Anda di halaman 1dari 11

Jurnal IT-EDU.

Volume 05 Nomor 01 Tahun 2020, 344-354


PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS ANDROID DI SMK

Gumelar Taqwa Isfatony


Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Email: gumelarisfatony@mhs.unesa.ac.id

Setya Chendra Wibawa


Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Email: setyachendra@unesa.ac.id

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dari hasil observasi yang dilaksanakan melalui wawancara dengan guru mata
pelajaran produktif dan guru BK di SMK, bahwa di era saat ini teknologi yang sudah maju sangat cepat tetapi
proses pembelajaran masih terfokus kepada guru atau dengan kata lain masih menggunakan metode
konveksional yang membuat siswa merasa bosan dalam belajar sehingga materi yang disampikan sulit untuk
diterima. Sebab itu diperlukan pengembangan media yang dapat mempermudah proses pembelajaran agar lebih
efektif. Dengan mengembangkan lembar kerja siswa berbasis high order thinking skill dengan menggunakan
platform Android siswa dapat menyadari akan dirinya sendiri dimana dalam pembelajaran tersebut siswa dapat
belajar dengan media tersebut kapanpun. Model penelitian yang digunakan dalam kajian ini menggunakan
medote Research and Development (R&D) dengan maksud dimana tahapan penelitian ini dilakukan hingga uji
coba terbatas. Pembuatan media ini telah diuji oleh para ahli yang berkompeten dan mengerti pada bidangnya,
sehingga validasi media dinyatakan sangat baik dengan perolehan akseptabilitas ahli media 80%, ahli materi
75%, praktisi 87%, dan calon pengguna 92%. Dari hasil tersebut media lembar kerja siswa berbasis hight order
thinking skill dengan menggunakan platform android dapat digunakan sebagai alat bantu media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar.
Kata kunci: pengembangan, mobile learning, high order thinking skill test, minat belajar.

Abstract
This research was conducted from the results of observations carried out through interviews with productive
subject teachers and counseling teachers at SMK, that in the current era technology has advanced very rapidly
but the learning process is still focused on teachers or in other words still using the conventional method which
makes students feel bored in learning so that the material presented is difficult to accept. Therefore, it is
necessary to develop media that can facilitate the learning process to make it more effective. By developing
student worksheets based on high order thinking skills using the Android platform, students can realize
themselves, where in this learning students can learn with these media at any time. The research model used
in this study uses the Research and Development (R&D) method with the intention that the stages of this
research are carried out to limited trials. The production of this media has been tested by experts who are
competent and understand in their fields, so that media validation is declared very good with the acceptability
of media experts 80%, material experts 75%, practitioners 87%, and potential users 92%. From these results,
student worksheet media based on hight order thinking skills using the Android platform can be used as a
learning media tool in the teaching and learning process.
Keywords: development, mobile learning, high order thinking skills test, android, interest in learning

PENDAHULUAN troubleshooting baik pada jaringan LAN, WAN


Kompetensi bidang keahlian Teknik komputer maupun komputer . Keberadaan Sekolah Menengah
dan jaringan merupakan bekal bagi siswa dalam Kejuruan sangat diharapkan mampu melahirkan
memahami materi administrasi jaringan dan

344
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS ANDROID DI SMK

tenaga menengah profesional yang sangat dibutuhkan penerapannya diharapkan media pembelajaran
di seluruh penjuru Indonesia. mampu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang
Dalam upaya memenuhi tuntutan akan kondusif dan efekti serta efisien, sehingga siswa dapat
kelulusan ujian kompetensi pada ujian nasional yang menyerap ilmu dengan optimal. (Wandah, 2017:2).
akan ditempuh setiap siswa di kelas XII, maka para Penggunaan media pembelajaran dapat
guru mempersiapkan murid-murid kelas X dengan meningkatkan efektivitas dari kegiatan belajar
pembelajaran yang lebih dari cukup. Pada siswa kelas mengajar yang sedang terlaksana. Perkembangan
X, nilai Kompetensi TKJ yang harus dicapai adalah media pembelajaran sudah banyak, namun peserta
75 sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan didik memerlukan media yang dapat dipergunakan
Minimal). Termasuk salah satunya adalah sekolah siswa dalam pembelajaran mandiri, mengingat peserta
mengupayakan agar bisa bekerjasama dengan orang didik merupakan pusat kegiatan beajar mengajar.
tua untuk memberikan siswa pelajaran tambahan di suatu proses berfikir siswa dalam level
luar jam sekolah yang telah diberikan. kognitif yang lebih tinggi diekembangkan dari
Para siswa dalam pembelajarannya berbagai konsep maupun metorde kognitif dan
menggunakan sumber belajar berupa buku pelajaran taksonomi seperti metode problem solving,
dan juga LKS dalam upaya meningkatkan nilai taksonomi bloom hal tersebut sering disebut dengan
Kompetensi TKJ agar memenuhi KKM. Dengan tidak HOTS atau High order thinking skill. HOTS meliputi
tersedianya sumber belajar yang memadai, guru juga kemampuan berfikir kreatif, kritis, kemampuan
dirasa murid kurang efisien dalam menyampaikan mengambil keputusan dan kemampuan berargumen
materi. Pelajaran yang diterima para murid (Saputra,2016:91).
disampaikan dengan menggunakan metode Direct Dalam penelitian widodo (2013) menyatakan
Learning atau yang biasa dikenal dengan metode HOTS termasuk didalamnya berpikir logis, kritis,
ceramah.hal ini kurang menarik dalam proses belajar metakognitif, kreatif, dan reflektif. Sedangkan
mengajar, terutama pada kompetensi TKJ yang mengutip kajian yang dilakukan oleh newman dan
tingkat kesulitannya pada setiap pelajarannya cukup wehage, dengan adanya metode HOTS siswa dapat
tinggi. gagasan dan ide secara jelas, mampu berhipotesis,
Menurut Molenda and boling (2008: 100) mampu memecahkan masalah, dan memahami hal-
Creating merupakan suatu fasilitas yang digunakan hal yang kompleks.
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. keahlian HOTS akan terjadi Ketika seseorang
creating terdapat tiga tingkatan tersebut antara lain mengaitkan atau menata ulang semua informasi yang
teknis, kreatif dan desain, untuk mencapai tujuan baru didapatkan dengan informasi lama didalam
belajar desainer akan merencanakan dan menyusun ingatannya untuk mendapatkan menemukan tujuan
bahan,serta menyiapkan mempersiapkan kebutuhan dan memecahkan masalah yang didapatkan.
agar siswa dapat berinteraksi dalam proses (Kurniati, 2014:62).
pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai. Berdasarkan penjelasan diatas penelitian ini
Didalam proses pembelajaran,media berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa
merupakan suatu alat atau bahan yang membawa Berbasis High Order Thinking Skill Berdasarkan
bahan ajar ataupun alat bantu yang mempermudah Mata Pelajaran Administrasi Jaringan pada Media
siswa untuk memahaminya (Suprihatiningrum Android di kelas XI TKJ SMK Ketintang
2014:319). Surabaya.
Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan sebagai
panduan untuk pemecahan masalah dan penyelidikan METODE PENELITIAN
yang dilakukan siswa. Dengan adanya lembar kerja Metode Research and Development (R&D
siswa, dimana siswa dapat memahami materi yang merupakan Kajian pengembangan yang diterapkan.
diajarkan oleh pengajar (Trianto,2010.111). Dengan menghasilkan suatu karya dan diuji
Dalam penerapannya, terdapat suatu alat yang keakuratannya ini juga bisa disebut sebagai peneitian
dipergunakan untuk membantu undera pendengaran dengan metode R&D. dengan produk yang telah
dan penglihatan dalam kegiatan pembelajaran dibuat maka dilakukan pengujian dan penerapan agar
merupakan definisi dari media pembelajaran. Dalam memiliki manfaat dikehidupan nyata.
Jurnal IT-EDU. Volume 05 Nomor 01 Tahun 2020, 344-354

Penelitian R&D ini bersifat jangka panjang atau


bertahap (multy years) (Sugiyono 2016). Untuk mendapat nilai hasil interpresentasi
angket dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan kriteria interpresentasi skor dapat


dilihat pada tabel dibawah ini:
(Sumber:Sugiyono, 2010)
Gambar 1. Alur metode penelitian R&D.
Tabel kriteria interpresentasi skor
Nilai Pernyataan
Penelitian ini dilakukan dengan metode R&D 81%- Sangat baik
yang mana hanya diuji hingga uji terbatas, yang mana 100%
Langkah-langkah penelitian hanya melewati lima 66%- Baik
tahap, yaitu: yang pertama pengembangan informasi 80%
awal, kedua perencanaan, ketiga pengembangan 56%- Kurang baik
produk, keempat uji coba produk, dan yang terakhir 65%
revisi produk yang telah diuji coba. 0%-55% Tidak baik
Dalam penelitian ini data yang digunakan
adalahdata kuantitatif dan kulitatif. Penyebaran HASIL DAN PEMBAHASAN
angket penilaian,ahli materi, praktisi, dan calon Hasil Penelitian
pengguna guna untuk dilakukan pengumpulan 1. Pengembangan dan penelitan informasi awal
data. Potensi jika dimanfaatkan mempunyai nilai
Teknik menganalisis data menggunakan yang berbeda, jika masalah adalah
metode statistic sederhana berupa peresentase penyimpangan dari harapan dan kenyataan jika
untuk mendapatkan kesimpulan dari jawaban yang Langkah awal menggunakan penelitian dan
diperoleh dari responden. pengembangan (Sugiyono, 2012:298).
Rumus untuk mengolah data yang
didapatkan dari angket yang dibagikan kepada ahli
media dan calon pengguna dengan rumus sebagai
berikut:

Keterangan:
P= Hasil penilaian dalam bentuk persentase
F = Frekuensi jawaban yang diterima
N= Jumlah ahli yang menilai
Kriteria skala penilaian yang terdapat pada
Gambar 2.Halaam awal.
angket terdapat pada tabel dibawah ini:
Halaman depan merupakan tampilan media
Tabel Range penilaian angket
dengan judul materi pada pelajaran siswa kelas X
Sangat baik 4 TKJ. Dengan waktu tunggu 10 detik kemenu
Baik 3 selanjutnya.
Kurang baik 2
Tidak baik 1

346
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS ANDROID DI SMK

Gambar 3.Menu utama.


Menu ini berisikan petunjuk, sk&sd. Materi,
Latihan soal, lembar kerja dan profil. Gambar 6. Materi.
Halaman diatas berisikan materi yang
digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan silabus.

Gambar 4. Petunjuk.
Menu ini berisikan petunjuk penggunaan
media lembar kerja siswa berbasis android.
Gambar7. Soal latihan .
Menu ini berfungsi untuk melatih aga siswa
dapat mengerti materi. Dengan pilihan soal berupa
soal teks yang terdiri dari 10 soal.

Gambar 5. Halaman sk&sd.


Menu ini berisikan standart dan kompetensi
dasar di media yang digunakan pada materi.
Jurnal IT-EDU. Volume 05 Nomor 01 Tahun 2020, 344-354

Gambar 8.halaman soal


Berisikan soal yang akan dikerjakan siswa . Gambar 10. Pengembang
jika siswa salah menjawab mendapatkan nilai 0 dan Berisikan biodata pembuat media pembelajaran.
jika benar maka nila 10.
Para siswa dalam pembelajaranna
menggunakan sumber belajar berupa buku
pelajaran dan juga LKS dalam upaya
meningkatkan nilai Kompetensi TKJ agar
memenuhi KKM. Dengan tidak tersedianya
sumber belajar yang memadai, guru juga dirasa
murid kurang efisien dalam menyampaikan
materi. Pelajaran yang diterima para murid
disampaikan dengan menggunakan metode
Direct Learning atau yang biasa dikenal dengan
metode ceramah. Hal ini kurang menarik minat
belajar siswa, apalagi Kompetensi TKJ
merupakan pelajaran yang mempunyai tingkat
kesulitan yang cukup tinggi.
Perancangan produk dapat dilakukan
setelah data potensi dan masalah yang melatar
belakangi pengembangan terkumpulkan, untuk
Gambar 9. Lembar kerja. membuat produk yang dapat digunakan untuk
Halaman yang berguna melatih psikomotorik belajar (Sugiyono,2012:300).
siswa yang berisikan materi praktikum. 2. Perencanaan
Perancangan produk media pembelajaran
yang berbentuk lembar kerja siswa berbasis
android dan model pembelajaran mobile
learning. Beberapa tahapan nya yaitu:
a) Bahan materi yang dimasukkan pada buku
panduan media lembar kerja siswa berbasis
android dan yaitu berasal dari jurnal dengan
topik mobile learning.

348
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS ANDROID DI SMK

b) Menyusun angket yang akan dijadikan Pada suatu metode eksperimen didapatkan
sebagai lembar penilaian dari para ahli beberapa bentuk desain,quasi experimental
madia, ahli materi praktisi dan calon desain.namun design yang dipilih untuk membuat
pengguna untuk mengetahui kelayakan media ini menggunakan true experimental design,dan
produk yang dikelmbangkan. pre-experimental design berbentuk posstest only
3. Pengembangan produk awal control.
Spesifikasi media pembelajaran Rancangan ini menggunakan
berbentuk lembar kerja siswa yang akan dua kelompok subjek yaitu sebagai berikut.
dirancang sesuai materi pembelajaran yang akan Tabel Posttest Only Control
disampaiakan pada proses pembelajaran. Treatment Group X O
a) Lembar kerja siswa disusun pada media Control Group C O
android yang didesain sebagai modul (Sugiyono, 2012:112)
elektronik dengan materi yang sesuai keterangan:
dengan kurikulum saat ini. Desain media
X : perlakuan dengan menggunakan media
pembelajaran dilengkapi dengan materi
elektronik dengan model pembelajaran
pembelajaran system operasi yang terdapat
peer teaching
gambar dan video, kompetensi dasar dan
indicator, profil yang berisi data pembuat C : penggunaan metode onvensional
aplikasi, panduan penggunaan media. metode konvensional
Materi yang disusun berasal dari artikel,  : nilai siswa
jurnal, buku, laman web. Penyusuan buku
panduan agar dapat mempermudah dalam Teknik yang digunakan dalam
menggunakan media lembar kerja siswa. mengumpulkan data terdiri dari:
b) Validasi desain dilakukan setelah desain 1. Validasi.
produk sudah terbuat. Validasi dilakukan Validasi digunakan untuk memperoleh
untuk mengetahui kelemahan produk yang data mengenai kelayakan media modul
dibuat agar produk yang dihasilkan lebih elektronik. Teknik validasi meliputi
efektif (sugiyono,2012:302). validasi untuk validasi media
Alur pembelajaran yang akan diterapkan pembelajaran, validasi Rencana Perangkat
sebagai berikut: Pembelajaran (RPP), validasi butir soal.
1. Guru membimbing beberapa siswa yang akan 2. Pengujian.
membantu siswa lainnya dalam melaksanakan Pengujian adalah suatu 349 ronba
proses pembelajaran menggunakan media pengukuran data yang didalamnya terdapat
lembar kerja siswa elektronik. Diharapkan berbagai macam pertanyaan atau berbagai
siswa menjadi mudah memahami materi macam rangkaian tugas yang harus
pelajaran yang ada dalam media lembar kerja dikerjakan atau dijawab oleh responden
siswa elektronik, yang berisikan materi dan (Arifin, 2012:26). Tes digunakan untuk
soal praktikum. Materi yang diterapkan adalah mendapatkan data hasil belajar siswa.
pada mata pelajaran 349ronba operasi dengan
topik administrasi jaringan. Instrument penelitian digunakan sebagai
2. Proses pembelajaran yang diterapkan acuan untuk pengumpulan data yang akan
menggunakan model soal High Order dijadikan acuan dari sebuah produk yang akan
Thinking Skill (HOTS) sehingga siswa mampu dikembangkan. Berikut adalah instrument
belajar menganalisis sebuah permasalah dan dalam penelitian yang akan digunakan:
menyelesaikannya.
3. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan 1. Instrument validasi media yang akan diisi
memberikan tes berupa pilihan ganda pada oleh para ahli media yang berkompeten
siswa. Hasil keseluruhan proses pembelajaran dibidangnya dan praktisi guru.
diambil dari nilai praktikum siswa. 2. Instrument validasi Rencana Proses
Pembelajaran (RPP) yang akan diisi oleh
Jurnal IT-EDU. Volume 05 Nomor 01 Tahun 2020, 344-354

para ahli perangkat pengajaran yang 0,800 – 1,000 Sangat tinggi


berkompeten dibidangnya dan praktisi Tinggi
guru.
3. Instrument validasi butir soal yang akan Sedang
diisi oleh para ahli materi dan soal yang
berkompeten dibidangnya dan praktisi 0,200 – 0,399 Rendah
guru. 0,000 – 0,199 Sangat rendah
(Arikunto, 2006:276)
Dalam prosesnya, alat ukur yang
digunakan perlu melalui tahapan uji coba dahulu Dengan Teknik mengindetifikasi data
agar daya yang diperoleh dapat dipertanggung diarakan ke pengujian hipotesis selanjutnya guna
jawabkan. Tahap uji coba tersebut perlu dilakukan memberi tahu rumusan masalah yang terjadi,
agar acuan yang digunakan sesuai denganvariable merupakan tahapan dari kajian pengembangan
yang akan diuji. Uji coba instrument dimaksudkan R&D.
untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument
sebelm digunakan untuk penelitian. Setekah Analisis Penilaian Validasi
diperoleh kuisioner, 350 ronbac yang dilakukan Penilaian kevaliditas dari para ahli yang
selanjutnya analisis data untuk mengetahui berapa memberikan tanggapan terhadap kevalidan media
tingkat reliabilitasnya. pembelajaran dan perengkat pengajaran lainnya.
Dalam penelitiannya (Arikunto, 2006) Untuk menganalisis jawaban dari para ahli digunakan
menjelaskan bahwa reliabilitas merupakan rumus sebagai berikut:
indicator yang dapat menunjukan bahwa suatu
instrument dapat dikatakan layak dan mampu
diandalkan. Instrument dapat dikategorikan tidak
layak apabila bersifat tendensius, dan Keterangan:
mempengaruhi jawaban yang diberikan
responden. Rumus alpha dipergunakan untuk
mendapatkan reliabilitasnya sebagai berikut: Keterangan kriteria interpresentasi skor dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel Interpretasi Skor Validasi
Presentase Kriteria
0% - 20% Tidak valid
(Arikunto 2006:196))
21% - 40% Kurang valid
Keterangan:
41% - 60% Cukup valid
r = reliabilitas yang dicari 61% - 80% Valid
K = banyaknya butir pertanyaan 81% - 100% Sangat valid
. = jumlah varians butir (Riduwan, 2011:41)
= varians total

Setelah nilai reliabilitas didapatkan, Berdasarkan data tabel diatas, didapatkan data
350ronbac selanjutnya nilai diinterpresentasikan. kevalidan sebesar 61%-80% yang masuk dalam
Nilai relibialitas dihitung besarannya nilai kriteria bahwa data valid.
350 ronbach’s alpha daro variabeb yang telah
diuji. Tingkatan nilaia reliailitas terdapat pada Analisis Hasil Belajar Siswa
tabel berikut: Data berupa hasil olah materi siswa dan
Tabel Interpretasi Reliabilitas ketercapaian pembelajaran siswa diperoleh dengan
Interval Koefisien Tingkat hubungan perhitungan rumus dibawah ini :

350
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS ANDROID DI SMK

H0 = sampel homogen
H1 = sampel tidak homogen
(Trianto, 2009 : 241) b) Menentukan taraf signifikansi = 0,05
Keterangan: c) Menghitung uji-F dengan rumus:
KB = Ketuntasan hasil belajar masing – masing siswa.
T = Jumlah skor yang diperoleh siswa
Tt = Jumlah skor total
d) Kriteria pengujian
Siswa dikatakan tuntas dalam pembelajaran
jika mempunyai ketuntasan hasil belajar (KB) diatas Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 diterima
kriterian ketuntasan minimum (KKM) yaitu lebih
besar sama dengan 76. Uji Hipotesis
Selanjunya digunakan rumus untuk Sebelum melaksanakan uji coba dengan
mengetahui interpresentasi ketuntasan hasil belajar membandingkan antara dua sampel atau
seperti dibawah ini. disebut uji-t, perlu dilaksanakan uji
homogenitas dan uji normalitas dalam
tahapannya.

a) Dalam melaksanakan perumusan hipotesis,


(Trianto, 2009:241) dinyatakan H0 = pemebelajaran
Keterangan: menggunakan media elektronik dengan
KB Kelas = Ketuntasan hasil belajar dalam satu model pembelajaran sistem operasi, tidak
kelas. meningkatkan hasil pembelajaran siswa.
H1 = adanya peningkatan dari hasil proses
Uji Normalitas pembelajaran siswa yang menggunakan
Uji normalitas atau pengujian normalitas Media Modul Elektronik dengan model
mempunyai fungsi untuk mengetahui pembelajaran pada mata pelajaran sistem
pendistribusian populasi sejak awal berjalan operasi.
normal atau tidak. Mengambar histogram dari data b) Nilai taraf signifikan ditentukan dengan
dan mengecek bentuknya perlu dilakukan untuk 0,05
menguji. c) Menghitung uji-t
a) Menentukan rumusan hipotesis. Pengujian uji-t dilakukan dengan rumus
H0 = sampel distribusi normal. thitung menurut Riduwan (2013:164):
H1 = sampel distribusi tidak normal.
b) Taraf signifikan dapat ditentukan dengan
= 0,05.
c) Kriteria pengujian.
Tolak H0 jika Xhitung > Xtabel dengan
= 0,05, dalam hal lain H1 diterima.
Keterangan:
Uji Homogenitas
= rata-rata sampel kelas eksperime
Uji homogenitas tiap varian atau pengujian
= rata-rata sampel kelas kontrol
homogenitas tiap varian diperlakukan agar dapat
= varians sampel kelas eksperiman
mengetahui varian sampel yang diambil tersebut
= varians sampek kelas kontrol
homogeny. Pengujian homogenitas diperlukan
= nilai korelasi dan
melalui nilai akhir kelompok control dan
= jumlah sampel kelas eksperimen
kelompok treatment.
= jumlah sampel kelas kontrol
= standar deviasi sampel kelas
a) rumus hipotesis
eksperimen
Jurnal IT-EDU. Volume 05 Nomor 01 Tahun 2020, 344-354

= standar deviasi sampel kelas android dicetak ulang secara khusus didalam buku,
d) Kriteria pengujian dua pihak berdasarkan pendapat perubahan yang didapt dari
Jika syarat tidak terpenuhi maka para ahli.
diterima atau dengan kata lain ditolak.
B. Pembahasan
Dari hasil perolehan perhitungan tersebut, Penelitian pengembangan media lembar
dinyatakan tidak terpenuhi dengan syarat diterima kerja siswa berbasis android dalam bimbingan
atau dengan kata lain ditolak. kelompok kelas di SMK dimulai dengan peneliti
melaksanakan Tindakan observative terhadap
Uji Coba Awal kondisi lingkungan pembelajaran dan wawancara
Tahap uji coba awal produk diperlukan untuk yang dilakukab terhadap guru bimbingan
menguji hasil yang telah selesai dikembangkan konseling dan guru mata pelajarn produktif
dilakukan oleh pakar yang berkompeten dengan teknologi komputer dan jaringan yaitu peneliti
menggunakan angket aksetabilitas yang meliputi menemukan suatu permasalahan dimana siswa
kelayakan, kegunaan, kepatutan dan ketepatan kurang tanggap dalam proses belajar mengajar di
terhadap media lembar kerja siswa berbasis android. kelas disebabkan oleh cara pembelajaran yang
Kemudian hasil angket dianalisis dan produk agar membosankan.
lebih sempurna. Perbedaan media yang mendasar antara
Berdasarkan evaluasi materi yang lembar kerja siswa manual dengan lembar kerja
dilaksanakan oleh pakar didapatkan hasil sebagai siswa android sangatlah signifikan, yaitu terletak
berikut : kriteria kelayakan memiliki 83%, kriteria pada penggunaannya yang dimana lembar kerja
kegunaan sebesar 75%, kriteria ketepatan 75%, siswa android lebih flesibel jika digunakan, lebih
kriteria kepatutan sebesar 67%. Berdasarkan hasil aman serta lebih awet dalam pemakaiannya.
penilaian yang dilakukan oleh parah ahli memiliki Berikut adalah table perbedaan antara lembar kerja
rata-rata 75% dan memiliki kategori baik sehingga siswa manual dan lembar kerja siswa android :
media tidak perlu direvisi. Tabel perbandingan lks dan lks berbasis
Berdasarkan hasil dari penilaian praktisi android.
(konselor) diperoleh sebagai berikut : kriteria Perbedaan
kegunaan mendapatkan presentase 87,5%, kriteria Kategori
desain 85%, kriteria kepatutan 90%. Berdasarkan LKS LKS Android
hasil penilaian yang dilakukan praktisi (konselor) Lebih modern dan
Tampilan Sederhana
memiliki rata-rata 87% dengan kategori sangat baik menarik
sehingga tidak perlu direvisi.. Kegiatan Langsung (tatap
Berdasarkan hasil dari penilaian calon Pembelajaran Langsung muka) dan Online
(jarak jauh)
pengguna diperoleh nilai sebagai berikut : kriteria Data lebih aman,
kegunaan 85%, kriteria kelayakan 95%, kriteria meski perangkat
keras bisa rusak
desain 93%, kriteria ketepatan 93%, kriteria kepatutan Mudah rusak tetapi data online di
95%. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Keamanan (basah, sobek, android (perangkat
digerogoti rayap) lunak) tetap bisa
calon pengguna memiliki rata-rata 92%.
kembali dipulihkan.

Revisi Produk Setelah melalui tahap proses pembuatan


Tahapan revisi media pembelajaran ini ialah media pembelajaran lembar kerja siswa berbasis
tahapan akhir dari peneliti dalam melakukan android dan siap untuk diimplementasikan ke
perubahan kajian media pembelajaran,berdasarkan lingkunga pembelajaran. Selanjunya, pakar ahli
dari hasil angket, saran beserta pendapat dari ahli dan materi, pakar media, guru dan peserta didik
siswa yang akan menggunakan, guna untuk melakukan pengujian terhadap media sebagai
memperbaiki Lembar Kerja Siswa berbasis android. langkah validasi terhadap media yang digunakan.
Pendapat dari ahli materi memberikan saran Dari hasil uji validasi, ahli materi menyatakan
supaya pencapaian media Lembar Kerja Siswa brbasis bahwa materi yang disampaikan masuk dalam

352
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS ANDROID DI SMK

kategori baik dengan mendapatkan skor 75%. siswa berfikir secara kritis, sehingga diharapkan
Pada tahap penilaian uji validasi yang dilakukan dapat membantu siswa dalam mempelajari macam-
ahli media, media pembelajaran mendapatkan skor macam troubleshooting dan cara
80% atau termasuk dalam kriteria media baik. penanggulangannya. Karena itu siswa akan dengan
Selanjutnya proses validasi yang dilakukan oleh mudah mempelajari rumus materi tersebut dengan
pendidik dan peserta didik melalui proses uji coba belajar secara mandiri menggunakan lembar kerja
media, penilaian masuk dalam kategori sangat siswa berbasis android.
baik atau masing-masing memberikan skor 87%
dan 92%. Saran
Dalam perjalanannya, setelah mengikuti Sesuai dengan penjelasan dan hasil dari
alur uji kelayakan media dilaksanakan oleh penelitian yang telah peneliti paparkan,
peneliti maka dinyatakan media lembar kerja menyimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis
siswa berbasis android layak untuk dipergunakan lembar kerja siswa yang diimplementasikan pada
sebagai media untuk membimbing kelompok yang perangkat android telah memnuhi kriteria
berkaitan denga teknologi komputer dan jaringan. akseptabilitas, aspek kelayakan, ketepatan,
kegunaan, dan kepatutan. Dari hasil kajian tersebut
PENUTUP dievaluasi dari proses belajar mengajar
Kesimpulan mendapatkan beberapa saran yang diperuntukan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa media kepada guru, sekolah, siswa dan harapan untuk
pembelajaran berbasis lembar kerja siswa berbasis penelitian selanjutnya:
telepon genggam dinilai sesuai karena memenuhi dari 1. Bagi Konselor/ Guru BK
aspek kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan, Diharapkan media lembar kerja siswa
sebagaimana sesui dengan hasil penelitian berbasis telepon genggam bisa dipergunakan
aksepbilitas yang dilakukan dengan melibatkan pakar untuk layanan bimbingan atau pembelajaran
dan pengguna media baik itu siswa ataupun guru. guna meningkatkan hasil belajar.
Berikut merupakan rincia dari data pengembangan 2. Bagi Sekolah
media berbasis lembar kerja siswa, antara lain : Diharapkan media lembar kerja siswa
1. Dengan mendapatkan nilai 75% yang menurut berbasis telepon genggam dijadikan alat dalam
ahli materi berpredikat baik, dan tidak perlu proses belajar mengajar disekolah.
revisi yang berdasrkan uji akseptabilitas. 3. Bagi Peserta Didik
2. Dengan mendapatkan nilai 80% yang menurut Diharapkan siswa dapat
ahli media berpredikat baik dan tidak perlu mengimplementasikan media lembar kerja
revisi,yang berdasarkan uji akseptabilitas. siswa berbasis telepon genggam dengan
3. Dengan mendapatkan nila 87% yang menurut baik sesuai panduan media lembar kerja
ahli uji praktisi berpredikat baik dan tidak perlu siswa berbasis android.
direvisi yang berdasarkan uji akseptabilitas. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
4. Dengan mendaptakan nilai 92% yang dilakukan Diharapkan kedepannya dapat
oleh siswa dengan predikat sangat baik, dikembangkan oleh peneliti selanjutnya
berdasarkan uji akseptabilitas. sesuai dengan borg & gall. Dengan
terbatasnya uji coba lembar kerja peserta
Dari beberapa pernyataan dapat ditarik didik berbasis telepon genggam pada
kesimpuan, m-learning merupakan pemanfaatan program keahlian Teknik komputer &
model pembelajaran dengan teknologi berbasis jaringan.
ponsel atau telefon genggam. Sehingga materi
pelajaran mudah diakses setiap saat dan proses
belajar mengajar bisa dilakukan dimanapun tanpa
melalui tatap muka secara langsung.
Dari beberapa pendapat bias disimpulkan
bahwa high order thinking skill mampu membuat
Jurnal IT-EDU. Volume 05 Nomor 01 Tahun 2020, 344-354

DAFTAR PUSTAKA ANDROID MATA PELAJARAN


PEMROGRAMAN DASAR (STUDI KASUS
Agustina,irnin “Pengembangan Media Pembelajaran KELAS X TKJ SMK NEGERI 2 PADANG”
Fisika Mobile Learning berbasis Vol. 5 Issue (2) (10) 2018, Hal 21-30.
Android“,jpppf-Jurnal Penelitian Pendidikan https://doi.org/10.29165/pti.v5i2.131
Fisika volume 3 (1) (2017). DOI: Veri Jhon.” Perancangan Media Pembelajaran Dasar
doi.org/10.21009/1.03108 Desain Grafis Berbasis Android
Yektyastuti Resti “Pengembangan Media Siswa SMK Jurusan Teknik Komputer dan
Pembelajaran Berbasis Android pada Materi Jaringan (TKJ). Pendidikan Teknologi
Kelarutan untuk Meningkatkan Performa Informasi Vol. 7 Issue (2),(10) 2020, Hal 18-
Akademik Peserta Didik SMA ‘’ Jurnal 25. https://doi.org/10.35134/pti.v7i2.1525
Inovasi Pendidikan IPA, 2(1),2016,88-99. Ramadhan Isma.” PENGEMBANGAN MEDIA
http://journal.uny.ac.id/index.php/jipi PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS
Kuswanto Joko “Media Pembelajaran Berbasis ANDROID UNTUK MENINGKATKAN
Android Pada Mata Pelajaran Sistem Operasi MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI
Jaringan Kelas XI” Jurnal Media Infotama Vol. KOGNITIF PESERTA DIDIK SMA”.
14No.(1),(2)2018. JURNAL INOVASI PENDIDIKAN IPA
DOI: https://doi.org/10.37676/jmi.v14i1.467 Volume 1 – Nomor (2), (10) 2015, (191 -
Amalina Asti ”PENGEMBANGAN MEDIA
201) http://journal.uny.ac.id/index.php/jipi
PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROI
Muyaroah Siti “Pengembangan Media Pembelajaran
PADA MATERI ROUTING STATIS” Jurnal
Ilmiah Edutic/Vol.6,No.(1),(11)2019. Berbasis Android dengan menggunakan
DOI: https://doi.org/10.21107/edutic.v6i1.638 Aplikasi Adobe Flash CS 6 pada Mata
7.g4033 Pelajaran Biologi “,Innovative Journal of
FananiAchmad.”PENGEMBANGAN Curriculum and Educational Technology
PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS (HIGH IJCET6(2)2017).https://journal.unnes.ac.id/s
ORDER THINKING SKILL) DI SEKOLAH ju/index.php/uj
DASAR KELAS V” Jurnal Pendidikan Dasar. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan
DOI: doi.org/10.21009/JPD.091.01 Kuantitatif Kualitatif R n D. Bandung:
Menrisal.”PERANCANGAN DAN PEMBUATAN Alfabeta
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

Wibawa, S C, Maspiyah, dkk (2019). Teaching


Applied: Synectics Application using
Leadership Instructional on Creative Design
Subject for Upgrading Creativity.

354

Anda mungkin juga menyukai