PENGANTAR PENDIDIKAN
Dosen Penempuh:
1.Husmanika. : 922862010020
3.Haslianti. : 922862010034
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang "DUA ALIRAN
POKOK PENDIDIKAN"
Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.Tidak lupa
kami ucapkan Terima kasih kepada Bapak Ahmad Yusuf S.pd . M.pd Selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar
Pendidikan Yang telah memberikan tugas ini kepada kami .Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pendidikan.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini terdapat Kekurangan dan jauh dari apa yang
kami Harapkan.Untuk itu,kami berharap adanya kritik ,saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang,Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah yg telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya.Sebelumnya kami Mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang
berkenan.Semoga apa yg terdapat dan tertera dalam makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca,Teman-teman khusus nya bagi penulis.
Aamiin.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Aliran-aliran pendidikan muncul sejak manusia hidup dalam suatu kelompok yang diharapkan dengan
problem regenerasi bagi keturunannya. Secara historis bahwa aliran-aliran pendidikan ataupun berbagai
pemikiran tentang pendidikan dapat ditemukan dalam berbagai literature.
Martabat manusia.pemahaman terhadap berbagai aliran pendidikan memiliki arti yang sangat penting
ketika seorang pendidik ataupun calon pendidik hendak menangkap hakikat dari setiap dinamika
perkembangan pemikiran tentang pendidikan yang tengah terjadi.
Pemahaman terhadap pemikiran-pemikiran yang demikian dianggap penting dalam dunia pendidikan
karena akan menjadi bekal bagi tenaga pendidik, sehingga memiliki wawasan historis yang lebih luas,
juga dapat menambah ketajaman analisisnya dalam mengaitkan antara keberadaan masa lampau
dengan tuntutan dan kebutuhan masa kini dalam rangka mengantisipasi masa yang akan datang.
Berbagai pemikiran tentang pendidikan tempo dulu secara realitas telah memberikan kontribusi yang
cukup berarti bagi praktek pendidikan bahkan pengaruhnya sempat meluas dan berkembang di benua
Eropa dan Amerika. Sehubung dengan hal ini maka sangat logis bila aliran-aliran pendidikan sebagaian
besar berasal dari kedua benua tersebut pada setiap aliran pendidikan memiliki pandangan yang
berbeda dalam memandang perkembangan manusia hal ini berdasarkan atas faktor-faktor dominan
yang dijadikan sebagai dasar pijakan bagi perkembangan manusia.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah kemerdekaan, telah diupayakan mengembangkan satu sistem pendidikan nasional sesuai
ketetapan ayat 2 pasal 31 dari UUD 1945. Pasal tersebut berbunyi "setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya" di Indonesia terdapat dua aliran pokok
pendidikan yaitu perguruan kebangsaan taman siswa dan ruang pendidik INS kayu Tanam.
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara, ( Lahir 2 Mei 1889 dengan
nama Suwardi Suryaningrat ) pada tanggal 3 Juli 1932 di Yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan,
selanjutnya mulai didirikan taman Indira ( Taman kanak-kanak ) dan Kursus Guru, selanjutnya Taman
muda ( SD ), disusul Taman Dewasa merangkap Taman Guru ( Mulo-Kweekschool ). Sekarang ini telah
dikembangkan sehingga meliputi pula taman Madya, Prasarjana, dan Sarjana sarjana Wiyata. Dengan
demikian Taman Siswa telah meliputi semua jenjang persekolahan.
Perguruan Kebangsaan taman Siswa mempunyai tujuh asas perjuangan untuk menghadapi
pemerintah colonial Belanda serta sekaligus untuk mempertahankan kelangsungan hidup bersifat
nasional, dan demokrasi. Ketujuh asas tersebut dikenal dengan asas 1922 , sebagai berikut :
1.Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri ( Zelf Besschikkingsrecht ) dengan
mengingat terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
2.Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan batin dapat
memerdekakan diri.
4.Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat.
6.Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka mutlak harus membelanjai sendiri
segala usaha yang dilakukan ( Zelfbegrotings-system ).
Dalam perkembangan selanjutnya Taman siswa melengkapi Asas 1922 tersebut dengan Dasar-dasar
1947 yang disebut pula Panca Dharma yaitu :
1.Asas Kemerdekaan
3.Asas Kebudayaan
4.Asas Kebangsaan
5.Asas Kemanusiaan
✓Sebagai Badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib dan damai.
✓Membangun anak didik menjadi manusia yang merdeka lahir batin, luhur akal budinya, serta sehat
jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas keserasian
bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.
Di lingkungan perguruan, untuk mencapai tujuannya Taman Siswa berusaha dengan jalan sebagai berkut
:
✓Menyelenggarakan tugas pendidikan dalam bentuk perguruan dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi.
✓Menumbuhkan lingkungan hidup keluraga Taman Siswa, sehingga dapat tampak wujud masyarakat
Taman Siswa yang dicita-citakan.
✓Meluaskan kehidupan ke Taman Siswa-an di luar lingkungan masyarakat perguruan.
✓Menjalankan kerja pendidikan untuk masyarakat umum dengan dasar-dasar dan hidup Taman Siswa
Berbagai hal seperti pemikiran tentang pendidikan nasional, lembaga lembaga pendidikan dari Taman
Indria sampai dengan Sarjana Wiyata, dan sejumlah besar alumni perguruan. Ketiga pencapaian itu
merupakan pencapaian sebagai suatu yayasan pendidikan.
Ruang pendidik INS ( Indonesia Nederlandsche School ) didirikan oleh Mohammad Sjafei ( lahir di Matan,
Kalbar tahun 1895 ) pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam ( Sumatera barat ).
Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mempunyai asas-asas sebagai berikut :
3.Pendidikan masyarakat
5.Menentang intelektualisme
Setelah kemerdekaan Indonesia, Moh. Sjafei mengembangkan asas-asas pendidikan INS menjadi dasar-
dasar pendidikan Republik Indonesia, menjadi sebagai berikut :
Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan, Kerakyatan, Kebangsaan, Kebangsaan, Gabungan antara
pendidikan ilmu umum dan kejuruan, Percaya pada diri sendiri juga pada Tuhan, Berakhlak ( bersusila )
setinggi mungkin, Bertanggung jawab akan keselamatan nusa dan bangsa, Berjiwa aktif positif,
Mempunyai daya cipta, Cerdas, logis dan rasional, Berperasaan tajam, halus dan estetis,Gigih atau ulet
yang sehat,Correct atau tepat,Emosional atau terharu,Jasmani sehat dan kuat,Cakap berbahasa,Sanggup
hidup sederhana, Sanggup mengerjakan sesuatu pekerjaan, Sebanyak mungkin memakai kebuyaan
nasional, Waktu mengajar para guru menjadi objek dan murid sebagai subjek, Para guru mencontohkan
pelajaran-pelajarannya, Diusahakan agar pelajar mempunyai darah ksatria, Mempunyai jiwa
konsentrasi, Pemeliharaan(perawatan) sesuatu usaha, Menepati janji, Sebelum pekerjaan dimulai
dibiasakan menimbangnya dulu sebaik- baiknya, Kewajiban harus dipenuhi, Hemat.
- Menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan dan program khusus untuk menjadi guru
- Penerbitan Majalah anak anak (Sendi), buku bacaan dalam rangka pemberantasan buta huruf dan
angka, mencetak buku buku pelajaran.
KESIMPULAN
Pemikiran tentang pendidikan sejak dulu, kini , dan masa yang akan datang terus berkembang. Aliran
tersebut mempengaruhi pendidikan da seluruh dunia, termasuk pendidikan di Indinesia. Dari sisi lain, di
Indonesia juga muncul gagasan-gagasan tentang pendidikan, yang dapat dikategorikan sebagai aliran
pendidikan, yakni Taman Siswa, INS Kayu Tanam dan 2 aliran pendidikan yang mengangkat agama islam
di dalamnya yakni Muhammadiyah dan Ma’arif. Setiap tenaga kependidikan diharapkan memiliki bekal
yang memadai dalam meninjau masalah yang dihadapi, serta pertimbangan yang tepat dalam
menetapkan kebijakan dan atau tindakan sehari-hari. Dari aliran-aliran pendidikan di atas kita tidak bisa
mengatakan bahwa salah satu adalah yang paling baik, sebab penggunaanya disesuaikan denan tingkat
kebutuhan, dan kondisinya pada saat itu, karena setiap aliran memiliki dasar-dasar pemikiran sendiri.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau rearensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Karena itu Kami mengharapkan
tanggapan, saran dan keritikyang membangun demi sempurnanyamakalah Kami selanjutnya. Atas
perhatiannya kami sampaikan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/332563213/Dua-Aliran-Pokok-Pendidikan-Di-Indonesia
https://sg.docworkspace.com/l/sIP-ZnbOgAbOD2JsG