Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

CONTROLLING DALAM MANAJEMEN


Dibuat untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pengantar Bisnis
Dosen Mata Kuliah : Sandra Sriwendiah, S.Sos, M.Si.

Disusun oleh :
KELOMPOK 4
Aisyah Syahirah ( 215213052 ) Sarah Nur Arifah ( 215213057 )
Haura Althaf Fuad ( 215213034 ) Siti Ryska Fauzia Putri K ( 215213082 )
Muhammad Fauzan ( 215213080 ) Taufik Hidayat ( 215213006 )
Ollyfian Aldo Pratama ( 215213058 ) Thalia Rosiana ( 215213028 )
Rahma Amalia ( 215213031 ) Vina Febrianti ( 215213070 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS


STIEB PERDANA MANDIRI
PURWAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya
kepada ilahi sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik. Adapun makalah yang kami buat ini   berjudul ''Controlling Dalam
Manajemen”. Penulisan makalah ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik maupun saran yang dibangun sangat kami harapkan demi
menyempurnakan tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Purwakarta, 8 Oktober 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................1
C. TUJUAN.................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Pengertian Controlling............................................................................................................3
B. Prinsip-prinsip Controlling......................................................................................................3
C. Prinsip Pokok Controlling.......................................................................................................3
D. Manfaat Controlling................................................................................................................4
E. Langkah-langkah dalam Proses Controlling............................................................................4
F. Objek Controlling....................................................................................................................5
G. Tujuan Controlling..................................................................................................................5
H. Asas-asas Controlling..............................................................................................................5
I. Cara-cara Pengendalian (controlling) yang Baik......................................................................6
J. Alat Fungsi Controlling............................................................................................................7
K. Tipe-tipe Controlling...............................................................................................................8
L. Faktor Yang Membuat Controlling Diperlukan......................................................................8
M. Pentingnya pengendalian (controlling)...................................................................................9
N. Jenis-Jenis pengendalian (controlling )...................................................................................9
O. Tahap – tahap Pengendalian ( controlling)...........................................................................10
P. Metode Pengendalian ( controlling ).....................................................................................10
Q. Pengaplikasian Controlling dalam Perusahaan.....................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................12
PENUTUP.....................................................................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................................................12
B. Saran......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam program studi manajemen bisnis terdapat program mata kuliah Pengantar bisnis
yang mencakup salah satunya yaitu membahas terkait dengan Planning, Organizing, Actuating,
dan,controlling. Dalam kesempatan ini kami akan membahas terkait controlling atau pengawasan
dalam manajemen yang sebagai salah satu pembahasan program studi manajemen yang kami
ambil. Pengawasan merupakan salah satu fungsi yang terdapat dalam manajemen baik organisasi
maupun perusahaan. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu
kegiatan. Pengawasan atau controlling memiliki peranan penting dengan manajemen karena
dengan adanya pengawasan seluruh rancangan, kegiatan, serta tujuan akan berjalan dengan
semestinya.

Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk
merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan
apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut
dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat
langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang
terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi
bidang-bidang pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi.
Pengawasan dalam suatu organisasi mempunyai peranan penting dalam tercapainya
tujuan organisasi.  Tanpa pengawasan, kemungkinan terjadi penyimpangan dan kesalahan terus-
menerus semakin membengkak sehingga sulit diperbaiki. Dengan demikian controlling
merupakan tahapan pentitng yang harus dimiliki serta dijalankan setiap organisasai maupun
perusahaan dalam menjalankan segala tindakan serta kegiatan yang akan dilakukan baik dalam
jangka waktu yang singkat maupun dalam jangka waktu yang lama.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian controlling?
b. Apa saja prinsip – prinsip controlling?
c. Apa prinsip pokok controlling?
d. Apa manfaat controlling?
e. Apa saja langkah dalam proses controlling?
f. Apa saja objek dalam controlling?
g. Apa tujuan dari controlling?
h. Apa saja asas – asas dari controlling?
i. Bagaimana cara – cara pengendalian controlling yang baik?
j. Apa saja alat fungsi controlling?
k. Apa saja tipe – tipe controlling?
l. Apa saja faktor yang membuat controlling dibutuhkan?
m. Apa pentingnya controlling?
n. Apa saja jenis – jenis controlling?
o. Apa saja tahap – tahap dari controllling?
p. Apa saja metode controlling?
q. Bagaimana pengaplikasian controlling dalam perusahaan?
C. TUJUAN
a. Mengetahui pengertian controlling
b. Mengetahui prinsip – prinsip controlling
c. Mengetahui prinsip pokok controlling
d. Mengetahui manfaat controlling
e. Mengetahui langkah – langkah dalam controlling
f. Mengetahui objek dalam controlling
g. Mengetahui tujuan dari controlling
h. Mengetahui asas –asas dari controlling
i. Mengetahui cara - cara dari pengendalian controlling
j. Mengetahui alat fungsi controlling
k. Mengetahui tipe - tipe controlling
l. Mengetahui faktor yang membuat controlling dibutuhkan
m. Mengetahui pentingnya controlling
n. Mengetahui jenis – jenis controlling
o. Mengetahui tahap – tahap dari controlling
p. Mengetahui metode controlling
q. Menegtahui pengaplikasian controlling dalam perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Controlling
Pengawasan (controlling) didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa tujuan-
tujuan organisasi dan manajemen tecapai, membandingkan pelaksanaan actual dengan standar-
standar baku dan mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan. Pengawasan menjadikan
siklus fungsi manajemen lengkap dan membawa organisasi pada perencanaan. Ini berkaitan
dengan cara-cara membuat kegiatan sesuai yang direncanakan. Pengertian ini menunjukkan
adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan pengawasan. Langkah awal proses
pengawasan adalah perencanaan, penetapan tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu
kegiatan.
Menurut Robert J. Mockler pengawasan yaitu tujuan usaha sistematik menetapkan
standar pelaksanaan dengan perencanaan, merancang sistem umpan balik, membandingkan
kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur penyimpangan dan mengambil
tindakan yang menjamin bahwa semua sumber daya yang digunakan telah digunakan dengan
efektif dan efisien.
Siagian (1990:107) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan adalah
proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar
semua pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Kesimpulannya, pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan perencanaan,merancang sistem informasi umpan
balik,membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan serta mengambil tindakan perbaikan
yang diperlukan.

B. Prinsip-prinsip Controlling
1. Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan Harus Dipahami oleh staf dan hasilnya mudah
diukur. Misalnya tentang waktu dan tugas-tugas pokok yang harus diselesaikan oleh staf.
2. Fungsi pengawasan harus difahami pimpinan sebagai suatu kegiatan yang sangat penting dalam
upaya mencapai tujuan organisasi.
3. Standar unjuk kerja harus dijelaskan kepada semua staf karena kinerja staf akan terus dinilai oleh
pimpinan sebagai pertimbangan untuk memberikan penghargaan kepada mereka yang dianggap
mampu bekerja.

C. Prinsip Pokok Controlling


Fungsi controlling adalah aktivitas yang dilakukan agar pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang ditetapkan atau hasil yang diharapkan. Untuk menjalankan pengawasan,
perlu diperhatikan 2 prinsip pokok, yaitu:
1. Adanya Rencana
2. Adanya instruksi-instruksi dan pemberian wewenang kepada bawahan.
Dalam fungsi pengawasan tidak pentingnya adalah sosialisasi tentang perlunya disiplin,
mematuhi segala peraturan demi keselamatan kerja bersama. Sosialisasi perlu dilakukan terus
menerus, karena usaha pencegahan adalah penting untuk mendapat perhatian.
Pengawasan dan pengendalian (controlling) sebagai fungsi manajemen bila bekerja
dengan baik, akan menjamin bahwa semua tujuan dari setiap orang atau kelompok konsisten
dengan tujuan jangka panjang maupun jangka panjang. Hal ini membantu menyakinkan bahwa
tujuan dan hasil tetap konsisten satu sama lain dalam organisasi. Controlling berperan juga dalam
menjaga pemenuhan (kompliansi) aturan dan kebijakan yang esensial.
Proses pengendalian mulai dengan perencanaan dan pembangunan tujuan penampilan
kerja. Tujuan penampilan didefinisikan dan standar-standar untuk mengukurnya disusun. Ada 2
tipe standar:
·         Standar out-put (keluaran): mengukur hasil-hasil tampilan dalam kuantitas kuantitas, kualitas,
biaya atau waktu.
·         Standar input (masukan): mengukur usaha-usaha yang masuk ke dalam tugas penampilan.

D. Manfaat Controlling

Bila fungsi controlling dilaksanakan dengan tepat, organisasi akan memperoleh manfaat berupa:

1. Dapat mengetahui sejauh mana program sudah dilaukan oleh staf, pakah sesuai dengan
standar atau rencana kerja, apakah sumberdaya telah digunakan sesuai dengan yang telah
ditetapkan. Fungsi wasdal akan meningkatkan efisiensi kegiatan program.
2. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.
3. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan telah
dimanfaatkan secara efisien.
4. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
5. Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan atau diberikan
pelatihan lanjutan.

E. Langkah-langkah dalam Proses Controlling


1. Menetapkan standard dan metode untuk mengukur prestasi.
Misalkan : berapa target penjualan yang harus dicapai
Berapa jumlah produksi yang harus dicapai
2. Mengukur prestasi kerja
Pelaksanaan langkah kedua ini merupakan proses yang berkesinambungan dan
berulang-ulang yang frekuensinya tergantung pada jenis aktivitasnya. Pengukuran
prestasi kerja ini sedapat mungkin dilakukan dengan segera agar waktunya tidak
terlalu panjang
3. Menentukan apakah prestasi kerja memenuhi standar.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari kedua langkah terdahulu yaitu
membandingkan antara langkah pertama dan langkah kedua.
4. Mengambil tindakan korektif
Apabila langkah pertama dan langkah kedua telah sesuai atau tidak terjadi
penyimpangan, maka manajemen tidak perlu melakukan tindakan apa-apa, tetapi
apabila terjadi penyimpangan, maka manajemen perlu melakukan tindakan korektif.
Tindakan ini dapat berupa mengadakan perubahan beberapa aktivitas organisasi atau
terhadap standar kerja yang telah ditetapkan semula.

F. Objek Controlling
1. Objek yang menyangkut kuantitas dan kualitas barang atau jasa. Pengawasan ini
bersifat fisik.
2. Keuangan
3. Pelaksanaan program dilapangan
4. Obyek yang bersifat strategis
5. Pelaksanaan kerja sama dengan sektor lain yang terkait.

G. Tujuan Controlling
Adapun tujuan controlling yaitu :
1. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan,
hambatan, dan ketidakadilan
2. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan,
hambatan, dan ketidakadilan
3. Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik
4. Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas organisasi
5. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi
6. Meningkatkan kinerja organisasi
7. Memberikan opini atas kinerja organisasi
8. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah pencapaian
kerja yang ada
9. Menciptakan terwujudnya organisasi yang bersih

H. Asas-asas Controlling
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel menetapkan asas pengawasan sebagai berikut :
1. Asas tercapainya tujuan (Principle of assurance of objective), pengawasan harus
ditujukan kearah tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan (koreks) untuk
menghindari penyimpangan-penyimpangan/deviasi dari perencanaan.
2. Asas efisiensi pengawasan (principle of efficiency of control). Pengawasan itu efisien
bila dapat menghindari deviasi-deviasi dari perencanaan, sehingga tidak menimbulkan
hal-hal lain yang diluar dugaan.
3. Asas tanggung jawab pengawasan (principle of control responsibility). Pengawasan
hanya dapat dilaksanakan apabila manager bertanggung jawab penuh terhadap
pelaksanaan rencana.
4. Asas pengawasan terhadap masa depan (principle of future control). Pengawasan yang
efektif harus ditujukan kearah pencegahan penyimpangan perencanaan yang akan terjadi
baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang.
5. Asas pengawasan langsung (principle of direct control). Teknik kontrol yang paling
efektif ialah mengusahakan adanya manager bawahan yang berkualitas baik. Pengawasan
itu dilakukan oleh manager atas dasar bahwa manusia itu sering berbuat salah .Cara yang
paling tepat untuk menjamin adanya pelaksanaan yang sesuai dengan perencanaan ialah
mengusahakan sedapat mungkin para petugas memiliki kualitas yang baik.
6. Asas refleks perencanaan (principle of replection of plane). Pengawasan harus disusun
dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan perencanaan.
7. Asas penyesuaian dengan organisasi (principle of organizational suitability). Pengawasan
harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. Manager dan bawahannya merupakan
sarana untuk melaksanakan rencana. Dengan demikian pengawasan yang efektif harus
disesuaikan dengan besarnya wewenang manager, sehingga mencerminkan struktur
organisasi.
8. Asas pengawasan individual (principle of individuality of control). Pengawasan harus
sesuai dengan kebutuhan manager. Teknik kontrol harus ditunjukan terhadap kebutuhan-
kebutuhan akan informasi setiap manager. Ruang lingkup informasi yang dibutuhkan itu
berbeda satu sama lain, tergantung pada tingkat dan tugas manager.
9. Asas standar (principle of standard). Control yang efektif dan efisien memerlukan standar
yang tepat, yang akan dipergunakan sebagai tolak ukur pelaksanaan dan tujuan yang
tercapai.
10. Efektif dan efisien Asas pengawasan terhadap strategis (principle of strategic point
control). Pengawasan yang memerlukan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor-
faktor yang strategis dalam perusahaan.
11. Asas pengecualian (the exception principle). Efisien dalam control membutuhkan adanya
perhatian yang ditujukan terhadapfaktor kekecualian. Kekecualian ini dapat terjadi dalam
keadaan tertentu ketika situasi berubah/atau tidak sama.
12. Asas pengawasan fleksibel (principle of flexibility of control). Pengawasan harus luwes
untuk menghindarkan kegagalan pelaksanaan rencana.
13. Asas peninjauan kembali (principle of review). Sistem kontrol harus ditinjau berkali-kali
agar sistem yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan.
14. Asas tindakan (principle of action). Pengawasan dapat dilakukan apabila ada ukuran-
ukuran untuk mengoreksi penyimpangan-penyimpangan rencana, organisasi, staffing dan
directing.

I. Cara-cara Pengendalian (controlling) yang Baik


1. Pengendalian harus mendukung sifat atau kebutuhan dari kegiatan.
Untuk masing-masing kegiatan, cara pengendaliannya berbeda-beda pula, antara
organisasi kecil dan besar juga berbeda-beda.
2. Pengendalian harus segera melaporkan setiap penyimpangan.
Apabila sesuatu penyimpangan ditunda atau terlambat pengatasannya maka akibat
yang terjadi kesalahan itu akan semakin parah sehingga semakin rumit tindakan korektif
yang harus dilakukan.
3. Pengendalian harus berorientasi jauh ke depan
Untuk mengetahui yang akan datang manajemen perlu membuat perkiraan atau
ramalan situasi yang mungkin akan terjadi berkaitan dengan organisasi.
4. Pengendalian harus akurat dan objektif.
Manusia dalam melakukan pengendalian seringkali bertindak subyektif atau
keputusan yang diambil oleh reaksi pribadi. Oleh karena itu agar pengendalian yang
dilakukan itu objektif, maka diperlukan suatu ukuran pedoman pelaksanaannya.
5. Pengendalian harus fleksibel
Didalam melaksanakan pengendalian, perlu dicari alternatif-alternatif rencana
untuk situasi yang memungkinkan.
6. Pengendalian harus searasi dengan pola organisasi
Apabila salah satu bagian membuat suatu kekeliruan, maka hal itu harus diatasi
bersama – sama dengan kegiatan lain yang merupakan satu kesatuan organisasi.
7. Pengendalian harus ekonomis
Perlu di ingat bahwa pengendalian adalah alat untuk mencapai tujuan, sehingga
biaya biaya pengendalian perlu diusahakan agar seminimal mungkin.
8. Pengendalian harus mudah dimengerti
Cara-cara pengendalian harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan yang
dimiliki oleh pelaksana pengendalian itu, sehingga akan mundah untuk dimengerti.
9. Pengendalian harus diikuti dengan tindakan koreksi
Cara pengendalian yang baik harus dapat menunjukan letak penyimpangan yang
terjadi, seiapa yang harus bertanggung jawab serta alternative untuk tindakan koreksi
manakah yang akan digunakan.
J. Alat Fungsi Controlling
1.      Anggaran
adalah suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dari pengeluaran yang disediakan untuk
mencapai hasil tersebut. Jika tidak sesuai dengan anggaran, baik pemerimaan maupun
pengeluaran maupun hasil yang diperoleh perusahaan tidak efektif karena terdapat
penyimpangan.

Tipe-tipe anggaran:
a. Anggaran penjualan
b. Anggaran produksi
c. Anggaran Biaya Produksi
d. Langkah anggaran, berhubungan dengan anggaran produksi dan menunjukkan
bermacam-macam tingkat tingkat produksi
e. Anggaran pembelian
f. Anggaran personel
g. Anggaran Tunai & Keuangan
h. Anggaran induk (anggaran total)

2.        Non-Anggaran
Alat pengenalian non anggaran :
a. Pengamatan pribadi, pengawasan langsung secara pribadi oleh pimpinan perusahaan
terhadap para bawahan yang sedang bekerja
b. Laporan, laporan yang dibuat oleh para manajer.
c. Laporan keuangan, daftar laporan keuangan yang biasanya terdiri dari Neraca dan
Laporan Laba Rugi (neraca rugi laba)
d. Statistic, merupakan pengumpulan data, informasi, dan kejadian yang tealh berlalu.
e. Break event point, suatu titik atau keadaan ketika jumlah penjualan tertentu tidak
mendapat laba atau rugi.
f. Audit Intenal, pengendalian yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan yang meliputi
bidang-bidang kegiatan secara menyeluruh yang menyangkut masalah keuangan. Audit
ini juga menyangkut pengendalian persediaan yang baik, pembayaran barang yang dibeli,
dan pemeriksaan yang memadai, apakah barang yang telah dibayar benar-benar telah
diterima.

K. Tipe-tipe Controlling
Ada tiga tipe dasar dalam controlling (pengawasan) yaitu :
a) Pengawasan Pendahuluan (Feedforward Control)
Pengawasan ini sering disebut juga dengan Steering Control. Ini dirancang untuk
mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar dan
tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap diselesaikan (kegiatan
belum dilaksanakan).
b) Pengawasan Concurrent
Pengawasan concurrent maksudnya pengawasan yang dilakukan bersamaan
dengan melakukan kegiatan. Pengawasan ini sering disebut pengawasan “ Ya-Tidak “,
screening control, “berhenti terus” dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung.
c) Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control)
Pengawasan ini bias juga dikenal sebagai “Past-Action Control” yang mengukur
hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan dan pengukuran ini dilakukan
setelah kegiatan terjadi.
Ketiga bentuk pengawasan ini sangat berguna bagi manajemen karena memungkinkan
manajemen membuat tindakan koreksi dan tetap dapat mencapai tujuan
L. Faktor Yang Membuat Controlling Diperlukan
1.       Perubahan lingkungan organisasi,
melalui fungsi pengawasan mendeteksi perubahan-perubahan yang berpengaruh pada barang dan
jasa organisasi, sehingga mampu menghadapi atau memenfaatkan peluang yang diciptakan oleh
perubahan-perubahan yang terjadi.
2.       Peningkatan Kompleksitas Organisasi.
Semakin besar organisasi memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai
jenis produk harus memastikan untuk menjamin bahwa kualitas dan profitabilitas terjaga,
penjualan eceran pada penyalur perlu dianalisa dan dicatat secara tepat.
3.       Palm-Kesalahan.
Sistem pengawasan memungkinkan mendeteksi kesalahan yang salah sebelum menjadi kritis.
4.       Kebutuhan Manajer untuk mendelegasikan yang berwenang.
Bilamana menejer mendelegaikan wewenang kepada bawahannya, tanggung jawab atasan itu
sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan telah
melakukan tugas-tugas yang telah dilimpahkan kepadanya adalah dengan mengiplementasikan
sistem pengawasan.

M. Pentingnya pengendalian (controlling)


Terdapat beberapa alasan akan pentingnya pengendalian didalam setiap organisasi :
1. adanya perubahan di lingkungan organisasi hal itu menyebabkan fungsi pengendalian harus
dilakasanakan agar dampak dari perubahan perubahan tersebut segera dapat dideteksi sehingga
manajemen akan mampu menghadapi tantangan maupun memanfaatkan adanya peluang yang
disebabkan oleh perubahan itu. Misalkan timbulnya perubahan tekhnologi, adanya pesaing
pesaing baru yang muncul.
2. organisasi menjadi semakin kompleks
Oleh karena pada umumnya organisasi pada masa sekarang ini cenderung bercorak
desentralisasi, maka kegiatan perusahaan menjadi terpisah-pisah secara geografis dan pula
menjadi lebih luas dan kompleks. Demikian juga banyak dipakai penyalur dalam penjualan
produk, maka untuk menjaga kualitas dan profibillitas, perlu system pengendalian yang lebih
teliti.
3. timbulnya kesalahan-kesalahan dalam bekerja
Untuk mendeteksi kesalahan yang mungkin dapat diperbuat oleh pelaku organisasi, maka
digunakan fungsi pengendalian. Semakin jarang pekerja melakukan kesalahan dalam bekerja,
semakain sederhana manajemn menjalankan fungsi pengendalian.
4. kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang
mengimplementasikan system pengendalian agaknya merupakan cara yang tepat atasan masing
masing. Namun demikian, manager harus dapat menjaga keseimbangan antara pengendalian
dengan kebebasan pribadi dan pekerja supaya tidak mematikan kreatifitas.
N. Jenis-Jenis pengendalian (controlling )
1. Pengendalian kemudi (steering control)
Sering pula disebut pengendalian umpan maju (feed forward controls) pengendalian ini
dirancang untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan dan
memperbolehkan mengambil tidakan koreksi sebelum kegiatan selesai dikerjakan.
2. Pengendalian skrening (creening controls)
Sering kali disebut pengendalian ya atau tidak (yes or no controls) tipe pengendalian ini
merupakan proses yang terlebih dulu menyetujui aspek tertentu dari suatu prosedur, atau syarat
tertentu harus dipenuhi dulu sebelu kegiatan-kegiatan dapat dilakukan. Disini segi keamanan
adalah factor kunci dan bahakan akan dapat memberikan pengamanan exstra kepada manager.
3. pengendalian purakarya (Post Action Controls)
Sering disebut juga pengendalian umpan balik (feed back controls) jenis pengendalian ini
mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Penyebab dari penyimpangan
dari rencana atau standar ditentukan dan penemuan penemuan diterapkan untuk kegiatan serupa
diwaktu mendatang. Pengendalian ini bersifat historis dan pengukuran dilakukan sesudah kegitan
terjadi.
O. Tahap – tahap Pengendalian ( controlling)

1.      Penetapan Standar Pelaksanaan


Maksud sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai patokan untuk
menilai hasil-hasil. Tipe bentuk standar yang umum adalah :
a. Standar-standar fisik, seperti kuantitas barang atau jasa serta kualitas produk.
b. Standar-standar moneter yang ditujukan dalam rupiah yang mencakup biaya tenaga kerja,
penjualan, laba kotor, dll
c.  Standar-standar waktu, maksudnya meliputi kecepatan produksi atau batas waktu
pekerjaan yang harus diselesaikan.
2.      Penentuan Pelaksanaan Kegiatan
              Menentukan pengukuran secara tepat dan harus mengukur setiap jam, harian, harian, dan
bulanan. Pengukuran itu dapat berbentuk laporan tertulis.
3.     Pelaksanaan Kegiatan
Maksud pengukuran yang dilakukan sebagai proses yang berulang-ulang dan terus-
menerus.
4.     Pembanding Pelaksanaan Dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab penyimpangan dan menganalisisnya mengapa
terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.
5.     Tindakan Koreksi Bila Diperlukan.
Bila diketahui dalam pelaksanaannya penyimpangan yang terjadi, dimana perlu ada
perbaikan dalam pelaksanaan.

P. Metode Pengendalian ( controlling )


 Metode pengendalian terdiri atas dua kelompok, yaitu metode bukan    kuantitatif (non-
kuantitatif) dan metode kuantitatif.
1. Metode Pengendalian Non-Kuantitatif
Metode ini adalah metode-metode pengawasan yang digunakan manajer dalam
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Teknik-teknik yang sering digunakan meliputi :
1) pengamatan (control by observasi),
2) inspeksi teratur dan langsung (pengawasan secara berkala dan inspeksi langsung),
3) pelaporan lisan dan tertulis (control by report),
4) evaluasi pelaksanaan, dan
5) diskusi antara manajer dan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan.

2. Metode Pengendalian Kuantitatif


sebagian besar teknik-teknik pengawasan kuntitatif cenderung untuk menggunakan data khusus
dan metode kuantitatif untuk mengukur dan mengukur kuantitas dan kualitas keluaran
(output). Metode-metode kuantitatif   tersebut terdiri dari :
1. Anggaran (budget) seperti :
a. anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan, anggaran kas, dll,
dan
b. anggaran-anggaran khusus, seperti sistem perencanaan-pemrograman-penganggaran
(PPBS),dll.
2. Audit, seperti
a. audit internal,
b. audit eksternal, dan
c. audit manajemen.
3. Analisa titik impas
4.  Analisa Rasio
5. Bagan dan teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan, seperti Program
Evaluation and ReviewTechnique, dll. 

Q. Pengaplikasian Controlling dalam Perusahaan

Seorang ketua yang menjadi pemimpin dalam manjemen controlling bertugas memastikan agar
usaha tersebut sudah sesuai dengan standar yang berlaku di pasaran dan telah ditentukan dengan
waktu yang tepat juga. Ketua tidak hanyak memperhatikan produknya tapi juga memperhatikan
anggota yang terlibat pada usaha tersebut. Tugasnya ialah mengingatkan jika ada yang menyimpang
dari produksi tersebut yang seharusnya dapat dicapai.Manajemen pengawasan ini erat kaitannya
dengan manajemen kualitas yang mana manajemen kualitas termasuk manajemen pengawasan
(controlling) juga. Selanjutnya membuat prosedur controlling yang efektif merupakan langkah-
langkah yang harus diterapkan untuk melaksanakan kegiatan teknis maupun administrative guna
menjamin terselenggaranya kebijakan yang telah ditentukan secara ekonomis dan efisien.
Manajemen berkewajiban menciptakan prosedur yang baik sehingga menjamin terciptanya system
pengendalian manajemen yang efektif dalam meningkatkan usaha tersebut.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengawasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
tujuan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem umpan balik, membandingkan kegiatan
nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur
penyimpangan serta mengambil tindakan yang diperlukan.

Tipe-tipe pengawasan yaitu ; Pengawasan Pendahuluan (kontrol awal), Pengawasan pada


saat kerja berlangsung (kontrol bersama), Pengawasan Feed Back (kontrol umpan balik). Tahap
Proses Pengawasan ; menentukan standar pelaksanaan (perencanaan), menentukan pengukuran
pelaksanaan kegiatan, Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisa
penyimpangan –penyimpangan, pengambilan tindakan perbaikan.

Pengawasan penting disebabkan karena Perubahan lingkungan organisasi, Peningkatan


kompleksitas organisasi, Meminimalisasikan kesalahan kesalahan, Kebutuhan manajer untuk
mendelegasikan berwenang, Komunikasi dan Menilai informasi dan mengambil tindakan.
Tahap-tahap dalam proses pengendalian adalah :
1. Penetapan standar pelaksanaan
2. menentukan pelaksanaan kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
4. Pembanding pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan
5. Pengambilan koreksi bila diperlukan.

Karakteristik-karakteristik proses pengendalian yang efektif diantaranya adalah :, tepat


waktu, objektif dan menyeluruh, akurat pada titik-titik pengendalian strategi, realistik secara
ekonomis, terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi, fleksibel, bersifat sebagai dan petunjuk
operasional, realistis secara organisasional, serta diterima para anggota organisasi.

B. Saran
Pengawasan dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak ada
pengawasan dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi
baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan.

Pengawasan menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu komunikasi yang
baik antara pemimpin organisasi dengan anggota organisasi. Serta pengawasan dapat memicu
terjadinya tindak pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu masalah.

Pengawasan lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin organisasi. Oleh karena
itu perlu adanya hak dan otoritas ketegasan seorang pemimpin dalam suatu
organisasi. Pengawasan disarankan dilakukan secara rutin karena dapat mengubah lingkungan
organisasi dari yang baik menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Aji Fitriyan. 2019. “Controlling pada Fungsi Manajemen”,


https://www.edukasikini.com/2019/12/controlling-pada-fungsi-manajemen.html?m=1, diakses
pada 8 Oktober 2021 pukul 16.23.

Ikrarini, Hestu. 2014. “Definisi Controlling dan Langkah-langkah dalam Kontrol”,


https://hestuningikrarini.wordpress.com/2014/12/02/definisi-controlling-dan-langkah-langkah-
dalam-kontrol/, diakses pada 8 Oktober 2021 pukul 16.15.

Ghiezaeni. 2012. “Pengendalian”,


http://ghiezaenimotivator.blogspot.com/2012/06/pengendalian-controlling.html?m=1, diakses
pada 8 Oktober 2021 pukul 16.10.

Rhyna. 2014.”Controlling dalam Manajemen”,


http://tugaskuliahku09.blogspot.com/2014/02/makalah-controlling-dalam-manajemen.html,
diakses pada 8 Oktober 2021 pukul 16.03.

Sumarni, Murti. 2014. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan).Yogyakarta:


Liberty Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai