Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, nikmat serta karunia-
Nya yang tak ternilai dan tak dapat dihitung sehingga saya bisa menyusun dan
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “Analisa Pasar Produk Kuliner
Tradisional Kue Pukis” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Ekonomi Pariwisata.

Makalah ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk saya.

Untuk itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Pengampu Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Pariwisata oleh Ibu Caria Ningsih, SE,
M.Si., Ph.D. yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah ini.

Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga penyusunan makalah “Analisa Pasar Produk Kuliner Tradisional Kue Pukis”
dapat terselesaikan. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan
dalam penulisan makalah ini. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca.

Akhirnya saya mengucapkan terimakasih atas segala dukungan dan bantuan sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan baik.

Bandung 2018
Penulis

i
DARTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DARTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB 1 ....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3. Maksud dan Tujuan ............................................................................................... 2
1.4. Metode Penelitian.................................................................................................... 2
BAB 2 ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 3
2.1. Hasil Wawancara .................................................................................................... 3
2.2. Kue Pukis ................................................................................................................. 4
2.3. Faktor yang Memperngaruhi Permintaan Kue Pukis di Pasar .......................... 5
2.4. Faktor yang Memperngaruhi Penawaran Kue Pukis di Pasar........................... 8
2.5. Keseimbangan Pasar Kue Pukis .......................................................................... 10
2.6. Elastisitas Produk Kue Pukis ............................................................................... 10
2.7. Biaya Produksi Kue Pukis.................................................................................. 144
2.8. Pasar Persaingan Sempurna .............................................................................. 166
BAB 3 ..................................................................................................................................... 19
PENUTUPAN ........................................................................................................................ 19
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 19
3.2. Saran ...................................................................................................................... 19
LAMPIRAN........................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 21

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kue pukis yang kita kenal sampai saat ini merupakan salah satu jenis
kudapan yang berasal dari kabupaten banyumas di Jawa Tengah. Hingga saat ini
kue pukis sudah menyebar ke daerah Surabaya, Jakarta, Bandung bahkan seluruh
nusantara.
Kamu tahu asal mula kue pukis? Ternyata, kue yang punya banyak
penggemar ini mempunyai nilai sejarah yang tidak boleh kamu lupakan. Kue
yang bisa kamu jumpai sebagai jajanan pasar adalah makanan dari China yang
bisa kamu nikmati saat ini.
Kisah ini bermula saat masa penjajahan, masyarakat Sampang Kebumen
yang diculik penjajah saat itu. Penjajah mewajibkan mereka yang diculik untuk
bekerja membuat kue pukis. Dulunya, resep kue pukis sendiri tidak pernah
diceritakan kepada siapa pun. Tapi, entah mengapa seseorang di antara mereka
ada yang mendapatkan bocoran tentang apa saja bahan yang digunakan untuk
membuat pukis dan bagaimana cara pengerjaannya.
Akhirnya, seseorang tersebut mengetahui semua tentang pembuatan pukis.
Karena merasa bosan dijajah, seseorang yang tahu cara membuat pukis tadi
berinisiatif untuk melarikan diri dari tempat penculikan tersebut dan berhasil
lolos. Tanpa menunggu lama setelah lolos kabur, dia langsung mempraktikkan
membuat pukis sendiri. Hasilnya, kue pukis ini jadi primadona dan terkenal
sampai seluruh Indonesia.
Kue pukis sendiri dibuat dengan adonan yang berasal dari tepung terigu,
gula pasir, telur, santan, dan ragi. Diaduk menjadi satu lalu dituangkan ke dalam
cetakan pukis dan dipanggang.
Untuk itu pada kesempatan kali ini akan dibahas masalah mengenai
“Analisa Pasar Kuliner Tradisional Kue Pukis”

1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perlu dirumuskan
masalah secara sefesifik agar makalah ini bisa terfokus dan terarah. Adapun
rumusan masalahnya yaitu:
1. Apa itu kue pukis dan bagaimana proses pembuatannya ?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi permintaan kue pukis di pasar ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi penawaran kue pukis di pasar ?
4. Bagaimana keseimbangan kue pukis di pasar ?
5. Bagaimana keelastisitasan kue pukis di pasar ?
6. Bagaimana fungsi produksi kue pukis ?
7. Termasuk ke dalam jenis pasar apa kue pukis ini dan mengapa ?

1.3. Maksud dan Tujuan


1. Menjelaskan Fungsi Permintaan dan Penawaran Kue Pukis
2. Mejelaskan Faktor – faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Kue Pukis
3. Menjelaskan bagaimana keseimbangan kue pukis
4. Menjelaskan keelastisitasan kue pukis
5. Menjelaskan fungsi produksi kue pukis
6. Menjelaskan termasuk ke dalam jenis apa kue pukis tersebut

1.4. Metode Penelitian


1. Observasi
Mengadakan pengamatan langsung ke dunia pasar dan bertanya langsung
kepada pedagang kaki lima kue pukis tentang keadaan pasar.
2. Wawancara
Dilakukan dengan informan yaitu salah satu pedagang di Pasar Cikutra Jl.
Cikutra No. 166, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40124
(Sebelah Indomaret Cikutra).

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Hasil Wawancara


Waktu dan Tempat Kegiatan :
Hari / tanggal : Senin, 17 Desember 2018
Waktu : 07.20 – 07.50
Tempat : Pasar Cikutra
Jl. Cikutra No. 166, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa
Barat 40124 (Sebelah Indomaret Cikutra)

Narasumber : Bapak Iwan Kurniadi


Pewawancara : Velindra Andi Aleta
Topik wawancara “Kue Pukis”

Dari penjelasan narasumber, saya mendapatkan beberapa informasi :

Pertama, adalah tentang Bapak Iwan Kurniadi. Beliau berumur 51 tahun dan
tinggal di alamat Jalan Sekepanjang 3 Bandung. Beliau berjualan di mulai dari
jam 06.00 – 16.00 WIB.

Kedua, adalah tentang usaha kue pukis. Kue pukis ini berbentuk bulat beda
dengan yang biasanya. Karna menurutnya ia ingin membuat yang beda dengan
yang lain. Pak Iwan meneruskan usaha kue pukis dari kakanya yang di mulai
pada tahun 2012 dari harga kue pukis Rp. 500,-/pcs dan sehari bisa habis 450
pcs kue pukis. Beliau melanjukan usaha kakaknya di mulai sejak awal tahun
2016 hingga sekarang. Di awal tahun 2016 terjadi perubahan harga atau
kenaikan harga menjadi Rp. 1.000/pcs dan bisa sebungkus plastik Rp. 6.000,-
isi 6 pcs. Menurut beliau sehari bisa terjual 400 pcs.

3
Ketiga, adalah tentang penyebab perubahan harga yang terjadi. Perubahan
harga diakibatkan karena ikut naiknya biaya bahan produksi serta terjadi
pergantian dan menambahan alat – alat untuk membuat kue pukis maka dari itu
Pak Iwan menaikan harga kue pukis dengan ukuran kue pukis yang tetap sama.

Keempat, adalah tentang bahan – bahan yang diperlukan untuk membuat kue
pukis dan bagaimana cara untuk membuatnya (saya akan jelaskakan di sub bab
selanjutnya).

2.2. Kue Pukis


Pukis adalah sebuah kue khas Indonesia. Kue ini dibuat dari adonan
telur, gula pasir, tepung terigu, ragi dan santan. Adonan itu kemudian
dituangkan ke dalam cetakan setengah bulan serta dipanggang di atas api
(bukan oven). Pukis dapat dikatakan sebenarnya adalah modifikasi dari kue
wafel. Variasinya bermacam-macam, diberi taburan coklat butir, keju, selai
nanas, sukade (manisan buah, biasanya dari pepaya dan dipotong kecil kecil
serta berwarna warni) atau kacang.
Kue pukis memiliki bentuk dan warna yang khas. Bagian atasnya
berwarna kuning dan bagian bawahnya kecoklatan. Pukis mudah dijumpai di
toko-toko kue maupun penjual kaki lima di Indonesia.
Bahan – bahan pembuatan kue pukis per hari :
NO BAHAN VOLUME BIAYA JUMLAH
1 Tepung terigu 3 kg Rp. 8.000 Rp. 24.000
2 Gula pasir 1,5 kg Rp. 12.000 Rp. 18.000
3 Telur 15 butir Rp. 1.800 Rp. 27.000
5 Santan kelapa 14 gelas Rp. 3.000 Rp. 42.000
6 Vanili 1 bungkus Rp. 5.000 Rp. 5.000

4
7 Fermipan 2 bungkus Rp. 5.000 Rp. 10.000
8 Garam 2 sendok Rp. 1.000 Rp. 1.000
9 Coklat meises 8 bungkus Rp. 4.000 Rp. 32.000
10 Mentega 1 kg Rp. 16.000 Rp. 16.000
TOTAL Rp.175.000

Cara pembuatan kue pukis :


1. Mixer telur dan gula dengan kecepatan tinggi sampai putih mengembang.
2. Ganti mixer ke kecepatan rendah lalu masukkan terigu, garam dan santan
sedikit demi sedikit.
3. Masukkan vanili lalu fermipan yang sudah dicampur dengan air hangat,
aduk rata.
4. Diamkan adonan selama 60 menit sampai mengembang.
5. Panaskan cetakan, lalu campur adonan yang sudah mengembang dengan
margarin yang sudah dilelehkan, aduk rata.
6. Masukkan adonan ke dalam cetakan 3/4 saja, karena adonan nantinya akan
mengembang.
7. Masukan topping coklat meises
8. Tes kematangannya dengan menusuk kue pakai lidi, jika tidak lengket
berarti sudah matang.
9. Angkat dan hidangkan.

2.3. Faktor yang Memperngaruhi Permintaan Kue Pukis di Pasar


Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah
permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga
dapat dibuat grafik kurva permintaan. Analisis dalam bagian ini akan
menerangkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dan pembentukan
kurva permintaan. Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara

5
permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan pada
hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang penyatakan makin rendah harga
suatu barang maka makin banyak permintaan terhadapt barang tersebut.
Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan
terhadap barang tersebut.
Seperti musim liburan anak sekolah sebelumya, Tahun 2018 diwarnai
dengan kumpul keluarga serta kedatangan sanak saudara yang berkunjung ke
rumah dan ditambah kegiatan yang dikenal dengan malam pergantian tahun.
Kumpul keluarga dengan tanpa adanya makanan atau kudapan rasanya tidak
sempurna.
Di musim liburan biasanya orang – orang cenderung lebih sering
kumpul keluarga, nonton tv bersama dan lain – lain. Namun dengan melakukan
hal tetsebut akan terasa kurang jika tidak ada makanan atau kudapan seperti kue
pukis.
Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang menyebabkan
permintaan konsumen meningkat drastis terhadap kue pukis. Tetapi hal itu
tergantung pada prilaku, perkiraan harga dan penghasilan konsumen, karena
keinginan dan kemampuan tiap konsumen berbeda, Namun meskipun begitu
permintaan kue pukis pada musim liburan sangat meningkat. Permintaan yang
tinggi dari konsumen menyebabkan terjadinya peningkatan harga, sehingga
produsen lebih banyak lagi menawarkan kue pukis pada berbagai tingkat harga.
Teori ini memperkirakan bahwa dalam satu pasar yang kompetitif, harga akan
menjadi penyeimbang di pasaran antara kualitas yang di minta oleh konsumen
dan kualitas yang di tawarakan produsen. Dari peristiwa di atas selain keinginan
konsumen terpenuhi sehingga menimbulkan kepuasan tersendiri bagi
konsumen, produsen kue pukis juga dalam pertumbuhan ekonominya akan
mengalami peningkatan, dan hal itu sesuai dengan Ahli Ekonomi yaitu Adam
Smith yang menyebutkan bahwa ada 3 faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi yaitu :

6
1. Jumlah Penduduk
(Semakin banyak jumlah penduduk suatu daerah membeli kue pukis, maka
semakin meningkat pertumbuhan ekonomi produsen kue pukis).
2. Sistem Persaingan Bebas
(Persaingan bebas disini dalam arti antar produsen kue pukis sportif dalam
menjalankan usahanya,tidak ada kecurangan dalam berbagai asfeknya maka
pertumbuhan ekonomi antar produsen kue pukis akan mengalami
peningkatan).
3. Pertumbuhan Penduduk
(Semakin meningkat pertumbuhan penduduk suatu daerah, maka dalam
musim liburan tidak menutup kemungkinan semakin banyak pula penduduk
yang membeli kue pukis).

Fungsi permintaan → Qdx = a – bPx

Berapakah fungsi permintaan kue pukis ?

Diketahui :
2012 → harga jual kue pukis Rp. 500,-/pcs → perhari habis 450 pcs
2018 → harga jual kue pukis Rp. 1.000,-/pcs → perhari habis 400 pcs
Jawab :
Qdx = a + bPx
450 = a + b (500) 400 = a + b (1000)
400 = a + b (1000) – 400 = a + (-0,1 x 1000)
50 = - 500b 400 = a + b (-100)
b = 50 -a = -100 - 400
-500 -a = -500
b = - 0,1 a = 500
Jadi, fungsi permintaan dari kue pukis yaitu Qdx = 500 – 0,1Px

7
2.4. Faktor yang Memperngaruhi Penawaran Kue Pukis di Pasar
Hukum Penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang
sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang
ditawarkan para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan
para penjual untuk menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan
bagaimana pula keinginan untuk menawarkan barangnya tersebut apabila
hargaya rendah. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin
tinggi harga sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan
ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga sesuatu barang
semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawaran.
Penawaran suatu barang diteruskan oleh harga barang itu sendiri dan
juga oleh beberapa faktor lainnya. Untuk melengkapi analisis mengenai faktor
– faktor yang mempengaruhi penawaran, selanjutnya perlu diteliti peranan
faktor – faktor lainnya dalam memperngaruhi jumlah barang yang ditawarkan.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi penawaran kue pukis :
1. Biaya produksi dan kreativitas yang digunakan.
Produsen akan meningkatkan penawarannya jika biaya produksi bersahabat
dengan produsen, juga kreativitas yang digunakannya bagus sehingga dapat
memicu konsumen untuk membelinya. Tetapi sebaliknya jika biaya
produksi tidak bersahabat dengan produsen, maka produsen akan menaikan
harga jualnya.
2. Tujuan perusahaan.
Perusahan atau pedangan kue pukis pasti semuanya mempunyai tujuan
tersendiri yang tujuan akhirnya sama. Tetapi disini sukses tidaknya suatu
perusahaan kue pukis bergantung pada nilai - nilai moral yang di tanamkan
oleh perusahaan sehingga konsumen-pun terpicu untuk membelinya.
3. Tujuan pemasaran.
Suksesnya suatu perusahaan kue pukis bergantung pada tujuan
pemasarannya. Jika tujuan pemasarannya bagus maka penjualannyapun

8
akan bagus terhadap konsumen dan konsumen tidak akan membatasi
permintaanya terhadap kue pukis karena pemasaran kue pukis yang tidak
sulit di cari melainkan sudah di pasarkan dimana mana.
4. Ketersedian bahan baku.
Jika ketersediaan bahan baku terjangkau dan mudah di cari maka produsen
akan meningkatkan produksi kue pukis dan begitupun sebaliknya sehingga
konsumen dapat membeli kue pukis.

Fungsi penawaran → Qsx = -a + bPx

Berapakah fungsi penawaran kue pukis ?


Diketahui :
2012 → harga jual kue pukis Rp. 500,-/pcs → perhari habis 450 pcs
2018 → harga jual kue pukis Rp. 1.000,-/pcs → perhari habis 400 pcs
Jawab :
P – P1 = Q – Q1
P2 – P1 Q2 – Q1
P – 500 = Q – 450
1000 – 500 400 - 450
P – 500 = Q – 450
500 -50
-50 (P-500) = 500 (Q-450)
-50P + 2.500 = 500Q – 225.000
500Q = -225.000 – 2.500 + 50P
500Q = -227.500 + 50P
Q = -227.500 + 50P
500
Q = -445 + 0,1P
Jadi, fungsi penawaran dari kue pukis yaitu Qsx = -445 + 0,1Px

9
2.5. Keseimbangan Pasar Kue Pukis
Keseimbangan pasar adalah suatu kondisi dimana ditandai dengan tidak
terjadinya kelebihan penawaran (excess supply) karena harga terlalu tinggi atau
kelebihan permintaan (excess demand) karena harga terlalu rendah.
Secara matematik, QSx = QDx dan secara grafis terjadi pada titik
potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran

Berapakah keseimbangan pasar kue pukis ?

Diketahui :
2012 → harga jual kue pukis Rp. 500,-/pcs → perhari habis 450 pcs
2018 → harga jual kue pukis Rp. 1.000,-/pcs → perhari habis 400 pcs
QDx = 500 – 0,1Px
QSx = - 445 + 0.1Px
Jawab :
QDx = QSx
500 – 0,1Px = -445 + 0,1Px QDx = 500 – 0,1Px
-0,1Px – 0,1Px = -445 – 500 QDx = 500 – 0,1 (4.725)
- 0,2Px = - 945 QDx = 500 – 472,5
Px = - 945 QDx = 27,5
-0,2
Px = 4.725

Jadi, keseimbangan pasar kue pukis yaitu pada saat Px = 4.725 dan Qx = 27,5

2.6. Elastisitas Produk Kue Pukis


Dalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari –
hari, adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai sejauh mana reponsifnya
permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu

10
pengukuran kuantitatif yang menunjukan sampai di mana besarnya pengaruh
perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan
elastisitas permintaan. Perubahan harga juga menimbulkan akibat yang berbeda
terhadap jumlah penawaran berbagai barang. Ukuran kuantitatif sebagai akibat
perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan
dinamakan elastisitas penawaran. Elastisitas yaitu menunjukkan besarnya
perubahan variabel terikat sebagai akibat perubahan-perubahan variabel-
variabel yang mempengaruhinya.
Dalam analisis, elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan
sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan
jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas
permntaan. Koefisien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang
mengambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah yang diminta
apabila dibandingkan dengan perubahan harga.
Koefisien elastisitas harga permintaan menunjukan ukuran besarnya
rasio antara persentase perubahan jumlah produk yang diminta dan persentase
perubahan harga produk tersebut. Nilai koefisien elastisitas berkisar di antara
nol dan tak terhingga. Elastisitas adalah nol apabila perubahan harga tidak akan
mengubah jumlah yang diminta, yaitu yang diminta tetap saja jumlahnya
walaupun harga mengalami kenaikan atau menurun. Koefisien elastisitas
permintaan bernilai tidak terhingga apabila pada suatu harga tertentu pasar
sanggup membeli semua barang di pasar.
E > I1I : Elastis (Elastic)
E = I1I : Elastis-uniter (Unit Elastic)
E < I1I : Tidak Elastis (Inelastic)
Elastisitas titik tengah digunakan karena adanya perbedaan hasil
koefisien elastisitas dari dua titik yang sama tetapi arahnya dilawankan (misal
dari A ke B berbeda koefisienya dengan dari B ke A).

11
Berapakah elastisitas permintaan titik tengah dari kue pukis?
Diketahui :
2012 → harga jual kue pukis Rp. 500,-/pcs → perhari habis 450 pcs
2018 → harga jual kue pukis Rp. 1.000,-/pcs → perhari habis 400 pcs
Jawab :
Ep (titik tengah) = ∆Q x P1 + P2 / 2
∆P Q1 + Q2 / 2
= -50 x 500 + 1000 / 2
500 x 450 + 400 / 2
= -50 x 750
500 425
= - 37.500
212.500
= - 0,176 ( E < 1 )
Jadi, elastisitas permintaan kue pukis tidak elastis atau in-elastis karena E < 1
yaitu, E = - 0,176.

Elastisitas harga penawaran adalah ukuran rasio antara persentase


barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang. Dua faktor
yang dianggap sebagai faktor yang sangat penting di dalam menentukan
elastisitas penawaran, yaitu sifat dari perubahan biaya produksi dan jangka
wantu dimana penawaran tersebut di analisis.
Berapakah elastisitas penawaran kue pukis :
Diketahui :
2012 → harga jual kue pukis Rp. 500,-/pcs → perhari habis 450 pcs
2018 → harga jual kue pukis Rp. 1.000,-/pcs → perhari habis 400 pcs

12
Jawab :
𝑃 Δ𝑄
E= . Δ𝑃
𝑄
= 500 . -50
450 500
= -25.000
225.000
= - 0,11
Jadi, elastisitas penawaran kue pukis tidak elastis atau in-elastis karena E < 1
yaitu, E = -0,11.

Elastisitas silang yaitu koefisien yang menunjukan sampai dimana


besarnya perubahan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan terhadap
harga barang lain. Apabila harga barang Y menyebabkan permintaan barang X
berubah, maka sifat perhubungan diantara keduanya digambarkan oleh
elastisitas silang.

Elastisitas silang antara kue pukis (x) dengan kue ape (y)
Diketahui :
Kue pukis (x) = P1 : Rp. 500,- Q1 : 450
P2 : Rp. 1.000,- Q2 : 400
Kue ape (y) = P1 : Rp. 1.000,- Q1 : 300
P2 : Rp. 1.500,- Q2 : 250
Jawab :

∆𝑄𝑥 𝑃𝑦
Exy = ( ) (𝑄𝑦 )
∆𝑃𝑦
−50 1500
=( ) ( )
500 400
= ( - 0,1 ) . ( 3,75 ) = ( - 0,37)

13
Jadi, peningkatan harga kue pukis mengakibatkan turunnya permintaan terhadap
kue ape. Kedua barang tersebut bersifat komplementer (pelengkap) karena Exy =
- 0,37

2.7. Biaya Produksi Kue Pukis


Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti
perusahaan perseorangan, perkongsian, perseroan terbatas, perusahaan milik
negara dan koperasi. Dalam teori ekonomi berbagai bentuk perusahaan itu tidak
dibeda – bedakan. Semua perusahaan tersebut dinamakan firma. Firma
dipimpin oleh seorang tenaga kerja yang memiliki keahlian keusahawanan.
Tenaga kerja ini menggunakan faktor – faktor produksi lain dan
mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan ekonomi.
Fungsi produksi menunjukan sifat hubungan diantara faktor – faktor
produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor – faktor produksi dikenal
pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai
output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu seperti Q
= f (K, L, R, T) dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga
kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan,
R adalah kekayaan alam, dan T adalah tingka teknologi yang digunakan.
Sedangkan Qadalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor
– faktor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi
barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.
Teori biaya produksi erat hubungannya dengan teori fungsi
pengeluaran. Keduanya membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan
jangka panjang. Keduanya analisis juga dipengaruhi oleh hukum produksi
marjinal yang semakin berkurang. Dalam jangka pendek penggolongan biaya
produksi dibedakan kepada biaya total dan biaya rata – rata. Jenis – jenis biaya
total dibedakan kepada tiga jenis biaya :

14
1. Biaya tetap total (TFC) : yang meliputi perbelanjaan untuk memperoleh
faktor – faktor produksi yang tetap jumlahnya.
2. Biaya berubah total (TVC) : meliputi semua perbelanjaan yang digunakan
untuk memperoleh faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya.
3. Biaya total (TC) : meliputi semua perbelanjaan ke atas faktor – faktor
produksi yang digunakan yang meliputi faktor produksi yang tetap
jumlahnya dan dapat berubah. Dalam persamaan: TC = TFC + TVC.
Dalam analisis perlu juga digunakan satu konsep biaya yang lain, yaitu biaya
marjinal. Definisi biaya marjinal ialah tambahan biaya yang diperlukan untuk
menambah satu unit produksi.
Dalam teori ekonomi, analisis dan penggambaran biaya produksi
terutama ditunjukan dalam bentuk kurva biaya rata – rata dan biaya marjinal.

Berapakah biaya total (TC) dari kue pukis ?

Biaya Tetap (FC)


Peralatan Harga
Gerobak Rp. 1.500.000,-
Kompor dan tabung gas Rp. 850.000,-
2 Cetakan kue pukis bentuk lingkaran Rp. 60.000,-
2 Teko plastik 1,5 liter @Rp. 28.000,- Rp. 56.000,-
Kuas Rp. 5.000,-
Nampan Rp. 10.000,-
Baskom Rp. 15.000,-
Alat tambahan Rp.100.000,-
TFC Rp. 596.000,-
Jadi, total biaya tetap (TFC) dari kue pukis adalah sebesar Rp. 596.000,-

15
Biaya Variabel (VC)
NO BAHAN VOLUME BIAYA JUMLAH
1 Tepung terigu 3 kg Rp. 8.000 Rp. 24.000
2 Gula pasir 1,5 kg Rp. 12.000 Rp. 18.000
3 Telur 15 butir Rp. 1.800 Rp. 27.000
5 Santan kelapa 14 gelas Rp. 3.000 Rp. 42.000
6 Vanili 1 bungkus Rp. 5.000 Rp. 5.000
7 Fermipan 2 bungkus Rp. 5.000 Rp. 10.000
8 Garam 2 sendok Rp. 1.000 Rp. 1.000
9 Coklat meises 8 bungkus Rp. 4.000 Rp. 32.000
10 Mentega 1 kg Rp. 16.000 Rp. 16.000
11 Gas 3 kg Rp. 20.000 Rp. 20.000
12 Plastik Rp. 20.000 Rp. 20.000
13 Biaya keamanan Rp. 3.000 Rp. 3.000
TOTAL BIAYA VARIABEL Rp. 218.000
Jadi, total biaya variabel (TVC) dari kue pukis adalah sebesar Rp. 218.000,-

Biaya Total (TC) = TFC + TVC


= Rp. 596.000 + Rp. 218.000
= Rp. 814.000,-
Jadi biaya total dari kue pukis adalah sebesar Rp. 814.000,-

2.8. Pasar Persaingan Sempurna


Penjualan Kue Pukis ini termasuk ke dalam jenis pasar persaingan
sempurna. Mengapa? Karena jika dilihat dari ciri – ciri jenis pasar persaingan
sempurma seperti berikut ini :

16
1. Peusahaan adalah pengambil harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di
dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar.
2. Setiap perusahaan mudah keluar masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan
industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya
apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industry tersebut,
produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang
diinginkannya tersebut.
3. Menghasilkan barang serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda –
bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Barang seperti
itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous.
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan
untuk mengubah harga. Sifat ini memiliki dua aspek, yaitu jumlah
perusahaan sangat banyak dan masing – masing perusahaan adalah relatif
kecil kalau di bandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam
pasar.
5. Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli
adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing –
masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna
mengenai keadaan di pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang
berlaku dan perubahan – perubahan ke atas harga tersebut.
Jika dilihat dari ciri – ciri pasar persaingan sempurna, penjualan kue pukis ini
masuk kriteria jenis pasar persaingan sempurna.

17
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar
atau industry di mana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual
ataupun pembeli tidak dapat memperngaruhi keadaan di pasar.
Pasar persaingan sempurna merukan struktur pasar yang paling ideal,
karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal)
efesiensinya.

18
BAB 3
PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan
1. Terdapat beberapa faktor yang menentukan permintaan masyarakat dan
penawaran ke atas suatu barang. Faktor yang terpenting adalah tingkat harga
barang tersebut.
2. Interaksi di antara permintaan dan penawaran akan menentukan
keseimbangan di pasar yaitu, keadaan di mana keinginan masyarakat untuk
membeli adalah sama dengan produsen barang untuk menjual barangnya.
Keseimbangan ini akan menentukan tingkat harga yang berlaku di pasar dan
kuantitas barang yang akan diperjualbelikan.
3. Elastisitas permintaan menunjukan presentasi perubahan kuantitas yang
diminta sebagai akibat perubahan harga sebesar satu persen. Elastisitas
penawaran menunjukan presentasi perubahan kuantitas yang ditawarkan.
4. Pasar persaingan sempurna perupakan pasar yang paling ideal karena
mempunyai ciri – ciri yang memaksimumkan kesejahteraan masyarakat.

3.2. Saran
Melihat sehatnya kegiatan ekonomi pedangan kue pukis itu maka saran
yang dapat diberikan kepada pedagang pasar tersebut ialah tetap menjaga citra
rasa dan ciri khas dari kue pukis tersebut serta semoga untuk kedepannya
penjualan kue pukis bisa lebih inovatif.

19
LAMPIRAN

20
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, S. (2015). Mikroekonomi Teori Pengantar. Edisi ketiga. Jakarta : PT Raja


Grafindo Persada.
Nurghani. 2015. https://brainly.co.id/tugas/2490636. Di akses pada 22 Desember
2018.

21

Anda mungkin juga menyukai