Anda di halaman 1dari 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PROD PJKR-FIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2020 PADA SEMESTER


GASAL 2021

PROPOSAL THESIS

Oleh:
Dwi Fitri Cahyaningsih
NIM 210614808413

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................................
B. Rumusan Masalah ....................................................................................
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................................
E. Asumsi Penelitian ....................................................................................
F. Kegunaan Penelitian .................................................................................
G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ...........................................
H. Definisi Istilah ..........................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................
A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ...........................................................
B. Pembelajaran Luring dan Daring .............................................................
C. Hakikat Hasil Belajar ................................................................................
D. Evaluasi Hasil Belajar ..............................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................
A. Rancangan Penelitian ...............................................................................
B. Populasi dan Sampel ................................................................................
C. Instrument Penelitian ...............................................................................
D. Pengumpulan Data ...................................................................................
E. Analisis Data ............................................................................................
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan membahas tentang (1) latar belakang, (2) rumusan masalah,
(3) tujuan penelitian,(4) hipotesis penelitian, (5) asumsi penelitian, (6) kegunaan
penelitian, (7) ruang lingkp dan keterbatasan penelitian, (8) definisi istilah variabel
yang di teliti.

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku individu atau
kelompok individu dalam rangka mendewasakan manusia melalui pendidikan dan
pelatihan. Atau, pendidikan dapat diartikan sebagai proses pendidikan, metode, dan
tindakan. pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memberikan
bimbingan atau pertolongan dalam mengembangkan potensi jasmani dan rohani
yang diberikan oleh orang dewasa kepada peserta didik untuk mencapai
kedewasaanya serta mencapai tujuan agar peserta didik mampu melaksanakan tugas
hidupnya secara mandiri.(Rahmat & Abdillah, 2019).
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dan positif dalam
pembangunan masyarakat di setiap negara di dunia. Tanpa pendidikan yang
terencana dengan baik, maka akan berdampak negatif bagi semua orang di negara
ini. Tentunya hal ini juga mempengaruhi kualitas dari negara itu sendiri. Menurut
Sanusi & Dianasari (2019) Salah satu peran pendidikan adalah memanusiakan
manusia yang dalam prosesnya memberikan tunjuk ajar kepada peserta didik.
Termasuk Pendidikan olahraga atau yang lebih dikenal dengan pendidikan jasmani.
departemen Pendidikan Nasional tahun 2006 Pendidikan mengajarkan olahraga,
pendidikan jasmani dan kesehatan pada tingkat sekolah tertentu dan memberikan
bagian dari pendidikan secara keseluruhan untuk mengembangkan kesehatan fisik,
mental, sosial dan emosional, harmoni dan keseimbangan.
Pendidikan bisa dikatakan berhasil bila memenuhi tujuan pendidikan nasional
tadi pendidikan jua bisa dikatakan berhasil bila proses belajar mengajar
dilaksanakan secara efektif & efisien sebagai akibatnya output belajar bisa dicapai
menggunakan lebih optimal. Untuk mengetahui tercapainya taraf keberhasilan
pendidikan, maka perlu diadakan evaluasi. Evaluasi merupakan suatu proses untuk
mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui
tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peseta didik. (Magdalena et al., 2020).
Berdasarkan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 58 (1) bahwasanya penilaian
kinerja siswa dilakukan untuk terus memantau proses, kemajuan, dan peningkatan
hasil belajar siswa. Hasil belajar sendiri merupakan kemampuan yang diperoleh
siswa melalui kegiatan belajar. Dalam arti lain, hasil belajar adalah pola perilaku,
nilai, pemahaman, sikap, rasa syukur, dan keterampilan. hasil belajar adalah hasil
yang diberikan kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti proses
pembelajaran dengan menilai pengetahuan, sikap, ketrampilan pada diri siswa
dengan adanya perubahan tingkah laku. (Nurrita, 2018).
Dalam pencapaian hasil belajar siswa sangat diharapkan pencapaian hasil
yang optimal. Hal ini juga terjadi pada lingkungan pendidikan perguruan tinggi
seperti halnya mahasiswa Prodi PJKR. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam
proses pembelajaran berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai prestasi yang
optimal di akhir pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan di Prodi PJKR ini
mahasiswa dituntut untuk belajar pada dua domain secara bersamaan yaitu mata
kuliah praktik dan mata kuliah teori yang berhubungan dengan domain kognitif.
Dalam satuan pendidikan pada perguruan tinggi hasil belajar selama masa
perkuliahan dituliskan pada bentuk kartu hasil studi (KHS), kartu output studi
adalah hasil evaluasi mahasiswa selama satu semester yg sudah dijalani sinkron
menggunakan mata kuliah yang telah diambil. Kartu output studi mampu dijadikan
menjadi acuan mahasiswa untuk melihat taraf prestasi belajarnya. Keberhasilan
mahasiswa pada mencapai prestasi belajar sebagai galat satu faktor krusial pada
mencapai kesuksesan dimasa depannya. Pada semester gasal ini mahasiswa
melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan dua metode yaitu
pembelajaran luring dan daring. Karena adanya sebuah wabah virus yang memiliki
dampak yang sangat besar terhadap kehidupan, virus ini biasa disebut dengan covid
19.
Terkait dengan hasil belajar, penelitian terdahulu Mahanani & Muchtar
(2019), tentang “Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD Menggunakan Model
Inkuiri dan Project Based Learning (PJBL) pada Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan Sekolah Dasar”, sedangkan rencana masalah yang diteliti oleh
peneliti yaitu Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Prod Pjkr-Fik Universitas Negeri
Malang Angkatan 2020 Pada Semester Gasal 2021, dari jenis penelitian terdahulu
dan maslah yang akan peneliti teliti adalah hasil belajar pada mahasiswa prodi
PJKR FIK UM, yang berarti permasalahan yang akan peniliti kaji berbeda secara
substansi dan termasuk lembaga yang dilibatkan.
Maka oleh karena itu Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Prod Pjkr-Fik
Universitas Negeri Malang Angkatan 2020 Pada Semester Gasal 2021 belum
pernah diteliti oleh peneliti lain, maka peneliti terarik mengkaji tentang maslah hasil
belajar mahasiswa prodi PJKR angkata 2020 yang melalui penelitian. Peneliti
tertarik untuk melakukan pengkajian tentang hasil belajar mahasiswa Angkatan
2020 yang melalui penelitian denga judul “Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa
Prod Pjkr-Fik Universitas Negeri Malang Angkatan 2020 Pada Semester
Gasal 2021”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah
penelitian ini yaitu “Apakah ada Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Prod Pjkr-Fik
Universitas Negeri Malang Angkatan 2020 Pada Semester Gasal 2021?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumus masalah yang disajikan diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah mengkaji ada atau tidak adanya perbedaan yang signifikan antara mahasiswa
PJKR offering A, B, dan C .

D. Hipotesis Penelitian
Proses pembelajaran yang biasanya 100% dilaksanakan secara offline, kini
menjadi pembelajaran secara luring dan daring. Proses pemelajaran ini termasuk
dalam pembelajaran blended learning, blended learning merupakan kombinasi
antara pembelajaran tatap muka dan e-learning (online). Model pembelajaran
Blended Learning adalah model pembelajaran yang mengkombinasikan antara
pembelajaran tatap muka (konvensional) dan pembelajaran secara daring (online).
Pembelajaran ini menggabungkan berbagai teknologi, strategi pembelajaran dan
metode penyampaian dalam mencapai tujuan meningkatkan hasil belajar dan
pengalaman peserta didik.(Marlina, 2020).
Kehadiran pendidik dan peserta didik dalam lingkungan belajar diperlukan
agar proses pembelajaran berlangsung dan komunikasi antara pendidik dan peserta
didik berlangsung pada waktu dan tempat yang sama. Belajar dengan pengalaman
langsung akan lebih baik karena mahasiswa yang akan mengalami sendiri dan
merasakan akan lebih memahami, dan menguasai materi matakuliah yang
diberikan.
Berdasarkan dari teori diatas makan rumusan hipotesis dalam penelitian ini
yaitu ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar mahasiswa prodi PJKR
Angkatan 2020 semester gasal 2021.

E. Asumsi Penelitian
Dalam penelitiam ini peneliti berasumsi bahwa
1. Pada semester gasal 2021 mahasiswa Angkatan 2020 yang kuliah hampir
seluruhnya mahasiswa aktif.
2. Prodi PJKR – FIK Universitas Negeri Malang pada semester gasal 2021 sama –
sama menyajikan mata kuliah yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. .
3. Pada semester gasal 2021 mahasiswa Angkatan 2020 offering A, B, dan C
menggunakan model luring dan gabungan yaitu antara luring dan daring.
4. Mahasiswa Angkatan 2020 umumnya mengikuti perkuliahan sesuai dengan
jadwal yang sudah ditetapkan oleh prodi PJKR – FIK Universitas Negeri Malang
dan mengikuti UTS dan UAS yang dilakukan pada pertemuan ke – 16.
5. Mahasiswa prodi PJKR – FIK Universitas Negeri Malang sama – sama
mengikuti perkuliahan dengan jadwal ang sudah dirancang oleh prodi PJKR –
FIK Universitas Negeri Malang.
6. Hasil studi setiap semester yang ditempuh oleh masing – masing mahasiswa oleh
biro akademik melalui siakad mahasiswa dan kartu hasil studi (KHS) masing –
masing semester.
F. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan dari penelitian yang telah dipaparkan diatas, maka hasil
penelitian ini nantinya diharapkan mempunyai kegunaan dalam bidang penelitian
baik secara teoritis maupun praktis. Ada beberapa kegunaan penelitian tersebut
sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini nantinya dapat memberikan sumbangsih
yang berarti untuk kemajuan dan perkembangan IPTEK di bidang pendidikan salah
satunya Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, dan hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengetahuan yang berarti terkait
dengan perbedaan hasil belajar mahasiswa Angkatan 2020 pada semester gasal
2021.

2. Kegunaan Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan nantinya akan mempunyai kegunaan
praktis bagi:
a. Bagi Peneliti
Dapat menerapkan ilmu, pengetahuan dan teknologi yang pernah
diperoleh selama menempuh perkuliahan di Prodi PJKR – FIK – Universitas
Negeri Malang.

b. Bagi Mahasiswa Angkatan 2020 Prodi PJKR – FIK Universitas Negeri


Malang
Dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan hasil belajar dalam
pembelajaran di perguruan tinggi melalui belajar dan berlatih secara mandiri.

c. Bagi Lembaga Prodi PJKR – FIK Universitas Negeri Malang


Dapat digunakan sebagai bahan Pustaka atau refrensi bagi mahasiswa yang
akan melakukan penelitian berikutnya tentang hasil belajar pada Angkatan
lainnya dan offering yang berbeda.
d. Bagi Dosen Pengampu Mata Kuliah Teori dan Praktik Prodi PJKR –
FIK Universitas Negeri Malang
Dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki atau
menyempurnakan Rancangan Perkuliahan Semester dan menyiapkan materi dan
metode yang tepat serta penggunaan media yang tepat agar mahasiswa Angkatan
2020 kedepan dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian


Pada subbab ini akan disajikan beberapa ruang lingkup penelitian dan
keterbatasan penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menentukan ruang lingkup penelitian yang
meliputi objek yang diteliti, populasi dan sampel, variabel yang diteliti, yaitu
sebagai berikut:
a. Objek Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka objek dalam penelitian ini
yaitu hasl belajar mahasiswa Angkatan 2020 perbedaanya anttara offering A, B,
dan C pada mahasiswa prodi PJKR – FIK Universitas Negeri Malang. Variabel lain
yang berhubungan dengan capaian hasil belajar pada semester gasal.
b. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Angkatan 2020 Prodi PJKR
– FIK Universitas Negeri Malang pada offering A, B, dan C yang berjumlah masing
– masing kelas terdapat 40 orang, sehingga populasi yang diteliti berjumlah 120
orang dan sampel yang digunakan berjumlah 100 orang.
c. Variabel yang diteliti
Variabel yang diteliti meliputi variabel terikat yaitu hasil belajar, dan variabel
bebas meliputi offering A, B, dan C.

2. Keterbatasan Penelitian
1) Penelitian ini dibatasi pada mahasiswa Prodi PJKR – FIK Universitas Negeri
Malang.
2) Penelitian ini dibatasi pada mahasiswa Prodi PJKR – FIK Universitas Negeri
Malang Angkatan 2020 offering A, B, dan C.
3) Penelitian ini dibatasi pada hasil belajar mahasiswa Angkatan 2020.
4) Penelitian ini dibatasi pada hasil belajar pada semester gasal 2021.

H. Definisi Istilah Variabel yang di teliti


Untuk menghindari penyalah artian makna dari variabel yang diteliti, maka
penulis merumuskan definisii istilah dari masing – masing variabel, yaitu sebagai
berikut:
1. Hasil Belajar
Hasil berlajar ini adlah indeks prestasi (IP) belajar dalam bentuk skor atau
nilai dari hasil belajar selama satu semester yang dperoleh dari UTS, dan UAS
disetiap mata kuliah yang diujikan oleh dosen pengampu matakuliah.
2. Semester gasal
Semester ini merupakan satuan waktu terkecil yang digunakan untuk
menyatakan lamanya proses kegiatan belajar mengajardalam suatu program
jenjang pendidikan. sedangkan semester gsal merupakan masa perkuliahan yang
dilaksanakan dalam bentuk nominal ganjil yaitu semester 1, 3, 5, dan 7 hingga
seterusnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab II ini akan dikemukakan teori dalam berfikir untuk dijadikan
pedoman dalam pembuatan artikel ini.
A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar dan pmbelajaran merupakan suatu hal yang terkait berhubungan erat
dan tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan edukatif. Belajar dan pembelajaran
dalam sebuah edukas dimana adanya interaksi antara guru dan siswa. Dalam
kegiatan hal ini diarahkan untuk mencapai suatu tujuan dapat dirumuskan sebuah
kegiatan pengajaran. Menurut Setiawati (2018), belajar perubahan tingkah laku
yang dimana hal ini dimaksudkan bukan hanya sebatas kegiatan membaca,
mendengarkan, menulis, dan mengerjakan tugas melainkan dimana adanya suatu
proses yang interkatif aktif dengan lingkungan dan perubahan tersebut bersifat
permanen. Akan tetapi menurut dari pendapat Syafi’i et al (2018), proses belajar
maupun pembelajaran dapat diartikan suatu proses yang berkaitan satu sama lain,
dimana belajar dapat dikatakan suatu proses berfikir yang terjadi secara internal
dalam diri seseorang untuk memahami dan mendalami sesuatu kemampuan atau
keahlian. Proses belajar berkaitan terhadap hasil belajar dimana hal ini dapat
dicapai dengan adanya suatu pembelajaran yang diciptakan adanya interaksi
edukatif seorang guru dan siswa.
Dari beberapa uraian diatas yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat kita
simpulkan bahwa belajar dan pembelajaran ialah suatu proses peruahan tingkah
laku yang mempengaruhi proses berfikir yang terjadi secara internal dalam diri
seseorang. Proses ini dapat terjadi karena adanya kesinambungan yang diciptkan
oleh guru dan siswa secara interaksi edukatif.
Tujuan dalam belajar merupakan suatu komponen pertama yang harus
ditetapkan dalam proses pembelajaran sebagai suatu indicator keberhasilan. Tujuan
belajar berkaitan erat dengan motivasi belajar para siswa dimana hal ini berperan
penting dalam memberikatn gairah atau semangat dalam belajar. Menurut Andriani
& Rasto (2019), motivasi belajar mempunyai peranan besar dari suatu keberhasilan
seorang siswa, hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi belajar.
Demikian motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi seorang
siswa.
B. Pembelajaran Luring dan Daring
Suatu kegiatan belajar memerlukan adanya suatu interaksi antara pendidik
dan peserta didik yang telah di rencanakan, dilaksanakan, dan evaluasi secara
sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada era seperti saat ini
pembelajaran terdapat du acara yang dapat diterapkan yakni secara luring atau tatap
muka (face-to-face). Menurut Anggrawan (2019), pembelajaran secara tatap muka
memerlukan dua keterlibatan antara pendidik dan peserta didik untuk mengajar
dikelas. Dapat diartikan dalam kata lain peserta didik terlibat dalam komunikasi
secara spontan verbal dalam lingkungan fisik permanen. Sedangkan menurut Idris
(2018), pembelajaran secara offline atau bertemu secara nyata yang artinya semua
kegiatan secara sinkron (synchronous) dalam pembelajaran seperti menyampaikan
materi, diskusi melakukan tanya jawab, ujian, dan bimbingan pada waktu dan
tempat yang sama. Secara tradisional pembelajaran tatap muka dilakukan dengan
adanya kehadiran fisik pengajar yang kemudian menyampaikan materi secara
langsung. Dapat disimpulkan dari uraian pendapat dari beberapa ahli pembelajaran
secara luring terdapat adanya interaksi secara langsung antara pendidik dan peserta
didik. Proses pembelajaran secara luring akan dapat berjalan efektif apabila sudah
disesuaikan dengan kondisi dan situasi pembelajaran dilingkungan belajar.
Menurut Kuntarto (2017), pembelajaran secara daring merupakan
pembelajaran yang memanfaatkan jaringan internet dengan aksebilitas,
konektivitas, flekbilitaas, dan kemampuan dalam proses interaksi pembelajaran.
Pembelajaran diselenggarakan melalui jejaring web dengan bantuan rekaman video
atau slideshow dengan tugas tugas mingguan, selain itu pembelajaran dapat
dimanfaatkan media zoom, google meet, dan sebagainya. Menurut Aji et al (2020),
pembelajaran daring pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran
siswa memiliki keleluasaan waktu belajar dan dapat belajar kapanpun dimanapun.
Peserta didik dapat berinteraksi dengan pendidik menggunakan apklikasi seperti
classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom maupun melalui
whatsaap group. Dapat disimpulkan dari uraian pendapat beberapa ahli
pembelajaran daring akan dapat berjalan efektif dan sejalan dengan memanfaatkan
jaringan internet dalam proses interaksi, dalam proses pembelajaran dapat
menggunakan aplikasi seperti classroom, zoom, whatsaap group dan live chat.
C. Hakikat Hasil Belajar
Hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan perilaku yang terjadi secara
keseluruhan bukan hanya dari segi satu aspek saja. Selain itu hasil belajar dapat
diperoleh dengan adanya interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hal ini dapat
dilihat dari dua sisi yang berbeda baik dari segi pendidik dan segi peserta didik.
Menurut Sari & Amini (2020), terdapat beberapa faktor yang sangat berpangaruh
bagi peningkatan hasil belajar siswa khususnya dalam bidang pendidikan jasmani
kesehatan dan olahraga. Kedisiplinan yang dimiliki peserta didik, motivasi dalam
belajar, perhatian dari orang tua, rasa percaya diri yang tinggi serta status gizi yang
baik menjadi faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar.
Hasil belajar dapat dibedakan menjadi (a) dampak pembelajaran (prestasi),
dan (b) dampak pengiring (hasil). Secara umum dampak pembelajaran dalam setiap
pelajaran dapat menyangkut domain kognitif seperti halnya yang tertuang dalam
angka rapor maupun angka dalam ijazah. Akan tetapi dampak pengiring dapat
dikatakan terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain yang merupakan
suatu transfer belajar (transfer of learning). Menurut Syafi’i et al (2018), dalam
hasil belajar ditinjau sebagai akibat proses pembelajaran yang diamati melalui
penampilan siswa. Dapat digolongkan menjadi tiga aspek, yakni: (a) Aspek
Kognitif, hasil belajar yang berhubungan dengan kemampuan berfikir, mengetahui,
dan memecahkan masalah. (b) Aspek Psikomotorik, hasil belajar yang berhubungan
dengan keterampilan (skill) yang mempunyai sifat manual atau motoric. (c) Aspek
Afektif, Hasil belajar yang berhubungan dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi.
Menurut Friskawati & Sobarna (2019), terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar yakni faktor internal meliputi: (a) faktor fisiologis
secara umum dapat diartikan sebagai kondisi kesehatan yang prima, tidak dalam
keadaan Lelah dan capek. (b) faktor psikologis secara kondisi ini tiap siswa
berbeda-beda meliputi IQ, perhatian, minat, motif, motivasi, kognitif, dan daya
nalar siswa. Sedangkan dalam faktor eksternal meliputi (a) faktor lingkungan dapat
mempengaruhi hasil belajar dalam hal ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. (b) faktor instrumental keberadaannya dan penggunaannya dirancang sesuia
dengan hasil belajar yang diharapkan, faktor ini berfungsi sebagai sarana untuk
tercapainya tujuan belajar yang direncanakan
D. Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi dapat diartikan sebagai suatu rangkain kegiatan yang dirancang
untuk mengukur seberapa efektivitas sistem pembelajaran secara keseluruhan.
Secara sistematis dan berkelanjutan dalam menentukan kualitas (nilai dan arti) dari
sesuatu berdasarkan pertimbangan dan kriteria dalam penentuan keputusan.
Menurut Mahirah (2017), evaluasi dapat mendorong peserta didik agar lebih giat
dalam belajar. Sehubungan dengan optimalisasi evaluasi hasil belajar memiliki dua
makna. Pertama evaluasi dapat dikatakan system yang memberikan informasi
dalam pembelajaran. kedua manfaat yang akan dicapai setelah proses evaluasi.
Manfaat yang paling utama akan terlihat peningkatan kualitas pembelajaran dan
selanjutnya akan terjadi peningkatan kualitas Pendidikan. Menurut Munthe (2015),
dalam dunia Pendidikan evaluasi dapat dikatakan secara formatif dan sumatif.
Pelaksanaan evaluasi cenderung hanya melihat target dan tujuan pembelajaran saja.
Dari beberapa uraian yang dikemukakakn oleh para ahli diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwasannya evaluasi merupakam suatu proses yang diukur suatu
kegiatan dari awal hingga akhir. Dengan adanya evaluasi mendorong peserta didik
lebih giat dalam pembelajaran, dalam dunia Pendidikan evaluasi dapat dikatakan
secara formatis dan sumatif yang cenderung hanya melihat target dan tujuan dalam
pembelajaran
Hasil belajar siswa pada hakikatnya proses terjadinya perubahan tingkah laku
sebagai hasil belajar dalam artian yang luas mencakup beberapa bidang yakni
kognitif, afektif, dan psikomotor. Keberhasilan dalam pembelajaran yang dicapai
seseiorang dengan melibatkan ketiga aspek tersebut yang dinyatakan dalam
symbol, huruf, maupun kalimat. Berdasarkan pengertian mengenai evaluasi dan
hasil belajar dapat disimpulkan bahwa evaluasi hasil belajar suatu proses yang
berkelanjutan dan sistematis untuk mengetahui hasil dari proses pembelajran yang
telah dilakukan sudah baik atau belum. Evaluasi hasil belajar dimaksudkan adalah
untuk dapat memperbaik kualitas Pendidikan dalam suatu proses pembelajaran.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

Pada bab III tentang metodologi dalam penelitian ini yang akan dibahas
meliputi (a) rancangan penelitian, (b) populasi dan sampel, (c) instrument
penelitian, (d) pengumpulan data, dan (e) analisis data.

A. Rancangan Penelitian
Ditinjau dari permasalahan yang diteliti pada Bab I, maka penelitian ini
menggunakan rancangan survey dan metode pendekatan yang digunakan berupa
metode dokumentasi. Ditinjau dari tujuan penelitian pada Bab I, maka penelitian
ini termasuk jenis penelitian expostfacto bentuk Causal comperative, yaitu
penelitian kausal komperatif yang bertujuan untuk mecari secara mendasar tentang
sebab dan akibat dengan cara menganalisis faktor – faktor yang menyebabkan
terjadinya suatu fenomena tertentu pada jangkauan waktu pada masa sekarang. Ada
beberapa variabel yang diteliti yaitu meliputi (a) variabel terikat yang berupa nilai
hasil belajar dan (b) variabel bebas meliputi offering A,B, dan C.
Sesuai dengan tujuan penelitian pada Bab I, penelitian ini termasuk jeneis
penelitian kuantitatif, Adapun Langkah – Langkah penelitian kuantitatif causal
comperative dijelaskan pada bagan dibawah ini.

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian Kuantitatif


Sumber: (Sugiyono, 2017:30)

Berdasarkan langkah – Langkah penelitian kuantitatif yang disajikan pada


gambar 3.1, maka pelaksanaan penelitian dilakukan merujuk pada gambar 3.1
diatas, yang seingga Langkah – Langkah penelitian tersebut dijelaskan sebagai
berikut.
1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang berkaitan dengan hasil belajar
pada semester gasal 2021 pada mahasiswa PJKR Angkatan 2020 FIK
Universitas Negeri Malang.
2. Peneliti menggali dan menelusuri sumber teori – teori yang relevan dengan
masalah yang diteliti untuk memperkuat argumentasi dab memecahkan masalah
yang ada.
3. Melakukan kerja lapang yaitu pengumpulan data menggunakan teknik yang
tepat dan sesuai dengan permasalahan yang diteliti untuk mencari kebenaran
jawaban secara nyata. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakna
teknik dokumentasi.
4. Pengumpulan data dilakukan kepada subjek penelitian yang telah ditentukan
berdasarkan hasil studi awal yaitu pengamatan mahasiswa Angkatan 2020 yang
mengikuti perkuliahan utamanya ketika situasi nasional kurang untuk
perkluliahan tatap muka pada semester gasal 2021.
5. Melakukan pengumpulan data menggunakan instrument penelitian yaitu
instrument non tes dalam bentuk KHS mahasiswa Angkatan 2020 sesuai dengan
masalh yang diteliti yaitu pengumpulan data terhadap variabel terikan nilai hasil
belajar dan variabel bebas berupa offering A,B, dan C semester gasal 2021.
6. Hasil proses pengumpulan data, selanjutnya dianalasisi menggunakan teknik
statistika yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Data yang diperoleh terlebih
dahulu dilakukan reduksi data, yaitu memilah kelengkapan data dari seluruh
butir tes setiap subjek penelitian, selanjutnya dilakukan display data yaitu
penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik dan dilanjutkan dengan analisis
data sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik statistika
deskriptif dan statistika inferensial bentuk teknik uji t sampel berhubungan, yang
sebelumnya masing-masing data dilakukan uji prasyarat berupa uji normalitas
data dan uji homogenitas varian dalam kelompok. Hasil analisis data dilengkapi
dengan paparan pembahasan yang diperkuat dengan teori-teori yang relevan
dengan masalah yang diteliti.
7. Langkah akhir dalam penelitian jenis causal comparative adalah merumuskan
kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah mahasiswa Prodi
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Malang Angkatan 2020 yang mengikuti pembelajaran pada
semester gasal 2021 pada offering A, B, dan C berjumlah masing – masing kelas
40 orang, sehingga populasi yang diteliti berjumlah 120 orang.

2. Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purporsive
proportionate systematic random sampling dengan 90%. Sugiyono (2015: 124)
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan atau
tujuan tertentu. Yang sehingga sampel pada offering A, B, dan C berjumlah 100
orang. Dengan demikian sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah
seluruhnya adalah 100 orang dari 120 orang mahasiswa pada offering A,B, dan C
Angkatan 2020.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrument non tes bentuk
dokumentasi. Penelitina ini digunakan untuk menjaring data terkait dengan nilai
yang tercantum pada KHS semester gasal tahun ajaran 2021 untuk mahasiswa
Angkatan 2020 prodi PJKR-FIK-UM.

D. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode dokumentasi. Metode dokumentasi ini merupakan salah satu cara yang
digunakan dalam memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang
dapat mendukung dalam proses penelitian (Sugiyono, 2015). Teknik pengumpulan
data ini terdapat Langkah-langkah yang dapat dilakukan yakni tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan pada hasil selama penelitian. Pada masing
tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut ini:
1. Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal yang dapat dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut ini:
a) Melakukan observasi awal
b) Melakukan studi kepustakaan
c) Melakukan klarifikasi kepada mahasiswa Angkatan 2020 prodi PJKR tentang
rencana survey pada mahasiswa Angkatan 2020 prodi PJKR offering A,B dan
C terkait dengan tentang nilai hasil belajar siswa pada semester gasal 2021
d) Menentukan populasi dan sampel
e) Mengurus perizinan penelitian
f) Mengatur jadwal pelaksanaan visitasi ke bagian akademik dan
kemahasiswaan UM
g) Mengurus perizinan ke fakultas untuk akademik dan kemahasiswaan UM
h) Membuat panduan kerja dengan tujuan memperoleh data melalui
dokumentasi KHS
i) Mengurus perizinan balasan untuk pengumpulan data
2. Tahap Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan ini dapat dilakukan dengan sebagai berikut:
a) Mengatur jadwal kepada sampel untuk bertemu
b) Meminta khs dari mahasiswa Angkatan 2020 untuk keperluan penelitian
c) Mengidentifikasi khs khusus pada subyek penelitian
d) Mengidentifikasi semua mata kuliah yang ada pada semeseter gasal 2021
untuk Angkatan 2020 PJKR
e) Menghitung hasil belajar tiap mahasiswa tahun akademik semester gasal
2021 untuk Angkatan 2020 PJKR
3. Tahap Pelaporan Hasil Penelitian
Setelah dengan pengambilan data berupa KHS, peneliti ini kemudian
mengolah data dari mahasiswa yang terlibat dalam penelitian ini dengan
menggunakan uji statistika uji-T.
E. Analisi Data
Berdasarkan tujuan penelitian pada Bab I dan ditinjau dari jenis data yang
diperoleh dari nilai prestasi belajar berupa data interval, maka dengan pertimbangan
tujuan penelitian dan jenis data berupa data interval tersebut, teknik analasis data
yang digunakan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa angkatan
2018 pada semester genap 2018/2019 dan 2019/2020. menggunakan teknik uji t
sampel berhubungan (Kadir, 2015: 304).
Uji prasyarat yang harus dilakukan melakukan uji-t yaitu uji prasyarat uji
normalitas distribusi data. uji tersebut teknik yang digunakan dijelaskan berikut ini.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah distribusi dari semua variabel
yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data dari
masing-masing skor digunakan teknik uji Kolmogorov Smirnov (Kadir, 2015: 147).
Adapun langkah-langkah uji normalitas menggunakan teknik Kolmogorov
Smirnov tersebut dijelaskan sebagai berikut.
a. Perumusan Hipotesis Statistik.
H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
H1 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
b. Data diurutkan dari yang terkecil ke yang besar.
c. Menentuka kumulatif poporsi (kp)
𝑋𝑖 −𝑋̅
d. Data ditranformasi ke skor baku : zi = 𝑆𝐷

e. Menentukan luas kurva zi (z-tabel).


f. Menentukan a1 dan a2:
a2 : Selisih Z-tabel dan kp pada batas atas (a2 = Absolut (kp – Z table))
a1 : Selisih Z- table dan kp pada batas atas (a1 = Absolut (a2 -fi/n)).
g. Nilai mutlak maksimum dari a1 dan a2 dinotasikan dengan Do.
h. Menentukan harga D – table.
Untuk n = 30 dan α = 0,05 diperoleh D – table = 0,242 sedangkan.
1,36 1,36
Untuk n = 60 dan α =0,05, diperoleh D – table = = = 0,172
√𝑛 √60

i. Kriteria pengujian.
Jika Do ≤ D - tabel maka H0 diterima.
Jika Do > D – tabel maka H0 ditolak.
j. Kesimpulan
Do ≤ D – tabel : Sampel dari populasi berdistribusi normal.
Do > D – tabel : Sampel dari populasi berdistribusi tidak normal.
Pengujian hipotesis menggunakan α = 0,05. Prosedur analisis dilakukan
menggunakan excel . Adapun rumus yang digunakan dalam uji – t sampel
berhubungan (dependen) adalah sebagai berikut : (Kadir, 2015 : 304).

Keterangan :
t = Koefisien uji beda
Y bar 1 = Rata – rata hitung hasil belajar semester gasal 2021
Y bar 2 = Rata – rata hitung hasil belajar semester gasal 2021
Sigma D = Jumlah dari selisih antara nilai hasil belajar
Sigma D2 = Jumlah selisih (beda) antara nilai hasil belajar yang dikuadratkan
terlebih dahulu.
N = Jumlah sampel yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA

Aji, W., Dewi, F., Kristen, U., & Wacana, S. (2020). DAMPAK COVID-19
TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING DI SEKOLAH
DASAR. 2(1), 55–61.
Andriani, R., & Rasto, R. (2019). Motivasi belajar sebagai determinan hasil belajar
siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 4(1), 80.
https://doi.org/10.17509/jpm.v4i1.14958
Anggrawan, A. (2019). Analisis Deskriptif Hasil Belajar Pembelajaran Tatap Muka
dan Pembelajaran Online Menurut Gaya Belajar Mahasiswa. MATRIK : Jurnal
Manajemen, Teknik Informatika Dan Rekayasa Komputer, 18(2), 339–346.
https://doi.org/10.30812/matrik.v18i2.411
Fetra Bonita Sari, Risda Amini, M. (2020). Pengaruh Kebugaran Jasmani,Status
Gizi, dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar PJOK. Jurnal Basicedu,
3(2), 524–532. https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/971
Friskawati, G. F., & Sobarna, A. (2019). Faktor Internal Pencapaian Hasil Belajar
Pendidikan Jasmani pada Siswa SMK. Jurnal Penelitian Pendidikan, 18(3),
327–335. https://doi.org/10.17509/jpp.v18i3.15004
Idris. (2018). Pembelajaran Model Blended learning. Jurnal Iqra’ : Kajian Ilmu
Pendidikan, 5(1), 61–73.
Kadir. (2015). Statistika Terapan : Konsep, Contoh, dan Analisa Data dengan
Program SPSS/Lisrel dalam Peneltian. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Kuntarto. (2017). KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN DARING DALAM
PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI. 3(1), 99–
110.
Magdalena, I., Fauzi, H. N., & Putri, R. (2020). Pentingnya Evaluasi Dalam
Pembelajaran dan Akibat Memanipulasinya. Jurnal Pendidikan Dan Sains,
2(2), 244–257.
Mahanani, P., & Muchtar, M. (2019). Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa PGSD
Menggunakan Model Inkuiri dan Project Based Learning (PJBL) pada
Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar. Sekolah Dasar:
Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan, 28(1), 43–49.
https://doi.org/10.17977/um009v28i12019p043
Mahirah. (2017). Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa). Idaarah: Jurnal
Manajemen Pendidikan, 1(2), 257–267.
https://doi.org/10.24252/idaarah.v1i2.4269
Marlina, E. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning
Berbantuan Aplikasi Sevima Edlink. Jurnal Padegogik, 3(2), 104–110.
Munthe, A. P. (2015). PENTINGYA EVALUASI PROGRAM DI INSTITUSI
PENDIDIKAN: Sebuah Pengantar, Pengertian, Tujuan dan Manfaat.
Scholaria : Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 5(2), 1.
https://doi.org/10.24246/j.scholaria.2015.v5.i2.p1-14
Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa. MISYKAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah Dan
Tarbiyah, 3(1), 171. https://doi.org/10.33511/misykat.v3n1.171
Rahmat, H., & Abdillah. (2019). Ilmu Pendidikan Konsep, Teori dan Aplikasinya.
Sanusi, R., & Dianasari, E. L. (2019). Peran Pendidikan Jasmani Melalui Kegiatan
Ekstrakurikuller Futsal Dalam Mencegah. NUSANTARA: Jurnal Ilmu
Pengetahuan Sosial, 6(2), 135–144.
Setiawati, S. M. (2018). TELAAH TEORITIS: APA ITU BELAJAR? Jurnal
Bimbingan Dan Konseling FKIP UNIPA, 35(1), 31–46.
Sugiyono. (2015b). Metode penelitian pendidikan:(pendekatan kuantitatif,
kualitatif dan R & D). Alfabeta.
Sugiyono. (2015a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta
Syafi’i, A., Marfiyanto, T., & Rodiyah, S. K. (2018). Studi Tentang Prestasi Belajar
Siswa Dalam Berbagai Aspek Dan Faktor Yang Mempengaruhi. Jurnal
Komunikasi Pendidikan, 2(2), 115. https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.114

Anda mungkin juga menyukai