Latar Belakang
Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam
untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja adalah sarjana
ekonomi khususnya lulusan dari Jurusan akuntansi universitas negeri maupun swasta.
Perkembangan dalam dunia bisnis harus selalu direspon oleh sistem pendidikan akuntansi
agar dapat menghasilkan sarjana akuntansi yang berkualitas dan siap pakai di dunia kerja.
Agar dapat mencapai tujuan tersebut maka desain pendidikan akuntansi harus relevan
terhadap dunia kerja, dalam hal ini dunia kerja bagi sarjana akuntansi.
Salah satu pekerjaan yang relevan dengan sarjana akuntansi yaitu berprofesi
menjadi Akuntan publik. Profesi akuntan publik sangat berperan penting dalam dunia
bisnis. Didalam bisnis, profesi akuntan memiliki tempat yang istimewa. Seperti halnya
dengan profesi-profesi lainnya, profesi akuntan dituntut harus memiliki keahlian lebih
dalam pada bidang akuntansi. Tidak hanya itu, profesi akuntan dituntut untuk mampu
bertindak secara profesional sesuai dengan etika profesionalisme audit. Hal tersebut
dikarenakan profesi akuntan mempunyai tanggungjawab terhadap apa yang diperbuat
baik terhadap pekerjaannya, organisasinya, masyarakat dan dirinya sendiri. Seperti yang
dikatakan oleh Lutfi Harris dan Ali Djamhuri (2011), “Profesi Akuntan adalah pekerjaan
yang tidak hanya berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup semata, tetapi juga
memerlukan standar-standar kualitas, kode etik profesi sehingga integritas profesi
akuntan senantiasa terjaga, dan akuntan semestinya senantiasa menjaga hubungan baik
dengan lingkungan masyarakat disekitarnya.”
Pada saat ini Indonesia disebut krisis akuntan publik, hal ini di buktikan dengan
hasil pengungkapan oleh Institut Akuntan Publuk Indonesia (IAPI) yang mengungkapkan
bahwasanya Indonesia kekurangan jumlah akuntan public dan masih membutuhkan
profesi tersebut dalam jumlah besar, sebagai antisipasi pertumbuhan sektor bisnis. Ketua
Umum Tarkosunaryo menyebutkan Tahilan memiliki 680.000 perusahaan, dari jumlah
itu yang menggunakan akuntan public sebanyak 62.000 perusahaan. Sedangkan di
Indonesia jumlah perusahaan berdasarkan data wajib pajak badan yang melaporkan surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) tercatat sebanyak 700.000 perusahaan. Dari jumlah itu,
hanya 30.000 perusahaan yang mengunakan eksternal audit (www.CNNIndonesa.com).
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minta mahasiswa akuntansi untuk
terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik, diantaranya yaitu motivasi dari
mahasiswa itu sendiri. Menurut Sardiman (2005:89), Motivasi Diri adalah suatu
motifmotif (daya penggerak) yang menjadi aktif dan berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar karena dari diri individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan
sesuatu. Mahasiswa akuntansi yang memiliki motivasi diri yang kuat untuk menjadi
akuntan publik, pasti akan selalu berusaha sebaik mungkin agar dapat mencapai
keinginanya tersebut. Selain motivasi diri terdapat juga faktor motivasi ekonomi yang
menjadi faktor penentu mahasiswa kuntansi dalam memilik berkarir menjadi akuntan
publik. Motivasi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu dorongan yang timbul dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka pencapaian
penghargaan finansial dan kemampuan ekonominya. Faktor berikutnya yaitu persepsi
mahasiswa akuntansi mengenai profesi akuntan publik. Carol Wade dan Carol Tarvis
(2007:194) berpendapat bahwa persepsi merupakan proses pengaturan dan
penerjemahan informasi sensorik oleh otak. Persepsi dapat dikatakan merupakan salah
satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai
aspek dan gejala di sekitarnya. Mahasiswa Akuntansi dalam mempersepsikan mengenai
profesi akuntan publik bermacam-macam. Ada yang mempersepsikan mengenai akuntan
publik itu positif maupun negatif sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi
keinginanya untuk berprofesi sebagai akuntan publik
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Motivasi Diri, Motivasi
Ekonomi dan Persepsi Mengenai Profesi Akuntan Publik terhadap Minat Mahasiswa
Prodi Akuntansi di STIE AMM Mataram tahun akademik 2017-2018 untuk berprofesi
sebagai akuntan publik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada
sebagian mahasiswa akuntansi di STIE AMM, apabila diberikan pertanyaan mengenai
minat menjadi akuntan publik, mereka masih menyatakan enggan untuk mengambil
profesi tersebut. Penelitian ini dianggap perlu dilakukan karena dengan adanya motivasi
karir, motivasi ekonomi dan persepsi mahasiswa akuntansi tentang profesi akuntan
publik bagaimana nantinya dapat mempengaruhi langsung terhadap minat menjadi
akuntan publik. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Dampak Motivasi Diri, Motivasi
Ekonomi dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Pemilihan Karir Sebagai Akuntan
Publik Pada Mahasiswa Akuntansi STIE AMM Mataram Tahun 2017-2018”
2. Pokok Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka pokok permasalahan pad penelitian ini adalah
Bagaimana dampak motivasi diri, motivasi ekonomi dan persepsi mahasiswa secara
parsial terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik ?
Bagaimana dampak motivasi diri, motivasi ekonomi dan persepsi mahasiswa secara
simultan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik ?
3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu :
Untuk mengetahui dampak motivasi diri, motivasi ekonomi dan persepsi mahasiswa
secara parsial terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik
Untuk mengetahui dampak motivasi diri, motivasi ekonomi dan persepsi mahasiswa
secara simultan terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik
Keterangan :
: Pengaruh Parsial
: Pengaruh Simultan
A.M. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Alhadar, Mochammad Audi. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Sebagai
Akuntan Publik (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi dan PPAk Universitas
Hasanuddin)”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Makassar,
2013)
Aprilyan, Lara Absara dan Herry Laksito.“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi dalam Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik (Studi Empiris pada
Mahsiswa Akuntansi UNDIP dan Mahasiswa Akuntansi UNIKA), (Jurnal, Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang, 2011)
Bilson, Simamora. 2001. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel, Edisi
Pertama, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama
Chan, Andi Setiawan. ”Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi
Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Jurusan Akuntansi”, (Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi, Vol.01, No.01. Januari 2012)
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190125132742-92-363792/indonesia-disebut-krisis-
akuntan-publik
Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP). 2011. Standar Profesional
Akuntan Publik. Jakarta. Salemba Empat.
Luthfi Harris dan Ali Djamhuri. (2001). “Analisis Tentang Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi
Pemilihan Karir Bagi Mahasiswa Akuntansi: Antara Akuntan Publik Versus Non
Akuntan Publik.” TEMA Vol. 2. (2). 116-135
Manz, Charles C. 2007. Manajemen Emosi. Yogyakarta: Think. Manz, Charles C. 2007.
Emotional Discipline, 5 Langkah Menata Emosi Untuk Merasa Lebih Baik Setiap Hari.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Setyawardani, Lydia. 2009. Persepsi Mahasiswa Junior dan Senior terhadap Profesi Akuntan.
Ekuitas Vol 13 No. 1 Maret 2009
Simamora Henry. (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit YKON, Yogyakarta.
Siswoyo. Dkk. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.