Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi

Dosen Pengampu : Meilani Purwanti, SE., M.Si

Disusun oleh:

Mutiara Syarifah 10221041

Silvia Aulia Agustina 10221246

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL

BANDUNG

2024
BAB I
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI DAN PROSES AKUNTANSI

A. PENGANTAR
Teori akuntansi yang dibahas di materi ini adalah teori akuntansi keuangan bukan
teori akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan membahas tentang bagimana prosedur,
metoda, dan teknik pencatatan transaksi keuangan dilakukan untuk mencapai tujuan
pelaporan keuangan yang telah ditetapkan. Standar akuntansi memberi pedoman
(pendefinisian, pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan elemen–elemen atau
pos–pos laporan keuangan) perlakuan akuntansi terhadap suatu kejadian.
Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu negara sebenarnya tidak terjadi begitu saja
secara ilmiah namun praktik yang dijalankan dirancang dan dikembangkan secara sengaja
untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Dan praktik akuntansi dipengaruhi oleh faktor
lingkungan (sosial, ekonomi, politis). Karena itu, struktur dan praktik akuntansi akan
berbeda antara negara yang satu dengan yang lainnya (perbedaan muncul dikarenakan
struktur dan praktik tersebut disesuaikan dengan kondisi negara, tempat dimana akuntansi
tersebut dijalankan).
Dalam bab ini teori akuntansi akan membahas perlakuan–perlakuan dan model–
model alternatif yang dapat menjadi jawaban atas masalah – masalah yang dihadapi dalam
praktik akuntansi. Praktik yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu
landasan teori yang baik. Karena itu praktik dan profesi harus dikembangkan atas dasar
penalaran.

B. PENGERTIAN AKUNTANSI
Teori akuntansi mengandung dua kata, yaitu teori dan akuntansi.
TEORI
 Teori menurut Webster‟s Third New International merupakan suatu susunan yang
saling berkaitan tentang hipotesis, konsep, dan prinsip yang membentuk kerangka
acuan untuk bidang yang dibahas.
 Menurut Hendriksen, (1999) teori adalah sebagai penalaran logis dalam bentuk
sperangkat prinsip-prinsip yang luas (a set of broad principles) yang memberikan
Kerangka referensi umum untuk mengevaluasi praktik akuntansi dan memberikan
pedoman dalam mengembangkan praktik dan prosedur akuntansi yang baru.
Teori umumnya berkenaan dengan suatu ketentuan yang telah teruji namun bersifat
dinamis. Sehingga kebenaran teori adakalanya tidak kekal karena setelah adanya teori
hasil penemuan yang baru dengan sendirinya teori dengan konsep lama akan gugur. Teori
tersebut berkaitan dengan seperangkat konsep ideal yang dinamis dan berlaku umum.
AKUNTANSI
Sedangkan akuntansi merupakan alat atau media untuk mencatat dan menghasilkan
suatu informasi bagi pemakai laporan akuntansi.

Kedua unsur tersebut sangat diperlukan dalam praktis bisnis. Teori sebagai landasan
dalam operasional sedangkan akuntansi sebagai penerapan konsep teori sesuai dengan
kondisi dimana akuntansi tersebut dipraktikkan.
Karena pada mulanya dinyatakan bahwa akuntansi adalah seni (art) mencatat,
mengklasifikasikan dan meringkas atas peristiwa atau kejadian yang dilakukan sedemikian
rupa dalam bentuk uang, atau paling tidak sifat keuangan dan menginterprestasikan
hasilnya dalam laporan keuangan. Akuntansi sebagai bidang pengetahuan keterampilan,
keahlian dan kerajinan yang menuntut praktik untuk menguasainya. Akuntansi menuntut
pertimbangan (judgement) dalam penerapannya. Pertimbangan harus dituntun oleh
pengalaman dan pengetahuan (profesionalisme).
Dalam pendekatan lain, untuk dapat mengidentifikasikan akuntansi sebagai
pendekatan komunikasi, seperti yang diungkapkan oleh :
 American Accounting Association (AAA, 1960), menyatakan bahwa, Akuntansi
adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi untuk
membantu pemakai dalam membuat keputusan atau pertimbangan yang benar.
 Sementara itu, menurut APB opinion No. 4 tahun 1970, menyatakan bahwa, Akuntansi
adalah kegiatan jasa. Fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi yang diharapkan
bermanfaat bagi pengambil keputusan ekonomi.
Namun dalam perkembangan selanjutnya, bahwa akuntansi tersebut tidak hanya berkaitan
dengan pencatatan dan penyajian laporan keuangan saja, tetapi bagaimana informasi yang
disajikan tersebut, dapat digunakan bagi pemakai dan mempunyai nilai kepercayaan yang
tinggi. Hal ini, hanya dapat tercipta bila dalam informasi tersebut melibatkan akuntan,
terutama dalam proses pengauditan atas laporan keuangan yang dihasilkan untuk
kepentingan para pemakai laporan keuangan.
Menurut suwardjono :

Harahap (1993:2), menyatakan bahwa teori akuntansi adalah susunan konsep,


definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang
menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi
dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan
muncul. Teori Akuntansi adalah bidang akuntansi yang membahas proses pemikiran atau
penalaran. Struktur akuntansi dan seperangkat konsep-konsep sebagai hasil proses
pemikiran dan pemilihan konsep (kerangka acuan konseptual).
Oleh karena itu, tidak mengherankan bila sampai sekarang banyak terdapat
interpretasi yang berbeda terhadap teori dan praktik akuntansi. Belkaoui (1986) dan
penulis lain, menggambarkan beberapa sifat akuntansi :
1. Akuntansi sebagai ideologi
Akuntansi dianggap sebagau suatu ideologi bahwa akuntansi ini alat untuk
mengestimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi, dan politik kapitalis. Akuntansi
merupakan ideologi dari masyarakat kapitalis yang menjembatani pemakaian teknik-
teknik tertentu untuk mengeksploitasi kekayaan demi kepentingan kelompok elit
tertentu, atas beban kerugian pada masyarakat luas dan karyawan. Akuntansi ini
didesain dan dikembangkan dalam masyarakat barat yang dilandasi oleh ideologi
kapitalisme. Dalam akuntansi konvensional jelas bahwa laporan keuangan disusun
dengan maksud untuk memberikan informasi kepada pemilik modal tentang investasi
dan tindakan ekonomi yang dilakukan oleh lembaga ekonomi. Sasarannya adalah agar
kekayaan, resources yang dimilikinya bisa terus bertambah, berkembang dengan
return yang tinggi. Sasaran ini sejalan dengan ideologi kapitalisme yang ingin
memupuk kekayaan dalam dirinya dan menjadikan pihak lain sebagai peripheral dan
tunduk pada kepentingannya.
2. Akuntansi sebagai bahasa
Akuntansi adalah bahasa perusahaan yang dapat berbicara (berkomunikasi) sendiri
tentang suatu perusahaan / organisasi yang dilaporkannya. Akuntansi sering dianggap
sebagai media atau sarana bahasa untuk menyampaikan informasi karena manajemen
harus mengkomunikasikan informasi yang diperoleh dan diolahnya kepada pihak lain,
seperti pemegang saham, investor, pelanggan maupun pemerintah. Sehingga
akuntansi tersebut memiliki simbol dan tata aturan tertentu secara sistematis.
3. Akuntansi sebagai catatan historis
Akuntansi telah dianggap sebagai wahana untuk memberikan gambaran sejarah
organisasi dan transaksi yang dilakukan dengan lingkungannya pada masa lalu. Teori
ini menganggap akuntansi sebagai kegiatan pencatatan transaksi suatu perusahaan.
Hal ini didasarkan pada anggapan konservatisme, objektivitas, konsistensi dan
observasi tindakan akuntan masa lalu. Catatan ini merupakan gambaran terhadap
kegiatan manajemen dalam mengelola kekayaannya secara teratur sesuai dengan
ketentuan atau prinsip akuntansi yang berlaku umum. Transaksi yang lalu itu dicatat,
dibukukan, dan dilaporkan melalui laporan keuangan. Data dan laporan historis inilah
yang dijadikan dasar untuk dianalisis dan dengan menggunakan transaksi tertentu
dapat dijadikan alat prediksi keuangan untuk memahami kemungkinan-kemungkinan
yang akan timbul di masa yang akan datang.
4. Akuntansi sebagai Realitas ekonomi saat ini
Akuntansi dianggap dapat memberikan gambaran realitas ekonomi perusahaan pada
saat ini. Sehingga laporan akuntansi dianggap menggambarkan situasi ekonomi pada
saat sekarang sehingga mestinya sistem akuntansi harus menggunakan harga saat ini
atau current value.
5. Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi merupakan teknik yang menggambarkan proses yang menghubungkan
sumber data melalui channel komunikasi dengan para penerima informasi. Teori ini
memandang akuntansi sebagai sesuatu yang berorientasi tindakan seperti
mengkomunikasikan pengaruh inflasi terhadap kebutuhan para pemakai dan pengaruh
inflasi terhadap perilaku manajer dan investor dalam mengambil keputusan ekonomi.
Akuntansi memiliki siklus yang disebut dengan Accounting cycle, yang memproses
bukti informasi menjadi bentuk-bentuk informasi yang kita kenal dengan laporan
keuangan yang dapat dipergunakan masyarakat untuk proses pengambilan keputusan.
6. Akuntansi sebagai komoditas
Output akuntansi dalam bentuk informasi adalah merupakan produk dari suatu
“pabrik” yang dalam konteks ini pabrik tersebut adalah “sistem akuntansi”. Output ini
dibutuhkan masyarakat karena memberikan manfaat yang besar terutama bagi para
pemakainya yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Atas
dasar teori ini akuntansi dipandang mempengaruhi kesejahteraan atau kemakmuran
kelompok tertentu dalam masyarakat. Sehingga produk yang dihasilkan dari akuntansi
dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk semua pemakai, secara akurat, wajar
dan transparan.
7. Akuntansi sebagai sistem pertanggungjawaban
Akuntansi dapat dijadikan sebagai media untuk mempertanggungjawabkan
pengelolaan suatu perusahaan atau lembaga kepada principal. Dengan adanya
akuntansi, sumber-sumber kekayaan yang dikelola dapat ditelusuri, dapat diketahui
arus masuk dan keluarnya, serta hasil yang diperoleh dari transaksi yang terjadi
beserta posisi masing-masing kekayaan pada suatu tanggal tertentu dan hasil usahanya
suatu periode. Gambaran ini semua tercakup dalam laporan keuangan yang berfungsi
baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
8. Akuntansi sebagai teknologi
Akuntansi adalah teknologi perangkat lunak. Akuntansi tidak ditujukan untuk
menerangkan dan meramalkan perilaku variabel-variabel sosial/ekonomis tertentu
melainkan untuk mengendalikan variabel-variabel itu guna memperbaiki status
ekonomis karenanya status sosial dari pelakunya. Wujud yang lebih konkret dari
akuntansi sebagai perangkat lunak adalah bahwa akuntansi merupakan disiplin
rekayasa informasi dan pengendalian keuangan.

C. SIFAT DASAR AKUNTANSI


Teori akuntansi itu lahir dari praktik akuntansi, yaitu tujuan dibuatnya laporan
keuangan. Disini dirumuskan apa sebenarnya tujuan laporan keuangan yang diinginkan
oleh para pemakainya. Berdasarkan tujuan itu, ditarik (reduced) apa yang disebut dengan
postulat dan konsep. Dari postulat dan konsepini maka dirumuskan prinsip atau ciri dasar
akuntansi yang menjadi dasar penyajian informasi akuntansi.
Dalam APB (Accounting Principal Board) Statement No. 4 dijelaskan beberapa sifat
dan elemen dasar dari akuntansi (keuangan) sebagai berikut :

1. Accounting Entity
Akuntansi adalah entity atau lembaga, unit organisasi tertentu yang harus jelas sebagai
suatu entity yang terpisah dari badan yang lain. Kita tidak bisa mencatat atau
menyajikan informasi akuntansi sekaligus menyangkut suatu perusahaan dan
pemiliknya.
2. Going Concern
Banyak yang salah mengartikan going concern dalam akuntansi. Akuntansi tidak
hanya bisa melaporkan entitas / perusahaan yang terus menerus beroperasi saja,
perusahaan yang akan bangkrut bisa melaporkan laporannya. Hal ini dikarenakan
perusahaan yang akan bangkrut belum tentu kedepannya juga akan bangkrut.
3. Measurement
Akuntansi sebagai alat pengukuran sumber-sumber ekonomi dan kewajiban beserta
perubahannya yang terjadi akibat operasi perusahaan. Akuntansi mencoba mengukur
nilai suatu aset, kewajiban, modal, hasil dan biaya. Yang namanya pengukuran tentu
akan memiliki kemungkinan kesalahan atau kelemahan dalam pengukuran itu.
Metode pengukuran yang dipakai ada beberapa macam. Dalam prinsip diatur alat
ukurnya adalah moneter.
4. Time Period
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu, tanggal tertentu
atau periode tertentu.
5. Monetary Unit
Alat ukur yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran moneter atau
uang.
6. Accrual
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan tanpa
melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak. Akan tetapi terletak pada
faktor legalnya apakah memang sudah merupakan hak atau kewajiban perusahaan
atau belum.
7. Exchange Price
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga
pertukaran yang diperoleh dari harga pasar (harga pertemuan antara penjual dan
pembeli).
8. Approximation
Dalam akuntansi tidak akan terhindarkan dengan yang namanya penafsiran-penafsira,
baik nilai, harga, umur, jumlah penyisihan piutang ragu, kerugian dan sebagainya.
9. Judgment
Dalam penyusunan laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan- pertimbangan
akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau pengalamannya. Misalnya
Judgment tentang memilih standar akuntan FIFO, LIFO, metode garis lurus dan
sebagainya.
10. General Purpose
Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan ditujukan kepada
pemakai secara umum, bukan pemakai yang khusus.
11. Interrelated Statement
Neraca, daftar laba rugi dan laporan arus kas mempunyai hubungan dan saling
berkaitan satu sama lain. Ini merupakan salah satu bentuk kontrol agar tidak mudah
dalam melakukan rekayasa begitu saja tanpa memperhatikan hubungan dari satu pos
ke pos yang lainnya.
12. Substance Over Form
Akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yang berasal dari kenyataan
ekonomis suatu kejadian dari pada bukti legalnya. Misalnya dalam akta notaris telah
disetor penuh , tetapi kenyataannya belum maka transaksi tersebut belum bisa dicatat.
13. Materiality
Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting dan dalam setiap
pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikannya. Arti penting disini
adalah jika informasi tersebut mempengaruhi para pengambil keputusan.

Disamping sifat-sifat tersebut, ada beberapa penulis lain mengungkapkan sifat-sifat


lain yang terkandung dalam akuntansi keuangan seperti :
1. Laporan historis
Laporan keuangan pada hakikatnya mencatat informasi yang sudah terjadi
2. Clasification
Informasi melalui laporan keuangan diklasifikasikan sesuai dengan sifat dasar
akuntansi yang dapat memudahkan para pemakainya.
3. Summarization
Transaksi dan kejadian-kejadian yang sama dikelompokkan dan diikhtisarkan
menurut metode tertentu sesuai pola yang sudah ada dalam akuntansi.
4. Measurement Basis
Dalam akuntansi ada bermacam-macam pengukuran seperti harga pokok, harga pasar,
harga yang terndah antara harga pokok dengan harga pasar, harga realisasi.
5. Veryfiability
Setiap informasi dalam laporan keuangan harus dapat ditelusuri sampai ke bukti-bukti
dan didukung oleh bukti-bukti yang sah.
6. Conservatism
Perusahaan biasanya memiliki kejadian-kejadian yang belum pasti. Dalam keadaan
seperti itu laporan keuanganmenginformasikan dengan cara memilih angka yang
kurang menguntungkan bagi entitas.
7. Tehnical Terminology
Istilah yang ada dalam akuntansi yang berlaku khusus untuk akuntansi harus dipahami
para pembaca yang belum tentu cocok dengan pengertian dalam disiplin ilmu yang
lain.

D. AKUNTANSI: KAPITALISME, KAMERA


Banyak pihak yang salah dalam mempersepsikan fungsi akuntansi. Ibarat kamera
akuntansi ini bersifat netral yang menangkap semua transaksi yang ada di dalam
perusahaan serta memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan seperti
neraca, Laba Rugi, arus kas dan perubahan modal. Informasi yang dikeluarkan oleh
akuntansi semestinya tidak bisa dirubah, apabila terjadi perubahan maka itu dianggap
sebagai penyimpangan yang populer dengan nama earning management. Jadi akuntansi itu
pasif bukan aktif. Dia hanya mampu memberikan informasi sesuai objek yang memang
merupakan bidangnya, karena sesungguhnya manusia dan manajemenlah yang bisa
memprediksi dan mengambil keputusan.
Dari sisi lain Akuntansi memang bisa mempengaruhi seseorang setelah seseorang
tersebut menerima informasi akuntansi. Sehingga bisa dikatakan perilaku seseorang
terpengaruhi oleh informasi tersebut. Pada hakikatnya akuntansi itu adalah mengukur dan
melaporkan informasi tentang harta atau kekayaan. Dalam ideologi kapitalisme harta
merupakan bukti kemakmuran, keberhasilan hidup sehingga pemupukan harta merupakan
sasaran dan tujuan hidup. Ideologi kapitalisme pemrakarsa penciptaan dan pendistribusian
harta diberikan kepada pemilik modal bukan kepada negara atau kepada kaum pekerja.
Sehingga kapitalis berhasil bukan saja menjadi produser harta, tetapi dia berusaha terus
menerus untuk menjadi penguasa dalam memupuk harta sehingga semua kemampuannya
diusahakan untuk menjaga peranannya ini.

E. SIKLUS AKUNTANSI
Siklus akuntansi atau disebut proses akuntansi konvensional digambarkan oleh
Smith dan Skousen pada gambar 1.2 sebagai berikut :
Gambar 1.1 elemen Pengolahan Data

Transaksi disetujui
(Tertulis/Lisan)

Transaksi dilaksanakan

Transaksi dicatat
(Manual/mekanis EDP)

Catatan Transaksi
secara kronologis

Catatan diklasifikasikan

Informasi dilaporkan
Gambar 1.2 elemen Pengolahan Data
Reversing Entries
Laporan Keuangan

Neraca Lajur
Buku
Transaksi
Jurnal Penutup

dicatat
Jurnal Penyesuaian

Neraca percobaan
/ saldo
dibukukan dirangkum
Jurnal Buku besar
/ Ledger
1. Transaksi
Merupakan setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan. Setip transaksi harus
mempunyai bukti (evidence). Bukti dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Corroborative evidence
Merupakan seluruh dokumen yang sah termasuk dokumen seperti cek, faktur,
kontrak, hasil rapat, konfirmasi, pernyataan, hasil tanya jawab, laporan
pengamatan dan hasil inspeksi.
b. Underlying Accounting Data
Merupakan seluruh catatan dalam bentuk buku-buku, jurnal, neraca lajur, laporan
keuangan dan lain-lain yang dijadikan sebagai tempat mencatat transaksi sampai
penyajian laporan keuangan.
Dari segi lain bukti dapat diklasifikasikan sebagai :
a. Temporary file : kwitansi, kas bon, faktur
b. Permananent file : akta notaris, daftar tugas, struktur organisasi, hasil rapat dan
pedoman akuntansi.
Dari segi kekuatannya (kompetensi) bukti dapat diklasifikasikan sebagai :
a. Bukti yang diperoleh dari pihak independen di luar perusahaan (bukti yang paling
kuat)
b. Bukti yang diperoleh dari dalam perusahaan (perusahaan dengan SPI yang kuat
lebih kompeten)
c. Bukti yang diperoleh langsung oleh akuntan melalui pemeriksaan fisik,
pengamatan, dan perhitungan sendiri lebih kuat dari pada bukti yang diperoleh
secara tidak langsung.
2. Buku Harian Jurnal
Merupakan gabungan dari sistem pembukuan belanda dan amerika. Dalam
menggunakan jurnal perusahaan dapat menempuh dua cara berikut :
a. Perusahaan hanya memiliki 1 jenis jurnal yaitu general ledger/ general jurnal
(untuk mencatat semua jenis transaksi).
b. Perusahaan menggunakan 2 jenis jurnal :
 Jurnal khusus : berfungsi untuk mencatat jurnal yang transaksinya sejenis dan
yang paling banyak ditemukan di perusahaan tersebut.
 Jurnal umum (serba-serbi)
3. Buku Besar (Ledger)
Buku besar sering disebut juga dengan perkiraan, akun, item, pos, dan lain-lain. Buku
ini adalah tempat menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan melalui
jurnal. Jadi semua yang ada di jurnal dipindahkan/diposting ke buku besar.
Klasifikasi perkiraan sebagai berikut :
a. Klasifikasi menurut laporan keuangan
1. Aset
2. Hutang
3. Modal
4. Biaya
5. Pendapatan
b. Klasifikasi menurut perlakuan jurnal
1. Perkiraan aset dan biaya dapat dikelompokkan dalam satu golongan (apabila
perkiraan ini bertambah sebelah debet dan berlaku sebaliknya.
2. Perkiraan hutang, modal dan penghasilan dikelompokkan dalam satu golongan
(apabila perkiraan ini bertambah sebelah kredit dan berlaku sebaliknya.
c. Dilihat dari segi pemecahannya perkiraan dibagi 2 :
1. Perkiraan kontrol
2. Perkiraan pembantu
Contoh : perkiraan piutang yang dapat dibagi menjadi piutang A, piutang B dll.
d. Lain-lain
Sering juga kita mengenal perkiraan netral (perkiraan yang tidak sampai
disajikan laporan keuangan hanya dipakai pada saat proses akuntansi).
 Nominal account
 Real account
 Mixed account : perkiraan yang terdapat di laporan laba rugi dan
neraca misalnya perkiraan persediaan.
4. Neraca Lajur (Worksheet)
Neraca lajur 10 lajur / kolom :
a. Neraca percobaan
b. Neraca saldo
c. Jurnal penyesuaian
d. Laba Rugi
e. Neraca
5. Laporan Keuangan
Unsur laporan keuangan :
a. Neraca (laporan keadaan masa kini)
b. Laba rugi (laporan keadaan masa lalu)
c. Laporan arus kas (menggambarkan keadaan yang akan datang)
d. Perubahan modal

Anda mungkin juga menyukai