BAB I ( PENDAHULUAN )
Intisari bab I
a. Tema
Buku ini di susun sebagai upaya untuk menampilkan identifikasi beberapa
tiori kependidikan yang ada dewasa ini telah di ikuti oleh analisis tentang beberapa
jauh tiori tersebut dapat memberikan sumbangan terhadap pengembanganpendidikan
formal di indonesia tiori yang di maksud adalah sebagai mana yang terdapat dunia
barat khusus nya yang berkembangan di Amerika Serikat
Perhatian terhadap asal usul tiori-tiori tersebut di lakukan dengan sengaja
sehingga tulisan dapat menampilkan telaah lintas budaya . Oleh karna itu
,sebagaimana di sebutkan di atas , suatu analisis tentang tiori kependidikan akan di
uraikan dengan maksud agar dapat diperoleh gambaran tentang kongruensinya dengan
cita cita dasar kependidikan menurut kependidikan
b. Tiori
Suatu tiori adlah suatu ilmu yang terstruktur secara konseptual dan
merangkum pengetahuan empiris sebanyak mungkin, meskipun dewassa ini cukup
banyak defenisi tentang apa yang di maksud dengan tiori, kesamaan hakiki di
antaranya jelas, yaitu tiori bukanlah pengetahuan praktis
Agar lebih jelas, perlu di ulas lebih lanjut tentang makna tiori, di antaranya
richard pratte yang menyatakan bahwa tiori mempunyai sifat logis, diskriptif, dan
menegangkan
c. Perspektif
Istilah perspektif di sini di beri arti sebagai pandangan ke depan. Yang di
maksud kan dengan tidak lain adalah analisis tentang tiori pendidikan dengan maksud
menemukan arahan seberapa dapat memberikan petunjuk pendidikan yang akan
datang.
Tiori yang diketengahkan pada tulisan ini perlu di pandang atas dasar pinjak
lintas budaya (cross cultural) sikap ini di ambil dengan dengan pegangan bahwa
pendidikan di indonesia berdasar pancasilla. Oleh karna itu, sudah tentu upaya tentang
pengembangan tiori pendidikan selalu di tinggikan selalu menjadikan pancasila
sebagai dasarnya
Oleh karna itu, pendekatan yang di gunakan adalah ekletis inkorporasi. Yang
di maksud dengan eklektif inkorporasi sebagaimana yang di maksud dengan Prof.
Notonagoro adalah
Mengambil ajaran ajaran kafilsafatan yang merupakan kenyataan dan
Kebenaran untuk di sebut secara ekletis, dengan di lepaskan daridasar
sistem atau aliran filsafat yang bersangkutan dan selanjutnya
diinkoorporasikan, yaitu di maksudkan dalam struktur filsafat pancasila.”
Tinjauan penerapan ekletif inkoportasi ini juga menghasilkan konsporasi ini
untukmenghasilkan konsepsi yang sedapat mungkin telah mapan sehingga dalam penyerapan
sebagai konsepsi pendidikan di indonesia dapat mencegah dari kemungkinan verbalistis
artinya kurang fungsional
d. Tiori pendidikan
Tiori pendidikan aalha pengetahuan tentang makna dan bagaimana
senyogianya pendidikan itu di laksanakan, sedangkan praktek adalah tentang
pelaksanaan pendidikan seccara konkretnya (nyatanya)
Pengajaran dalam kenyataan akan dapat mencapai sasaran bila di landasi oleh
tiori tertentu. Misalnya, karna pengajarn itu pada hakikatnya adalah proses
komunikasi maka perlu di kuasain tiori komunikasi yang relavan
O’Conner berpendapat bahwa suatu tiori pendidikan perlu memiliki syarat-
syarat, seperti logis, diskriptif, dan penjelasannya, logis artinya memenuhi syarat-
syarat untuk berfikir lurus dan benar. Diskriptif adalah dipaparkan secara jelas
sedangkan menjelaskan berarti memberikan penerangan
Tiori dalam ilmu pengetahuan alam di susun dengan landasan amsumsi bahwa
fenomena itu timbul sebagai akibat dari sesuatu
Menurut pratte tiori pendidikan tidak dapat di susun seperti tiori pengetahuan
alam . tiori pendidikan di susun sebagai latar belakang yang hakiki dan sebgai rasional
dari praktek pendidilan serta p-ada dasarnya bersifat dikritif
Istilah direktif tersebut memberikan makna bahwa pendidikan itu mengarah
pada tujuan yang pada hakikat nya adanya kewujudtan kesejahtraan yang setinggi
tinggi nya pada subjek didik
e. Filsafat pendidikan
Filsafat menjadi karya fikir manusia mempu memberi tunjukan pada
pengertian hakiki tentang suatu yang di gunakan oleh manusia
Oleh karna iliensi itu mengasilkan konsep untuk melandaskan kefilsafatan
maka munculah filsafat pendidikan
Pendekatan spekatulatif di terapkan dlam bidang pendidikan bila di perlukian
konsepsi tentang kenyataan .
Pendeatan spekulatif diterapkan dalam bidang pendidikan bila di perluksn
konsepsi tentang kenyataan. Seperti hal nya pada pembicaraan di atas tentang
pengertian di atas tentang pengertian dasar manusia menurut filsafat antropologi
Namun dapat perlu di catat bahwa bantuan filsafat terhadap pendidikan dapat
di teruskan untuk menjadi tiori pendidikan panjang telah mengarah kepada apa yang
bagaimaana seyogianya pendidikan itu impikasi filsafat terhadap pendidikan
diikhtisarkan oleh joseph f. Callahan dan leonal H. Clark dalam tulisan nya yang
berjudul foundation of education .
Berikut ini adalah ikhtisar bagaimana pengertian tentang landasan dasar
manusia yang telah di peloreh dari antopologi filsafat yang di gunakan lebih lanjut
dengan pendidikan dengan harapan sebagai contoh
1. Psikologi
Psikologi tergolong kedalam kelompok ilmu berlaku dan dengan sendirian
mempelajari tingkah laku
2. Sosiologi
Hal yang bersumber pada pengertian dan terdapat dalam sosiologi .
pendidikan pada umum nya berlangsung dalam kelompok
f. Status tiori pendidikan
Ketimpangan pemahaman itu dapat terjadi bila tiori dan praktek itu di pandang secara
dikotomis , seolah olah tiori di lawankan dengan praktek
Predikat ilmu itu di tandai oleh ada tidak nya tiori dalam suatu bidang adapula
anggapan bahwa tiori di pandang kurang ilmiah karena tidak dapat di ukur sehingga
ada ahli yang mengutamakan pelaksanaan atau aspek praktek pendidikan itu
Agar pendidikan dapat di artikan tiori dan praktek dapat selalu saling kait,
perlu agar upaya agar pandangan kotomis menjadi semakin melemah atau bila
mungkin tersingkir sama sekali.
g. Pokok bahasan tulisan
Pendidikan yang ada di indonesia berdasarkan pancasila. Pancasila adalah
idiologi atau filsafat bangsa indonesia
Dewasa ini, tiori pendidikan pancasila masih pada paraf pengembangan awal.
Oleh karna itu, dapat kiranya di terima upaya untuk penyumbangan materi serta cara
untuk memperkuatnya
Tanggapan bab I
tema tulisan ini adalah identifikasi bebebrapa tiori pendidikan dewasa ini serta
analisis beberapa jauh tiori tersebut dapat memberikan sumbangna terhadap perkembangan
pendidikan formal di indonesia. Tiori tiori yang sudah di cantumkan dpat di lakukan agar
proses pendidikan kita dapat berjalan dengan lancar
B. KURIKULUM
kedua aliran asensialisme dan peranialisme menempatkan pembentukan kecerdasan
dan pembentukan tingkah laku yang intelegen sebgai fokus untama dari pendidikan.
Menurut asensialisme, agar maksud tujuan itu tercapai di ajarkan oleh subjeck
pendidik adalah pengetahuan substansif. Untuk ini, yang di gunakan sebgai pegangan
ialah pengetahuan sebuah pengetahuan, bukan terkaitan dengan yang lain. Baik bagi
sekolah dasar maupun sekolah menengah kemajuan siswa itu hendak di ukur dari
kemajuan dan peningkatan dari penguasaan materi yang substansif.
bila persekolahan mentoleransi adanya variasi variasi oleh karna persekolahan itu
hanya sebagaian saja dari kesempatan pendidikan bagi warga masyarakat dan perlu di
lakukan dengan kesungguhan maka kurikulum nya hendak lah bersifat esensial
pendidikan yang di perguruan tinggi terdiri dari 3(columnis) yang
berhubungan satu sama yang lain yang pertama penguasa pengetahuan yang dapat di
kelompokan menjadi 4, yaitu
a. Bahasa, sastra, dan seni
b. Matematika dan ilmu pengetahuan alam
c. Sejarah dan geografi
d. Ilmu pengetahuan sosial
Oleh karna itu peralianisme adalah revitalisasi budaya. Untuk memberikan penjelasan
seperlunya, berikut ini adalah uraian tentang dua gerakan penting di America serika,
yaitu the great book learning dan back to the basics
Menurut hutchkins dengan meneliti pada tradisi dan berada di tengah ide para
tokoh yang terkena, subjek didik yang memperoleh motivasi untuk menatap masa
depan dengan kepercayaan diri
Tanggapan BAB III
Tiori revitalisasi budaya beranjak pada pandangan bahwa manusia berdiri di
atas kebudayaan yang berjalan di atas kebudayaan
Untuk ini peranan guru dominan. Ia berkedudukan sebagai pemegang
skenario. Untuk melukiskan nya digunakan ungkapan pendidikan yang berpusat pada
guru
Tugas pendidikan adalah mengembangkan pengetahuan berfikir kritis pada
subjek pendidik , kemampuan ini di dasarkan dengan pengetahuan, ilmu, dan
keterampilan dalam di berikan kepada subjek didik. Sekali lagi, guru mempunyai
tugas utama dalam hal ini adalah berkewajiban dalam mengarahkan
BAB IV ( TIORI REKONSTRUKSIANISME )
A. LATAR BELAKANG
Adanya pengamatan dari pendukung tiori rekonstruksianisme tentang perkembangan
negara pada masyarakat yang di timbulkan oleh teknologi dan industrialisasi
Sejumlah ahli pikir menyarankan agar kehidupan perekonomian yang semula
berbentuk individual entrepreneurship itu di ubah menjadi cooperative bersendikan konsep
kerja kolektif
Dalam implementasinya, gagasan ini ternyata membuahkan hasil yang baik, milsal
nya dengan keberasilan yang di kenal dengan the new deal untuk seluruh rakyat pada masa
pemerintahan presiden Franklin d roselvet.
Dengan di ikuti banyak pendidik yang sealiran, tiori rekonstruksianisasi menjadi
gerakan yang lebih tampak para pertengah keuda abad XX
B. MANUSIA DALAM MASYARAKAT
Menurut rekonstruksianisasi, manusia itu sejak kecil mempunyai potensi yang
memberikan kemungkinan bagi nya untuk luwes (fleksibel) dan kokoh (firm) dalam
bersikap dan bertingkah laku.
Rekonstruksianisme berpendapat bahwa nilai tertinggi di miliki oleh manusia
bila dia memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi nya secara alami dan
dan secara penuh
C. BUDAYA TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
Dengan perkembangan masyarakat menjadi struktural seorang hanya menjadi
satu titik dan struktur dan akhir nya sulit untuk berubah bergerak maju
George f. Kneller, dalam buku nya yang berjudul movements of thought in
modern education, membuat ikhtisar Michael W Apple tentang idiologi yang di
maksud
1. Pandangan bahwa kemajuan itu tergantug dari sains dan industri
2. Suatu kepercayaan dalam masyarakat bahwa agar orang mampu menyumbangkan jasa
nya kepada masyarakat dalam masyarakat kompetetif ,sikap individu perlu
keagaamanbahwa hidup yang memadai sama dengan menghasilkan dan
mengomsusikan barang dan jasa masyarakat
Dengan di paparakna nya tiori reproduksi yang di paparkan secara suingkat ini, agar
perubahan dapat terjadi, pendidikan perlu di jadikan sarana untuk merekrontuksi
masyaraka. Di samping itu menjadi jelas bila da tanggapan pendidikan memili aspek
aspek yang terkait dengan kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
D. IDE IDE SENTRAL TENTANG PENDIDIKAN
Perkembangan tiori rekontruksianisme dari sejak tampil tokoh tokohnya pada awal tahun
tiga tahunan sampai dengan akhir ini memperjuangkan hal yang sama, yaitu pendidikan
hendaklah menjadi wahana rekrontusi sosial
Perkembangan ini ternyata seiring dengan perkembangan yang nyata dalam masyarakat.
Arah perkembangan teknologi dan industriolisasi menyebabkan pertumbuhan
pengelolahan bidang usaha dari individual menjadi usaha kooperatif
Meralisasikan diri yang mengujudkan diri ini sejalan dengan asas perkembangan
masyarakat baarat, yaitu kebebasan(liberty), kesamaan (equality), dan persaudaran
(freternity)
Sejauh ini pengamatan dan pemikiran dari pendukungrekonstruksisme ini, selain
merupakan pengumpulan data atau fakta juga berbentuk semacam lontaran kritik terhadap
kepincangan ide dan pelaksanaan pendidikan
TANGGAPAN BAB IV
Di atas telah berulang kali disinggung adanya sejumlah konsepsi dari rekonstruksisme
tentang keinginan untuk menjadikan pendidikan sebagai wahana rekonstruksi masyarakat,
oleh karna itu,bila sekolah atau guru kurang atau tidak memberikan sama sekali terhadap
apa yang ada dan terjadi di luar dinding sekolah bukan lah pendidikan yang tepat.
Lebih lanjut,pratte mengatakan “siswa perlu di bekali dangan pengetahuan yang
perkembangan dan kemampuan melihat dan memecahkan suatu secara kritis. Untuk ini
yang perlu kan adalah pengetahuan dasar dan di tambah dengan hal hal yang menonjol
seperti media massa.
BAB V ( PERBANDINGAN KETIGA TIORI )
Ketiga tiori timbul dengan latarbelakang perkembangan kebudayaan yang kurang
lebih sama, yaitu aufklarung ( zaman pencerahan ) sebagai penutup zaman tengah dan
membuka zaman modern, skenario di zaman ini, terutama sekali menampilkan dam
menetapkan manusia dalam kependudukan yang semestinya berkembangan potensi yang
menjadi aktor utama dalam perkembanganperadaban nya
1. Tiori sumber daya manusia
Setelah berhasil menjadi revolusi ilmu pengetahuan dan industri danserta perlu
nya di perkaya perikehidupan amerika serikat, jawaban nya adalah pendidikan
untuk penyesuaan dan pendiikan untuk bereksperimen
2. Tiori revitalisasi
Budaya yang tempil sebagai upaya yang pecegahan pendidikan yang dapat
mengarah kekurangan tentuan dan menjaminkan , pendidik menurut tiori ini
bernada mantap dan stabil.
3. Tiori rekontruksi timbul sebagai tindakan akibat teramati ketimpangan yang ada
dlam kehidupa dan berusaha untuk merentroksi kembali masyarakat lewat
pendidikan
Perbandinhan tentang aspek aspek konsepsi kependidikan subjek pendidik, guru, dan
kurikulum dari masing masing tiori, menunjukanperbedaan tertentu. Karna
masyarakat barat mengutamakan pandangan poli dari pada mono mereka berjalan
bersama pandangan masing masing.
Pendapat tentang kepositifan dan kelemahan masing masing tiori, dapat aspek aspek
lemah terutama sekali bila penerapan dari masing masing tiori selalu longgar dari
konsep dasarnya.
TANGGAPAN BAB V
Aspek terkuat terletak pada tiori ravitalisasi , khususnya asensialisme, karna
menjamin pendidikan yang stabil, mantap dan protektif, dengan cataatan perlunya
menjadikan intelektualisme menurut konsepsi perenialisasikan menjadi bersifat
kewajaran
BAB VI (KEARAH PERPEKTIF BARU PENDIDIKAN)
Upaya tersebut mendatangkan hasil bila terlebih dahulu di telaah hal hal di
sekitar pengertiandasar tentang manusia (anthropological constans) gambaran
manusia indonesia terutama yang memberikan kesan tentang ciri ciri dalam alam
modern ini , telaah tentang tiga hal itu di upayakan oleh penulis
Hal berikut yang akan di ketengahkan ialah identifikasi beberapa
kecenderungan tentang pendidikan di indoneisa dewasa ini , identifikasi ini di ikuti
oleh komentar penjelasan dan rumusan singkat tujuan pendidikan menurut pancasila
A. Antropologi filsafat
Antropologi filsafat menampilkan pengertian dasar tentang manusia di
bicarakan pada bab pendahuluan adalah suatu upaya untuk menyusun gambaran
tentang keutuhan manusia. Dengan kata lain pengertian dasar tentang manusia
merungkap di sana sogiaya tidak di pisahkan , melaikan perlu di pandang sebagai
kesatuan , manusia berhubungan dan saling menjaga
Penerapan filsafat antropologi dengan ruang lingkup khusus untuk indonesia
akan memiliki ciri ciri khusus , hal ini perlu di telaah agar tinjauan tentang pendidikan
ini terhindar dari sifat yang terlalu abstrak , di samping itu memang telah berkembang
gambaran tentang manusia indonesia
Notonagoro berusaha untuk merumuskan gambaran tentang manusia yang
utuh yang tidak terikat oleh faktor faktor yang bersifat kedaerahan dan lain nya yang
sejenis nya
Untuk itu notonagoro menujukan adanya sifat kodrat manusia yang
surbamodoalis, yaitu sebagai mahkhluk individu dan manusia sosial ,berjiwa dengan
adanya cipta , rasa, karsa , serta mahkluk ciptaan tuhan dan makhluk yang bebas,
otonom
Sifat dasar dari manusia ada tiga
(1) Kedudukan kodrat manusia sebagai pribadi berdiridan sebagi mahkluk
Tuhan
(2) Suasana kodrat manusia terdiri atas jiwa dengan cipta, rasa, karsa, dan
jasmaninya
(3) Sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Dengan kodrat kodrai itu , manusia sebagai ciptaan dan hamba Tuhan , di samping
terkait pada kodrat fitranya , memiliki kebebasan untuk menuntut segala kebutuhan yang
bersifat rohani dan ragawi.
Manusia di idam idamkan tampil dalam kehidupan adalah manusia susila yang
tertabiat saleh, sikap bijaksana akan terwujud bila seseorang dapat mengupayakan
menunggalkan cipta, rasa, dan karsa
Sebagaimana di ketahui perubahan , perkembangan , dan kemajuan masyarakat yang
di upayakan melalui langkah langjkah pembangunan dewasa ini mempunyai landasan filsafat
yang kokoh yaitu yaitu pancasila.
Tampilahnilai nilai empat puluh lima yang butir butir utama sebagai berikut
1. Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
2. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa
3. Penjajahan bertentangan dengan perikemanusian dan berikeadilan
4. Cinta kepada tanah air, bangsa, dan negara sendiri
5. Kemampuan untuk bersatu dalam membangun kesatuan bangsa bhinneka tunggal
ika
6. Rasa bangsa diri sebagai bangsa
7. Kemampuan mendirikan negara kesatuan repoblik indonesia mempertahankan dan
menyusun perangkat perangkatnya
8. Kemampuan membentuk uud 1945
9. Kepercayaan kepada hari depan yang gemilang dari bangsa sendiri
Menusia indonesia digambarkan secara luas , yaitu seorang yang
1. Bertakhwa kepada Tuhan yang maha esa
2. Cerdas dan terampuil
3. Tinggi budi pekertinya
4. Kuat kepribadian
5. Tebal semangat kebangsaan dan cinta tanah airnya
6. Menjadi manusia pembangun
Pedoman penghayata dan pengalaman pancasila dengan istilahnya pencakarsa,
merupakan landasan asumsi tentang gambaran manusia berdasarkan pandangan hidup
pancasola
B. Pendidikan dalam kenca perubahan masyarakat
Pandangan tradisyonal tentang fungsi pendidikan dalam konstelasi kehidupan
antara lain pendidikan tidaklah sui genari , ini berarti pendidikan pada asasnya kurang
berfungsi sendirin, melainkan akan berfungsi penuh dalam keterkaitan dengan aspek
kehidupan yang lain.
Secara konkret, konfigurasi hubungan ini dapat di jelaskan pada hal kedua dan
ketiga. Penjelasan ini dikutipkan dari uraian yang di susun oleh Ingemar Fagerlin
dalam buku nya yang berjudul education and national development
Hubungan antara masyarakat dan pendidikan tidaklah bersifat lancar atau satu
arah melainkan timbal balik
Dialektik adalah suatu keadaan bahwa dua hal yang berlawanan, tesis dan
antitesis , memperoleh penyelesaian nya sebagai hal yang baru.yaitu sentenis
Pendidikan berusaha untuk menanamkan keteraturan sehingga timbul suasana
tiada gejolak namun tidak dapat di pungkiri karena desakan faktor faktor tertentu
C. Cenderungan pendidikan di indonesia
Di temukan adanya tiga segi kebijaksanaan nasional:
1. Pendidikan langsung seumur hidup dalam semua lingkaran
2. Pendidikan bersifat semesta
3. Pendidikan adalah bagian dari kebudayaan dan masyarakat dan oleh karna itu
harus menjadi alat pelestarian dan pengembangan kebudayaan dan sebgai alat
untuk mencapai tujuan masyarakat
Hal berikutnya menjadi perhatian Engkoswaraadalah kemungkinan adanya tiori
yang melatarbelakangi ketiga kebijaksanaan itu
1. Pertama pendidikan di tinjau sebagai proses yang berlangsung sepanjang hayat
2. Kedua yaitu tentang pendidikan semesta
3. Ketiga pendidikan di tinjau sebagai sistem sebagaimana sistem sosial yang
lain dan di atasnya terdapat suprasistem , yaitu kebudayaan , masyarakat, dan
bangsa indonesia
D. Kongruensi ketiga tiori kepancasila
kongruensi secara umum tersebut memberikan petunjuk bahwa dengan cukup berhati
hati , mengetengahkan beberapa isu penting , yaitu dengan pandangan kritis
1. Gambaran silentas
2. Isu isu penting
3. Suatu telaah yang bersifat kritis
Pendapat tentang bab VI
Pendidikan di indonesia berdasarkan pancasila , khusus pengertian subjek didik di dassri
konsepsi tntang manusia menopluralis dan manusia baru.
BUKU KE DUA
DASAR DASAR KEPENDIDIKAN
( Prof. Zahara Indris. MA.)
B. Kurikulim
Ciri ciri kurikulum :
1. Menganut pendekatan yang beroriantasi kepada tujuan
2. Menganut pendekatan yang integratif
3. Pendekatan moral pancasila
4. Menekan kan pada efesiensi dan efektivitas penggunaan datamengharuskan setiap
guru menggunakkan kurikulum
5. Organisasi mengenal bidang studi
6. Pendekatan dalam strategi pengajaran
Prinsip prinsip yang melandasi kurikulum
1. prinsip fleksibilitas program
2. prinsip efesiensi dan efektivitas
3. prinsip berinteraksi pada tujuan
4. prinsip kontinutas
C. Proyek pemong
Proyek ini merupan program program bersama antarah pemerinta indonesian
Pamong merupakan kesingkatan dari pendidiak kesingkatan dari pendidikan anak
oleh masyarakat orang tua dan guru
D. SMP terbuka
Adalah sekolah menengah umum saat petaman yang kegiatan belajaenya sebgaian
sebgian besar di selenggarakan di luar gedung sekolah
E. Melakukan kegiatan belajar tatap muka
a. Membatukan memecahkan dan menampung menyalurkan persoalan dan di hadapi
murid
b. Membagikan bahan bahana pelajaran pada siswa
c. Membimbing murid
d. Mengatur dan mengawasi
e. Menjadi penghubung
f. Mengatur penggunaan fasilitas desa untuk kepentingan
g. Merencanakan kegiatan bersama dengan guru
BAB V ( PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP )
ini berarti bahwa setiap manusia diharapkan perlu berkembang sepanjang hidup nya
konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu
proses keberlangsungan terus
A. Pendidikan informal, formal, dan non formal
1. Pendidikan informal adalah prosees pendidikan yang di peroleh seseorang dan
pengalama sehari hari dengan sadar dan tidak sadar
2. Pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang sistematis
3. Pendidikan non formal adalah semua bentuk pendidikan yang lenggerakan dengan
sengaja , tertib , terarah
B. Pendidikan seumur hidup
1. Tinjauan idiologis
2. Tinjauan ekonomis
3. Tinjauan sosiologis
4. Tinjauan politis
5. Tinjauan teknologis
6. Tinjauan psikologis
C. Impikasi konsep pendidikan seumur hidup pada programn pendidikan
1. Pendidikan baca tulis fungsional
2. Pendidikan kejuruan
3. Pendidikan profesional
4. Pendidikan kearah perubahan dan pembangunan
5. Kendidikan kewargaan negara dan kedewasaan politik
6. Pendidikan kultural dan pengisian waktu senggang
D. Emplikasi konsep pendidikan seumur hidup pada sasaran pendidikan
1. Para petani
2. Para remaja yang putus sekolah yang menganggur
3. Para pekerja yang berketampilan
4. Para teknisin dan golongan profesional
5. Para pemimpin masyarakat
BAB VI ( SEKOLAH SEBAGAI LEMBAGA SOSIAL )
A. SEJARAH PERKWMBANGAN SOSIAL
1. Munculnya pendidikan formal
2. Perubahan tekanan dalam pendidikan
B. Tugas dan peranan sekolah di lapangan pendidikan
Sekolah adalah suatu lembaga denganorganissasi yang tersusun , segala aktifitas nya
di rencanakan dengan sengaja yang di sebut dengan kurikulum
Peranan sekolah dalam perkembangan kepribadian anak didik
a. Anak didik belajar bergaul bersama anak didik
b. Anak didik belajar menaati [peraturan peraturan di sekolah
C. Interaksi kependidikan antara guru dan anak didik
Interaksi belajar mengajar merupakan interaksi kependidikan di sekolah terjadilah
interaksi belajar mengajar
Dalam interaksi belajar mengajar terdapatlah interaksi sosial :
a. Interaksi sosial dengan di tandai hubungan tugas
b. Interaksi sosial yang selalu mempunyai tujuan untuk mencapai sesuatu bagi
kepentingan si anak didik
c. Interaksi sosial yang di tandai dengn kemauan guru untuk membantu si anak didik
guna memperoleh pengetahuan
d. Interaksi sosial di tandain dengan keyakinan sianak didik bahwa guru akan
membantunya dalam hal hal tertentu di dalam perkembangan nya
D. Pola komunikasi dalam interaksi belajar mengajar
1. Pola komunikasi satu arah
2. Pola komunikasi dua arah
a. Jalur dua arah guru dan anak didik
b. Jalur dua arah guru anak anak didik dan anak berdampingan
c. Jalur dua arah guru anak didik dan antara anak didik
Jenis interaksi belajar mengajar ditinjau dari perbedaan ini , di vidual anak didik
dapat di laksanakan denganpengajran individual dan metode kerja kelompok
E. Tugas dan peranan guru dan bukan guru
Tugas guru yang di utama adalah memberikan penegtahuan ,sikap dan nilai, dan
keterampilan
Peranan mengenal guru di luar kelas nya antara lain :
1. Memperhatikan dan menyelesaikan masalah masalah yang di hadapi di sekolah
nya
2. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan sosial yang menjadi di masyarakat
Identifikasi ialah sebuah istilah dari ilmu jiwa ,
1. Bagi sekolah
a. Umpan balik untuk menyempurnakan proses belajar mengajar di sekolah
sekolah sebagai hasil interaksi anak didik dan pendidik dengan msyarakat
b. Pemberian mata mata pelajaran atau bidang bidang studi yang fiungsional
yaitu yang bermanfaat dan berguna bagi masyakrakat
c. Sekolah akan peka menghadapi kebutuhan masyakrat , dan kenyataan
kenyataan yang terjadi di masyarakat
2. Bagi masyarakat
a. Pembangunan masyarakat akan lancar sebab setiap lapangan kehidupan
akan mendapat bantuan tenaga terdidik dari anak didik yang ahli di
bidangn nya
b. Membatu memecahlkanmasalah pengurn di masyarakat, karna telah di
selenggarakan nya antara lain kelompok belajar, pengetahuan dasar , atau
kbpd, kb pendidikan , kesejahtraan , keluarga , dan kb pendidikan
kejuaruan
c. Dapat membendung arus urbanisasi kekota besar , sebab sudah banyak
anggota masyarakat yang telah mendapat latihan latihan atau kursus kursus
yang praktis dan fungsional di desa desa
C. Cara yang di pergunakan sekolah untuk memanfaatkan masyarakat sebagai
lingkungan pendidikan
a. Melakukan kerjasama dengan orang tua murid
b. Membawa sumber sumber dari masyarakat kedalam kelas untuk kepentingan
oelajaran
c. Membawa anak didik ke masyarakat \, seperti anatara lain karyawisata, survei
penelitian lapangan dan kuliah kerja nyata
D. Program pembinaan pendidikan masyarakat pada repelita tiga
Bentuk usaha masyarakat sangat beranekaragam, akan tetapi pada dasarnya
meliputi empat dasar macam bentuk
1. Belajar melalui kelompok belajar
2. Magang
3. Belajar sendiri dan
4. Belajar melali kursus
BAB VIII (PENGARUH TIMBAL BALIK DAN KERJASAMA ANATARA KETIGA
LINGKUNGAN PENDIDIKAN )
A. Pengaruh timbal balik antara sekolah dan masyarakat
1. Peranan masyarakat
a. Masyarakatlah yang ikut mendirikan dan mebiayai sekolah
b. Masyarakatlah yang mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dn
mendukung dan cita cita dan kebutuhan masyarakat
c. Masyaraktlah yang ikut menyediakan tempat pendidikan , seperti gedung
musium , perpustakaan , panggung kesenian , kebun binatang , dll
2. Perasan sekolah
a. Konservaktif yaitu untuk meneruskan kebudayaan yang telah di sileksi kepada
generasi muda , agar mereka mempertahankan , memelihara, dan menjamin
kelangsungan hidup masyarakat
b. Evaluatif dan inovatif
Yaitu anak didik tidak hanya menerima begitusaja kebudayaan generasi lama
B. Kejasama anatara sekolah dan keluarga atau orang tua
1. Kunjungan kerumah anak didik
a. Menimbuilkan perasasankepada anak didik bahwa sekolah nya selalu
memperhatikan dan mengawasinga
b. Memberi kesempatan kepada si pendidik melihat sendiri dan mengopservasi
langsung cara anak didik belajar , latar belakang hidup nya dan tentang
masalah masalah yang dihadapinya dalam keluarganya
c. Memper erat hubungan anatara orang tua dan sekolah
2. Undangan terhadap orang tua kesekolah
a. Pertunjukan film pendidikan di negara negara yang tekah maju
b. Pameran hasil kerajianan tangan dan karangan anak didik
c. Perlombaan anak didik membaca pusisi
3. Case conference
Ialah rapat atau konperensi tentang kasus, biasanya di gunakan dalam bimbingan
penyuluhan
4. Badan pembantu sekolah
Yang di maksud tersebut adalah organisasi orang tua murid atau wali murid dan
guru
a. Pada mulanya bernama perkumpulamn orang tua murid dan guru atau POMG
b. POM persatuan orang tua murid
c. BP3 badan pembantu penyelenggaraan pendidikan
C. Kerjasama anatara ketiga lingkungan pendidikan
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup
Dengan kata lain pengembangan kepribadian serta kemampauan seseorang terjadi
1. Atas pengaruh hal hal yang tidak sengaja
2. Atas pengaruh hal hal yang sengaja