Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan

Volume 3, No 1, April 2015 (64-78)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL MSD YOGYAKARTA
Soraya Fatmawati, Ali Muhtadi
Prodi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta
soraya.fatma@gmail.com, alimuhtadi1@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan
pembelajaran Program Studi (Prodi) DKV di ASRD MSD Yogyakarta dengan standar atau
kriteria yang telah dirumuskan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan
menggunakan model evaluasi kesenjangan. Subjek atau responden adalah Ketua Program
Studi, dosen dan mahasiswa Prodi DKV MSD Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan
dengan menempuh 5 tahap, yaitu: penyusunan desain, penetapan kelengkapan program,
pengumpulkan data, pengukuran tujuan atau analisis data, dan perbandingan. Data
dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dianalisis menggunakan
model analisis interaktif dari Miles dan Huberman. Data kuesioner dianalisis menggunakan
teknik statistik deskriptif dengan skala 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran pada Prodi DKV MSD Yogyakarta belum sesuai dengan Permendikbud No. 49
Tahun 2014. Hasil penilaian mahasiswa menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran di
Prodi DKV MSD berada pada kategori baik dengan nilai 3,20. Pembelajaran di Prodi DKV
MSD Yogyakarta perlu dilaksanakan sesuai dengan Permendikbud No. 49 Tahun 2014.
Kata Kunci: pelaksanaan pembelajaran, perencanaan pembelajaran,

THE EVALUATION OF INSTRUCTIONAL IMPLEMENTATION OF VISUAL


COMMUNICATION DESIGN STUDY PROGRAM IN MSD YOGYAKARTA
Soraya Fatmawati, Ali Muhtadi
Prodi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta
soraya.fatma@gmail.com, alimuhtadi1@gmail.com
Abstract
This research aims to determine the suitability of the instructional implementation in Visual
Communication Design (VCD) Study Program of MSD Yogyakarta Design and Art Academy with
standard or criteria which have been formulated. This research was an evaluation research study that
refers to the discrepancy evaluation model. The subjects consisted of the head of study program,
lecturers and students of VCD study program MSD Yogyakarta. The research was conducted in five
stages: design preparation, determination of the program’s completeness, data collection, purpose
measurement or data analysis, and comparison. Data were collected through observation, interviews,
and document searches, and were analyzed using an interactive analysis model proposed by Miles and
Huberman. The questionnaire data were analyzed using descriptive statistical analysis in the scale 4.
The result of the study shows that instructional implementation in Visual Communication Design
Study Program of MSD Yogyakarta is not suitable to the Minister of Education and Culture
Regulation No. 49, 2014. The result of student assessment indicates that the instructional
implementation in VCD MSD Yogyakarta is categorized good with the value of 3.20. The
instructional implementation in Visual Communication Design Study Program of MSD Yogyakarta
needs to be adjusted with the National Standards for Higher Education the Minister of Education and
Culture Regulation No. 49, 2014 for the instructional implementation can be presented.
Keywords: instructional implementation, instructional planning.

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


p-ISSN: 2407-0963, e-ISSN: 2460-7177
Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Program Studi ... 65
Soraya Fatmawati, Ali Muhtadi

Pendahuluan kan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)


pada bulan Februari tahun 2013 saja ter-
Pendidikan tinggi menurut Un-
dang-undang Sistem Pendidikan Nasional dapat pengangguran terbuka di Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 merupakan jenjang yang jumlahnya mencapai 7,17 juta orang.
pendidikan setelah pendidikan menengah (Suryawati, 2013). Dari jumlah 7,17 juta
orang tersebut, terdapat sekitar 610 ribu
yang mencakup program Diploma, Sar-
orang merupakan pengangguran intelek-
jana, Magister, Spesialis dan Doktor yang
tual yang terdiri dari pengangguran lulus-
diselenggarakan oleh Pendidikan Tinggi.
an pendidikan diploma I/II/III yang jum-
Pendidikan tinggi di Indonesia merupakan
lahnya mencapai 192.762 orang dan lulus-
bagian dari sistem pendidikan nasional
an universitas sebanyak 421.717 orang
yang menjadi tolak ukur dalam menghasil-
(Gunadha, 2013). Sementara dari laman
kan tenaga kerja profesional. Perguruan
Depnakertrans, p-merintah memprediksi
tinggi negeri maupun swasta harus terus
melakukan upaya untuk mendidik, melatih dapat membuka lapangan kerja sebesar 2,5
dan memberikan pengalaman serta kete- juta kesempatan kerja pada tahun 2013.
Melihat tidak seimbangnya jumlah antara
rampilan kepada peserta didik agar pada
saat berada di lapangan kerja mereka siap kesempatan kerja yang terbuka dengan
menghadapi tantangan. jumlah pengangguran yang ada di Indo-
nesia, masyarakat dituntut untuk terus bel-
Diploma III merupakan jenjang
ajar dan meningkatkan kompetensinya
pendidikan tinggi yang menyiapkan tena-
agar mampu bersaing di lapangan kerja
ga profesional pada tingkat ahli madya.
sejalan dengan kemajuan teknologi.
Berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasio-
Bidang kerja yang mengalami ke-
nal Indonesia (KKNI) jenjang D3 diharap-
majuan yaitu industri kreatif yang salah
kan menghasilkan lulusan yang (1) mampu
satu contohnya adalah desain komunikasi
menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas,
memilih metode yang sesuai dari beragam visual atau lebih dikenal dengan istilah de-
pilihan yang sudah maupun belum baku sain grafis. Hal tersebut terjadi disebabkan
dengan menganalisis data, serta mampu oleh semakin terbukanya pikiran masyara-
menunjukkan kinerja dengan mutu dan kat ditambah dengan teknologi yang sema-
kin maju sehingga ide-ide kreatif juga te-
kuantitas yang terukur (2) menguasai kon-
rus bermunculan. Oleh sebab itu, kemajuan
sep teoretis bidang pengetahuan tertentu
tersebut memicu lembaga pendidikan un-
secara umum, serta mampu memformu-
tuk meyelenggarakan berbagai jenjang
lasikan penyelesaian masalah prosedural
pendidikan yang mempelajari tentang de-
(3) memiliki kemampuan mengelola ke-
sain komunikasi visual.
lompok kerja dan menyusun laporan ter-
Di Indonesia ada banyak program
tulis secara komprehensif (4) bertanggung
jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat studi desain komunikasi visual (DKV) baik
diberi tanggung jawab atas pencapaian yang diselenggarakan oleh Perguruan
hasil kerja kelompok (DIKTI, 2010, p.22). Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan
Oleh karena itu, lulusan tersebut diharap- Tinggi Swasta (PTS). Contohnya di Yogya-
karta, ada beberapa Perguruan Tinggi yang
kan mampu memenuhi kebutuhan lapang-
menyelenggarakan program studi DKV
an kerja dan membekali diri secara profe-
yaitu Institut Seni Indonesian (ISI) Yogya-
sional agar dapat berkembang sesuai ke-
karta, Akademi Seni Rupa dan Desain
majuan ilmu pengetahuan dan tuntutan
“Modern School of Desain” (ASRD MSD)
global.
Yogyakarta, Sekolah Tinggi Seni Rupa dan
Permasalahan yang muncul ialah
Desain Visi (STSRD Visi) Yogyakarta, Uni-
tidak seimbangnya antara jumlah lulusan
tiap tahunnya dengan jumlah lapangan versitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dan
kerja yang tersedia di lapangan. Berdasar- Politeknik Seni PPPPTK Seni dan Budaya.
PTN dan PTS tersebut menyelenggarakan

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 3, Nomor 1, April 2016
66 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan

jenjang pendidikan yang beragam dari mu- ngaruhi oleh kondisi mahasiswa yang bia-
lai jenjang D3 hingga Pascasarjana. Salah sanya sudah membuka usaha atau bekerja
satu PTS di Yogyakarta yang khusus hanya sebelum lulus kuliah.
menyelenggarakan satu Program Studi Data lain yang diperoleh dari PDPT
(Prodi) Desain Komunikasi Visual saja ada- MSD adalah rerata Indeks Prestasi Semes-
lah Akademi Seni Rupa dan Desain “Mo- ter (IPS) dan Indeks Prestasi Kumulatif
dern School of Desain” Yogyakarta (ASRD (IPK) mahasiswa MSD. Data tersebut me-
MSD) yang menyelenggarakan jenjang nunjukkan bahwa rerata IPS dan IPK ma-
program D3. hasiswa MSD pada semester genap tahun
Berdasarkan hasil observasi yang ajaran 2013/2014 adalah sebesar 2,25 untuk
telah dilakukan, MSD merupakan Perguru- IPS dan 2,60 untuk IPK. Data tersebut me-
an Tinggi Swasta yang berbentuk Akademi nunjukkan bahwa rerata IPS dan IPK
di Yogyakarta yang telah menghasilkan mahasiswa MSD belum mencapai kategori
banyak lulusan yang kompeten dalam memuaskan (2,76 sampai 3,00) jika disesu-
bidang DKV. Tujuan yang diharapkan aikan dengan standar penilaian pembel-
MSD adalah mempersiapkan insan kreatif, ajaran dalam Permendikbud nomor 49 ta-
profesional, berjiwa wirausaha, berwawas- hun 2014 tentang Standar Nasional Pen-
an global, inovatif dan bermoral Pancasila didikan Tinggi. Kurangnya rerata IPS dan
(Prasetyahadi, 2012, p.3). Berdasarkan hasil IPK mahasiswa tersebut dapat disebabkan
wawancara terhadap salah satu pimpinan oleh masalah yang belum terungkap.
kampus tersebut pada tanggal 30 Oktober Selain data yang diperoleh melalui
2013, dinyatakan bahwa alumni MSD telah PDPT MSD, data yang dihimpun dari bagi-
tersebar di berbagai perusahaan besar di an Akademik MSD ditemukan fakta bahwa
Indonesia. dari total mahasiswa selama 13 angkatan
Berdasarkan hasil wawancara yang yang berjumlah 1757 orang terdapat seba-
telah dilakukan terhadap 30 orang maha- nyak 489 orang atau sebesar 28% maha-
siswa MSD secara acak dan tidak terstruk- siswa yang drop out (DO) dan mengundur-
tur antara tanggal 4 sampai tanggal 8 No- kan diri. Banyaknya mahasiswa drop out
vember 2013, diketahui bahwa MSD meru- maupun yang mengundurkan diri dari
pakan Perguruan Tinggi yang menurut MSD disebabkan oleh faktor-faktor yang
mereka mampu mengajarkan ilmu tentang belum diungkap secara rinci. Selain data
desain komunikasi visual yang kreatif dan yang mengungkap tentang banyaknya ma-
lengkap serta meningkatkan keterampilan hasiswa yang keluar dari MSD, di lapang-
mahasiswa agar lebih baik dan mampu an juga ditemukan data tentang tingkat
bersaing di lapangan kerja. Meskipun pen- kelulusan mahasiswa tepat waktu selama 6
dapat mahasiswa tersebut benar, namun semeter. Data yang ditemukan menunjuk-
hal itu bertentangan dengan fakta-fakta kan bahwa selama kurun waktu 12 tahun
yang diperoleh bahwa banyak mahasiswa MSD berdiri dan mendidik mahasiswa
yang mengalami kendala-kendala di sebanyak 1757 orang, jumlah mahasiswa
tengah perkuliahan. yang lulus tepat waktu selama 6 semester
Data yang diperoleh dari Pangkal- ada 118 orang atau sekitar 6,7%. Jika diban-
an Data Pendidikan Tinggi (PDPT) MSD dingkan dengan data mahasiswa yang
pada semester genap tahun ajaran 2013/ keluar yaitu sebanyak 489 orang atau 28%
2014 menunjukkan bahwa lama studi rata- mahasiswa yang DO dan mengundurkan
rata mahasiswa adalah 8,45 semester. Data diri, hal tersebut menjadi tidak seimbang.
tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa Selain data-data yang diungkap
MSD cenderung menempuh studi lebih baik dari Akademik MSD maupun dari da-
lama dari Standar Nasional Pendidikan ta PDPT di atas yang bertentangan dengan
Tinggi (SNPT) yang telah ditetapkan. Lama pendapat positif mahasiswa tentang perku-
studi mahasiswa tersebut bisa jadi dipe- liahan di MSD, pendapat lain yang diung-

Volume 3, Nomor 1, April 2016


Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Program Studi ... 67
Soraya Fatmawati, Ali Muhtadi

kap oleh sebagian mahasiswa yang diwa- standar dengan kinerja yang dihasilkan
wancara adalah dari segi pelaksanaan nantinya adalah sebuah informasi kesen-
pembelajarannya. Menurut salah satu ma- jangan yang akan dikembalikan kepada
hasiswa, perkuliahan yang terselenggara lembaga sehingga dapat dijadikan acuan
lebih menyenangkan pada mata kuliah untuk menentukan kebijakan selanjutnya.
praktik dari pada mata kuliah teori. Selain Kunci utama dalam evaluasi ini adalah
itu, dari faktor tenaga pengajarnya juga standar atau kriteria yang telah ditetapkan
lebih menyenangkan dosen yang meng- berdasarkan peraturan perundangan yaitu
ampu mata kuliah praktik dari pada mata Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 ten-
kuliah teori. Proporsi mata kuliah yang ada tang Standar Nasional Pendidikan Tinggi,
di Program Studi DKV MSD yaitu 30% dan teori relevan yang meliputi aspek
untuk mata kuliah teori, 70% untuk mata pembelajaran, tahapan pembelajaran, ke-
kuliah praktik dan proporsi tersebut telah terlibatan pendidik dan peserta didik
sesuai dengan Permendiknas. Sehingga, dalam pembelajaran. Evaluasi terhadap
dilihat dari proporsi mata kuliah dan pen- pelaksanaan pembelajaran tersebut terkait
dapat mahasiswa tersebut mengindikasi- dengan perencanaan, pelaksanaan pembel-
kan bahwa pelaksanaan pembelajaran ajaran, penilaian hasil belajar dan sarana
pada mata kuliah teori cenderung kurang prasarana pendukung pembelajaran. Diha-
mampu menarik perhatian mahasiswa. rapkan hasil evaluasi tersebut merupakan
Kecenderungan tersebut nampak pada sumbangan pemikiran bagi penyelenggara
hasil laporan akhir semester di mana lebih MSD untuk perbaikan terhadap kualitas
banyak mahasiswa yang gagal mengikuti penyelenggaran pendidikan di lembaga
ujian akhir semester (UAS) pada mata tersebut.
kuliah teori dari pada mata kuliah praktik. Penelitian ini bertujuan untuk me-
Dari observasi lapangan awal dan ngetahui kesesuaian antara pelaksanaan
wawancara tidak terstruktur dengan pim- pembelajaran yang terjadi di Program
pinan, dosen maupun mahasiswa, MSD Studi DKV di ASRD MSD Yogyakarta de-
membutuhkan adanya evaluasi terhadap ngan standar atau kriteria yang telah diru-
pelaksanaan pembelajaran agar dapat dike- muskan. Hasil penelitian ini memberikan
tahui faktor-faktor yang mempengaruhi beberapa manfaat, yaitu: secara teoritis,
kualitas pembelajaran yang ada di sana. hasil penelitian ini sebagai salah satu
Selama ini evaluasi yang dilakukan belum informasi yang dapat digunakan sebagai
secara menyeluruh dan belum melibatkan bahan acuan dalam penelitian ataupun ka-
seluruh komponen pembelajaran yang ada jian selanjutnya tentang pelaksanaan pem-
di MSD. Selain itu, evaluasi yang secara belajaran dengan model evaluasi kesen-
khusus dilakukan pada pelaksanaan pem- jangan yang melihat kesesuaian antara
belajaran juga belum dilakukan secara standar dengan kinerja (performance) dari
maksimal sehingga faktor penguat mau- suatu program. Secara praktis, bagi penge-
pun penghambat pelaksanaan pembelajar- lola lembaga dapat menjadi bahan rujukan
an belum diketahui secara maksimal. untuk pengelolaan dan pengambilan kepu-
Ada banyak metode evaluasi, salah tusan tentang pelaksanaan pembelajaran di
satunya adalah metode evaluasi kesenjang- Prodi DKV MSD Yogyakarta selanjutnya
an atau discrepancy evaluation. Evaluasi sehingga dapat memperbaiki dan juga me-
discrepancy adalah metode evaluasi yang ningkatkan kualitas pembelajarannya. Bagi
menekankan pada adanya kesenjangan peneliti diharapkan dapat memberi sum-
dalam pelaksanaan prorgam (Arikunto, bangan penelitian khususnya tentang eva-
2004, p.31). Tujuan evaluasi ini adalah un- luasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
tuk mengetahui tingkat kesesuaian antara pembelajaran di Perguruan Tinggi serta
standar dengan kinerja (performance) dari dapat dijadikan sebagai bahan perbanding-
program. Bentuk perbandingan antara an untuk penelitian yang relevan.

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 3, Nomor 1, April 2016
68 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan

Metode Penelitian kan. Tahap proses meliputi: mengumpul-


kan semua data yang diperlukan. Tahap
Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pengukuran tujuan meliputi: melakukan
pembelajaran Program Studi DKV di Aka- analisis data dan menetapkan hasil yang
demi Seni Rupa dan Desain MSD Yog- diperoleh di lapangan. Tahap perbanding-
an, meliputi: membandingkan hasil yang
yakarta sehingga penelitian ini dapat
telah diperoleh melalui analisis data de-
dikategorikan sebagai penelitian evaluasi.
ngan kriteria yang telah ditetapkan kemu-
Penelitian ini berusaha mengungkap dan
dian menarik kesimpulan.
mendapatkan informasi yang akurat serta
Data yang dibutuhkan dalam pene-
mengamati adanya fenomena tertentu de-
litian ini yaitu data tentang pelaksanaan
ngan mendeskripsikan pelaksanaan pem-
pembelajaran di MSD. Instrumen dan tek-
belajaran di Prodi DKV MSD. Berdasarkan
nik pengumpulan data yang akan diguna-
tujuan dari penelitian yang ingin dicapai,
model evaluasi yang digunakan dalam kan yaitu observasi partisipasi pasif, wa-
penelitian ini adalah evaluasi kesenjangan wancara terstruktur dengan dosen dan Ka-
prodi, penelusuran dokumen dan angket
(discrepancy) yang dikembangkan oleh
Malcom Provus. Evaluasi ini merupakan penilaian pelaksanaan pembelajaran bagi
evaluasi yang berusaha untuk mengidenti- mahasiswa.
Analisis data dalam penelitian ini
fikasi kekurangan dan kelebihan berdasar-
dilakukan sejak awal dan terus-menerus
kan standar yang telah ditetapkan. Kunci
sepanjang penelitian, agar diperoleh hasil
utama dalam pelaksanaan penelitian ini
sesuai dengan yang diharapkan. Data kua-
terletak pada penentuan standar atau kri-
litatif yang dikumpulkan melalui teknik
teria yang telah ditetapkan sebelumnya.
observasi, wawancara dan dokumenta-i
Hal ini penting, karena dalam penelitian
dianalisis secara deskriptif kualitatif den-
evaluasi dengan model evaluasi discrepan-
cy, standar menjadi hal pokok yang harus gan menggunakan teknik analisis model
dirumuskan dengan baik dan benar agar Miles dan Huberman yang meliputi tiga
menghasilkan data yang akurat. proses yaitu reduksi data, penyajian data,
Tempat penelitian adalah di kam- dan pengambilan kesimpulan (Sugiyono,
2013, p.92)
pus Akademi Seni Rupa dan Disain MSD
Yogyakart. Penelitian dimulai pada bulan
September hingga November 2014. Subjek
yang dibutuhkan dalam penelitian ini ada-
lah satu orang Ketua Program Studi, dela-
pan orang dosen dan 305 mahasiswa MSD
Yogyakarta.
Langkah-langkah pada penelitian
ini meliputi: tahap penyusunan desain, Gambar 1. Analisis data model Miles dan
penetapan kelengkapan program, proses, Huberman
pengukuran tujuan dan perbandingan. Ta-
hap penyusunan desain yaitu: melakukan Teknik analisis data yang digun-
kegiatan prasurvei untuk melihat kelayak- akan pada data kuantitatif yang berasal da-
an lokasi penelitian, menyusun proposal, ri hasil kuesioner dianalisis dengan meng-
merumuskan kriteria berdasar pada teori- gunakan statistik deskriptif dengan penya-
teori dan standar yang digunakan, tahap jian tabel berdasarkan kategori. Penentuan
pelaksanaan dan tahap akhir. Tahap pene- kategori tersebut mengacu pada perhitung-
tapan kelengkapan program, yaitu: menyu- an menurut Widoyoko (2013, p.110).
sun kisi-kisi instrumen dan mengembang-
kannya menjadi instrumen yang diguna-

Volume 3, Nomor 1, April 2016


Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Program Studi ... 69
Soraya Fatmawati, Ali Muhtadi

Setelah jarak interval diketahui, atau 6 kali observasi dalam setiap kelas di
tabel kualifikasi dalam kuesioner dapat mana terdapat 26 mata kuliah dengan lebih
ditentukan. Dengan demikian dapat dike- dari 80 kelas tidak termasuk Kuliah Profesi
tahui sejauh mana penilaian mahasiswa (KP) dan Tugas Akhir (TA). Jumlah kelas
tentang pelaksanaan pembelajaran pada yang diobservasi tidak semuanya melain-
Program studi DKV MSD Yogyakarta. kan hanya perwakilan dari mata kuliah
Berikut adalah tabel kualifikasi penilaian teori dan mata kuliah praktik. Jumlah kelas
mahasiswa terhadap pelaksanaan pembel- yang diobservasi ada 13 kelas yang terdiri
ajaran yang mengacu pada perhitungan dari 5 kelas di semester I, 4 kelas di
menurut Widoyoko (2013, p.110). semester III dan 4 kelas di semester V.
Selain itu, jumlah kelas di mata kuliah teori
Tabel 1. Kualifikasi Perolehan Skor yang diobservasi adalah 3 kelas dan 11
Penilaian terhadap Pelaksanaan kelas lainnya adalah mata kuliah praktik,
Pembelajaran baik manual maupun komputerasi; (4) me-
Jumlah Perolehan Skor Kategori
lakukan kegiatan wawancara yang dilaksa-
nakan di tiap akhir perkuliahan, sehingga
3,25 – 4,00 Sangat baik
tidak menganggu jalannya perkuliahan
2,50 – 3,25 Baik dan kesibukan setiap dosen. Jumlah dosen
1,75 – 2,50 Kurang Baik yang diwawancara sebanyak 8 orang dosen
1,00 – 1,75 Tidak baik dan 1 orang Ketua Prodi; (5) sementara
untuk pengisian angket atau kuesioner
Hasil Penelitian dan Pembahasan oleh mahasiswa dilakukan pada minggu ke
7 di tiap akhir sesi perkuliahan, namun
Evaluasi yang dilakukan di ASRD tidak semua kelas yang diambil untuk
MSD Yogyakarta menggunakan berbagai mengisi angket, hanya perwakilan tiap
teknik pengumpulan data tersebut disam- mata kuliah. Jumlah kelas yang diberi ang-
ping untuk melihat gambaran pelaksanaan ket adalah 13 kelas dengan total maha-
pembelajaran yang terjadi juga untuk me- siswa 305 orang.
lihat ada tidaknya kesenjangan atau sudah Selama melakukan kegiatan peneli-
sesuaikah pembelajaran. Kesesuaian mau- tian di lingkungan ASRD MSD Yogyakarta
pun kesenjangan tersebut dilihat dari kri- tersebut, fokus penelitian adalah perenca-
teria atau standar yang telah ditentukan naan perkuliahan, pelaksanaan pembelajar-
sebelumnya berdasarkan teori-teori yang annya, evaluasi hasil belajar dan kom-
relevan maupun peraturan-peraturan yang ponen pendukung pembelajaran seperti
berlaku baik Peraturan Pemerintah, Pera- sarana dan prasarana yang tersedia sebagai
turan Menteri maupun Undang-undang. pendukung perkuliahan. Dalam pelaksana-
Sehingga hasil penelitian ini dapat diterus- an pembelajaran hal yang diamati yaitu
kan kepada lembaga untuk digunakan aktivitas dosen dan interaksi antara dosen
sebagai pijakan perbaikan pembelajaran dengan mahasiswa. Pada aktifitas dan
yang terjadi selama ini. interaksi dosen dengan mahasiswa meli-
Dalam rangka penelitian tentang puti kehadiran, alokasi waktu, kemam-
evaluasi pelaksanaan pembelajaran kegiat- puan dosen memotivasi mahasiswa, ke-
an-kegiatan yang dilakukan antara lain: (1) mampuan dosen menjelaskan materi per-
dimulai dari meminta ijin dengan mem- kuliahan, kemampuan dosen dalam mene-
bawa surat ijin pra-survei untuk melaku- rapkan berbagai metode pembelajaran,
kan kegiatan pra-survei; (2) kemudian me- ketersediaan media pembelajaran hingga
lakukan kegiatan pra-survei yang dilaku- partisipasi maupun perhatian mahasiswa
kan selama beberapa kali survei; (3) melak- selama mengikuti pembelajaran.
sanakan observasi pelaksanaan pembel- Keberhasilan pelaksanaan pembel-
ajaran dan dokumentasi selama 6 minggu ajaran sangat tergantung pada dukungan

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 3, Nomor 1, April 2016
70 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan

dari semua komponen pembelajaran. Eva- standar atau format yang jelas hal-hal apa
luasi terhadap pelaksanaan pembelajaran saja yang perlu dimasukkan dalam penyu-
di MSD ini dapat dilihat dari ada tidaknya sunan silabus. Sehingga silabus dan materi
kesenjangan antara kriteria atau standar perkuliahan antara satu dosen dengan
pelaksanaan pembelajaran yang telah di- yang lainnya berbeda-beda. Penyusunan
tetapkan sebelumnya dengan kondisi yang silabus yang diserahkan sepenuhnya kepa-
terjadi di lapangan. Secara keseluruhan, da dosen tersebut belum mengacu pada
pelaksanaan pembelajaran yang terjadi di Standar Proses Pembelajaran Permendik-
Prodi DKV MSD Yogyakarta belum sesuai bud no. 49 tahun 2014. Dalam peraturan
dengan Permendikbud nomor. 49 tahun tersebut disebutkan bahwa silabus atau
2014. RPS memuat komponen nama program
studi, nama dan kode mata kuliah, semes-
Perencanaan Pembelajaran ter, sks, nama dosen pengampu, capaian
Keberhasilan pelaksanaan pembel- pembelajaran lulusan, kemampuan akhir
ajaran dalam kelas manapun segala sesu- yang direncanakan, bahan kajian yang
atunya berasal dari dukungan seluruh terkait, metode pembelajaran, pengalaman
komponen pembelajaran. Selain dukungan belajar mahasiswa dan sebagainya. Semen-
dari seluruh komponen pembelajaran, tara silabus-silabus yang diamati masih
yang sangat penting dalam sebuah pelak- ada beberapa yang belum memuat kompo-
sanaan pembelajaran adalah perencanaan- nen-komponen seperti pada Permendik-
nya yang matang. Dapat dikatakan bahwa bud no. 49 tahun 2014. Kesimpulan lain
perencanaan yang matang merupakan yang tersirat dalam penyusunan dan
bagian dari proses pelaksanaan pembel- penggunaan silabus di Prodi DKV MSD
ajaran yang hampir selesai. Dalam sebuah adalah tidak adanya koordinasi antara
perencanaan atau dapat dikatakan persiap- tiap-tiap dosen, sehingga silabus tiap mata
an pembelajaran, pendidik sebagai loko- kuliah berbeda-beda.
motif dalam kelas perlu mempertimbang- Selain silabus, hal lain yang dapat
kan hal-hal seperti materi yang akan disimpulkan adalah dalam penyusunan
diajarkan, cara mengajarkan materi dan materi perkuliahan yang belum menggu-
cara memastikan peserta didik mampu nakan langkah-langkah yang sesuai de-
mempelajari materi yang diajarkan. ngan teori yaitu menentukan kompetensi
Dalam kegiatan pembelajaran di pembelajaran, kemudian menentukan tuju-
ASRD MSD Yogyakarta perencanaan pem- an pembelajaran yang ingin dicapai dan
belajaran juga merupakan bagian yang terakhir baru menentukan materi pembel-
wajib dalam persiapan perkuliahan. Rang- ajaran (Gafur, 2012, p.70). Meskipun dalam
kaian persiapan perkuliahan yang dilaku- menentukan materi perkuliahan tidak se-
kan oleh dosen-dosen MSD adalah kegiat- suai dengan langkah-langkah pemilihan
an seperti menyiapkan silabus yang berisi materi, namun pengorganisasian materi
tujuan pembelajaran yang akan disam- perkuliahan telah oleh dosen-dosen Prodi
paikan kepada mahasiswa, menyiapkan DKV MSD dari yang sederhana dan kon-
materi perkuliahan, menyiapkan kelas dan kret menuju ke kompleks dan abstrak. Hal
menyiapkan mahasiswa agar mampu me- tersebut terlihat pada observasi lapangan
nerima dan menyerap materi perkuliahan yang dilakukan di mana tingkat kesulitan
dengan baik. materi akan selalu meningkat di tiap
Dari hasil penelitian di MSD Yog- pertemuannya.
yakarta dapat disimpulkan bahwa belum
Pelaksanaan Pembelajaran
adanya pedoman yang jelas/aturan-aturan
baku dalam penyusunan silabus dan ma- Pelaksanaan pembelajaran meng-
teri perkuliahan. Selain itu, belum ada acu pada teori yang dikembangkan oleh

Volume 3, Nomor 1, April 2016


Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Program Studi ... 71
Soraya Fatmawati, Ali Muhtadi

Gagne tentang 9 kejadian pembelajaran hasil catatan lapangan yang diperoleh, ada
atau Gagne’s nine events of instruction salah satu mata kuliah yang berlangsung
(Gagne, et al, 2004, p.157) yang terdiri atas pada tanggal 10 Oktober 2014 di mana do-
urutan-urutan pembelajaran yang perlu di- sen langsung memberikan materi perku-
lakukan oleh tenaga pengajar. Kesembilan liahan tanpa didahului dengan memusat-
kejadian pembelajaran menurut Gagne ter- kan perhatian maupun apersepsi terhadap
sebut secara garis besar terangkum dalam mahasiswa. Sehingga hal tersebut beraki-
tiga kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan bat kurangnya perhatian mahasiswa dalam
pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran mengikuti jalannya perkuliahan.
dan kegiatan penutup pembelajaran. Hal Kegiatan kedua yang dilakukan
tersebut perlu dilakukan agar pelaksanaan oleh dosen adalah informing the learner of
pembelajaran berjalan lancar dan mampu the goal atau menyampaikan kepada peser-
mencapai tujuan yang diharapkan. ta didik tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Dari hasil observasi dan kue-
Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran sioner mahasiswa menunjukkan bahwa do-
Dalam kegiatan pendahuluan pem- sen telah menyampaikan tujuan pembel-
belajaran, jika dilihat dari teori Gagne’s nine ajaran dengan baik. Mahasiswa sebagai
events of instruction ada tiga poin utama subjek dalam pembelajaran juga memberi-
dalam kegiatan ini. Pertama yaitu gaining kan penilaian yang sama bahwa dalam hal
attention atau mendapatkan perhatian dari ini, dosen telah melaksanakan kegiatan
peserta didik. Kedua adalah informing the tersebut sesuai dengan Gagne’s nine events
learner of the goal atau menyampaikan ke- of instruction.
pada peserta didik tentang tujuan pem- Kegiatan ketiga yaitu stimulating
belajaran yang akan dicapai. Ketiga yaitu recall of prior knowledge atau mengaitkan
stimulating recall of prior knowledge atau dan mengingatkan kembali materi sebe-
mengaitkan dan mengingatkan kembali lumnya dengan materi yang akan dibahas
materi sebelumnya dengan materi yang pada pertemuan tersebut. Pada kegiatan
akan dibahas pada pertemuan tersebut. tersebut tidak semua dosen melakukannya.
Pada kegiatan pendahuluan pem- Hal ini dibuktikan dengan beberapa catat-
belajaran, kegiatan pertama yang dilaku- an lapangan yang diperoleh yang menun-
kan oleh dosen adalah gaining attention jukkan bahwa masih ada sebagian dosen
atau mendapatkan perhatian dari peserta yang tidak membahas tentang materi
didik. Berdasarkan hasil observasi kelas sebelumnya melainkan langsung memba-
dan kuesioner untuk mahasiswa menun- has pada materi baru.
jukkan bahwa sebagian besar dosen telah Keseluruhan kelas yang diobservasi
mampu menarik perhatian mahasiswa adalah sebanyak 13 kelas dan dapat dika-
sejak awal pertemuan. Hal tersebut dicatat takan bahwa pada kegiatan pendahuluan
sepanjang enam kali pertemuan perkuliah- pembelajaran telah berjalan dengan baik.
an yang diikuti antara tanggal 15 Sep- Hal ini dibuktikan dengan catatan lapang-
tember hingga 24 Oktober 2014, rata-rata an dari hasil observasi yang menyatakan
diawal pertemuan dosen-dosen MSD ber- bahwa sebagian besar dosen telah melaku-
usaha menarik perhatian mahasiswa de- kan tiga kegiatan pendahuluan pembel-
ngan cara menyapa dan memanggil nama- ajaran seperti yang dikemukakan oleh
nama mahasiswa sekaligus membahas Gagne dalam Gagne’s nine events of
sedikit tentang sesuatu hal yang sedang instruction.
terjadi di masyarakat. Sehingga dari awal
Kegiatan Inti Pembelajaran
pertemuan perhatian mahasiswa sudah
tertuju pada dosen. Meskipun tidak semua Sesuai dengan teori Gagne’s nine
dosen melakukan kegiatan tersebut. Dari events of instruction, yang terjadi dalam

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 3, Nomor 1, April 2016
72 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan

kegiatan inti pembelajaran adalah present- ajar kepada peserta didik. Pemberian pe-
ing the stimulus material atau menyajikan tunjuk ini dilakukan oleh dosen setelah
materi sebagai rangsangan kepada peserta menyampaikan materi perkuliahan. Pada
didik. Kegiatan kedua yang dilakukan salah satu perkuliahan Mata Kuliah Meng-
dalam pembelajaran inti ialah providing gambar I yang diamati pada tanggal 29
learning guidance atau memberikan bimb- September 2014 pemberian petunjuk dila-
ingan atau petunjuk belajar kepada peserta kukan dengan pemberian contoh terlebih
didik. Ketiga adalah eliciting the performance dahulu dan pemberian aturan-aturan yang
(practice) yaitu mengaktifkan peserta didik perlu diperhatikan oleh mahasiswa. Kemu-
dengan praktik-praktik yang dapat mem- dian setelah pemberian petunjuk dosen
permudah pemahaman atau kemampuan membagikan kertas sebagai alat untuk
mereka tentang materi yang sedang diajar- mengerjakan tugas yang diberikan oleh
kan. Aktivitas terakhir dalam rangkaian dosen.
kegiatan inti pembelajaran adalah provid- Tahap ketiga pada Gagne’s nine
ing feedback about performance correctness di events of instruction adalah eliciting the per-
mana tenaga pengajar memberikan umpan formance (practice) yaitu mengaktifkan pe-
balik tentang praktik-praktik yang telah serta didik dengan praktik-praktik yang
dikerjakan. dapat mempermudah pemahaman atau
Dalam inti pembelajaran kegiatan kemampuan mereka tentang materi yang
yang pertama adalah presenting the stimulus sedang diajarkan. Kegiatan ini dilakukan
material atau menyajikan materi sebagai oleh hampir seluruh dosen pengampu ma-
rangsangan kepada peserta didik. Hal yang ta kuliah mengingat proporsi yang paling
dapat menjadi rangsangan atau stimulus tinggi terletak pada peningkatan keteram-
kepada mahasiswa di MSD adalah dengan pilan. Sehingga praktikum atau praktik
memberikan pertanyaan-pertanyaan “pan- langsung dianggap sebagai kegiatan seha-
cingan” atau pertanyaan yang mengan- ri-hari. Dari hasil observasi dan catatan la-
dung interaksi. Dari hasil observasi dan pangan yang diperoleh pada rentang wak-
catatan-catatan yang dihimpun di lapang- tu tanggal 15 September hingga 24 Oktober
an, menunjukkan bahwa sebagian besar 2014 menunjukkan bahwa hampir seluruh
dosen merangsang mahasiswanya dengan mata kuliah menngunakan metode pem-
pertanyaan-pertanyaan. Dibeberapa kelas belajaran praktikum atau praktik langsung.
mahasiswa terlihat antusias namun diseba- Sehingga praktikum tersebut memaksa
gian kelas lain menunjukkan mahasiswa mahasiswa untuk selalu aktif dalam me-
terlihat kurang antusias. Tidak antusiannya ngerjakan tugas praktik-praktik tertentu.
mahasiswa tersebut lebih jelas terlihat pada Tahap keempat pada Gagne’s nine
mata kuliah yang melibatkan mahasiswa- events of instruction adalah providing feedback
mahasiswa angkatan lama dan pada mata about performance correctness di mana tenaga
kuliah-mata kuliah teori. Seperti catatan pengajar memberikan pembimbingan dan
lapangan yang diperoleh pada mata kuliah pengarahan atau pemberian umpan balik
Teknik Presentasi semester V tanggal 25 tentang praktik-praktik yang seharusnya
September 2014 terungkap bahwa pada sa- dikerjakan. Pengarahan tentang praktik-
at dosen menjelaskan materi tentang teknik praktik tersebut dimaksudkan dengan
presentasi dan mengajukan pertanyaan- memberikan umpan balik terhadap tugas-
pertanyaan nampak mahasiswa kurang tugas yang telah atau sedang dikerjakan
antusias dan diam saja, bahkan ada satu oleh mahasiswa. Dari hasil observasi yang
mahasiswa yang tertidur dalam kelas. didapat dilapangan, hampir seluruh dosen
Kegiatan inti pembelajaran yang di MSD telah maelakukan kegiatan ini.
kedua pada Gagne’s nine events of instruction Pemberian umpan balik kepada peserta
adalah providing learning guidance atau didik di MSD yang terjadi pada sela-sela
memberikan bimbingan atau petunjuk bel- pengerjaan tugas harian oleh mahasiswa.

Volume 3, Nomor 1, April 2016


Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Program Studi ... 73
Soraya Fatmawati, Ali Muhtadi

Dari hasil observasi yang dilakukan, pada dosen tidak sempat untuk melakukan akti-
Mata Kuliah Menggambar I tanggal 29 vitas-aktivitas dalam kegiatan penutup.
September 2014 diketahui bahwa pemberi- Dalam kegiatan penutup pembel-
an umpan balik dilakukan secara tidak ajaran yang pertama adalah assessing the
langsung yaitu dosen memeriksa tugas performance merupakan kegiatan untuk
yang dikerjakan mahasiswa dengan berk- mengukur capaian hasil belajar peserta
eliling sekaligus memberikan arahan. Sela- didik. Pada pelaksanaannya di MSD, dosen
in itu, ada pula dosen yang melakukan ke- mengukur capaian belajar ini dengan cara
giatan tersebut dengan cara memanggil memeriksa desain tugas yang nantinya
mahasiswa satu per satu. akan dikerjakan oleh mahasiswa. Memerik-
Berdasarkan keseluruhan kelas ob- sa desain tugas tersebut dilakukan oleh
servasi, dapat dikatakan bahwa pada ke- hampir seluruh dosen MSD, sehingga
giatan inti pembelajaran telah berjalan de- ketika mahasiswa mengumpulkan tugas,
ngan baik. Hal ini dibuktikan dengan tugas yang dikumpulkan merupakan tugas
catatan lapangan dari hasil observasi yang yang telah disetujui terlebih dahulu oleh
menyatakan bahwa sebagian besar dosen dosen. Pada hasil observasi yang didapat-
telah melakukan empat kegiatan seperti kan dilapangan, salah satu contoh pada
yang dikemukakan oleh Gagne dalam mata kuliah Menggambar I, ketika semua
Gagne’s nine events of instruction. mahasiswa sedang mengerjakan tugas,
satu per satu mahasiswa maju menemui
Kegiatan Penutup Pembelajaran dosen dengan membawa desain tugas yang
Dalam kegiatan penutup pembel- akan dikerjakan, kemudian dosen memberi
ajaran, jika poin satu hingga tiga pada saran perbaikan atau langsung menyetujui
Gagne’s nine events instruction termasuk desain tugas tersebut. Selama proses per-
dalam kategori kegiatan pendahuluan dan setujuan tersebut, dosen menanyakan be-
poin empat hingga tujuh merupakan kate- berapa pertanyaan seputar pemahaman
gori kegiatan inti pembelajaran, maka poin mahasiswa tentang materi perkuliahan
ke delapan dan kesembilan merupakan pada pertemuan tersebut.
bagian dari kegiatan penutup pembelajar- Proses persetujuan tersebut sebagai
an. Kegiatan kedelapan adalah assessing the bentuk aktivitas assessing the performance
performance merupakan kegiatan untuk terjadi pada mata kuliah-mata kuliah
mengukur capaian hasil belajar peserta di- praktik, sementara pada mata kuliah teori
dik. Kegiatan kesembilan atau yang terak- proses tersebut terjadi pada saat dosen
hir dalam sembilan kejadian pembelajaran memberikan umpan balik berupa perta-
menurut Gagne adalah enhancing retention nyaan-pertanyaan atau kuis yang tidak
and transfer di mana dalam kegiatan ini direncanakan sebelumnya. Penilaian ter-
dosen diharapkan mampu membantu ma- sebut dosen tuliskan pada lembar penilaian
hasiswa meningkatkan dan mengembang- harian yang memang disediakan oleh MSD
kan kemampuan mereka setalah adanya untuk dosen.
proses transfer pengetahuan baru. Aktivitas yang kedua dalam
Hasil penelitian yang telah dilaku- Gagne’s nine events of instruction pada keg-
kan menunjukkan bahwa kegiatan penu- iatan penutup adalah enhancing retention
tup pembelajaran di MSD tidak berjalan and transfer di mana dosen membantu
dengan lancar dan baik sebagaimana yang mahasiswa meningkatkan dan mengem-
terjadi pada kegiatan pendahuluan dan inti bangkan kemampuan mereka setalah ada-
pembelajaran. Hal ini terjadi karena, pada nya proses transfer pengetahuan baru. Dari
akhir sesi perkuliahan sebagian besar mah- hasil di lapangan menunjukkan, pada pe-
asiswa masih berkonsentrasi pada tugas- laksanaan pembelajaran di MSD kegiatan
tugas yang sedang dikerjakan sehingga ini tidak berjalan dengan maksimal. Hal ini
dikarenakan, pada akhir sesi perkuliahan,

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 3, Nomor 1, April 2016
74 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan

mahasiswa sibuk mengerjakan tugas yang wawancara yang dilakukan selama perku-
diberikan sementara dosen sibuk berkeli- liahan berlangsung, hasil pengumpulan
ling dan memberikan bimbingan kepada data dan penarikan kesimpulan dari kue-
mahasiswa, sehingga kegiatan merefleksi sioner yang dibagikan kepada mahasiswa
pembelajaran menjadi terabaikan. tentang penilaian mahasiswa terhadap pe-
Akhir dari kegiatan penutup pem- laksanaan pembelajaran di MSD Yogyakar-
belajaran adalah menyampaikan salam pe- ta menunjukkan bahwa pelaksanaan pem-
nutup, namun pada salah satu kelas yang belajaran di MSD berada pada kategori
menjadi tempat observasi hal itu tidak baik atau pada hasil penilaian 3,20. Lebih
dilakukan. Hasil observasi kelas tersebut lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
dicatat pada tanggal 29 September 2014
terungkap bahwa pada akhir perkuliahan Tabel 2. Kualifikasi Perolehan Skor
dosen memanggil nama-nama mahasiswa Penilaian terhadap Pelaksanaan
untuk presensi dan mengumumkan pe- Pembelajaran.
ngumpulan tugas kemudian mahasiswa
No. Kegiatan Pembelajaran Hasil
langsung meninggalkan kelas setelah sele- Penilaian
sai presensi. Kemudian tanpa menutup
1. Kegiatan Pendahuluan 3,23
perkuliahan, dosen meninggalkan kelas
walaupun masih ada mahasiswa yang 2. Kegiatan Inti 3,22
belum selesai mengerjakan tugas. 3. Kegiatan Penutup 3,20
Selain memberikan umpan balik Nilai keseluruhan Pembelajaran 3,20
dan refleksi pembelajaran salah satu ke-
giatan yang penting dilakukan sebelum Tabel 2 tentang kualifikasi peroleh-
menutup perkuliahan adalah menyampai- an skor penilaian terhadap pelaksanaan
kan sedikit tema atau tujuan pembelajaran pembelajaran menunjukkan bahwa maha-
pada pertemuan selanjutnya. Dari seluruh siswa menilai pelaksanaan pembelajaran di
kelas yang diobservasi, ditemukan bahwa MSD dalam kategori baik atau sebesar 3.20.
rata-rata dosen telah menyampaikan tuju- dikatakan baik apabila perolehan nilai ber-
an pembelajaran untuk pertemuan selan- ada pada kisaran 2.5 hingga 3.25. Sehingga
jutnya. Namun penyampaian tersebut ti- pelaksanaan pembelajaran di MSD dari
dak berjalan dengan maksimal bahkan mulai kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
hanya terkesan seadanya. Salah satu con- hingga kegiatan penutup dalam kategori
toh, dari hasil observasi yang diperoleh baik.
pada mata kuliah Nirmana I tanggal 30 Meskipun mahasiswa menilai pe-
September 2014 didapat catatan bahwa laksanaan pembelajaran di MSD dikatakan
diakhir perkuliahan dosen memberikan baik, tetap saja dalam pelaksanaannya ter-
instruksi kepada mahasiswa untuk mem- dapat kendala-kendala yang dihadapi oleh
bawa peralatan yang dibutuhkan pada per- MSD. Dari pernyataan-pernyataan terbuka
temuan selanjutnya tentang gaya keseim- yang disampaikan oleh mahasiswa melalui
bangan dan kemudian langsung menutup kuesioner, dikumpulkan dan kemudian di-
perkuliahan dengan salam. simpulkan adalah mahasiswa MSD meng-
Dari hasil penelitian yang telah di- inginkan lebih banyak praktik diluar kelas
lakukan, dapat disimpulkan bahwa pelak- sehingga pengetahuan mereka bertambah,
sanaan pembelajaran di MSD masih dite- penyampaian materi oleh dosen cenderung
mui ketidaksesuaian dengan Sembilan membosankan terutama pada mata kuliah-
kejadian pembelajaran Gagne yaitu pada mata kuliah teori dan sarana prasarana
tahap akhir pembelajaran yang berupa seperti yang ada di Laboratorium banyak
menyimpulkan atau refleksi pembelajaran. yang rusak sehingga mengganggu jalannya
Selain pengumpulan data dan pe- perkuliahan.
narikan kesimpulan dari observasi dan

Volume 3, Nomor 1, April 2016


Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Program Studi ... 75
Soraya Fatmawati, Ali Muhtadi

Interaksi Dosen dan Mahasiswa Pelaksanaan pembelajaran merupa-


kan proses dari adanya interaksi antara
Pembelajaran merupakan proses
dosen dan mahasiswa. Dari hasil penelitian
dari adanya interaksi antara dosen dan
menunjukkan bahwa proses interaksi an-
mahasiswa. Selama proses tersebut, banyak
tara mahasiswa dan dosen terjadi secara
aspek yang menjadi obyek pengamatan.
personal. Hal tersebut sesuai dengan ke-
Dalam penelitian yang dilakukan, aktivitas
simpulan yang diperoleh dari hasil wa-
yang menjadi fokus antara lain: kehadiran
wancara dengan dosen-dosen MSD bahwa
dosen dan mahasiswa, kemampuan dosen
ada banyak kendala yang dihadapi yang
memotivasi mahasiswa, kemampuan me-
berkaitan dengan mahasiswa. Solusi yang
nyampaikan materi perkuliahan, kemam-
digunakan oleh dosen adalah lebih banyak
puan menerapkan metode pembelajaran,
menggunakan pendekatan personal.
ketersediaan media pembelajaran, alokasi
waktu hingga partisipasi dan perhatian
Penilaian Hasil Belajar
mahasiswa dalam kelas.
Meskipun demikian, tidak semua Pada aspek pembelajaran, selain
aktivitas kegiatan perkuliahan berjalan de- perencanaan dan pelaksanaan pembelajar-
ngan lancar. Ada beberapa kendala yang an aspek yang perlu diperhatikan adalah
dihadapi oleh tenaga pengajar maupun penilaian hasil belajar. penilaian hasil
mahasiswa. Hal tersebut tentu menggangu belajar baik yang dilakukan pada setiap
jalannya perkuliahan sehingga diperlukan pertemuan maupun di tengah dan akhir
adanya pemetaan kendala-kendala apa saja semester. Penilaian hasil belajar pada Prog-
yang mengganggu jalannya perkuliahan. ram Studi DKV MSD Yogyakarta dilaku-
Dari hasil penelitian yang telah di- kan dengan penilaian berkala yaitu ujian
lakukan dapat disimpulkan bahwa selama tengah semester, ujian akhir semester dan
proses interaksi dosen dan mahasiswa penilaian terhadap tugas-tugas harian yang
pada tingkat kehadiran mahasiswa telah dikerjakan oleh mahasiswa. Selain itu, pa-
berjalan dengan baik. Hal itu dibuktikan da saat perkuliahan dosen juga melakukan
dari hasil observasi bahwa rata-rata keha- penilaian langsung terhadap proses belajar
diran mahasiswa dalam kelas adalah lebih mahasiswa selama dikelas.
dari 80% atau berada pada kategori baik. Penilaian hasil belajar merupakan
Selanjutnya adalah kemampuan dosen hal yang wajib dilakukan dalam proses
dalam memotivasi mahasiswa. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran. Penilaian hasil
observasi serta penilaian dari mahasiswa, belajar dilakukan untuk mengukur sebera-
menunjukkan hasil yang sama bahwa do- pa besar kemampuan yang telah dikuasai
sen-dosen MSD telah mampu memotivasi oleh peserta didik. penilaian hasil belajar
mahasiswa dengan baik. Pada aspek juga mengukur sejauh mana ketercapaian
perhatian mahasiswa, dari hasil penelitian tujuan yang diharapkan dengan hasil yang
diperoleh bahwa perhatian mahasiswa diperoleh oleh mahasiswa.
akan lebih meningkat apabila pemberian Dari hasil penelitian yang telah
pengantar ataupun materi perkuliahan dilakukan dapat disimpulkan bahwa penil-
hanya sebentar selanjutnya adalah mem- aian hasil belajar yang dilakukan oleh do-
fokuskan mahasiswa pada tugas berupa sen-dosen MSD telah sesuai dengan Per-
praktik langsung. Selain itu, interaksi aturan Menteri Pendidikan dan Kebudaya-
antara peserta didik juga berjalan dengan an Nomor 49 Tahun 2014 tentang penilaian
baik dan terjadi dengan menggunakan pembelajaran. Dalam keputusan tersebut
pendekatan personal sehingga dosen mam- penilaian hasil belajar dilakukan secara
pu memahami mahasiswanya dengan baik berkala yang dapat berbentuk ujian, pelak-
dan proses pembelajaran berjalan dengan sanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen.
menyenangka. Selain itu, ujian dapat diselenggarakan

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 3, Nomor 1, April 2016
76 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan

melalui ujian tengah semester, ujian akhir memenuhi standar minimal yang tercan-
semester, ujian akhir program studi de- tum dalam Permendikbud nomor. 49 tahun
ngan penilaian hasil belajar dinyatakan de- 2014. Seperti belum tersedianya sarana pra-
ngan huruf A,B, C, D, dan E. sarana penunjang untuk berolahraga dan
berkesenian.
Sarana dan Prasana Dalam setiap pelaksanaan pembel-
Dalam pelaksanaan pembelajaran, ajaran di lembaga pendidikan manapun,
ada banyak komponen yang mendukung tentunya tidak akan terlepas dari segala
dalam kesuksesannya. Komponen lain hambatan maupun kendala. Namun, tidak
yang mendukung terlaksananya pembel- hanya kendala dan hambatan saja, faktor-
ajaran adalah sarana dan prasarana yang faktor pendukung sebuah keberhasilan
tersedia. Dari hasil penelitian yang di- dari pelaksanaan pembelajaran juga selalu
peroleh menunjukkan bahwa ketersediaan ada demi kelangsungannya. Dalam pelak-
sarana dan prasarana sebagai pendukung sanaan pembelajaran di Program studi
perkuliahan dianggap telah cukup untuk Desain Komunikasi Visual MSD Yogya-
memenuhi kebutuhan perkuliahan. karta juga tidak lepas dari adanya hambat-
Ketersediaan sarana prasarana an-hambatan, namun selain adanya ham-
pada suatu lembaga pendidikan akan sa- batan-hambatan, MSD juga memiliki faktor
ngat menunjang pelaksanaan pembelajar- pendukung kuat yang selalu menyokong
an. Dengan ketersediaan jumlah sarana keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
dan prasarana yang memenuhi kebutuhan Berikut adalah beberapa faktor pendukung
perkuliahan, pembelajaran akan berjalan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di
dengan lancar. Sarana diartikan sebagai se- Program studi Desain Komunikasi Visual
mua perangkat peralatan, bahan dan pera- ASRD MSD Yogyakarta yaitu: (1) Faktor
bot yang secara langsung digunakan dalam kedekatan dan komunikasi personal antara
proses pendidikan. Sementara pra-sarana dosen dan mahasiswa yang terjalin dengan
diartikan sebagai perangkat perlengkapan baik membuat pelaksanaan pembelajaran
dasar yang secara tidak langsung menun- menjadi menyenangkan. (2) Pemanfaatan
jang proses pendidikan. media-media pembelajaran dan alat bantu
Berdasarkan hasil observasi yang belajar lainnya yang selalu up to date dalam
diperoleh terungkap bahwa pada ruangan pembelajaran membuat suasana belajar
kelas untuk mata kuliah-mata kuliah prak- menjadi menyenangkan dan sesuai dengan
tik jumlahnya lebih banyak jika dibanding- perkembangan teknologi. (3) Kebebasan
kan dengan mata kuliah teori. Walaupun yang diberikan kepada mahasiswa dalam
demikian, pada pelaksanaan mata kuliah- menentukan minat bakat yang akan dite-
mata kuliah praktik, mahasiswa tidak lang- kuninya membuat mahasiswa betah belajar
sung langsung diterjunkan untuk praktik dan mudah untuk mempelajari tentang
melainkan ada pembekalan teori terlebih desain komunikasi visual serta ketrampilan
dahulu. mahasiswa yang selalu terasah.
Dari hasil penelitian yang telah di- Selanjutnya setelah dipaparkan
lakukan di MSD Yogyakarta dapat disim- tentang faktor pendukung keberhasilan pe-
pulkan bahwa sarana prasarana yang laksanaan pembelajaran pada Program
tersedia sebagai pendukung perkuliahan studi Desain Komunikasi Visual MSD Yog-
sebagian besar telah memenuhi kebutuhan yakarta, akan dijelaskan pula beberapa
perkuliahan walaupun ada beberapa ken- hambatan yang dialami dalam pelaksanaan
dala, namun tidak menjadi hambatan bagi pembelajaran, yaitu: (1) belum sesuainya
dosen dalam menjalankan proses perkuli- silabus yang ada di MSD Yogkarta dengan
ahan. Meskipun telah memenuhi kebutuh- Permendikbud no. 49 tahun 2014 serta
an perkuliahan, namun belum sepenuhnya tidak adanya koordinasi antara tiap-tiap
dosen dalam penyusunan silabus. (2) Do-

Volume 3, Nomor 1, April 2016


Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Program Studi ... 77
Soraya Fatmawati, Ali Muhtadi

sen-dosen belum sepenuhnya memahami hun 2014 agar pelaksanaan pembelajaran


tentang pentingnya melakukan apersepsi dapat terselenggara dengan baik.
diawal perkuliahan maupun refleksi pem-
belajaran di akhir pertemuan. (3) Kurang Saran
tertibnya dosen dalam mengikuti jadwal Dari hasil penelitian mengenai
perkuliahan yang telah dibuat dengan buk- evaluasi pelaksanaan pembelajaran, dapat
ti banyaknya dosen yang datang terlambat disarankan beberapa hal yaitu bagi
15 hingga 30 menit dari jadwal yang telah Program Studi DKV MSD dan tenaga
ditentukan yang kadang tanpa pemberita- pengajar. Bagi Prodi, Perlunya pemberian
huan alasan yang jelas. (4) Kurang tertib- pembekalan kepada dosen-dosen tentang
nya mahasiswa dalam mengikuti perkuli- perencanaan pembelajaran yang matang
ahan membuat suasana perkuliahan men- dan koordinasi tentang penyususnan sila-
jadi tidak kondusif. (5) Masih adanya do- bus sehingga adanya keseragamaan yang
sen yang belum membuat kontrak atau sesuai dengan Peraturan yang berlaku.
kesepakatan belajar dengan mahasiswa Selain itu, perlunya acuan format yang
baik meliputi alokasi waktu, tugas, keha- jelas terkait isi silabus sehingga terjadi
diran mahasiswa maupun proporsi besar- pelaksanaan pembelajaran yang sesuai
nya nilai-nilai tugas, UTS maupun UAS. dengan teori-teori pembelajaran. Bagi tena-
ga pengajar, Perlu adanya membuat kese-
Simpulan dan Saran pakatan belajar yang jelas dengan maha-
siswa terkait alokasi waktu, kehadiran
Simpulan
mahasiswa, proporsi penilaian maupun
Berdasarkan hasil analisis data dan punishment yang diterima apabila terjadi
pembahasan, dapat ditarik kesimpulan pelanggaran. Hal tersebut perlu jelas di-
bahwa pelaksanaan pembelajaran di Prog- buat dan dipahami oleh mahasiswa mau-
ram Studi DKV MSD Yogyakarta belum pun dosen sendiri. Sehingga, bukan seke-
sesuai dengan dengan standar atau kriteria dar komitmen dan konsekuensi.
yang telah dirumuskan yaitu Permendik-
bud nomor. 49 tahun 2104 dan beberapa
Daftar Pustaka
teori yang digunakan. Pada aspek peren-
canaan pembelajaran, silabus belum sesuai Arikunto, S. & Jabar, C. S. A. (2004). Eva-
dengan Standar Proses Pembelajaran Pera- luasi program pendidikan. Jakarta:
turan tersebut. Pada aspek pelaksanaan Bumi Aksara.
pembelajaran, terdapat ketidaksesuaian Depdiknas. (2010). Buku pedoman kerangka
dengan Gagne’s nine events of instruction kualifikasi nasional indonesia edisi 1.
yaitu pada tahap menyimpulkan atau Jakarta: Departemen Pendidikan
refleksi pembelajaran. Interaksi antara Nasional.
dosen dan mahasiswa berjalan dengan baik
karena dosen dan mahasiswa mengguna- Gafur, A. (2012). Desain pembelajaran:
kan komunikasi personal. Penilaian hasil konsep, model dan aplikasinya dalam
belajar telah sesuai dengan Standar Penilai- perencanaan pelaksanaan pembelajar-
an Pembelajaran Permendikbud Nomor 49 an. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Tahun 2014. Hasil penilaian mahasiswa Gagne, R. M., et. al, (2004). Principles of
menunjukkan bahwa pelaksanaan pembel- instructional design 5thed. California:
ajaran di DKV MSD berada pada kategori Thomson Learning.
baik dengan nilai 3,20. Sehingga, pelak-
Gunadha, R. (2013). Muhaimin Iskandar: 600
sanaan pembelajaran pada Program Studi
ribu sarjana jadi pengangguran. Di-
DKV MSD Yogyakarta masih perlu dise-
akses tanggal 10 November 2013
suaikan dengan Standar Nasional Pen-
dari
didikan Tinggi Permendikbud No. 49 Ta-

Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan


Volume 3, Nomor 1, April 2016
78 - Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan

http://www.tribunnews.com/nasi Sugiyono. (2013). Memahami penelitian kuali-


onal/2013/11/03/muhaimin- tatif. Bandung: CV. Alfabeta.
iskandar-600-ribu-sarjana-di-
Suryowati, E. (2013). BPS: Pengangguran di
indonesia-jadi-pengangguran.
Indonesia Mencapai 7, 24 Juta Jiwa.
Menteri Pendidikan dan Kebuadayaan. Diakses tanggal 10 November 2013
(2014). Peraturan menteri pendidikan dari
dan kebudayaan RI Nomor 49, Tahun http://bisniskeuangan.kompas.co
2014, tentang Standar Nasional Pen- m/read/2014/11/05/145400626/ar
didikan Tinggi. tikel-detail-komentar-mobile.html.
Prasetyahadi, J. FX., et al. (2012). Buku Widoyoko, E. P. (2013). Teknik Penyusunan
panduan akademi seni rupa dan disain Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
MSD Yogyakarta. Tidak diterbitkan, Pustaka Pelajar.
ASRD MSD Yogyakarta, Yogya-
karta.

Volume 3, Nomor 1, April 2016

Anda mungkin juga menyukai