Anda di halaman 1dari 5

Tugas kelompok pengembangan diri

Nama anggota :
 Firdaus maja kaban
 Indah Nutsalam Hutapea
 Hanna Hawila Br Ginting
 Zhulian Aruan
 Flora sitanggang

A. PENDAHULUAN
Karakter adalah suatu hal yang sedang hangat dan banyak dibicarakan
dalam dunia pendidikan. Hal ini berlatar belakang dengan adanya
faktayang menunjukkan bahwa karakter bangsa pada zaman globalisasi
seprti saat ini merosot tajam. Pendidikan dianggap sebagai suatu media
yang paling jitu dalam mengembangkan potensi anak didik baik
berketerampilan maupun berwawasan. Oleh karena itu , pendidikan
secara terus menerus dibagun dan dikembangkan agar dari proses
pelaksanaannya menghasilkan generasi yang diharapkan.
B. PEMBAHASAN / ISI
1. Pengertian Karakter
Setiap manusia memiliki karakter berbeda yang tidak dapat disamakan
dalam penanganannya. Karakter yang dimiliki seseorang dapat dengan
mudah hilang dan hancur apabila individunya tidak memahami dan
mencerminkannya dalam perbuatan sehari-hari. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia.
karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti
yang membedakan seseorang dengan orang lain. Karakter juga dapat
diartikan sebagai tabiat, yaitu perangai atau perbuatan yang selalu
dilakukan atau kebiasaan.
Hal ini sependapat dengan Moh. Yaumi (2016:157) yang menjelaskan
bahwa karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespon situasi
secara bermoral, yang diwujudkan dalam tindakan nyata melalui perilaku
baik, jujur, bertanggung jawab, hormat kepada orang lain, dan nilai-nilai
karakter mulia lainnya.
”karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada sistem, yang
melandasi pemikiran,sikap, dan perilaku yang ditampilkan”.
2. Pengertian Pendidikan Karakter
Berdasarkana penjelasan bahwa karakter merupakan sikap, watak, cara
berpikir dan berperilaku yang melekat pada diri seseorang untuk hidup dan
bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Dengan adanya perbedaan karakter masing-masing individu dapat
diketahuipula bahwa pola kebiasaan yang dilakukan juga berbeda, sehingga
dibutuhkan adanya penanganan yang tepat untuk membentuk karakter.
Pendidikan Karakter adalah suatu istilah yang luas yang digunakan
untuk menggambarkan kurikulum dan cirri-ciri organisasi sekolah yang
mendorong pengembangan nilai-nilai fundamental anak-anak di sekolah”.
3. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pendidikan Karakter
pendidikan karakter harus dilaksanakan sesuai dengan nilai-nilai
pendidikan karakter secara terstruktur dan sistematis, artinya bahwa
pendidikan karakter tersebut harus dimasukkan ke dalam perencanaan
sekolah sehingga dapat dilaksanakan secara optimal.
Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut diintegrasikan dan
dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah sehingga para pendidik akan
mengatur rancangan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang telah
ditetapkan.
Kemendikbud (2017:8-9) mengemukakan lima nilai utama pendidikan
karakter, sebagai berikut:
a. Religius : Mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan agama dan
kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung
tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan
kepercayaan lain, hidup rukun dan damai denganpemeluk agama lain.
Nilai karakter religius ini meliputi tiga dimensi relasi sekaligus,
yaitu hubungan individu dengan Tuhan, individu dengan sesama, dan
individu dengan alam semesta (lingkungan).
b. Nasionalis : Merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya.
C. Mandiri : Merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada
orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras),
tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian,
dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
D. Gotong Royong : Mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja
sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin
komunikasi dan ppersahabatan, member bantuan
pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama,
inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat,
tolong-menolong, solidaritas, empati, anti deskriminasi, anti
kekerasan, dan sikap kerelawanan.
E. Interigritas : Merupakan nilai yang mendasari perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang
selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,
memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan
moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap
tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam
kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang
berdasarkan kebenaran.
4. NILAI-NILAI KARAKTER
1. Religius=Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan
hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur=Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3. Toleransi=Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin=Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif= Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Cinta Tanah Air=Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
8.Demokratis=Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Mandiri=Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
5. contoh karakter yang dapat patut ditiru dalam Alkitab
1. Ayub
Ayub, salah satu tokoh yang di kenal sabar dalam Kitab perjanjian lama.
Ayub dalam kisahnya, mengalami penderitaan yang sangat luar biasa; mulai
kehilangan harta benda miliknya, hingga kehilang ke-10 buah hatinya. Tak
hanya cukup disitu Ayub sendiri mengalami penderitaan fisik yang di
alaminya.

Ada dua hal menarik dari tokoh ini. Pertama, yang dapat kita lihat di Ayub
1:9-10 iya menjawab istrinya dengan menunjukan kesetiaan dan
ketetapannya untuk tetap berbakti kepada TUHAN. Dengan penuh sabar.
Kedua, dari Ayub1:11-13 sebagaimana yang kita lihat disana adalah
kesetiaan dari para sahabatnya. Ini menarik, ketika kita sabar terhadap
Tuhan dan juga orang lain. Dan pada lain kesempatan orang juga
memperlakukan hal serupa dengan kita.

2. Nuh
Nuh sala satu tokoh yang dapat dijadikan teladan kita dalam belajar sikap
sabar. Nuh mengahabiskan waktu yang tidak sedikit untuk membuat
kapalnya. Yang mana ia dan istrinya hidup selama 380 dalam kapal yang di
buatnya. Hidup Nuh sempat menjadi tidak pasti, namun dengan
kesabarannya ia tetap menunggu kebaikan dari Tuhan untuk memberi tanah
dan kesempatan untuk memulai hidup yang baru.

3. Yusuf
Yusuf mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan dari saudaranya (kej
37:1-38) sendiri. Ia di jual kepada orang Ismael dan di bawah ke tanah
mesir. Tetapi ketaatan dan kesabaran yang di milikinya, menjadi sangat
berkenan di hadapan Tuhan, sehingga segala yang ia lakukan selalu berhasil
dengan baik yang pada akhirnya raja mengasihi Yusuf dan menyerahkan
kekuasaan kepada Yusuf untuk seisi rumahnya.   Kesabaran Yusuf terlihat
ketika Istri Tuannya itu mencoba untuk membujuknya, walaupun pada
ahkirnya Yusuf harus menerima hukuman raja dalam keadaan yang tidak
bersalah seperti yang di ceritakan istri raja. Namun begitu, ia sabar
menerima kenyataan itu dan disana Tuhan berkenan kepadanya.

Kesabaran menjadikan segala sesuatu menjadi lebih baik. Termasuk hal


kecil yang tampak sederhana. Sesuatu   yang besar dapat dilakukan dengan
baik dan memperoleh hasil yang baik. Kesabaran adalah segala-galanya.
Berkenan di hadapan Tuhan dan berhasil pastinya ada bersama kita. Mari
kita belajar dari cara hidup Yusuf ini.

4. Musa
Cinta kita terhadap tanah kelahiran dan asal muasal keturunan kita selalu
melekat. Meskipun Musa lahir di tanah mesir, namun cintanya sangat besar
bagi kaum bangsanya. Ia tak sudi melihat kaumnya di tindas dan
diperlakukan secara kurang bijak.  

Hidup Musa, tidak kekurangan apapun, karena ia bagian dari keluarga raja
Firaun. Namun begitu, cintanya terhadap Israel yang begitu membara ia
meninggalkan semua itu. Dan dengan sabar ia mengikuti perkataan Tuhan
yang disabdakan kepadanya untuk mengirip dan membawa orang Israel
kembali ke tanah terjanji, tanah leluhur mereka.

Kisah Musa memetik banyak hal. Selain ketaatan dan kesetiaannya kepada
Allah, kesabaran Musa juga terlihat dalam menghadapi berbagai kelakuan
orang-orang Israel. Dan juga setiap kali ia mendengar apa yang di
sampaikan Allah kepadanya.

6. KESIMPULAN
Setiap manusia memiliki karakter berbeda yang tidak dapat disamakan
dalam penanganannya. Karakter yang dimiliki seseorang dapat dengan
mudah hilang dan hancur apabila individunya tidak memahami dan
mencerminkannya dalam perbuatan sehari-hari.

7. DAFTAR PUSTAKA
http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/341/4/BAB%20II.pdf ,
https://saulusblog.blogspot.com/2020/06/12-tokoh-alkitab-yang-penuh-
sabar-dan.html , https://saulusblog.blogspot.com/2020/06/12-tokoh-alkitab-
yang-penuh-sabar-dan.html

Anda mungkin juga menyukai