Anda di halaman 1dari 6

SEKOLAH TINGGI ALKITAB JEMBER 2020

Mahasiswa : Mesak Abednego Silitonga


NIM : 11.19.012
Mata Kuliah : Teologi Penggembalaan
Tugas : (PAPER) Penggembalaan yang Alkitabiah
Dosen : Pdt. Jefrry Rindengan, M. Th.

A. Pengertian Penggembalaan
Kata penggembalaan berasal dari kata dasar ‘gembala’ yang dalam bhs latinnya
adalah “ Pastor”. Istilah penggembalaan dapat juga dikatakan sbg pelayanan pastoral
(pastoral care) yg berarti pelayanan yg dijalankan oleh pastor (gembala)..Abineno (dlm
buku;Pedoman praktis utk pelayanan pastoral) mengatakan bahwa utk mengerti dgn
baik apa yg dimaksudkan dgn penggembalaan,terlebih dahulu harus diketahui motif
gembala yg terdapat dalam alkitab. Dalam alkitab motif gembala adalah ekspresi dari
penjagaan atau pemeliharaan Allah yg penuh dgn kasih dan penghiburan. Dapat dilihat
dalam sejarah pembebasan bangsa israil dari bangsa2 yg menindasnya di mana allah
menuntun mereka sampai ke tanah perjanjian, disini nyata bahwa Allah adalah Allah yg
memimpin,memelihara dan menghibur umatNya. Dengan demikian penggembalaan
menurut Abineno adalah sbg suatu usaha utk menumbuhkan kasih kepada Allah dan
sesame manusia.
Bons Storm ( dalam buku: Apakah penggembalaan itu) berpendapat, penggembalaan
dapat dirumuskan sbg tugas utk mencari, mengunjungi dan melayani anggota jemaat dgn
mengabarkan firman Allah di tengah situasi hidup jemaat secara pribadi supaya mereka
lebih menyadari iman mereka dan dapat mewujudkan iman itu dalam hidupnya
seharihari. Selain dari pada itu Hiltner (dalam buku: Teologi dan Praksis pastoral)
menilai penggembalaan sbg suatu perspektif yg memberi kesan bahwa ada titik pandang
tertentu dalam diri individu (gembala) yg memandang,merasa atau menolong. Pandangan
yg menyatakan bahwa penggembalaan sbg suatu perspektif menurutnya dapat
memungkinkan utk menilai penggembalaan sbg suatu kesediaan, sebuah sikap atau suatu
titik pandang yg paling mendasar dan selalu ada di dalam diri gembala dgn melibatkan
semua perasaan dan tindakannya.
H.Faber, penggembalaan itu ialah tiap-tiap pekerjaan, yg di dalamnya si pelayan
sadar akan akibat yg ditimbulkan oleh percakapannya atau khotbahnya, atas
kepribadian(pikiran,perasaan dan pengakuan) orang yg pada saat itu dihubunginya.
Dari ke-empat pendapat di atas rumusan yg ditekankan adalah manusia secara pribadi,
dan relasi antara gembala (pastor, pdt) dengan domba (jemaat)., Penggembalaan
bukanlah melulu bertolak dari pelayanan gembala, namun lebih dari pada itu agar
penggembalaan itu hidup harus mencakup dimensi penggembalaan yang lebih luas dari
apa yang dilakukan gembala, yaitu mencakup kehidupan gereja dimana jemaat dapat
berperan serta dalam penggembalaan yang meliputi berbagai aspek yaitu pemberitaan
injil, pemulihan, pemeliharaan, penguatan, perkunjungan, mendorong, mencari dan
melayani sehingga melalui penggembalaan itu tiap-tiap anggota jemaat dapat dibangun
dan menjadi anggota yang hidup serta mengetahui akan tugas dan panggilan imamat
imam orang percaya, dimana setiap orang percaya menjadi imam bagi orang lain, artinya
ia harus bertindak selaku pendamai antara Allah dan manusia.

Setiap pelayanan yang telah dipercayakan Tuhan kepada seorang Gembala


Jemaat harus dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan. Adapun tugas dan tanggung
jawab kepemimpinan Pastoral bagi pertumbuhan adalah sebagai berikut:
Pemeliharan Pastoral artinya,seorang gembala jemaat harus memberitakan berita
pertobatan agar jemaat yang dilayaninya meninggalkan dosa, beriman kepada Yesus
dengan segenap hati, sehingga adanya kelahiran baruketika seseorang menerima Yesus
dalam hatinya, kepastian keselamatan menjadi bagian dalam hidupnya sehingga Roh
Kudus berkarya dan ia sadar harus didalam Kristuslah pengampunan dosa.

B. Dasar Alkitab tentang Gembala


Ada dua macam gembala dalam Alkitab yaitu, pertama orang yang
menggembalakan ternak, kedua orang yang mengasuh dam membina manusia yaitu
gembala yang bersifat ilahi maupun fana. Terhadap keduanya kata pujian atau celaan
adalah sama. Kata Ibrani dalam bentuk partisipium ialah ro’eh,kata Yunani poimen.
Asuhan terhadap sesama makhluk fana bisa bersifat politik atau rohani. Para raja dan
penguasa berulang-ulang disebut gembala oleh Homer dan penulis-penulis lain diluar
Alkitab.
Gembala dalam arti harafiah pada zaman dulu dan sekarang , mengemban
tugas panggilan yang banyak tuntutannya—panggilan setua Habel ( Kej 4:2).
Diaharus mencari rumput dan air di daerah kering dan berbatu-batu ( Maz 23:2).
Secara teologis, istilah gembala menunjuk pada tindakan perawatan dan pemeliharaan
yang dilakukan oleh seseorang secara intensif yang tidak mengenal waktu maupun
situasi dan tidak dapat diwakili oleh pribadi lain. Kamus Alkitab menjelaskan bahwa
gembala adalah tugas yang sangat penting di Israel untuk pemeliharaan, ini terletak
pada ketergantungan seseorang pada domba. Penjelasan diatas mau menegaskan
bahwa istilah “ gembala” dapat dipahami dari dua sisi: yang pertama menunjuk pada
tugas untuk merawat dan memelihara ternak, yang kedua yaitu dalam pengertian
rohani menunjuk pada tugas yang di percayakan Allah kepada seseorang untuk
menjadi perawat atau pemelihara jiwa umat manusia ( umat Allah).

C. Kriteria Gembala
Menurut Yohanes 10:3-14, seorang gembala harus memiliki kriteria sebagai
berikut:
1. Rela memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.
2. Mengenal baik domba-dombanya
3. Setia terhadap domba-dombanya.

Menurut Mazmur 23:1-6, seorang gembala harus memiliki kriteria sebagai


berikut:
1. Menjamin kebutuhan dombanya
2. Memberi makan dombanya
3. Menuntun dijalan yang benar
4. Memberikan kenyamanan dan perlindungan.

Seorang gembala yang baik harus memiliki kerendahan hati, dan melakukan
semuanya dengan hati yang tulus dan tidak bersungut-sungut. Gembala tidak akan
meninggalkan dombanya berjalan sendirian, sama seperti Yesus yang selalu
menyertai kita, menolong kita, dan menghibur kita.

D. Tugas Gembala
1. Sebagai pemimpin rohani; untuk ini seorang pemimpin gereja harus mencontoh
Gembala Agung kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus dengan hidup seperti Dia ( Yoh 10:11).
Dalam kehidupannya, seorang gembala harus mendemonstrasikan iman, pengharapan dan
kasih sehingga menjadi teladan yang baik bagi jemaat.
2. Memelihara, melindungi dan menjaga kehidupan spiritual anggota jemaat gereja
yang dipimpinnya. Seorang gembala harus memastikan jemaat nya mendapatkan makanan
rohani yang terbaik dan mencukupi kebutuhan rohaninya.
3. Melakukan pengawasan, baik terhadap kehidupan gereja serta jemaatnya;pemimpin
gereja juga harus memastikan bahwa visi dan misi gereja dijalankan dengan baik. Dalam
melakukan pengawasan pemimpin gereja harus melakukannya dengan rendah hati, secara
sukarela dan tanpa memaksa sesuai kehendak Allah ( 1 Ptr 5: 1-4).
4. Membantu penyelesaian perselisihan di gereja. Dalam Kisah Rasul 15: 1-2
dinyatakan bahwa ketika muncul perbedaan pendapat antar jemaat yang menimbulkan
perdebatan, maka persoalan tersebut dibawa kepada pemimpin gereja, untuk kemudian
diputuskan mana yang benar oleh pemimpin gereja.
5. Mendoakan jemaatnya, dalam Yakobus 5:16, mengatakan bahwa doa orang benar
yang dengan yakin didoakan akan sangat besar kuasanya. Sehingga doa dari orang yang
dipilih Tuhan, yaitu pemimpin gereja tentu memiliki kuasa.
6. Bertekun didalam doa serta mengajarkan Firman Allah ( Kisah Rasul 6:2-4).
7. Hidup dalam kebenaran, kekudusan, kesucia, kebaikan, serta keadilan bagi Allah.
8. Memimpin dengan sukarela, penuh kasih dan sukacita, serta tidak mencari
keuntungan sendiri. Sebab pemimpin gereja adalah representasi Kristus bagi jemaatNya.
9. Rela berkorban untuk memberikan yang terbaik bagi jemaat gereja yang
dipimpinnya.

E. Proses Penggembalaan
Penggembalaan adalah wujud perhatian dan pertolongan yang didasarkan pada
kasih Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan bergereja oleh dan semua pihak dalam
tubuh Kristus sebagai upaya memelihara iman. Dengan demikian tindakan
penggembalaan bukannlah tindakan untuk menghakimi atau menjatuhkan seseorang;
melainkan bentuk kasih yang diungkapkan untuk bersama-sama dalam kesatuan
jemaat memelihara iman terhadap Tuhan Yesus Kristus.
Dalam praktiknya kita mengenal dua bentuk penggembalaan, yaitu
penggembalaan umum dan penggembalaan khusus. Penggembalaan umum adalah
penggembalaan yang ditujukan kepada segenap warga jemaat dengan tujuan menjaga,
memelihara, dan membangun seluruh anggota jemaat dalam iman dan kelakuan yang
benar, sehingga dapat mewujudkan kehidupannya yang sesuai dengan Firman Allah.
Penggembalaan umum dilakukan melalui pelayanan firman yang dilaksanakan dalam
kebaktian ( khotbah), pelawatan, surat penggembalaan, percakapan pastoral dan
pertemuan jemaat lainnya. Sedangkan penggembalaan khusus adalah penggembalaan
yang dilaksanakan pada anggota jemaat baik secara pribadi atau kelompok yang
kehidupannya, yaitu kelakuan atau pengajaran yang bertentangan dengan iman kristen
dan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Agar yang bersangkutan dapat
dibimbing untuk menyesali dan memohon pengampunan dari Tuhan dan bertobat.
Penggembalaan khusus yang dilakukan tidak terbatas kepada anggota jemaat saja;
melainkan juga terhadap penatua dan pendeta apabila melakukan sesuatu yang tidak
sesuai dengan Firman Allah.

F. Sikap dan Sifat seorang Gembala


1. Berani dan tekun dalam panggilan dan tidak melarikan diri apabila
masalah datang
2. Bijaksana dalam membuat suatu perencanaan dan menyelesaikan masalah
3. Penyerahan mutlak kepada Tuhan Yesus Kristus
4. Setia pada tugas penggembalaan, serta cakap dalam tugas
5. Rindu melakukan kehendak Tuhan
6. Sanggup mengasihi semua orang; menuntun dan mengajar jiwa-jiwa
dijalan Tuhan
7. Rela berkorban untuk jiwa-jiwa, suka berdamai, suami dari satu isteri,
dapat menahan diri, tidak boleh bertengkar
8. Sopan, suka memberi tumpangan, bukan peminum, bukan pemarah
melainkan peramah, bukan hamba uang, tidak angkuh dan egois serta
beriman penuh pada janji Tuhan.

G. Perekrutan Gembala menurut Alkitab


Perekrutan atau kualifikasi seorang Gembala menurut Alkitab harus memiliki Roh
Tuhan karena tanpa Roh Tuhan mereka tidak akan mampu mengemban tugas ini karena
berat. Roh Kudus juga memberi karunia dan buah Roh untuk memperlengkapi para
pemimpin dalam tugas dan tanggung jawab mereka ( Gal 5:22-23). Karena kemampuan
mengerjakan penggembalaan tidak terletak pada kemampuan diri sendiri, tetapi karena
hikmat, kuasa, pertolongan, penghiburan, dan penyertaan Roh Allah yang Maha Kuasa
yang tinggal didalam hati mereka. Seorang gembala juga harus beriman kepada Tuhan.
Berima berasal dari bahasa Yunani “pisteo” yang artinya aku percaya. Iman Kristen
merupakan anugerah Tuhan untuk menerima keselamatan ( Fil 1:29). Juga hidup dalam
doa karena doa adalah nafas kehidupan orang percaya untuk berkomunikasi dengan
Tuhan dan membina hubungan dengan Bapa di surga karena doa merupakan tanda
ketergantungan gembala kepada Tuhan yang telah memilih dan mengutusnya.
Seorang gembala juga harus memiliki teologi yang benar, akan ada bahaya jika
gembala tidak memiliki pemahaman yang baik dan benar tentang Firman Tuhan.
Memiliki kepemimpinan berintegritas ( jujur, tulus, adil, konsisten, rendah hati, tidak
mengutamakan kepentingan pribadi dan dapat dipercaya. Gembala jemaat tidak
mengutamakan bangunan fisik ( gedung) melainkan membangun iman jemaat.

KESIMPULAN
Gembala dalam jemaat adalah seseorang yang diberi Tuhan mandat atau
kepercayaan untuk menggembalakan domba – domba –Nya dan dapat memperhatikan
dan memberi makan domba atau jemaat. Gembala harus memprioritaskan pelayanan atau
memperhatikan kebutuhan jemaat. Gembala tidak mencari keuntungan sendiri, dan harus
membuka diri kepada semua orang karena gembala memiliki kasih seperti Yesus.

DAFTAR PUSTAKA

- Alkitab Sabda
- MK. Teologi penggembalan oleh Pdt. Chris Hukubun,. M.Th.
- Sekolah Tinggi Teologi Krisba, Jimmi Lubis

Anda mungkin juga menyukai