PENDAHULUAN
yang dibutuhkan juga bergantung pada karir atau profesi yang akan dipilih.
tersebut adalah karir dalam bidang akuntansi. Karir dalam bidang akuntansi
cukup luas antara lain akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik
sarjana akuntansi dapat memilih berprofesi sebagai akuntan publik atau non
akuntan publik ini berguna bagi pihak – pihak yang terkait dengan laporan
pengambil keputusan.
Pada saat ini profesi akuntansi menjadi sorotan tajam bagi para pelaku
bisnis dan masyarakat dianggap sebagai salah satu pihak yang mampu
tantangan intelektual dan pengalaman belajar yang tidak ternilai. Karir ini
karena itu wajar jika minat mahasiswa akuntansi untuk masuk dalam profesi
ini juga besar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya persaingan ketat dalam
khususnya yang masuk dalam the big four (andriati, 2004 dalam Dyah
Nilamsari, 2008)
karir apa yang akan dijalaninya, antara lain adalah Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK), karena orang yang cerdas akan lebih bebas untuk menentukan jenis
karir yang akan dijalaninya dan bisa berharap imbalan yang lebih baik untuk
kecerdasannya itu (Hj. Retnawati Siregar, 2006). Bahkan akhir - akhir ini
untuk dapat diterima bekerja diperusahaan atau instansi tersebut. IPK telah
persyaratan IPK saja belum cukup karena disinyalir belum menjamin kualitas
seorang alumni. IPK boleh tinggi tetapi prestasi kerja belum tentu. Lagi pula
IPK alumni dari suatu perguruan tinggi lainnya. Barangkali ini merupakan
dunia kerja dapat dengan tepat memilih karir yang akan dijalankannya
sehingga mahasiswa akuntansi yang sudah lulus dan siap terjun dalam dunia
tuntutan dalam pekerjaan, apalagi profesi akuntan pada masa yang akan
prospek yang cerah karena profesi ini memberikan tantangan intelektual dan
(2002), profesi akuntan publik bisa termasuk profesi termahal karena sumber
pendapatan terbesar dari akuntan publik telah bergeser dari jasa audit ke jasa
konsultasi manajemen.
mahasiswa.
hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Trirorania (2004) dalam
ini berbeda dengan Nanang Agus Suyono (2014), yang menyatakan bawha
public.
ini berbeda dengan hasil penelitian Dian Putri Merdekawati dan Ardina Ika
pemilihan karir akuntan public. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan
hasil penelitian Anna Kania Widiatami dan Nur Cahyonowati (2013), yang
public.
hasil penelitian ini berbeda dengan hasil Nanang Agus Suyono (2014), yang
akuntan public.
Tabel 1.1
Cirebon
Tahun 2012-2014
1 2012 9
2 2013 16
3 2014 20
Total 45
akuntansi tidak tertutup pada profesi akuntansi saja, banyak pilihan profesi
yang dapat dijalani oleh mereka tergantung faktor-faktor yang melatar
MUHAMMADIYAH CIREBON)”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
bermanfaat bagi.
1. Bagi Penulis
2. Bagi Mahasiswa
3. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah
dalam system pendidikan akuntan yang relevan dalam dunia kerja saat
ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian terdahulu
pemilihan karir menjadi akuntan publik telah dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya:
Metode Yang
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Digunakan
1. Johan Dwinanda analisis faktor – Hasil analisis Uji validitas,
(2014) faktor yang menunjukkan uji reabilitas,
mempengaruhi variable analisis
mahasiswa penghargaan
akuntansi dalam
statistik
finansial, pelatihan
pemilihan karir profesional, nilai- deskriptif,
menjadi auditor nilai sosial, analisis regresi
pada instansi lingkungan kerja logistik, matrik
swasta dan berpengaruh klasifikasi.
pemerintah. signifikan terhadap
pemilihan karir, akan
tetapi untuk variabel
personalitas dari
hasil analisis
menunjukkan tidak
terdapat pengaruh
signifikan terhadap
pemilihan karir
sebagai
auditor pemerintah
atau auditor pada
instansi swasta pada
mahasiswa akuntansi
2. Ardiani Ika Persepsi Hasil pengujian telah Uji validitas,
Sulistyawati mahasiswa membuktikan bahwa uji reliabilitas,
Nina Ernawati akuntansi ada perbedaan dan uji
Netty Sylviana mengenai faktor- persepsi mahasiswa Kruskal-Wallis
(2013) faktor dalam pemilihan
mempengaruhi karir gaji, pelatihan
pemilihan karir profesional,
pengakuan
keprofesionalan,
linkungan kerja dan
pertimbangan pasar
tenaga kerja
merupakan hal-hal
yang bisa
menyebabkan
perbedaan persepsi
dalam pemilihan
karir. Sedangkan
nilai sosial dan
kepribadian
bukanlah faktor yang
menyebabkan
perbedaan persepsi
mahasiswa
3. Dian Putri Faktor-Faktor Hasil penelitian ini Analisis regresi
Merdekawati yang menunjukkan bahwa logistic
Ardiani Ika Mempengaruhi ada pengaruh dalam
Sulistiawati Pemilihan Karir pilihan mahasiswa
(2011) Akuntan Publik akuntansi sebagai
dan Non Akuntan akuntan publik,
Publik akuntan perusahaan,
pendidik akuntansi,
dan akuntan
pemerintah yang
mengkaji faktor-
faktor keuangan
reward, pelatihan
profesional,
pengakuan
profesional, nilai-
nilai sosial,
lingkungan kerja,
tenaga kerja
pertimbangan pasar
dan kepribadian
2. Landasan Teori
pribadi karyawan. Oleh karena itu, teori ini berfokus pada tiga
mendorong kinerja.
tersebut.
oleh pengharapan akan karir yang akan mereka pilih apakah karir
karir yang dipilihnya ini dapat memberikan apa yang mereka inginkan
personalitas.
yang sangat strategis dalam dunia bisnis. Hal ini didasarkan atas
manajemen.
utama.
kompleks.
laporan auditan.
Mulyadi (1992:27) mendefinisikan akuntan publik sebagai
berikut:
itu, akuntan publik juga menjual jasa lain kepada masyarakat seperti,
teknis yang mempunyai cukup arti pula bahwa akuntan harus mengikuti
2002).
(Mulyadi, 2002):
junior.
publik.
yang telah disebutkan di atas atau oleh dua orang atau lebih yang
pembukuan.
dan jam kerja serta persaingan ketat antar kantor akuntan publik
Pada saat yang sama, biaya operasi kantor akuntan publik juga
mengalami tingkat stres yang paling rendah di antara yang lain dan
berpindah kerja (Sanders et al., 1995). Selain itu kantor akuntan publik
daripada kantor akuntan publik lokal atau regional (Gaertner dan Ruhe,
1989).
1. Penghargaan Finansial
2. Pelatihan Profesional
publik. Hal ini berarti bahwa dalam memilih profesi, tidak hanya
lingkungan kerja yang lebih variatif ini maka perlu pelatihan kerja
2003).
3. Pengakuan Profesional
al, 2003).
akuntan publik. Hal ini berarti bahwa dalam memilih profesi tidak
4. Nilai-nilai Sosial
yang dipilih.
5. Lingkungan Kerja
memiliki pasar kerja yang lebih luas akan lebih diminati daripada
publik.
perusahaan.
Menurut Wheeler (1983), pertimbangan pasar kerja (job
7. Pencapaian Akademik
dari sesuatu kegiatan. Untuk mengetahui dari hasil dari belajar ini
1. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Penghargaan Finansial (X1)
2. Hipotesis
karir yang lain. Hal ini disebabkan semakin besar perusahaan atau
diterima oleh akuntan publik juga akan semakin tinggi. Oktavia (2005)
hipotesis yaitu:
hipotesis yaitu:
akuntan publik.
tidak rutin, lebih atraktif dan banyak tantangannya, tidak dapat dengan
akuntan publik.
yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan
sesuatu kegiatan. Untuk mengetahui hasil dari belajar ini dibuat suatu
bentuk nilai yang bersifat kualitatif dalam rentang angka 0-4 atau A,
mutu output dari suatu jenjang pendidikan dapat dilihat dari prestasi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
a. Populasi
b. Sampel
dijadikan sampel.
berjumlah 45 mahasiswa.
3. Sumber Data
(Hakim, 2009) data yang digunakan penelitian ini adalah data
primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara
langsung dati objek yang diteliti. Data primer ini diperoleh melalui
studi – studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain,
efisiensi waktu.
5. Instrument penelitian
dimana responden diminta membubuhkan tanda silang (x) pada salah satu
Tabel 3.1
Operasional variable
Operasional variable
deskriptif yang menunjukkan angka kisaran teoritis dan kisaran aktual, rata-
dahulu dilakukan dua macam pengujian, yaitu uji validitas dan reliabilitas
a. Uji Validitas
variable dengan skor total adalah 0,005. Jika nilai signifikansi lebih
variable penelitian.
b. Uji Reliabilitas
hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang akan
sisisya melebar sampai tidak terhingga. Distribusi dat tidak normal, karena
b. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah did ala model analisis
diliat dari tolerance value dan nilai variance inflasion factor (VIF). Model
tolerance di atas 0,1 atau VIF di bawah 10. Apabila tolerance variance di
bawah 0,1 atau VIF di atas 10, maka terjaadi multikolinieritas (Ghozali,
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi
Menurut waktu atau ruang hal ini mempunyai arti bahwa suatu tahun
Mujadidi, 2011). Terjadinya korelasi antara data menurut waktu dan ruang
menyebabkan uji F dan uji t menjadi tidak akurat. Untuk mendeteksi ada
Tabel 3.3
Pengukuran Autokorelasi
2006 dala Opiyana, 2011). Selain dapat dideteksi dengan menggunakan uji
e. Uji Linieritas
Davidson (MWD).
Y = α + b1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + b4 X 4 + b5 X5 + b6 X 6 + b7 X 7 + b8 X 8 +
e………
Keterangaan:
e : Variabel lain
diukur dari goodness of fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur
dari nilai koefisien determinasi, nilai statistic F, nilai statistik t, yaitu sebagai
berikut:
pengaruh yang dominan terhadap variable terikat. Jika hasil t hitung> t tabel
serta memiliki R² yang paling besar diantara variable bebas lain maka
Jika t hitung > t tabel atau t hitung >t tabel maka H0 ditolak.
5. Perumusan Hipotesis:
akuntan publik.
Table 4.1
Laki-laki 20 28,1
Perempuan 25 71,9
Jumlah 45 100
Table 4.2
Statistik Deskriptif
Pada table 4.2 menunjukan bahwa responden yang menjawab pada variabel
gaji diperoleh skor dengan rat-rata sebesar 7.16. Variabel pelatihan propesional
diperoleh skor dengan rata-rata sebesar 15.53. Variabel nilai-nilai social diperoleh
skor dengan rata-rata sebesar 19.06. Variabel lingkungan kerja diperoleh skor dengan
rata-rata sebesar 22.44. Variabel pertimbangan pasar kerja diperoleh skor dengan
rata-rata sebesar 6.78. Variabel pencapaian akademik diperoleh skor dengan rata-rata
sebesar 4.25.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
dilakukan dua macam pengujian, yaitu uji validitas dan realibilitas. Ketepatan
apabila data yang dipakai adalah data yang tidak valid dan reliable.
a. Uji Validitas
apabila mampu memberikan hasil ukujran yang yng sesuai dengan maksud
penelitian ini dapat dilihat dan disajikan pada table 4.3 dibwah ini:
Table 4.3
Nilai
Nomer Item Keterangan
r hitung r tabel
Variabel Gaji
Pada table 4.3 dapat disimpulkan bahwa semua item dari variabel gaji,
pertimbangan pasar kerja, pencapaian akademik adalah signifikan, sebab r hitung ≥ r tabel .
Dengan demikian, semua item pernyataan angket dapat dikatakan valid dan dapat
b. Uji Reliabilitas
Croanbach’ Alpha > 0.60. Reliabilitas setiap variabel dapat dilihat pada table
Table 4.4
Hasil uji reliable pada table 4.4 yang dilakukan dengan bantuan
a. Uji Normalitas
Table 4.5
Standardized Residual
N 32
Normal parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation .87988269
Most Extreme Differences Absolute .210
Positive .106
Negative -.210
Kolmogorov-Smirnov Z 1.189
Asmp.Sig. (2-tailed) (0.118) > α = 5% (0.05) oleh karena itu distribusi data
bebas (independen) dalam regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi antara variabel bebas. Ada atau tidaknya multikolinearitas dapat
Table 4.6
Coefficientsᵅ
Collinearity Statistick
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa setiap variabel independen memiliki nilai
Variance Inflation Factor (VIF) berada sekitar 1 sampai 10, demikian juga hasil
tolerance value lebih dari 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
c. Uji Heteroskedastisitas
lain. Pengujian ini menggunakan grafik Scatterplot atau nilai prediksi variabel
Ketika pada grafik terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
heteroskedastisitas.
Table 4.7
Coefficientsᵅ
Unstandardizer Standardizer
coefficients coefficients
Model
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .906 1.339 .677 .505
gaji atau penghargaan finansial .068 .266
.050 1.350 .190
pelatihan professional -.076
.080 -.267 -.947 .348
pengakuan professional
-.051
.027 .054 -.221 .716 .353
nilai-nilai social
lingkungan kerja -.018 .038 .165 -508 .481
pertimbangan pasar kerja
-.020 .036 -.114 -.285 .616
pencapaian akademik
.027 .070 .491 1.598 .123
signifikansi diatas 5%atau lebih dari 0.50, sehingga dpat disimpulkan bahwa
d. Uji Linearitas
menggunakan MWD test. Dengan menggunakan MWD test ini, model dikatakan
Table 4.8
Coefficientsᵅ
Unstandardizer Standardizer
Coefficients coefficients
Model
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .906 1.339 .677 .505
gaji atau penghargaan finansial .068 .266
.050 1.350 .190
pelatihan professional -.076
.080 -.267 -.947 .348
pengakuan professional
-.051
.027 .054 -.221 .716 .353
nilai-nilai social -.018 .038 .165 -508 .481
lingkungan kerja
-.020 .036 -.114 -.285 .616
pertimbangan pasar kerja
.0425 1.584 .040 .268 .791
pencapaian akademik
Dari analisis mengunakan SPSS for Windows 17.0 dapat diketahui bahwa
nilai sig-t untuk Z1 = 0.791 lebih dari α = 5%. Oleh karena itu model linear.
Dalam penelitian ini, nilai koefisien determinasi yang dipakai adalah nilai
Tabel 4.9
Model Summary
karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi sebesar 0.457. Hal ini
dependen karena nilai R mendekati satu. Selanjutnya, hasil uji tersebut juga
Uji F
ANOVAᵇ
Total 32.719 31
taraf probabilitas sebesar 0.002. karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05,
coefficients
Tabel 4.11
Uji t
Coefficientsᵅ
Unstandardizer Standardizer
Coefficients coefficients
Model
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .906 1.339 .677 .505
gaji atau penghargaan finansial .068 .266
.050 1.350 .190
pelatihan professional -.076
.080 -.267 -.947 .348
pengakuan professional
-.051
.027 .054 -.221 .716 .353
nilai-nilai social
Hasil t-hitung pada tabel 4.11, maka dapat dijelaskan pengaruh masing-
1. Variabel penghargaan finansial (X1) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar
dari nilai t-tabel (2,258 > 1,911) dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
(0,014 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel penghargaan finansial
publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H1) diterima.
2. Variabel pelatihan profesional (X2) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar
dari nilai t-tabel (2,375 > 1,911), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari
0,05 (0,020 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pelatihan profesional
publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H2) diterima.
3. Variabel pengakuan profesional (X3) memiliki nilai t-hitung yang lebih kecil
dari nilai t-tabel (0,163 < 1,911), dan taraf signifikansi yang lebih besar dari
0,05 (0,872 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengakuan
pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan
4. Variabel lingkungan kerja (X4) memiliki nilai t-hitung yang lebih kecil dari
nilai t-tabel (0,498 < 1,911), dan taraf signifikansi yang lebih besar dari 0,05
(0,620 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja secara
sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain,
5. Variabel nilai-nilai sosial (X5) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari
nilai t-tabel (4,239 > 1,911), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
(0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel nilai-nilai sosial secara
6. Variabel pertimbangan pasar kerja (X6) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar
dari nilai t-tabel (2,711 > 1,911), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari
0,05 (0,008 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pertimbangan pasar
akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H6)
diterima.
7. Variabel pencapaian akademik (X7) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar
dari nilai tabel (2,375 > 1,911), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
(0,020 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel personalitas secara parsial
C. Pembahasan
karir akuntan hanya dipengaruhi dipengaruhi oleh adanya variabel gaji atau
public.
1. Gaji atau Penghargaan Finansial
penghargaan finansial (X1) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari nilai t
tabel (2,258 > 1,911) dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,014 <
0,05).
publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H1)
diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
jangka panjang, gaji awal yang lebih tinggi dan kenaikan penghargaan
pendapatan yang diperoleh dari karir yang lain, karena semakin besar
2. Pelatihan Profesional
pelatihan profesional (X2) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari nilai t-
tabel (2,375 > 1,911), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,020 <
publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis (H2)
diterima.
lingkungan kerjanya lebih variatif, karena lingkungan kerja yang lebih variatif
ini maka perlu pelatihan kerja yang lebih banyak daripada karir sebagai
audit dengan baik, tidak cukup hanya dengan bekal pendidikan formal semata
tetapi juga harus ditunjang oleh pengalaman praktek di lapangan dengan jam
3. Pengakuan Profesional
pengakuan profesional (X3) memiliki nilai t-hitung yang lebih kecil dari nilai
t tabel(0,163 < 1,911), dan taraf signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,872
> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengakuan profesional secara
Namun hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Wijayanti (2001)
publik.
4. Nilai-nilai Sosial
nilai sosial (X4) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari nilai t-tabel
(4,239 > 1,911), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel nilai-nilai sosial secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh
masyarakatnya, atau dengan kata lain nilai sesorang dari sudut pandang orang-
seseorang di masyarakat atau nilai seseorang yang dilihat dari sudut pandang
memiliki ciri dan kondisi yang berbeda maka bisa menambah pengetahuannya
di bidang selain akuntansi karena interaksi yang dilakukan tidak hanya dengan
5. Lingkungan Kerja
lingkungan kerja (X5) memiliki nilai t-hitung yang lebih kecil dari nilai t-
tabel (0,498 < 1,911), dan taraf signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,620
> 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel lingkungan kerja secara parsial
akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis
(H5) ditolak.
terjadi didalam lingkungan kerja akuntan publik pada saat ia bekerja nanti
lebih besar daripada pengorbanan yang ia hadapi. Hasil penelitian ini sejalan
pertimbangan pasar kerja (X6) memiliki nilai t-hitung yang lebih besar dari
nilai ttabel (2,711 > 1,911), dan taraf signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
(0,008 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel pertimbangan pasar kerja
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karir sebagai
akuntan public oleh mahasiswa akuntansi atau dengan kata lain, hipotesis
(H6) diterima.
sebagai akuntan publik. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian
akuntan publik.
BAB V
A. Kesimpulan
yang memilih karir sebagai akuntan public terdapat factor gaji, pelatihan
B. Keterbatasan Penelitian
melalui kuesioner.
C. Saran
Adapun saran yang diberikan untuk penelitian yang akan datang sebagai
berikut:
karir sebagai akuntan publik yang tidak diteliti oleh peneliti. Di samping itu
juga menambah metode lain di luar kuesioner untuk mengatasi kelemahan-
3. Bagi akademisi, guna meningkatakan mutu lulusan sebagai pekerja yang siap
kuliah konsentrasi lebih dini kepada para mahasiswa sehingga mereka punya
visi yang lebih baik dalam menentukan profesi apa yang akan digelutinya