Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Bidang Pendidikan

Disusun Oleh Kelompok 3


Nama :
 LUTHVIE SABITA
 LUTHFI HAQI
 M. ALIF
 RABI
 SYAFIQ
Kelas : VII - 11
Guru Pembimbing : ANANDA HANDAYANI

MTS NEGERI 1 MEDAN


KOTA MADYA MEDAN
TAHUN AJARAN
2022 - 2023

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbill alamin, puji syukur keadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya yang tiada ternilai sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “Bidang Pendidikan”.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
tapi berkat bimbingan dari Bapak Guru sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik.

Akhir kata penulis menyadari hasil makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu
kritik yang bersifat membangun dari pembaca senantiasa penulis harapkan demi
kesempurnaan wawasan penulis dan semoga makalah ini dapat berguna sebagai bacaan dan
menambah ilmu pengetahuan pembaca.

Medan, ................. 2022


Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................... .ii

BAB I    PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang....................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C.     Tujuan.................................................................................................... 2

BAB II   PEMBAHASAN
A. pendidikan Pada Zaman Dahulu .....................................................         3
B. Pendidikan Pada Masa Sekarang / Era Global........................................ 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................. 12
B. Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadia, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara. (UURI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional)
Selama ada kehidupan, selama itu perlu adanya pendidikan di dunia. Pendidikan di
dunia telah terjadi sejak zaman purba. Dengan kata lain, pendidikan di Indonesia telah
dilaksanakan sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang. Kondisi pendidikan di setiap
Negara berubah-ubah tergantung masa atau zamannya, termasuk di Indonesia. Kondisi
pendidikan di Indonesia terus berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan
pendidikan dipengaruhi banyak hal. Dalam pelaksanaan pendidikan, tentunya muncul
berbagai permasalahan, baik masalah sederhana hingga masalah yang serius.
Masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah
rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal
maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan yang
menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai keahlian dan
keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai bidang.
Berbagai upaya perlu dilakukan oleh pemerintah bersama dengan masyarakat untuk
mengatasi segala kemungkinan masalah yang muncul dalam pendidikan di Indonesia.
Pemerintah memerlukan dukungan dari masyarakat untuk mengembangkan pendidikan.
Dengan partisipasi masyarakat, permasalahan dalam pendidikan akan mudah dicari
solusinya.

B.      Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini  adalah
sebagai berikut:
1.        Bagaimana kondisi pendidikan pada zaman dahulu ?
2.        Bagaimana kondisi pendidikan di Indonesia pada masa sekarang ?

C.      Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui kondisi pendidikan pada zaman dahulu.
2. Mengetahui kondisi pendidikan di Indonesia pada masa sekarang.

BAB II
PEMBAHASAN
                                                              
A.      Pendidikan Pada Zaman Dahulu
1.        Pendidikan Sebelum Kemerdekaan
a.        Zaman Purba
Kebudayaan yang berkembang pada penduduk asli disebut Paleolitis (kebudayaan
lama/tua), sedangkan kebudayaan moyang bangsa Indonesia disebut neolitis
(kebudayaan baru) yang menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Tata
masyarakatnya bersifat egaliter, tidak ada stratifikasi yang jelas. Masyarakatnya
dipimpin oleh pemuka adat.
Tujuan pendidikan saat itu adalah agar generasi muda dapat mencari nafkah, membela diri
dan hidup bermasyarakat. Belum ada pendidikan formal, maka kurikulum pendidikannya
meliputi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan mengenai agama.
b.       Zaman Kerajaan Hindu-Budha
Stratifikasi sudah nampak jelas, antara yang dijamin (raja dan pegawai-pegawainya) dan
yang menjamin (rakyat).  Berkembanglah feodalisme di dalam masyarakat dengan
dtemukan tulisan tertua (tulisan huruf Palawa bahasa sansekerta) oleh para ilmuwan
sejarah di dekat Bogor dan Kutai.
Pada jaman kerajaan Tarumanegara, Kutai telah berkembang pendidikan informal
berbentuk Perguruan dan Pesantren. Sebagai pendidik (guru dan pendhita) adalah kaum
Brahmana yang kemudian guru menggantikan kedudukannya para Brahmana. Implikasi
dari feodalisme pendidikan bersifat aristokratis artinya masih terbatas hanya untuk
minoritas yaitu anak-anak kasta Brahmana dan Ksatria, belum menjangkau mayoritas
dari anak-anak kasta Waisya dan Syudra.

Tujuan pendidikan umumnya agar menjadi penganut agama yang taat, mampu hidup
bermasyarakat, mampu membela diri, dan membela negara. Darmapala sangat terkenal
sebagai guru Budha yang dimungkinkan candi Borobudur, candi mendut merupakan
pusat-pusat pendidikan agama Budha yang menghasilkan karya sastra yang bermutu
tinggi oleh para empu (pujangga) seperti : Kitab Pararaton (Empu Kanwa), Negara
Kertagama ( Empu Sedah dan Empu Panuluh), Arjuna Wiwaha dan Barathayuda ( Empu
Prapanca)
c.         Zaman Kerajaan Islam
Pada abad 14 melalui saudagar yang beragama Islam masuk dan menyebarkan agama Islam
di pulau Jawa dengan jasa wali songo, akhirnya berdirilah kerajaan Islam. Pada
umumnya tujuan pendidikan untuk menghasilakan manusia yang bertakwa kepada Allah
SWT. Pendidikan berlangsung dalam keluarga dan lambaga-lembaga pendidikan seperti
langgar-langgar, masjid, dan pesantren.
d.        Zaman Pengaruh Portugis dan Spanyol
Bangsa Portugis dan bangsa Spanyol datang untuk berdagang dan sebagai missionaris
(penyebar agama katholik). Mereka mendirikan sekolah yang kurikulumnya berisi
pendidikan agama katholik ditambah mata pelajaran membaca, menulis dan berhitung.
e.         Zaman kolonial Belanda
Pada zaman kolonial Balanda karakteristik kondisi sosial budaya yaitu :
1)   Berlangsung penjajahan kolonialisme
2)   Monopoli hasil pertanian
3)   Stratifikasi sosial
Namun dengan semakin sadarnya bangsa Indonesia akan makna nasional dan kemerdekaan
lahirlah berbagai pergerakan dalam jalur politik dan pendidikan. Kondisi pendidikan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pendidikan yang dilaksanakan oleh pemerintah
kolonial
Belanda sesuai kepentingan penjajah dan pendidikan yang dilaksanakan oleh kaum
pergerakan sebagai sarana perjuangan demi mencapai kemerdekaan. Ciri-ciri pendidikan
zaman itu adalah minimnya partisipasi bagi rakyat hanya untuk bangsa belanda dan
putera golongan priayi, pendidikan bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja murah
atau pegawai rendahan.
Pendidikan kaum pergerakan sebagai sarana perjuangan kemerdekaan, antara lain :
1) Tahun 1908 Budi Utomo menjelaskan bahwa tujuan perkumpulan adalah untuk
kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa. Dalam bidang pendidikan
mendirikan Sekolah Sentral di Solo dan Yogyakarta yaitu Kweekschool.
2) Tahun 1912 K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah.
3) Tahun 1915 didirikan Trikora Dharmo, dan selanjutnya berdiri berbagai
perkumpulan pemuda hingga terwujudnya sumpah pemuda 1928.
4) Tahun 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Taman siswa.
5) Tahun 1926 Muhamad Safei mendirikan INS (Indonesisch Nederland School)
6) Dll.
Dari sini pergerakan nasional melahirkan kesadaran mengenai pentingnya peranan
pendidikan nasional dalam mempersiapkan kelahiran negara nasional. Ciri pendidikan
nasional :
1) Bersifat nasionalistik dan sangat anti kolonialis
2) Berdiri sendiri atau percaya kepada kemampuan sendiri
3) Pengakuan kepada eksistensi perguruan swasta sebagai perwujudan harga diri
yang tinggi dan kebhinekaan masyarakat Indonesia.

f.         Zaman Kedudukan Jepang


Bangsa Indonesia berada pada kekuasaan pendudukan militerisme, implikasinya dalam
bidang pendidikan di Indonesia sebagai berikut :
1) Tujuan dan isi pendidikan diarahkan demi kepentingan perang Asia Timur Raya
2) Hilangnya sistem dualisme dalam pendidikan. Terdapat jenjang sekolah :
Sekolah Rakyat, Sekolah Menengah, Sekolah Menengah Tinggi, dan Perguruan
Tinggi.
3) Sistem pendidikan menjadi lebih merakyat.

2.       Pendidikan Sesudah Kemerdekaan


a.       Kondisi Pendidikan Periode 1945 – 1969
              1)    Zaman Revolusi Fisik Kemerdekaan
Jenjang pendidikan disempurnakan menjadi SMTP dan SMTA dan mulai
mempersiapkan sistem pendidikan nasional sesuai dengan amanat UUD 1945. Menteri
pendidikan, pengajaran dan kebudayaan mengintruksikan agar membuang sistem
pendidikan kolonial dan mengutamakan patriotisme. Rancangan UU yang dihasilkan :
UU RI no. 4 tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah.
              2)      Peletakan Dasar Pendidikan Nasional
Mulai tanggal 18 Agustus 1945, sejak PPKI menetapkan UUD 1945 sebagai konstitusi
negara yang didalamnya memuat pancasila, implikasinya bahwa sejak saat itu dasar
sistem pendidikan nasional kita adalah Pancasila dan UUD 1945.
3)      Demokrasi Pendidikan
Sesuai amanat UUD 1945 dan UU RI No. 4 tahun 1950 pemerintah mengusahakan
terselenggaranya pendidikan yang bersifat demokratis yaitu kewajiban belajar sekolah
bagi anak-anak yang berumur 8 tahun.
4)      Lahirnya LPTK pada Tingkat Universitas
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan mendorong Prof. Moh. Yamin mendirikan
Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). Atas dasar konferensi antar FKIP negeri
seluruh Indonesia maka lembaga pendidikan tenaga guru ( PGSLP, Kursus BI, BII, dan
PTPG) diintegrasikan dalam FKIP pada Universitas. Kemudian didirkan IKIP yang
berdiri sendiri sebagai pindahan dari PTPG sesuai dengan UU PT No. 22 tahun 1961.
5)      Lahirnya Perguruan Tinggi
Pada tanggal 4 Desember 1961 lahir UU No. 22 tentang perguruan tinggi dengan prinsip
Tridharma Perguruan Tinggi.

b.        Kondisi Pendidikan Pada PJP I : 1969 – 1993


            Selama kurun waktu pelita I-V, pendidikan Indonesia mengalami banyak bahan dan
kemajuan, semakin mantapnya sistem pendidikan nasional dengan disahkannya Undang-
undang nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta sejumlah
Peraturan Pemerintah yang menyertainya.
1)        UU tentang Sistem Pendidikan Nasional
            Sebagai penjabaran Undang-undang nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional disahkan 8 Peraturan Pemerintah (PP) yaitu :
a)        PP No. 27/1990 tentang Pendidikan Prasekolah
b)        PP No. 28/1990 tentang Pendidikan Dasar
c)        PP No. 29/1990 tentang Pendidikan Menengah
d)       PP               No. 30/1990 tentang Pendidikan Tinggi (kemudian diganti PP No.
60/1999)
e)        PP No. 72/1991 tentang Pendidika Luar Biasa
f)         PP No. 73/1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah
g)        PP No. 38/1992 tentang Tenaga Kependidikan
h)        PP No. 39/1992 tentang Peran serta Masyarakat dalam
       Pendidikan Nasional.
2)        Taman Kanak-Kanak
Pendidikan di TK mengalami perkembangan yang cukup mengesankan, hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat khususnya orang tua semakin menyadari akan
pentingnya pendidikan prasekolah sebagai wahana untuk menyiapkan anak dari segi
sikap, pengetahuan, ketrampilan guna memasuki SD.
3)        Pendidikan Dasar
Prestasi yang sangat mengesankan yang dicapai selama PJOPI ialah melonjaknya jumlah
peserta didik pada SD dan MI. Kendala yang dihadapi adalah banyaknya siswa putus
sekolah dan angka tinggal kelas cukup tinggi. Untuk meningkatkan mutu sumber daya
manusia Indonesia hingga minimal berpendidikan SLTP maka pada tanggal 2 Mei
1994 program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dicanangkan.
4)        Pendidikan Menengah
Persoalan yang menonjol pada SLTA umum selama pelita V adalah tentang mutu kelulusan
yang terutama diukur dari kesiapannya untuk memasuki jenjang perguruan tinggi. NEM
dan UMPTN menunjukkan keragaman dalam mutu SLTA antara sekolah dan lokasi
geografis yang berbeda-beda. Maka pada Repelita VI  upaya memperbanyak jumlah
SLTA Umum yang bermutu menjadi prioritas melalui pengembangan SMU Plus yang
dilakukan melalui pengerahan peran serta masyarakat.
5)        Pendidikan Tinggi
PTN dan PTS sama-sama menghadapi tantangan mengenai rendahnya proporsi mahasiswa
yang mempelajari bidang teknologi dan MIPA yang menimbulkan dampak negatif pada
dunia kerja. Mengingat dosen memegang peranan kunci dalam peningkatan mutu maka
peningkatan kualifikasi dosen merupakan prioritas dalam pengembangan pendidikan
tinggi di Indonesia saat ini.
6)    Pendidikan Luar Sekolah
Pembangunan pendidikan luar sekolah diprioritaskan pada pemberantasan buta aksara
melalui perluasan jangkauan kejar paket A. Hasilnya adalah semakin menurunnya
jumlah warga masyarakat yang buta huruf.
7)       Tantangan, Kendala, dan Peluang
Berdasarkan perkembangan pendidikan pada PJP I, ada sejumlah tantangan yang dihadapi
oleh pendidikan Indonesia pada masa-masa selanjutnya, yaitu :
a)    Belum mampunya pendidikan mengimbangi perubahan struktur ekonomi dari pertanian
tradisional ke industri dan jasa.
b)   Masih rendahnya relevansi pendidikan
c)    Masih belum meratanya mutu pendidikan
d)   Masih tingginya angka putus sekolah dan tinggal kelas
e)    Masih banyaknya kelompok umur 10 tahun yang buta huruf
f)    Masih kurangnya peran serta dunia usaha dan pendidikan
Kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kinerja pendidikan nasional, Yaitu :
a)    Kemiskinan dan keterbelakangan
b)   Terbatasnya guru yang bermutu
c)    Terbatasnya sarana dan prasarana
d)   Manajemen sistem pendidikan yang belum secara terarah menuju peningkatan mutu,
relevansi, dan efisiensi pendidikan
Adapun peluang yang dimiliki oleh pendidikan nasional ialah:
a)   Keberhasilan wajib belajar 6 tahun yang memberi landasan bagi pelaksanaan wajar
sembilan tahun.
b)   Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
c)    Semakin luasnya sarana komunikasi
d)   Semakin tersebarluasnya lembaga pendidikan negeri dan swasta
e)    Adanya UU No. 2/1989 tentang sistem pendidikan nasional yang memberikan landasan
yang kokoh bagi pendidikan nasional

B.      Pendidikan Pada Masa Sekarang / Era Global


Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh. Kehebohan
tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional tetapi lebih banyak
disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan pendidikan di Indonesia.
Perasaan ini disebabkan karena beberapa hal yang mendasar.
Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi dirasakan kuat
dan terbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran
baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia
yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan
Negara lain. Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu
pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Oleh karana itu, kita seharusnya
dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan
sumber daya manusia di Negara-negara lain.
Setelah diamati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang
pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan
rendahnya mutu pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya manusia yang
mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di
berbagai bidang. Ada banyak penyabab mengapa mutu pendidikan di Indonesia, baik
pendidikan formal maupun informal, dinilai rendah. Penyebab rendahnya mutu
pendidikan yang akan kami paparkan kali ini adalah masalah pemerataan pendidikan,
masalah mutu pendidikan, masalah efesiensi pendidikan, dan masalah relevansi
pendidkan.
Kondisi pendidikan masa kini banyak di pengaruhi oleh hal-hal sebagai :
1.        Arah pendidikan kurang jelas
2.        Pendidikan sebagai barang mahal, artinya pendidkan yang berbasis hanya di
kategorikan saja tanpa seimbang dengan kenyataannya dan hanya untuk sebagai bahan
bisnis. Orang akan tertarik pada sekolah-sekolah yang berbasis, sehingga biayanya
pun pasti mahal, maka sekolah pun dijadikan ajang bisnis.
3.       Penyelewengan dana : pihak sekolah berlaku tidak adil atas hak peserta
didiknya,dana untuk keperluan sekolah banyak yang di korupsi oleh para pihak
sekolah,sehingga sistem atau struktur sekolah pun tidak tersalurkan dengan baik dan
banyak kekurangannya.
4.        Kualitas dan kuantitas guru yang kurang : guru yang kurang profesional dalam
mengembangkan pengajarannya dan tidak sesuai dalam sistem pemberian
pembelajaran.
5.        Pendidikan tidak merata 
6.        Kurang penghargaan pada guru atau dosen
Akibat dari hal tersebut dikarenakan adanya :
1.        Politasi pendidikan
2.        Oper spesialisasi
3.        Sekularitas pendidikan
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan bebeapa hal yang telah dipaparkan pada BAB II, maka dapat kita simpulkan
bahwa :
1.        Pendidikan pada zaman dahulu terbagi atas dua hal yaitu pendidikan sebelum merdeka
dan sesudah merdeka. Pendidikan sebelum merdeka meliputi zaman purba, zaman
kerajaan hindu-budha, zaman kerajaan Islam, zaman Portugis dan  Spanyol, zaman
Belanda, dan Zaman Kedudukan Jepang. Sedangkan sesudah kemerdekaan meliputi:
periode 1945-1969, periode 1969-1993.
2.        Pendidikan pada masa sekarang disebut juga pendidikan era global yang banyak
dipengaruhi oleh perkembangan IPTEK.

B.      Saran
1.      Guru sebaiknya mengetahui dengan jelas perkembangan pendidikan dari zaman ke
zaman. Hal ini dikarenakan guru dapat mengambil aspek yang baik dari pendidikan
dahulu dan kemudian dikembangkannya agar menjadi lebih baik lagi.
2.      Guru sebaiknya menguasai IPTEK dengan sangat kompeten untuk meningkatkan
kinerjanya, karena IPTEK merupakan  aspek yang sangat mempenngaruhi perkembangan
pendidikan Indonesia saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kecilku, Perpus. “Pendidikan dari masa ke masa”. 09 juni


2014. http://izzaucon.blogspot.com/2014/06/pendidikan-indonesia-dari-masa-ke-
masa.html.10November        2016

Anda mungkin juga menyukai