Diajukan oleh:
NIM : 2007531091
i
BAB I
PENDAHULUAN
Karier merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karier adalah perkembangan dan
kemajuaan seseorang dalam kehidupan, pekerjaan, dan sebagainya. Pertimbangan
minat dan bakat yang dimiliki oleh seseorang menjadi hal yang penting dalam
pemilihan karier. Dengan pertimbangan tersebut, diharapkan seseorang dapat
memiliki karier yang sesuai dengan minat dan bakatnya sehingga dapat
memberikan prospek pekerjaan yang menjanjikan di masa depan. Pemilihan karir
akan lebih difokuskan pada saat seseorang akan beranjak ke jenjang pendidikan
perguruan tinggi. Hal ini di sebabkan karena seseorang akan memilih program studi
yang sesuai dengan tujuan karir yang ingin dicapai.
Sumber:Datadoks.katadata.co.id, 2021
1
menjanjikan. Mahasiswa akuntansi yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana
dapat berkarir di bidang akuntansi salah satunya yaitu Akuntan publik.
Sumber: iaiglobal.or.id
2
Berdasarkan gambar 1.2, jumlah Akuntan Publik di Indonesia mengalami
peningkatan yang tidak terlalu signifikan pada tahun 2018 hingga tahun 2021.
Kemudian mengalami penurunan pada tahun 2022 dari 1446 menjadi 1425 Akuntan
Publik. Jumlah tersebut sangat berbanding terbalik dengan jumlah penduduk di
Indonesia pada tahun 2022 yang terdata pada badan pusat statistik (BPS) yaitu
sebanyak 275.770.000 penduduk.
Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong
manusia untuk mencapai tujuan (Dewi, 2018). Seseorang yang memiliki minat
terhadap suatu objek, cenderung untuk memberikan perhatian dan merasa senang
yang lebih besar terhadap objek tersebut. Minat mahasiswa untuk berkarier sebagai
akuntan publik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut
diantaranya kesesuaian tipe kepribadian yang dimiliki seseorang dengan karier
yang dipilihnya, penghargaan finansial dan prestise dari profesi yang dipilih.
Tipe kepribadian merupakan sifat yang dimiliki oleh setiap individu yang sudah
terbentuk sejak kecil sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar dari individu
3
tersebut. Hal tersebut dapat memprediksi minat mahasiswa untuk berkarier menjadi
akuntan publik karena kesesuaian tipe kepribadian mahasiswa dengan profesi
akuntan publik, maka mahasiswa tersebut akan cenderung akan memilih profesi
sebagai akuntan publik.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka topik penelitian ini
adalah “Pengaruh Tipe Kepribadian, Penghargaan Finansial, dan Prestise
Terhadap Minat Mahasiswa Berkarier Menjadi Akuntan Publik” Studi
empiris pada mahasiswa S1 Akuntansi di Universitas Udayana
4
1) Apakah tipe kepribadian pada minat mahasiswa akuntansi berkarier menjadi
akuntan publik.
2) Apakah penghargaan finansial berpengaruh pada minat mahasiswa
akuntansi berkarier menajdi akuntan publik
3) Apakah Prestise berpengaruh pada minat mahasiswa akuntansi berkarier
menjadi akuntan publik
1) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan dalam
memperluas wawasan serta menjadi bukti empiris mengenai pengaruh tipe
kepribadian, penghargaan finansial, dan Prestise terhadap minat mahasiswa
akuntansi berkarier menjadi akuntan publik. Penelitian ini juga diharapkan
dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan
peneltian terkait dan dapat memperjelas penelitian terdahulu
2) Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak Perguruan Tinggi
Universitas Udayana sebagai upaya guna meningkatkan dan menciptakan
program-program terkait profesi akuntansi publik sehingga dapat
meningkatkan minat mahasiswa akuntansi berkarier menjadi akuntan
publik.
5
BAB II
Pada sub bab kajian pustaka dibahas mengenai teori-teori yang melandasi
penelitian ini serta membahas mengenai setiap variabel dalam penelitian secara
rinci berdasarkan teori. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Theory of
2.1.2 Minat
6
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
di luar diri.
a. Adanya keinginan dan kemauan yang ada pada diri seseorang terhadap sesuatu;
b. Adanya kemauan yang dimaksimalkan melalui tindakan demi menciptakan
tujuan yang diinginkan;
c. Adanya rasa percaya diri atau motivasi terhadap kemampuan yang dimiliki
Minat dapat menjadi salah satu hal yang memiliki pengaruh cukup besar dalam
pencapaian prestasi pada suatu pekerjaan atau karier. Suatu pekerjaan tidak akan
berjalan dengan baik apabila seseorang tidak memiliki minat terhadap pekerjaan
tersebut. Pada umumnya, seseorang akan memilih karier yang disukai dan dirasa
memiliki dampak positif bagi jenjang karirnya dikemudian hari. Penentuan pilihan
sesuai dengan minat juga berlaku bagi mahasiswa untuk berkarier. Dalam penelitian
ini, minat mahasiswa tersebut dikaitkan dengan minat mahasiswa akuntansi untuk
menjadi Akuntan Publik. Jika seorang mahasiswa merasa bahwa akuntan publik
adalah pilihan karier yang disukai, maka minat mahasiswa tersebut akan lebih
terarah untuk menjadi akuntan publik. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi
tinggi rendahnya minat mahasiswa berkarier menjadi akuntan publik. Faktor
pertama adalah kesesuaian tipe kepribadian mahasiswa untuk berkarier menjadi
akuntan publik, faktor kedua adalah penghargaan finansial yang diperoleh dari
profesi akuntan publik tersebut dan faktor terakhir yang mempengaruhi adalah
prestise dari profesi akuntan publik itu sendiri di mata masyarakat umum.
2.1.3 Karier
7
Menurut Handoko (2014), konsep dasar karir dapat diartikan dalam tiga tahap
pengertian:
1. Memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah.
2. Berpengalaman dalam praktik memberikan jasa assurance.
3. Berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Memiliki Nomor Pokok Wajib pajak.
8
5. Tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin akuntan
publik.
6. Tidak pernah dipidana yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih
7. Menjadi anggota asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri.
8. Tidak berada dalam pengampunan.
Kepribadian berasal dari diri individu itu sendiri dan bukan bawaan dari
lahir melainkan terbentuk dari lingkungan sekitarnya. Setiap individu tentu akan
memiliki tipe kepribadian yang berbeda-beda. Hal ini karena pengalaman-
pengalaman yang dialami oleh seorang individu membuat mereka memiliki cara
pandang yang berbeda dalam berperilaku.
9
tunjangan lain dalam bentuk uang. Rivai (2017) menyatakan bahwa penghargaan
finansial memiliki beberapa komponen, antara lain: kompensasi langsung seperti
gaji, upah, dan insentif serta kompensasi tidak langsung seperti asuransi dan uang
liburan yang dibayarkan oleh perusahaan.
2.1.7 Prestise
yang akan dibuat oleh seorang peneliti yang merupakan hubungan antar variabel
Tipe Kepribadian
(X1)
H1 (+)
10
2.3.1 Pengaruh Tipe Kepribadian terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi
Mahasiswa Akuntansi
11
H2 : Penghargaan Finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
12
BAB III
METODE PENELITIAN
13
Pengaruh Tipe Kepribadian, Penghargaan Finansial dan Prestise
pada Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarier sebagai Akuntan Publik
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Hipotesis Penelitian
14
3.4 Variabel Penelitian
Pada sub bab variabel penelitian dibahas mengenai identifikasi variabel dan
definisi operasional variabel.
perubahan variabel lain ( et al., 2021). Variabel terikat dalam penelitian ini
dengan Y.
(Ratna et al., 2021). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Tipe
atribut atau nilai dari suatu objek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang
kesimpulannya.
15
Minat mahasiswa berkarier menjadi akuntan publik merupakan rasa tertarik
yang tinggi, disertai dengan perasaan senang yang dapat memengaruhi tingkah laku
dilakukan oleh Amalia (2017) menyebutkan bahwa indikator yang digunakan untuk
atau lingkungan sekitarnya yang menjadi ciri atau sifat khas dari seseorang tersebut.
karir dari seseorang tersebut. Jika tipe kepribadian yang dimiliki sesuai dengan
profesi akuntan publik, maka minat berkarier menjadi akuntan publik akan lebih
besar. Dalam penelitian ini, tipe kepribadian akan diukur menggunakan Myers-
Dalam MBTI terdapat empat dimensi kepribadian yang terdiri dari cara
16
(sensing) atau N (Intuition), cara individu membuat keputusan atau kesimpulan T
(thinking) atau F (feeling) dan cara individu menghadapi dunia luar J (judging) atau
P (perceiving). Dari empat aspek tersebut membentuk enam belas tipe preferensi
kepribadian, yaitu ESTJ, ESTP, ESFJ, ESFP, ENTJ, ENTP, ENFJ, ENFP, ISTJ,
ISTP, ISFJ, ISFP, INTJ, INTP, INFJ dan INFP. Indikator untuk variabel tipe
(2011).
17
4) Prestise (X3)
3.5.1 Populasi
Angkatan 2020 dan 2021 Universitas Negeri dan Swasta di Provinsi Bali. Alasan
Angkatan 2020 dan 2021 telah memiliki rencana atau pemikiran alternatif
mengenai apa yang akan mereka lakukan setelah kelulusannya serta mereka telah
18
3.6 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Kuantitatif. Data
kuantitatif dalam penelitian ini berupa scoring terhadap tanggapan responden dari
hasil pengisian kuesioner yang disebar dan disajikan dalam bentuk Skala Likert
lima poin.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh sengan survei lapangan yang
menggunakan semua metode pengumpulan data original (Ratna et al., 2021). Data
primer dalam penelitian ini berupa hasil jawaban kuesioner oleh responden. Data
Sekunder adalah data yang diperoleh melalui media perantara atau diperoleh secara
tidak langsung. Data sekunder dalam penelitian ini adalah juumlah akuntan publik
iaiglobal.
ini kuesioner yang disebarkan berupa kuesioner online melalui google form.
Kuesioner ini terdiri dari pertanyaan terbuka yang berisikan data diri responden
19
Metode pengukuran data dari pertanyaan tertutup menggunakan Skala Likert
1. Uji Validitas
sejauh mana suatu kuesioner yang diajukan dapat menggali data atau informasi
yang diperlukan. Apabila hasil dari uji validitas ini dinyatakan tidak valid, maka
pertanyaan yang diajukan oleh peneliti pada kuesioner tersebut. Dalam penelitian
ini, instrument penelitian dikatakan valid apabila memiliki nilai r lebih besar dari
0,3 (sugiyono, 2017:455). Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan
2. Uji Reliabilitas
Uji Realibilitas atau keandalan dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana
kustioner yang diajukan dapat memberikan hasil yang tidak berbeda, jika dilakukan
pengukuran kembali terhadap subyek yang sama pada waktu yang berlainan (Ratna et al.,
2021: 73). Uji reliabilitas dilakukan apabila pertanyaan yang diajukan telah valid.
Suatu kuesioner dikatakan reliable jika cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6
20
(Syafina, 2019: 59). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan
memberikan gambaran atas data yang telah dikumpulkan dalam suatu penelitian
menjadi sebuah informasi yang lebih mudah untuk dipahami. Penyajian data
statistik deskriptif biasanya dalam bentuk diagram atau tabel. Analisis statistic
deskriptif terdiri dari nilai mean, median, maksimum, minimum, dan standard
deviation.
Uji asumsi klasis dilakukan setelah uji kualitas data telah terpenuhi. Uji
asumsi klasik perlu dilakukan karena dalam penelitian ini menggunakan regresi
linear berganda sebagai alat analisis. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam
1) Uji Normalitas
penelitian atau residual telah terdistribusi normal atau tidak dalam suatu model
2) Uji Multikolinearitas
masing variabel dalam model regresi. Dasar keputusan yang dapat di ambil dalam
pengujian multikolinearitas adalah jika terdapat nilai yang tidak lebih tinggi dari 10
21
pada Variance Inflation Faktor (VIF) dan terdapat nilai yang tidak kurang dari 0,10
pada nilai Tolerance, maka dapat disimpulkan bahwa model dapat digunakan dalam
3) Uji Heteroskedastisitas
yang tidak sama dari residual pada model regresi. Tingkat heteroskedastisitas suatu
data dapat diukur dengan Uji Glesjer. Jika nilai probabilitas lebih dari 0,05 maka
akuntan publik.
Keterangan:
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
X1 = Tipe Kepribadian
X2 = Penghargaan Finansia
X3 = Prestise
e = Standar Error
22
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa besar
Jika nilai dari koefisien determinasi mendekati nilai 1 maka semakin besar variasi
penelitian yang sebenarnya. Jika nilai koefisien determinasi mendekati atau sama
dependen.
Uji F dilakukan untuk menguji model analisis regresi linier berganda sebagai
alat analisis yang digunakan dalam menguji pengaruh variabel independent pada
variabel dependen. Uji F dapat dinyatakan signifikan dan model dinyatakan layak
Uji hipotesis dilakukan untuk menguji pengaruh dari variabel independent pada
variabel dependen.
23
DAFTAR RUJUKAN
Diunduh dari
https://web.iaiglobal.or.id/assets/files/file_berita/SRA%202022%20AKUN
TAN.pdf
Ridwan, M., & Ahmad Basid. (2020). Pengaruh Persepsi, gender dan tipe
Kepribadian Mahasiswa Terhadap Pemihlihan Karir Mahasiswa Akuntansi
Sebagai Akuntan Publik. Wacana Ekonomi (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan
Akuntansi), 19(1), 43-57.
24
Publik: Studi Empiris Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Negeri dan
Swasta Kota Padang. Wahana Riset Akuntansi, 5(2) , 1029-1044
Wijayanti, R., Noviansyah Rizal & Riza Bahtiar. (2021). Metode Penelitian
Kuantitatif: Buku Ajar Perkuliahan Metodologi Penelitian Bagi Mahasiswa
Akuntansi & Manajemen (Edisi 3). Jawa Timur: Widya Gama Press.
http://repository.itbwigalumajang.ac.id/1073/1/Ebook%20Metode%20Pen
elitian%20Edisi%203.pdf
Zhan, C. (2015). Money v.s. Prestige: Cultural Attitudes and Occupational Choices.
Labour Economics, 32, 44–56.
25