NIM : 190101086
MK : PAK SEKOLAH
TUGAS :
A. Pengertian Kompetensi
2. Echols & Shadily dalam Suwardi (2007:3), menyatakan bahwa: “kata kompetensi
berasal dari Bahasa Inggris competency sebagai kata benda competence yang berarti
kecakapan, kompetensi, dan kewenangan”.
Secara umum Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia
dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal.
Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru
dapat juga dianggap seorang guru.
1. Kompetensi paedagogik
Paedagogik asal kata paedagogi berasal dari kata Yunani dimana kata “Pais”
artinya anak dan “Agogos” artinya pembimbing atau penjaga, yang secara etimologis
mengacu kepada proses pendampingan yang dilakukan oleh kaum dewasa terhadap
anak remaja. Pedagogos mulanya memiliki arti pelayanan kemudian berubah menjadi
pekerjaan mulia. Karena pengertian pedagoog (dari pedagogos) adalah seseorang
yang memiliki tugas membimbing anak didalam pertumbuhannya menjadi diri sendiri
dan bertanggung jawab. Dapat diartikan secara umum merupakan suatu usaha sebagai
seorang pendidik dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak secara
rohani dan jasmani, serta menanamkan dan mewariskan nilai-nilai dan norma-norma
yang berlaku kepada anak didik hingga mampu mandiri dan dapat mengambil suatu
keputusan terhadap prinsip pribadi.
2. Kompetensi kepribadian
Dalam sebuah Kamus Pelajar kepribadian berasal dari kata dasar “pribadi”
yaitu manusia sebagai diri sendiri/perseorangan, sedangkan kepribadian itu sendiri
merupakan sifat yang sebenarnya yang tercermin pada sikap seseorang. Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan suatu sikap dalam
kehidupan sehari-hari yang tampak sebenarnya baik dalam lingkungan keluarga,
masyarakat, maupun bangsa dan negara.
3. Kompetensi profesional
Guru yang profesional adalah guru yang mampu membawa peserta didik
memahami serta menjalankan nilai-nilai agama yang dipelajarinya. Rendahnya
penghargaan terhadap guru pendidikan agama Kristen berdampak kepada pemahaman
tentang profesionalisme. Guru yang profesional adalah guru yang melaksanakan
tugas keguruan dengan kemampuan tinggi. Dengan demikian, guru pendidikan
agama Kristen yang profesional adalah guru pendidikan agama Kristen yang
melaksnakan tugas mengajar dan mendidik di bidang pendidikan agama Kristen
dengan mengandalkan kemampuan dan karekter yang tinggi dan mengacu kepada
sosok Yesus sebagai Guru Agung.
4. Kompetensi sosial
· Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.
· Bersikap simpatik.
5. Kompetensi spiritual
Demikian seorang guru PAK sebagai teladan bagi peserta didik, juga
merupakan pentransformasi hal kerohanian. Dalam hal ini yang dimaksud ialah guru
PAK harus memiliki kompetensi spiritual. Dimaksudkan spiritual ialah mempunyai
hubungan pribadi yang baik terhadap tuhan Yesus dimana seorang pendidik ini selalu
menampakkan dirinya sebagai hamba yang lemah dan dengan kekuatan daripada
Tuhan ia mampu unutk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai seorang
pendidik. menjadi seorang pendidik kristen haruslah memiliki hati yang mau
melayani dengan sungguh-sungguh. Dimana seorang guru bukan hanya mentransfer
ilmunya untuk peserta didiknya melainkan mengajarkan karya-karya Tuhan didalam
kehidupan peserta didik itu sendiri melalui pengajaran-pengajaran yang diberikan
guru itu. Pertama-tama, kita sendiri harus memiliki komitmen pribadi kapada Yesus
Kristus. Selain komitmen sebagai pendidik juga harus konsisten untuk setiap
perkataan dengan perbuatan serta seorang pendidik juga harus mengutamakan kasih
kepada setiap peserta didik.
A. KOMPETENSI PEDAGOGIK
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual.
B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN
1. Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan
norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.
5. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai
dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku
yang diteladani peserta didik.
C. KOMPETENSI PROFESIONAL
Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi
keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi
keilmuannya.
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung pelajaran
yang dimampu
D. KOMPETENSI SOSIAL
Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat
sekitar.
1. Bersikap inkulif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis
kelamin, agara, raskondisifisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua dan masyarakat.
http://selfiasuransi.blogspot.com/2017makalah/02/-kompetensi-guru-pendidikan.html