DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
A. TEMA
Buku ini disusun untuk mengidentifikasi beberapa teori yang ada dewasa
ini serta diikuti oleh analisis tentang seberapa jauh teori tersebut dapat
memberikan sumbangan terhadap pengembangan pendidikan formal di
indonesia. Terlebih yang ada di dunia Barat, yaitu di Amerika Serikat.
Oleh karena itu, suatu analisi tentang teori pendidikan diuraikan dengan
maksud agar dapat diperoleh gambaran tentang kongruensinya dengan cita-cita
dasar pendidikan menurut Pancasila.
B. TEORI
Suatu teori adalah suatu ilmu yang terstruktur secara konseptual dan
merangkum pengetahuan empiris sebanyak mungkin. Richard Pratte
menyatakan bahwa teori mempunyai sifat logis, deskriptif, dan menerangkan.
Dalam hal ini, adanya sarana berpikir logis perlu mewarnai rumusan tentang teori
tersebut sehingga perlu dipertimbangkan istilah yang tepat untuk digunakan.
Sedangkan tokoh lain, O’Connor, mengatakan bahwa teori mempunyai fungsi
tambahan, seperti menjelaskan dan meramalkan.
C. PERSPEKTIF
Istilah perspektif disini diberi arti sebagai pandangan ke depan. Yang
dimaksudkan tidak lain adalah analisis tentang teoori pendidikan dengan maksud
untuk menemukan arahan seberapa dapat memberikan petunjuk pendidikan
yang akan datang. Oleh karena teori itu dipandang identik dengan konseppsi,
arahan itu pun juga bersifat konseptual.
D. TEORI PENDIDIKAN
Teori pendidikan adalah pengetahuan tentang makna dan bagaimana
seyogianya pendidikan itu dilaksanakan, sedangkan praktek adalah tentang
pelaksanaan pendidikan secara konkretnya.
Oleh karena itu mempunyai objek materi manusia maka nilai-nilai yang
berkenaan dengan manusia menjadi muatan dalam teori pendidikan. Dengan
berpegang pada proposisi bahwa pendidikan itu adalah pelaksanaan dari filsafat
antropologi maka beberapa pengertian dasar perlu diperhitungkan dalam
penyususnan teori.
E. FILSAFAT PENDIDIKAN
Filsafat pendidikan tampil dalam jajaran ilmu kependidikan karena telah
berhasil menempatkan diri sebagai ilmu bantu. Berikut ini adalah ikhtisra
bagaimana pengertian tentang landasan dasar manusia yang telah diperoleh dari
antropologi filsafat dikembangkan lebih lanjut dalam pendidikan dengan harapan
sebagai contoh. Dicantumkan disana perkiraan tantang ilmu yang berafiliasi.
1. Psikologi
Psikologi tergolong ke dalam kelompok ilmu perilaku dan dengan sendirinya
mempelajari tingkah laku manusia. Psikologi yang diterapkan dalam
pendidikan pada umumnya atau pendidikan disekolah pada khususnya
disebut psikologi pendidikan.
2. Sosiologi
Pendidikan ditandai oleh interaksi antar manusia. Hal ini bersumber pada
pengertian yang terdapat dalam siosiologi. Pendidikan umumnya berlangsung
dalam kelompok. Oleh karena itu, pengenalan ciri-ciri kelompok dan
memanipulasikannya untuk tecapainya tujuan pendidikan perlu dilakukan.
Dengan menguraikan secara singkat psikologi dan sosiologi sebagai contoh
ilmu bantu pendidikan maka teori pendidikan dapat dikembangkan dengan
landasan psikologi atau sosiologi. Teori ini memiliki kedudukan sebagai konsep
untuk dilaksanakan.
4
TEORI REKONSTRUKSIANISME
A. LATAR BELAKANG
E. KURIKULUM
Diatas telah berulang kali disinggung adanya sejumlah konsepsi dari
rekonstruksianisme tentang keinginan untuk menjadikan pendidikan sebagai
wahana rekontruksi masyarakat. Oleh karena itu, bila sekolah atau guru kurang
atau tidak menaruh perhatian sama sekali terhadap apa yang ada dan terjadi
diluar dinding sekolah bukanlah pendidikan yang tepat.
F. SISWA DAN GURU
Siswa yang lebih bayak dipandang atau atau dijadikan makhluk yang pasif
perlu diubah menjadii makhluk yang aktif dan kreatif.salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah pengubahan konsepsi: pendidikan sebagai transfer
pengetahuan menjadi transformasi pengetahuan. Siswa diharapkan
diikutsertakan mencerna pengetahuan itu sehingga menjadi miliknya.
Kalau prribadi guru ini dapat dikembangkan secar ideal, pembaruan akan
dapat terus-menerus dilakukan. Guru hendaknya menjadi seorang intelek yang
transformatif. Seorang guru hendaknya bukan hanya menerima dan menjalankan
kurikulum yang ada, melainkan secara kritis dapat menghubungkan materi
kurikulum itu dengan relevansinya dengan masyarakat.
Guru yang transformatif diharapkan mampu mengembangkan kesadaran tentang
pengembangan nuklir untuk perdamaian dan kemanusiaan. Artinya, sampai para
siswa menganggap perlombaan persenjataan itu justru berlawanan dengan
kemanusiaan.
KESIMPULAN
Tema tulisan ini adalah identifikasi beberapa teori pendidikan dewasa ini
serta seberapa jauh teori tersebut dapat memberikan sumbangan terhadap
pengembangan pendidikan formal di Indonesia. Suatu teori adalah pengetahuan
yang terstruktur secara konseptual, bersifat direktif untuk pemikiran dan
penemuan iquiry dalam praktek. Teori dan praktek dalam bidang pendidikan
sering dihayati secara dikotomis, pada dasarnya teori dan praktek pendidikan itu
hanya dapat dibedakan dan bukan dipisah-pisahkan. Upaya untuk mencegah
adanya dikotomi dengan mengupayakan konstruk teori yang berpijak pada alur
pikir logis formal dan yang diwarnai oleh sifat-sifat pragmatis, sosiologis, serta
psikologis. Ilmu pendidikan dapat digolongkan kedalam ilmu yang universal
karena berafiliasi dengan sejumlah ilmu bantu.
Manusialah yang menjadi perhatian pendidikan. Teori sumberdaya
manusia disusun atas dasar ciri pandangan yang terdapat pada progresivisme
dengan dua komponen pendukungnya, yaitu seleksi natural dan
eksperimentalisme. Pendidikan adalah distribusi demokratis dan rasionalitas
dengan perlakuan yang berimbang antara kebebasan dan kesamaan pada
subjek didik. Menurut teori sumber daya manusia, suasana pendidikan mengikuti
konsep pendidikan yang berpusat pada siswa.
Manusia adalah makhluk yang berdiri dan berjalan diatas kebudayaannya.
Esensialisme menghendaki agar pendidikan bersendikan atas norma dan nilai
yang telah teruji oleh waktu, sedangkanperenialisme lebih dari itu. Perenialisme
menghendaki kembali pada pandangan kefilsafatan tertentu yang hidup pada
zaman yunani dan abad pertengahan.
Dalam hal ini kurikulum, yang terpenting adalah isi mata pelajaran yang
tepat dan benar. Oleh karena itu, dalam pendidikan, peran utamnya dipegang
oleh guru. Teori revitalisasi budaya menumbuhkan suasana pendidikan yang
terpusat pada guru.
Untuk mengembalikan cita-cita semula hendaknya pendidikan dapat
perperan sebagaiinstrumen rekonstruksi masyarakat.pendidikan perlu
mengeliminasi atau mengurangkan pengaruh dari kurikulum semudan menaruh
perhatian adanya kotak hitam. Dengan upaya ini diharapkan ide asasi agar siswa
dapat dikembangkan potensinya secara penuh dapat direalisasikan. Selain
pengembangan diri yang disertai kreativitas dan keaktifan pada pihak siswa,
guru perlu mengubah dirinya dari cendekiawan yang pasif menjadi cendekiawan
yang transformatif. Ia tidak hanya diharapkan melaksanakan kurikulum namun
juga bersikap kritis dan bilamana perlu melakukan revisi.
10 Pertanyaan yang didapat dari pembacaan buku ini adalah :
BAB 1
1. Ada berapa pnedekatan yang ada dalam Filsafat Pendidikan?sebutkan!
Jawaban ;: Ada 3 pendekatan yaitu : Spekulatif,Preskriftif,dan Analitis.
2. Upaya apa ayng di perlukan agar Pendidikan dalam artian teori dan praktek
selalu dapat saling kait?
Jawaban : agar dapat saling kait perlu ada upaya agar pandangan dikotomis
menjadi semakin melemah atau bila mungkin tersingkir sama sekali.
3. Mengapa Pendidikan selalu berkedudukan Diaklektik?
Jawaban : Karena Pendidikan Itu selain menjadi bagian masyarakat juga
mempengaruhi masyarakat dan hasil dari pengaruh pada masyarakat itu
berpengaruh lagi pada Pendidikan.
BAB 2