Oleh :
Kelompok
Dosen Pembimbing :
rahmat dan karunia-Nya penulis telah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari dosen mata kuliah Dasar-
dasar Ilmu Pendidikan. Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapat petunjuk,
bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.
1. Bapak Drs. Syafril, M.Pd. selaku Dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar
Ilmu Pendidikan, yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis.
yang mulia dari ALLAH SWT. Akhir kata penulis menyampaikan harapan semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan yang berarti demi
Penulis
DAFTAR ISI
i
Halaman
Kata Pengantar ………………………………………………………….… i
Daftar Isi ……………………………………….…………………….……. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………...………............................ 1
A. Latar Belakang Makalah…………………………………………………… 1
B. Tujuan Makalah …………………………………………………… 2
C. Manfaat Makalah ………………………………………………… 2
1
2
terjadi pada hari ini. Segala unsur yang menjadi faktor di dalamnya membentuk
penciptaan individu sebagai insan pendidikan.
Mengingat sejarah dan belajar darinya akan membuat refleksi pada
sebuah tujuan dan merupakan titik balik menuju suatu kebangkitan pendidikan.
Sejarah yang dispesifikasi ke dalam kajian filsafati pendidikan akan menjadi
perbandingan. Karena perubahan akan semakin mudah bila belajar dari
perbandingan dan kesalahan masa lalu. Demikian halnya dalam aspek pendidikan,
sejarah dibutuhkan sebagai bahan pembelajaran dan refleksi untuk perbaikan
sistem pendidikan yang lebih baik dan berkualitas.
Bicara tentang pendidikan di Indonesia, tentu tidak terlepas dari jasa-jasa
tokoh pemdidikan Indonesia. Berkat usaha-usaha para tokoh pendidikan inilah,
yang dahulu telah merintisnya dengan perjuangan yang sangat beart dan tidak
mengenal lelah kita bisa mengeyam kebebasan pendidikan sekarang. Indonesia
sendiri mempunyai sejumlah pahlawan nasional dalam bidang pendidikan.
B. Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk mengenal tokoh pendidikan Indonesia dan
pemikirannya yaitu:
1. Ki Hajar Dewantara
2. Mohammad Syafei
3. Kiyai Haji Ahmad Dahlan
4. Rahmah El Yunuslah
C. Manfaat Makalah
Diharapakan dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat untuk:
1. Penulis, menambah khasanah ilmu penulis sendiri.
2. Pembaca, dapat menambah wawasan sehingga ilmu yang telah ada jadi
terbarukan.
3. Penulis selanjutnya, menjadi referensi sederhana dalam mengambil suatu
kesimpulan.
BAB II
TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN INDONESIA
A. Ki Hajar Dewantara
1. Biografi Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat. Beliau lahir di Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889. Hari
kelahirannya kemudian diperingati setiap tahun oleh Bangsa Indonesia sebagai
Hari Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara terlahir dari
keluarga bangsawan maka beliau berhak memperoleh pendidikan untuk para
kaum bangsawan. Ia pertama kali bersekolah di ELS yaitu Sekolah Dasar untuk
anak-anak Eropa/dan melanjutkan pendidikannya di Stovia.
Ki Hadjar Dewantara cenderung lebih tertarik dalam dunia jurnalistik
atau tulis-menulis, hal ini dibuktikan dengan bekerja sebagai wartawan
dibeberapa surat kabar pada masa itu. Berdirinya organisasi Budi Utomo
sebagai organisasi sosial dan politik kemudian mendorong Ki Hadjar
Dewantara untuk bergabung didalamnya. Pada tahun 1919, ia kembali ke
Indonesia dari pengasingan dan langsung bergabung sebagai guru di sekolah
yang didirikan oleh saudaranya. Pengalaman mengajar yang ia terima di
sekolah tersebut kemudian digunakannya untuk membuat sebuah konsep baru
mengenai metode pengajaran pada sekolah yang ia dirikan sendiri pada tanggal
3 Juli 1922. Sekolah tersebut bernama Nationaal Onderwijs Institut Taman
Siswa yang kemudian kita kenal sebagai Taman Siswa.
3
4
Kayutanam Ali Akbar Navis dalam Filsafat Dan Strategi Pendidikan M. Sjafei:
Ruang Pendidik INS Kayutanam (1996), tanggal kelahiran Sjafei direka-reka
oleh dirinya sendiri yaitu 31 Oktober 1893. Keterangan itu sulit diterima
mengingat ibu kandung Sjafei buta huruf, seperti kebanyakan orang Indonesia
awal abad ke-20. Meskipun berdarah Jawa asal Kediri, ia dianggap sebagai
tokoh masyarakat di Sumatera Barat. Hal ini tidak lepas dari peran ayah
angkatnya, Ibrahim Marah Soetan (1860-1954), seorang tokoh pendidik dan
pengarang pada awal abad ke-20 yang notabene merupakan putra
Minangkabau asal Kayutanam, tamatan Kweekschool (atau Sekolah Raja)
Bukittinggi, yaitu sekolah guru yang paling bergengsi dan satu-satunya di
Sumatera. Alumni sekolah ini di antaranya adalah Tan Malaka dan Abdul Haris
Nasution.
2. Pemikiran M. Syafei
Salah satu tokoh pendidikan yang terlupakan kiprah dan jasanya adalah
Mohammad Sjafei. Seperti juga Ki Hajar, Mohamad Sjafei juga mengabdikan
hidupnya untuk membangun pendidikan dengan penekanan pada penguatan
karakter bangsa. “Pendidikan yang memerdekakan‟ adalah slogan yang
dijadikan acuan gerak dan pikir Mohamad Sjafei dalam menghadapi dominasi
kolonial. Setelah Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa (1922), empat
tahun kemudian (1926), Mohamad Sjafei menyusul untuk mendirikan Indische
Nationale School (INS) Kayutanam.
M. Syafei mempunyai pandangan bahwa Pergerakan Nasional
Indonesia hanya akan berhasil mencapai tujuannya dengan cepat dan tepat,
karena kemerdekaan tidak mungkin diperoleh dengan beberapa orang
pemimpin saja, tetapi harus didukung oleh seluruh rakyat.
hasil yang tak ternilai. Sumbangan pemikiranya yaitu dengan usaha-usaha yang
direalisasikan melalui:
a. Memasukan pelajaran agama Islam ke dalam lembaga pendidikan milik
colonial Belanda.
b. Penerapan sistem dan mengadopsi metode pendidikan Barat dalam lembaga
pendidikan Islam.
c. Memadukan antara pelajaran agama dengan pelajaran umum (Pribadi,
2010).
D. Rahmah El Yunusiyah
1. Biografi Rahmah El Yunusiyah
A. Kesimpulan
1. Setiap tokoh pemikir pendidikan pada masanya memiliki hasil pemikiran yang
berpengaruh atau berimplikasi dalam pendidikan dunia, khususnya pendidikan
Indonesia. Buah pemikiran setiap tokoh pendidikan dipenagruhi oleh ideologi,
filsafat yang dianutnya pada masa itu, atau kondisi pemerintahan dalam negara.
Hal ini berimplikasi pada pelaksanaan pemikiran-pemikiran tokoh pendidikan
tersebut, baik secara ontologisme, aksiologisme maupun epistemologisme.
2. Tokoh pendidikan di Indonesia memberikan sumbangsih pemikirannya dari
mulai masa Hindu Budha, bahkan sampai sekarang. Secara filosofis,
pemikiran-pemikiran tokoh pendidikan Indonesia dipengaruhi oleh ideologi
Pancasila sebagai ideologi negara.
3. Selain itu, latar belakang historis dan aliran agama juga mempengaruhi
pemikiran tokoh pendidikan. Misalnya, tokoh KH. Ahmad Dahlan yang
menganut pemikiran pendidikan berdasarkan akhlak dan budi pekerti menjadi
salah satu bukti hasil pemikiran yang dipengaruhi aliran agama tertentu.
B. Saran
1. Saran untuk pembaca makalah, supaya lebih memperdalam ilmu pengetahuan
dengan bacaan lainnya seperti buku, jurnal dan sumber belajar lain.
2. Untuk penulis selanjutnya supaya lebih diperbanyak lagi referensi untuk tulisan
berikutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Pribadi, S.A.T. 2010. Kiprah K.H. Ahmad Dahlan dalam Modernisasi Pendidikan
Islam di Indonesia. Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Suryadi. 2009. Pendidikan Indonesia Menuju 2025. Sekolah Pascasarjana UPI: Tidak
Diterbitkan.
10