Anda di halaman 1dari 5

Koneksi Antar Materi

Perjalanan Pendidikan di Indonesia.

Indonesia merupakan sebuah negara yang dalam merebut kebebasan bangsanya melalui
tahapan penjajahan dari bangsa barat hingga bangsa timur hingga akhirnya kini dapat menjadi negara
yang merdeka. corak bekas jajahan hingga kini masih melekat kuat dalam segala bidang, baik
dibidang politik, ekonomi, militer. Masa penjajahan juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan
pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan gerbang awal menuju sebuah perubahan pradaban
manusia yakni menuju pada suatu perubahan yang yang lebih baik dari saat itu. Pendapat ahli banyak
yang telah menelurkan hasil pemikiran mereka mengenai arti dari sebuah pendidikan. Pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk bisa berproses dan berinteraksi di dunia luar
dengan semua masyarakat sekitarnya (Rahayu, 2020).

Secara garis besar sejarah pendidikan di Indonesia terbagi atas beberapa sistem yakni
pendidikan di masa kerjaan. Pendidikan di zaman kolonial dan pendidikan di zaman
Kemerdekaan.

A. Pendidikan Indonesia di Masa Kerajaan


a. Kerajaan Hindu Budha.
Pendidikan yang lebih dahulu hadir atau yang pertama kali hadir di Indonesia adalah
adalah pendidikan Agama, yakni pendidikan Hindu Budha.
Terdapat beberapa ciri pendidikan pada periode kerajaan-kerajaan
Hindu-Buddha di Indonesia, antara lain:
a.Bersifat informal karena proses belajar mengajar tidak melalui institusi
yang formal.
b. Berpusat pada religi, yaitu ajaran agama Hindu dan Buddha.
c. Aristokratis dimana pendidikan hanya diikuti oleh segolongan masyarakat saja
yaitu para raja dan bangsawan.
d. Pengelola pendidikan adalah kaum Brahmana untuk agama Hindu dan para Biksu
untuk agama Buddha.
Materi yang dipelajari adalah teologi ( ilmu agama), bahasa dan sastra ( ilmu
kecakapan), ilmu-ilmu kemasyaraktan, ilmu eksakta, ilmu pasti, dan seni rupa.

Padepokan merupakan tempat menggembleng, melatih kanuragaan,


melatih bela diri, melatih ilmu pemerintahan, melatih ilmu kebudayaan dan
kesenian, bermasyarakat, dan mengatur pola hubungan manusia dengan alam
sekitarnya. Padepokan dapat didirikan oleh kerajaan untuk mempersiapkan
kader yang kelak ikut dalam birokrasi kerajaan tersebut .

b. Penyebaran Agama Islam.


Proses penyebaran agama Islam dilakukan melalui banyak sarana, mulai dari
pernikahan, perdagangan, pengobatan, hingga pendidikan. Saudagar asal Gujarat pada
abad ke 13 menjadi salah satu ciri adanya pendidikan di Indonesia. Penyebara ajaran
Islam awalnya berkembang di Pulau Sumatera dan Jawa. Lembaga pendidikan Islam
telah memberikan banyak peran dalam pemberian pendidikan. Pendidikan biasanya
dilakukan di
a. Surau, Langgar/Masjid, materi yang diberikan adalah membaca Al-Quran dengan
dengan melagukan irama dan juga Ilmu Fiqih
b. Pendidikan Pesantren. Di pesantren yang diajarkan ialah berbagai kitab Islam
klasik dalam bidang fiqih, teologi, dan tasawuf. Pesantren kemudian menjadi salah
satu pusat penyiaran Islam.
c. Pendidikan Madrasah. Pembaruan dengan memperkenalkan sistem peendidikan
yang bermula bersifat murni teologi (ilmu ketuhanan) dan menambah ilmu-olmu
yang bersifat keduniawian seperti astronomi, dan ilmu obat-obatan.
B. Pendidikan di Masa Kolonialisme
a. Pendidikan pada masa Penjajahan Portugis.
Portugis merupakan bangsa eropa yang pertama kali datang ke Indonesia pada abad
ke-16. Tujuan utamanya adalah berdangang dan menyebarkan agama Katholik. Pada
1536, penguasa Portugis di Maluku bernama Antonio Galvano mendirikan sekolah-
sekolah seminari untuk anak-anak dari pemuka-pemuka pribumi. Selain pelajaran
agama, diajarkan juga mebaca, menulis, dan berhitung.
b. Pendidikan di Masa Penjajahan Belanda.
Penjajahan Belanda dalam perjalanan sejarahnya menunjukkan bagaimana ia
menerapkan kebijakan pendidikan yang diskriminatif dan menghalagi pertumbuhan
penduduk lokal yang sudah ada. Bangsa Belanda yang beragama Kristen Protestan
sambil berdagang juga menyebarkan agamanya. Konteks penyebaran agama itu
menjadi permulaan kebijakan pendidikan kolonial Belanda. Pembelajaran yang
diberikan yaitu membaca, menulis, dan beribadah.
Munculnya politik etis dalam perkembangan Pendidikan di Indonesia. Akibat dari
penerapan Politik Etis, pemerintah Kolonial menganggap
sebagai tugas pokok di lapangan Pendidikan adalah memberikan pengajaran
rendah kepada bangsa Indonesia sesuai dengan kebutuhannya. Pada msa Belanda
terdapat dua jenis pengajaran yaitu pengajaran kolonial dan pengajaran Bumi Putra,
oleh Jepang sistem seperti itu dihilangkan. Hanya satu jenis sekolah rendah saja yang
diadakan bagi semua lapisan masyarakat, yaitu: Sekolah Rakyat 6 Tahun atau
“Kokumin Gakko”. Sekolah-sekolah desa masih tetap ada dan namanya
diganti menjadi Sekolah Pertama.
C. Pendidikan di Masa Kemerdekaan
a. Pendidikan Awal Kemerdekaan
Fokus utama pendidikan nasional ketika Indonesia lepas dari
penjajahan yaitu mencerdaskan dan meningkatkan kualitas serta kemampuan bangsa.
Tujuan sebenarnya dari pendidikan zaman kemerdekaan adalah
untuk mengisi tata kehidupan dan pembangunan. Orang berjasa dalam Pendidikan
Indonesia dalam masa kolonial Belanda adalah Ki Hajar Dewantara.
b. Pendidikan Orde Baru
Pendidikan pada masa Orde Baru terdiri dari Pendidikan Pancasila, Pendidikan
Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Kurikulum pada masa orde baru terdiri
dari kurikulum 1968 berisi kelompok pembinaan penguatan Pancasila . Pengetahuan
Dasar dan Kecakapan khusus, yang mana penekanannya hanya dalam segi intelektual
lalu pada kurikulum 1975. Jenis pendidikan pada masa orde baru terdiri atas
pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan nonformal
(Safei&Hudidah:2020).
c. Pendidikan Reformasi
Pendidikan pada masa reformasi adanya perubahan tatanan kurikulum-kurikulum
pendidikan. Diubahnya Kurikulum 1994 ke Kurikulum 2000 menjadi Kurikulum 2002
setelah disempurnakan (Kurikulum Berbasis Kompetensi), yaitu kurikulum dalam
orientasinya dalam pendidikan fokus pada 3 aspek utama yang dikembangkan, antara
lain aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disahkan pada 8 Juli 2003 yang memberikan dasar hukum untuk
membangun pendidikan nasional. Setelah penetapan UU tersebut disusul dengan
pergantian Kurikulum KBK menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
berdasarkan pada PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
d. Pendidikan Abad 21
Proses pembelajaran saat ini berpusat pada peserta didik dengan konsep Profil Pelajar
Pancasila. Hal ini memilki tujuan untuk mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan siswa
menghadapi kemajuan IPTEK.

Daftar rujukan
Rahayu, Suci Setiya.2020. Sejarah Pendidikan Indonesia Dari Masa Ke Masa
Membentuk Karakter Pribadi Pribumi Bangsa
Safei, Hudidah (2020). Sistem Pendidikan Umum Pada Masa Orde Baru (1968-1998).
Jurnal Humanitas,7(1), 1-13
Syaharuddin & Heri Susanto (2019). Sejarah Pendidikan di Indonesia (Era
kolonialisme Nusantara sampai Reformasi).Banjarmasin. Program Studi Pendidikan
Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat

REFLEKSI DIRI

Pendidikan merupakan sarana yang paling efektif dalam pembentukan nilai-nilai karakter
seseorang. Melalaui pendidikan pengetahuan, keterampilan, dan personality kita akan dapat
memperoleh pembaharuan. Refleksi diri yang saya alami saat ini, mengetahui bagaimana
Sejarah masa kelam dan manis pendidikan Indonesia menjadikan saya menjadi pribadi yang
sangat bersyukur karena ditakdirkan lahir di era reformasi dengan sistem pendidikan yang
mulai terbenah demi mecetak generasi-generasi yang memiliki nilai karakater yang
berintelektual tinggi. Tidak merasakan diskriminasi dalam pendidikan formal membuat saya
merasa haru. Sebagai calon pendidik profesional sebagai bentuk pengaplisiannya saya akan
menularkan rasa bersyukur saya kepada peserta didik dalam bentuk motivasi belajar bahwa di
jaman kita pendidikan sudah sangat dimudahkan. Media belajar yang sangat bervariatif
inovatif dalam membantu memberikan pemahaman, sumber belajar yang tersedia tidak
terbatas dan sangat mudah kita temui seperti jurnal dan artikel ilmiah, e-book-, hingga
sumber bacaan lain, sudah bukaan saatnya kita mengeluh jika dalam menuntut ilmu itu susah.
Selanjutnya saya akan merefleksikan diri saya mengenai dengan menelaah kurikulum dulu
dengan kurikulum terbaru dengan berusaha menemukan efek kelemahan dan kelebihan agar
dapat lebih memberikaan pengajaran yang lebih terhubung dengan siswa, sehingga capaian
pembelajaran yang ingin dicapai dapat terwujud dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai