Disusun
Oleh:
Kelompok 3
SRI EVA RIDHA
NIM: 16173004
Dosen Pembimbing,
Hasanah, MA
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam islam posisi dan porsi wanita sangatlah jelas baik dalam Al-
Qur`an maupun hadist yang merupakan acuan baku bagi umat islam. Banyak
hadist- hadist secara jelas (eksplisit) menjelaskan bahwa wanita bertengger
pada posisi yang sangat mulia dan terhormat. Seperti pada hadist nabi yang
sangat populer menyatakan bahwa sorga itu berada di bawah telapak kaki ibu,
itu adalah ungkapan betapa mulianya seorang ibu itu di mata Allah.
Bahkan dalam hadis lain dikatakan, ketika seorang pemuda bertanya
kepada nabi " wahai rosul siapakah yang berhak pertamakali saya hormati "
rosul menjawab "ibumu" lalu siapa lagi "ibumu" sampai pada jawaban yang
ketiga "ibumu" dan yang terakhir kalinya "ayahmu". Siapapun akan terharu
biru tak terkecuali seorang ayah walupun di situ disebutkannya terkahir kali
namun penghargaan yang mendalam terhadap perempuan adalah juga
merupakan kebahagian kita semua. Sebuah pelajaran bagi kita kejadian yang
terjadi ketika pada masa nabi.
Seorang sahabat yang bernama jurait taat solatnya, sufi,selalu
mengurung diri dalam masjid. Namun ketika saat sakratul maut datang jurait
tak mampu megucapkan dan melafalkan sahadatain seperti yang ia biasa
lakukan. Namun setelah di cari kuncinya mengapa itu bisa terjadi terhadap
sahabat nabi yang taat solatnya serta sufi akhirnya terbongkarlah bahwa jurait
tidak menghormati ibunya namun saat ibunya dirayu untuk memaafkan jurait
detik itu juga jaurait menghembuskan nafasnya dengan kalimat sahadatain
dan mati dengan khusnul khatimah. Tidak disangsikan lagi bahwa keberadaan
ibu adalah merupakan figure yang sangat sentral dalam keluraga yang penuh
degan kehangatan dan kelembutan. Tidak ada yang perlu dikotomikan antara
peran ayah dan ibu keduanya saling melengkapi karena keduanya mempunyai
kekurangan maupun kelebihan dan alangkah indahnya jika keduanya
disinergikan untuk mendorong keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun yang kami jelaskan di sini rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apa saja Kedudukan dan Keistimewaan Wanita dalam Islam?
2. Siapa saja yang bisa dikatakan sebagai Wanita Islam?
3. Apa saja Peran Wanita dalam Masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah:
1. Untuk mempelajari tentang Perempuan dalam Perspektif Islam.
2. Untuk memberikan pengetahuan kepada para pembaca tentang
Kedudukan, Keistimewaan dan Peran Wanita dalam Islam.
3. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Begitu pula dalam firman-Nya, “Kami perintahkan kepada manusia
supaya berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya
dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Mengandung dan menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (QS. Al-Ahqaf: 15)
4
bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan
penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.
Daripada Aisyah r.a. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada
anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka
akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.
Syurga itu di bawah telapak kaki ibu. Apabila memanggil akan engkau
dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.
Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu
neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang
dia kehendaki dengan tidak dihisab.
Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di
udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya
selama dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang
dan puasanya).
Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka
Allah S.W.T. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada
suaminya (10,000 tahun).
Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya,
maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T. mencatatkan
baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000
kejahatan.
Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah
S.W.T. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan-Nya.
Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada
dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu
tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang
sakit, maka Allah S.W.T. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang
hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.
Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.
5
Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 lelaki
yang jahat.
2 rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baikdaripada 80
rakaat solat wanita yang tidak hamil.
Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya
(ASI) akan dapat satu pahala dari pada tiap-tiap tetes susu yang diberikannya.
Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah
didalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad.
Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang
melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh
rahmat.
6
D. Peran Wanita Dalam Masyarakat
Secara kodrati, wanita sebagai manusia tidak dapat melepaskan diri dari
keterikatannya dengan manusia lain. Seperti kita ketahui bahwa pada
dasarnya berhubungan dengan individu lain merupakan suatu usaha manusi
untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. Dari hubungan antar pribadi ini,
tumbuhlah perasaan diterima, ditolak, dihargai-tidak dihargaidan diakui-tidak
diakui. Di samping itu dari hubungan antar pribadi ini, manusia dapat lebih
mengenal dirinya sendiri, banyak mendapatkan penilaian dan memberikan
penilaian. Bergaul dengan individu lain, membuka kesempatan bagi wanita
untuk dapat menyatakan diri dan mengembangkan kemampuannya.
Suatu kenyataan bahwa dewasa ini keikut-sertaan wanita dalam
mencapai tujuan pembangunan sangat diharapkan. Berbagai peran dan tugas
ditawarkan bagi wanita, dalam hal ini tentunya kita harus selalu selektif
jangan sampai terkecoh sehingga lupa pada kodratnya.
Dalam hubungan antar pribadi (pergaulan) masing-masing individu
diberi kesempatan untuk mengembangkan pribadinya agar dapat mendekati
sempurna. Wanita, dalam bergaul memperoleh banyak kesempatan untuk
menghayati proses sosialisasi itu, baik sebagai subjek atau objek dalam
kehidupan bersama.
Sehubungan dengan kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan
individu lain, Islam mengajarkan umatnya untuk menjalankan silaturahmi
sebagai usaha untuk mempererat persaudaraan dengan sesama umat. Dari
silaturahmi inilah awal tumbuhnya Ukhuwah Islamiyah, yang merupakan
suatu cara untuk mencapai terwujudnya masyarakat Islam yang bersatu.
Keberhasilan kita dalam menciptakan suasana yang harmonis dalam
masyarakat pada umumnya, maupun sesama muslim pada khususnya dapat
ditentukan oleh kemampuan untuk memberikan kasih sayang, menghindarkan
diri dari sifat kasar, dengki, fitnah, dan saling curiga mencurigai. Di samping
itu pergaulan kita dengan individu lain ditentukan oleh:
a. Pengertian bahwa tiap individu mempunyai kepribadian tertentu, yang
unik dan hanya dimiliki oleh individu tersebut.
7
b. Pengertian bahwa tiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda
dengan individu lain, hal ini akan mendasari perilakunya.
c. Kemampuan kita untuk mengerti perasaan orang lain, toleran, dan penuh
pengertian.
d. Sikap untuk menghargai orang lain sebagai suatu pribadi dan tidak terlalu
mementingkan diri kita sendiri.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sungguh telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an betapa pentingnya peran
wanita, baik sebagai ibu, istri, saudara perempuan, mapun sebagai anak.
Demikian pula yang berkenaan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya.
Adanya hal-hal tersebut juga telah dijelaskan dalam sunnah Rasul.
Peran wanita dikatakan penting karena banyak beban-beban berat yang
harus dihadapinya, bahkan beban-beban yang semestinya dipikul oleh pria.
Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi kita untuk berterima kasih kepada
ibu, berbakti kepadanya, dan santun dalam bersikap kepadanya. Kedudukan
ibu terhadap anak-anaknya lebih didahulukan daripada kedudukan ayah.
Sungguh luar biasa Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang
sempurna, dan dibekali pula dengan kodrat bagai tiang penyanggah yang slalu
dibawa kemana pergi dan suatu saat nanti Allah SWT akan menggantikannya
menjadi kebajikan apabila tiang itu dipergunakan dan diletakannya ditempat
yang baik dan benar.
9
DAFTAR PUSTAKA
Qardhawy, Yusuf. 1997. Fiqh Daulah Dalam Perspektif al-Qur'an dan Sunnah,
Jakarta, Pustaka Al-Kautsar,
10
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang “WANITA DALAM
PERSPEKTIF ISLAM”. Semoga tugas makalah ini dapat digunakan sebagai salah
satu bahan acuan dan bahan pembelajaran bagi para pembaca.
Saya menyadari, bahwa dalam pelaksanaan penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan atau kelemahan karena pengalaman yang saya miliki dalam
melakukan penulisan makalah masih sangat kkurang. Oleh karena itu saya
berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran untuk
penyempernaan penulisan di kemudian hari. Semoga makalah ini bermanfaat dan
dapat memberikan informasi kepada para pembaca. Aamiin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1 Kedudukan Wanita Dalam Islam................................................... 3
2.2 Keistimewaan Wanita dalam Islam................................................ 4
2.3 Peran Wanita Dalam Keluarga Islami............................................ 6
2.4 Peran Wanita Dalam Masyarakat................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10
ii