Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MK. SISTEM INFORMASI BISNIS


"Sistem Informasi Kelompok Kerja (workgroup Information Systems)"

Oleh :
MUH. RAHARDI
NIM. D1A116109
Kelas A

 Dosen Pembimbing : Dr. Abdi, SP., MP

JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR

AssalamuAlaikum Warahmatullahiwabarakatuh
Syukur Alhamdulillah Kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam atas junjungan Nabi Muhammad

SAW yang telah memberikan teladannya kepada kita semua sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Berkat kesabaran dan kerja keras akhirnya penyusunan makalah ini dapat

diselesaikan dengan sedemikian rupa. Makalah ini disusun untuk melengkapi

tugas mata kuliah Sistem Informasi Bisnis diharapkan dapat memperluas

wawasan pembaca mengenai Sistem informasi bisnis khususnya dalam lingkup

workgroup information systems.

Dalam proses penyusunan makalah ini penulis mengalami berbagai

kendala, namun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya

penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati penulis menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang turut berperan dalam pembuatan makalah ini terutama kepada

dosen pembimbing yaitu

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari

sempurna, karenanya dengan rendah hati kami menerima kritik dan saran yang

bersifat membangun. Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak,

amin.

Kendari, 14 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ................................................................................ ii


Daftar Isi ........................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang .................................................................... 1
I.2. Rumusan Masalah ............................................................... 2
I.3. Tujuan Penulisan ................................................................. 3
I.4. Manfaat Penulisan ............................................................... 4
II. PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Sistem Informasi Kelompok Kerja ....................
II.2. Fungsi ..................................................................................
II.3. Peran ....................................................................................
II.4. Norma ..................................................................................
II.5. Aplikasi ...............................................................................
II.6. Komponen ...........................................................................
III. KESIMPULAN .........................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui fungsi dari sistem informasi kelompok kerja

2. Untuk mengetahui peran dari sistem informasi kelompok kerja

3. Untuk mengetahui aplikasi yang diterapkan pada sistem informasi kelompok

kerja

4. untuk mengetahui komponen yang digunakan pada sistem informasi

kelompok kerja

1.4. Manfaat Penulisan


5.
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Kelompok Kerja


Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group

didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan

bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan. Kelompok

kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi

terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna

membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing.

Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan guna

terlibat di dalam kerja kolektif yang memerlukan upaya gabungan. Akibatnya,

kinerja mereka sekadar totalitas kontribusi dari seluruh individu anggota

kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan tingkat kinerja

keseluruhan yang lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka berikan.

Sementara itu, Tim Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang

terkoordinasi. Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja

yang lebih besar ketimbang totalitas input para individunya.

2.2 Fungsi

2.3 Peran

Kelompok butuh peran yang berbeda dengan anggotanya. Kita bisa

memahami perilaku seseorang di situasi khusus jika kita tahu apa peran yang
orang itu mainkan. Sehubungan dengan peran, sejumlah penelitian

menyatakan kesimpulan berikut :

a. Orang punya beragam peran.

b. Orang belajar peran dari rangsangan di sekitar mereka seperti teman, buku,

film, dan televisi.

c. Orang punya kemampuan berganti peran secara cepat tatkala mereka

mengenali suatu situasi dan menuntut perubahan utama yang jelas.

d. Orang kerap mengalami konflik peran tatkala peran di satu situasi

bertabrakan dengan peran di situasi lainnya.

2.4 Nilai dan Norma


Kelompok mengembangkan pola hubungan sosialnya sendiri, termasuk

kode dan praktek (norma) yang patut ditunjukkan lewat perilaku kelompok

tersebut. Norma yang ada dalam kelompok yang sifatnya informal misalnya :

a. Tidak menghasilkan output yang terlalu besar dibandingkan para anggota

lain atau melebihi batasan produksi yang ditetapkan kelompok.

b. Tidak menghasilkan produksi atau output yang lebih rendah ketimbang

yang diberlakukan kelompok.

c. Tidak mengatakan sesuatu pada supervisor atau manajemen yang bisa

membahayakan anggota kelompok lainnya.

Orang dengan otoritas atas anggota kelompok lain, semisal inspektur,

seharusnya tidak mengambil keuntungan dari senioritasnya tersebut atau

menjaga jarak sosial dengan kelompok.


Kelompok punya sistem sanksinya sendiri, termasuk tindakan kasar,

merusak hasil pekerjaan, menyembunyikan peralatan kerja, meliciki

inspektur, dan menghambat pekerjaan para anggota yang dianggap tidak

sesuai dengan norma-norma kelompok. Ancaman kekerasan fisik juga kerap

terjadi, dan kelompok telah mengembangkan sistem penghukuman terhadap

para pelangga dengan meninju bagian atas tangan si pelanggar. Metode

seperti ini telah dikenal sebagai pengendalian konflik di dalam kelompok.

Suatu penelitian yang dilakukan Economic & Social Research Council

memberi perhatian pada pentingnya norma-norma sosial di antara para

pekerja. Mereka menanyakan apakah pekerja dibimbing tidak hanya oleh

insentif uang tetapi juga tekanan rekan kerja.

2.5 Aplikasi

Tanpa komputer, rapat tatap muka, telepon, faks, dan surat biasanya

digunakan untuk itu kolaborasi. Namun, dengan komputer jaringan, berbagai

jenis kolaborasi kelompok perangkat lunak dapat digunakan. Secara umum,

jenis perangkat lunak ini disebut Groupware. Penggunaan groupware oleh

anggota workgroup untuk kolaborasi kadang-kadang disebut sebagai grup,

atau kolaboratif, komputasi.

Groupware adalah perangkat lunak untuk mengaktifkan kerja kelompok

atau komputer yang didukung kerja kooperatif yang merupakan istilah yang

digunakan oleh akademisi yang meneliti bidang ini. Kerja kooperatif yang

didukung komputer pertama kali digunakan pada 1984 oleh Irene Greif, dari
Massachusetts Institut Teknologi, dan David Cashman, dari Digital

Equipment Corporation, sebagai judulnya untuk lokakarya yang mereka atur.

Istilah groupware mencakup beragam produk dengan beragam fungsi dan

aplikasi.

Groupware adalah perangkat lunak untuk memungkinkan kolaborasi di

dalam dan di antara perusahaan. Ini mencakup berbagai macam perangkat

lunak yang memungkinkan tim orang untuk bekerja bersama secara efisien.

Tim-tim ini mungkin sedang mengerjakan peluncuran produk baru atau tim

yang lebih longgar individu dari berbagai bagian bisnis.

Groupware menyediakan fungsi untuk mempromosikan kerja tim dan

meningkatkan efisiensi melalui:

 meningkatkan berbagi informasi

 mengurangi overhead komunikasi

 menyediakan koordinasi

Jenis-jenis aplikasi kelompok kerja adalah sebagai berikut :

2.5.1. Olahpesan elektronik

Salah satu bentuk kolaborasi yang paling umum dalam kelompok kerja

adalah dokumen sederhana komunikasi; catatan tertulis, memo, daftar tugas,

pemberitahuan, dan pesan lainnya umumnya dikirim antara anggota grup.

Bentuk komunikasi ini sangat penting untuk semua aspek bisnis, dan

perangkat lunak yang dirancang untuk memfasilitasinya adalah jantung dari


sebagian besar informasi kelompok kerja sistem. Secara umum, jenis aplikasi

ini disebut pesan elektronik.

Pesan elektronik memungkinkan komunikasi dokumen terjadi antara

anggota grup pada waktu yang berbeda dari tempat yang berbeda. Individu

dapat mengirim pesan tertulis ke orang lain di kapan saja siang atau malam,

dan dari tempat mana pun di dunia. Kerugian elektronik olahpesan,

bagaimanapun, adalah bahwa pesan penting mungkin tidak segera dibaca.

Sebenarnya itu bisa beberapa hari sebelum pesan dibaca. Selain itu,

komunikasi dalam bentuk tertulis memiliki keterbatasan.

Bentuk dasar dari pesan elektronik adalah surat elektronik (email) di

mana teks sederhana pesan dikirim antar orang. Perangkat lunak surat

elektronik diperlukan untuk mengirim dan menerima email. Saat mengirim e-

mail, pengirim mengidentifikasi penerima melalui surat elektroniknya alamat,

dan perangkat lunak email menyimpan surat di kotak surat elektronik

penerima, yaitu ruang pada disk di jaringan yang disediakan untuk e-mail.

Penerima dapat meninjau surat di kotak surat kapan saja. E-mail dirancang

terutama untuk komunikasi dokumen. Namun, untuk mengirim berbagai jenis

file, termasuk file non-dokumen, bersama dengan email pesan. File yang

dikirim disebut lampiran, dan itu bisa berisi suara, foto, video, atau apa saja

yang dapat disimpan di komputer. Menggunakan lampiran, e-mail menjadi

komunikasi audio dan visual, serta dokumen komunikasi.

2.5.2. Berbagi informasi


Selain dapat mengirim pesan satu sama lain, anggota kelompok kerja

juga perlu dapat berbagi informasi dengan cara lain. Meskipun informasi

yang akan dibagikan dapat dikirim dari satu orang ke orang lain dengan

menggunakan email, seringkali lebih mudah memasukkan informasi yang

dibagikan satu lokasi dan biarkan setiap anggota kelompok mengaksesnya

sesuai kebutuhan. Salah satu cara mencapai ini dengan perangkat lunak

database. Database informasi yang dibagikan dapat dibuat, dan masing-

masing seseorang dapat menggunakan perangkat lunak basis data untuk

mengakses basis data.

Kesulitan menggunakan perangkat lunak database untuk berbagi

informasi adalah seringnya informasi itu tidak cocok dengan pendekatan basis

data. Berbagi informasi adalah aplikasi kelompok kerja yang melibatkan

berbagi berbagai jenis informasi di antara anggota grup. Dengan perangkat

lunak berbagi informasi, banyak yang berbeda jenis informasi, termasuk teks,

grafik, spreadsheet, basis data, video, dan suara, dapat dibagikan. Pengguna

dapat mengakses informasi, mengubahnya, mengomentarinya, dan

menambahkan yang baru informasi.

2.5.3. Konferensi Dokumen

Berbagi informasi memungkinkan anggota kelompok kerja berkolaborasi

pada waktu yang berbeda. Sering, namun, anggota kelompok ingin berunding

pada saat yang sama. Konferensi dokumen, juga disebut data conferencing,

adalah aplikasi kelompok kerja yang menyediakan bentuk kolaborasi ini pada
dokumen. Anggota grup di lokasi berbeda dapat secara bersamaan melihat

dokumen berisi teks, angka, grafik, dan bentuk informasi lainnya. Individu

dapat menambahkan komentar pada dokumen untuk dilihat orang lain dan

dapat membuat perubahan dalam dokumen.

Konferensi dokumen menyediakan komunikasi dokumen antara anggota

grup di waktu yang sama dari tempat yang berbeda. Ini berguna dalam situasi

di mana individu tidak dapat bertemu tatap muka untuk membahas dokumen.

Namun kerugiannya adalah bahwa anggota kelompok harus tersedia pada saat

yang sama untuk berunding pada dokumen.

Dua jenis utama konferensi dokumen adalah konferensi papan tulis dan

aplikasi konferensi. Dengan konferensi papan tulis, setiap pengguna melihat

dokumen yang sama pada papan tulis elektronik, yang merupakan area putih

di layar yang berisi dokumen. Pengguna mana pun dapat menulis komentar di

papan tulis, dan semua pengguna melihat komentar secara bersamaan di

papan tulis mereka.

2.5.4. Konferensi audio

Mungkin cara paling umum di mana orang dalam kelompok kerja

berkomunikasi adalah dengan telepon. Telepon bersifat universal dan mudah

digunakan, sehingga orang merasa sangat nyaman untuk menggunakannya

mendiskusikan kerja kelompok. Telepon juga dapat digunakan untuk

berkomunikasi saat bekerja dengan komputer. Misalnya, dua orang dapat

berbicara di telepon tentang dokumen itu ditampilkan di kedua layar


komputer mereka. Meskipun tidak ideal, bentuk kolaborasi ini sering

digunakan.

Banyak komputer pribadi memiliki speaker (atau headphone) dan

mikrofon, jadi itu wajar untuk menggabungkan kemampuan telepon ke dalam

komputer. Beberapa komputer pribadi datang bersama sirkuit telepon yang

memungkinkan komunikasi melalui saluran telepon. Pendekatan lain, disebut

telepon komputer, menggunakan jaringan, biasanya Internet, untuk

komunikasi audio memotong saluran telepon biasa.

Agar telepon komputer dapat berfungsi, setiap komputer memerlukan

perangkat lunak telepon komputer khusus, serta input audio (mikrofon) dan

output yang sesuai (speaker/headphone) perangkat. Banyak program telepon

komputer tersedia.

Dengan telepon komputer, konferensi audio dengan komputer

dimungkinkan. Secara umum, audio konferensi adalah aplikasi workgroup di

mana dua atau lebih anggota grup di lokasi yang berbeda berkomunikasi satu

sama lain secara bersamaan dengan suara melalui komputer jaringan. Tidak

perlu mengatur panggilan konferensi telepon atau menggunakan telepon

standar garis. Semua komunikasi dilakukan menggunakan komputer dan

jaringan.

2.5.5. Konferensi video

Konferensi video adalah aplikasi kelompok kerja tempat anggota grup

lokasi yang berbeda dapat melihat satu sama lain pada saat yang sama ketika
mereka berbicara satu sama lain. Konferensi video selalu menyertakan audio,

meskipun konferensi audio dapat dilakukan tanpa video. Konferensi video

memungkinkan komunikasi audio dan visual antara anggota kelompok di

waktu yang sama dari tempat yang berbeda. Ini mengatasi salah satu

kelemahan dari konferensi audio dengan menyediakan komunikasi visual. Ini

sangat bermanfaat sebagai pengganti face-to face pertemuan yang

membutuhkan perjalanan mahal oleh peserta rapat. Konferensi video memang

memiliki beberapa kelemahan. Dokumen tidak bisa dikomunikasikan dalam

konferensi video, dan peserta konferensi harus tersedia di waktu yang sama.

Untuk memiliki konferensi video, setiap lokasi pengguna memerlukan

kamera video, monitor, mikrofon, dan pembicara. Sinyal audio dan video

ditransmisikan dari satu lokasi ke lokasi lain. Video gambar ditampilkan pada

monitor yang jauh, dan suara diproyeksikan melalui speaker. Beberapa sistem

konferensi video, yang disebut sistem point-to-point, memungkinkan

pengguna di hanya dua lokasi menyampaikan. Sistem konferensi video

lainnya, yang disebut sistem multipoint, memungkinkan pengguna di lebih

dari dua lokasi untuk berpartisipasi dalam konferensi secara bersamaan.

2.5.6. Konferensi Elektronik

Sistem konferensi video memungkinkan anggota kelompok kerja di

lokasi yang berbeda memiliki audio dan komunikasi visual satu sama lain.

Menggabungkan konferensi dokumen dengan konferensi video menciptakan

sistem yang dengannya anggota kelompok kerja juga dapat memiliki


dokumen komunikasi. Kombinasi ini membentuk aplikasi kelompok kerja

yang disebut elektronik konferensi.

Beberapa perangkat lunak konferensi video desktop dapat

dikombinasikan dengan papan tulis terpisah atau perangkat lunak aplikasi

konferensi untuk membuat sistem konferensi elektronik. Lebih sering,

Namun, perangkat lunak konferensi elektronik, yang mengintegrasikan papan

tulis atau aplikasi konferensi dengan konferensi video desktop, digunakan.

Perangkat lunak terintegrasi semacam itu menawarkan paling serbaguna

dalam konferensi elektronik.

Konferensi elektronik menyediakan komunikasi audio, visual, dan

dokumen antar kelompok anggota pada saat yang sama dari tempat yang

berbeda. Karena semua bentuk komunikasi bisa digunakan, ini adalah alat

yang sangat berguna untuk kolaborasi kelompok. Membutuhkan komputer

yang kuat dan jaringan, bagaimanapun, untuk menangani perangkat lunak dan

data, sehingga membuatnya menjadi bentuk yang mahal komputasi

kelompok.

2.5.7. Dukungan Rapat Elektronik

Anggota kelompok bekerja bersama dalam berbagai cara, beberapa

informal dan beberapa formal. Kolaborasi informal mencakup semuanya,

mulai dari percakapan biasa hingga diskusi mendalam. Kolaborasi yang lebih

formal seringkali berbentuk pertemuan, yang biasanya kita anggap sebagai

sekelompok orang yang mendiskusikan topik tertentu dari suatu agenda dan
mencapai kesimpulan tentang topik-topik itu. Ketika sistem komputer

digunakan untuk memfasilitasi pertemuan, hasilnya seringkali disebut

pertemuan elektronik. Aplikasi workgroup yang dirancang untuk mendukung

elektronik pertemuan disebut sistem pertemuan elektronik (EMS).

Sistem rapat elektronik datang dalam dua bentuk utama: sistem ruang

dan sistem desktop. Dengan sistem ruang rapat elektronik, ruang rapat

elektronik terpisah disiapkan perangkat keras dan lunak khusus. Jenis kamar

ini juga disebut ruang keputusan karena itu digunakan untuk membuat

keputusan kelompok.

Ruang rapat elektronik mencakup workstation individu untuk para

peserta di pertemuan. Setiap workstation memiliki komputer pribadi yang

terhubung oleh jaringan ke Internet komputer pribadi lainnya di dalam

ruangan.

Sistem pertemuan elektronik menyediakan komunikasi dokumen antara

anggota kelompok di waktu yang sama dari tempat yang sama untuk sistem

kamar, atau dari tempat yang berbeda untuk desktop sistem. Mereka

melampaui konferensi dokumen dasar dengan memberikan dukungan khusus

yang diperlukan dalam rapat. Sistem kamar sangat mahal, namun, karena

biaya pengaturan kamar. Selain itu, semua anggota grup harus tersedia pada

saat yang sama untuk elektronik pertemuan.

Sistem pertemuan elektronik sering digunakan untuk membantu

kelompok membuat keputusan. Secara umum, apapun aplikasi workgroup


yang memfasilitasi pengambilan keputusan kelompok disebut keputusan

kelompok sistem pendukung (GDSS).

2.5.8. Kalender dan Penjadwalan Grup

Ketika orang-orang dalam kelompok kerja perlu berkolaborasi pada saat

yang sama, konflik sering muncul karena perbedaan jadwal. Orang-orang

bekerja berbagai jam dan punya banyak waktu komitmen karena pekerjaan

dan tanggung jawab lainnya. Menemukan waktu ketika semua orang bisa

berkumpul untuk konferensi atau rapat, baik tatap muka atau elektronik, bisa

sulit. Masalahnya bahkan lebih kompleks ketika anggota kelompok kerja

berada di tempat yang berbeda zona waktu. Kalender dan penjadwalan grup

adalah aplikasi kelompok kerja yang membantu kelompok kerja anggota

mengoordinasikan waktu mereka.

Perangkat lunak kalender dan penjadwalan grup mencakup kemampuan

kalender yang memungkinkan pengguna menyimpan masing-masing kalender

janji temu dan rapat. Perangkat lunak ini juga termasuk kemampuan

penjadwalan untuk mengatur pertemuan. Dengan kemampuan ini, pengguna

yang perlu jadwal rapat mengindikasikan dalam perangkat lunak siapa yang

harus menghadiri pertemuan, dan kemudian perangkat lunak mencari

kalender individual untuk waktu yang dapat diterima oleh semua peserta

Perangkat lunak kemudian dapat memberi tahu orang-orang tentang

pertemuan tersebut.
Aplikasi ini memungkinkan jenis komunikasi dokumen tertentu antara

anggota kelompok pada waktu dan tempat yang berbeda. Dokumen

mengkomunikasikan kesepakatan dengan kalender dan jadwal. Agar aplikasi

menjadi efektif, pengguna harus tetap menjaga kalender masing-masing.

tanggal.

2.5.9. Manajemen Alur Kerja

Kerja kelompok terkadang melibatkan urutan tugas yang dilakukan oleh

anggota yang berbeda dari kelompok. Misalnya, di departemen pemasaran,

desain katalog baru harus melalui langkah-langkah seperti menulis salinan

iklan, memilih foto-foto produk, meletakkan halaman di katalog, dan

mengoreksi halaman. Kerja kelompok juga mungkin mengharuskan dokumen

itu dibuat diteruskan dari satu orang dalam grup ke yang lain untuk diproses.

Misalnya pada manusia departemen manajemen sumber daya, aplikasi calon

karyawan harus diteruskan ke beberapa orang untuk ditinjau dan disetujui.

Dalam kedua contoh, orang yang berbeda terlibat melakukan tugas atau

memproses dokumen, dengan pekerjaan mengalir dari satu orang ke orang

lanjut. Untuk membuat alur kerja lebih lancar, aplikasi workgroup disebut

workflow manajemen dapat digunakan.

Perangkat lunak manajemen alur kerja mengoordinasikan tugas yang

dilakukan oleh individu yang berbeda dalam workgroup dan aliran dokumen

antar orang. Beberapa perangkat lunak alur kerja berorientasi menuju tugas.

Program-program ini memastikan bahwa setiap tugas dalam alur kerja


dilakukan oleh orang yang tepat dan dalam urutan yang benar. Jenis

perangkat lunak ini dapat digunakan untuk mengoordinasikan pekerjaan

orang-orang yang merancang katalog baru yang dijelaskan dalam paragraf

sebelumnya. Lain perangkat lunak alur kerja berorientasi pada dokumen.

Program jenis ini memastikan hal itu benar dokumen mengalir dari satu orang

ke orang berikutnya, suatu proses yang disebut perutean dokumen. Itu

pemrosesan lamaran pekerjaan yang dijelaskan dalam paragraf sebelumnya

dapat dikoordinasikan oleh jenis perangkat lunak ini.

Manajemen alur kerja memungkinkan komunikasi dokumen antara

anggota kelompok yang bekerja pada waktu dan tempat yang berbeda.

Dokumen yang dikomunikasikan mungkin menunjukkan tugas untuk

dilakukan pada dokumen lain, atau mungkin dokumen aktual sedang

dikerjakan di. Dalam kasus apa pun, perangkat lunak digunakan untuk

mengoordinasikan alur kerja antara anggota kelompok.

Pengguna, bagaimanapun, harus memeriksa sistem secara teratur untuk

melihat apakah mereka telah menerima pekerjaan. Tabel 2 merangkum jenis

utama aplikasi kelompok kerja yang dibahas dalam bagian ini di dalam hal

waktu, tempat, dan karakteristik bentuk mereka. Beberapa aplikasi dirancang

untuk waktu yang sama kolaborasi, dan beberapa dirancang untuk

berkolaborasi pada waktu yang berbeda. Sebagian besar kelompok aplikasi

dirancang untuk kolaborasi tempat yang berbeda, meskipun pertemuan

elektronik sistem digunakan di tempat yang sama (sistem kamar) atau tempat

yang berbeda (sistem desktop).


Tabel 2. Ringkasan jenis aplikasi kelompok kerja

Waktu kolaborasi Tempat kolaborasi Bentuk komunikasi


Jenis sama berbeda sama berbeda Dokumen Audio Visual
kelompok
kerja aplikasi
Elektronik x x x
olahpesan
Informasi x x x x x
berbagi
Dokumen x x x x
konferensi
Audio x x x
konferensi
Video x x x x
konferensi
Elektronik x x x x x
konferensi
Elektronik x x x x
pertemuan
dukung
Kelompok x x x
kalender
Dan
penjadwalan
Alur kerja x x x
pengelolaan

2.6 Komponen
Gambar. Komponen-komponen sistem informasi kelompok kerja

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:


1. Perangkat keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti

komputer dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan Iain-lain

yang berkaitan dengan penyimpanan data.

4. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan

data dan pembangkitan keluaran yang dikehedaki.

5. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem

informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang

memungkinkan sesumber  (resources) dipakai secara bersama atau diakses

oleh sejumlah pemakai.


Pada prakteknya, tidak semua sistem informasi mencakup keseluruh-an

komponen-komponen tersebut. Sebagai contoh, sistem informasi pribadi

yanghanya melibatkan sebuah pemakai dan sebuah komputertidak melibatkan

fasilitas jaringan dan komunikasi. Namun, sistem informasi grup kerja

(workgroup information system) yang melibatkan sejumlah orang dan

sejumlah komputer, memerlukan sarana jaringan dan komunikasi.  Sistem

informasi kelompok kerja menghubung Kan sejumlah komputer pemakai,

umum nya dalam departeman yang Sama, melalui sebuah jaringan (local area

network atau LAN)


BAB III. KESIMPULAN

Bisnis menggunakan sistem informasi workgroup untuk mendorong

kolaborasi grup karena berkolaborasi dengan orang lain adalah bagian penting

dari bisnis. Kesulitan utama dengan kolaborasi kelompok kerja adalah bahwa

orang sering tidak sama tempatkan pada saat yang sama. Kolaborasi kelompok

juga sulit karena kelompok sering berubah. Sistem informasi Workgroup

mendorong kolaborasi kelompok dengan membuatnya lebih mudah anggota

kelompok kerja untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan berkolaborasi jarak

jauh dan waktu.


DAFTAR PUSTAKA

Mehedintu A, Pirvu C, Vasilescu LG. 2008. Applications Used in Workgroup

Information Systems Group Collaboration in Business. Munich Personal

RePEc Archive. 11227: 3-13.

Sarinah, dan Mardalena. 2017. Pengantar Manajemen. Yogyakarta. Deepublish.

Yunaeti E, dan Irviani R. 2017. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta. Andi

Offset.

Anda mungkin juga menyukai