Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERKEMBANGAN MOTORIK AUD

DISUSUN OLEH :
1. SATRIA RIVALDI
NIM. 19089195
2. VERI PERNANDO

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Puji syukur penulis ucapkan atas
rahmat yang diberikan Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu
penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah memberi motivasi dan
dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Padang, 30 September 2021

Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah Anak Usia Dini (AUD) merupakan kelompok usia yang berada dalam proses
perkembangan unik, karena proses perkembangannya (tumbuh dan kembang) terjadi bersama
dengan golden age (masa peka). Golden age merupakan waktu paling tepat untuk
memberikan bekal yang kuat kepada anak. Pada masa peka, kecepatan perkembangan otak
anak akan berguna selama hidupnya. Artinya, golden age merupakan masa yang sangat tepat
untuk menggali segala potensi kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Anak-anak pada masa
usia dini memerlukan berbagai layanan dan bantuan orang dewasa, dari kebutuhan jasmani
sampai rohani. Di mana bentuk layanan tersebut di arahkan untuk memfasilitasi pertumbuhan
sebagai peletak dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya,
sehingga anak dapat tumbuh kembang secara optimal sesuai nilai, norma, serta harapan
masyarakat. Dalam upaya mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki anak usia dini
yang berdasarkan prinsip PAUD, seharusnya setiap pendidikan anak usia dini memahami
setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan karena segenap upaya yang dilakukannya
harus berdasarkan pada tahapan tumbuh kembang anak agar mencapai hasil yang optimal .

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Perkembangan Motorik?
2. Apa saja Unsur-Unsur Perkembangan Motorik?
3. Apa saja Tanda-Tanda motoric anak dapat berkoordinasi dengan baik?
4. Bagaimana Keterampilan gerakan Motorik Halus?

C. TUJUAN
Tujuan makalah ini dibuat agar dapat mengetahui pengertian motoric dan unsur-
unsurnya, serta dapat mengenal tanda-tanda motorik anak dapat berkoordinasi dengan baik
dan keterampilan gerakan motoric halus.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN PERKEMBANGAN MOTORIK
 Perkembangan motorik adalah suatu perubahan dalam perilaku gerak yang
memperlihatkan interaksi dari kematangan makhluk dan lingkungannya.
 Pada manusia perkembangan motorik merupakan perubahan kemampuan gerak dari
bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan gerak.
Aspek perilaku dan perkembangan motorik saling mempengeruhi satu sama lainnya.
 Sekelompok pakar perkembangan motorik memunculkan sebuah definisi mengenai
perkembangan motorik, yaitu: sebagai perubahan dalam perilaku gerak yang
merefleksikan interaksi dari kematangan organisme dan lingkungannya.
 Definisi ini diyakini masih melahirkan dua pandangan yang berbeda: (1)
perkembangan motorik lebih memperhatikan pada gerak yang dihasilkan (movement
product), (2) kelompok lainnya memandang bahwa perkembangan motorik lebih
menekankan pada proses gerak (movement process).
 Keogh dalam Payne (1996) menjelaskan bahwa perkembangan motorik dapat
didefinisikan sebagai perubahan kompetensi atau kemampuan gerak dari mulai masa
bayi (infancy) sampai masa dewasa (adulthood) serta melibatkan berbagai aspek
perilaku manusia, kemampuan motorik dan aspek perilaku yang ada pada manusia ini
mempengaruhi perkembangan motorik dan perkembangan motorik itu sendiri
mempengaruhi kemampuan dan perilaku manusia.
Unsur-Unsur Perkembangan Motorik
Dalam buku Balita dan Masalah Perkembangannya (2001) secara umum ada tiga
unsur perkembangan keterampilan motorik anak pada usia dni, yaitu unsur kognitif, asosiatif,
autonomous, dan unsur kebugaran jasmani
Pada unsur kognitif, anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apa saja
yang dibutuhkan untuk melakukan suatu gerakan tertentu. Pada unsur ini, dengan kesadaran
mentalnya anak berusaha mengembangkan strategi tertentu untuk mengingat gerakan serupa
yang pernah dilakukan pada masa yang lalu.
Pada unsur asosiatif, anak banyak belajar dengan cara coba meralat olahan pada
penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali di masa
mendatang. Tahap ini adalah perubahan strategi dari tahapan sebelumnya, yaitu dari apa yang
harus dilakukan menjadi bagaimana melakukannya.
Pada unsur autonomous, gerakan yang ditampilkan anak merupakan respons yang
lebih efisien dengan sedikit kesalahan. Anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis.
Unsur kebugaran jasmani yang mempengaruhi gerakan motorik halus terdapat
tiga unsur, yaitu kekuatan, koordinasi, dan kecepatan. Ketiga komponen tersebut, tidak hanya
fokus pada gerakan yang melibatkan otot-otot besar, namun juga gerakan yang melibatkan
tangan atau motorik halus.
2. Tanda-Tanda Motorik Berkoordinasi Dengan Baik
John W. Santrock (2007:217) menyatakan bahwa anak usia 5-6 tahun koordinasi
gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu
mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata tangan,
lengan, dan tubuh secara bersama.
Sejalan dengan hal di atas, Yudha M. Saputra (2005:120) mengemukakan bahwa
keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun yaitu anak mampu menempel, mengerjakan
puzzle, menjahit sederhana, mewarnai dengan rapi, mengisi pola sederhana, mengancingkan
baju, menggambar dengan gerakan naik turun, menarik garis lurus dan lengkung, serta
mampu melipat kertas.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Bambang Sujiono (2012: 3.22) bahwa anak
usia 5-6 tahun perkembangan gerak anak yaitu anak mampu menempel, mengerjakan puzzle,
mencoblos kertas dengan pensil, mewarnai dengan rapi, mengancingkan baju, menggambar
gerakan naik turun, menarik garis (lurus, lengkung, miring) dan melipat kertas.
Caughlin (Sumantri, 2005:105) menunjukkan sejumlah indikator perkembangan
keterampilan motorik halus anak usia dini berdasarkan kronologis usia.
Untuk anak usia 5-6 tahun yaitu sebagai berikut:
1. Anak usia 5 tahun
a. Menulis nama depan.
b. Membangun menara setinggi 12 kotak.
c. Mewarnai dengan garis-garis.
d. Memegang pensil dengan benar antara ibu jari dan dua jari.
e. Mengambar orang beserta rambut dan hidung.
f. Menjiplak persegi panjang dan segitiga.
g. Memotong bentuk-bentuk sederhana.
2. Anak usia 6 tahun
a. Menggambar orang termasuk :leher, tangan, dan mulut.
b. Menjiplak gambar wajik.
Bredekamp & Copple (M. Ramli, 2005:191) mengemukakan bahwa anak usia TK
dapat melakukan berbagai kemampuan dalam beberapa bidang rkembangan, berikut bidang
perkembangan motorik halus anak usia 5-6 tahun yaitu:
a. Memukul paku dengan kepala palu;menggunakan gunting dan obeng tanpa bantuan.
b. Membangun kerangka balok tiga dimensi;mengerjakan 10-15 buah tekateki dengan mudah.
c. Suka melepas benda-benda dan merangkainya kembali serta melepas dan memasangkan
baju boneka.
d. Memiliki pemahaman dasar tentang kanan dan kiri tetapi mencampurnya pada suatu saat.
e. Menyalin berbagai bentuk; mengkombinasikan dua bentuk geometri atau lebih dalam
gambar dan konstruksi.
f. Menggambar orang; mencetak huruf secara kasar tetapi kebanyakan dapat dikenal oleh
orang dewasa, termasuk konteks atau pemandangan dalam gambar;mencetak nama pertama.
g. Membuka resleting mantel;memasang kancing dengan baik;mengikat sepatu dengan
bantuan orang dewasa;berpakaian dengan cepat.
h. Memegang pensil, sikat, atau krayon seperti pegangan orang dewasa antara ibu jari dan
telunjuk.
i. Dapat menyalin lingkaran, silang, dan empat persegi.
j. Dapat memasang benang jarum besar.
3. Keterampilan Motorik Halus
1. Pengertian Keterampilan Motorik Halus
Dini P. Daeng Sari (1996: 121) menyatakan bahwa motorik halus adalah aktivitas
motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil yang menuntut koordinasi mata dan tangan
serta pengendalian gerak yang memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan
dalam gerak. Sejalan dengan pendapat di atas, Sumantri (2005:143) menyatakan bahwa
keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil
seperti jari-jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata
dengan tangan. Hal yang sama dikemukakan oleh Mahendra (Sumantri, 2005: 143)
keterampilan motorik halus (fine motor skill) merupakan keterampilan yang memerlukan
kemampuan untuk mengontrol otot-otot kecil/halus untuk mencapai pelaksanaan
keterampilan yang berhasil. Bambang Sujiono (2012: 1.14) juga mengungkapkan bahwa
gerakan motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti jari jemari tangan dan gerakan pergelangan
tangan yang tepat. Magill A. Richard (Sumantri, 2005: 143) keterampilan ini melibatkan
koordinasi neuromusculer (syaraf otot) yang memerlukan ketepatan derajat tinggi untuk
berhasilnya keterampilan ini. Keterampilan jenis ini sering disebut sebagai keterampilan yang
memerlukan koordinasi mata dan tangan (hand-eye) coordination). Menulis, menggambar,
membentuk, bermain piano adalah contoh keterampilan tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan
motorik halus adalah penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jari jemari dan
tangan yang membutuhkan kecermatan, ketepatan, kerapian dan koordinasi mata dengan
tangan untuk mengontrol dalam mencapai pelaksanaan keterampilan. Keterampilan motorik
halus dalam penelitian ini adalah penggunaan sekelompok otot-otot kecil untuk mengontrol
dalam mencapai pelaksanaan keterampilan yang melibatkan koordinasi mata dan tangan yang
membutuhkan ketepatan dan kerapian.
2. Tujuan Pengembangan Motorik Halus
Yudha M. Saputra (2005: 115), menjelaskan tujuan dari keterampilan motorik halus
yaitu :
a. Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti gerakan jari tangan.
b. Mampu mengkoordinasikan kecepatan tangan dengan mata.
c. Mampu mengendalikan emosi.
Hal yang sama dikemukakan oleh Sumantri (2005: 9) yang menyebutkan bahwa
tujuan motorik halus untuk anak usia 5-6 tahun yaitu:
a. Mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan
keterampilan gerak kedua tangan.
b. Mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus.
c. Mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari jemari
seperti kesiapan menulis, menggambar dan memanipulasi benda.
d. Mampu mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan dapat dikembangkan
melalui kegiatan permainan membentuk atau memanipulasi dari tanah
liat/lilin/adonan, mewarnai, menempel, menggunting, memotong, merangkai benda
dengan benang (meronce).
e. Secara khusus tujuan keterampilan motorik halus untuk anak (4-6 tahun) adalah anak
dapat menunjukkan kemampuan menggerakkan anggota tubuhnya terutama terjadinya
koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk menulis.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tentang manfaat motorik halus, penulis
menyimpulkan bahwa tujuan dari pengembangan motorik halus pada anak diantaranya
adalah:
a. Meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak kelompok B agar mampu
mengembangkan keterampilan motorik halus khususnya jari tangan dengan optimal
ke arah yang lebih baik.
b. Anak mampu mengembangkan keterampilan motorik halus jari tangannya ke arah
yang lebih baik, diharapkan anak akan lebih siap dalam hal menulis.
c. Diharapkan anak akan lebih mandiri dalam aktivitas kehidupannya dan dapat
menyesuaikan diri dilingkungannya dengan baik.
3. Prinsip Perkembangan Motorik Halus
Menurut Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007, untuk mengembangkan
motorik halus anak usia Taman Kanak-kanak perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut.
a. Memberikan kebebasan ekspresi pada anak Ekspresi adalah proses penungkapan perasaan
dan jiwa secara jujur dan langsung dalam diri anak.
b. Melakukan pengaturan waktu, tempat dan media agar dapat merangsang anak untuk kreatif
Kreativitas merupakan kemampuan mencipta sesuatu yang baru yang bersifat asli dari
dirinya sendiri. Untuk mendukung anak dalam merangsang kreativitasnya perlu dialokasikan
waktu, tempat, dan media.
c. Memberikan bimbingan kepada anak untuk menemukan teknik/cara yang baik dalam
melakukan kegiatan dengan berbagai media.
Anak menggunakan berbagai macam/alat dan bahan sehingga perlu kiranya anak
mendapatkan contoh dan menguasai berbagai cara menggunakan alat-alat tersebut.
d. Menumbuhkan keberanian anak dan hindarkan petunjuk yang dapat merusak keberanian
dan perkembangan anak Hindari komentar negatif ketika melihat hasil karya motorik halus
anak, begitu pula kata-kata yang membatasi berupa larangan atau petunjuk yang terlalu
banyak serta labeling kepada anak.
e. Membimbing anak sesuai dengan kemampuan dan taraf perkembangan Memperhatikan
apa dan bagaimana bimbingan serta stimulasi yang dapat diberikan kepada anak sesuai
dengan usia perkembangannya.
f. Memberikan rasa gembira dan ciptakan suasana yang menyenangkan pada anak Anak akan
melakukan kegiatan dengan seoptimal mungkin jika ia berada dalam kondisi psikologis yang
baik, yaitu dalam suasana yang menyenangkan hatinya tanpa ada tekanan.
g. Melakukan pengawasan menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan Dalam
mengembangkan kegiatan motorik halus orang dewasa harus memberikan perhatian yang
memadai pada anak agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Pengalaman dan Ingatan


Menurut Yudanto (2010: 47) dalam belajar keterampilan motorik, anak-anak
memerlukan pengalaman keterampilan dasar (gerak lokomotor, nonlokomootor dan
manipulatif). Anak –anak harus belajar melakukan gerakan-gerakan sederhana sebelum
menghubungkannya ke dalam gerakan-gerakan yang lebih sulit, sebelum menguasai sebuah
keterampilan gerak, anak-anak harus diberi kesempatan untuk malkukan latihan-latihan.
Anak-anak harus memiliki kesempatan untuk mencoba, membetulkan dan mencoba lagi.
Anak-anak akan memperbaiki keterampilan motoriknya berdasarkan pengalaman bermain
yang dilakukan sebelumnya. Ingatan berperan penting bagi anak dalam mempelajari
keterampilan motorik.
Anak perlu mengingat kembali hal yang baru dilakukannya agar dapat mengoreksi
dan memperbaikinya. Contohnya, bola yang dilemparkan anak dari jarak tertentu ke dalam
kotak dan tidak berhasil memasukkan bola ke dalam kotak tersebut, maka pada kesempatan
berikutnya anak akan mencoba melempar bola lebih kencang atau dengan jarak yang lebih
dekat agar tidak meleset. Untuk memepelajari keterampilan gerak, anak-anak harus
menggabungkan memori atau ingatan dengan pengalaman sebelumnya. Memanfaatkan
kesempatan untuk mencoba sesuatu yang baru, serta mempraktekkan apa yang telah
dipelajari (Soetjiningsih, 2002: 39). Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan gerak di TK, tidak
berbeda dengan kegiatan pengembangan jasmani karena gerakan-gerakan yang
dikembangkan merupakan gerakan-gerakan fisik anak usia TK sehingga guru perlu
memperhatikan ketentuan pedagogis, gerakan yang kreatif dan bervariasi, serta dilakukan
setiap hari, baik secara formal yang direncanakan, maupun sebagai selingan diantara dua
kegiatan atau transisi.

BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemampuan motorik setiap anak berbeda, pada umumnya anak yang mempunyai
kemampuan motorik halus baik mengalami kemampuan motorik kasar yang kurang baik
begitu juga sebaliknya. Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih halus dan lebih
terkoordinasi dibandingkan dengan masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam berlari
dan pandai meloncat serta mampu menjaga keseimbangan badannya. Untuk memperhalus
ketrampilan motorik, anak – anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang terkadang
bersifat informal dalam bentuk permainan. Disamping itu, anak – anak juga melibatkan diri
dalam aktivitas permainan olahraga yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll. Secara
umum terdapat kelompok anak dengan kemampuan motorik halus lebih dominan dan
kemampuan motorik kasar lebih dominan.

DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.uny.ac.id/15798/2/BAB%20II.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/penelitian/STIMULASI+MOTORIK+ANAK.pd
f

Anda mungkin juga menyukai