Anda di halaman 1dari 6

INTEGRITAS

Kelompok 2

Nama: Bunga Siska br Tarigan

Emilia Barus

Erika Abelia Sembiring

Ezra Berkat Anugrah

Finesa Abi Gail Lase

Firdaus Maja Kaban

Felora

Geby

Reza Elly Olivia

Prodik : Pendidikan Agama Kristen (PAK)

MAKUL: Kewarganegaraan
Seseorang dianggap berintegritas ketika orang tersebut memiliki karakter dan kepribadian seperti
dibawah ini :

- Jujur dan bisa dipercaya

- Mempunyai komitmen

- Bertanggung jawab

- Menepati ucapannya

- Setia

- Menghargai waktu

- Mempunyai prinsip serta nilai- nilai hidup

Pengertian Integritas Menurut Para Ahli


Sementara para ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang integrtias, antaralain:

1. Andreas Harefa

Menurut Andreas Harefa, integritas merupakan tiga kunci yang dapat diamati dengan menunjukkan
sikap kejujuran, memenuhi komitmen, serta mengajarkan sesuatu dengan konsisten.

2. Henry Cloud

Definisi atau pengertian integritas menurut Henry Cloud adalah sebuah upaya yang dilakukan seseorang
untuk menjadi orang yang utuh meskipun di setiap bagian dirinya berbeda. Atau bisa di artikan sebagai
orang yang terus bekerja dengan baik dan aktif menjalankan tugasnya sesuai apa yang sudah
direncanakan sebelumnya.

3. Ippho Santoso

Sedangkan definisi atau pengertian integritas menurut Ippho Santoso adalah menyatunya perkataan,
pikiran dan perbuatan untuk melahirkan kepercayaan, yang mana integritas memiliki makna berbicara
dengan lengkap dan utuh seutuh-utuhnya.
4. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, pengertian integritas adalah sebuah karakter, kualitas dan kondisi yang menjelaskan
kesatuan dengan lengkap

Fungsi Integritas
Fungsi integritas sendiri terbagi menjadi dua, yaitu fungsi kognitif dan afektif, yang mana pengertiannya
adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif (Cognitive Function) adalah fungsi yang meliputi moral dan diri sendiri. Yang mana
integritas bermanfaat untuk memelihara moral, akhlak atau karakter seseorang dan mendorongnya
untuk memiliki pengetahuan yang luas.

2. Fungsi Afektif

Sedangkan fungsi afektif (Affective Function) adalah fungsi yang meliputi hati nurani dan harga diri. Yang
mana integritas dapat dijadikan pembeda antara dirinya dengan hewan, karena secara biologis manusia
dan hewan sama-sama memiliki hati nurani.

Manfaat Integritas
Selain memiliki fungsi, integritas juga memiliki sebuah manfaat, yang mana manfaatnya adalah sebagai
berikut:

Manfaat integritas secara fisik

integritas dapat membuat seseorang menjadi sehat dan bugar. Dengan keadaan ini seseorang dapat
melakukan aktivitas dan pekerjaannya sehari-hari.

Manfaat integritas secara intelektual

integritas dapat mengoptimalkan kinerja otak seseorang.

Manfaat integritas emosional


integritas dapat membuat diri seseorang penuh motivasi, empati, serta rasa solidaritas yang tinggi dalam
interaksi bekerja.

Manfaat integritas spiritual

integritas membuat seseorang menjadi lebih bijaksana dalam mengartikan sesuatu, termasuk
pengalaman hidupnya, seperti keberhasilan dan kegagalan yang pernah di alaminya.

Manfaat integritas sosial

integritas mampu mengembangkan hubungan antar individu maupun lingkungan masyarakat, misalnya
membuat seseorang mau bekerjasama untuk menyelesaikan tugas maupun kegiatan yang menuntut
kekompakkan serta kerjasama yang baik.

Contoh Integritas
Adapun contoh dari integritas adalah sebagai berikut:

Selalu bisa menepati janjinya

Tidak memiliki sifat plin-plan

Memiliki sebuah komitmen dan rasa tanggung jawab

Berpegang teguh pada prinsip dan nilai-nilai yang diyakini

Sangat menghargai waktu

Bentuk-bentuk Integrasi Sosial

1.Integrasi Normatif
Integrasi Notmatif merupakan bentuk integrasi yang terjadi akibat
adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat dan menjadi
pemersatu Anggota masyarakat tersebut.
Contohnya: Prinsip Bhineka Tunggal Ika
2.Integeasi Koersif
Integrasi koersif merupakan bentuk integrasi yang terjadi akibat
kekuasaan yang dimiliki oleh pengusaha,yakni dengan cara-cara koersif
atau kekesaran.
Contohnya: polisi menembakkan gas air mata untuk menghindari
kerumunan yang menimbulkan kerusuhan
3.Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional merupakan integrasi yang terbentuk akibat
adanya fungsi-fungsi tertentu di dalam masyarakat.
Contohnya:keberagaman suku di Indonesia memiliki fungsi masing-
masing yang di tonjolkan.
Di antara suku Bugis yang identik dengan pelaut di fungsikan sebagai
penuedia hasil laut dan suku Minang yang terkenal dengan
kepiawannya dalam berdagang di fungsikan sebagai penjual hasil laut
tersebut
Faktor yang Mempengaruhi Cepat Lambatnya Integrasi Sosial
Integrasi sosial dapat berlangsung secara cepat atau lambat. Hal
tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini:

1. Homogenitas Kelompok
Integrasi sosial akan mudah terjadi dalam masyarakat dengan tingkat
kemajemukan rendah. Sebaliknya, integrasi akan sulit dicapai dalam
masyarakat majemuk. Artinya, semakin homogen suatu kelompok,
maka semakin mudah proses integrasi terjadi.

2. Besar Kecilnya Kelompok


Masyarakat dalam kelompok kecil akan lebih mudah mencapai
integrasi. Hal tersebut disebabkan oleh hubungan sosial antar anggota
yang cenderung intensif dan berjalan dengan cepat.

3. Mobilitas Geografis
Proses integrasi sosial akan sulit terjadi apabila anggota masyarakat
sering datang dan pergi. Sebaliknya, masyarakat dengan mobilitas
rendah dapat mempercepat proses integrasi sosial.

4. Efektivitas Komunikasi
Efektivitas komunikasi yang baik dapat mempercepat proses integrasi
sosial. Semakin efektif komunikasi yang dilakukan oleh anggota
masyarakat, maka semakin cepat pula integrasi akan terjadi. Begitupun
sebaliknya.

Dampak Negatif Perubahan Sosial dan Budaya, Apa Saja?


Faktor Pendorong Integrasi Sosial
Integrasi sosial dalam kehidupan dapat terwujud dengan adanya
toleransi, kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi, hingga
musuh dari luar. Berikut 7 faktor pendorong integrasi sosial seperti
dilansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbudristek)

1. Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.


2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.
3. Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.
4. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
5. Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
6. Adanya perkawinan campuran atau amalgamasi.
7. Adanya musuh bersama dari luar.

Anda mungkin juga menyukai