Anda di halaman 1dari 32

STUDI KELAYAKAN BISNIS

PROPOSAL
USAHA KERIPIK ARFI
DUSUN PELULAN, DESA KURIPAN UTARA, KECAMATAN KURIPAN,
KABUPATEN LOMBOK BARAT

OLEH :

1. Khalik Jamil (161808SM)


2. Lalu Muhamad Syukur (161878SM)
3. Nurmaya Monik Sridamayanti Syamsul (161891SM)

JENJANG PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA (S.1)


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam kehidupan sehari hari manusia sangatlah membutuhkan makanan. Dalam
kehidupan kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan juga bernilai gizi tinggi telah
mengalami peningkatan. Potensi  salah satu komoditas  yang patut dipertimbangkan
untuk memenuhi kebutuhan ini adalah umbi umbian, salah satunya adalah talas. Di
Indonesia, terutama di daerah daerah pedesaan masih bahkan banyak petani berbisnis
talas. Namun petani hanya menjual langsung talas tanpa mengalami proses terlebih
dahulu. Sehingga harga jualnya sangat rendah dan tidak bisa mendapatkan pendapatan
lebih bagi para petani. Dengan mengetahui pemanfaatan dan produk apa saja yang
dihasilkan talas tentu akan mendorong  dan memotivasi petani untuk memanfaatkan hasil
pertaniannya agar memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Talas dapat diolah menjadi
berbagai jenis makanan yang enak dan juga bernilai gizi tinggi. Banyak produk olahan
dari talas menjadi alasan utama mengapa talas  perlu dikembangkan dalam
pengolahannya. Dipilihnya talas  juga sangat tepat mengingat manfaat dan kegunaan talas
cukup luas, terutama untuk industri makanan. Berbagai  jenis produk  olahan langsung
talas terdiri dari produk olahan kering dan produk olahan semi basah. Salah satunya
usaha keripik milik ibu Faridah yang memanfaatkan talas dan mengolahnya menjadi
keripik talas, usaha keripik milik ibu Faridah ini berada di Dusun Pelulan Desa Kuripan
Utara.
Apabila ditinjau dari aspek ekonomis usaha pembuatan keripik talas ini mempunyai
prospek yang mempuni. Karena dengan harga yang sangat terjangkau konsumen bisa
menikmati keripik talas yang renyah, gurih, dan nikmat. Seiring dengan popularitas dan
memasyarakatnya keripik talas sebagai makanan ringan yang lezat dan bernilai gizi
tinggi, maka permintaan konsumen dan pasar terhadap keripik talas terus meningkat,
oleh karena itu sangat bagus dan menguntungkan bila tetap mengembangkan usaha talas
ini. Dimana dari segi bahan mudah di dapat yang sangat bagus untuk di jadikan sebuah
usaha.
Berdasarkan paparan diatas diharapkan usaha keripik talas ini dapat berkembang dengan
cara menambahkan aktiva tetap dari segi peralatan yang dimana harapannya dapat
meninggkatkan hasil produksi, dimana penambahan aktiva tetap ini menjadi faktor utama
berkembangnya usaha keripik ini, menambah aktiva tetap berupa peralatan sebanyak 50%
dari aktiva awal yang dimiliki sehinnga dapat meningkatkan produk yang diproduksi
sebanyak 30% dari produksi awal yang akan menghasilkan laba lebih besar dari laba
sebelumnya.

1.2 GAMBARAN UMUM POTENSI EKONOMI


Keripik adalah makanan ringan berupa irisan tipis umbi-umbian yang di goreng dalam
minyak yang digeluti oleh beberapa masyarakat Dusun Pelulan. Bahan utama yang
digunakan adalah talas. Di Desa Kuripan Utara ini sendiri peluang bisnis snack sangat
terbuka lebar bagi para pelaku bisnis. Dilihat dari banyaknya masyarakat yang cenderung
menyukai jajan atau makanan ringan untuk dikonsumsi karena bersifat praktis serta dapat
dimakan kapanpun dan dimanapun. Selain itu, banyak toko-toko agen makanan kecil
sehingga memudahkan pelaku usaha untuk mendistribusikan produknya tanpa harus
membuang banyak tenaga untuk menjajakan produk secara langsung dengan konsumen
akhir.

1.3 GAMBARAN UMUM KONDISI USAHA

Usaha Kripik ARFI


Usaha kripik merupakan UMKM yang terkenal baik di Desa Kuripan Utara . usaha ini
dikelola oleh Bapak Yunus dan/atau Kelompok telah berkembang sejak dahulu dan
membudaya dimasyarakat,dan terus turun menurun hingga sekarang ini. Usaha kripik di
Desa Kuripan Utara hampir tersebar di semua Dusun. Desa Kuripan Utara memiliki usaha
Keripik yang dikenal bernama keripik Talas ARFI. Ada berbagai macam nama kripik
lainnya yang ada di dusun pelulan. Para pengusaha keripik ini sebagian besar masih berusia
produktif yang dikelompokkan dimana tiap kelompok terdiri dari 10 orang anggota. Desa
kuripan Utara dusun pelulan sudah menggeluti usaha keripik semenjak tahun 2014 . keripik
yang bisa dihasilkan setiap bulannya mencapai 112 kg dan seminggu 28 kg dalam sebulan
dengan harga Rp.5.000.
Tabel 1. Jumlah Anggota Kelompok Usaha Kripik Di Desa Kuripan Utara

NAMA
NAMA NAMA
NO DUSUN ANGGOTA KET
KELOMPOK PENGURUS
KELOMPOK
1. Nurmala
2. Sahuru
3. Hilmiyati
4. Faridah
5. Hari
Ketua : Nurmala
6. Murtini
1. Pelulan Tunas Rahayu Sekretaris: Hilmawati
7. Aibah
Bendahara : Nurmala
8. Khotimah
9. Nuraini
10.Ruiyah
11.Setia hati
12.Nurhayati

Para pelaku usaha kripik di Pelulan mengandalkan bahan baku dari daerah Lombok
Utara. Lombok Utara terkenal dengan tanah yang gembur sehingga menghasilkan tumbuhan
yang baik seperti umbi-umbian yang digunakan sebagai bahan baku kripik. Hal ini membuat
pelaku usaha di daerah lain juga mengandalkan bahan baku dari daerah Lombok Utara yang
membuat persaingan kebutuhan bahan baku semakin ketat. Dengan alasan ini menyebabkan
harga bahan baku semakin mahal dan para pelaku usaha rela untuk membeli dengan harga
tinggi hanya untuk mendapatkan bahan baku tersebut.

Di samping dari segi bahan baku, para pengusaha kripik juga merasakan kendala dari
segi kemasan yang merambat kurang meluasnya pemasaran produk. Kemasan di buat dari
plastik dengan ukuran 8 cm x 9 cm. Labelnya sendiri hanya dibuat dari kertas biasa lalu di
perbanyak dengan ukuran kecil. Dengan kemasan yang sederhana seperti ini membuat para
pelaku usaha kurang percaya diri untuk memsarkan produknya ke Kota besar.

Bahan utama yang digunakan beraneka ragam seperti talas, ubi kayu, ubi jalar dan
sukun. Di dusun Pelulan sendiri sudah berdiri kelompok usaha yang berumur 5 tahun
dengan belasan anggota di dalamnya.

Untuk memulai proses pembuatan produk olahan kripik yang awet dan renyah
sebenarnya sama sekali tidak sulit. Rahasianya hanya pada bahan baku yang di pilih serta
minyak goreng yang digunakan. Penggunaan minyak goreng membuat warna kripik lebih
indah dan menambah tingkat kerenyahan gorengan. Selain itu kerenyahannya akan lebih
tahan lama. Berikut proses pembuatan olahan kripik :

Bahan :

 210 kg talas
 Penyedap rasa secukupnya

Bumbu Halus :

 2 kg bawang putih

Cara pembuatan keripik talas :

1. Iris buah talas tipis-tipis


2. Rendam selama kurang lebih satu jam ke dalam larutan air kapur agar lender di talas
berkurang
3. Haluskan bawang putih dan campurkan bersama garam ke dalam sedikit air
4. Tiriskan lalu masukkan ke dalam air yang telah berisi bumbu diamkan hingga 30 menit
sebelum digoreng.
5. Panaskan minyak lalu goreng talas yang telah dibumbui hingga kering
6. Angkat talas dan tirisakan, tunggu talas hingga dingin.
7. Taburkan penyedap rasa ke talas yang sudah digoreng.
8. Lalu keripik talas disimpan dalam wadah yang sudah disediakan

Jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam sekali produksi adalah sekitar 210 kg,
dimana dari jumah tersebut menghasilkan sekitar 1.000 bungkus kripik, harga jual kripik
yang dipatok adalah Rp.5000 / bungkus.

Tabel 2. Data Penjualan Usaha Keripik “ARFI”


Bulan Juni 2019

Dalam Satuan Rupiah (RP)


No Keterangan Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
1 Pengeluaran kas
Pembelian :
Talas 14 kg x 2 700.000 700.000 700.000 700.000
Bawang Putih 2 kg x 2 60.000 60.000 60.000 60.000
Bumbu Penyedap 50.000 50.000 50.000 50.000
Minyak Goreng 3 L x 2 66.000 66.000 66.000 66.000
Plastik 3 Pak x 2 156.000 156.000 156.000 156.000
Gas 9.000 9.000 9.000 9.000
Biaya lain-lain :
Upah 2 Pekerja 240.000 240.000 240.000 240.000
Listrik dan Air 25.000 25.000 25.000 25.000
Transportasi 15.000 15.000 15.000 15.000
Total Pengeluaran 1.312.000 1.312.000 1.312.000 1.312.000

2 Pendapatan
Keripik 284 x 5000 1.420.000 1.420.000 1.420.000 1.420.000
Total Pendapatan 1.420.000 1.420.000 1.420.000 1.420.000

Laba Usaha 108.000 108.000 108.000 108.000

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa laba yang di hasilkan per satu
minggu produksi sebesar Rp 108.000 yang dimana laba minggu berikutnya sampai minggu
terakhir satu bulan produksi menghasilkan laba yang sama itu berarti tidak adanya
peningkatan laba dalam satu bulan produksi.

Tabel 3. Perkembangan Penjualan Selama 5 Tahun

Tahun Penjualan
2015 2.320 bungkus
2016 2.789 bungkus
2017 2.998 bungkus
2018 3.115 bungkus
2019 3.305 bungkus

Berdasarkan table diatas perkembangan permintaan 5 tahun terakhir usaha keripik


ARFI mengalami peningkatan penjalan setiap tahunnya.

1.4 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimanakah Risiko Penambahan Aktiva Tetap dilihat dari Aspek Pasar, Aspek
Pemasaran, Aspek SDM, Aspek Teknik dan Teknologi, dan Aspek Keuangan?
BAB II
ANALISA ASPEK HUKUM, ORGANISASI/MANAJEMEN

2.1 LEGALITAS USAHA


Legalitas usaha merupakan keadaan dimana suatu usaha yang berdiri dan bergerak
dalam bidang apapun telah dinyatakan sah secara hukum. Apakah sebuah usaha yang berdiri
telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh peraturan peundang-undangan atau
belum. Untuk legalitas usaha keripik ini sendiri belum memiliki dokumen yang menyatakan
usaha ini telah sah dimata hukum dikarenakan usaha keripik yang dijalankan masih
diproduksi atau dikelola oleh perseorangan.

2.1.1 Jenis Usaha, Bentuk Perusahaan, Badan Hukum


Usaha yang didirikan oleh Ibu Faridah merupakan usaha dagang, dimana
usaha dagang ini menjual keripik olahan sendiri yang bahan bakunya menggunakan
umbi-umbian talas dengan bentuk perusahannya yaitu perusahaan perseorangan,
usaha keripik ini diproduksi oleh perorangan dimana yang mengelola dan pekerja
adalah ibu faridah dan suaminya saja.

2.1.2 Pengurusan Ijin dan lainnya


Usaha keripik ini belum memiliki ijin usaha dikarenakan kepengurusan yang
masi sedehana dan pemilik yang tidak mengetahui tentang pengurusan surat ijin itu
sendiri.

2.2 ORGANISASI
Organisasi adalah perkumpulan sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan
terpimpinuntuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya
tertentu dalam rangka untuk mencapai tujuan, seperti; uang, mesin, metode/ cara,
lingkungan, sumber daya manusia, dan sumber daya lainnya, yang dilakukan secara
sistematis, rasional, dan terkendali. Orang-orang yang terkumpul dalam suatu organisasi
sepakat untuk mencapai tujuan melalui sumber daya secara sistematis dan rasional yang
terkendali dan adanya pemimpin yang akan memimpin organisasi dengan terencana.

2.2.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran


a. Visi
memperkenalkan dan mempertahankan kualitas produk makanan kripik talas yang
mampu menjadi makanan yang berkualitas menarik dan diterima oleh kalangan
masyarakat sebagai makanan cepat saji atau cemilan.
b. Misi
1. memperkenalkan produk pada masyarakat luas.
2. memberikan kepuasaan pada pelanggan.
3. memanfaatkan bahan baku utama talas sehingga menjadi makanan yang
berkualitas.
c. Tujuan
Mendapatkan keuntungan dari modal yang kecil dan menarik konsumen untuk
membeli keripik olahan talas yang dibuat untuk diperdagangkan sehingga dapat
menghasilkan labayang mempuni.
d. Sasaran
Sasaran penjualan terfokus kepada seluruh kalangan masyarakat dari berbagai
umur yang terletak di desa Kuripan Utara itu sendiri.

2.2.2 SWOT analisis


 Kekuatan (Strength) :
1. Dapat menguasai pasar lokal di wilayah perusahaan berproduksi.
2. Memahami selera konsumen dan kebutuhan akan varian rasa yang berbeda
dengan harga terj angkau.
3. Harga merakyat.
 Kelemahan (Weakness):
1. Memiliki banyak pesaing.
2. Tidak adanya pembukuan seperti catatan pengeluaran dan pemasukan.
3. Keterbatasan modal untuk pengembangan usaha
4. Proses pembuatan yang rumit dan membutuhkan waktu yang lama.
 Peluang (Opportunities):
1. Modal usaha tidak terlalu besar.
2. Bahan produksi mudah di dapat.
3. Banyaknya pesanan dari luar daerah.
4. Harga yang cukup terjangkau oleh masyarakat luas.
 Ancaman (Threats):
1. Modal terbatas sehingga produksi tidak memadai untuk jangkauan yang terlalu
luas.
2. Persaing yang banyak di sekitar lingkungan.
3. Adanya produk yang sejenis dengan kualitas dan kuantitas yang mungkin lebih
baik.

2.2.3 Bagan Organisasi

Pekerja
Pemilik
 Rahman
Faridah
 Faridah

2.2.4 Tingkat Jabatan, Fungsi Jabatan dan Prasyarat Jabatan


a. Tingkat Jabatan
1. Pemilik usaha sekaligus pendiri usaha yaitu Ibu Faridah
2. Pekerja/Pegawai :
- Pak Rahman
- Ibu Faridah
b. Fungsi Jabatan
1. Pemilik usaha (pendiri usaha) :
Mengelola usaha. Mengontrol jalannya usaha dari mulai pembelian bahan
baku sampai siap dijual.

2. Pekerja/ Pegawai :
Membuat atau mengola bahan baku menjadi produk siap jual kemudian
memasarkannya.
c. Prasyarat Jabatan
1. Memiliki tanggung jawab
2. Memiliki pengetahuan atau keahlian dalam pembuatan produk.
2.3 PERSONALIA
Personalia adalah serangkaian kegiatan mengelola SDM pada hal-hal yang terkait
administratif yang mengatur hubungan industrial antara perusahaan dan karyawannya.

2.3.1 Kebutuhan Tenaga Kerja


Dalam memenuhi pemintaan akan barang usaha keripik ARFI ini sendiri
memproduksi barang dagang menggunakan tenaga yang ada saja dimana hanya
pemilik yang membuat produk siap jual, saat ini usaha keripik ARFI tidak ada
rencana penambahan sumber daya karena terkait dengan laba yang dihasilkan masi
terbilang kecil sehingga tidak memungkinkan untuk menambahan pekerja.

2.3.2 Tingkat Balas Jasa (Upah)


Tingkat balas jasa tenaga kerja usaha ini berupa upag yang diberikan per satu
kali proses produksi. Jumlah upah yang diberikan kepada tenaga kerja
Rp.60.000/tenaga kerja.
.
BAB III
ANALISIS ASPEK PEMASARAN

3.1 PERMINTAAN
Permintaan keripik talas berasal dari usaha-usaha yang ada secara kuantitatif belum
terdapat data yang mencerminkan jumlah konsumsi keripik talas ini, meskipun demikian
dapat diduga bahwa jumlah konsumsi keripik relatif tinggi, sebab makanan olahan ini tidak
sedikit digemari oleh masyarakat luas. Jumlah konsumsi keripik di kota jauh lebih tinggi
dibanding didesa dikarenakan penghasilan penduduk di kota yang lebih tinggi dari pada
penghasilan dipedesaan. Dapat dikatakan bahwa keripik adalah makanan yang paling
digemari oleh masyarakat luas, baik dari penghasilan menengah kebawah maupun
penghasilan menengah keatas.

3.1.1 Perkembangan Permintaan selama ini


Permintaan yang terjadi pada usaha keripik ARFI selama 5 bulan, yaitu dari
bulan februari samapai bulan juni tahun 2019. Data perkembangan permintaan ini
kami tayangkan dalam angka waktu per bulan, adapun data perkembangan
permintaan (penjualan) selama 5 bulan adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Perkembangan Permintaan Produk Keripik Talas Usaha Keripik ARFI


Februari - Juni 2019
Bulan Permintaan
Februari 245 bungkus
Maret 256 bungkus
April 267 bungkus
Mei 275 bungkus
Juni 284 bungkus

3.1.2 Prospek Permintaan di Masa Mendatang


Dilihat dari perkembangan permintaan yang cukup signifikan yang terjadi pada
usaha keripik talas diharapkan kedepannya permintaan terhadap keripik talas akan
terus meningkat sehingga dapat membuat permintaan keripik talas pada usaha keripik
ARFI juga mengalami peningkatan yang harapannya permintaan tehadap keripik talas
mengalami penambahan sebesar 30% dari permintaan pada saat ini.
Adanya penambahan aktiva tetap ini nantinya akan terkait dengan asumsi-
asumsi sebagai berikut:

1. Harga produk dua tahun mengalami kenaikan sebesar 20%


Harga produk mengalami kenikan ketika bahan baku seperti talas mengalami
kenaikan harga ini terjadi dua tahun sekali. Mula harga keripik talas Rp5.000 per
bungkus, maka dengan kenaikan 20% akan menjadi Rp 6.00 perbungkus
2. Biaya operasional setiap tahun naik sebesar 5%
Tabel 5. Biaya Operasional

Keterangan Jumlah Biaya


biaya listrik dan
air Rp 100.000
biaya bensin Rp 60.000
total biaya
Operasional Rp 160.000

Catatan:Total biaya operasional adalah Rp 160.000 per bulan x 12 bulan =


1.920.000. Jika naik setiap tahun sebesar 5% maka biaya menjadi Rp 2.016.000.
3. Biaya tenaga kerja setiap dua tahun naik 5%
Total biaya tenaga kerja, 2 pekerja Rp 240.000 x 4 = Rp 960.000/bulan, Rp
960.000 x 12 bulan = Rp 11. 520.000. Setiap dua tahun naik sebesar 5% maka
jumlah sebesar Rp 12.096.000.
4. Permintaan setiap tahun naik 30 %
Permintaan setiap tahun naik sebesar 30% maka

Prospek permintaan pada 5 tahun yang akan datang, kami perkirakan adalah
44.416 bungkus. Kami mengasumsikan setiap tahun naik dengan angka 35%.
Tabel 6. Prospek Permintaan

Tahun Permintaan
2020 4.462 bungkus
2021 6.024 bungkus
2022 8.132 bungkus
2023 10.978 bungkus
2024 14.820 bungkus
Total 44.416 bungkus

Sumber Data : Lampiran 1


Berdasarkan data diatas maka peramalan permintaan 5 tahun mendatang dengan
menggunakan trend moment dengan metode kuadrat terkecil sebagai berikut:
Y= a + b X
Dimana:
Y = permintaan
 a = nilai tercepat (konstan)
   b = koefisien arah regresi
X = Waktu

Tabel 7. Data olahan, analisa trend moment


Tahun Y X XY X2
2015 2.320 bungkus 0 0 0
2016 2.789 bungkus 1 2.789 1
2017 2.998 bungkus 2 5.996 4
2018 3.115 bungkus 3 9.345 9
2019 3.305 bungkus 4 13.220 16
TOTAL (∑) 14.527 bungkus 10 31.350 30

∑Y = a . n + b . ∑X > 14.527 = a . 5 + b . 10
∑XY = a . ∑X + b . ∑X2 > 31.350 = a . 10 + b . 30 –
14.527 = 5a + 10b [x2] > 29.054 = 10a + 20b
31.350 = 10a + 30b [x1] - > 31.350 = 10a + 30b –
- 2.296 = - 10b
b = 229,6
14.527 = 5a + 10b
14.527 = 5a + 10 (229,6)
14.527 = 5a + 2.296
5a = 2.296 + 14.527
a = 16.823/5
a = 3.364,6
Jadi, dapat dihitung peramalan permintaan untuk 5 bulan mendatang sebagai
berikut:
Y’ = a + bX
2020 = 3.364,6 + 229,6 (5)
= 3.364,6 + 1.148
= 4.513
2021 = 3.364,6 + 229,6 (6)
= 3.364,6 + 1.377,6
= 4.742
2022 = 3.364,6 + 229,6 (7)
= 3.364,6 + 1.607,2
= 4.972
2023 = 3.364,6 + 229,6 (8)
= 3.364,6 + 1.836,8
= 5.201
2024 = 3.364,6 + 229,6 (9)
= 3.364,6 + 2.066,4
= 5.431

5. Bahan baku naik 5% setiap tahun


Dimana pembelian bahan baku tahun 2019 sebesar Rp 3.504.000 x 12 bulan =
Rp 42.048.000 jika diasumsikan naik 5% jumlah tahun berikutnya yaitu secesar
Rp 44.150.400
3.2 PENAWARAN
Tingkat penawaran keripik talas dilihat dari perkembangan usaha yang ada dimana
semakin banyaknya pedagang-pedagang keripik bermunculan, hal ini di sebabkan oleh
minat masyarakat pada keripik ini sendiri bisa dikatakan mempuni oleh karena itu tingkat
penawaran juga semakin meningkat dari waktu kewaktu.

3.2.1 Perkembangan Penawaran selama ini


Perkembangan penawaran pada keripik talas dari waktu kewaktu cukup
signifikan dimana permintaan yang semakin tinggi membuat penawaran juga
meningkat untuk usaha keripik ARFI sendiri juga berdapak pada tingkat penawaran
yang juga ikut meningkat dimana produk yang ditawarkan lebih banyak dari pada
tahun mulainya usaha, ini membuktikan bahwa tingkat penawaran pada usaha ARFI
ini meningkat dari tahun awal hingga sekarang.
Penawaran yang terjadi pada usaha keripik ARFI selama 5 bulan yaitu, mulai dari
bulan Februari sampai bulan Juni tahun 2019. Data perkembangan penawaran inii
dalam angka waktu per bulan. Adapun data perkembangan penawaran selama dua
bulan, yaitu bulan Februari sampai bulan Juni adalah sebagai berikut :

Tabel 8. Perkembangan Penawaran Produk Keripik Talas Usaha Keripik ARFI


Februari - Juni 2019
Bulan Penawaran
Februari 245 bungkus
Maret 256 bungkus
April 267 bungkus
Mei 275 bungkus
Juni 284 bungkus

Tabel 9. Perkembangan Penawaran Selama 5 Tahun


Tahun Penjualan
2015 2.320 bungkus
2016 2.789 bungkus
2017 2.998 bungkus
2018 3.115 bungkus
2019 3.305 bungkus
3.2.2 Prospek Penawaran di Masa Mendatang
Berdasarkan perkembangan penawaran yang terjadi usaha keripik ARFI
mengharapkan adanya penambahan/peningkatan produksi yang awalnya 14 kg per
satu kali produksi bisa bertambah manjadi 16 kg per satu kali produksi dimana hal ini
akan berdampak pada penambah tingkat penawaran atas keripik talas ini sendiri.
Adanya penambahan aktiva tetap ini nantinya akan terkait dengan asumsi-
asumsi sebagai berikut:

1. Harga penawaran setiap tahunnya mengalami peningkatan 20 %.


Harga penawaran naik jika terjadi kenaikan pada bahan baku tiap tahunnya.
2. Perkembangan teknologi yang semakin pesat sangat membantu
dalam meningkatkan penawaran, dengan adanya teknologi lebih mudah
menawarkan produk yang kita produksi di sosial media.

Prospek penawaran pada 5 tahun yang akan datang, kami perkirakan adalah 38.859
bungkus. Kami mengasumsikan setiap tahun naik dengan angka 30 %.

Tabel 10. Prospek Penawaran

Tahun Penawaran
2020 4.297 bungkus
2021 5.586 bungkus
2022 7.262 bungkus
2023 9.441 bungkus
2024 12.273 bungkus
Total 38.859 bungkus

Berdasarkan data diatas maka peramalan penawaran 5 tahun mendatang dengan


menggunakan trend moment dengan metode kuadrat terkecil sebagai berikut:
Y= a + b X
Dimana:
Y = permintaan
 a = nilai tercepat (konstan)
   b = koefisien arah regresi
X = Waktu
Tabel 11. Data olahan, analisa trend moment
Tahun Y X XY X2
2015 2.320 bungkus 0 0 0
2016 2.789 bungkus 1 2.789 1
2017 2.998 bungkus 2 5.996 4
2018 3.115 bungkus 3 9.345 9
2019 3.305 bungkus 4 13.220 16
TOTAL (∑) 14.527 bungkus 10 31.350 30

∑Y = a . n + b . ∑X > 14.527 = a . 5 + b . 10
∑XY = a . ∑X + b . ∑X2 > 31.350 = a . 10 + b . 30 –
14.527 = 5a + 10b [x2] > 29.054 = 10a + 20b
31.350 = 10a + 30b [x1] - > 31.350 = 10a + 30b –
- 2.296 = - 10b
b = 229,6
14.527 = 5a + 10b
14.527 = 5a + 10 (229,6)
14.527 = 5a + 2.296
5a = 2.296 + 14.527
a = 16.823/5
a = 3.364,6
Jadi, dapat dihitung peramalan permintaan untuk 5 bulan mendatang sebagai
berikut:
Y’ = a + bX
2020 = 3.364,6 + 229,6 (5)
= 3.364,6 + 1.148
= 4.513
2021 = 3.364,6 + 229,6 (6)
= 3.364,6 + 1.377,6
= 4.742
2022 = 3.364,6 + 229,6 (7)
= 3.364,6 + 1.607,2
= 4.972
2023 = 3.364,6 + 229,6 (8)
= 3.364,6 + 1.836,8
= 5.201
2024 = 3.364,6 + 229,6 (9)
= 3.364,6 + 2.066,4
= 5.431

3.3 ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN


Dari penjelasana tentang permintaan dan penawaran diatas, untuk usaha kripik ARFI
ini terlihat cukup stabil sehingga di masa yang akan datang prospek permintaan dan
penawaran akan meningkat. Tentunya dengan dibuatnya berbagai inovasi baru juga akan
membantu permintaan dan penawaran tersebut semakin meningkat.
Tabel 12. Market Space dan Market Share
Tahun Demand Supply
2020 4.513 bungkus 4.513 bungkus
2021 4.742 bungkus 4.742 bungkus
2022 4.972 bungkus 4.972 bungkus
2023 5.201 bungkus 5.201 bungkus
2024 5.431 bungkus 5.431 bungkus
Total 24.859 bungkus 24.859 bungkus
Berikut perhitang peluang pasar :

 Jumlah permintaan krupuk es krim selama lima tahun (2020-2024) sebesar 24.859
bungkus x 30% = 32.317 bungkus
 Jumlah penawaran krupuk es krim selama lima tahun (2020-2024) sebesar 24.859
bungkus x 30% = 32.317 bungkus

Artinya peluang yang didapat adalah cukup bagus karena angkanya positif, sehingga
situasinya sangat menguntukan jadi peluangnya pun sangat menjanjikan untuk usaha keripik
ARFI ini.

3.4 PROGRAM PEMASARAN


Program pemasaran adalah rencana pemasaran suatu perusahaaan atau organisasi,
sebuat perusahaan tidak hanya mempunyai satu jenis program saja, tetapi banyak jenis dan
macamnya. Olah karena itu ada bebarapa strategi pemasaran dan rencana pemasaran dari
masing-masing perusahaan atau organisasi itu sendiri disini usaha ARFI membuat program
pemasaran antara lain rencana penjualan, pelayanan dan strategi pemasaran.
3.4.1 Rencana Penjualan dan Pelayanan
Rencana penjualan adalah dokumen yang menguraikan tujuan usaha dalam
kaitannya dengan penjualan produk atau jasa. Rencana penjualan merupakan bagian
dari rencana pemasaran yang lebih besar bagi perusahaan, sehingga harus
mengidentifikasi target pasar, mempertimbangkan sikap serta perilaku pembelian
pelanggan dan mempertimbangkan strategi promosi. pelayanan adalah proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktivita orang lain secara langsung. Selain itu,
pelayanan juga dapat dikatakan sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan dalam
bentuk barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat atau
konsumen.
3.4.2 Strategi Pemasaran
- Kualitas Produk
Produk yang diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan yang segar tidak
menggunakan pengawet dan penyedap rasa yang berbahaya bagi tubuh manusia,
proses pembuatannya sendiri juga masih tradisional tidak ada campuran dari mesin
atau bahan yang berbahaya oleh karena itu kualitas produk yang di hasilkan usaha
Keripik ARFI sangat baik.
- Penetapan Harga
Harga yang ditawarkan sangat terjangkau untuk semua kalangan yaitu sebesar Rp
5000 per bungkus.
- Promosi
Promosi yang dilakuakan oleh usaha keripik ARFI ini hanya dari mulut kemulut
belum ada promosi yang signifikan dilakuakan oleh usaha ini sendiri.
- Distribusi
Distribusi usaha keripik ini adalah toko-toko kecil di sekitar Desa Kuripan Utara,
dan sekolah-sekolah dari SD sampai SMA yang ada di desa tersebut.
BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI

4.1. RENCANA PENGEMBANGAN


4.1.1. Evaluasi Lokasi
Adapun lokasi usaha keripik ARFI terletak di Dusun Pelulan Desa Kuripan
Utara dimana lokasi pembuatan keripik talas ini dapat dijangkau dengan mudah
karena berada di pinggir jalan utama Desa Kuripan Utara sehingga memudahkan
konsumen dalam melakukan pembelian, untuk melakukan pengembangan usaha
keripik ARFI berencana menambahkan aktiva tetap berupa mesin dimana mensin
tersebut akan diletakkan di tempat produksi keripik talas itu sendiri.
4.1.2. Sarana dan Prasarana
Sarana yang kami gunakan untuk menunjang usaha keripik ini adalah Sebagai
Berikut :
1) Penyediaan mesin pencetak keripik.
2) Alat Pemotong.
3) Plastik pembungkus keripik.
4) Talas.
5) Bumbu Penyedap.
6) Minyak.
7) Gas.

Dan Prasarana yang gunakan adalah tempat usaha yang berada di pinggir jalan
dan pesan antar yang dilakukan jika konsumen melakukan pembelian dengan jumlah
yang banyak.s

4.1.3. Tenaga Ahli


Tenaga kerja ahli yang di pekerjakan ada 2 yaitu tenaga kerja yang ahli dalam
pembuatan produk dan pemasaran produk mulai dari pembelian bahan baku,
memproduksi bahan baku menjadi sebuah produk siap jual sampai dengan pemasaran
produk itu sendiri.
4.1.4. Bahan-Bahan Utama
Bahan-bahan utama dalam usaha ini adalah talas dan bumbu penyedap berupa
garam halus dimana talas ini yang akan di produksi menjadi keripik dan penyedap
sebagai pelengkap rasa.
4.1.5. Mesin dan Tata Letak Mesin
Berkaitan dengan mesin dan tata letak mesin usaha ini rencananya akan
menambahkan mesin sebanyak 50% dari mesin awal, dimana usaha keripik ini
memiliki mesin di awal pembuatan sebanyak 2 buah mesin pencetak keripik. Mesin
yang akan ditambakan di letakkan bersampingan dengan mesin pencetak yang telah
ada dimana mesin ini berada di ruang pembuatan keripik itu sendiri.
Tata Letak Mesin

Tempat Pembuatan Keripik

Pintu masuk Mesin 3 Mesin 2 Mesin 1

Penggorengan
Mesin Baru

Pengemasan

4.1.6. Jadwal Pelaksanaan (jadwal Schedule)


Usaha dibuka setiap hari dimulai dari jam 08.00 - 22.00. Jadi, Keripik ARFI
berusaha memberikan layanan terbaik bagi pelanggan yaitu dengan jam kerja 15 jam.
Hal ini dimaksudkan agar para konsumen tidak kesulitan mencari tempat untuk
Membeli cemilan yang buka 15 jam. Selain itu juga akan melayani pesan antar
dimana pesan antar ini sendiri tidak terkena tarif untuk konsumen yang ingin membeli
dalam jumlah banyak.
4.2. RENCANA PENGOPERASIAN USAHA

4.2.1. Proses Operasi Usaha


Proses operasi usaha meliputi proses pengolahan produk yang dilakukan setiap
3 hari sekali, rencana persediaan produk menyetok produk siap jual untuk persediaan
barang jadi dilakukan agar konsumen bisa selalu membeli produk tersebut, penjualan
produk, penjualan yang dilakukan di sekitar lokasi usaha mulai dari SD sampai
dengan SMA, kios-kios kecil di sekitar Dusun Pelulan, penggajian, pegawasan
kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
4.2.2. Kebutuhan Bahan Operasi Usaha
Kebutuhan bahan operasi keripik dikelola oleh pemilik mengenai kebutuhan
bahan operasi yang meliputi pembelian bahan baku, jumlah produk dan kegiataan
pemasaran.
4.2.3. Kegiatan perawatan Mesin dan Peralatan
Mesin pencetak keripik yang digunakan mempunyai umur ekonomis selama 3
tahun dan peralatan mempunyai umur ekonomis kurang dari 1 tahun. Kegiatan
perawatan mesin ini tidak terlalu susah hanya ketika mesin telah selesai digunakan
mesin harus di bersihkan terlebih dahulu sebelum di simpan agar mesin tidak rusak
dan bertahan lama begitu pula dengan peralatan.
BAB V
ASPEK KEUANGAN

5.1. Kebutuhan Dana Investasi


Kebutuhan dana untuk penambahan aktiva tetap terdiri dari investasi harta tetap,
biaya pra operasional dan modal kerja. Secara keseluruhan besarnya dana untuk investasi
dan modal kerja pada mencapai Rp 2.000.000.

5.1.1. Investasi Harta Tetap


Disebut juga dengan istilah Initial Investment (Investasi Awal). Berikut data
mengenai jumlah dan jenis investasi yang dibutuhkan untuk usaha kerajinan tas ini.
Tabel 13. Investasi Harta Tetap pada penambahan aktiva tetap tahun 2020
Harga Umur
No Biaya-biaya Jumlah Harga Penyusutan
satuan ekonomis

1 Pisau 3 7.000 21.000 1 tahun 5.000

2 Pencetak 1 200.000 200.000 1 tahun 20.000

Wadah 2 20.000 40.000 1 tahun 5.000


3 Keripik

Jumlah 6 227.000 261.000 30.000

Sumber Data: Pendirian Keripik ARFI.


5.1.2. Biaya Pra Operasi
Biaya pra operasi adalah pengeluaran yang dilakukan sebelum operasi
komersial dan yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Contoh biaya pra
operasional adalah biaya promosi dan biaya riset berjumlah Rp 20.000.
5.1.3. Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang digunakan oleh perusahaan sebagai biaya
operasi perusahaan yang perputaran kasnya satu tahun melalui hasil penjualan
produksinya. Adapun rincian biaya kebutuhan modal kerja usaha keripik ARFI
berdasarkan produksi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel. Bahan Baku dan Perlengkapan


No. Nama bahan jumlah Harga satuan Total harga

Total

Jadi selama 1 bulan biaya yang kami keluarkan sebesar Rp ( unit/bulan). Untuk biaya
selama 1 tahun totalnya sebesar Rp . Jika terjadi kenaikan harga bahan baku dalam tiap
dua tahun sekali menjadi % maka Rp

Tabel. Biaya tenaga kerja langsung


Jumlah Biaya
Keterangan Tenaga Kerja

Biaya upah

Total Biaya
Tenaga Kerja

Tabel Biaya Operasional

Jumlah
Keterangan
Biaya

Biaya listrik dan air

Biaya bensin

Biaya promosi

Total Biaya Operasional


5.2. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana

5.2.1. Modal Sendiri

Modal sendiri yang dikeluarkan untuk usaha kerajinan tas dari tali kur yaitu sebesar
Rp

5.2.2. Modal Asing/Pinjaman

Modal pinjaman adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Misalnya
modal yang berupa pinjaman bank. Pengusaha menggunakan modal asing atau modal
pinjaman yang berasal dari pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) bank.

5.3. Proyeksi Keuangan

5.3.1. Proyeksi Pendapatan

Volume Harga Penjualan 1 Penjualan 1


Tahun
(unit/tahun) Jual Bulan Tahun

2020

2021

2022

2023

2024

TOTAL

5.3.2. Proyeksi Biaya

KETERANGAN 2020 2021 2022 2023 2024

Biaya Bahan
Baku
Biaya Tenaga
Kerja

Biaya listrik &


air

Biaya promosi

Biaya bensin

TOTAL

5.3.3. Proyeksi Neraca dan Laba Rugi

A. Proyeksi Neraca

- Tahun 2020

Aset Kewajiban
dan modal

Aset Lancar: Kewajiban:

Kas Hutang Bank

Perlengkapan

Total Aset Total


Lancar Kewajiban

Aset Tetap: Modal

Peralatan

Akumulasi
Penyusutan
Peralatan

Total Aset Total Modal


Tetap
TOTAL TOTAL
ASET KEWAJIBAN
DAN
MODAL

B. Proyeksi Laba Rugi

- Tahun 2020

Pendapatan 154.000.000

Biaya usaha :

Biaya bahan baku

Biaya upah

Biaya listrik & air

Biaya bensin

Biaya promosi

Total biaya usaha

Laba Usaha

-Tahun 2021

Pendapatan

Biaya usaha :

Biaya bahan baku

Biaya upah

Biaya listrik & air

Biaya bensin

Biaya promosi
Total biaya usaha

Laba Usaha

-Tahun 2022

Pendapatan 267.740.000

Biaya usaha :

Biaya bahan baku

Biaya upah

Biaya listrik & air

Biaya bensin

Biaya promosi

Total biaya usaha

Laba Usaha

-Tahun 2023

Pendapatan

Biaya usaha :

Biaya bahan baku

Biaya upah

Biaya listrik & air

Biaya bensin

Biaya promosi

Total biaya usaha


Laba Usaha

-Tahun 2024

Pendapatan

Biaya usaha :

Biaya bahan baku

Biaya upah

Biaya listrik & air

Biaya bensin

Biaya promosi

Total biaya usaha

Laba Usaha

5.3.4. Proyeksi Arus Kas

Pra Tahun
Keterangan
Operasi 2020 2021 2022 2023 2024

A.Arus Kas
Masuk

1.Saldo kas
awal

2.Penjualan
tunai

3.Pelunasan
piutang

4.Modal sendiri

5.Kredit
investasi

6.Kredit modal
kerja

Total arus kas


masuk

B.Arus Kas
Keluar

1.Investasi
harta tetap

2.Biaya pra
operasi

3.Pembelian
perlengkapan
dan BB

4.Biaya upah

5.Biaya listrik
dan air

6.Biaya bensin

7.Biaya
promosi

Total arus kas


keluar

C.Kas Netto

D.Pembayara
n kewajiban
bank

1.Angs. Pokok
- - - - -
kredit investasi
2.Bunga kredit
- - - - -
investasi

Total
Kewajiban - - - - -
bank

E. Saldo akhir
kas

5.3.5. Proyeksi Kemampuan Pelunasan Pinjaman/Hutang

5.3.6. Perhitungan Kelayakan Usaha

Anda mungkin juga menyukai