4arly =hilhood 4ducation *th ed. $ew Hork3 2ac 2illan Publishing =ompany. 2ayke S. /eja Saputra. %&''6,. Bermain, 2ainan dan Permainan .ntuk Pendidikan .sia ini. Fakarta3 ?rasindo. 2oeslichatoen, 1. %6999,. Fakarta31ineka =ipta. 2etode Pengajaran di /aman !anak-!anak.

Padmonodewo, Soemiarti. %&''',. Pendidikan Anak Prasekolah. Fakarta3 1ineka =ipta. Huliani $uran Sujiono, dkk. 2etode Pengembangan !ognitif. 2odul 6-& P?/!&'6'6. .ni"ersitas /erbuka

Anda mungkin juga menyukai