Oleh :
SGD 6
SEMARANG – 2020
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Hari : Rabu
Disetujui Oleh:
2
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
Kata Pengantar..........................................................................................................................4
BAB I...........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.......................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................5
2.2 Rumusan Masalah......................................................................................................6
BAB II.........................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................7
2.1 Dasar Teori.................................................................................................................7
2.2 Kerangka Teori.........................................................................................................16
BAB III......................................................................................................................................17
PENUTUP.................................................................................................................................17
KESIMPULAN......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18
3
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep
Manajemen dalam Islam : At-Tadbir dan Kepemimpinan dalam Islam” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas modul
6.3. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Moh. Husnun Niam, Drg; Amd. Kom,
selaku dosen modul 6.3 yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
2.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konsep at-tadbir?
2. Bagaimana penjelasan dari konsep manajemen dan dasarnya?
3. Apa saja konsep manajemen menurut perspektif Islam?
4. Bagaimana konsep kepemimpinan secara umum?
5. Bagaimana konsep kepemimpinan menurut Islam dan dasar konseptualnya ?
6. Bagaimana prinsip kepemimpinan menurut Islam?
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan
terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata
laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia
karangan John M. Echols dan Hasan Shadily management berasal dari akar kata
to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan
memperlakukan. Manajemen menurut Hadari Nawawi adalah merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam memanage organisasi, lembaga,
maupun perusahaan. Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama
dengan hakikat manajemen adalah al-tadbir (pengaturan). (Sugeng Kurniawan,
2015) At-tadbir adalah manajemen atau pengaturan dalam islam. At-tadbir
sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan dan sesuai dengan ajaran Al-
Quran seperti firman Allah SWT :
Artinya: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu. (Q.S. As-Sajdah : 5)
(Goffar, 2016)
7
komponen yang ada yaitu (POAC) planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (pelaksanaan) dan controlling (pengawasan). Dan
empat komponen tersebut di jelaskan di beberapa ayat al-Qur‟an dan Hadits.
Untuk lebih jelasnya maka akan penulis uraikan satu persatu sebagai berikut:
Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan
pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar
tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal.
Perencanaan adalah salah satu fungsi awal dari aktivitas manajemen
dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Anderson memberikan
definisi perencanaan adalah pandangan masa depan dan menciptakan
kerangka kerja untuk mengarahkan tindakan seseorang di masa depan.
Perencanaan yang baik dilakukan untuk mencapai:
1) “Protective benefits” yaitu menjaga agar tujuan-tujuan, sumber dan
teknik/metode memiliki relevansi yang tinggi dengan tuntutan masa
depan sehingga dapat mengurangi resiko keputusan.
2) “Positive benefits” yaitu produktivitas dapat meningkat sejalan
dengan dirumuskannya rencana yang komprehensif dan tepat.
Mengenai pentingnya suatu perencanaan, ada beberapa konsep yang
tertuang dalam Al Qur‟an dan Al Hadits. Di antara ayat Al Quran yang
terkait dengan fungsi perencanaan adalah: Surat Al Hasyr ayat 18 :
8
manajer melakukan upaya pengorganisasian agar rencana tersebut dapat
dikerjakan secara sukses. Pengorganisasian adalah proses mengatur,
mengalokasiakan dan mendistribusiakan pekerjaan, wewenang dan
sumber daya diantara anggota organisasi. Stoner menyatakan bahwa
mengorganisasikan adalah proses mempekerjakan dua orang atau lebih
untuk bekerja sama dalam cara terstruktur guna mencapai sasaran
spesipik atau beberapa sasaran.
Proses organizing yang menekankan pentingnya tercipta kesatuan dalam
segala tindakan sehingga tercapai tujuan, sebenarnya telah dicontohkan
di dalam Al Qur‟an. Firman Allah dalam surat Ali imran ayat 103
menyatakan:
9
Al-Qur‟an dalam hal ini sebenarnya telah memberikan pedoman dasar
terhadap proses pembimbingan, pengarahan ataupun memberikan
peringatan dalam bentuk actuating ini. Allah berfiman dalam surat al–
kahfi ayat 2 sebagai berikut :
10
Fleksibel yang dimaksud adalah tidak kaku (lentur). Diperlukan pengelola berani
mengambil kebijakan atau memutuskan hal-hal yang berbeda dengan
tuntutan/petunjuk formal dari atas, oleh karena itu untuk menghidupkan
kreativitas para pengelola lembaga pendidikan maka perlu dikembangkan
evaluasi yang tidak semata-mata berorientasi pada proses melainkan dapat
dipahami pada produk dan dan hasil yang akan dicapai, jika pandang-an ini
dipahami, maka manajemen dalam hal ini kinerja manajer atau pemimpin tidak
hanya diukur dengan menggunakan telah terlaksana progam yang ada, tetapi
lebih dari itu adalah sejauh mana pelaksanaan itu melahirkan produk- produk
yang diinginkan oleh berbagai pihak. Petunjuk al-Qur’an mengenai fleksibelitas
ini antara lain tercantum dalam surat al-Hajj ayat 78:
Artinya: Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-
benarnya. dia Telah memilih kamu dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk
kamu dalam agama suatu kesempitan (Q.S. Al-Hajj : 78).
(Sugeng Kurniawan, 2015)
b. Efektif dan Efisien
Menurut Wayan Sidarta; “pekerjaan yang efektif adalah pekerjaan yang
memberikan hasil seperti rencana semula, sedangkan pekerjaan yang efisien
adalah pekerjaan yang megeluarkan biaya sesuai dengan rencana semula atau
lebih rendah, yang dimaksud dengan biaya adalah uang, waktu, tenaga, orang,
material, media dan sarana. Kedua kata efektif dan efisien selalu dipakai
bergandengan dalam manajemen karena manajemen yang efektif saja sangat
mungkin terjadinya pemborosan, sedangkan manajemen yang efisien saja bisa
berakibat tidak tercapainya tujuan atau rencana yang telah ditetapkan. Ayat al-
Qur’an yang dapat dijadikan acuan kedua hal tersebut adalah Surat al-Kahfi ayat
103-104:
11
Artinya: Katakanlah: "Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-
orang yang paling merugi perbuatannya. Yaitu orang-orang yang Telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa
mereka berbuat sebaik-baiknya”. (Q.S. Al-Kahfi : 103- 104)
(Sugeng Kurniawan, 2015)
c. Terbuka
Yang dimaksud dengan terbuka di sini bukan saja terbuka dalam memberikan
informasi yang benar tetapi juga mau memberi dan menerima saran atau
pendapat orang lain, terbuka kesempatan kepada semua pihak, terutama staf
untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya baik dalam jabatan
maupun bidang lainnya. Al-Qur’an telah memberikan landasan kepada kaum
muslim untuk berlaku jujur dan adil. Hal ini merupakan kunci keterbukaan,
karena tidak dapat dilakukan keterbukaan apabila kedua unsur tersebut tidak
terpadu. (Yacoeb, 2013)
Ayat al-Qur’an yang menyuruh umat manusia untuk berlaku jujur
dan adil yang keduanya merupakan kunci keterbukaan itu, ada dalam surat An-
Nisa ayat 58:
12
c. Kooperatif dan Partisipasif
Dalam rangka melaksanakan tugasnya manajer menurut Islam harus cooperative
dan partisipasif karena tidak dapat lepas dari beberapa keterbatasan
menurut Chester I Bernard limitasi tersebut meliputi: 1) Limitasi fisik (alam)
misalnya untuk memenuhi kebutuhan makanan ia harus menanam dan ini sering
dilakukan orang lain atau bersama orang lain
2) Limitasi Psikologi (ilmu jiwa). Manusia akan menghargai dan
menghormatinya
3) Limitasi sosiologi. Manusia tidak akan dapat hidup tanpa orang lain
4) Limitasi biologis. Manusia secara biologis termasuk makhluk termasuk
makhluk yang lemah sehingga untuk memperkuat dan mempertahankan dirinya
manusia harus bekerjasama, saling memberi dan menerima bersatu dan
mengadakan ikatan dengan manusia.
13
"Leadership is an attempt at influencing the activities of followers through the
communication process and toward the affair meant of some goals"
(Maimunah, 2017)
14
3. Pendekatan Teoritis
Ideologi Islam adalah ideologi terbuka dan dialektis. Hal ini mengandung
arti walaupun dasar-dasar konseptual yang ada sudah sempurna, namun
Islam tidak menutup kesempatan untuk mengkomunikasikan ide-ide dan
pemikiran-pemikiran dari luar selama pemikiran tersebut tidak bertentangan
dengan al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah.
(Maimunah, 2017)
15
2.2 Kerangka Teori
Organisasi / Suatu
kelompok
Manajemen Kepemimpinan
Tujuan tercapai
16
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajemen dan kepemimpinan yang baik harus saling berkoordinasi untuk mencapau
tujuan. Fungsi manajemen adalah untuk mengatur, merencanakan dan
mempertimbangkan teknis-teknis untuk mencapai tujuan. Manajemen tanpa diiringi
kepemimpinan yang baik makan tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan, karena
pemimpin berfungsi untuk mempengaruhi seseorang yang ada didalam suatu organisasi
untuk berjalan bersama sesuai manajemen yang sudah direncakan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18