Di susun Oleh :
Abdul Aziz Batubara ( 8156122025)
A. Latar Belakang
Krisis degradasi moral yang melanda masyarakat dan bangsa Indonesia saat ini tengah
berada pada taraf yang mengkhawatirkan. Berbagai faktor penyebab degradasi moral tidak
mudah untuk dibendung. Masyarakat dan bangsa Indonesia dari berbagai tingkatan usia tidak
terlepas dari krisis karakter ini. Krisis karakter ini terlihat dari adanya pergeseran sikap dan
karakter yang mencirikan bangsa Indonesia. Dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa
yang jujur, ramah, bersahaja, bergaya hidup sederhana, dan menghargai sesama. Namun
demikian, sikap dan karakter tersebut tampak mulai langka ditemui di tengah-tengah
masyarakat Indonesia.
Upaya pembentukan karakter bangsa menjadi tuntutan realistis yang harus
diselenggarakan dalam sebuah sistem yang termanagemen secara mantap. Perlunya
managemen pembentukan karakter bangsa dimaksudkan agar upaya pembentukan karakter
bangsa dilakukan secara formal dan melembaga, tidak sebatas pada sosialisasi saja.
Pembentukan karakter selain harus disosialisasikan juga harus ditanamkan, diajarkan,
dibiasakan, dan diterapkan mulai usia dini. Oleh karenanya, pembentukan karakter harus
diselenggarakan dalam sebuah paket pendidikan karakter yang dilaksanakan oleh lembaga
pendidikan formal, yakni persekolahan. Pendidikan karakter yang diselenggarakan di sekolah
terintegrasi dan berinteraksi dengan berbagai aktviitas di sekolah. Berikut ini adalah empat
ranah penerapan pendidikan karakter menurut Puskurbuk (Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang Diknas, Kementerian Pendidikan Nasional sebagai berikut:: (1) pengajaran dan
pembelajaran; (2) pengembangan budaya sekolah; (3) ko – kurikuler dan ekstra kurikuler;
serta (4) kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat
Pendidikan karakter sebenarnya merupakan wujud tindakan penegasan karakter
bangsa Indonesia yang hakekatnya memang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia, sejak
bangsa ini ada. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah bertujuan agar nilai-nilai karakter
budaya bangsa dapat lebih terinternalisasi dalam diri insan Indonesia. Setiap lembaga
pendidikan memiliki tanggung jawab besar dalam membangun dan membentuk sumber daya
manusia Indonesia yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis, tetapi memiliki dasar
karakter bangsa Indonesia yang luhur.
Sehubungan dengan uraian tersebut maka kami melakukan observasi terhadap implementasi
pendidikan karakter melalui pendidikan formal, dalam hal ini dikhususkan pada jenjang
sekolah dasar, di Kab. Tanah Karo.
B. Rumusan Masalah
1 Bagaimanakah implementasi pendidikan karakter (nilai Cinta Tanah Air dan Nilai
Semangat Kebangsaan) di sekolah dasar di Kab. Tanah Karo?
2 Apa sajakah faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasi
pendidikan karakter (nilai Cinta Tanah Air dan Nilai Semangat Kebangsaan) berbasis
budaya di sekolah dasar di Kab. Tanah Karo?
C. Tujuan
1. Mengetahui implementasi pendidikan karakter (nilai Cinta Tanah Air dan Nilai
Semangat Kebangsaan) di sekolah dasar di Kab. Tanah Karo.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan
pendidikan karakter (nilai Cinta Tanah Air dan Nilai Semangat Kebangsaan) di sekolah
dasar di Kab. Tanah Karo.
BAB II
PEMBAHASAN
Semangat kebangsaan: Turut serta dalam upacara Turut serta dalam panitia
Cara berpikir, bertindak, peringatan hari pahlawan peringatan hari pahlawan
dan berwawasan yang dan proklamasi dan proklamasi
kemerdekaan. kemerdekaan.
menempatkan
kepentingan bangsa dan Menggunakan bahasa Menggunakan bahasa
negara di atas Indonesia ketika ada Indonesia ketika berbicara
kepentingan diri dan teman dari suku lain. di kelas.
kelompoknya.
Menyanyikan lagu Menyanyikan lagu-
Indonesia Raya dan lagu- lagu perjuangan.
lagu wajib.
Mengagumi Menyukai berbagai
banyaknya upacara adat di
keragaman bahasa di nusantara.
Indonesia.
3. SD Negeri 040443
Sekolah Dasar Negeri 040443 Kabanjahe, yang beralamat di
Desa ketaren Kecamatan. Kabanjahe, Kab. Karo.
SD Negeri 040443 telah mengantarkan siswa-siswinya menuju prestasi
yang menggembirakan baik tingkat kecamatan maupun tingkat Kabupaten. Banyaknya
prestasi akademik maupun non akademik yang diraihnya
SD Negeri 040443 memiliki 384 siswa yang terdiri dari 50 siswa
kelas I, 79 siswa kelas II, 54 siswa kelas III, 52 siswa kelas IV, 72 siswa kelas
V, dan 77 siswa kelas VI. Setiap kelas dibagi menjadi 1-2 rombongan belajar
yaitu 1 kelas untuk tingkat I, 2 kelas untuk tingkat II, 1 kelas untuk tingkat III, 1 kelas untuk
tingkat IV, 2 kelas untuk tingkat V, dan 2 kelas untuk ingkat VI.
Proses pembelajaran yang dilakuakn sekolah pada saat observasi adalah pembelajaran
matematika materi ajar pengukuran
4.