Anda di halaman 1dari 7

Nama : Gery Geovani Pamungkas

NIM : 2201020162
Kelas : PGSD/ E

1. Kaji permasalahn Pendidikan yang terjadi di indonesia


a. Sebelum Kemerdekaan
Pendidikan dari masa ke masa harus tetap berjalan dan disertai dengan landasan visi
dan Misi yang jelas dan mampu menjawab tantangan di jaman mendatang. Pendidikan
di Indonesia sudah ada sejak masa sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan.
Dasar Pendidikan di sunia telah terjadi semenjak zaman purba. Artinya Pendidikan di
Indonesia telah dilaksanakan sejak sebeleum kemerdekaan hingga sekarang. Kondisi
Pendidikan di Indonesia terus berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan
Pendidikan diperngaruhi banyak hal. Dalam pelaksanaan Pendidikan, tentunya
muncul berbagai permasalah, baik masalah sederhana hinggal masalah yang serius.
Masalah yang serius dalam peningkatan mutu Pendidikan di Indonesia adalah
rendahnya mutu Pendidikan diberbagai jenjang Pendidikan, baik Pendidikan formal
maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu Pendidikan
yang menghambat penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan
keterampilan untuk memenuhi bangsa di berbagai bidang. Berbagai upaya perlu
dilakukan oleh pemerintah bersama dengan masyarakat untuk mengatasi segala
kemungkinan masalah yang muncul dalam pendidikan di Indonesia. Pemerintah
memerlukan dukungan dari masyarakat untuk mengembangkan pendidikan. Dengan
partisipasi masyarakat, permasalahan dalam pendidikan akan mudah dicari solusinya.

Pendidikan Pada Zaman Sebelum Kemerdekaan


1) Pendidikan Sebelum Kemerdekaan
a. Pendidikan Masa Purba
Kebudayaan yang berkembang pada penduduk asli disebut Paleolitis (kebudayaan
lama/tua), sedangkan kebudayaan moyang bangsa Indonesia disebut neolitis
(kebudayaan baru) yang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Tata
masyarakatnya bersifat egaliter, tidak ada stratifikasi yang jelas. Masyarakatnya
dipimpin oleh pemuka adat.
Tujuan pendidikan zaman purba adalah agar generasi muda dapat mencari nafkah,
membela diri dan hidup bermasyarakat. Belum ada pendidikan formal, maka
kurikulum pendidikannya meliputi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan mengenai
agama.
b. Pendidikan Masa Kerajaan Hindu-Budha
Stratifikasi sudah nampak jelas, antara yang dijamin(raja dan pegawai-
pegawainya) dan yang menjamin (rakyat). Berkembanglah feodalisme di dalam
masyarakat dengan diketemukan tulisan tertua (tulisan huruf Palawa bahasa
sansekerta) oleh para ilmuwan sejarah di dekat Bogor dan Kutai.
Pada jaman kerajaan Tarumanegara, Kutai telah berkembang pendidikan informal
berbentuk Perguruan dan Pesantren. Sebagai pendidik ( guru dan pendhita) adalah
kaum Brahmana yang kemudian guru menggantikan kedudukannya para Brahmana.
Implikasi dari feodalisme pendidikan bersifat aristokratis artinya masih terbatas hanya
untuk minoritas yaitu anak-anak kasta Brahmana dan Ksatria, belum menjangkau
mayoritas dari anak-anak kasta Waisya dan Syudra.
Tujuan pendidikan umumnya agar menjadi penganut agama yang taat, mampu
hidup bermasyarakat, mampu membela diri, dan membela negara. Darmapala sangat
terkenal sebagai guru Budha yang dimungkinkan candi Borobudur, candi mendut
merupakan pusat-pusat pendidikan agama Budha yang menghasilkan karya sastra
yang bermutu tinggi oleh para empu (pujangga) seperti : Kitab Pararaton (Empu
Kanwa), Negara Kertagama ( Empu Sedah dan Empu Panuluh), Arjuna Wiwaha dan
Barathayuda ( Empu Prapanca).
c. Pendidikan Masa Kerajaan Islam
Pada abad 14 melalui saudagar yang beragama Islam masuk dan menyebarkan
agama Islam di pulau Jawa dengan jasa wali songo, akhirnya berdirilah kerajaan
Islam. Pada umumnya tujuan pendidikan untuk menghasilakan manusia yang
bertakwa kepada Allah SWT. Pendidikan berlangsung dalam keluarga dan lambaga-
lembaga pendidikan seperti langgar-langgar, masjid, dan pesantren.
d. Pendidikan Masa Pengaruh Portugis dan Spanyol
Bangsa Portugis dan bangsa Spanyol datang untuk berdagang dan sebagai
missionaris (penyebar agama katholik). Mereka mendirikan sekolah yang
kurikulumnya berisi pendidikan agama katholik ditambah mata pelajaran membaca,
menulis dan berhitung.
e. Pendidikan Masa kolonial Belanda
Pada jaman kolonial Balanda karakteristik kondisi sosial budaya yaitu:
1. Berlangsung penjajahan kolonialisme
2. Monopoli hasil pertanian
3. Stratifikasi sosial
Namun dengan semakin sadarnya bangsa Indonesia akan makna nasional dan
kemerdekaan lahirlah berbagai pergerakan dalam jalur politik dan pendidikan.
Kondisi pendidikan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pendidikan yang
dilaksanakan oleh pemerintah kolonial belanda sesuai kepentingan penjajahan dan
pendidikan yang dilaksanakan oleh kaum pergerakan sebagai sarana perjuangan demi
mencapai kemerdekaan. Ciri-ciri pendidikan zaman itu adalah minimnya partisipasi
bagi rakyat hanya untuk bangsa belanda dan putera golongan priayi, pendidikan
bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja murah atau pegawai rendahan.
Pendidikan kaum pergerakan sebagai sarana perjuangan kemerdekaan, antara lain :
 Tahun 1908 Budi utomo menjelaskan bahwa tujuan perkumpulan adalah untuk
kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa. Dalam bidang pendidikan
mendirikan Sekolah Sentral di Solo dan Yogyakarta yaitu Kweekschool.
 Tahun 1912 K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah
 Tahun 1915 didirikan Trikora Dharmo, dan selanjutnya berdiri berbagai
perkumpulan pemuda hingga terwujudnya sumpah pemuda 1928.
 Tahun 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Tamansiswa.
 Tahun 1926 Muhamad Safei mendirikan INS (Indonesisch Nederland School)
Dari sini pergerakan nasional melahirkan kesadaran mengenai pentingnya peranan
pendidikan nasional dalam mempersiapkan kelahiran negara nasional. Ciri pendidikan
nasional :
1. Bersifat nasionalistik dan sangat anti kolonialis
2. Berdiri sendiri atau percaya kepada kemampuan sendiri
3. Pengakuan kepada eksistensi perguruan swasta sebagai perwujudan harga diri
yang tinggi dan kebhinekaan masyarakat Indonesia.
f. Pendidikan Masa Kedudukan Jepang
Bangsa Indonesia berada pada kekuasaan pendudukan militerisme, implikasinya
dalam bidang pendidikan di Indonesia sebagai berikut :
 Tujuan dan isi pendidikan diarahkan demi kepentingan perang Asia Timur
Raya
 Hilangnya sistem dualisme dalam pendidikan. Terdapat jenjang sekolah :
Sekolah Rakyat, Sekolah Menengah, Sekolah Menengah Tinggi, dan
Perguruan Tinggi.
 Sistem pendidikan menjadi lebih merakyat.

b. Orde lama

Pada zaman orde lama mindset masyarakat pada zaman saat itu tidak teralu mementingkan
Pendidikan. Jadi, banyak orang yang tidak sekolah. Kurikulum pada zaman ini belum
terstrukturasi karena Indonesia masih belum banyak yang mengakui kedaulatannya dan saat
itu Indonesia masih fokus untuk mempertahankan integritas nasional, terutam saat masa-masa
Trikora atau perebutan Irian Barat.

c. Orde baru

Pada saat ini Indonesia focus kepada pembangunan dan swadaya pangan. Walaupun begitu,
Pendidikan di orde baru sudah lebih baik dikarenakan kesadaran masyarakat akan Pendidikan
sudah mulai berkembang dan banyak sekolah-sekolah inpres yang dibangun dipedalam
sehingga memudahkan masyarkat untuk mengenyam Pendidikan. Dan kurikulum sudan
mulai dibuat dan beberapa kali direvisi untuk menyesuaikan dengan keadaan Indonesia.
Tetapi, di masa-masa ini Pendidikan biasanya masih jauh dari tempat terpencil.

d. Reformasi-sekarang

Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan tersebut
bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak disebabkan
karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia. Perasaan ini
disebabkan karena beberapa hal yang mendasar.

Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat dan
terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa
Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia
terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan Negara lain. Yang kita
rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu pendidikan. Baik pendidikan
formal maupun informal. Oleh karana itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya
manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di Negara-negara
lain.
Setelah diamati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan,
baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu
pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian
dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang. Ada banyak
penyabab mengapa mutu pendidikan di Indonesia, baik pendidikan formal maupun informal,
dinilai rendah. Penyebab rendahnya mutu pendidikan yang akan kami paparkan kali ini
adalah masalah pemerataan pendidikan, masalah mutu pendidikan, masalah efesiensi
pendidikan, dan masalah relevansi pendidkan.

Kondisi pendidikan masa kini banyak di pengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Arah pendidikan kurang jelas


2. Pendidikan sebagai barang mahal , artinya pendidkan yang berbasis hanya di
kategorikan saja tanpa seimbang dengan kenyataannya dan hanya untuk sebagai
bahan bisnis.orang akan tertarik pada sekolah-sekolah yang berbasis,sehingga
biayanya pun pasti mahal, maka sekolah pun dijadikan ajang bisnis.
3. Penyelewengan dana : pihak sekolah berlaku tidak adil atas hak peserta didiknya,dana
untuk keperluan sekolah banyak yang di korupsi oleh para pihak sekolah,sehingga
sistem atau struktur sekolah pun tidak tersalurkan dengan baik dan banyak
kekurangannya.
4. kualitas dan kuantitas guru yang kurang : guru yang kurang profesional dalam
mengemban pengajarannya dan tidak sesuainya dalam sistem pemberian
pembelajaran.
5. pendidikan tidak merata
6. kurang penghargaan pada guru atau dosen

Akibat dari hal tersebut dikarenakan adanya :

1. politasi pendidikan
2. oper spesialisasi
3. sekularitas pendidikan grafik perbandingan pendidikan di dunia

2.Permasalahan dari Pendidikan yang ada di Indonesia yaitu:

1. Biaya pendidikan yang semakin meningkat


Bukan hal umum lagi, kendala yang selalu menjadi perdebatan dalam ranah pendidikan yakni
biaya pendidikan dari tahun ke tahun yang semkain melambung. ini harusnya menjadin
perhatian khusus yang mana banyak sekali anak yang putus sekolah karena terhambat oleh
biaya.

Bahkan, banyak orang tua yang hanya berpasrah karena tidak sanggup lagimembiayai
sekolah anaknya ke jenjang yang lebih tinggi karena keterhambatan biaya yang membuat
mereka dengan terpaksa karena uang yangmereka hasilkan hanya untuk makan sehari-hari
saja.

2. Dana pendidikan yang masih minim

Dalam dunia pendidikan, hal yang selalu jadi sorotan yaitu masalah biaya pendidikan yang
semakin terjadinya lonjakan setiap tahunnya. Bahkan, masih banyak masyarakat yang masih
kekurangan dan mengeluh dalam perihal buku, seragam dan peralatan sekolah lainnya.

Meskipun pemerintah telah mengambil langkah serta mengumumkan wajib belajar 12 tahun.
Namun, masih banyak sekali orang tua yang tidak mencapai rahan sekolah bagi anaknya 12
tahun karena biaya sekolah untuk siswa yang tergolong tidak mampu masih minim.

3. Tenaga pendidik terampil yang kurang

Bukan hanya masalah pendanaan sekolah yang minim saja, namun tenaga pendidik yang
terampil pun masih terbilang minim bahkan kurang. Tenaga pendidik yang terampil sangat
dibutuhkan untuk mencapai target siswa yang nantinya lebih kompeten. Karena, jika guru
yang mengajar tida terampil dan kompeten, maka akan berpengaruh pada nilai anak dan
pemehamannya di sekolah.

4. Minimnya bahan ajar

Masalah lain yang menjadi sorotan yakni kurangnya bahan ajar bagi siswa yang ingin
mengetahui lebih mengenai pelajaran yang telah mereka pelajari. Hal yang harus dibenahi
dalam waktu dekat yakni mengadakan perpustakaan untuk mencapai literasi siswa untuk
terus rajin membaca serta pengetahuannya dapat berkembang dengan usianya. Apalagi jika
sekolah di daerah yang kurang terjamah pemerintah, saat ini pun masih bayak yang kurang
akan literasi.

5. Anak difabel yang kuang diperhatikan


Kesenjangan antara pendidikan untuk dan khusus masih menjadi permasalahan yang terus
menerus ada setiap tahunnya. Adanya sekolah inikuisi masih belum terlihat
perkembangannya pada saat ini. Hanya ada beberapa sekolah saja yang telah menerapkan
sekolah inkuisi. yang mana dampaknya adalah generasi difabel tidak merasa dirinya
dikucilkan serta dijauhi oleh anak yang bersekolah di sekolah umum. Kurangnya ketersediaan
dana pendidikan

Ketika membahas seputar dana, bukan hanya biaya pendidikan di lembaga formal maupun
informal. Biaya untuk membayar properti dan fasilitas seperti buku, alat tulis, seragam, dan
transportasi juga termasuk ke dalamnya. Tak hanya itu, bagi kalangan yang mengalami
kesulitan ekonomi, mereka lebih memilih bekerja untuk memenuhi biaya hidup yang semakin
tinggi ketimbang meneruskan pendidikan.

Sebenarnya, pemerintah telah menyusun rencana pendidikan gratis dan program Wajib
Belajar 12 Tahun untuk mengatasinya. Namun, permasalahan pendidikan di Indonesia terkait
dana ternyata tidak bisa diselesaikan semudah itu. Hal ini disebabkan karena penyebaran
alokasi dana program pendidikan yang tidak tersebar secara merata. Belum lagi, menurut
HSBC Global Report 2017, Indonesia merupakan salah satu negara dengan biaya pendidikan
termahal di dunia.

4. Cari apakah ada permasalahan dari masa kemasa atau tiap masa memiliki
permasalahan berbeda!

Permasalahan Pendidikan di Indonesia dari masa kemasa jelas memiliki permasalahan yang
berbeda. Namun dibalik itu pula Pendidikan indonesia dari sebelum kemerdekaan hingga
sekarang memiliki permasalah yang sama yaitu diantaranya, Pendidikan Indonesia masih
tergolong rendah penyebabnya diantaranya, sarana prasarana yang kurang memadai,
rendahnya kualitas tenaga pengajar,mahalnya biaya Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai