Anda di halaman 1dari 8

Nama : Agnes Dewi Anjani

Nim : 19.05.52.0079
Kelas : B1 Akuntansi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat.

1. Bagaimana perkembangan sejarah akuntansi sejak 1960an secara internasional maupun


nasional?
Jawaban:
 Secara internasional
Pada tahun 1960an, teori akuntansi berfokus kepada konsep praktik akuntansi seperti
apa yang terbaik. Akhirnya didapatkan konsep informasi statemen keuangan yang
berguna. Pada 1966, dibuat A Statement of Basic Accounting Theory olehAmerican
Accounting Association (AAA), sebuah draft kerangka konseptual IASB dn FASB
(2008).
Periode 1956- 1970 diberi label ‘masa normatif’. Hal ini disebut periode normatif
karena itu adalah periode ketika teori akuntansi berusaha untuk membangun norma
untuk praktik akuntansi terbaik. Berbeda dengan periode ilmiah umum, selama
periode ini, peneliti kurang peduli tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam praktek
dan lebih peduli tentang pengembangan teori-teori yan ditentukan apa yang harus
terjadi.
Teori normatif mengadopsi tujuan, sikap dan kemudian menentukan cara mencapai
tujuan yang dinyatakan. Mereka memberikan resolusi tentang apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan. Fokus utama dari teori
normatif akuntansi selama 1956-1970 adalah dampak dari perubahan harga pada nilai
aset dan perhitungan laba.
 Secara nasional
Sistem pembukuan pertama kali muncul di Indonesia dimulai pada sekitar tahun
1642. Kemunculan akuntansi ini ditandai dengan adanya sistem pengenalan yang
sudah dilakukan oleh masyarakat tradisional. Pencatatan yang dilakukan ini
digunakan untuk memperhitungkan laba rugi perdagangan.
Masyarakat tradisional meniru cara yang dilakukan oleh pedagang luar negeri di
Indonesia pada saat melakukan pencatatan terhadap barang dagangannya. Negara
yang memperkenalkan sistem pencatatan pertama kali di Indonesia adalah Belanda
dan Portugis.
Bukti tertulis mengenai diterapkannya akuntansi di Indonesia adalah adanya
pencatatan pada tahun 1747. Namun, sistem akuntansi yang diterapkan pada saat ini
belum mencakup keseluruhan dan hanya didasarkan sesuai kepentingannya saja.
Perkembangan akuntansi yang selanjutnya adalah ditandai dengan didirikannya
Ikatan Akuntansi Indonesia pada tahun 1957. Pendirian IAI ditujukan agar bisa
menjadi wadah dan mengembangkan ilmu pendidikan akuntan di Indonesia.
Akuntansi selanjutnya dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan yang disebarkan
melalui jenjang pendidikan tinggi. Bentuk perkembangan lainnya adalah dengan
banyaknya bisnis mulai dari sektor UMKM sehingga perusahaan besar yang
menggunakan sistem akuntansi dalam pelaporan keuangannya.
2. Bagaimana dampak dan perubahan kebijakan akuntansi setelah adopsi International
Accounting Standard (IAS) bagi perusahaan sector manufaktur dan komersial?
Jawaban:
Dampak yang paling signifikan disebabkan dari kebijakan akuntansi baru mengenai
revaluasi aset pada nilai wajar dan tarif penyusutan baru yang terkait dengan IAS 16
(properti, pabrik, dan peralatan), 38(aset tidak berwujud), dan 17(sewa).
Tidak terdapat peningkatan kualitas laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mengadopsi International Accounting Standards
(IAS) 39. Tidak terdapatnya peningkatan kualitas laba pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mengadopsi IAS 39 disebabkan oleh dua
faktor. Pertama, industri perbankan memiliki regulasi dan peraturan yang lebih ketat
dibandingkan dengan industri lainnya (Anggraita, 2012). Sebab dalam mengelola laporan
keuangan, khususnya instrumen keuangan selain berpedoman pada PSAK 55 yang telah
mengadopsi IAS 39 perbankan juga berpedoman pada Pedoman Akuntansi Perbankan
Indonesia (PAPI). Kedua, perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tidak memiliki
instrumen campuran. Meskipun di dalam PSAK 55 hasil adopsi IAS 39 terdapat aturan
yang mengatur atas derivatif melekat, namun peraturan tersebut tidak berpengaruh pada
kondisi di Indonesia yang merupakan negara berkembang.
3. Bagaimana pengaruh teori akuntansi keuangan terhadap praktik akuntansi?
Jawaban:
Terjadinya pergeseran dari teori akuntansi normatif yang berusaha memberi anjuran
mengenai praktik akuntansi yang seharusnya dilakukan oleh akuntan dalam proses
penyajian informasi keuangan ke arah pendekatan teori positif yang mencoba
menjelaskan mengapa praktik akuntansi mencapai bentuk seperti keadaannya sekarang.
Penggunaan teori ekonomi dan keuangan dalam studi akuntansi memiliki peran, karena
akuntansi tidak terlepas dari disiplin ilmu tambahan. Namun, bagi peneliti akuntansi
untuk memenuhi peran yang lebih menonjol dalam pengembangan praktik akuntansi,
hipotesis berdasarkan praktik yang mendasari akuntansi perlu diidentifikasi sebagai
masukan ke dalam metodologi penelitian positivistik. Penelitian akuntansi positif
berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi dan pilihan kebijakan
akuntansi dan tidak berfokus pada penetapan praktik akuntansi.
4. Jelaskan makna dari: efficient market hypothesis, positive accounting theory, finance
theory, dan information asymmetry.
Jawaban:
 efficient market hypothesis,
Dalam pasar saham ada suatu hipotesis yang terkenal yaitu hipotesis pasar efisien.
Hipotesis ini menjelaskan konsep keterkaitan antar harga saham dan informasi. Harga
yang terjadi di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada.
 positive accounting theory
Positive accounting theory atau bisa disingkat PAT merupakan cabang penelitian
akuntansi yang berusaha untuk menjelaskan dan memprediksi praktik dalam
akuntansi. PAT mengamati fenomena akuntansi berdasarkan alasan-alasan yang
mendasari terjadinya peristiwa.
 finance theory
finance theory adalah studi yang mempelajari bagaimana fenomena psikologi
mempengaruhi tingkah laku keuangannya. Tingkah laku dari para para pemain saham
tersebut dimana Shefrin (2000) menyatakan tingkat laku para praktisi.
 information asymmetry.
Asimetri informasi merupakan suatu keadaan dimana manajer memiliki akses
informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan.
asimetri informasi merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut
memiliki keunggulan dan kelebihan informasi mengenai aset yang diperdagangkan
dibandingkan dengan pihak lain.
5. Bagaimana pengaruh accounting standard setting terhadap accounting quality?
Jawaban:
Banyak penelitian sebelumnya telah meneliti peningkatan kualitas akuntansu yang terkait
dengan pengumuman standar individu, sebagian besar dari studi ini dan lainya
mempertimbangkan konsekuensi ekonomi dari standar akuntansu individu, keputusan
untuk mengadopsi lebih awal jika diizinkan, dan relevansi nilai dari jumlah atau
pengungkapan yang diakui terkait, pengevaluasian standar akuntansi pada lima dimensi
berdasarkan SEC (2005)studi menurut standar akuntansi berbasis objek (SEC 2003 dan
FASB 2003). Atribut ini juga memiliki dampak yang berbeda pada kualitas akuntansi
yang digunakan secara umum metrik. Apakah kualitas akuntansi mengikat atau tidak juga
tergantung pada bagian akuntansi kualitas yang diukur hipotesis yang dapat ditarik yaitu
kualitas akuntansi tidak berkaitan dengan Implementasi akuntansi standar.
6. Jelaskan berbagai earnings attributes dari kualitas laba berikut: analysts’ forecasts,
earnings persistence, earnings response coefficients, dan accrual quality.
Jawaban:
 analysts’ forecasts
adalah satu metode untuk melakukan perencanaan dan pengendalian produksi untuk
menghadapi ketidakpastian di masa depan. Lebih khusus untuk memprediksi
permintaan produk di waktu mendatang.
 earnings persistence
mencerminkan kualitas laba perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan dapat
mempertahakan laba dari waktu ke waktu dan bukan hanya karena suatu peristiwa
tertentu.
 earnings response coefficients
Scott (2019) dan Murwaningsari (2008) mendefinisikan earnings response
coefficients (ERC) sebagai ukuran besaran abnormal return saham sebagai respon
terhadap komponen unexpected earnnings yang diumumkan oleh perusahaan yang
menerbitkan saham tersebut.
 accrual quality
adalah salah satu ukuran dalam mengukur kualitas laba (earnings quality) yang dilihat
dai perspekif akrual perusahaan yang diukur dari besarnya tingkst error pada akrual
perusahaan.

7. Jelaskan elemen-elemen teori akuntansi berikut: usefulness, relevance, reliability,


comparability, dan consistency.
Jawaban:
 Usefulness
Yang merupakan kemampuan informasi akuntansi keuangan untuk membantu
pengguna untuk membuat keputusan yang baik.
 Relevance
Adalah laporan keuangan didalamnya harus memuat informasi yang dapat
memengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa
masa lalu atau masa kini dan dapat memprediksi masa depan.
 Reliability
Adalah kemampuan informasi untuk memberikan keyakinan bahwa informasi
tersebut benar atau valid.
 Comparability
Merupakan sebuah karakteristik dasar yang dapat meningkatkan kebermanfaatan
laporan keuangan. Komparabilitas memungkinkan pengguna laporan keuangan
mengidentifikasi perbedaan dan persamaan kinerja keuangan dua perusahaan.
 Consistency
Diartikan sebagai prinsip akuntansi dasar yang digunakan dalam pelaporan keuangan
tetap dan digunakan secara konsisten (tidak berubah-ubah metode dan prosedur).
8. Jelaskan postulat-postulat akuntansi berikut: going concern, accounting period, business
entity, monetary concepts.
Jawaban:
 going concern
Sebagai postulat, going concern menyatakan bahwa entitas akuntansi akan terus
beroperasi untuk melaksanakan proyek, komitmen dan aktivitas, yang sedang
berjalan. Going concern mengasumsikan bahwa perusahan tidak diharapkan untuk
dilikuidasi dalam masa mendatang yang dapat diketahui dari sekarang.
 accounting period
Yaitu pemisahan segala aktivitas atau transaksi perusahaan berdasarkan periodenya
atau bisa disebut umur aktivitas perusahaan. Umur aktivitas perusahaan ini umumnya
terbagi atas 4 periode akuntansi yaitu bulanan (monthly), tiga bulanan (quarterly),
atau tahunan (annually).
Di zaman yang semakin cepat ini, menjadi salah satu tantangan dan tuntutan
tersendiri bagi sistim akuntansi di mana harus menyediakan sistim akuntansi yang
tidak hanya sekedar efektif dan efisien, melainkan juga real time. Akan tetapi hingga
saat ini sepengetahuan penulis belum ada yang dapat menyajikan informasi keuangan
secara real time karena tidak efisien.
 business entity
Mengharuskan pengguna untuk memisahkan antara transaksi – transaksi atau
aktivitas pribadi (pemilik) dengan transaksi atau aktivitas perusahaan, antara aktivitas
bisnis yang satu dengan bisnis yang lainnya sehingga informasi keuangan yang tersaji
dalam laporan keuangan benar – benar menggambarkan kondisi keuangan dan
performa perusahaan.
 monetary concepts
Artinya setiap data transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus
dapat dinyatakan dalam satuan mata uang. Asumsi ini memungkinkan akuntansi
untuk mengkuantifikasi setiap transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi ke dalam nilai
mata uang.
Dengan data kuantitatif yang terukur dan dinyatakan dalam satuan mata uang
tersebut, pengguna dapat dapat mengomunikasikan informasi ekonomi dan membuat
keputusan ekonomi yang rasional. Singkatnya, asumsi ini mensyaratkan data
kuantitatif dan bukan data kualitatif kecuali di olah terlebih dahulu hingga menjadi
data kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai