Sadullah, U. & Setiasih, O. (2017). Landasan Pendidikan (Edisi Pertama).
Bandung: UPI Pres.
Dalam materi Landasan Historis Pendidikan, penulis menjelaskan bahwa
karangannya ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang konsep ilmu pengetahuan pada masa lampau agar kita dapat memiliki pemahaman yang jelas tentang hal tersebut khususnya para mahasiswa calon guru. Bab ini diawali dengan sub-bab tentang penjelasan Pendidikan Zaman Hindu/Budha. Agama Hindu di India terbagi menjadi dua golongan besar, yaitu Brahmanisme dan Syiwaisme. Hinduisme yang datang di Indonesia adalah Syiwaisme. Agama Budha adalah agama yang disebarkan oleh Sidharta Gautama di India, yang kemudian terpecah menjadi dua aliran, yaitu Mahayana dan Hinayana. Yang berkembang di Indonesia adakah Budha Hinayana. Pendidikan formal diselenggarankan oleh kerajaraan pada zaman Hindu, materi pelajaran berpusat kepada ajaran agama, membaca dan menulis huruf Palawa dan bahasa Sangsakerta. Tujuan pendidikan identik dengan tujuan hidup, yaitu manusia hidup untuk mencapai moksa bagi agama Hindu, dan manusia mencapai nirwana bagi agama Budha. Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak agama Islam masuk di Indonesia. Pada mulanya ajaran Islam disebarkan melaui perdangangan di Jawa, para pedangang disampping menjalankan tugasnya berdangang, ia membawa misi pula sebagai penyebar Islam, dan menjadi ustadz. Pada waktu itu pendidikan Islam belum memiliki suatu organisasi tang terartur, masi bersifar sporadis. Pendidikan Islam di Jawa mulai teratur sejak seorang ulama yang bernama Maulana Malik Ibrahim (wafat 1419 M), mengajarkan agama secara khusus di rumahmya, kemudian mendirikan langgar di Gresik. Dalam penyebaran agama dan pendidikan Islam para ulama Islam, yang ada pada waktu itu di Jawa lebih dikenal dengan Wali. Yang menjadi dasar pendidikan ialah ajaran Islam, yang mengandung kerangka Iman, Islam dan Ikhsan. Tujuan pendidikan dalam Islam haruslah dalam rangka meningkatkan pengabdian manusia kepada Allah. (sub bab ke-2). Sub-bab yang ke-3 menjelaskan pendidikan zaman kependudukan asing dari mulai kedatangan orang Portugis untuk mencari sumber rempah – rempah. Dalam mencari misi rempah – rempah itu, mereka selalu diikuti oleh misionaris Roma Katholik dan menjadikan masyarakat setempat untuk memeluk agama Roma Katholik. Setelah mereka dibabtiskan, langkah selanjutnya adalah mereka diberi pendidikan agar agama yang baru dipeluk itu dapat dipertahankan dan terus dikembangkan. Pada tahun 1602 didirikan suatu perkumpulan dengan VOC. Kemudian keluarga Belanda membutuhkan pendidikan, baik pendidikan umum, maupun pendidikan khusus, maka mereka mendirikan lembaga – lembaga pendidikan. Pendidikan kolonial Belanda tersebut munculah reaksi – reaksi positif dari warga Bumi Putera dengan mendirikan lembaga – lembaga pendidikan dan menyelenggarakan pendidikan untuk memenuhi harapan pendidikan untuk Bumi Putera. Yang pertama ada Muhammadiyah, Taman Siswa, dan INS (Indonesia o Nederlandsche School). Selanjutnya masa kependudukan Jepang yang memperkenalkan militerisme dengan landasan ideal dalam pemerintahannya di Indonesia. Pendidikan Nasional Indoneia Tahun 1945-1950 (sub bab ke-4) diawali dengan revolusi nasional yang merupakan lanjutan dari rentetan konflik bersenjata sejak Belanda menanamkan kekuasaannya di Indonesia, meletus pada 17 Agustus 1945 dalam bentuk proklamasi Kemerdekaan. Selama masa Negara Kesatuan I, tujuan pendidikan belum terumuskan secara jelas dalam suatu UU yang mengatur tentang pendidikan. Tujuan pendidika hanya digariskan oleh Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan. Sub bab ke-5 menjelaskan tentang Perkembangan Pendidikan Indonesia Tahun 1950-1959 (Demokrasi Liberal). Tujuan pendidikan dan pengajaran didasarkan pada UU No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah yang berlaku di RI. Sedangkan perkembangan pendidikan Indonesia merdeka tahun 1959-1965 (demokrasi terpimpin) secara formal, tujuan pendidikan Nasional Indonesia adalah sebagaimana yang tersurat dalam UU N0. 12 Tahun 1954, yaitu manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air. (sub bab ke-6). Perkembangan pendidikan nasioanal Indonesia merdeka atau zaman perkembangan orde baru bertujuan untuk membentuk manusia Pancasila sejati berdasarkan ketentuan – ketentuan seperti yang dikehendaki oleh Pembukaan UUD 1945 dan isi UUD 1945 (sub bab ke-7). Buku Landasan Pendidikan ini menarik untuk dibaca, karena pemaparannya yang jelas dan lengkap membuat pembaca paham betul mengenai isi tersebut serta penggunaan kata yang mudah dimengerti. Namun, buku ini mempunyai kekurangan seperti tidak adanya gambar, peta konsep, grafik dan sebagainya yang bisa membuat pembaca merasa bosan karena isi keseluruhan buka tersebut sangat didominasi oleh urain teks. Dengan demikian, landasan historis pendidikan merupakan kajian tentang perjalan perkembangan pendidikan dari masa ke masa, hingga saat ini. Pendidikan di Indonesia sudah ada sebelum Negara Indonesia berdiri. Sebab itu sejarah pendidikan di Indonesia juga cukup panjang. Pendidikan itu telah ada sejak zaman pengaruh agama Hindu dan Budha, zaman pengaruh agama Islam, hingga pendidikan pada zaman kemerdekaan.
Referensi : Sadullah, U. & Setiasih, O. (2017). Landasan Pendidikan (Edisi Pertama). Bandung: UPI Pres.