Anda di halaman 1dari 9

p-ISSN 2086-3748

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PENYUSUNAN


LAPORAN KEUANGAN

Dian Kurniasari
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Totalwin Semarang

Abstract
Salah satu tujuan dari pendidikan akuntansi di Indonesia adalah untuk
memperkenalkan para mahasiswa dengan etika dan nilai-nilai profesi
akuntansi. Penelitian ini fokus pada keefektifan curiculum dalam
mengembangkan tanggung jawab mahasiswa terhadap pengguna laporan
keuangan. Kami menemukan bahwa etika yang berbeda mempengaruhi
persepsi terhadap laporan keuangan.
Kata kunci: etika, mahasiswa,

PENDAHULUAN sendiri ataupun dari pihak eksternal


Wyatt (2004) dalam bukunya dapat dihadapi.
yang berjudul “Accounting Kemampuan seorang akuntan
Professionalism-They just don’t get untuk dapat mengerti dan peka
it!”menyatakan bahwa salah satu terhadap persoalan etika juga sangat
yang menyebabkan kelemahan dipengaruhi oleh lingkungan di mana
sebagai seorang akuntan adalah dia berada. Dalam hal ini ada salah
prasaan tidak pernah puas atas satu faktor yang dapat
apresiasi yang diberikan sebagai mempengaruhi perilaku seorang
balas jasa atas kinerjanya yang pada akuntan adalah latar belakang
akhirnya melakukan tindakan yang pendidikan.
tidak sesuai etika dan aturan yang Dalam pelaporan informasi
telah ditetapkan. keuangan, pendidikan etika
Beberapa pelanggaran etika memberikan pandangan lebih baik
yang terjadi di Indonesia, baik yang dalam menyajikan laporan keuangan,
dilakukan oleh akuntan publik, yaitu menurut standar etik akuntansi
akuntan intern, maupun akuntan atau dengan perkataan lain dalam
pemerintah seharusnya tidak terjadi kegiatan akuntansi berlaku nilai-nilai
jika setiap akuntan dan calon akuntan akuntansi, yaitu Ketelitian (dalam
mempunyai pengetahuan, pemeriksaan), Kejujuran dan akurasi
pemahaman dan dapat menerapkan (dalam pelaporan), dan Kepentingan
etika secara memadai dalam semua pihak. Ketiga hal tersebut
melaksanakan tugasnya sebagai sebagai nilai yang berlaku dalam
seorang akuntan yang professional. akuntansi, sebab ketiganya bermakna
Sebab seorang akuntan dan berperan besar mendukung
seharusnyabekerja secara seorang akuntan yang dapat
professional yang sepenuhnya menghasilkan apa yang seharusnya
berlandaskan pada standar moral dan atau wajib dilakukan oleh seorang
etika yang ada. Dengan sikap akuntan.
akuntan yang professional maka
tekanan yang muncul dari dirinya
Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (J’MAT) 1
Volume 8 Nomor 1, Mei 2017
Penelitian ini hendak dapat mampu memperpanjang
menganalisis pengaruh pendidikan kelangsungan hidup perusahaan
etika terhadap persepsi mahasiswa kedepannya; (4) tanggungjawab
terhadap penyusunan laporan kepada pengguna informasi dari
keuangan. laporan keuangan yang akan
disajikan, dalam penyajiannya harus
TELAAH PUSTAKA sesuai dengan realita dilapangan
Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan
Laporan keuangan kepercayaan dan keyakinan yang
merupakan informasi yang dapat memadai kepada para pengguna
digunakan digunkan oleh berbagai informasi.
pengguna kepentingan untuk
mengetahui kinerja suatu Persepsi
perusahaan. Namun tidak sedikit Persepsi merupakan
pihak-pihak yang tidak bertanggung pandangan individu-individu
jawab menyalahgunakan untuk terhadap peristiwa yang diterima
kepentingan pribadi. Standar oleh panca indra sehingga individu-
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 individu dapat memahami kejadian
menyatakan laporan keuangan dibuat yang diterima sesuai dengan keadaan
untuk memberikan informasi- pristiwa it terjadi. Muhyadi (dalam
informasi keuangan suatu perusahaan Pangewa, 2004: 55) menyatakan
terhadap semua pihak, baik suatu persepsi timbul karena adanya
masyarakat maupun para pengguna faktor-faktor tertentu yang
informasi tersebut. mempengaruhinya,
Di dalam penyusunan laporan diantaranya individu sendiri,
keuangan, akuntan selalu dituntut peristiwa yang terjadi, dan situasi
untuk bertindak sesuai dengan etika yang dapat membentuk suatu
yg telah ditetapkan. Miftahul persepsi itu sendiri.
Fannani (2006)
menyebukan terdapat 4 (empat) Etika
unsur prilaku yang sesuai dalam Etika digunakan sebagai
penyusunan laporan keuangan, suatu penilaian atau pandangan
diantaranya: (1) kemungkinan salah terhadap prilaku individu. Siagian
saji didalam proses penyusunan (1996) menyatakan etika merupakan
laporan keuangan, yang dalam sesuatu yang sangat penting. Apabila
penyusunannya kondisi dan prilaku seorang individu mampu
menentukan kualitas yang akan melaksanakannyaia dapat
disajikan dalam laporan keuangan; mempengaruhi individu lain untuk
(2) pengungkapan laporan berprilaku sama.Etika mampu
keuangan, dalam hal ini informasi menjadi solusi bagi individu untuk
yang akan disediakan harus sesuai menentukan pilihan dalam
dengan kebutuhan dan dapat berprilaku, etika mampu menuntun
digunakan sebagai informasi dalam individu untuk berprilaku sesuai
pengambilan kebijakan; (3) dalam norma dan nilai sesuai dengan
resiko pengeluaran biaya dapat lingkungan individu tersebut berada,
sebanding dengan manfaat yang akan etika mampu memberikan adaptasi-
diterima oleh perusahaan, dalam hal adaptasi terhadap berbagai
ini manfaat yang diterima
lingkungan dimana individu tersebut program studi akuntansi
beraktivitas. mengungkapkan bahwa: (1) rata-rata

Pengaruh pendidikan etika


terhadap persepsi penyusunan
laporan keuangan
Hasil penelitian Yulianty
&Fitriani (2005) menunjukkan
bahwa pendidikan akuntansi yang
diterima mahasiswa yang
mengajarkan untuk memberikan
prioritas yang lebih tinggi pada
kebutuhan pengguna laporan
keuangan, memiliki pengaruh pada
persepsi terhadap penyusunan
laporan kuangan. Dalam penelitian
tersebut ditunjukkan bahwa
mahasiswa akuntansi secara
keseluruhan juga lebih menolak
manajeman laba dibandingkan
mahasiswa jurusan non-akuntansi.
Sementara itu hasil penelitian
dari Nurita &Wed Radianto
(2008) yang meneliti tentang
perbedaan persepsi mahasiswa
akuntansi terhadap etika
penyusunan laporan keuangan,
antara mahasiswa yang sudah
mengambil mata kuliah
pendidikan etika atau mahasiswa
tingkat akhir dengan mahasiswa
yang belum mengambil mata
kuliah pendidikan etika atau
mahasiswa tingkat awal
menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan persepsi yang
signifikan mengenai laporan
keuangan antara mahasiswa yang
sudah mengambil meta kuliah
pendidikan etika dengan
mahasiswa yang belum mengambil
pendidikan etika.
Menurut Haas (2005) yang
dilakukan untuk mengetahui
pemberian muatan etika pada mata
kuliah pengantar akuntansi keuangan
pada Universitas Negeri dan Swasta
di New York, yang meliputi 44
waktu yang digunakan untuk dipilih secara acak ini adalah
membahas isu etika adalah 3,7 jam mahasiswa jurusan akuntansi
per semester untuk 3 jam
perkuliahan per minggu, (2) jumlah
program studi yang sudah
memasukkan muatan etika dalam
perkuliahan pengantar akuntansi
sebanyak 66%, (3) beberapa
responden memasukkan isu etika
pada mata kuliah intermediate
accounting, auditing, tax, cost
accounting, dan advance
accounting. Terdapatnya isu-isu
etika yang dimasukkan dalam
pelajaran akuntansi keuangan
melatih mahasiswa untuk
membentuk persepsinya dalam
memandang suatu kasus.
Dengan mendasarkan pada
penelitian di atas maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
Ha: Terdapat pengaruh pendidikan
etika terhadap persepsi
mahasiswa dalam
penyusunan laporan
keuangan.

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa akuntansi STIE
Totalwin Semarang. Penelitian ini
menggunakan metode purposive
sampling dengan kriteria
mahasiswa jurusan akuntansi
program S1 semester 7 yang telah
mengikuti mata kuliah auditing dan
etika bisnis dan profesi.

Jenis dan Sumber Data


Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder Data primer
diperoleh secara langsung
dengan memberikan

kuesioner/daftar
pertanyaan pada responden yang
program S1 semester 7 yang telah berikut ini: koefisien KMO yang
mengikuti mata kuliah auditing dan digunakan untuk melihat kecukupan
etika bisnis dan profesi. jumlah sampel penelitian, jika KMO
Adapun rentang penilaian yang > 0,5 sampel dinyatakan
dipakai dalam kuesioner adalah cukup, selanjutnya untuk melihat
1 – 10 untuk mendapatkan data yang valid tidaknya item pernyataan
bersifat interval dan diberi skor atau dilihat dari loading factor, jika
nilai. Untuk dapat dijawab dengan loading factor lebih besar dari 0,4
mudah, maka responden memberikan dinyatakan valid.
tanda  pada skala 1 – 10 yang
tersedia. Skala 1 diartikan sebagai Validitas Keprcayaan terhadap
”sangat tidak setuju” dan skala 10 Pimpinan
diartikan sebagai ”sangat setuju”. Koefisien KMO
Data sekunder dalam penelitian ini menunjukkan angka sebesar
diambil dari buku Laporan Tahunan 0,852, yang menandakan
Hotel. bahwa kriteria kecukupan
jumlah sampel penelitian ini telah
ANALISIS DATA DAN terpenuhi. Sedangkan loading
PEMBAHASAN faktor seluruhnya
Deskripsi Responden menghasilkan loading faktor
Dari 250 kuesioner yang lebih besar dari 0,4 sehingga seluruh
disebar hanya 176 kuesioner yang item dinyatakan valid, dan
dikembalikan. bisa diteruskan dengan menguji
tingkat kehandalan atau
Uji Instrumen reliabilitasnya.
Sebelum dilakukan analisis Hasil olah data menunjukkan
data, terlebih dahulu dilakukan uji bahwa nilai Cronbach Alpha (α)
instrumen terhadap data berupa uji sebesar > 0.60 , sehingga dapat
validitas dan reliabilitas. disimpulkan bahwa instrumen dari
keempat variabel yang digunakan
Uji Validitas dalam penelitian ini reliabel atau
Dilakukan terhadap semua handal untuk dipergunakan.
indicator variable penelitian dengan
teknik factor analysis yang Uji Hipotesis
menghasilkan keluaran (output) Hasil Regresi untuk membuktikan
hipotesis yang diajukan dapat dilihat
pada tebel berikut:
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.421 2.809 3.85 .000
.232 2
pendidikan etika .272 .092 2.72 .003
9
a. Dependent Variable: persepsi mahasiswa Dari hasil regresi diatas terlihat
Hasil uji regresi bahwa koefisien regresi pendidikan
etika dan persepsi
penyusunan laporan keuangan adalah
0,232. Dengan demikian ini berarti
bahwa pendidikan etika
memiliki pengaruh positif terhadap Hasil Uji Determinasi Hasil uji
penyusunan laporan keuangan. deterinasi dapat dilihat pada tabel
berikut:
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .527a .278 .263 3.63512
a. Predictors: (Constant), persepsi mahasiswa

Berdasarkan hasil regresi dapat dalam akuntansi keuangan diperoleh


diketahui adjusted R squared sebesar
0,263. Hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh variabel pendidikan etika
terhadap persepsi laporan keuangan
sebesar 26,3 %, selebihnya sebesar
73,7% dijelaskan variabel lain di luar
penelitian ini.

PEMBAHASAN
Penelitian ini membuktikan
bahwa pendidikan etika berpengaruh
terhadap berpengaruh terhadap
persepsi mahasiswa penyusunan
laporan keuangan. Dengan demikian
penelitian ini mendukung penelitian
sebelumnya.
Hasil penelitian ini
mendukung penelitian Sementara itu
hasil penelitian dari Nurita &Wed
Radianto (2008) yang
menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan persepsi mahasiswa
akuntansi terhadap etika
penyusunan laporan keuangan
antara mahasiswa yang sudah
mengambil mata kuliah pendidikan
etika atau mahasiswa tingkat akhir
dengan mahasiswa yang belum
mengambil mata kuliah pendidikan
etika atau mahasiswa tingkat awal.
Dengan demikian pendidikan etika
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap persepsi mahasiswa.

SIMPULAN & SARAN


Dari penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa muatan etika
berpengaruh signifikan terhadap
persepsi etika mahasiswa.Adanya
pemberian muatan etika dalam
pengajaran/mata kuliah dapat
meningkatkan sensitifitas
mahasiswa terhadap
isu-isu
etika
yangberkembang.
Saran untuk peneliti
berikutnya adalah menambah
beberapa variable yang diduga
mempengaruhi persepsi etis
mahasiswa. Sebab terdapat
kemungkinan persepsi etis
mahasiswa juga dipengaruhi oleh
faktor lain seperti jenis kelamin
atau kecerdasan emosional.

Daftar Pustaka
Nurita dan Wed Radianto,
2008. Persepsi Mahasiswa
Akuntansi Terhadap Etika
Penyusunan Laporan
Keuangan, The 2nd
National Conference
UKWMS
,Surabaya.
Ludigdo, U. dan M. Machfoedz.
1999. Persepsi Akuntan dan
Mahasiswa tentang Etika
Bisnis. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia. Vol.2,
No.1, hal 1- 19.
Utami, W. dan F. Indriawati. 2006.
Muatan Etika dalam
pengajaran

Akuntansi Keuangan dan


Dampaknya terhadap
Persepsi Etika Mahasiswa :
Studi Eksperimen Semu.
Makalah Simposium
Nasional Akuntansi IX.
Ikatan
Akuntansi Indonesia- Indonesia, SNA VIII Solo, 15-
Kompartemen Akuntan 16 September 2005
Pendidik. pp. 1-29. Wulandari dan Sularso. 2002.
Yulianty dan Fitriani, 2005. Persepsi Persepsi Akuntan Pendidik
Mahasiswa Akuntansi dan Mahasiswa Akuntansi
Terhadap Etika Penyusunan terhadap Kode Etik Akuntan
Lporan keuangan, Universitas Indonesia : Studi Kasus di
Surakarta, Perspektif. Vol. 7,
No. 2, hal. 71-87.

Anda mungkin juga menyukai