Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

INJIL MATIUS

MATA KULIAH: TEOLOGI PB


KELAS : C
SEMESTER : IV (4)
KELOMPOK II
DISUSUN OLEH :
DEVID HERMANUS MANGKEY
( 190101086 )
FIRA MARAMIS
( 190101080 )

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KRISTEN
PRODI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang maha

Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, anugerah kepada

kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah ini dengan judul Injil Matius dalam

PB.

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan

pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah

ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh

dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh

karena itu, kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah

sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ini bisa memberi manfaat

ataupun inspirasi pada pembaca.

Manado, 20 Mei 2021


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................1

1.3 TUJUAN PENULISAN....................................................................................2

INJIL MATIUS........................................................................................................3

2.1 Asal Usul Injil…………………………………………………………….3

2.2 Tempat dan Waktu Injil Matius ditulis.......................................................5

2.3 Penerima Injil Matius........................................................................................6

2.4 Maksud dan tujuan Injil Matius..................................................................6

2.5 Garis Besar Injil Matius..............................................................................7

2.6 Teologi Injil Matius……………………………………………………….7

BAB III..................................................................................................................11

PENUTUP..............................................................................................................11

3.1 Kesimpulan......................................................................................................11

3.2 Saran……………………………………………………………………..11

3.3 Daftar Pustaka…………………………………………………………...12

3.4 Referensi………………………………………………………………...12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Injil ini dengan tepat sekali ditempatkan pertama sebagai pengantar

Perjanjian Baru dan "Mesias, Anak Allah yang hidup" Matius 16:16. Walaupun

nama pengarang tidak disebutkan dalam nas Alkitab, kesaksian semua bapa gereja

yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis

oleh Matius, salah seorang murid Yesus.

Jikalau Injil Markus ditulis untuk orang Romawi dan Injil Lukas untuk

Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi, maka Injil Matius ditulis untuk

orang percaya bangsa Yahudi.Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata

untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya

ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup

universal Injil Mat 2:1-12;Mat 8:11-12; Mat 13:38; Mat 21:43; Mat 28:18-20.

Tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Akan tetapi,

ada alasan kuat untuk beranggapan bahwa Matius menulis sebelum tahun 70 M

ketika berada di Palestina atau Antiokia di Siria. Beberapa sarjana Alkitab percaya

bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli yang lain

beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Penulis telah menyusun beberapa yang akan dibahas dalam makalah ini, antara

lain :
1. Bagaimana penulisan Injil Matius?

2. Siapa yang akan menerima Injil Matius?

3. Apa maksud dan tujuan Injil Matius?

4. Apa garis besar Injil Matius?

5. Apa saja teologi di dalam matius?

1.3 TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dan penulisan ini adalah :

1. Mengetahui penulisan Injil Matius.

2. Mengetahui siapa penerima Injil Matius.

3. Memahami maksud dan tujuan Injil Matius.

4. Mengetahui garis besar Injil Matius.

5. Mengetahui apa teologi Injil Matius.


BAB II

INJIL MATIUS

2.1 Asal Usul Injil

Pengertian/Definisi:

Kata Injil dalam bahasa Yunani adalah euanggelion, artinya


Kabar Baik. Kabar Baik tentang Yesus Kristus telah ditulis oleh
keempat penulis Injil dan mereka mengakui bahwa Yesus lah
Tuhan, Anak Allah dan Mesias yang dijanjikan dalam PL dan yang
telah mengubah hidup mereka menjadi ciptaan baru.

Isi Kitab-Kitab Injil

Dari maksud yang disebutkan oleh masing-masing penulis


kitab-kitab Injil, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa kitab-kitab Injil
mempunyai implikasi, yaitu:

a. Kitab-kitab Injil bukanlah kitab-kitab yang ditulis oleh


Tuhan Yesus sendiri, tetapi oleh murid dan pengikut-Nya.

b. Kitab-kitab Injil bukanlah kitab-kitab yang berisikan


"biografi" lengkap Tuhan Yesus, tetapi kisah selektif
tentang kehidupan dan pengajaran Yesus Kristus selama
kira-kira 3 tahun saja.

c. Isi pemberitaan kitab-kitab Injil berhubungan erat


dengan teologia sang penulis, yang secara khusus
sangat berguna untuk Jemaat Gereja Mula-mula,
karena memberikan penyataan-penyataan besar dan definitif
tentang diri Tuhan Yesus dan hubungannya dengan Allah.

d. Isi kitab-kitab Injil itu sesuai dengan tujuan masing-masing


penulisnya. Oleh karena itu sangat penting untuk
mempelajari secara saksama latar belakang
penulisnya untuk dapat mengerti isi Injil dengan tepat.

Injil-Injil Sinoptik

Istilah "Sinoptik" berarti "melihat dari sudut pandang yang


sama". Dalam hal ini Kitab-kitab Injil yang dimaksud adalah Injil
Matius, Markus, dan Lukas. Sedangkan yang disebut sebagai
"masalah sinoptik" adalah masalah yang muncul sehubungan
dengan sumber apa yang dipakaioleh ketiga Injil; apakah
sumber yang dipakai sama? Kalau betul sama, mengapa
mereka membuat 3 kesaksian yang berbeda? Jawaban terhadap
"masalah sinoptik" ini adalah:

1. Injil Matius ditulis lebih dahulu Dari maksud yang disebutkan


oleh masing-masing penulis kitab-kitab Injil, dapat ditarik
satu kesimpulan bahwa kitab-kitab Injil mempunyai implikasi,
yaitu: Agustinus, pada abad ke 4, berpendapat bahwa
Matius menulis lebih dahulu, lalu Markus membuat
ringkasannya dan Lukas menulis berdasarkan Matius dan
Markus. Masalah yang timbul dengan pendapat ini:
a. Markus tidak menuliskan inti pemberitaan dengan
proporsional yang baik.
b. Bahasa yang dipakai Markus memiliki kualitas lebih
rendah dari pada Matius danLukas.
2. Injil Markus ditulis lebih dahulu Lebih banyak ahli kritik sastra
Alkitab yang menerima pendapat bahwa Markus telah ditulis
terlebih dahulu dan menjadi sumber bagi Matius dan Lukas.
Hal ini terlihat dari:
a. Pemakaian kata-kata Setengah kosakata yang dipakai
Markus terdapat dalam Matius dan Lukas; tetapi
ada bagian yang sama yang hanya ada di Matius dan
Lukas.
b. Urutan Matius, Markus dan Lukas memakai urutan
peristiwa dan garis besar yang sama dalam penyusunan
tulisannya..
c. Isi 606 ayat dari 661 ayat dalam Markus ada di Matius
(1060); dan 350 ayat dari Markus ada di Lukas (1150).
Kalau Matius dan Lukas dibandingkan maka ada 250
ayat yang sama, tapi tidak ada dalam Markus.
d. Gaya bahasa Markus memakai bhs. Yunani yang lebih
rendah kualitasnya daripada Matius dan Lukas Juga
Markus memakai beberapa bahasa Aram ditulisannya

2.2 Tempat dan Waktu Injil Matius ditulis

Injil Matius adalah satu di antara empat Injil Perjanjian Baru (PB). Injil

secara tradisi disalin dalam urutan dengan Matius terlebih dulu, disusul dengan

Markus, Lukas dan Yohanes. Bersama-sama Injil Markus dan Lukas, Injil ini

digolongkan Injil sinoptis.

Kitab Matius mempunyai amanat tentang "Kabar Baik" (injil; bahasa

Inggris: gospel) bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh

Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh Doa Bapa Kami. Melalui Kerajaan Allah

inilah Yesus Kristus akan memulihkan kondisi Bumi dan kehidupan umat

manusia. Oleh karena itu, hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi semua

bangsa, barulah akhir sistem dunia ini berakhir. Melalui Yesus itulah Tuhan

menepati apa yang telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-

Nya. Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi,

namun Kabar Baik itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk

seluruh dunia. .

Dalam Injil ini hanya terdapat sedikit fakta yang dapat menunjukkan

kapan tulisan ini dibuat, sehingga tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat

dipastikan. Beberapa ahli konservatif memiliki alasan kuat untuk memperkirakan

bahwa ia ditulis sebelum Yerusalem dihancurkan, antara tahun 60 sampai 65,

ketika Matius berada di Palestina atau Antiokia di Siria, meskipun ada pakar
liberal yang memperkirakan antara tahun 180 dan 200. Semua ahli sepakat bahwa

tulisan-tulisan Ignatius merujuk, namun tidak mengutip langsung Injil Matius,

yang berarti Injil ini sudah selesai ditulis pada awal abad ke-2 Masehi. Sejumlah

sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis,

sedangkan ahli-ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama

adalah Injil Markus1.

2.3 Penerima Injil Matius

Matius menulis Injil ini kepada orang Yahudi untuk membuktikan bahwa

Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. Walaupun banyak

orang Yahudi menerima Yesus sebagai Mesias dan dibaptis ke dalam jemaat, ada

banyak sekali yang menolak Yesus sebagai Mesias.

Pada waktu itu, kebanyakan orang Yahudi berpikir bahwa seorang Mesias

akan segera nampak dan memimpin orang-orang Yahudi dalam perang melawan

orang Roma dan mendirikan kerajaan Israel kembali seperti dalam zaman Raja

Daud dan Salomo.

2.4 Maksud dan tujuan Injil Matius

Kalimat pertama menunjukan tentang tujuan si penulis: “Inilah silsilah

Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham (Mat. 1:1). Matius ingin menunjukan

bahwa Yesus adalah Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama.

Injil Matius menyatakan Yesus sebagai Raja. Oleh sebab itu Injil ini mulai

dengan “kuasa Allah yang diberikan kepada Yesus. Hal itu Nampak dalam istilah

“Anak Daud". Matius ingin membela kebenaran Injil terhadap serangan-serangan

1
Wikipedia, Injil Matius, https://id.wikipedia.org/wiki/Injil_Matius#Waktu_penulisan_dan_Tema
orang Yahudi. Seluruh Injil Matius ini menyiratkan anti agama Yahudi (Mat.

5:20; 22:1-14; 23:1-36).

Walaupun Injil Matius diwarnai berlatar belakang Yahudi, hal ini tidak

membatasi hanya orang Yahudi. Matiuslah yang menyinggung orang-orang Majus

dari timur yang datang menyembah bayi Yesus (Mat. 2:1). Satu-satunya Kitab

Injil yang menyebut akan jemaat Kristen secara langsung. Menurut Matius jemaat

ini akan didirikan atas perkabaran Injil, baptisan dan penggembalaan (Mat. 28:18-

20).

2.5 Garis Besar Injil Matius

Pendahuluan:

a. Silsilah (Mat. 1:1-17).

b. Kelahiran (Mat. 1:18; 2:23).

c. Baptisan (Mat. 3:1-17).

d. Pencobaan (Mat. 4:1-11).

I. Pelayanan Yesus di Galilea (Mat. 4:12-18, 35).

II. Pelayanan Yesus di Yudea (Mat. 19: 1-28, 20).

2.6 Teologi Injil Matius

a. ALLAH ITU HIDUP

Dalam peristiwa bagaimana Allah memimpin bangsa Israel menyeberangi

sungai Yordan, yosua berkata: “Dari hal inilah kamu ketahui, bahwa Allah yang

hidup ada di tengah-tengah kamu . . . (Yos. 3:10)Dan di dalam Mazmur juga

mengatakan: “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikiankah


jiwakumerindukan engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, yaitu Allah yang

hidup . . . hatiku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup” (Maz. 42:2-3. 84:3).

Ditinjau dari relevansi kehidupan sehari-hari sebagai orang Kristen doktrin

tentang Allah yang yang hidup dalam Injil Matius cukup banyak dan cukup

mengagumkan. Ketika murid-murid ditanya oleh Yesus: “Siapakah Aku ini?”

Petrus menjawab-Nya “Engkau adalah Mesias, anak allah yang hidup”. Donald

Hagher mengatakan: “It describes the true God, as opposed to the gods of the

world who were not alive . . . that god is uniquely the source of all life.” Apabila

kita mengatakan Allah itu hidup, berarti Allah itu aktif berkarya, Ia mneciptakan

dan memelihara langit dan bumi dan Dialah yang memberikan hidup dan nafas

dan segala sesuatu kepada semua orang”. Apabila Allah adalah Allah yang hidup,

maka Ia mempunyai kehendak. Ia menghendaki supaya kita berpaling dan

menyembah Dia dalam roh dan kebenaran ( Yoh. 4:23-24). Ia juga menghendaki

supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.

Allah yang hidup adalah Allah yang mengakhiri sejarah kehidupan

manusia. Sebab Dialah Allah yang hidup sampai selama-lamanya. Dialah Allah

yang akan mengaruniakan hidup yang kekal bagi setiap orang yan gpercaya

kepada-Nya.

b. ALLAH BEKERJA MENURUT RENCANA

Matius banyak berbicara tentang penggenapan dalam Perjanjian Lama.

Dalam Injil ini terdapat 61 kutipan PL yang banyak di antaranya tergenapi dalam

Injil Matius. Matius sangat menonjolkan peranan Allahdalam proses inkarnasi dan

karya keselamatan-Nya. Hal ini dapat kita lihat dengan jelas dari ayat-ayat di
bawah ini: Maria dikatakan mengandung melalui Allah Roh Kudus (1:18).

Malaikat Allah menyatakan kepada Ysusf melalui mimpi dan berbicara kepadanya

(1:20). Melalui kelahiran Yesus yang bernama Immanuel, berarti Allah menyertai

kita (1:23). Allah menyelamatkan Yesus dari tangan Herodes dan membawa-Nya

ke Mesir (2:13). Allah membawa Yesus bersama Yusuf dan Maria kembali ke

tanah Israel (2:19-20). Segera setelah Yesus dibaptis, Matius mencatat suara Allah

Bapa dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak yang kukasihi, kepada-Nyalah

Aku berkenan” (3:1). Dalam kisah pencobaan, Matius mennulis bahwa Yesus

dibawa oleh Roh Allah ke padang gurun (4:1).

Kisah Orang Majus dari Timur

Matius menulis kisah ini berbeda dengan apa yang ditulis dalam Injil

Lukas. Matius menceritakan tentang datangnya orang Majus dari timur dan

bagaiman Allah melindungi bayi Yesus dari usaha pembunuhan yang dilakukan

oleh Herodes. Jadi, Matius ingin menekankan bahwa bagaiman Allah memelihara

dan melindungi Yesus. Allah yang hidup bekerja dan menyatakan kuasa-Nya di

atas kuasa Herodes.

c. ALLAH SEBAGAI BAPA

Dalam Injil Matius menyebutkan Allah sebagai Bapa sebanyak 44 kali.

Menarik untuk diperhatikan bahwa pemeliharaan Allah sebagai Bapa ditujukan

kepada semua orang, termasuk anak-Nya, bahkan burung dan tanaman. (Mat.

5:43-45, 6:26-30, 15:30, 18;10, 14, 19-20). Konsep Allah sebagai Bapa oleh

Matius juga banyak disajikan dalam hubungannya dengan beramal, pahala dan

doa, misalnya dalam “Doa Bapa Kami” (Mat. 6:1-4, 9-13, 17-18, 7:11). Kita
diajarkan pada waktu kita berdoa, kita menghampiri Allah sebagai Bapa,

sebagaimana setiap kali Yesus berdoa, Ia memanggil Allah adalah Bapa, kecuali

satu kali ketika Ia menanggung dosa segenap umat manusia di atas kayu salib, Ia

berseru dalam doa: Ya Allahku . . . (27:46).

d. ALLAH MAHA ADIL

Matius mencatat banyak sekali kisah dan ajaran mengenai penghakiman

dan hukuman yang memperkenalkan kepada pembaca bangsa Yahudi bahwa

Allah Mahaadil dan Allah adalah Hakim yang Agung. Pada hari penghakiman,

matius mengisahkan bahwa Anak Allah akan menjadi tokoh utama dalam proses

penghakiman (25:31-46, 16:27). Namun, bila dan kapan hari penghakiman itu

tiba, dikatakan bahwa Anak tidak tahu, hanya Bapa yang tahu (24:36). Istilah

kegelapan dan ratap dan gertak gigi berulang kali terdapat di Matius (8:12, 13:42,

50, 22:13, 24:51, 25:30). Ayat-ayat ini sudah jelas menggambarkan keadilan dan

murka Allah terhadap mereka yang menolak anugerah keselamatan Allah yang

dikaruniakan kepada mereka dengan cuma-cuma, terutama kepada bangsa

Yahudi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Injil ini dengan tepat sekali ditempatkan pertama sebagai pengantar

Perjanjian Baru dan "Mesias, Anak Allah yang hidup" Matius 16:16. Injil Matius

adalah satu di antara empat Injil Perjanjian Baru (PB). Injil secara tradisi disalin

dalam urutan dengan Matius terlebih dulu, disusul dengan Markus, Lukas dan

Yohanes. Bersama-sama Injil Markus dan Lukas, Injil ini digolongkan Injil

sinoptis. ditulis sebelum Yerusalem dihancurkan, antara tahun 60 M sampai 65 M,

ketika Matius berada di Palestina atau Antiokia di Siria, meskipun ada pakar

liberal yang memperkirakan antara tahun 180 M dan 200 M.

Matius menulis Injil ini kepada orang Yahudi untuk membuktikan bahwa

Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. Walaupun Injil

Matius diwarnai berlatar belakang Yahudi, hal ini tidak membatasi hanya orang

Yahudi. Matiuslah yang menyinggung orang-orang Majus dari timur yang datang

menyembah bayi Yesus (Mat. 2:1). Satu-satunya Kitab Injil yang menyebut akan

jemaat Kristen secara langsung

3.2 Saran

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak

terjadi kesalahan, baik dari segi isi (materi) dan sistematika penulisan. Oleh

karena itu, kami meminta sumbangsi saran dan pemikiran yang sifatnya

membangun, demi kesempurnaan makalah ini. Demikian pembahasan materi


makalah ini yang telah dibuat. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi semuanya.

3.3 Daftar pustaka

Tenney. Merill C. Survei Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas. 2001.

Bruce. F. F. Dokumen-dokumen Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung

Mulia.1991.

Drane. John. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2013

3.4 Referensi

http://lunumissa.blogspot.com/2016/08/teologi-injil-matius.html

http://docplayer.info/60470009-Pembimbing-perjanjian-baru-pendahuluan.html

http://programkatekese.blogspot.com/2011/01/rangkuman-injil-sinoptik-matius-

markus.html

https://www.google.co.id/books/edition/Dokumen_dokumen_Perjanjian_Baru/

https://www.google.co.id/books/edition/Memahami_Perjanjian_Baru/

Anda mungkin juga menyukai