Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ISRA MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW

GURU MATA PELAJARAN


Neneng Herawat, S.Ag

Munazzah Hurun Ainun, S.Pd

Dra Siti Sa'adah

Neng Tina S.Pd.I

DISUSUN OLEH
(X IPA)-Maryani Mulyaningsih

SMA DARUL HIKMAH BOJONGSOANG


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Isra Mi'raj Nabi
Muhammad Saw " ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas dari guru pada bidang Fikih, Akidah akhlak, Ski, dan Tafsir. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Isra
Mi'raj bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya juga berterima kasih kepada ibu selaku guru di bidang Fikih,
Akidah akhlak, Ski, dan Tafsir yang telah memberikan tugas ini sehinga
dapan menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya pelajari.

Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, Februari 2023


DAFTAR ISI

SAMPUL..............................................................................................I

KATA PENGANTAR...........................................................................II

DAFTAR ISI........................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1

A. Pengertian isra mi'raj.............................................................1

B. latar belakang isra mi'raj.......................................................2

BAB II FIQIH.......................................................................................3

A. Riwayat di wajibkan-Nya sholat wajib.................................3

BAB III AKIDAH AKHLAK..................................................................4

A. Rukun islam yang memiliki kaitan dengan isra mi'raj........4

B. Hikmah terbaik tentang isra mi'raj......................................5

BAB IV SKI.........................................................................................6

A. Kapan peristiwa isra mi'raj terjadi.......................................6

B. Peristiwa di dalam isra mi'raj..............................................7

C. Tujuan dari peristiwa isra mi'raj..........................................8

BAB V TAFSIR...................................................................................9

A. Dalil tentang peristiwa isra mi'raj dan penjelasan.............9

B. Manfaat peristiwa isra mi'raj..............................................10


BAB VI PENUTUP............................................................................11

A. Kesimpulan..........................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN ISRA MI'RAJ

Adalah perjalanan yang di lakukn Nabi Muhammad saw dalam waktu


satu malam saja. Kejadian ini adalah salah peristiwa penting bagi umat
islam, karena pada peristiwa ini lah Nabi Muhammad mendapat
perintah untuk menunaikan sholat lima wakti satu hari satu malam.
Beberapa penggambaran tentang kejadian ini dapat dilihat di surah ke-
17 di Al-Qur'an, yaitu Surah Al-Isra.

B. LATAR BELAKANG ISRA MI'RAJ

Peristiwa isra miraj terjadi setelah Rasulullah SAW kehilangan kedua


orang yang dicintainya yakni, istri Rasulullah yang bernama Siti Khadijah
dan pamannya yang bernama Abu Thalib. Kedua orang tersebut
merupakan orang terdekat Rasul yang diketahui memiliki peran serta
pengaruh yang cukup besar dalam proses dakwah Rasulullah.

Kepergian keduanya membuat Rasulullah sangat bersedih, sehingga


tahun itu disebut sebagai ‘amul huzni atau tahun kesedihan. Sehingga
Allah SWT membuat perjalanan spiritual untuk Rasulullah sebagai
pelipur lara yang dikenal dengan istila Isra Miraj. Peristiwa ini terjadi
pada tangal 27 bulan Rajab.

BAB II
FIQIH

A. RIWAYAT DI WAJIBKAN-NYA SHOLAT WAJIB

Turunnya perintah sholat lima waktu diabadikan dengan kejadian Isra


Mi'raj yang dijalani oleh Nabi Muhammad SAW. Isra Mi'raj adalah
mukjizat yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW pada
tahun kesepuluh kenabiannya, tepatnya sebelum Beliau hijrah ke Kota
Madinah.

Bukti bahwa Allah SWT memerintahkan sholat lima waktu pada saat
Rasulullah SAW melakukan Isra Mi'raj tertuang dalam hadits berikut.
Hadist ini diambil dari kitab Kitab Fadhail ash-Shahabah yang ditulis
Bukhari.
‫ "َفَر َج ْع ُت‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬."‫ َال ُيَبَّد ُل الَقْو ُل َلَدَّي‬، ‫ َو ِهَي َخ ْم ُسوَن‬، ‫ِهَي َخ ْم ٌس‬
‫ اْسَتْح َيْيُت ِم ْن َر ِّبي‬: ‫ َفُقْلُت‬. ‫ َر اِج ْع َر َّبَك‬: ‫ َفَقاَل‬،‫ِإَلى ُم وَس ى‬

Artinya: "Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi
berubah keputusan-Ku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, "Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan,
'Kembalilah menemui Rabbmu'. Kujawab, 'Aku malu pada Rabbku'." (HR
Bukhari).

Bersama Malaikat Jibril, Rasulullah SAW melakukan perjalanan ke langit


dengan menunggangi buraq. Perjalanan Rasulullah SAW menghadap
Allah SWT tersebut harus melalui langit yang terdiri dari tujuh lapis. Di
tiap lapisan langit inilah, Malaikat Jibril memperkenalkan Rasulullah
SAW pada para nabi yang ada di sana.
Setelah menghadap Allah SWT dan menerima syariat sholat wajib,
Rasulullah SAW kemudian turun kembali dan sampai ke langit keenam
bertemu dengan Nabi Musa AS. Nabi Musa AS kemudian bertanya
tentang jumlah waktu salat yang diwajibkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Beliau pun menjawab, lima puluh waktu dalam sehari semalam
yang dibalas lagi oleh Nabi Musa AS:

"Sungguh ummatmu tak akan sanggup melaksanakan lima puluh kali


sholat dalam sehari. Dan aku -demi Allah-, telah mencoba
menerapkannya kepada manusia sebelummu, aku telah berusaha keras
membenahi Bani Israil dengan sungguh-sungguh. Kembalilah kepada
Rabbmu dan mintalah keringanan untuk umatmu."

Mendengar hal itu, Rasulullah SAW pun kembali memohon kepada


Allah SWT untuk diberikan keringanan dalam sholat. Setelah mendapat
keringanan 10 rakaat dalam sehari, Rasulullah SAW kembali lagi dan
bertemu dengan Nabi Musa AS.

Lagi-lagi, Nabi Musa menyarankan keringanan pada Rasulullah SAW.


Hal itu pun kembali dituruti Rasulullah SAW dan sholat wajib dalam
sehari berkurang menjadi 5 rakaat.

Meski demikian, Nabi Musa AS sebetulnya tetap berpendapat hal itu


masih dirasa memberatkan untuk umat Rasulullah SAW seperti
sebelumnya. Namun, kali ini, pendapatnya tidak diterima Rasulullah
SAW dan dia menjawab:

"Aku sudah berulangkali kembali kepada Tuhanku dan memohon


kepadaNya sampai aku merasa malu. Aku tidak akan melakukannya
lagi." (HR Bukhari dan Muslim).
BAB III
AKIDAH AKHLAK

A. RUKUN ISLAM YANG MEMILIKI KAITAN DENGAN ISRA MI'RAJ

Anda mungkin juga menyukai