HERIYANTO,
SE.,M.Ak.,Ak.,CA
PEMBAGIAN LABA RUGI PARA SEKUTU
Salah satu perjanjian persekutuan berisikan tentang pengalokasian laba atau rugi
para sekutu pada setiap akhir periode berjalan.
Suatu persekutuan pada umumnya memiliki pejanjian dalam alokasi laba atau rugi.
Para akuntan harus memastikan bahwa semua sekutu sepakat dalam pendistribusian
laba atau rugi, sehingga perjanjian tersebut dipahami secara benar dan apabila
adanya ketidak jelasan disesuaikan dengan kesepakatan seluruh sekutu tanpa
terkecuali.
Pasal- pasal dalam perjanjian persekutuan harus ditentukan secara hati-hati terhadap
pembagian laba atau rugi agar tidak menimbulkan banyaknya perdebatan atau
permasalahan dikemudian hari.
DASAR PEMBAGIAN LABA RUGI NETTO PERSEKUTUAN
Saldo awal tahun berdasarkan persentase kepemilikan sekutu dijadikan dasar untuk
menghitung distribusi laba kepada sekutu
Misalkan persekutuan didirikan pada awal tahun dan persentase kepemilikan
dijadikan dasar untuk menghitung distribusi laba dengan menggunakan rasio saldo
awal, persekutuan memperoleh laba neto Rp 240.000.000
Modal Ny Besse pada akhir tahun Rp 320.000.000 dan jumlah kepemilikan sekutu bertambah Rp
50.000.000
Saldo Modal Ny. Besse tidak dapat digunakan untuk menghitung bagiannya atas distribusi laba
tetapi modal Ny. Besse harus dihitung berdasarkan saldo modal rara-rata
Tanggal Debit Kredit Saldo Jumlah Bulan Saldo Modal
Total 3.430.000.000
Menentukan jumlah bunga yang akan dibagikan kepada sekutu dalam distribusi laba, jumlah
bunga diketahui Rp 60.000.000 (240.000.000 X 25%)
Bunga setiap sekutu diketahui dengan cara hasil perkalian antara jumlah bunga dengan
persentase modal sekutu
Komposisi Kepemilikan Persekutuan
Setelah Distribusi Laba