Abstrak
Penelitian ini dilakukan dari hasil observasi yang dilaksanakan melalui wawancara dengan guru mata
pelajaran produktif dan guru BK di SMK, bahwa di era saat ini teknologi yang sudah maju sangat cepat tetapi
proses pembelajaran masih terfokus kepada guru atau dengan kata lain masih menggunakan metode
konveksional yang membuat siswa merasa bosan dalam belajar sehingga materi yang disampikan sulit untuk
diterima. Sebab itu diperlukan pengembangan media yang dapat mempermudah proses pembelajaran agar lebih
efektif. Dengan mengembangkan lembar kerja siswa berbasis high order thinking skill dengan menggunakan
platform Android siswa dapat menyadari akan dirinya sendiri dimana dalam pembelajaran tersebut siswa dapat
belajar dengan media tersebut kapanpun. Model penelitian yang digunakan dalam kajian ini menggunakan
medote Research and Development (R&D) dengan maksud dimana tahapan penelitian ini dilakukan hingga uji
coba terbatas. Pembuatan media ini telah diuji oleh para ahli yang berkompeten dan mengerti pada bidangnya,
sehingga validasi media dinyatakan sangat baik dengan perolehan akseptabilitas ahli media 80%, ahli materi
75%, praktisi 87%, dan calon pengguna 92%. Dari hasil tersebut media lembar kerja siswa berbasis hight order
thinking skill dengan menggunakan platform android dapat digunakan sebagai alat bantu media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar.
Kata kunci: pengembangan, mobile learning, high order thinking skill test, minat belajar.
Abstract
This research was conducted from the results of observations carried out through interviews with productive
subject teachers and counseling teachers at SMK, that in the current era technology has advanced very rapidly
but the learning process is still focused on teachers or in other words still using the conventional method which
makes students feel bored in learning so that the material presented is difficult to accept. Therefore, it is
necessary to develop media that can facilitate the learning process to make it more effective. By developing
student worksheets based on high order thinking skills using the Android platform, students can realize
themselves, where in this learning students can learn with these media at any time. The research model used
in this study uses the Research and Development (R&D) method with the intention that the stages of this
research are carried out to limited trials. The production of this media has been tested by experts who are
competent and understand in their fields, so that media validation is declared very good with the acceptability
of media experts 80%, material experts 75%, practitioners 87%, and potential users 92%. From these results,
student worksheet media based on hight order thinking skills using the Android platform can be used as a
learning media tool in the teaching and learning process.
Keywords: development, mobile learning, high order thinking skills test, android, interest in learning
344
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS ANDROID DI SMK
tenaga menengah profesional yang sangat dibutuhkan penerapannya diharapkan media pembelajaran
di seluruh penjuru Indonesia. mampu menciptakan kegiatan belajar mengajar yang
Dalam upaya memenuhi tuntutan akan kondusif dan efekti serta efisien, sehingga siswa dapat
kelulusan ujian kompetensi pada ujian nasional yang menyerap ilmu dengan optimal. (Wandah, 2017:2).
akan ditempuh setiap siswa di kelas XII, maka para Penggunaan media pembelajaran dapat
guru mempersiapkan murid-murid kelas X dengan meningkatkan efektivitas dari kegiatan belajar
pembelajaran yang lebih dari cukup. Pada siswa kelas mengajar yang sedang terlaksana. Perkembangan
X, nilai Kompetensi TKJ yang harus dicapai adalah media pembelajaran sudah banyak, namun peserta
75 sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan didik memerlukan media yang dapat dipergunakan
Minimal). Termasuk salah satunya adalah sekolah siswa dalam pembelajaran mandiri, mengingat peserta
mengupayakan agar bisa bekerjasama dengan orang didik merupakan pusat kegiatan beajar mengajar.
tua untuk memberikan siswa pelajaran tambahan di suatu proses berfikir siswa dalam level
luar jam sekolah yang telah diberikan. kognitif yang lebih tinggi diekembangkan dari
Para siswa dalam pembelajarannya berbagai konsep maupun metorde kognitif dan
menggunakan sumber belajar berupa buku pelajaran taksonomi seperti metode problem solving,
dan juga LKS dalam upaya meningkatkan nilai taksonomi bloom hal tersebut sering disebut dengan
Kompetensi TKJ agar memenuhi KKM. Dengan tidak HOTS atau High order thinking skill. HOTS meliputi
tersedianya sumber belajar yang memadai, guru juga kemampuan berfikir kreatif, kritis, kemampuan
dirasa murid kurang efisien dalam menyampaikan mengambil keputusan dan kemampuan berargumen
materi. Pelajaran yang diterima para murid (Saputra,2016:91).
disampaikan dengan menggunakan metode Direct Dalam penelitian widodo (2013) menyatakan
Learning atau yang biasa dikenal dengan metode HOTS termasuk didalamnya berpikir logis, kritis,
ceramah.hal ini kurang menarik dalam proses belajar metakognitif, kreatif, dan reflektif. Sedangkan
mengajar, terutama pada kompetensi TKJ yang mengutip kajian yang dilakukan oleh newman dan
tingkat kesulitannya pada setiap pelajarannya cukup wehage, dengan adanya metode HOTS siswa dapat
tinggi. gagasan dan ide secara jelas, mampu berhipotesis,
Menurut Molenda and boling (2008: 100) mampu memecahkan masalah, dan memahami hal-
Creating merupakan suatu fasilitas yang digunakan hal yang kompleks.
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. keahlian HOTS akan terjadi Ketika seseorang
creating terdapat tiga tingkatan tersebut antara lain mengaitkan atau menata ulang semua informasi yang
teknis, kreatif dan desain, untuk mencapai tujuan baru didapatkan dengan informasi lama didalam
belajar desainer akan merencanakan dan menyusun ingatannya untuk mendapatkan menemukan tujuan
bahan,serta menyiapkan mempersiapkan kebutuhan dan memecahkan masalah yang didapatkan.
agar siswa dapat berinteraksi dalam proses (Kurniati, 2014:62).
pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai. Berdasarkan penjelasan diatas penelitian ini
Didalam proses pembelajaran,media berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa
merupakan suatu alat atau bahan yang membawa Berbasis High Order Thinking Skill Berdasarkan
bahan ajar ataupun alat bantu yang mempermudah Mata Pelajaran Administrasi Jaringan pada Media
siswa untuk memahaminya (Suprihatiningrum Android di kelas XI TKJ SMK Ketintang
2014:319). Surabaya.
Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan sebagai
panduan untuk pemecahan masalah dan penyelidikan METODE PENELITIAN
yang dilakukan siswa. Dengan adanya lembar kerja Metode Research and Development (R&D
siswa, dimana siswa dapat memahami materi yang merupakan Kajian pengembangan yang diterapkan.
diajarkan oleh pengajar (Trianto,2010.111). Dengan menghasilkan suatu karya dan diuji
Dalam penerapannya, terdapat suatu alat yang keakuratannya ini juga bisa disebut sebagai peneitian
dipergunakan untuk membantu undera pendengaran dengan metode R&D. dengan produk yang telah
dan penglihatan dalam kegiatan pembelajaran dibuat maka dilakukan pengujian dan penerapan agar
merupakan definisi dari media pembelajaran. Dalam memiliki manfaat dikehidupan nyata.
Jurnal IT-EDU. Volume 05 Nomor 01 Tahun 2020, 344-354
Keterangan:
P= Hasil penilaian dalam bentuk persentase
F = Frekuensi jawaban yang diterima
N= Jumlah ahli yang menilai
Kriteria skala penilaian yang terdapat pada
Gambar 2.Halaam awal.
angket terdapat pada tabel dibawah ini:
Halaman depan merupakan tampilan media
Tabel Range penilaian angket
dengan judul materi pada pelajaran siswa kelas X
Sangat baik 4 TKJ. Dengan waktu tunggu 10 detik kemenu
Baik 3 selanjutnya.
Kurang baik 2
Tidak baik 1
346
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS ANDROID DI SMK
Gambar 4. Petunjuk.
Menu ini berisikan petunjuk penggunaan
media lembar kerja siswa berbasis android.
Gambar7. Soal latihan .
Menu ini berfungsi untuk melatih aga siswa
dapat mengerti materi. Dengan pilihan soal berupa
soal teks yang terdiri dari 10 soal.
348
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS ANDROID DI SMK
b) Menyusun angket yang akan dijadikan Pada suatu metode eksperimen didapatkan
sebagai lembar penilaian dari para ahli beberapa bentuk desain,quasi experimental
madia, ahli materi praktisi dan calon desain.namun design yang dipilih untuk membuat
pengguna untuk mengetahui kelayakan media ini menggunakan true experimental design,dan
produk yang dikelmbangkan. pre-experimental design berbentuk posstest only
3. Pengembangan produk awal control.
Spesifikasi media pembelajaran Rancangan ini menggunakan
berbentuk lembar kerja siswa yang akan dua kelompok subjek yaitu sebagai berikut.
dirancang sesuai materi pembelajaran yang akan Tabel Posttest Only Control
disampaiakan pada proses pembelajaran. Treatment Group X O
a) Lembar kerja siswa disusun pada media Control Group C O
android yang didesain sebagai modul (Sugiyono, 2012:112)
elektronik dengan materi yang sesuai keterangan:
dengan kurikulum saat ini. Desain media
X : perlakuan dengan menggunakan media
pembelajaran dilengkapi dengan materi
elektronik dengan model pembelajaran
pembelajaran system operasi yang terdapat
peer teaching
gambar dan video, kompetensi dasar dan
indicator, profil yang berisi data pembuat C : penggunaan metode onvensional
aplikasi, panduan penggunaan media. metode konvensional
Materi yang disusun berasal dari artikel, : nilai siswa
jurnal, buku, laman web. Penyusuan buku
panduan agar dapat mempermudah dalam Teknik yang digunakan dalam
menggunakan media lembar kerja siswa. mengumpulkan data terdiri dari:
b) Validasi desain dilakukan setelah desain 1. Validasi.
produk sudah terbuat. Validasi dilakukan Validasi digunakan untuk memperoleh
untuk mengetahui kelemahan produk yang data mengenai kelayakan media modul
dibuat agar produk yang dihasilkan lebih elektronik. Teknik validasi meliputi
efektif (sugiyono,2012:302). validasi untuk validasi media
Alur pembelajaran yang akan diterapkan pembelajaran, validasi Rencana Perangkat
sebagai berikut: Pembelajaran (RPP), validasi butir soal.
1. Guru membimbing beberapa siswa yang akan 2. Pengujian.
membantu siswa lainnya dalam melaksanakan Pengujian adalah suatu 349 ronba
proses pembelajaran menggunakan media pengukuran data yang didalamnya terdapat
lembar kerja siswa elektronik. Diharapkan berbagai macam pertanyaan atau berbagai
siswa menjadi mudah memahami materi macam rangkaian tugas yang harus
pelajaran yang ada dalam media lembar kerja dikerjakan atau dijawab oleh responden
siswa elektronik, yang berisikan materi dan (Arifin, 2012:26). Tes digunakan untuk
soal praktikum. Materi yang diterapkan adalah mendapatkan data hasil belajar siswa.
pada mata pelajaran 349ronba operasi dengan
topik administrasi jaringan. Instrument penelitian digunakan sebagai
2. Proses pembelajaran yang diterapkan acuan untuk pengumpulan data yang akan
menggunakan model soal High Order dijadikan acuan dari sebuah produk yang akan
Thinking Skill (HOTS) sehingga siswa mampu dikembangkan. Berikut adalah instrument
belajar menganalisis sebuah permasalah dan dalam penelitian yang akan digunakan:
menyelesaikannya.
3. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan 1. Instrument validasi media yang akan diisi
memberikan tes berupa pilihan ganda pada oleh para ahli media yang berkompeten
siswa. Hasil keseluruhan proses pembelajaran dibidangnya dan praktisi guru.
diambil dari nilai praktikum siswa. 2. Instrument validasi Rencana Proses
Pembelajaran (RPP) yang akan diisi oleh
Jurnal IT-EDU. Volume 05 Nomor 01 Tahun 2020, 344-354
Setelah nilai reliabilitas didapatkan, Berdasarkan data tabel diatas, didapatkan data
350ronbac selanjutnya nilai diinterpresentasikan. kevalidan sebesar 61%-80% yang masuk dalam
Nilai relibialitas dihitung besarannya nilai kriteria bahwa data valid.
350 ronbach’s alpha daro variabeb yang telah
diuji. Tingkatan nilaia reliailitas terdapat pada Analisis Hasil Belajar Siswa
tabel berikut: Data berupa hasil olah materi siswa dan
Tabel Interpretasi Reliabilitas ketercapaian pembelajaran siswa diperoleh dengan
Interval Koefisien Tingkat hubungan perhitungan rumus dibawah ini :
350
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS ANDROID DI SMK
H0 = sampel homogen
H1 = sampel tidak homogen
(Trianto, 2009 : 241) b) Menentukan taraf signifikansi = 0,05
Keterangan: c) Menghitung uji-F dengan rumus:
KB = Ketuntasan hasil belajar masing – masing siswa.
T = Jumlah skor yang diperoleh siswa
Tt = Jumlah skor total
d) Kriteria pengujian
Siswa dikatakan tuntas dalam pembelajaran
jika mempunyai ketuntasan hasil belajar (KB) diatas Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima
Jika Fhitung > Ftabel maka H0 diterima
kriterian ketuntasan minimum (KKM) yaitu lebih
besar sama dengan 76. Uji Hipotesis
Selanjunya digunakan rumus untuk Sebelum melaksanakan uji coba dengan
mengetahui interpresentasi ketuntasan hasil belajar membandingkan antara dua sampel atau
seperti dibawah ini. disebut uji-t, perlu dilaksanakan uji
homogenitas dan uji normalitas dalam
tahapannya.
= standar deviasi sampel kelas android dicetak ulang secara khusus didalam buku,
d) Kriteria pengujian dua pihak berdasarkan pendapat perubahan yang didapt dari
Jika syarat tidak terpenuhi maka para ahli.
diterima atau dengan kata lain ditolak.
B. Pembahasan
Dari hasil perolehan perhitungan tersebut, Penelitian pengembangan media lembar
dinyatakan tidak terpenuhi dengan syarat diterima kerja siswa berbasis android dalam bimbingan
atau dengan kata lain ditolak. kelompok kelas di SMK dimulai dengan peneliti
melaksanakan Tindakan observative terhadap
Uji Coba Awal kondisi lingkungan pembelajaran dan wawancara
Tahap uji coba awal produk diperlukan untuk yang dilakukab terhadap guru bimbingan
menguji hasil yang telah selesai dikembangkan konseling dan guru mata pelajarn produktif
dilakukan oleh pakar yang berkompeten dengan teknologi komputer dan jaringan yaitu peneliti
menggunakan angket aksetabilitas yang meliputi menemukan suatu permasalahan dimana siswa
kelayakan, kegunaan, kepatutan dan ketepatan kurang tanggap dalam proses belajar mengajar di
terhadap media lembar kerja siswa berbasis android. kelas disebabkan oleh cara pembelajaran yang
Kemudian hasil angket dianalisis dan produk agar membosankan.
lebih sempurna. Perbedaan media yang mendasar antara
Berdasarkan evaluasi materi yang lembar kerja siswa manual dengan lembar kerja
dilaksanakan oleh pakar didapatkan hasil sebagai siswa android sangatlah signifikan, yaitu terletak
berikut : kriteria kelayakan memiliki 83%, kriteria pada penggunaannya yang dimana lembar kerja
kegunaan sebesar 75%, kriteria ketepatan 75%, siswa android lebih flesibel jika digunakan, lebih
kriteria kepatutan sebesar 67%. Berdasarkan hasil aman serta lebih awet dalam pemakaiannya.
penilaian yang dilakukan oleh parah ahli memiliki Berikut adalah table perbedaan antara lembar kerja
rata-rata 75% dan memiliki kategori baik sehingga siswa manual dan lembar kerja siswa android :
media tidak perlu direvisi. Tabel perbandingan lks dan lks berbasis
Berdasarkan hasil dari penilaian praktisi android.
(konselor) diperoleh sebagai berikut : kriteria Perbedaan
kegunaan mendapatkan presentase 87,5%, kriteria Kategori
desain 85%, kriteria kepatutan 90%. Berdasarkan LKS LKS Android
hasil penilaian yang dilakukan praktisi (konselor) Lebih modern dan
Tampilan Sederhana
memiliki rata-rata 87% dengan kategori sangat baik menarik
sehingga tidak perlu direvisi.. Kegiatan Langsung (tatap
Berdasarkan hasil dari penilaian calon Pembelajaran Langsung muka) dan Online
(jarak jauh)
pengguna diperoleh nilai sebagai berikut : kriteria Data lebih aman,
kegunaan 85%, kriteria kelayakan 95%, kriteria meski perangkat
keras bisa rusak
desain 93%, kriteria ketepatan 93%, kriteria kepatutan Mudah rusak tetapi data online di
95%. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Keamanan (basah, sobek, android (perangkat
digerogoti rayap) lunak) tetap bisa
calon pengguna memiliki rata-rata 92%.
kembali dipulihkan.
352
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS ANDROID DI SMK
kategori baik dengan mendapatkan skor 75%. siswa berfikir secara kritis, sehingga diharapkan
Pada tahap penilaian uji validasi yang dilakukan dapat membantu siswa dalam mempelajari macam-
ahli media, media pembelajaran mendapatkan skor macam troubleshooting dan cara
80% atau termasuk dalam kriteria media baik. penanggulangannya. Karena itu siswa akan dengan
Selanjutnya proses validasi yang dilakukan oleh mudah mempelajari rumus materi tersebut dengan
pendidik dan peserta didik melalui proses uji coba belajar secara mandiri menggunakan lembar kerja
media, penilaian masuk dalam kategori sangat siswa berbasis android.
baik atau masing-masing memberikan skor 87%
dan 92%. Saran
Dalam perjalanannya, setelah mengikuti Sesuai dengan penjelasan dan hasil dari
alur uji kelayakan media dilaksanakan oleh penelitian yang telah peneliti paparkan,
peneliti maka dinyatakan media lembar kerja menyimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis
siswa berbasis android layak untuk dipergunakan lembar kerja siswa yang diimplementasikan pada
sebagai media untuk membimbing kelompok yang perangkat android telah memnuhi kriteria
berkaitan denga teknologi komputer dan jaringan. akseptabilitas, aspek kelayakan, ketepatan,
kegunaan, dan kepatutan. Dari hasil kajian tersebut
PENUTUP dievaluasi dari proses belajar mengajar
Kesimpulan mendapatkan beberapa saran yang diperuntukan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa media kepada guru, sekolah, siswa dan harapan untuk
pembelajaran berbasis lembar kerja siswa berbasis penelitian selanjutnya:
telepon genggam dinilai sesuai karena memenuhi dari 1. Bagi Konselor/ Guru BK
aspek kegunaan, kelayakan, ketepatan, dan kepatutan, Diharapkan media lembar kerja siswa
sebagaimana sesui dengan hasil penelitian berbasis telepon genggam bisa dipergunakan
aksepbilitas yang dilakukan dengan melibatkan pakar untuk layanan bimbingan atau pembelajaran
dan pengguna media baik itu siswa ataupun guru. guna meningkatkan hasil belajar.
Berikut merupakan rincia dari data pengembangan 2. Bagi Sekolah
media berbasis lembar kerja siswa, antara lain : Diharapkan media lembar kerja siswa
1. Dengan mendapatkan nilai 75% yang menurut berbasis telepon genggam dijadikan alat dalam
ahli materi berpredikat baik, dan tidak perlu proses belajar mengajar disekolah.
revisi yang berdasrkan uji akseptabilitas. 3. Bagi Peserta Didik
2. Dengan mendapatkan nilai 80% yang menurut Diharapkan siswa dapat
ahli media berpredikat baik dan tidak perlu mengimplementasikan media lembar kerja
revisi,yang berdasarkan uji akseptabilitas. siswa berbasis telepon genggam dengan
3. Dengan mendapatkan nila 87% yang menurut baik sesuai panduan media lembar kerja
ahli uji praktisi berpredikat baik dan tidak perlu siswa berbasis android.
direvisi yang berdasarkan uji akseptabilitas. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
4. Dengan mendaptakan nilai 92% yang dilakukan Diharapkan kedepannya dapat
oleh siswa dengan predikat sangat baik, dikembangkan oleh peneliti selanjutnya
berdasarkan uji akseptabilitas. sesuai dengan borg & gall. Dengan
terbatasnya uji coba lembar kerja peserta
Dari beberapa pernyataan dapat ditarik didik berbasis telepon genggam pada
kesimpuan, m-learning merupakan pemanfaatan program keahlian Teknik komputer &
model pembelajaran dengan teknologi berbasis jaringan.
ponsel atau telefon genggam. Sehingga materi
pelajaran mudah diakses setiap saat dan proses
belajar mengajar bisa dilakukan dimanapun tanpa
melalui tatap muka secara langsung.
Dari beberapa pendapat bias disimpulkan
bahwa high order thinking skill mampu membuat
Jurnal IT-EDU. Volume 05 Nomor 01 Tahun 2020, 344-354
354