Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH MOTIVASI, PRESTASI BELAJAR, STATUS SOSIAL

EKONOMI ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA


TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN
TINGGI PADA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN
AKUNTANSI DI SMK NEGERI SE KOTA SEMARANG TAHUN
AJARAN 2014/2015

Disusun oleh:

RENDRA AJI ARDHANA

7101421408

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................5

C. Tujuan Penelitian....................................................................................................5

D. Batasan Penelitian..................................................................................................6

E. Keaslian Penelitian.................................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................................8

A. Tinjauan Pustaka....................................................................................................8

B. Landasan Teori.....................................................................................................10

C. Kerangka Berpikir.................................................................................................11

D. Hipotesis...............................................................................................................11

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses
pembangunan. Keduanya saling terkait, dengan tujuan mengembangkan sumber
daya manusia berkualitas dan memajukan sektor ekonomi secara bersamaan.
Menurut Undang – Undang No. 20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menegaskan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.” Oleh karena itu, proses pendidikan merupakan bagian
integral dari upaya menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Kualitas manusia dalam konteks ini terkait erat dengan pendidikan, yang jelas
tercermin dalam tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan adalah
pencapaian yang ingin diraih oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pendidikan. Tujuan pendidikan nasional adalah bagian dari tujuan pendidikan
yang diinginkan untuk dicapai dalam konteks sistem pendidikan nasional.
Lembaga pendidikan, baik itu sekolah umum maupun kejuruan,
memiliki tujuan utama dalam membangun dan meningkatkan pengetahuan,
bakat, kepribadian, sikap, mental, kreativitas, penalaran, dan kecerdasan
individu. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia Indonesia
yang memiliki keahlian yang penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di masa depan. Oleh karena itu, setiap tingkat dan jenis pendidikan
diharapkan dapat mencapai fungsi pendidikan nasional dari berbagai perspektif.
Salah satu tingkat dan jenis pendidikan yang saat ini mendapat perhatian khusus
adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK adalah bentuk pendidikan
menengah yang mengutamakan pengembangan keterampilan peserta didik
untuk menjalankan

1
jenis pekerjaan tertentu. Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Pendidikan Nasional (RPJP) 2005-2025, direncanakan tujuan pertumbuhan
sekolah kejuruan secara bertahap dan berkelanjutan dengan perbandingan jumlah
sekolah kejuruan terhadap jumlah sekolah menengah atas adalah 70:30. Meski
jumlah SMK bertambah, namun kualitas lulusannya masih bisa dikatakan
rendah. Berdasarkan nomor tabel BPS (Badan Pusat Statistik). Kamis, 11/85. 17.
pada tanggal 5 November 2014, diketahui bahwa angka partisipasi lulusan SMK
dalam angkatan kerja pada bulan Agustus 2014 sebesar 10,52 juta jiwa, dan
angka partisipasi lulusan SMA dalam angkatan kerja sebesar 18,58 juta jiwa.
Oleh karena itu, jumlah lulusan SMK yang masuk dunia kerja lebih kecil
dibandingkan jumlah lulusan SMA yang masuk dunia kerja. Hal ini
membuktikan lulusan SMK belum mampu menekan angka pengangguran. Dari
uraian tersebut, didapati pula tidak sedikit lulusan SMK yang pada akhirnya
memiliki minat lebih untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dikarenakan
tidak relevannya kebutuhan lapangan dengan tingkatan keterampilan lulusan
SMK serta dengan harapan agar bisa lebih mengembangkan diri sehingga
mampu bersaing di era global.
Di salah satu dari dua sekolah kejuruan terpopuler se Kota Semarang,
SMK Negeri 2 Semarang dan SMK Negeri 9 Semarang, siswa telah
menunjukkan minat untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti melalui angket yang
diberikan kepada siswa kelas XII, hal ini membuktikan bahwa minat belajar
siswa masih kurang. Jumlah siswa yang berminat melanjutkan pendidikan tinggi
masih di bawah 20%. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang belum
menentukan pilihan karirnya setelah lulus SMK.Fakta membuktikan bahwa
29,6% siswa masih menjawab ragu apakah pilihan karirnya setelah lulus adalah
antara bekerja, memulai suatu pekerjaan. bisnis, atau melanjutkan pendidikan
tingkat Universitas. Hal tersebut diketahui dari data lulusan SMK N 2 Semarang
tahun 2013 dan 2014 yang diperoleh dari Bursa Kerja Khusus (BKK) yang
menunjukkan bahwa 26% siswa lulusan SMK N 2 Semarang melanjutkan
pendidikan tinggi pada tahun 2013. tahun, sedangkan pada tahun berikutnya
angka ini menurun menjadi 17%. Namun setiap tahunnya, mahasiswa yang

2
memiliki kemampuan akuntansi menjadi mayoritas populasi

3
mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Sebaliknya,
persentase siswa yang berhasil menyelesaikan pendidikannya yang ditentukan
berdasarkan penelitian kelulusan BKK adalah sebesar 12%, persentase ini
menurun menjadi 10% pada tahun berikutnya. Namun setiap tahunnya, jumlah
siswa yang memiliki kemampuan akuntansi baik di SMK Nri 2 maupun SMK
Nri 9 lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah siswa yang memutuskan untuk
sekedar belajar dan tidak pernah bekerja.
Dalam lanskap global modern, pendidikan tinggi menghasilkan manusia
dengan berbagai kemampuan yang luas. Banyak faktor yang menyebabkan
seseorang menyukai sesuatu. Hamalik (2012:115) menyebutkan bahwa prinsip
motivasi mampu membangkitkan minat belajar. Dengan motivasi yang besar
maka seseorang akan memiliki minat belajar yang besar dan jika ia bersedia
maka ia akan melanjutkan ke perguruan tinggi pula. Selain itu, ilmu yang
diperoleh seorang mahasiswa juga mempengaruhi keinginannya untuk
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau tidak. Selain itu, Hurlock
(2006:221) menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi sikap dan
minat terhadap pendidikan adalah nilai yang menunjukkan berhasil atau tidaknya
siswa mencapai keberhasilan akademik (prestasi belajar). Selain itu, Hurlock
(2006: 254) menyatakan bahwa, ketika status sosial ekonomi seseorang
meningkat, maka minatnya akan meluas hingga mencakup hal-hal yang
sebelumnya tidak dapat dilakukannya. Status ekonomi orang tua yang baik akan
memungkinkan anaknya memperluas minatnya, salah satunya adalah
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hurlock (2006:221) juga
menyebutkan bahwa salah satu penyebab remaja adalah sikap teman sebayanya
yang terutama berorientasi pada sekolah atau pekerjaan. Faktor-faktor yang
terkait dengan teman sebaya memiliki dampak yang signifikan terhadap
keputusan yang diambil seseorang tentang masa depannya. Jika teman sebaya
mempunyai kecenderungan yang lebih tinggi untuk bersekolah (melanjutkan ke
perguruan tinggi), maka siswa tersebut akan mempunyai minat yang lebih besar
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang sama dan sebaliknya.

4
Dari hasil pengamatan dan wawancara terhadap sisa-siswi SMK Negeri
2 Semarang dan SMK Negeri 9 Semarang, diketahui bahwa prestasi dan
motivasi belajar dapat dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dibuktikan dari
ketekunan dalam mengerjakan tugas dan keaktifan dalam proses belajar
mengajar di kelas ketika dilakukan observasi. Namun, berdasarkan wawancara
lebih lanjut ditemukan fkta bahwa rata-rata orang tua siswa berasal dari keluarga
yang berstatus sosial ekonomi menengah ke bawah. Hal ini lah yang sedikit-
banyak menjadi alasan untuk tidak melanjutkan ke tahap pendidikan tingkat
Universitas. Selain itu, hasil observasi yang dilakukan di SMK N 2 dan SMK N
9 di Semarang, serta konsensus umum mengenai pengaruh teman sebaya atau
peran teman sebaya terhadap perilaku siswa, terlihat signifikan. Hal ini terlihat
dari keseharian siswa yang banyak menghabiskan waktu bersama teman-
temannya, hal ini menimbulkan kesan serupa di kalangan mereka mengenai arah
masa depan siswa setelah menempuh pendidikan vokasi yang lebih fokus pada
pekerjaan atau terus mengejar ilmu.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti berasumsi apabila


motivasi, prestasi belajar, status sosial ekonomi orang tua, dan lingkungan teman
sebaya kemungkinan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan proses
pemilihan keputusan siswa terhadap kelanjutan ke jenjang pendidikan tingkat
universitas atau tidak. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti mengangkat
judul “Pengaruh Motivasi, Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi Orang Tua,
dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Ke
Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian Akuntansi Di
SMK Negeri Se-Kota Semarang Tahun Ajaran 2014/2015”. Penelitian ini
bertujuan untuk menyelidiki apakah terdapat pengaruh positif dari motivasi,
prestasi belajar, status sosial ekonomi orang tua, dan lingkungan teman sebaya
terhadap minat siswa kelas 12 program keahlian akuntansi di SMK Negeri se-
Kota Semarang tahun ajaran 2014/2015 dalam melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Dengan latar belakang tersebut, rumusan permasalahan
penelitian ini adalah apakah motivasi, prestasi belajar, status sosial ekonomi
orang tua, dan lingkungan teman sebaya memiliki pengaruh positif secara
bersamaan (secara simultan)
5
maupun masing-masing (secara parsial) terhadap minat siswa untuk melanjutkan
ke jenjang Universitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap minat melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi siswa kelas XII kompetensi keahlian
akuntansi di SMK Negeri se-Kota Semarang tahun ajaran 2014/2015?
2. Apakah ada pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi siswa kelas XII kompetensi
keahlian akuntansi di SMK Negeri se-Kota Semarang tahun ajaran
2014/2015?
3. Apakah ada pengaruh lingkungan teman sebaya terhadap minat
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi siswa kelas XII kompetensi
keahlian akuntansi di SMK Negeri se-Kota Semarang tahun ajaran
2014/2015?
4. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap minat melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi di SMK
Negeri se-Kota Semarang tahun ajaran 2014/2015?
5. Bagaimana pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi siswa kelas XII kompetensi keahlian
akuntansi di SMK Negeri se-Kota Semarang tahun ajaran 2014/2015?
6. Bagaimana pengaruh lingkungan sebaya terhadap minat melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi di SMK
Negeri se-Kota Semarang tahun ajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap minat
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi siswa kelas XII kompetensi
keahlian akuntansi di SMK Negeri se-Kota Semarang tahun ajaran
2014/2015

6
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap
minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi siswa kelas XII
kompetensi keahlian akuntansi di SMK Negeri se-Kota Semarang tahun
ajaran 2014/2015.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lingkungan sebaya terhadap minat
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi siswa kelas XII kompetensi
keahlian akuntansi di SMK Negeri se-Kota Semarang tahun ajaran
2014/2015.
4. Untuk mengetahu bagaimana bentuk pengaruh motivasi belajar terhadap
minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi siswa kelas XII
kompetensi keahlian akuntansi di SMK Negeri se-Kota Semarang tahun
ajaran 2014/2015.
5. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pengaruh sosial ekonomi terhadap
minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi siswa kelas XII
kompetensi keahlian akuntansi di SMK Negeri se-Kota Semarang tahun
ajaran 2014/2015.
6. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pengaruh lingkungan sebaya terhadap
minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi siswa kelas XII
kompetensi keahlian akuntansi di SMK Negeri se-Kota Semarang tahun
ajaran 2014/2015.

D. Batasan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini
dibatasi pada kajian, motivasi belajar, status sosial ekonomi orang tua,
lingkungan teman sebaya, dan prestasi belajar, serta minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi di SMK Negeri
se-Kota Semarang tahun ajaran 2014/2015.

E. Keaslian Penelitian
Judul Penelitian “Pengaruh Motivasi, Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi
Orang Tua, dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Minat Melanjutkan
Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian
7
Akuntansi Di SMK Negeri Se-Kota Semarang Tahun Ajaran 2014/2015” yang
peneliti angkat dalam penelitian ini merupakan karya sendiri. Dari judul yang

8
diangkat terdapat topik dari peneliti lain yang memiliki karakteristik hamper sama
diantaranya:

1. Wildani Abid (Universitas Negeri Yogyakarta 2011) dengan judul “Pengaruh


Prestasi Belajar, Pengembangan Karir dan Aktualisasi Diri Terhadap Minat
Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Siswa SMK di Kota
Yogyakarta” penelitian ini membahas tentang pengaruh prestasi belajar
terhadap pengembangan karir dan aktualisasi diri terhadap minat ke
perguruan tinggi siswa SMK se Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatif.
2. Andriani Dian Sofiarini (Universitas Negeri Semarang 2011) dengan judul
penelitian “Pengaruh Kondisi Ekonomi Orangtua, Lingkungan Dan Motivasi
Belajar Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada
Siswa Sma Kelas Xii Di Kelurahan Sendangguwo, Semarang Tahun Ajaran
2009/2010”. Penelitian ini membahas tentang pengaruh kondisi ekonomi
orangtua siswa, lingkungan, dan motivasi belajar siswa terhadap minatnya
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif .

Dari kedua contoh penelitian ini, dapat diketahui bahwa judul penelitian
yang peneliti pilih berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya. Hal ini bisa
dibuktikan dari perbedaan objek penelitian dan fokus masalah, serta subjek
penelitian yang akan dibahas.

9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
Sebagai pembanding dalam penelitian ini, penulis mengambil tinjauan
pustaka sebagai berikut:
Menurut Rini (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Sosial
Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Anak Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan
Tinggi (Studi Kasus KelasXI Semester Genap di SMA Sinar Husni Medan Helvetia
Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran 2010/2011)” menunjukkan bahwa:
pertama, terdapat hubungan yang positifdan signifikan antara Tingkat
Pendidikan Orang Tua dengan Melanjutkan Studi kePerguruan Tinggi Pada
Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kalasan Tahun Ajaran2011/2012. Berdasarkan
analisis diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,388( sebesar 0,388>rtabel 5%
sebesar 0,195). Kedua, terdapat hubungan positif dansignifikan antara Prestasi
Belajar Siswa dengan Minat Melanjutkan Studi kePerguruan Tinggi Pada Siswa
Kelas XI SMA Negeri 1 Kalasan Tahun Ajaran2011/2012. Berdasarkan analisis
diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,618( sebesar 0,618>rtabel 5% sebesar
0,195). Ketiga, terdapat hubungan positif dansignifikan Tingkat Pendidikan
Orang Tua dan Prestasi Belajar Siswa secara bersamasamadengan Minat
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XISMA Negeri 1
Kalasan Tahun Ajaran 2011/2012. Berdasarkan analisis diperolehkoefisien
korelasi (R) 0,683, koefisien determinasi sebesar 0,457 dan Fhitungsebesar
48,152 (Fhitung sebesar 48,152 > Ftabel 5%
sebesar 4,82).
Menurut Sofiarini (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh
Kondisi Ekonomi Orangtua, Lingkungan Dan Motivasi Belajar Terhadap Minat
Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Sma Kelas XII Di
Kelurahan Sendangguwo, Semarang Tahun Ajaran 2009/2010 menyatakan
bahwa kondisi ekonomi memiliki persentase tinggi yaitu 73,8%, lingkungan
dengan persentase 42%, motivasi belajar sebesar 93,9% dan minat yang dimiliki
sebesar 74,46%. Hasil analisis regresi menunjukan ada pengaruh secara parsial

1
masingmasing variabel terhadap minat belajar. Secara bersama-sama(simultan)
ketiga variabel tersebut berpengaruh sebesar 70% dan 30% sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil
penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh positif masing-
masing variabel terhadap minat belajar. Saran penelitian ini adalah (1)
Hendaknya orangtua juga memperhatikan bagaimana keinginan pendidikan
anak. (2) Pemerintah dan perguruan tinggi sebaiknya memberikan beasiswa bagi
anak yang berprestasi agar dapat melanjutkan pendidikannya. (3) Hendaknya
anak mampu menumbuhkan kesadaran minat belajar tanpa mengabaikan kondisi
ekonomi orangtua.
Menurut wildani (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh
Prestasi Belajar, Pengembangan Karir dan Aktualisasi Diri Terhadap Minat
Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Siswa SMK di Kota Yogyakarta”
menyatakan bahwa: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara prestasi belajar
terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dengan kontribusi
sebesar 23,43% dan sisanya 76,57% ditentukan oleh variabel lain ; 2) Terdapat
pengaruh yang signifikan antara pengembangan karir terhadap minat
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dengan kontribusi sebesar 15,92%
dan sisanya 84,08% ditentukan oleh variabel lain ; 3) Terdapat pengaruh yang
signifikan antara aktualisasi diri terhadap minat melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi, dengan kontribusi 30,8% dan sisanya 69,12% ditentukan oleh
variabel lain ; 4) F hitung lebih besar dari pada F tabel atau 17,990 > 2,707 yeng
berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel prestasi belajar,
pengembangan karir dan aktualisasi diri secara simultan terhadap minat
melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi siswa SMK di kota Yogyakarta,
dengan kontribusi sebesar 36,7% sedangkan sisanya atau sebasar 63,3%
dipengaruhi oleh Variabel lain.
Dari beberapa referensi penelitian terdahulu ditemukan pengaruh antara
motivasi belajar, prestasi, keadaan sosial ekonomi orang tua siswa, serta
lingkungan pertemanan sebaya terhadap keberlangsungan pemilihan keputusan
melanjutkan studi ke jenjang Universitas. Akan tetapi, hasil dari tiap-tiap
penelitian berbeda. Hasilnya bergantung dari objek dan subjek penelitiannya.

1
Oleh karena itu, topik penelitian ini cukup menarik untuk dibahas ulang untuk
mengetahui seefektif dan seberpengaruh apa motivasi, prestasi belajar, status
sosial ekonomi orang tua, dan lingkungan teman sebaya terhadap minat
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

B. Landasan Teori
1. Motifasi Belajar
a) Definisi Motivasi Belajar
Menurut Mc Donald dalarn Harnalik (2012: 173) Motivasi
adalah suatu perubahan energi didalarn pribadi seseorang yang ditandai
dengan tirnbulnya afektif dan reaksi untuk rnencapai tujuan. Menurut
pendapat Dirnyanti dan Mudjiono (2009: 80) rnenyebutkan bahwa rnotivasi
rnerupakan kekuatan yang berasal dari dalarn diri yang berasal dari
berbagai surnber. Sedangkan rnenurut Uno, (2008: 23) "Hakikat
motivasi belajar adalah dorongan internal dan ekstemal pada siswa yang
sedang belajar untuk rnengadakan perubahan tingkah laku, pada urnurnnya
dengan beberapa indikator atau unsur yang rnendukung.

Sedangkan rnenurut Sardirnan (2011:73 ), dalarn kegiatan belajar


pengertian rnotivasi adalah, "Keseluruhan daya penggerak dalarn diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang rnernberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar
itu dapat tercapai".

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat diketahui bahwa rnotivasi


belajar adalah segala sesuatu sebagai pendorong tingkah laku seseorang dalarn
belajar yang bisa berasal dari dalarn rnaupun dari luar diri untuk rnencapai
tujuan yang diinginkan.

1
C. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

1
DAFTAR PUSTAKA
Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional UU RI No 20 tahun 2003. Jakarta:
Sinar Grafika.

Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktik. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi.


Jakarta: Bumi Aksara.

Basu Swasta dan Hani Handoko. 2012. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: BPFE.

Basrowi dan Akhmad Kasinu. 2007. Metode Penelitian Sosial. Kediri: CV


Jenggala Pustaka.

Budisantoso, Ilham. 2016. Pengaruh Motivasi Belajar, Pendidikan Orang Tua,


dan Teman Sebaya Terhadap Minat Melanjutkan Perguruan Tinggi Bagi
Siswa Kelas XI SMA N 2 Klaten Tahun Ajaran2015/2016. Universitas
Negeri Yogyakarta.

Dalyono, M. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmawan, Iwan. 2016. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan
Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Minat Melanjutkan Studi ke
Perguruan Tinggi Pada Siswa di SMAN 1 Bayat. Universitas Negeri
Yogyakarta.

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Djamarah, S. 2011.


Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

1
Emawati, Nuning. 2017. Pengaruh Motivasi Belajar, Status Sosial Ekonomi
Orang Tua, dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Aktiva Tetap Siswa Kelas XI Akuntansi SMK YPKK 2 Steman
Tahun Ajaran 2016/2017. Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai