Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat.
1. Bagaimana perkembangan sejarah akuntansi sejak 1960an secara internasional maupun
nasional? Jawaban: Secara internasional Pada tahun 1960an, teori akuntansi berfokus kepada konsep praktik akuntansi seperti apa yang terbaik. Akhirnya didapatkan konsep informasi statemen keuangan yang berguna. Pada 1966, dibuat A Statement of Basic Accounting Theory olehAmerican Accounting Association (AAA), sebuah draft kerangka konseptual IASB dn FASB (2008). Periode 1956- 1970 diberi label ‘masa normatif’. Hal ini disebut periode normatif karena itu adalah periode ketika teori akuntansi berusaha untuk membangun norma untuk praktik akuntansi terbaik. Berbeda dengan periode ilmiah umum, selama periode ini, peneliti kurang peduli tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam praktek dan lebih peduli tentang pengembangan teori-teori yan ditentukan apa yang harus terjadi. Teori normatif mengadopsi tujuan, sikap dan kemudian menentukan cara mencapai tujuan yang dinyatakan. Mereka memberikan resolusi tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan. Fokus utama dari teori normatif akuntansi selama 1956-1970 adalah dampak dari perubahan harga pada nilai aset dan perhitungan laba. Secara nasional Sistem pembukuan pertama kali muncul di Indonesia dimulai pada sekitar tahun 1642. Kemunculan akuntansi ini ditandai dengan adanya sistem pengenalan yang sudah dilakukan oleh masyarakat tradisional. Pencatatan yang dilakukan ini digunakan untuk memperhitungkan laba rugi perdagangan. Masyarakat tradisional meniru cara yang dilakukan oleh pedagang luar negeri di Indonesia pada saat melakukan pencatatan terhadap barang dagangannya. Negara yang memperkenalkan sistem pencatatan pertama kali di Indonesia adalah Belanda dan Portugis. Bukti tertulis mengenai diterapkannya akuntansi di Indonesia adalah adanya pencatatan pada tahun 1747. Namun, sistem akuntansi yang diterapkan pada saat ini belum mencakup keseluruhan dan hanya didasarkan sesuai kepentingannya saja. Perkembangan akuntansi yang selanjutnya adalah ditandai dengan didirikannya Ikatan Akuntansi Indonesia pada tahun 1957. Pendirian IAI ditujukan agar bisa menjadi wadah dan mengembangkan ilmu pendidikan akuntan di Indonesia. Akuntansi selanjutnya dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan yang disebarkan melalui jenjang pendidikan tinggi. Bentuk perkembangan lainnya adalah dengan banyaknya bisnis mulai dari sektor UMKM sehingga perusahaan besar yang menggunakan sistem akuntansi dalam pelaporan keuangannya. 2. Bagaimana dampak dan perubahan kebijakan akuntansi setelah adopsi International Accounting Standard (IAS) bagi perusahaan sector manufaktur dan komersial? Jawaban: Dampak yang paling signifikan disebabkan dari kebijakan akuntansi baru mengenai revaluasi aset pada nilai wajar dan tarif penyusutan baru yang terkait dengan IAS 16 (properti, pabrik, dan peralatan), 38(aset tidak berwujud), dan 17(sewa). Tidak terdapat peningkatan kualitas laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mengadopsi International Accounting Standards (IAS) 39. Tidak terdapatnya peningkatan kualitas laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mengadopsi IAS 39 disebabkan oleh dua faktor. Pertama, industri perbankan memiliki regulasi dan peraturan yang lebih ketat dibandingkan dengan industri lainnya (Anggraita, 2012). Sebab dalam mengelola laporan keuangan, khususnya instrumen keuangan selain berpedoman pada PSAK 55 yang telah mengadopsi IAS 39 perbankan juga berpedoman pada Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). Kedua, perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tidak memiliki instrumen campuran. Meskipun di dalam PSAK 55 hasil adopsi IAS 39 terdapat aturan yang mengatur atas derivatif melekat, namun peraturan tersebut tidak berpengaruh pada kondisi di Indonesia yang merupakan negara berkembang. 3. Bagaimana pengaruh teori akuntansi keuangan terhadap praktik akuntansi? Jawaban: Terjadinya pergeseran dari teori akuntansi normatif yang berusaha memberi anjuran mengenai praktik akuntansi yang seharusnya dilakukan oleh akuntan dalam proses penyajian informasi keuangan ke arah pendekatan teori positif yang mencoba menjelaskan mengapa praktik akuntansi mencapai bentuk seperti keadaannya sekarang. Penggunaan teori ekonomi dan keuangan dalam studi akuntansi memiliki peran, karena akuntansi tidak terlepas dari disiplin ilmu tambahan. Namun, bagi peneliti akuntansi untuk memenuhi peran yang lebih menonjol dalam pengembangan praktik akuntansi, hipotesis berdasarkan praktik yang mendasari akuntansi perlu diidentifikasi sebagai masukan ke dalam metodologi penelitian positivistik. Penelitian akuntansi positif berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi dan pilihan kebijakan akuntansi dan tidak berfokus pada penetapan praktik akuntansi. 4. Jelaskan makna dari: efficient market hypothesis, positive accounting theory, finance theory, dan information asymmetry. Jawaban: efficient market hypothesis, Dalam pasar saham ada suatu hipotesis yang terkenal yaitu hipotesis pasar efisien. Hipotesis ini menjelaskan konsep keterkaitan antar harga saham dan informasi. Harga yang terjadi di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada. positive accounting theory Positive accounting theory atau bisa disingkat PAT merupakan cabang penelitian akuntansi yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik dalam akuntansi. PAT mengamati fenomena akuntansi berdasarkan alasan-alasan yang mendasari terjadinya peristiwa. finance theory finance theory adalah studi yang mempelajari bagaimana fenomena psikologi mempengaruhi tingkah laku keuangannya. Tingkah laku dari para para pemain saham tersebut dimana Shefrin (2000) menyatakan tingkat laku para praktisi. information asymmetry. Asimetri informasi merupakan suatu keadaan dimana manajer memiliki akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan. asimetri informasi merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut memiliki keunggulan dan kelebihan informasi mengenai aset yang diperdagangkan dibandingkan dengan pihak lain. 5. Bagaimana pengaruh accounting standard setting terhadap accounting quality? Jawaban: Banyak penelitian sebelumnya telah meneliti peningkatan kualitas akuntansu yang terkait dengan pengumuman standar individu, sebagian besar dari studi ini dan lainya mempertimbangkan konsekuensi ekonomi dari standar akuntansu individu, keputusan untuk mengadopsi lebih awal jika diizinkan, dan relevansi nilai dari jumlah atau pengungkapan yang diakui terkait, pengevaluasian standar akuntansi pada lima dimensi berdasarkan SEC (2005)studi menurut standar akuntansi berbasis objek (SEC 2003 dan FASB 2003). Atribut ini juga memiliki dampak yang berbeda pada kualitas akuntansi yang digunakan secara umum metrik. Apakah kualitas akuntansi mengikat atau tidak juga tergantung pada bagian akuntansi kualitas yang diukur hipotesis yang dapat ditarik yaitu kualitas akuntansi tidak berkaitan dengan Implementasi akuntansi standar. 6. Jelaskan berbagai earnings attributes dari kualitas laba berikut: analysts’ forecasts, earnings persistence, earnings response coefficients, dan accrual quality. Jawaban: analysts’ forecasts adalah satu metode untuk melakukan perencanaan dan pengendalian produksi untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan. Lebih khusus untuk memprediksi permintaan produk di waktu mendatang. earnings persistence mencerminkan kualitas laba perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan dapat mempertahakan laba dari waktu ke waktu dan bukan hanya karena suatu peristiwa tertentu. earnings response coefficients Scott (2019) dan Murwaningsari (2008) mendefinisikan earnings response coefficients (ERC) sebagai ukuran besaran abnormal return saham sebagai respon terhadap komponen unexpected earnnings yang diumumkan oleh perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. accrual quality adalah salah satu ukuran dalam mengukur kualitas laba (earnings quality) yang dilihat dai perspekif akrual perusahaan yang diukur dari besarnya tingkst error pada akrual perusahaan.
7. Jelaskan elemen-elemen teori akuntansi berikut: usefulness, relevance, reliability,
comparability, dan consistency. Jawaban: Usefulness Yang merupakan kemampuan informasi akuntansi keuangan untuk membantu pengguna untuk membuat keputusan yang baik. Relevance Adalah laporan keuangan didalamnya harus memuat informasi yang dapat memengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan dapat memprediksi masa depan. Reliability Adalah kemampuan informasi untuk memberikan keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid. Comparability Merupakan sebuah karakteristik dasar yang dapat meningkatkan kebermanfaatan laporan keuangan. Komparabilitas memungkinkan pengguna laporan keuangan mengidentifikasi perbedaan dan persamaan kinerja keuangan dua perusahaan. Consistency Diartikan sebagai prinsip akuntansi dasar yang digunakan dalam pelaporan keuangan tetap dan digunakan secara konsisten (tidak berubah-ubah metode dan prosedur). 8. Jelaskan postulat-postulat akuntansi berikut: going concern, accounting period, business entity, monetary concepts. Jawaban: going concern Sebagai postulat, going concern menyatakan bahwa entitas akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan proyek, komitmen dan aktivitas, yang sedang berjalan. Going concern mengasumsikan bahwa perusahan tidak diharapkan untuk dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari sekarang. accounting period Yaitu pemisahan segala aktivitas atau transaksi perusahaan berdasarkan periodenya atau bisa disebut umur aktivitas perusahaan. Umur aktivitas perusahaan ini umumnya terbagi atas 4 periode akuntansi yaitu bulanan (monthly), tiga bulanan (quarterly), atau tahunan (annually). Di zaman yang semakin cepat ini, menjadi salah satu tantangan dan tuntutan tersendiri bagi sistim akuntansi di mana harus menyediakan sistim akuntansi yang tidak hanya sekedar efektif dan efisien, melainkan juga real time. Akan tetapi hingga saat ini sepengetahuan penulis belum ada yang dapat menyajikan informasi keuangan secara real time karena tidak efisien. business entity Mengharuskan pengguna untuk memisahkan antara transaksi – transaksi atau aktivitas pribadi (pemilik) dengan transaksi atau aktivitas perusahaan, antara aktivitas bisnis yang satu dengan bisnis yang lainnya sehingga informasi keuangan yang tersaji dalam laporan keuangan benar – benar menggambarkan kondisi keuangan dan performa perusahaan. monetary concepts Artinya setiap data transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus dapat dinyatakan dalam satuan mata uang. Asumsi ini memungkinkan akuntansi untuk mengkuantifikasi setiap transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi ke dalam nilai mata uang. Dengan data kuantitatif yang terukur dan dinyatakan dalam satuan mata uang tersebut, pengguna dapat dapat mengomunikasikan informasi ekonomi dan membuat keputusan ekonomi yang rasional. Singkatnya, asumsi ini mensyaratkan data kuantitatif dan bukan data kualitatif kecuali di olah terlebih dahulu hingga menjadi data kuantitatif.
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda
Pendekatan sederhana untuk investasi pasif: Panduan Pengantar Prinsip-prinsip Teoretis dan Operasional Investasi Pasif untuk Membangun Portofolio Malas yang Berkinerja dari Waktu ke Waktu