PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Baptisan (berasal dari bahasa yunani) βαЛɩσµα = ini di
kenal sebagai sakramen inisiasi kristen yang melambankan
pembersihan dosa.
Baptisan juga melambangkan kematian YESUS KRISTUS
Dengan maksud di celupkan ke dalam air atau orang yang di
baptis itu di lambangkan telah mati. Ketika ia keluar dari
dalam air, hal ini digambarkan sebagai kebangkitan nya.
Rasul Paulus dalam suratnya di roma juga melukiskan
demikan ‘ atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua di
baptis dalam KRISTUS YESUS telah dibaptis dalam
kematianNya demikian kita telah dikuburkan bersama sama
dengan DIA cara baptisan.
Dalam kematian KRISTUS telah dibangkitkan bersama
YESUS dari antara orang mati oleh kemuliaan
BAPA,demikian juga kita akan hidup dan hidup yang
baru.(Roma 6:3-4),dan didalam Kolose 2:12 mengatakan
“karena dengan DIA kamu dikuburkan dalam baptisan,dan
didalam DIA kamu turut di bangkitkan juga oleh
kepercayaanmu kepada kerja kuasa ALLAH, yang telah
membangkitkan DIA dari orang mati”,(1petrus 3:21-22)juga
kamu sekarang diselamatkan oleh kiasanya,yaitu baptisan
maksudnya bukan membersihkan kenajisan
jasmani,malainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik
kepada ALLAH oleh kebangkitan YESUS KRISTUS,yang
duduk di sebelah kanan ALLAH, setelah Ia naik ke sorga
sesudah segala malaikat,kuasa dan kekuatan ditaklukan
kepadaNya.
RUMUSAN MASALAH
3. BAPTISAN API
Dalam agama kristen, “babtisan api” adalah: istilah yang di
pakai untuk menyebut proses pemurnian iman dengan
menggunakan penderitaan, kata babtis berasal dari yunani
babtisma yang arti longgarnya merendam atau
mandi,sedangkan “api” di konotasikan sebagai sesuatu yang
panas dan menimbulkan efek siksaan atau penderitaan. Karna
itu “babtisan api” adalah kiasan untuk “babtisan
penderitaan”, yang dianggap segolongan orang merupakan
babtisan ke tiga sesudah babtisan air dan baatisan roh kudus.
Umat kristen mempercayai bahwa babtisan api di lakukan
oleh TUHAN terhadap orang-orang tertentu dengan acara
mengijinkannya untuk mengalami penderitaan.
Untuk tujuan pemurnian dalam hal ibadahnya kepada Tuhan.
Babtisan api menghasilkan dua kemungkinan; sukses atau
gagal
Babtisan api tidak sama dengan hukuman, karna hukuman
diberikan sebagai teguran atau juga pembalasan oleh karna
terjadinya suatu dosa atau kesalahan yang di lakukan
sebelumnya, sedangkan babtisan api dilakukan tanpa
keterbelakangan dosa melainkan sebagai alat uji untuk
melihat kemulaian ibadah sesorang kepada Tuhan.
Dalam perjanjian lama, antara lain bagaiman ALLAH telah
membabtis tokoh ayub dengan penderitaan, sementara tokoh
ini di akui ALLAH sebagai orang benar (ayub 1:8).
Sedangkan kitab perjanjian baru mencatat bagaiman ALLAH
juga membabtis yesus Kristus juga dengan penderitaan
sampai dengan kematiannya di kayu salib sebagai orang
benar (2 korintus 5:21). Sejarah gereja tercatat bagaimana
Yesus Kristus juga membabtis murid-muridnya dengan
babtisan api sesuai nubuat yohanes pembabtis (matius 3:11)
TUJUAN PEMBAHASAN
Maksud dan tujuan pebahasan unsus-unsur yang
mempengaruhi tentang pembabtisan, sebagai lambang
pembersihan dosa, adapun tujuan pembahasan ini untuk dapat
di mengerti dan di pahami apa yang di maksud dengan
babtisan
Hal-hal yang mengenai batisan ini adalah apa itu babtisan air,
babtisan roh kudus, dan babtisan api sehingga dari ketiga
penjelasan tersebut penulis masih banyak kekurangan yang
harus di tulis atau di mengerti dengan kata lain babtisan.
Babtisan mempunyai tujuan tertentu adalah setiap orang yang
mau di babtis ia harus mengerti tujuan babtisan itu sebelum ia
di babtisakan.
KESIMPULAN
Adalah suatu proporsis (kalimat yang du sampaikan) yang di
ambil dari beberapa permis (ide pemikiran) dengan aturan-
aturan inverensi (yang berlaku), bisa di bilang juga
kesimpulan itu sebuah gagsan yang tercapai pada akhir
pembicaraan dengan kata lain kesimpulan adalah hasil
pembicaraa.
SARAN DAN KRITIK
Dengan adanya tugas makalah ini,penulis mengharapkan agar
setiap orang yang membaca,apa bila ada kata-kata yang
kurang tepat atau tidak tersusun dengan rapi,maka kiranya
ada masukan yang bersifat membangun dan koreksi.
Sehingga harapan penulis dapat menyusun lebih baik lagi.
PUSTAKA