Anda di halaman 1dari 26

USULAN PENELITIAN

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN, PENGHARGAAN


FINANSIAL DAN PRESTISE TERHADAP MINAT
MAHASISWA BERKARIER MENJADI AKUNTAN
PUBLIK

(Studi Empiris Pada Mahasiswa S1 Akuntansi


Universitas Negeri dan Swasta di Provinsi Bali)

Usulan Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat


untuk menyusun skripsi pada Program Sarjana Akuntansi

Diajukan oleh:

KOMANG TRI WINDA LESTARI

NIM : 2007531091

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2023

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karier merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karier adalah perkembangan dan
kemajuaan seseorang dalam kehidupan, pekerjaan, dan sebagainya. Pertimbangan
minat dan bakat yang dimiliki oleh seseorang menjadi hal yang penting dalam
pemilihan karier. Dengan pertimbangan tersebut, diharapkan seseorang dapat
memiliki karier yang sesuai dengan minat dan bakatnya sehingga dapat
memberikan prospek pekerjaan yang menjanjikan di masa depan. Pemilihan karir
akan lebih difokuskan pada saat seseorang akan beranjak ke jenjang pendidikan
perguruan tinggi. Hal ini di sebabkan karena seseorang akan memilih program studi
yang sesuai dengan tujuan karir yang ingin dicapai.

Sumber:Datadoks.katadata.co.id, 2021

Gambar 1. 1 Program Studi yang Diminati Mahasiswa di Indonesia


Berdasarkan gambar 1.1, Program studi yang paling banyak di minati adalah
Manajemen sebanyak 956.563 orang, diikuti oleh Pendidikan Guru SD, Akuntansi,
dan Ilmu hukum dengan banyak peminat secara berurutan 441.098, 395.255, dan
338.573 orang. Program studi Akuntansi menjadi salah satu program studi yang
sangat diminati oleh para calon mahasiswa karena memiliki prospek karir yang

1
menjanjikan. Mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana
dapat berkarir di bidang akuntansi salah satunya yaitu Akuntan publik.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 menyatakan bahwa


akntan publik merupakan profesi yang jasa utamanya adalah jasa assurance dan
hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu
pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Profesi akuntan publik masih
sangat dibutuhkan dan memiliki prospek yang sangat menjanjikan di masa depan.
Hal ini dikarenakan profesi akuntan publik memiliki peranan yang besar dalam
mendukung perekonomian nasional yang sehat serta meningkatkan transparansi
dan kualitas informasi dalam bidang keuangan. Akuntan publik memiliki peranan
yang sangat krusial dalam memfasilitasi transformasi dan pertumbuhan ekonomi.
Namun, pentingnya peran akuntan publik ini berbanding terbalik dengan jumlah
akuntan publik di Indonesia. Jumlah peminat program studi Akuntansi yang
banyak, tidak mencerminkan bahwa seluruh sarjana Akuntansi memilih untuk
bekerja menjadi seorang akuntan terutama Akuntan Publik. Banyak mahasiswa
yang setelah menyelesaikan studinya justru memilih bekerja sebagai pegawai di
perusahaan swasta, berwirausaha, dan pekerjaan lain yang menyimpang dari
program studi Akuntansi.

Sumber: iaiglobal.or.id

Gambar 1. 2 Perkembangan Jumlah AP, KAP dan Cabang KAP di


Indonesia tahun 2018-2022

2
Berdasarkan gambar 1.2, jumlah Akuntan Publik di Indonesia mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan pada tahun 2018 hingga tahun 2021.
Kemudian mengalami penurunan pada tahun 2022 dari 1446 menjadi 1425 Akuntan
Publik. Jumlah tersebut sangat berbanding terbalik dengan jumlah penduduk di
Indonesia pada tahun 2022 yang terdata pada badan pusat statistik (BPS) yaitu
sebanyak 275.770.000 penduduk.

Tingginya jumlah akuntan publik yang diperlukan oleh perusahaan-perusahaan


di Indonesia dan rendahnya pertumbuhan profesi akuntan publik merupakan sebuah
peluang yang besar bagi sarjana lulusan akuntansi untuk memilih profesi sebagai
akuntan publik. Fenomena ini menjadi bukti bahwa minat mahasiswa akuntansi
untuk menjadi akuntan publik masih cukup rendah.

Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong
manusia untuk mencapai tujuan (Dewi, 2018). Seseorang yang memiliki minat
terhadap suatu objek, cenderung untuk memberikan perhatian dan merasa senang
yang lebih besar terhadap objek tersebut. Minat mahasiswa untuk berkarier sebagai
akuntan publik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut
diantaranya kesesuaian tipe kepribadian yang dimiliki seseorang dengan karier
yang dipilihnya, penghargaan finansial dan prestise dari profesi yang dipilih.

Salah satu pendekatan untuk mempelajari minat mahasiswa akuntansi berkarier


menjadi akuntan publik adalah Theory of Planned Behavior (TPB). Theory of
Planned Behavior memberikan gambaran mengenai dasar seseorang dalam
berperilaku. Menurut Ajzen dan Fishbein (1991), sikap dan kepribadian seseorang
berpengaruh terhadap perilaku tertentu hanya jika secara tidak langsung
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan erat dengan perilaku. Dalam
Theory of planned behavior dijelaskan bahwa niat dapat menjadi dasar dalam
berperilaku, dalam penelitian ini minat mahasiswa berkarier menjadi akuntan
publik dapat memberikan pilihan bagi mahasiswa akuntansi mengenai perilaku apa
yang harus dilakukan. Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan yaitu tipe
kepribadian, penghargaan finansial dan prestise.

Tipe kepribadian merupakan sifat yang dimiliki oleh setiap individu yang sudah
terbentuk sejak kecil sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar dari individu

3
tersebut. Hal tersebut dapat memprediksi minat mahasiswa untuk berkarier menjadi
akuntan publik karena kesesuaian tipe kepribadian mahasiswa dengan profesi
akuntan publik, maka mahasiswa tersebut akan cenderung akan memilih profesi
sebagai akuntan publik.

Selain tipe kepribadian, pertimbangan pada penghargaan finansial yaitu


mahasiswa akuntansi melihat penghargaan finansial yang dapat diperoleh jika
berkarier sebagai akuntan publik. Pernghargaan finansial dapat berupa gaji, bonus
dan insentif yang akan diterima oleh seorang akuntan publik. Semakin besar
penghargaan finansial yang diperoleh sebagi akuntan publik maka semakin besar
pula minat mahasiswa berkarier menjadi akuntan publik.

Prestise juga memiliki peran penting untuk memprediksi minat mahasiswa


berkarier menjadi akuntan publik. merupakan kehormatan, kewibawaan dan
kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat menjadikan dirinya menjadi
berbeda atau istimewa jika dibandingkan dengan orang lain yang ada disekitarnya.

Berdasarkan hal tersebut peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian


mengenai minat mahasiswa berkarier menjadi akuntan publik. Selain itu, penelitian
ini juga dimotivasi oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Arif
Santoso (2022), Ngurah dan Rasmini (2019), Vicky dan Maria (2019), Putri dan
Wirakusuma (2017), Surya dan Bagus (2017), Ridwan dan Ahmad (2020), Fice
(2021), Anita dan Muslimin (2023), yang menemukan hasil bahwa banyak faktor
yang memengaruhi minat mahasiswa akuntansi berkarier menjadi akuntan publik
seperti, tipe kepribadian, penghargaan finansial, prestise, pertimbangan pasar kerja,
pelatihan profesional, gender dan lainnya.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka topik penelitian ini
adalah “Pengaruh Tipe Kepribadian, Penghargaan Finansial, dan Prestise
Terhadap Minat Mahasiswa Berkarier Menjadi Akuntan Publik” Studi
empiris pada mahasiswa S1 Akuntansi di Universitas Udayana

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4
1) Apakah tipe kepribadian pada minat mahasiswa akuntansi berkarier menjadi
akuntan publik.
2) Apakah penghargaan finansial berpengaruh pada minat mahasiswa
akuntansi berkarier menajdi akuntan publik
3) Apakah Prestise berpengaruh pada minat mahasiswa akuntansi berkarier
menjadi akuntan publik

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan uraian permasalahan dalam penelitian tersebut, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk menguji secara empiris pengaruh tipe kepribadian pada minat


mahasiswa akuntansi berkarier menjadi akuntan publik
2) Untuk menguji secara empiris pengaruh penghargaan finansial pada minat
mahasiswa akuntansi berkarier menjadi akuntan publik
3) Untuk menguji secara empiris pengaruh prestise pada minat mahasiswa
akuntansi berkarier menjadi akuntan publik

1.4 Manfaat Penelitian


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian ini dapat
memberikan kontribusi secara teoritis dan praktis.

1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan dalam
memperluas wawasan serta menjadi bukti empiris mengenai pengaruh tipe
kepribadian, penghargaan finansial, dan Prestise terhadap minat mahasiswa
akuntansi berkarier menjadi akuntan publik. Penelitian ini juga diharapkan
dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan
peneltian terkait dan dapat memperjelas penelitian terdahulu
2) Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak Perguruan Tinggi
Universitas Udayana sebagai upaya guna meningkatkan dan menciptakan
program-program terkait profesi akuntansi publik sehingga dapat
meningkatkan minat mahasiswa akuntansi berkarier menjadi akuntan
publik.

5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS


PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

Pada sub bab kajian pustaka dibahas mengenai teori-teori yang melandasi

penelitian ini serta membahas mengenai setiap variabel dalam penelitian secara

rinci berdasarkan teori. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Theory of

Planned Behavior sebagai grand theory.

2.1.1 Theory of Planned Behavior (TPB)

Theory of planned behavior merupakan pengembangan lebih lanjut dari


theory of reasoned action oleh Ajzen dan Fishbein. Pada tahun 1975, Fishbein dan
Ajzen membuktikan bahwa theory of planned behavior memiliki bukti-bukti ilmiah
bahwa niat untuk melakukan suatu perbuatan tertentu diakibatkan oleh 2 faktor
yaitu norma subjektif dan sikap terhadap perilaku. Pada tahun 1988, Ajzen
mengubah theory of reasoned action menjadi planned behavior theory dengan
menambahkan satu faktor yaitu kontrol perilaku persepsian individu atau perceived
behavioral control (Anggar dan Dwi, 2017).

2.1.2 Minat

Minat merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu objek, seseorang, suatu


masalah ataupun situasi yang memiliki keterkaitan dengan dirinya dan dilakukan
dengan sadar serta rasa senang (cahyo,2014). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu. Minat dapat menjadi salah satu pendorong seseorang dalam mencapai
suatu tujuan yang ingin dicapai. Jika seseorang memiliki minat terhadap suatu objek
maka mereka akan cenderung memperhatikan dan merasa tertarik terhadap objek
tersebut. Menurut Slameto (2010), minat adalah rasa suka dan rasa ketertarikan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada suruhan dari orang lain. Minat pada

6
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
di luar diri.

Fitriyani dan Lisnasari (2009) menyebutkan bahwa terdapat ciri-ciri minat


yang ada dalam diri seseorang, diantaranya :

a. Adanya keinginan dan kemauan yang ada pada diri seseorang terhadap sesuatu;
b. Adanya kemauan yang dimaksimalkan melalui tindakan demi menciptakan
tujuan yang diinginkan;
c. Adanya rasa percaya diri atau motivasi terhadap kemampuan yang dimiliki

Minat dapat menjadi salah satu hal yang memiliki pengaruh cukup besar dalam
pencapaian prestasi pada suatu pekerjaan atau karier. Suatu pekerjaan tidak akan
berjalan dengan baik apabila seseorang tidak memiliki minat terhadap pekerjaan
tersebut. Pada umumnya, seseorang akan memilih karier yang disukai dan dirasa
memiliki dampak positif bagi jenjang karirnya dikemudian hari. Penentuan pilihan
sesuai dengan minat juga berlaku bagi mahasiswa untuk berkarier. Dalam penelitian
ini, minat mahasiswa tersebut dikaitkan dengan minat mahasiswa akuntansi untuk
menjadi Akuntan Publik. Jika seorang mahasiswa merasa bahwa akuntan publik
adalah pilihan karier yang disukai, maka minat mahasiswa tersebut akan lebih
terarah untuk menjadi akuntan publik. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi
tinggi rendahnya minat mahasiswa berkarier menjadi akuntan publik. Faktor
pertama adalah kesesuaian tipe kepribadian mahasiswa untuk berkarier menjadi
akuntan publik, faktor kedua adalah penghargaan finansial yang diperoleh dari
profesi akuntan publik tersebut dan faktor terakhir yang mempengaruhi adalah
prestise dari profesi akuntan publik itu sendiri di mata masyarakat umum.

2.1.3 Karier

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karier merupakan


perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan dan sebagainya.
Dwi dan Andi (2017) menyebutkan bahwa karir adalah suatu kondisi yang
menunjukkan adanya peningkatan status kepegawaian seseorang dalam suatu
organisasi sesuai dengan jalur karier yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi.

7
Menurut Handoko (2014), konsep dasar karir dapat diartikan dalam tiga tahap
pengertian:

1. Karir sebagai urutan promosi atau pemindahan (transfer) ke jabatan-jabatan


yang menuntut tanggung jawab lebih.
2. Karir sebagai petunjuk-petunjuk pekerjaan yang membentuk suatu pola
kemajuan sistematis yang jelas.
3. Karir sebagai sejarah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang
dipegangnya selama kehidupan kerjanya.

2.1.4 Akuntan Publik

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 Pasal 1,


Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin untuk memberikan
jasa sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik Pasal 3 menyebutkan jenis jasa yang dapat
diberikan oleh akuntan publik, yaitu:

1. Akuntan Publik memberikan jasa assurance, meliputi:


a. Jasa audit atas informasi keuangan historis
b. Jasa review atas informasi keuangan historis
c. Jasa assurance lainnya
2. Jasa assurance sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan oleh
Akuntan publik.
3. Selain jasa assurance sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Akuntan Publik
dapat memberikan jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan dan
manajemen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Undang-undang No. 5 Tahun 2011 Pasal 6 Ayat 1 mengenai Akuntan Publik


menyebutkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin
menjadi akuntan publik, antara lain:

1. Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah.
2. Berpengalaman dalam praktik memberikan jasa assurance.
3. Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Memiliki Nomor Pokok Wajib pajak.

8
5. Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin akuntan
publik.
6. Tidak pernah dipidana yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih
7. Menjadi anggota asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri.
8. Tidak berada dalam pengampunan.

2.1.5 Tipe Kepribadian

Dananjaya dan Rasmini (2019) menyatakan bahwa kepribadian atau


personalitas merupakan kecenderungan seseorang dalam berperilaku tertentu baik
berpikir, berbicara maupun bertindak. Menurut Kartini Kartono (1985), personality
berasal dari bahasa latin yaitu persona yang memiliki arti kedok atau topeng.
Topeng ini berfungsi sebagai benteng pelindung untuk menutupi dan melindungi
diri sendiri agar mempunyai penampilan yang menyenangkan dan lebih baik bagi
seseorang selama masa hidupnya. Attkinson dkk (1987) mendefinisikan
kepribadian sebagai pola pikiran, emosi dan perilaku yang berbeda dan karakteristik
yang menentukan gaya personal individu dan mempengaruhi interaksinya dengan
lingkungan.

Kepribadian berasal dari diri individu itu sendiri dan bukan bawaan dari
lahir melainkan terbentuk dari lingkungan sekitarnya. Setiap individu tentu akan
memiliki tipe kepribadian yang berbeda-beda. Hal ini karena pengalaman-
pengalaman yang dialami oleh seorang individu membuat mereka memiliki cara
pandang yang berbeda dalam berperilaku.

2.1.6 Penghargaan Finansial

Warsitasari dan Astika (2017) mendefinisikan penghargaan finansial


merupakan reward dalam bentuk nilai mata uang yang biasanya diberikan sebagai
bentuk imbalan timbal balik atas pemberian jasa, tenaga usaha, dan manfaat
seseorang dalam suatu ikatan pekerjaan. Menurut Salza (2017), Penghargaan
finansial merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai imbalan atas
sumbangannya kepada perusahaan, termasuk didalamnya adalah gaji, pemberian

9
tunjangan lain dalam bentuk uang. Rivai (2017) menyatakan bahwa penghargaan
finansial memiliki beberapa komponen, antara lain: kompensasi langsung seperti
gaji, upah, dan insentif serta kompensasi tidak langsung seperti asuransi dan uang
liburan yang dibayarkan oleh perusahaan.

2.1.7 Prestise

Prestise merupakan kehormatan yang diperoleh dari pengakuan umum


berdasarkan penilaian orang lain atas kedudukan dan kualitas seseorang (Kuhn.
2016). Prestise juga biasa disebut dengan nilai sosial atau pengakuan professional
(Asmoro et al., 2016). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prestise
memiliki arti kewibawaan yang berkenaan dengan prestasi atau kemampuan
seseorang.

2.2 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual digunakan untuk menggambarkan konsep penelitian

yang akan dibuat oleh seorang peneliti yang merupakan hubungan antar variabel

untuk menjawab tujuan penelitian.

Tipe Kepribadian
(X1)

H1 (+)

Penghargaan Minat Mahasiswa Akuntansi


Finansial (X2) H2 (+) Berkarier Menjadi Akuntan
Publik (Y)
H3 (+)
Prestise Sosial (X3)

Gambar 2. 1 Kerangka konseptual

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya atau suatu

jawaban sementara atas pertanyaan peneliti (Priyono, 2016: 66).

10
2.3.1 Pengaruh Tipe Kepribadian terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi

Berkarier Menjadi Akuntan Publik

Tipe Kepribadian merupakan suatu pola yang mengatur tingkah laku


individu yang bersifat cenderung menetap dalam kurun waktu yang relatif lama,
bersifat unik, individual dan kompleks (Yoga dan Mimin, 2017). Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Ridwan dan Ahmad (2020) memberikan kesimpulan
bahwa minat mahasiswa akuntansi berkarier menjadi akuntan publik diprediksi
secara signifikan oleh tipe kepribadian. Mahasiswa akuntansi yang memiliki
preferensi dan tipe kepribadian yang sesuai dengan profesi akuntan publik dapat
mempengaruhi minat mahasiswa tersebut dalam pemilihan karier menjadi akuntan
publik. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat disusun rumusan hipotesis
sebagai berikut:

H1: Tipe Kepribadian berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat

Mahasiswa Akuntansi

2.3.2 Pengaruh Penghargaan Finansial terhadap minat mahasiswa

akuntansi berkarier menjadi akuntan publik.

Penghargaan finansial merupakan reward berupa nilai mata uang yang


diberikan kepada seseorang dalam suatu ikatan pekerjaan sebagai bentuk imbalan
timbal balik atas pemberian jasa, tenaga, usaha dan manfaat (Nanda dan Wijana,
2019). Penghargaan finansial atau penghasilan yang diperoleh pada profesi akuntan
publik akan menjadi tolak ukur mahasiswa akuntansi dalam pemilihan karier
menjadi akuntan publik. Semakin tinggi penghargaan finansial profesi akuntan
publik maka semakin tinggi pula minat mahasiswa akuntansi berkarier menjadi
akuntan publik.

Penelitian sebelumnya oleh Fice Handayani (2021), Yoga dan Mimin


(2017), Dwi dan Andi (2017), Salza Adzri (2017), serta Fadhilla dan Nora (2021)
menunjukkan bahwa penghargaan finansial memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan pada minat mahasiswa akuntansi berkarier menjadi akuntan publik.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka dapat disusun rumusan hipotesis
sebagai berikut:

11
H2 : Penghargaan Finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

minat mahasiswa akuntansi berkarier menjadi kauntan publik

2.3.3 Pengaruh Prestise terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarier

menjadi kauntan publik

Prestise dalam ilmu sosiologi merupakan status sosial, kehormatan, dan


kedudukan yang dimiliki oleh seseorang. Menurut Kuhn (2016) Prestise adalah
kehormatan yang diperoleh dari pengakuan umum berdasarkan penilaian orang lain
atas kedudukan dan kualitas seseorang. Jika prestise profesi akuntan publik tinggi
maka minat seseorang untuk menjadi akuntan publik juga akan meningkat. Artinya,
pandangan orang lain mengenai karier akuntan publik menjadi pertimbangan dalam
menentukan pilihan karier. Adanya tekanan sosial tersebut dapat mempengaruhi
persepsi seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku.

Penelitian sebelumnya oleh Arif Santoso (2022), menunjukkan bahwa


prestise memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada minat mahasiswa
akuntansi berkarier menjadi akuntan publik. Berdasarkan penjelasan sebelumnya,
maka dapat disusun rumusan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Prestise berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa

akuntansi berkarier menjadi kauntan publik

12
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan pedoman dalam melakukan proses penelitian
yang diantaranya dalam menentukan instrument pengambilan data, penentuan
sampel, pengumpulan data serta Analisa data (Syafina, 2019:21). Penelitian ini
merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yang berbentuk
asosiatif. kausal. Pendekatan asosiatif kausal merupakan pendekatan yang memiliki
tujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih yang saling
terkait. Dalam penelitian ini, penelitian asosiatif kausal digunakan untuk
menganalisis pengaruh tipe kepribadian, penghargaan finansial dan prestise pada
minat mahasiswa berkarier menjadi akuntan publik. Secara skematis, desain
penelitian ini disajikan pada gambar 3.1.

3.2 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada Universitas Negeri dan Swasta di Provinsi Bali.
Adapun Universitas tersebut yaitu Universitas Udayana, Universitas Pendidikan
Ganesha, Universitas Mahasaraswati Denpasar, Universitas Warmadewa dan
Universitas Pendidikan Nasional. Alasan pemilihan lokasi tersebut adalah kelima
universitas yang dipilih memiliki program studi S1 Akuntansi yang sudah
terakreditasi A dan B. Dengan demikian diharapkan lulusan S1 Akuntansi dari
Universitas tersebut memiliki kualitas yang baik.

3.3 Objek Penelitian


Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu tentang suatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal
atau variabel tertentu (Sugiyono, 2017). Objek penelitian pada penelitian ini adalah
minat mahasiswa berkarier sebagai akuntan publik yang dijelaskan dengan tipe
kepribadian, penghargaan finansial dan prestise.

13
Pengaruh Tipe Kepribadian, Penghargaan Finansial dan Prestise
pada Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarier sebagai Akuntan Publik

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kajian Pustaka: Studi Empiris:


1. Theory of Planned Behavior 1. Arif (2022)
2. Minat 2. Ngurah dan Rasmini (2019)
3. Karier 3. Vicky dan Maria (2019)
4. Akuntan Publik 4. Putri dan Wirakusuma (2017)
5. Tipe Kepribadian 5. Surya dan Bagus (2017)
6. Penghargaan Finansial 6. Ridwan dan Ahmad (2020)
7. Prestise 7. Fice (2021)
8. Anita dan Muslimin (2023)
9. Yoga dan Mimin (2017)
10. Fadhilla dan Nora (2021)

Hipotesis Penelitian

Tipe Kepribadian Penghargaan Prestise


Finansial

Minat Mahasiswa Akuntansi


Berkarier Sebagai Akuntan
Publik
Teknik Analisis Data

Hasil dan Pembahasan

Simpulan dan Saran

Gambar 2. 2 Desain Penelitian

14
3.4 Variabel Penelitian

Pada sub bab variabel penelitian dibahas mengenai identifikasi variabel dan
definisi operasional variabel.

3.4.1 Identifikasi Variabel

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka variabel-variabel


yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Variabel Dependen (Terikat)

Variabel Dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang secara

struktur berpikir keilmuan menjadi variabel yang disebabkan oleh adanya

perubahan variabel lain ( et al., 2021). Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah minat mahasiswa berkarier menjadi akuntan publik yang dilambangkan

dengan Y.

2) Variabel Independen (Bebas)

Variabel Independen atau variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi variabel dependen baik pengaruh positif atau pengaruh negatif

(Ratna et al., 2021). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Tipe

Kepribadian, Penghargaan Finansial dan Prestise yang secara berurutan

dilambangkan dengan X1. X2, dan X3.

3.4.2 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2017), definisi operasional variabel merupakan suatu

atribut atau nilai dari suatu objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang

telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya.

1) Minat Mahasiswa Berkarier Menjadi Akuntan Publik (Y)

15
Minat mahasiswa berkarier menjadi akuntan publik merupakan rasa tertarik

yang tinggi, disertai dengan perasaan senang yang dapat memengaruhi tingkah laku

mahasiswa untuk berkarier menjadi akuntan publik. Dalam penelitian yang

dilakukan oleh Amalia (2017) menyebutkan bahwa indikator yang digunakan untuk

mengukur minat mahasiswa berkarier menjadi akuntan publik yaitu:

a) Dapat menjadi konsultan bisnis yang terpercaya

b) Dapat memperluas wawasan dan kemampuan akuntansi

c) Dapat menjadi lebih profesional dalam bidang akuntansi

d) Imbalan yang diperoleh sesuai dengan upaya yang diberikan

e) Mendapatkan keamanan kerja lebih terjamin

2) Tipe Kepribadian (X1)

Kepribadian merupakan keseluruhan cara seseorang bereaksi terhadap individu

atau lingkungan sekitarnya yang menjadi ciri atau sifat khas dari seseorang tersebut.

Kepribadian seseorang akan terbentuk sesuai dengan lingkungan dan orang-orang

disekitarnya. Tipe kepribadian seseorang memiliki pengaruh terhadap pemilihan

karir dari seseorang tersebut. Jika tipe kepribadian yang dimiliki sesuai dengan

profesi akuntan publik, maka minat berkarier menjadi akuntan publik akan lebih

besar. Dalam penelitian ini, tipe kepribadian akan diukur menggunakan Myers-

Briggs Type Indicator (MBTI). MBTI merupakan instrument pengukuran yang

digunakan untuk mengukur preferensi kepribadian individu.

Dalam MBTI terdapat empat dimensi kepribadian yang terdiri dari cara

individu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya E (extraversion) atau I

(Introversion), cara individu menelaah situasi dan mengumpulkan informasi S

16
(sensing) atau N (Intuition), cara individu membuat keputusan atau kesimpulan T

(thinking) atau F (feeling) dan cara individu menghadapi dunia luar J (judging) atau

P (perceiving). Dari empat aspek tersebut membentuk enam belas tipe preferensi

kepribadian, yaitu ESTJ, ESTP, ESFJ, ESFP, ENTJ, ENTP, ENFJ, ENFP, ISTJ,

ISTP, ISFJ, ISFP, INTJ, INTP, INFJ dan INFP. Indikator untuk variabel tipe

kepribadian terdiri dari 40 item pernyataan yang dikembangkan oleh Mudrika

(2011).

Pada kuesioner penelitian ini, masing-masing preferensi tipe kepribadian


terdapat 5 pernyataan yang menggambarkan preferensi tersebut, diantaranya 5 item
untuk extraversion, 5 item untuk introversion, 5 item untuk sensing, 5 item untuk
intuition, 5 item untuk thinking, 5 item untuk feeling, 5 item untuk judging dan 5
item untuk perceiving. Apabila hasil menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut
bukan merupakan salah satu dari gabungan tipe kepribadian ESTJ atau ISTJ, maka
dapat dikatakan tipe kepribadian mahasiswa yang bersangkutan tidak sesuai dengan
jurusan akuntansi (Mudrika, 2011)

3) Penghargaan Finansial (X2)


Penghargaan Finansial merupakan reward yang diterima oleh seseorang dalam
bentuk uang atas jasa dan kontribusi yang dilakukan oleh seseorang tersebut.
Penghargaan finansial ini dapat berupa gaji, bonus maupun insentif. Semakin tinggi
penghargaan finansial dari profesi akuntan publik, maka semakin tinggi pula minat
mahasiswa berkarier menjadi akuntan publik. Menurut Trista (2016) dalam
penelitian Fice (2021) menyebutkan bahwa indikator yang digunakan untuk
mengukur penghargaan finansial, antara lain:
a) Penghasilan jangka panjang yang bagus
b) Gaji awal yang tinggi
c) Peluang standar hidup lebih tinggi
d) Adanya bonus atau insentif lainnya
e) Adanya dana pension

17
4) Prestise (X3)

Prestise merupakan kehormatan seseorang yang diperoleh dari lingkungan


sosial karena kedudukan atau jabatan dari seseorang tersebut. Dalam penelitian Arif
(2017) menyebutkan bahwa indikator yang digunakan untuk mengukur prestise,
antara lain:
a) Kedudukan profesi akuntan publik
b) Persepsi mengenai wibawa profesi akuntan publik
c) Tingkat kegengsian profesi akuntan publik

3.5 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian sebagai sumber data yang

memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Margono, 2004). Adapun

populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 akuntansi

Angkatan 2020 dan 2021 Universitas Negeri dan Swasta di Provinsi Bali. Alasan

peneliti memilih mahasiswa akuntansi pada tingkatan tersebut karena mahasiswa

Angkatan 2020 dan 2021 telah memiliki rencana atau pemikiran alternatif

mengenai apa yang akan mereka lakukan setelah kelulusannya serta mereka telah

memiliki bayangan untuk memilih karir yang mereka inginkan.

3.5.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel

Sampel merupakan.. . Metode penentuan sampel yang digunakan pada penelitian


ini yaitu metode non-probability sampling dengan kriteria tertentu (purposive
sampling). Adapun kriteria yang digunakan yaitu:

a. Mahasiswa aktif S1 Akuntansi Universitas Negeri dan Swasta di Provinsi Bali


Angkatan 2020 dan 2021.
b. Sudah menempuh mata kuliah pengauditan I dan II.

Penentuan besarnya sambal yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan


rumus Slovin.

18
3.6 Jenis dan Sumber Data

3.6.1 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Kuantitatif. Data

kuantitatif dalam penelitian ini berupa scoring terhadap tanggapan responden dari

hasil pengisian kuesioner yang disebar dan disajikan dalam bentuk Skala Likert

lima poin.

3.6.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh sengan survei lapangan yang

menggunakan semua metode pengumpulan data original (Ratna et al., 2021). Data

primer dalam penelitian ini berupa hasil jawaban kuesioner oleh responden. Data

Sekunder adalah data yang diperoleh melalui media perantara atau diperoleh secara

tidak langsung. Data sekunder dalam penelitian ini adalah juumlah akuntan publik

di Indonesia yang diperoleh melalui tinjauan kepustakaan melalui situs website

iaiglobal.

3.7 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

3.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode survei dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Dalam penelitian

ini kuesioner yang disebarkan berupa kuesioner online melalui google form.

Kuesioner ini terdiri dari pertanyaan terbuka yang berisikan data diri responden

serta pertanyaan tertutup yang berisikan pertanyaan dan pernyataan responden.

19
Metode pengukuran data dari pertanyaan tertutup menggunakan Skala Likert

dengan skala 1 sampai dengan 5.

3.7.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan mengukur


fenomena alam maupun sosial yang diamati. Semua fenomena tersebut secara
khusus disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2019). Instrumen penelitian
yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner tersebut berisikan
daftar pertanyaan yang diajykan kepada responden serta pernyataan-pernyataan
terkait faktor-faktor yang dimaksud dalam kuesioner meliputi tipe kepribadian,
penghargaan finansial dan prestise. Adapun uji instrument yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sampai

sejauh mana suatu kuesioner yang diajukan dapat menggali data atau informasi

yang diperlukan. Apabila hasil dari uji validitas ini dinyatakan tidak valid, maka

terdapat kemungkinan bahwa responden tidak mengerti dengan pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan oleh peneliti pada kuesioner tersebut. Dalam penelitian

ini, instrument penelitian dikatakan valid apabila memiliki nilai r lebih besar dari

0,3 (sugiyono, 2017:455). Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan

menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS)

2. Uji Reliabilitas

Uji Realibilitas atau keandalan dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana

kustioner yang diajukan dapat memberikan hasil yang tidak berbeda, jika dilakukan

pengukuran kembali terhadap subyek yang sama pada waktu yang berlainan (Ratna et al.,

2021: 73). Uji reliabilitas dilakukan apabila pertanyaan yang diajukan telah valid.

Suatu kuesioner dikatakan reliable jika cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6

20
(Syafina, 2019: 59). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS)

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan suatu analisis yang digunakan untuk

memberikan gambaran atas data yang telah dikumpulkan dalam suatu penelitian

menjadi sebuah informasi yang lebih mudah untuk dipahami. Penyajian data

statistik deskriptif biasanya dalam bentuk diagram atau tabel. Analisis statistic

deskriptif terdiri dari nilai mean, median, maksimum, minimum, dan standard

deviation.

3.8.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasis dilakukan setelah uji kualitas data telah terpenuhi. Uji

asumsi klasik perlu dilakukan karena dalam penelitian ini menggunakan regresi

linear berganda sebagai alat analisis. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu dalam

penelitian atau residual telah terdistribusi normal atau tidak dalam suatu model

regresi. Pengujian normalitas dapat menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov

dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05.

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengukur tingkat korelasi pada masing-

masing variabel dalam model regresi. Dasar keputusan yang dapat di ambil dalam

pengujian multikolinearitas adalah jika terdapat nilai yang tidak lebih tinggi dari 10

21
pada Variance Inflation Faktor (VIF) dan terdapat nilai yang tidak kurang dari 0,10

pada nilai Tolerance, maka dapat disimpulkan bahwa model dapat digunakan dalam

penelitian karena dianggap telah terbebas dari multikolinearitas.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat variance

yang tidak sama dari residual pada model regresi. Tingkat heteroskedastisitas suatu

data dapat diukur dengan Uji Glesjer. Jika nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka

tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

3.8.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda bertujuan untuk menguji pengaruh tipe kepribadian,

penghargaan finansial dan prestise terhadap minat mahasiswa berkarier menjadi

akuntan publik.

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e …………………………………………(1)

Keterangan:

Y = Minat Mahasiswa Berkarier Menjadi Akuntan Publik

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X1 = Tipe Kepribadian

X2 = Penghargaan Finansia

X3 = Prestise

e = Standar Error

3.8.3 Uji Hipotesis

1) Uji Koefisien Determinasi (R2)

22
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan variabel independent menjelaskan variabel-variabel dependen dalam

suatu penelitian. Koefisien determinasi memiliki nilai antara 0 sampai dengan 1.

Jika nilai dari koefisien determinasi mendekati nilai 1 maka semakin besar variasi

yang terkandung dalam variabel independent sehingga dapat mewakili hasil

penelitian yang sebenarnya. Jika nilai koefisien determinasi mendekati atau sama

dengan 0 maka variabel independent tidak memiliki pengaruh pada variabel

dependen.

2) Uji Kelayakan Model (uji F)

Uji F dilakukan untuk menguji model analisis regresi linier berganda sebagai

alat analisis yang digunakan dalam menguji pengaruh variabel independent pada

variabel dependen. Uji F dapat dinyatakan signifikan dan model dinyatakan layak

apabila F atau Probabilities Value memiliki nilai ≤ 0,05.

3) Uji Hipotesis (uji t)

Uji hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh dari variabel independent pada

variabel dependen.

23
DAFTAR RUJUKAN

Dananjaya, N. & Ketut Rasmini. (2019). Pengaruh Pertimbangan Pasar kerja,


Pelatihan Profesional dan Personalitas Terhadap Minat Mahasiswa
Akuntansi Pada Pemilihan Karir. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
29(2), 899-911.

Handayani, Fice. (2021). Pengaruh Gender, Penghargaan Finansial dan


Pertimbangan Pasar Kerja terhadap Minat Berkarir Menjadi Akuntan Publik
Pada Mahasiswa Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Balikpapan.
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, 5(2), 148-158.

Iaiglobal.or.id. (2022). Penilaian Risiko Sektoral Akuntan dan Akuntan Publik.

Diunduh dari
https://web.iaiglobal.or.id/assets/files/file_berita/SRA%202022%20AKUN
TAN.pdf

Mudrika, N. (2011). Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myer Briggs


TypeIndicator).http://dewihardiningtyas.lecture.ub.ac.id/files/2012/04/mbti
.pdf

Putri, K. & Gede Wirakusuma. (2017). Pengaruh Lingkungan Kerja, Nilai-nilai


Sosial, Pertimbangan Pasar Kerja dan Personalitas Pada Pemilihan Karir
Akuntan Publik. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 19(1), 1-26.

Ridwan, M., & Ahmad Basid. (2020). Pengaruh Persepsi, gender dan tipe
Kepribadian Mahasiswa Terhadap Pemihlihan Karir Mahasiswa Akuntansi
Sebagai Akuntan Publik. Wacana Ekonomi (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan
Akuntansi), 19(1), 43-57.

Rakhma, A., & Lukman Pakaya. (2023). Analisis Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Karir Sebagai Akuntan Publik. Jambura Accounting
Reviewe. 4(1), 144-158.

Siska, S. & Salma Taqwa. (2017). Pengaruh Penghargaan Finansial, Pertimbangan


Pasar Kerja dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Menjadi Akuntan

24
Publik: Studi Empiris Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Negeri dan
Swasta Kota Padang. Wahana Riset Akuntansi, 5(2) , 1029-1044

Santoso, A. Determinan Niat Memilih Karier Akuntan Publik Melalui Motivasi


Ekstrinsik Sebagai Variabel Mediasi. Webinar dan Call for Paper Fakultas
Ekonomi Universitas Tidar 2022. 231-249.

Warsitasari, S. & Putra Astika. (2017). Pengaruh Motivasi, Persepsi, Penghargaan


Finansial, Pasar Kerja dan Pengakuan Profesional Pada Pemilihan Karir
Akuntan Publik. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 21(3), 2222-
2252.

Wijayanti, R., Noviansyah Rizal & Riza Bahtiar. (2021). Metode Penelitian
Kuantitatif: Buku Ajar Perkuliahan Metodologi Penelitian Bagi Mahasiswa
Akuntansi & Manajemen (Edisi 3). Jawa Timur: Widya Gama Press.
http://repository.itbwigalumajang.ac.id/1073/1/Ebook%20Metode%20Pen
elitian%20Edisi%203.pdf

Yuliana, V. & Maria Mediatrix. (2019). Pengaruh Persepsi Mengenai Profesi


Akuntan Publik, Motivasi, dan Kecerdasan Adversity Terhadap Minat
Menjadi Akuntan Publik. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 26(1),
146-174.

Zhan, C. (2015). Money v.s. Prestige: Cultural Attitudes and Occupational Choices.
Labour Economics, 32, 44–56.

25

Anda mungkin juga menyukai