Anda di halaman 1dari 3

Jelaskan pendekatan-pendekatan dalam menyusun Teori Akuntansi dalam pemahaman

dan bahasa Anda, serta berikan minimal 1 contoh untuk masing-masing pendekatan!
Terdapat beberapa pendekatan dalam menyusun teori akuntansi, yaitu:
 Pendekatan Pragmatik
Pendekatan pragmatik didasarkan pada pengamatan atas perilaku akuntan atau pihak-pihak
yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh akuntan. Teori pragmatik membahas
berbagai hal yang berkaitan dengan pengujian kebermanfaatan informasi, baik dalam konteks
pelaporan keuangan eksternal maupun manajerial.
 Pendekatan pragmatik deskriptif
Pendekatan pragmatik deskriptif merupakan suatu pendekatan induktif, dimana perilaku
akuntansi diamati terus-menerus dengan tujuan untuk meniru prosedur dan prinsip-prinsip
akuntansi. Teori ini dapat dikembangkan dari pengamatan bagaimana akuntan bertindak
dalam situasi tertentu serta diuji dengan pengamatan apakah pada kenyataannya akuntan
melakukan apa yang dianjurkan oleh teori tersebut.
 Pendekatan pragmatik psikologis
Pendekatan pragmatik psikologis merupakan pendekatan dalam membentuk suatu teori
akuntansi yang didasarkan pada pengamatan atas reaksi pengguna output yang dihasilkan
oleh akuntan. Kelemahan pendekatan ini yaitu beberapa pengguna output mungkin bereaksi
secara tidak logis sedangkan yang lain mungkin memiliki respon khusus yang sudah mereka
lakukan sebelum laporan tersebut diterbitkan.
 Pendekatan Sintaktik
Teori sintaktik berusaha menjelaskan praktik akuntansi dan memprediksi bagaimana akuntan
akan bereaksi pada situasi tertentu atau bagaimana mereka melaporkan peristiwa tertentu.
Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalah-masalah
mengenai bagaimana kegiatan perusahaan yang telah dirumuskan secara semantik dalam
elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk laporan keuangan. Teori sintaktik
meliputi pula hubungan antara unsur-unsur yang membentuk struktur pelaporan keuangan
atau struktur akuntansi dalam suatu negara, yaitu manajemen, entitas pelapor, pemakai
informasi, sistem akuntansi, dan pedoman penyusunan laporan.
Contohnya adalah dalam periode harga yang melambung tinggi, LIFO akan cenderung
menghasilkan laba yang lebih rendah dibandingkan metode FIFO.
 Pendekatan Semantik
Teori semantik berkaitan dengan penjelasan mengenai fenomena (obyek/peristiwa) dan
istilah atau simbol yang mewakilinya. Teori akuntansi semantik menekankan pembahasan
pada masalah penyimbolan dunia nyata atau realitas (kegiatan perusahaan) ke dalam tanda-
tanda bahasa akuntansi (elemen statement akuntansi) sehingga orang dapat membayangkan
kegiatan fisik perusahaan tanpa harus secara langsung menyaksikan kegiatan tersebut. Teori
ini berusaha untuk menemukan dan merumuskan makna-makna penting pelaporan keuangan
sehingga teori ini banyak membahas pendefinisian makna elemen (objek), pengidentifikasian
atribut, dan penentuan jumlah rupiah (pengukuran) elemen sebagai sebuah atribut.
Contohnya adalah interpretasi aktiva adalah nilai tersebut menunjukkan nilai manfaat di masa
yang akan datang
 Pendekatan Normatif
Teori normatif yaitu teori akuntansi yang mengharuskan dan menggunakan kebijakan nilai
yang mengandung minimum sebuah premis. Teori ini berusaha menjelaskan informasi apa
yang seharusnya dikomunikasikan kepada para pemakai informasi dan bagaimana akuntansi
tersebut akan disajikan. Teori normatif sering disebut sebagai teori a priori (dari sebab ke
akibat) yang menggunakan penalaran deduktif dan dihasilkan bukan dari penelitian empiris
tetapi hanya sebatas semi-research. Teori ini hanya menyebutkan hipotesis tentang
bagaimana seharusnya akuntansi dipraktekkan tanpa menguji hipotesis itu. Teori akuntansi
normatif mendasarkan konsep ekonomi klasik tentang laba dan kemakmuran (wealth) atau
konsep ekonomi pengambilan keputusan rasional. Teori ini disebut juga teori pengukuran
akuntansi.
 Pendekatan Positif 
Teori positif mulai berkembang pada tahun 1970-an. Positivisme atau empirisme berarti
menguji atau menghubungkan hipotesis akuntansi dengan praktik sebenarnya. Teori positif
menggambarkan, menjelaskan, atau memprediksi fenomena yang diamati seperti mengapa
akuntan melakukan apa yang mereka lakukan.
Contohnya adalah hipotesa ”bonus plan”. Hipotesa ini menunjukkan bahwa manajemen yang
remunerasinya didasarkan pada bonus, maka mereka akan berusaha memaksimasi
pendapatannya melalui pendekatan akuntansi yang dapat menaikkan laba sehingga bonusnya
tinggi. 

Pendekatan manakah (pragmatik, sintaktik & semantik, normatif, dan positif atau
lainnya) yang menurut Anda dianut dalam penyusunan standar akuntansi yang
sekarang berlaku di Indonesia dan berikan contoh pendapat Anda!
Standar akuntansi merupakan kumpulan kebijakan dan aturan yang digunakan untuk
mengendalikan dan menyeragamkan praktik akuntansi yang dilakukan oleh setiap pihak yaitu
pelaku ekonomi di berbagai negara guna memenuhi kebutuhan para pengguna akan informasi
akuntansi pihak lainnya dalam hubungan bisnis dan ekonomi yang terjalin. Setiap teori yang
telah dikembangkan pada masa normatif maupun positif sampai saat ini diimplementasikan
untuk menjadi acuan dalam pembuatan laporan keuangan yang memuat data keuangan atas
kegiatan ekonomi perusahaan dengan metode pencatatan transaksi yang disesuaikan dengan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang diperbolehkan dalam standar akuntansi yang berlaku di
setiap negara.
Wujud implementasi nyata dari teori akuntansi normatif terangkum dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia. Contohnya keberadaan tujuan laporan
keuangan, konsep, postulat, prinsip, dan rerangka konseptual akuntansi dalam Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterapkan sebagai acuan dalam pemilihan kebijakan
akuntansi. Hal ini menunjukkan perwujudan dari implementasi teori akuntansi normatif
sebagai output. Pengembangan teori akuntansi tersebut merupakan hasil dari para pakar
akuntansi di masa normatif yang mencoba memaparkan mengenai wujud praktik akuntansi
yang ideal, yang seharusnya dilakukan dalam pembuatan laporan keuangan.
Perwujudan nyata peran teori akuntansi dalam pembentukan kebijakan akuntansi adalah
keseluruhan isi dari PSAK yang diberlakukan untuk mengatur praktik akuntansi di Indonesia.
Salah satu contohnya adalah PSAK 16 tentang Aset tetap yang mengatur mengenai
pengukuran dan pengakuan nilai aset tetap dengan menggunakan konsep biaya historis yang
merupakan teori yang dikembangkan dalam masa teori akuntansi positif. Seluruh elemen
laporan keuangan seperti biaya, pendapatan, modal, aset, kewajiban, laba/rugi diatur metode
pencatatannya dalam setiap PSAK sehingga memberikan acuan bagi pembuat laporan
keuangan dalam menyusun laporan keuangan. (Elvandary, 2012)
Implementasi nyata dari teori akuntansi normatif ini adalah wujud laporan keuangan
perusahaan yang diatur sesuai dengan konsep teoretis dan prinsip-prinsip akuntansi yang
telah dikembangkan sebelumnya. Acuan atau norma yang ada tersebut memberikan
gambaran bagi para pelaku ekonomi mengenai apa yang seharusnya dilakukan dalam
mencatat sebuah transaksi atau dalam membuat laporan keuangan dan didukung oleh teori
akuntansi positif yang menjelaskan mengenai bagaimana suatu trannsaksi atau kegiatan
ekonomi tersebut diinformasikan sehingga laporan keuangan dapat menjadi sumber informasi
keuangan yang andal dan relevan bagi para penggunanya.

Anda mungkin juga menyukai