Anda di halaman 1dari 32

i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan dipandang sebagai suatu cara dan tempat yang tepat untuk membentuk
karakter seseorang dan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung
tercapainya tujuan pembangunan nasional yang baik. Melalui pendidikan yang baik, karakter
seseorang dapat di bentuk. Melalui pendidikan juga manusia mendapatkan pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap serta moral sehingga mampu berpikir lebih kritis, sistematis,
rasional terhadap permasalahan yang di hadapi. Melalui pendidikan sesorang di asa dan di
latih untuk mampu bersosialisasi dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan


bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Pendidikan dapat dikatakan berhasil apabila telah berhasil mencapai atau memenuhi
tujuan pendidikan nasional. Adapun tujuan pendidikan nasional itu sendiri adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa dan memiliki budi pekerti yang luhur.
Pendidikan juga dapat di katakan berhasil apabila proses belajar mengajar dilaksanakan
secara efektif dan efisien sehingga hasil belajar dapat dicapai dengan lebih optimal.
Politeknik Negeri Kupang (PNK) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia
yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kota Kupang yang memiliki sistem budaya
kerja yang tinggi yang menghargai dan menjunjung proses belajar yang baik, tanggung
jawab, kreatif, inovatif, memiliki nilai-nilai keadilan, kedamaian dan kesantunan dalam
melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, sehingga mampu menghasilkan atau
menciptakan tenaga kerja yang berkualitas. Kampus Politeknik Negeri Kupang memiliki 6
Jurusan dan 16 (enam belas) Program Studi. Dari enam jurusan tersebut, jurusan akuntansi
menjadi salah satu jurusan yang banyak di gemari oleh mahasiswa. Jurusan akuntansi terdiri
dari dua program studi yaitu akuntansi sektor publik jenjang Diploma IV (D4) dan program
studi akuntansi jenjang Diploma III (D3). Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan
yang dituntut untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya
manusia yang berkualitas, dapat membantu mendorong pembangunan pendidikan nasional
yang baik.

Faktor penting yang dapat mempengaruhi pemilihan sebuah karir bagi mahasiswa
akuntansi adalah tahap awal dari pembentukan karir tersebut. Setelah berhasil
menyelesaikan kuliahnya, pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi
akuntansi saja, tetapi juga banyak pilihan profesi yang dapat dijalani/diambil oleh mereka
tergantung faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan karir mahasiswa dan jenis karir yang akan mereka jalani merupakan hal
menarik untuk diteliti, karena dengan diketahuinya pilihan karir yang diminati
mahasiswa, maka dapat diketahui mengapa sesorang memilih karir tersebut. Apabila
pemilihan karir mahasiswa akuntansi diketahui, maka pendidikan akuntansi dapat
merencanakan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja sehingga apabila
mahasiswa telah menyelesaikan studi, maka mahasiswa diharapkan lebih mudah
menyesuaikan kemampuan yang dimilikinya dengan tuntutan pekerjaan.
Secara umum, mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan jenjang S1-nya
memiliki beberapa pilihan dalam menentukan karir selanjutnya. Pertama, mereka (para
lulusan sarjana S1) dapat langsung bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan
ataupuninstansi pemerintah. Kedua, mereka dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang
selanjutnya yaitu S2 atau alternatif ketiga yaitu menjadi seorang akuntan publik.

Di Indonesia, menurut data Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), jumlah akuntan yang
terdaftar pada tahun 2021 sebanyak 40.000 orang sedangkan menurut Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI) dalam penelitian Essera et.al (2022) jumlah akuntan publik di Indonesia
hanya sekitar 1.417 orang. Akuntan publik adalah seorang yang telah memperoleh ijin dari
menteri keuangan untuk memberikan jasa sebagaimana di atur dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2011 tentang akuntan publik. Bagi mereka yang memilih menjadi
seorang akuntan publik, mereka harus melalui pendidikan profesi akuntan dan
meraih gelar akuntan, selanjutnya mereka dapat memilih karir sebagai akuntan, baik
sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan pemerintah maupun akuntan
pendidik. Setiap sarjana akuntansi bebas untuk memilih karir yang akan dijalaninya
sesuai dengan keinginan dan harapannya masing-masing. Profesi ini juga memberikan
peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan bervariasi karena dapat
ditugaskan di berbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan
kondisi yang berbeda.

Faktor-faktor penting yang mempengaruhi seorang mahasiswa dalam pemilihan karir


sebagai akuntan publik adalah disiplin belajar. Kenapa sikap disiplin belajar menjadi salah
satu faktor penting dalam pemilihan karir oleh mahasiswa, di karenakan sikap disiplin belajar
memberikan latihan sejak dini untuk memperkuat diri sendiri (seorang mahasiswa) untuk
selalu terbiasa patuh dan taat akan aturan serta mempertinggi daya kendali diri. Disiplin
belajar adalah sikap pengendalian diri mahasiswa terhadap bentuk-bentuk aturan baik aturan
tertulis maupun tidak tertulis yang telah di terapkan oleh mahasiswa yang bersangkutan
maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pelajar, baik disiplin di rumah maupun di kampus dengan tidak melakukan sesuatu yang
merugikan tujuan dari proses belajarnya.

Menurut Rauqillah, D.R (2018: 175) mengatakan kedisiplinan dalam belajar


merupakan upaya menumbuhkan disiplin membangun semangat dengan kesadaran diri
sendiri. Sikap disiplin yang timbul dari kesadarnnya sendiri akan dapat lebih memacu dan
tahan lama di bandingkan dengan sikap disiplin yang timbul karena adanya pengawasan dari
orang lain. Mahasiswa yang memiliki sikap disiplin yang baik dan tinggi akan belajar dengan
baik dan teratur sehingga akan menghasilkan prestasi yang baik. Selain sikap disiplin belajar
faktor lain yang mempengaruhi pemilihan karir dari mahasiswa yaitu faktor lingkungan
teman sebaya.

Lingkungan teman sebaya merupakan lingkungan dimana terjadinya suatu interaksi


yang intensif dan cukup teratur dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia
dan status, yang memberikan dampak atau pengaruh positif maupun negatif yang di
karenakan interaksi di dalamnya. Menurut Nyoman dan Olga dalam Rahayu (2017: 24)
“lingkungan teman sebaya merupakan suatu komunikasi yang terjalin diantara orang-orang
yang memiliki usia dan tingkat kematangan yang sama.”. Intensitas pertemuan antar
mahasiswa di kampus yang tinggi memiliki pengaruh yang besar dalam suasana perkuliahan.
Teman sebaya mampu memberikan motivasi sekaligus suasana yang membangun apabila
sedang berada di dalam kelas. Mahasiswa juga merasa lebih nyaman apabila belajar ataupun
bertanya mengenai materi kuliah dengan teman sebaya karena apabila bertanya kepada dosen
biasanya akan muncul suatu ketakutan tersendiri. Adanya disiplin belajar yang tinggi dan
teman sebaya yang dapat memberikan dukungan yang baik akan dengan sendiri
mempengaruhi seorang individu dalam menentukan pilihan karirnya.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sari (2019), menunjukan


bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh
mahasiswa adalah penghargaan finansial, pengakuan profesional, dan nilai-nilai sosial
berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik, sedangkan pelatihan
profesional dan lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap pemilihan karir mahasiswa
sebagai akuntan publik.

Tabel 1.1 Data Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Kupang.

No Semester Tahun Cuti Surat Panggilan DO Mahasiswa


Genap Ajaran (mahasiswa) 1, 2, 3 (mahasiswa) Aktif Kuliah
1 Delapan (8) 2019 6 16 0 305
2 Enam (6) 2020 8 61 4 200
3 Empat (4) 2021 8 66 1 249
4 Dua (2) 2022 0 81 5 309
JUMLAH 22 224 10 1.063
Berdasarkan tabel data mahasiswa di atas, adanya kenyataan bahwa masih ada
mahasiswa yang terkena Drop Out (DO), masih banyak mahasiswa yang mendapat surat
panggilan sampai beberapa kali, masih ada mahasiswa yang cuti. Berdasarkan pengamatan
yang telah di lakukan pada beberapa mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Kupang pada tanggal 07 juli 2023, hal ini menunjukan bahwa masih ada mahasiswa yang
kurang disiplin dalam perkuliahan maupun dalam belajar. Hal itu di dukung oleh fenomena
sistem kebut semalam dalam mengerjakan tugas maupun dalam menghadapi ujian,
ketidakdisiplinan dalam menghadiri perkuliahan (sering absen/alpa, ijin yang terlalu sering,
dan sakit yang terus-terusan, dan juga sering terlambat saat masuk kelas) menjadi pemicu
bagi mahasiswa mendapatkan surat panggilan dan terkena DO dari kampus. Selain disiplin
belajar, lingkungan teman sebaya juga mempengaruhi mahasiswa dalam menentukan
karirnya. Hal itu berdasarkan observasi yang telah di lakukan pada mahasiswa jurusan
akuntansi bahwa ada mahasiswa yang bergantung dengan mahasiswa lain dalam hal negatif
seperti tidak saling mengingatkan dalam belajar atau mengerjakan tugas, bercanda pada saat
perkuliahan, malas mengerjakan tugas karena ikut-ikutan teman, lebih asik mengobrol
daripada mendengarkan dosen dan juga pengaruh lingkungan yang bebas tanpa pengawasan
orang tua. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian apakah disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya juga mempengaruhi seorang
mahasiswa dalam memilih karir. Menjadi akuntan publik merupakan fokus penelitian yang
akan dilakukan dalam pemilihan karir seorang mahasiswa. Berdasarkan masalah di atas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Disiplin Belajar Dan
Lingkungan Teman Sebaya Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik Mahasiswa
Jurusan Akuntansi Politeknk Negeri Kupang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat di susun rumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimanakah pengaruh disiplin belajar terhadap pemilihan karir sebagai akuntan


publik mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Kupang?
2. Bagaimanakah pengaruh lingkungan teman sebaya terhadap pemilihan karir sebagai
akuntan publik mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Kupang?
3. Bagaimanakah pengaruh disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya secara
bersama-sama terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik mahasiswa Jurusan
Akuntansi Politeknik Negeri Kupang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini dilakukan adalah
sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui disiplin belajar berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai


akuntan publik mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Kupang.
2. Untuk mengetahui lingkungan teman sebaya berpengaruh terhadap pemilihan karir
sebagai akuntan publik mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Kupang.
3. Untuk mengetahui disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik
mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Kupang?

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti
Dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan, wawasan, dan pengalaman praktis
bagi peneliti dalam menerapkan teori-teori yang telah di peroleh selama berada di
bangku perkuliahan terhadap kenyataan yang ada di lapangan.
2. Bagi Almamater
Dapat di gunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian lanjutan, dapat menciptakan
mahasiswa lulusan akuntan yang berkualitas serta dapat menambah
wawasan/informasi bagi almamater mengenai pengaruh disiplin belajar dan
lingkungan teman sebaya terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik agar dapat
menciptakan lulusan akuntan yang berkualitas.
3. Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Kupang
Dapat di gunakan sebagai salah satu bahan sumber informasi, pedoman/acuan dalam
melakukan penelitian (menyusun skripsi) terkait judul yang sama, serta dapat
menambah wawasan dan menarik minat mahasiswa agar lebih mengenal akuntan
publik lebih dalam agar menjadi akuntan publik yang bermutu.
1.5 Batasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini lebih fokus dan tidak menyimpang maka penulis
memberikan batasan masalah yang menjadi kajian penelitian hanya sebatas pada variabel
pengaruh disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya terhadap pemilihan karir sebagai
akuntan publik Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Kupang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Akuntan Publik

1. Definisi Akuntan Publik

Akuntan adalah mereka yang bertanggung jawab untuk menyusun,


menginstruksikan, mengawasi, memeriksa dan meningkatkan akuntansi dan tata kelola
bisnis atau lembaga pemerintah. Akuntan publik adalah akuntan independen yang
memberikan jasa akuntansi dan menerima pembayaran atas jasa yang diberikannya.
Profesi ini memiliki banyak tugas, tidak hanya mengaudit laporan keuangan, akuntan
publik juga membidangi akuntansi manajemen, pemeriksaan pajak, pemeriksaan laporan
keuangan, dan lain-lain.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang


Akuntan Publik, akuntan publik adalah seorang akuntan yang melakukan praktik jasa
akuntansinya secara profesional sehingga hasilnya dapat digunakan secara luas oleh
publik sebagai salah satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan.

Akuntan publik adalah seseorang yang telah memperoleh ijin untuk memberikan
jasa sebagaimana di atur dalam UU No. 5 Tahun (2022). Akuntan publik biasanya bekerja
di kantor akuntan publik (KAP) atau membuka KAP independen mereka sendiri. Menurut
Pasal 3 ayat (1) UU Akuntan Publik No. 5 tahun 2011, jasa yang diberikan oleh akuntan
publik adalah:

1. Jasa Audit atas Informasi Keuangan Historis.


2. Layanan Evaluasi atas Informasi Keuangan Historis
3. Layanan asuransi lainnya.
2. Tugas Akuntan Publik
Adapun tugas dari akuntan publik menurut Ikatan Akuntan Indonesia terdapat
dalam pasal 6 Kode Etik Akuntan Indonesia, akuntan publik diharuskan antara lain
untuk melaksanakan tugasnya sesuai Standar Profesional Akuntan Publik yang
berlaku. Standar auditing yang telah di tetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Standar umum
a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam
sikap mental harus dipertahankan oleh auditor
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
2. Standar pekerjaan lapangan
a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya,
b. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus dipeoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian
yang akan dilakukan.
c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,
pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan.
3. Standar pelaporan
a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan prinsip akuntan yang berlaku umum.
b. Laporan audit harus menunjukan keadan yang didalamnya prinsip akuntansi
tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode
berjalan dalam hubungannya dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
periode sebelumnya.
c. Pengungkapan infomatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,
kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.
d. Laporan audit harus memuat suatu pernyataaan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian
tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan,
maka alasannya harus dinyatakan. Dalam semua hal yang mana auditor
dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan audit harus memuat petunjuk
yang jelas mengenai sifat, pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat tanggung
jawab yang dipikulnya.

Secara umum, tugas dari seorang akuntan publik adalah untuk meninjau
laporan keuangan bisnis yang telah disiapkan oleh akuntan bisnis. Secara khusus,
mereka bertanggung jawab untuk memeriksa kesalahan dalam laporan keuangan
menurut standar keuangan Indonesia. Mereka juga diwajibkan untuk mengungkapkan
informasi terkait laporan keuangan perusahaan secara transparan kepada publik.
Dalam kasus inflasi, tugas akuntan publik adalah memberikan solusi keuangan kepada
perusahaan sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat.

3. Jenis-Jenis Jasa Akuntan Publik


Selain analisis laporan keuangan perusahaan klien, akuntan memiliki berbagai
jenis jasa yang dapat diberikan kepada perusahaan atau individu yang membutuhkan.
Berikut adalah jenis-jenis jasa akuntan publik:
a. Jasa Akuntansi atau Pembukuan
Jenis jasa akuntansi ini digunakan untuk membantu perusahaan dalam
penyusunan laporan keuangan, mulai dari penjurnalan umum, neraca dan buku
besar. Hal ini bertujuan agar laporan keuangan menjadi akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada perusahaan. Jenis jasa akuntansi dan pembukuan
ini sudah menjadi tugas umum seorang akuntan profesional.

b. Jasa Perpajakan

Jasa akuntansi pajak ini hanya fokus mengurusi pajak klien. Akuntan
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa perpajakan klien mereka sesuai
dengan peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Mudah-mudahan pelanggan
tidak akan menghadapi masalah hukum atau pajak. Akuntan juga bertanggung
jawab untuk menentukan strategi pajak klien mereka. Akuntan publik menyiapkan
dokumen perpajakan, mengatur audit dengan otoritas pajak terkait, menafsirkan
undang-undang perpajakan dan menafsirkan setiap perubahan peraturan
perpajakan dari undang-undang perpajakan yang dikeluarkan pemerintah.
c. Jasa Konsultasi Manajemen
Saat ini, akuntan juga memberikan jasa konsultasi manajemen untuk bisnis
yang membutuhkan. Ini tentang membuat laporan keuangan perusahaan lebih baik
dan hasil audit yang lebih baik.
4. Indikator Akuntan Publik.
Berdasarkan penelitian Surono (2012) indikator dari akuntan publik adalah
sebagai berikut:
1. Motivasi diri sendiri: pemilihan karir menjadi seorang akuntan publik di
sebabkan karena motivasi dari dalam diri sendiri.
2. Cita-cita: menjadi seorang akuntan publik karena minat untuk menjadi seorang
akuntan publik di masa depan.
3. Lingkungan : menjadi seorang akuntan publik di dorong karena kondisi dan
pengaruh lingkungan.
4. Pengetahuan : pemahaman tentang profesi akuntan publik mendorong keinginan
sesorang untuk berkarir di bidang akuntansi publik.

2.1.2 Disiplin Belajar

1. Pengertian Disiplin Belajar


Berdasarkan pengertian dari buku yang di tulis oleh Naryanto (2022: 8) yang
berjudul “pengaruh disiplin belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar”
bahwa pengertian disiplin secara etimologi berasal dari kata disciple yang berarti
pengikat atau pengganti. Perkataan disiplin berasal dari bahasa Yunani discipus yang
artinya murid atau pengikut yang harus tunduk kepada peraturan atau otoritas
gurunya. Disiplin dapat juga dikatakan sebagai suatu latihan, bimbingan suatu
pengaturan kondisi untuk belajar. Dengan disiplin pola pengendalian kehendak
seseorang yang sedemikian rupa akan diarahkan secara teratur, langkah demi langkah
bertujuan yang hendak di capai sambil memanfaatkan waktu dan tenaga dan sarana
yang tersedia secara bedaya guna.
Dalam Ensiklopedi Pendidikan dikatakan bahwa disiplin adalah melaksanakan
semua kegiatan berdasarkan aturan yang akan ditentukan. Menurut Rauqillah, D.R
(2018: 175) mengatakan kedisiplinan dalam belajar merupakan upaya menumbuhkan
disiplin membangun semangat dengan kesadaran diri sendiri.

Berdasarkan pengertian para ahli dan beberapa pengertian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa disiplin belajar merupakan suatu usaha dan sikap yang dilakukan
seseorang dengan sadar, melalui latihan hidup teratur, pengajaran, pendidikan dan
pembinaan dari keluarga dalam hal ini orang tua, dan guru di sekolah untuk mengikuti
dan menaati peraturan, nilai, hukum atau tata tertib yang berlaku untuk memperoleh
perubahan perilaku dalam dirinya. Perilaku tersebut dapat berupa pengetahuan,
keterampilan maupun sikapnya. Disiplin tidak hanya mengikuti dan menaati aturan,
melainkan meningkat menjadi disiplin berpikir yang mengatur serta mempengaruhi
seluruh aspek individu pemilihan karir seseorang.

2. Fungsi Disiplin Belajar


Berdasarkan pengertian dan pendapat para ahli di atas penulis mengambil
kesimpulan bahwa :
a. Dengan berdisiplin belajar seseorang akan mencapai dan memiliki kecakapan
terhadap bidang studi yang dipelajari.
b. Dengan disiplin belajar seseorang mempunyai pemahaman dan pengetahuan
bagaimana sebenarnya cara belajar yang baik dan efesien sehingga apa yang
diharapkan akan tercapai.
c. Dengan disiplin belajar siswa mempunyai watak yang baik sehingga dengan
begitu dia mempunyai keteraturan hidup.
d. Dengan terbiasa berdisiplin dalam belajar maka dia akan mempunyai
kemampuan untuk berdisiplin dalam kerjanya.
3. Tujuan Disiplin Belajar

Disiplin belajar bertujuan agar seseorang mampu menguasai dirinya sehingga


ia mempunyai cara belajar yang teratur, dan mempunyai disiplin diri yang pada
akhirnya akan mampu menghasilkan pribadi yang berkualitas dan menghasilkan
tenaga yang profesional.

4. Indikator Disiplin Belajar


Adapun indikator dari disiplin belajar itu sendiri adalah sebagai berikut:
a. Aktif mengikuti pelajaran
b. Rajin mengerjakan tugas
c. Teratur dalam belajar
d. Tepat waktu dalam belajar
2.1.3 Lingkungan Teman Sebaya

1. Pengertian Lingkungan Teman Sebaya

Lingkungan teman sebaya merupakan lingkungan yang memberikan


kenyamanan selain lingkungan keluarga yang di dalamnya terjadi suatu interaksi
dengan orang- orang yang mempunyai kesamaan dalam umur dan status, yang akan
memberikan dampak positif maupun negatif. Begitupun dengan lingkungan teman
sebaya di kalangan mahasiswa akan lebih besar pengaruhnya dibandingkan
lingkungan teman sebaya di wilayah rumah. Menurut Nyoman dan Olga dalam
Rahayu (2017: 24) “lingkungan teman sebaya merupakan suatu komunikasi yang terjalin
diantara orang-orang yang memiliki usia dan tingkat kematangan yang sama.” Dalam
kehidupan sehari-hari, seseorang dalam berinteraksi akan lebih memilih bergabung
dengan orang-orang yang memiliki pemikiran, kesukaan, dan keadaan yang sama.

Menurut Santrock dalam Nuraeni (2015:24) teman sebaya adalah anak atau
remaja yang memiliki usia dan tingkat kedewasaan yang kurang lebih sama. Berdasarkan
pendapat dari beberapa ahli di atas, maka penulis membuat kesimpulan bahwa lingkungan
teman sebaya adalah lingkungan di sekitar siswa/mahasiswa yang memiliki kesamaan
usia, pemikiran, hobi, status, dan keadaan yang sama di sekolah ataupun di kampus yang
saling berinteraksi sehingga dapat berpengaruh positif maupun negatif bagi perilaku
seseorang.

2. Fungsi Lingkungan Teman Sebaya

Menurut Kelly dan Hansen dalam Desmita (2017: 230-231) lingkungan teman
sebaya memiliki enam (6) fungsi yaitu:

a. Mengontrol impuls-impuls agresif: Disini remaja belajar memecahkan


pententangan dengan cara lain selain tindakan secara langsung melalui interaksi
teman sebaya.
b. Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi lebih independen:
Artinya teman sebayanya akan memberikan dorongan bagi remaja untuk
mengambil peran dan tanggung jawab yang baru.
c. Meningkatkan ketrampilan-ketrampilan sosial, mengembangkan kemampuan
penalaran, dan belajar untuk mengekspresikan perasaan-perasaan dengan cara yang
lebih matang.
d. Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan tingkah laku peran jenis kelamin.
e. Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai: Remaja akan mencoba mengambil
keputusan atas diri mereka sendiri apakah benar atau salah. Proses evaluasi ini
dapat membantu remaja mengembangkan kemampuan penalaran moral.
f. Meningkatkan harga diri: Ini berarti menjadi seseorang yang disukai oleh sejumlah
besar teman sebayanya membuat remaja merasa senang akan dirinya.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi lingkungan


teman sebaya adalah memberikan informasi serta menjadi pemberi dorongan
kepada siswa mengenai dunia luar siswa, sehingga akan memenuhi kebutuhan
sosial siswa.

3. Indikator Lingkungan Teman Sebaya


Menurut Desmita (2017: 185-230) indikator lingkungan teman sebaya adalah:
a. Interaksi sosial di lingkungan teman sebaya : artinya anak memiliki keinginan yang
kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok, serta merasa tidak puas bila tidak
bersama teman sebaya.
b. Keterlibatan individu dalam berinteraksi: artinya salah satu fungsi dan peranan
teman sebaya adalah meningkatkan ketrampilan-ketrampilan sosial,
mengembangkan kemampuan penalaran, dan belajar untuk mengekspresikan
perasaan-perasaan dengan cara yang lebih matang.
c. Dukungan teman sebaya: artinya salah satu fungsi positif dari teman sebaya adalah
memperoleh dorongan emosional dan sosial serta lebih independen.
d. Menjadi teman belajar: artinya salah satu bentuk kegiatan atau aktivitas bersama
berdasar lingkungan bersekolah yang sama adalah belajar bersama sehingga teman
sebaya akan menjadi teman belajar.
e. Meningkatkan harga diri siswa: artinya salah satu fungsi positif dari teman sebaya
adalah meningkatkan harga diri.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah salah satu upaya peneliti untuk menjadikan referensi dan
pembanding dengan penelitian yang sedang di lakukan. Peneliti akan mencantumkan
berbagai hasil penelitian terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan di antaranya: judul
penelitian, nama dan tahun penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian terdahulu.
Berikut di bawah ini merupakan penelitian terdahulu yang di pakai oleh peneliti sebagai
pedoman.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

N Judul, Nama dan Tahun Metode Penelitian Hasil


o Penelitian
1 Faktor-faktor yang Metode dalam Hasil penelitian ini menemukan
mempengaruhi persepsi penelitian ini bahwa secara keseluruhan terdapat
mahasiswa dan alumni menggunakan analisis pengaruh persepsi mahasiswa
akuntansi dalam memilih karir kuantitatif, dengan akuntansi dan alumni dilihat dari
sebagai akuntan di kota kupang. kuesioner sebagai keinginan karier akuntan dalam hal
Oleh Karmila Dwi Lestari instrumen gaji keuangan, pelatihan profesional,
Mutia, 2019 penelitian, dan pengakuan profesional, nilai-nilai
perhitungan sosial, lingkungan kerja dan
menggunakan SPSS. pertimbangan pasar tenaga kerja.
Sedangkan dari Kesetaraan Gender
disimpulkan bahwa secara
keseluruhan tidak ada pengaruh pada
persepsi siswa dan alumni akuntansi
dalam pilihan karir akuntansi
2 Pengaruh Gender, penghargan Penelitian ini Hasil penelitiannya laki-laki
finasial dan pertimbangan pasar menggunakan cenderung memilih akuntan publik
kerja terhadap minat mahasiswa penelitian kuantiatif dan dan perempuan memilih non akuntan
akuntansi untuk berkarir sumber data publik, maka gender memiliki
menjadi akuntan publik dan non yang digunakan dalam pengaruh terhadap minat mahasiswa
akuntan publik. Oleh Astri penelitian ini diperoleh akuntansi berkarir menjadi akuntan
Wulan Dary dan Fitrawati Ilyas, dari hasil penyebaran publik dan non akuntan publik di
2017. kuesioner. Metode Perguruan Tinggi Negeri dan
analisis data yang Perguruan Tinggi Swasta.
digunakan adalah Penghargaan Finansial tidak
regresi logistik. Taraf memiliki pengaruh terhadap minat
signifikansi yang mahasiswa akuntansi berkarir
digunakan adalah 5%. menjadi akuntan publik dan non
Metode pengambilan akuntan publik di Perguruan Tinggi
sampel menggunakan Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta.
random sampling. Pertimbangan Pasar Kerja tidak
memiliki pengaruh terhadap minat
mahasiswa akuntansi berkarir
menjadi akuntan publik dan non
akuntan publik di Perguruan Tinggi
Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta.
3 Analisis faktor-faktor yang Metode yang di Hasil pengujian menunjukkan bukti
mempengaruhi pemilihan karir gunakan dalam empiris bahwa : Faktor finansial dan
sebagai akuntan publik oleh penelitian ini adalah persaingan pasar kerja tidak
mahasiswa program studi metode kuantitatif, berpengaruh terhadap pemilihan
akuntansi STIE AKA Semarang. dengan menggunakan karir sebagai akuntan publik bagi
Oleh Yetti Iswahyuni, 2018. alat hitung SPSS. mahasiswa akuntansi STIE AKA
Teknik pengambilan Semarang. Pelatihan profesional,
sampel dalam penelitian lingkungan kerja dan nilai-nilai
ini menggunakan sosial berpengaruh terhadap
Purposive sampling. pemilihan karir sebagai akuntan
Variabel yang publik bagi mahasiswa akuntansi
digunakan variabel STIE AKA Semarang.
independen dan
dependen.
Sumber: jurnal penelitian terdahulu.
Perbedaan dari penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya terletak
pada faktor atau variabel yang mempengaruhi pemilihan karir oleh mahasiswa, tempat dan
waktu pelaksanaan penelitian, objek dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data,
populasi dan sampel. Pada penelitian sebelumnya faktor atau variabel yang sering di teliti/ di
analisis adalah gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja,
pertimbangan pasar kerja, dan nilai-nilai sosial, sedangkan faktor atau variabel yang akan di
teliti pada penelitian yang aka dilakukan adalah disiplin belajar dan lingkungan teman
sebaya. Waktu dan tempat penelitian juga berbeda, pada penelitian sebelumnya di lakukan
pada tahun 2017 2018 dan tahun 2019 sedangkan penelitian yang akan dilakukan pada tahun
2023, tempatnya pada Universitas Bengkulu, sekolah STIE AKA Semarang sedangkan
tempat penelitian yang akan dilakukan pada kampus Politeknik Negeri Kupang. Objek dan
subjek penelitian sebelumnya dilakukan pada alumni akuntansi dan juga pada siswa
sedangkan penelitian yang akan di lakukan pada mahasiswa khusus jurusan akuntansi. Teknik
pengumpulan data pada penelitian sebelumnya menggunakan kuisioner saja, sedangkan
pada penelitian yang akan dilakukan menggunakan observasi dan penyebaran kuisioner. Serta
jumlah populasi dan sampel berbeda dengan penelitian sebelumnya.

2.3 Kerangka Berpikir


Menurut Rauqillah, D.R (2018: 175) mengatakan “kedisiplinan dalam belajar
merupakan upaya menumbuhkan disiplin membangun semangat dengan kesadaran diri
sendiri”. Disiplin belajar merupakan suatu usaha dan sikap yang dilakukan seseorang dengan
sadar, melalui latihan hidup teratur, pengajaran, pendidikan dan pembinaan dari keluarga
dalam hal ini orang tua, dan guru di sekolah untuk mengikuti dan menaati peraturan, nilai,
hukum atau tata tertib yang berlaku untuk memperoleh perubahan perilaku dalam dirinya.
Disiplin belajar menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi seorang mahasiswa jurusan
akuntansi dalam memilih karir sebagai akuntan publik, tak hanya disiplin belajar faktor lain
juga di pengaruhi oleh lingkungan teman sebaya yang sesuai dengan pengertiannya menurut
Nyoman dan Olga dalam Rahayu (2017: 24) “lingkungan teman sebaya merupakan suatu
komunikasi yang terjalin diantara orang-orang yang memiliki usia dan tingkat kematangan
yang sama.” Lingkungan teman sebaya adalah lingkungan di sekitar siswa/mahasiswa yang
memiliki kesamaan usia, pemikiran, hobi, status, dan keadaan yang sama di sekolah ataupun
di kampus yang saling berinteraksi sehingga dapat berpengaruh positif maupun negatif bagi
perilaku seseorang.
Berbicara tentang disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya dalam kehidupan
mahasiswa di kampus tidak lepas dari pekerjaan atau karir yang akan di pilih ketika
mahasiswa itu lulus. Menjadi akuntan publik juga termasuk salah satu impian pekerjaan dari
beberapa mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Kupang. Menurut Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, akuntan publik adalah
seorang akuntan yang melakukan praktik jasa akuntansinya secara profesional sehingga
hasilnya dapat digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu pertimbangan penting
dalam pengambilan keputusan. Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan
jasa akuntansi dan menerima pembayaran atas jasa yang diberikannya. Profesi ini memiliki
banyak tugas, tidak hanya mengaudit laporan keuangan, akuntan publik juga membidangi
akuntansi manajemen, pemeriksaan pajak, pemeriksaan laporan keuangan, dan lain-lain.
Hubungan antara disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya dengan pemilihan karir
sebagai akuntan publik yaitu apabila seorang mahasiswa mampu mengendalikan/mengontrol
diri sejak dini dalam mengerjakan tugas atau menjalankan suatu pekerjaan dan di dukung
dengan pengaruh lingkungan teman seangkatan yang positif maka akan mempengaruhi
sikapnya suatu hari nanti ketika terjun ke dunia kerja secara langsung apalagi ketika sudah
menjadi seorang akuntan. Seorang akuntan publik yang berkepribadian baik pasti akan
menghasilkan kualitas kinerja dan kualitas informasi keuangan yang berkualitas pula.

Pengaruh disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya terhadap pemilihan karir
sebagai akuntan publik dapat dilihat pada gambar berikut:

Disiplin Belajar
( X1 )
Akuntan Publik

(Y)

Lingkungan Teman
Sebaya
( X2 )

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

(Sumber : olahan penulis 2023)


2.4 Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2019:99) adalah jawaban sementara terhadap rumusan


masalah penelitian dan didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh. Sedangkan
pengertian hipotesis sebagaimana di kutip dari buku metode penelitian pendekatan kuantitatif
(2021) karya Muhammad Darwin, dkk mengartikan hipotesis sebagai prediksi atas
kemungkinan hasil dari suatu penelitian. Berdasarkan pengertian para ahli tersebut hipotesis
merupakan suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya sementara yang merupakan suatu
kemungkinan jawaban dari permasalahan yang di ajukan. Berdasarkan pengertian diatas,
maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh dari disiplin belajar dan
lingkungan teman sebaya terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik, maka hipotesis
dalam penelitian ini yaitu:

1. Pengaruh disiplin belajar terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik (secara
parsial)

Ha: disiplin belajar berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir sebagai
akuntan publik.

Ho: disiplin belajar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir
sebagai akuntan publik.

2. Pengaruh lingkungan teman sebaya terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik
(secara parsial)
Ha: lingkungan teman sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan karir
sebagai akuntan publik.
Ho: lingkungan teman sebaya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan
karir sebagai akuntan publik.
3. Disiplin belajar dan lingkungan teman sebaya secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik (secara simultan).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Objek Penelitian


Lokasi penelitian ini dilakukan pada Politeknik Negeri Kupang Jurusan Akuntansi
Kota Kupang. Objek pada penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Kupang semester 2, 4, 6 dan 8.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian
yang di maksudkan untuk menggambarkan keadaan saaat penelitian. Metode survey adalah
metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa
lampau atau saat ini, tentang keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel
dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang variabel sosiologis dan psikologis dari sampel
yang diambil dari populasi tertentu, teknik pengumpulan data dengan pengamatan
(wawancara atau kuesioner) yang tidak mendalam, dan hasil penelitian cenderung untuk
digeneralisasikan, (sugiyono, 2018:36).

Metode ini bertujuan untuk mengungkapkan fakta hubungan antara fenomena yang di
teliti melalui pendeskripsian, pengembangan secara sistematis, faktual dan akurat.
Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian dengan data penelitiannya berupa angka-
angka, dan analisisnya menggunakan statistik. Penelitian yang akan dilakukan ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan bilangan serta pengumpulan data
terhadap hasilnya dengan menggunakan uji statistik.
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data

Data yang di gunakam dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif
merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka yang dapat dianalisis
berdasarkan prosedur statistik, Sugiyono (2018:13). Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan data kuantitatif.

3.3.2 Sumber Data


1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, Sugiyono (2019:194). Teknik pengumpulan data primer pada
penelitian ini, yaitu menggunakan hasil dari pengisian kuesioner yang di berikan
kepada responden (mahasiswa jurusan akuntansi semester 2, 4, 6 dan 8) untuk di
jawab.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen, buku,
jurnal, artikel, literatur dan sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian Sugiyono (2017:137).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang menunjang penelitian ini di lakukan menggunakan metode-


metode sebagai berikut:

1. Observasi
Menurut Morissan (2017:143), observasi atau pengamatan adalah kegiatan
keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra sebagai alat bantu utamanya.
Dengan kata lain, observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan
pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra. Observasi dilakukan dengan
pengamatan secara langsung ke obyek penelitian yakni pada mahasiswa Jurusan
Akuntansi semester 2, 4, 6 dan 8 Politeknik Negeri Kupang.
2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara


memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab (Sugiyono, 2017:142). Pada penelitian ini, peneliti akan membagikan
kuesioner kepada para mahasiswa Jurusan Akuntansi semester 2,4,6 dan 8 Politeknik
Negeri Kupang.

3. Studi Dokumen

Menurut Sugiyono (2015:329), dokumen adalah suatu cara yang digunakan


untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan
angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung
penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti mendapatkan data melalui
pembacaan jurnal-jurnal dan buku-buku serta penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan judul penelitian.
3.5 Populasi dan Sampel.

1. Populasi
Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya Sugiyono (2019:126). Populasi
dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh mahasiswa yang aktif kuliah Jurusan
Akuntansi Politeknik Negeri Kupang semester 2, 4, 6 dan 8 angkatan tahun 2019
sampe 2022 yang berjumlah 1.063 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang
mempresentasikan jumlah yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi dalam
penelitiannya besar dan tidak memungkinkan peneliti untuk mempelajari semua yang
ada pada populasi, seperti adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang didapat dari populasi, Sugiyono (2018:131).
Berdasarkan pengertian tersebut sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang
memiliki karakteristik atau sifat yang sama yang dapat mewakili seluruh populasi.
Dalam menentukan sampel yang digunakan untuk penelitian ini, penulis
menggunakan teknik random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan
menggunakan sistem acak.
Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil, penulis menggunakan
rumus Slovin (Rumidi, 2013) sebagai berikut:

N
n= 2
1+ Ne

Dimana:

n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Presentasi kelonggaran ketelitian karena kesalahan penetapan sampel.

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung jumlah sampel yang akan
diambil dalam penelitian ini melalui perhitungan sebagai berikut: “diketahui populasi
(N) = 1.063, presisi atau toleransi kesalahan yang diinginkan (e²) sebesar 5% maka.”
N
n= 2
1+ Ne

1.063
= 2
1+ 1.063 x (0 ,05)
1.063
= 1+¿ ¿

1.063
= 1+ 2,6575
1.063
= 3,6575
= 290,63
= 291
Dengan demikian jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
291 orang.

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis, Sugiyono (2017:207).
Teknik analisa data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode
analisis statistik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang di gunakan untuk
menganalisis dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
umum.

3.6.1 Pengujian Instrumen Penelitian


1. Uji Validitas

Validitas adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur antara data
yang terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono,
2019:176). Uji validitas data di gunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu
instrument atau item-item dalam mengukur apa yang ingin di ukur. Untuk mengukur
validitas dapat dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan
dengan total skor konstruk atau variabel. Sedangkan untuk mengetahui skor masing-
masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung >0,05 maka dikatakan instrumen valid


b. Jika rhitung <0,05 maka dikatakan instrumen tidak valid
2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2019:65).
Dasar pengambilan keputusan untuk menguji reliabilitas adalah :

a. Jika rhitung > 0,60 maka dikatakan instrumen reliabel.


b. Jika rhitung < 0,60 maka dikatakan intrumen tidak reliabel.
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data variabel penelitian
berditribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan program SPSS
16.0 for Windows. Penelitian berdistribusi normal apabila memiliki nilai signifikan
lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05), untuk menguji apakah data normal atau tidak
dilakukan dengan cara melihat signifikan dari uji KolmogorovSmirnov.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2016). Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance (TOL) dan Variance Inflation
Factor (VIF). Apabila nilai TOL > 0,1 dan VIF<10, maka dapat di simpulkan terbebas
dari multikolinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas dan untuk
mengetahui adanya heteroskedastisitas digunakan uji glejser. Gejala
heteroskedastisitas terjadi apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05.
3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua
variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat, dan pada dasarnya merupakan
perluasan dari Regresi Linier Sederhana. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel disiplin belajar (X1) dan lingkungan teman sebaya (X2)
terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik(Y). Pengujian analisis regresi linier
berganda pada penelitian ini menggunakan SPSS 16.0 for windows software. Rumus analisis
regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2
Keterangan:

Y = pemilihan karir sebagai akuntan publik

a = parameter konstanta

b = parameter koefisien regresi

X1 = disiplin belajar

X2 = lingkungan teman sebaya

3.6.4 Uji Koefisien Determinan

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016). Nilai koefisiennya terletak
antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi mendekati satu berarti variabel independen
sudah dapat memberi semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel
dependen. Pengujian analisis koefisien determinasi pada penelitian ini menggunakan SPSS
16.0 for Windows Software.

3.6.5 Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah regresi variabel independen (X1, X2...
Xn) secara persial berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Menurut Priyanto (2016),
adapun kriteria pengujian t adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai signifkan (sig) < probabilitas 0,05, atau jika nilai t hitung > t tabel maka
secara parsial terdapat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
b. Jika nilai signifikan (sig) > probabilitas 0,05, atau jika nilai t hitung < t tabel maka
secara parsial tidak terdapat pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel (Y).

3.7 Definisi Operasional


Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengukuran


Disiplin Belajar Menurut Rauqillah, Berdasarkan Likert 1-5 poin dengan
(variabel independen/ D.R (2018: 175) pengertian dari menggunakan
variabel bebas) menyatakan Rauqillah, komponen kuesioner.
kedisiplinan dalam dari disiplin belajar
belajar merupakan yaitu sebagai beikut:
upaya menumbuhkan 1. Aktif mengikuti
disiplin membangun pelajaran
semangat dengan 2. Rajin
kesadaran diri sendiri. mengerjakan
Disiplin belajar tugas
merupakan suatu 3. Teratur dalam
usaha dan sikap yang belajar
dilakukan seseorang 4. Tepat waktu
dengan sadar, melalui dalam belajar
latihan hidup teratur,
pengajaran,
pendidikan dan
pembinaan dari
keluarga dalam hal ini
orang tua, dan guru di
sekolah untuk
mengikuti dan menaati
peraturan, nilai,
hukum atau tata tertib
yang berlaku dalam
dirinya.

Lingkungan Teman Menurut Nyoman Pendapat Slameto Likert 1-5 poin dengan
Sebaya (variabel dan Olga dalam (2013:71) komponen menggunakan
independen/ variabel Rahayu (2017: 24) dari lingkungan teman kuesioner.
bebas) “lingkungan teman sebaya adalah sebagai
sebaya merupakan berikut:
suatu komunikasi yang 1. Interaksi sosial di
terjalin diantara orang- lingkungan teman
orang yang memiliki sebaya.
usia dan tingkat 2. Keterlibatan
kematangan yang individu dalam
sama”. berinteraksi.
3. Dukungan teman
sebaya.
4. Menjadikan teman
sebaya sebagai
teman belajar, dan
5. Meningkatkan
harga diri siswa.

Akuntan Publik Menurut Undang- Indikator dari akuntan Likert 1-5 poin dengan
(variabel dependen/ undang Republik publik adalah sebagai menggunakan
variabel terikat) Indonesia Nomor 5 berikut: kuesioner.
Tahun 2011 tentang 1. Motivasi diri
Akuntan Publik, sendiri
akuntan publik adalah 2. Cita-cita
seorang akuntan yang 3. Lingkungan
melakukan praktik 4. Pengetahuan.
jasa akuntansinya
secara profesional
sehingga hasilnya
dapat digunakan
secara luas oleh
publik sebagai salah
satu pertimbangan
penting dalam
pengambilan
keputusan.

(Sumber : diolah oleh peneliti)


3.8 Jadwal Kegiatan

Penelitian ini akan di jadwalkan dalam jangka waktu 6 bulan dengan penelitian
sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan

Bulan
Kegiatan 6 7 8 9 10 11
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Konsultasi √
judul.
Menyusun √
proposal

Konsul bab √
1,2, 3.
Mengerjakan √
revisi
penulisan.
Mengerjakan √
revisi dari isi
bab 1, 2, 3.
(Sumber : diolah oleh peneliti)

Anda mungkin juga menyukai